Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRATIKUM

SATUAN OPERASI
“Pengecilan Ukuran”

Disusun Oleh :

Nama : Oktariananda
NPM : E1G020085
Shift : Sabtu (14.00)
Kelompok : 1
Dosen : 1. Ir. Marniza, M.Si.
2. Drs. Bosman Sidebang, M.Si
Ko- Ass : Ria Ropiani, S.TP.

LABORATORIUM TEKNOLOGI PERTANIAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS BENGKULU
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang

Pengecilan ukuran dapat didefinisikan sebagai penghancuran dan pemotongan


mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis, yaitumembaginya menjadi partikel-
partikel yang lebih kecil. Dalam pengecilan ukuranada usaha penggunaan alat mekanis tanpa
merubah stuktur kimia dari bahan, dankeseragaman ukuran dan bentuk dari satuan bijian yang
diinginkan pada akhir  proses, tetapi jarang tercapai.
Pengecilan ukuran ini memiliki dapat kita temukan dalam kehidupan sehari-hari.
Pengecilan ukuran ini dilakukan supaya memudahkan konsumen dalam menggunakan bahan
baku tersebut. Dan juga supaya konsumen tidak susah payah lagi haus melakukan pengecilan
ukuran suatu bahan sendiri. Sekarang ini sudah banyak bahan baku yang dikecilkan
ukurannya, misalnya saja jika kita pergi kepasar pasti kita akan menemukan bahan-bahan
baku yang sudah dikecilkan ukurannya. Pengecilan ukuran ini bisa menambah keuntungan
karena dengan adanya pengecilan ukuran harga pada bahan baku yang telah mengalami
pengecilan ukuran akan menjadi memiliki harga jual yang lebuh mahal diabndngkan sebelum
mengalami pengecilan ukuran.
Pemecahan ukuran menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dibedakan menjadi
pengecilan yang ekstrim (penggilingan) dan engecilan ukuran yang relatif msih berukuran
besar misalnya pemotogan dengan bentuk-bentuk yang khas. Tingkat kehalusan hasil
pengecilan ukuran mempunyai pengaruh terhadap laju penggilingan, dimana kapasitas
penggilingan menurut dan spesifikasi energi serta biaya meningkat bila penggilingan makin
halus.
Bahan olahan dan hasil pengecilan ukuran didefinisikan menurut ukuran rata-rata.
Setiap hasil pengecilan ukuran akan menurunkan distribusi ukuran saringan, kecepatan
pengendapan dan lain-lain. Analisis ukuran partikel menggunakan ayakan tyler dapat
menunjukkan distribusi ukuran partikel dari hasil suatu penggilingan, kelembaban suatu
bahan dan indek keseragaman suatu bahan berdasarkan berat bahan tertahan dari setiap
ayakan.
1.2. Tujuan
1. Mengetahui ulangan penggilingan terhadap kelembutan dan keseragaman
produk yang dihasilkan.
2. Menghetahui distribusi ukuran hasil pengecilan ukuran pada berbagai ulangan
penggilingan.
3. Mengetahui indeks keseragaman dan tingkat kehalusan pada berbagai ulangan
penggilingan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Bahan mentah sering berukuran lebih besar daripada kebutuhan, sehingga ukuran
bahan ini harus diperkecil. Operasi pengecilan ukuran ini dapat dibagi menjadi dua kategori
utama, tergantung kepada apakah bahan tersebut bahan cair attau bahan padat. Apabila bahan
padat, operasi pengecilan disebut penghancuran dan pemotongan, dan apabila bahan cair
disebut emulsifikasi atau atomisasi (Stumbo, 1949).
Pemecahan bahan-bahan menjadi bagian yang lebih kecil, dibedakan menjadi
pengecilan yang ekstrim (penggilingan) dan pengecilan ukuran yang relatif masih berukuran
besar.dalam pengecilan dikenal dengan tiga macam gaya yang bekerja untuk mendapatkan
efek pengecilan ukuran. Ketiga gaya tersebut adalah :
1. Penekanan
2. Pukulan
3. Gaya sobek (Tim Penyusun, 2016).
BAB III
METODOLOGI

3.1.Alat dan Bahan


Alat : Bahan :
 Mesin penggiling  Cabe Merah
 Ayakan bertingkat  Cabe Rawit
 Timbangan  Jahe
 Gelas ukur  Kunyit
 Oven  Lengkuas
 Penggiling besar

3.2. Cara Kerja


1. Menghubungkan dengan listrik dan hidupkan blender.

2. Menimbang semua lengkuas yang telah dikeringkan.

3. Kemudian lengkuas yang telah ditimbang dibagi menjadi 3.

4. Memasukkan masing-masing ke 2 bagian lengkuas yang telah dipisah kedalam mesin


penggiling.

5. Menggiling lengkuas denga kecepatan 1 dan 2 dalam waktu 1 menit.

6. Sehingga diperoleh penggilingan 1 dan 2 dengan kecepatan ada masing-masing


penggilingan.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN

1. Shift sabtu (14.00)

Nama bahan : Lengkuas


Berat setelah di oven : 59,32 gram
N
O BERAT BAHAN KECEPATAN WAKTU(menit) KASAR HALUS LOSES
SETELAH OVEN

1 29,66 1 1 menit 18,08 11,40 10 gram


gram gram

2 29,72 2 1 menit 17,43 12,42 -0,13


gram gram gram

2. Shift Rabu (14.00)

N
O BERAT BAHAN KECEPATAN WAKTU(menit) KASAR HALUS LOSES
SETELAH OVEN

1 47,9 1 1 menit 37,20 6,24 4,46

2 47 2 1 menit 35,33 6,98 4,69

3. Shift Selasa (10.00)

Berat bahan Waktu


No Kecepatan Kasar Halus Loses
setelah dioven (menit)
1 34,45 gr 1 1 menit 30,565 gr 2,635 gr 1,25 gr

2 34,41 gr 2 1 menit 29,185 gr 3,835 gr 1,39 gr

4. Shift Rabu (08.00)


a. Table hasil pengecilan ukuran

Berat Mula-mula Berat Setelah di


Oven
- 92,5 gram

b. Berat bahan setelah pengecilan ukuran

No Berat Bahan Kecepata Waktu Kasar Halus Loses


Setelah di Oven n (gram) (gram) (gram)
1 50 gram 1 1 menit 48 gram 1 gram 1 gram

2 42,5 gram 2 1 menit 38 gram 3 gram 1,5 gram

5. Shift Rabu (10.00)

a. Tabel hasil pengecilan ukuran

Berat mula-mula Berat setelah dioven


- 59 gram

Keterangan : - Suhu yang digunakan 60ºC

- Waktu yang dibutuhkan saat pengovenan selama 60 menit.

b. Berat bahan setelah pengecilan ukuran

No Berat bahan Kecepata Waktu Kasar Halus Loses


setelah dioven n
1 30 gram 1 1 Menit 25 gram 4 gram 1 gram
2 29 gram 2 1 Menit 23 gram 5 gram 1 gram

BAB V
PEMBAHASAN
Pada pengecilan ukuran ini, kami melakukan percobaan pada lengkuas yang telah
melalui tahap pengeringan. Berat cabe yang telah kering yaitu 59,32 gram. Kemudian dibagi
menjadi 2 bagian penggilingan dengan berat masing-masing yaitu 29,66 gram dan 29,72 gram
, Kemudian pada masing-masing bagian di haluskan dengan menggunakan blender dengan
waktu 1 menit dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan yang digunakan yaitu
kecepatan 1 dan 2. Setelah menghaluskanya kemudian menimbangnya. Setelah
menimbangnya kemudian cabe dengan kecepatannya masing-masing diayak dengan
menggunakan ukuran mez 7, 17 dan 35.

lengkuas yang dihasilkan dengan menggunakan blender cukup halus sehingga bagian
yang kasar tidak terlihat lagi. Pada gilingan 1, didapatkan penggiling kasar nya 18,08 gram
dan gilingan halus di dapatkan 11,40 gram sehingga di dapatkan loses 10 gram yaitu hasil dari
berat lengkuas 1 yang dihaluskan di kurang dengan berat kasar dan halus yang sudah di
jumlahkan.

Pada gilingan 2, didapatkan penggiling kasar nya 17,43 gram dan gilingan halus di
dapatkan 12,42 gram sehingga di dapatkan loses -0,13 gram yaitu hasil dari berat lengkuas 1
yang dihaluskan di kurang dengan berat kasar dan halus yang sudah di jumlahkan.

Sebagai perbandingan Pada gilingan lengkuas di shift hari rabu jam 2 , didapatkan
berat bahan 1 yaitu 47,9 gram dan 47 gram pada bahan ke 2, Pada gilingan 1, didapatkan
penggiling kasar nya 37,20 gram dan gilingan halus di dapatkan 6,24 gram sehingga di
dapatkan loses 4,46 gram yaitu hasil dari berat lengkuas 1 yang dihaluskan di kurang dengan
berat kasar dan halus yang sudah di jumlahkan. Pada gilingan 2, didapatkan penggiling kasar
nya 35,33 gram dan gilingan halus di dapatkan 6.98 gram sehingga di dapatkan loses 4,69
gram yaitu hasil dari berat lengkuas 1 yang dihaluskan di kurang dengan berat kasar dan halus
yang sudah di jumlahkan. Dapat diketahui jika loses nya menghasilkan nilai min maka ada
kemungkinan masuk unsur lain selain dari lengkuas tersebut ketika di blender.

BAB IV
PENUTUP

6.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa data dan pembahasan, maka dalam praktikum ini dapat disimpulkan

sebagai berikut:

1.Pengecilan ukuran merupakan bagian dari proses penanganan hasil pertanian yang

bertujuan untuk penyeragaman bentuk dan memperluas permukaan bahan hasil

pertanian sehingga proses penanganan selanjutnyaakan lebih mudah.

2. Proses pengecilan ukuran dapat dilakukan secara manual maupunmekanis.

3. Proses pengirisan dengan metode berbeda akan menghasilkan rendemen bahan yang

berbeda dan bentuk irisan bahan yang berbeda.

4.Semakin lama proses (waktu) maka nilai persentase rendemen bahan akansemakin kecil.

6.2. Saran

1.Diharapkan alat-alat dan bahan praktikum yang bersangkutan dapat lebih lengkap
lagi untuk memaksimalkan kegiatan praktikm seperti yang tercantumdi dalam
penuntun praktikum.
2. Diharapkan agar tata letak alat-alat di laboratorium lebih rapi dan telah
terkelompokkan sesuai modul praktikum untuk kemudahan dan
kenyamanan praktikum.

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

LAPORAN SEMENTARA
PENGECILAN UKURAN

Nama : Oktariananda
Npm : E1G020085
Shift : Sabtu, 14.00
Nama Kelompok : 1.Fahrian Dwi Sukma_E1G020093
2.Oktariananda_E1G020085
3.Hamida Sari Madonna_E1G020101
4.Jhon Eudes Cristyanto_E1G020092
5.Sandra Ragita_E1G020095
Nama bahan : Lengkuas
Berat setelah di oven : 59,32 gram
N
O BERAT BAHAN KECEPATAN WAKTU(menit) KASAR HALUS LOSES
SETELAH OVEN

1 29,66 1 1 menit 18,08 11,40 10 gram


gram gram

2 29,72 2 1 menit 17,43 12,42 -0,13


gram gram gram

Bengkulu, 17 November 2021

Ria Ropiani, S.TP.

Anda mungkin juga menyukai