SATUAN OPERASI
“Pengecilan Ukuran”
Disusun Oleh :
Nama : Oktariananda
NPM : E1G020085
Shift : Sabtu (14.00)
Kelompok : 1
Dosen : 1. Ir. Marniza, M.Si.
2. Drs. Bosman Sidebang, M.Si
Ko- Ass : Ria Ropiani, S.TP.
Bahan mentah sering berukuran lebih besar daripada kebutuhan, sehingga ukuran
bahan ini harus diperkecil. Operasi pengecilan ukuran ini dapat dibagi menjadi dua kategori
utama, tergantung kepada apakah bahan tersebut bahan cair attau bahan padat. Apabila bahan
padat, operasi pengecilan disebut penghancuran dan pemotongan, dan apabila bahan cair
disebut emulsifikasi atau atomisasi (Stumbo, 1949).
Pemecahan bahan-bahan menjadi bagian yang lebih kecil, dibedakan menjadi
pengecilan yang ekstrim (penggilingan) dan pengecilan ukuran yang relatif masih berukuran
besar.dalam pengecilan dikenal dengan tiga macam gaya yang bekerja untuk mendapatkan
efek pengecilan ukuran. Ketiga gaya tersebut adalah :
1. Penekanan
2. Pukulan
3. Gaya sobek (Tim Penyusun, 2016).
BAB III
METODOLOGI
N
O BERAT BAHAN KECEPATAN WAKTU(menit) KASAR HALUS LOSES
SETELAH OVEN
BAB V
PEMBAHASAN
Pada pengecilan ukuran ini, kami melakukan percobaan pada lengkuas yang telah
melalui tahap pengeringan. Berat cabe yang telah kering yaitu 59,32 gram. Kemudian dibagi
menjadi 2 bagian penggilingan dengan berat masing-masing yaitu 29,66 gram dan 29,72 gram
, Kemudian pada masing-masing bagian di haluskan dengan menggunakan blender dengan
waktu 1 menit dengan kecepatan yang berbeda-beda. Kecepatan yang digunakan yaitu
kecepatan 1 dan 2. Setelah menghaluskanya kemudian menimbangnya. Setelah
menimbangnya kemudian cabe dengan kecepatannya masing-masing diayak dengan
menggunakan ukuran mez 7, 17 dan 35.
lengkuas yang dihasilkan dengan menggunakan blender cukup halus sehingga bagian
yang kasar tidak terlihat lagi. Pada gilingan 1, didapatkan penggiling kasar nya 18,08 gram
dan gilingan halus di dapatkan 11,40 gram sehingga di dapatkan loses 10 gram yaitu hasil dari
berat lengkuas 1 yang dihaluskan di kurang dengan berat kasar dan halus yang sudah di
jumlahkan.
Pada gilingan 2, didapatkan penggiling kasar nya 17,43 gram dan gilingan halus di
dapatkan 12,42 gram sehingga di dapatkan loses -0,13 gram yaitu hasil dari berat lengkuas 1
yang dihaluskan di kurang dengan berat kasar dan halus yang sudah di jumlahkan.
Sebagai perbandingan Pada gilingan lengkuas di shift hari rabu jam 2 , didapatkan
berat bahan 1 yaitu 47,9 gram dan 47 gram pada bahan ke 2, Pada gilingan 1, didapatkan
penggiling kasar nya 37,20 gram dan gilingan halus di dapatkan 6,24 gram sehingga di
dapatkan loses 4,46 gram yaitu hasil dari berat lengkuas 1 yang dihaluskan di kurang dengan
berat kasar dan halus yang sudah di jumlahkan. Pada gilingan 2, didapatkan penggiling kasar
nya 35,33 gram dan gilingan halus di dapatkan 6.98 gram sehingga di dapatkan loses 4,69
gram yaitu hasil dari berat lengkuas 1 yang dihaluskan di kurang dengan berat kasar dan halus
yang sudah di jumlahkan. Dapat diketahui jika loses nya menghasilkan nilai min maka ada
kemungkinan masuk unsur lain selain dari lengkuas tersebut ketika di blender.
BAB IV
PENUTUP
6.1. Kesimpulan
Dari hasil analisa data dan pembahasan, maka dalam praktikum ini dapat disimpulkan
sebagai berikut:
4.Semakin lama proses (waktu) maka nilai persentase rendemen bahan akansemakin kecil.
6.2. Saran
1.Diharapkan alat-alat dan bahan praktikum yang bersangkutan dapat lebih lengkap
lagi untuk memaksimalkan kegiatan praktikm seperti yang tercantumdi dalam
penuntun praktikum.
2. Diharapkan agar tata letak alat-alat di laboratorium lebih rapi dan telah
terkelompokkan sesuai modul praktikum untuk kemudahan dan
kenyamanan praktikum.
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LAPORAN SEMENTARA
PENGECILAN UKURAN
Nama : Oktariananda
Npm : E1G020085
Shift : Sabtu, 14.00
Nama Kelompok : 1.Fahrian Dwi Sukma_E1G020093
2.Oktariananda_E1G020085
3.Hamida Sari Madonna_E1G020101
4.Jhon Eudes Cristyanto_E1G020092
5.Sandra Ragita_E1G020095
Nama bahan : Lengkuas
Berat setelah di oven : 59,32 gram
N
O BERAT BAHAN KECEPATAN WAKTU(menit) KASAR HALUS LOSES
SETELAH OVEN