Anda di halaman 1dari 9

IMPLEMENTATION OF SIMULATION METHODS

IN LEADERSHIP VALUE LEARNING

Novi Daniyati
Universitas Suryakancana Cianjur
novidaniyati22@gmail.com

Abstract

This article describes the implementation of the simulation method of leadership values of
Prince Pemanah Rasa in Sasakala Prabu Siliwangi by Muhammad Fajar Laksana, judging by
the effectiveness of the application of methods and the students' ability in analyzing the value
of leadership. The method used in this research is descriptive method with research object of
class VIII E students as much as 35 people. The result of the research shows that the students
of class VIII E MTs Islamiyah Sayang consider the effective simulation method used in the
learning of folklore with the percentage of 97,1%. The students' ability in analyzing the
leadership value of Prince Pemanah Rasa figure, 12 students (34,2%) got 80 (good category),
9 students (25,8%) got 70 (enough category), 7 students (20%) scored 60 (moderate
category), and 3 students (8.6%) got the value of 40 (less category). It shows that students'
ability in analyzing the leadership value of Prince Pemanah Rasa figure is enough, seen from
percentage of average ability which reach 66.6%.

Keywords: simulation, sasakala prabu siliwangi, leadership value

Menurut Ekadjati (2009: 83) “Prabu


PENDAHULUAN Siliwangi adalah tokoh yang dikenal dalam
mitologis dan legendaris masyarakat Sunda,
Cerita rakyat merupakan bagian dari dipercaya sebagai Raja Padjajaran terbesar,
sastra lisan yang berkembang dari mulut ke terideal, dan terakhir yang berhasil membawa
mulut. Dalam perkembangannya sastra lisan rakyat dan negaranya mencapai kesejahteraan
dibagi menjadi beberapa macam, seperti dan kejayan”.
dongeng, mitos,legenda, dan sage. Sebagai
salah satu warisan budaya cerita rakyat dapat Prabu Siliwangi adalah sosok yang
dijadikan sebagai bahan bacaan yang mampu terkenal dikalangan masyarakat Sunda.
mendidik dan membentengi bangsa dari Dengan keberanian, kekuatan fisik, mental,
pengaruh budaya asing. Hal tersebut karena dan kecerdikan yang luar biasa, serta tampil
didalam cerita rakyat ada nilai-nilai yang sebagai pemimpin yang kreatif, pemimpin
dapat diperoleh mulai dari nilai moral, etika, yang cendikia, kerakyatan, bijaksana, dan
sikap, keagamaan, keindahan, dan kebahasan. kharismatik. Kisahnya masih menjadi misteri
dan memiliki beberapa versi, tetapi salah
Pada saat ini bangsa Indonesia mem- seorang penulis bernama Muhammad Fajar
butuhkan sosok pemimpin yang baik dan Laksana melakukan penelitian terhadap
memiliki integritas yang tinggi. Oleh karena legenda Prabu Siliwangi selama 14 tahun dan
itu, siswa sebagai generasi muda perlu bacaan diluncurkan dengan judul Sasakala Prabu
yang dapat menjadi panutan sebagai seorang Siliwangi.
pemimpin. Jawa Barat atau Sunda memiliki
banyak cerita rakyat, salah satunya adalah Pangeran Pemanah Rasa atau Prabu
legenda tentang sosok Prabu Siliwangi. Siliwangi adalah sosok pemimpin kerajaan
32 Jurnal Alinea: Jilid 7, Nomor 1 2018

Padjadjaran, sebagai seorang pemimpin be- kemampuan siswa dalam menganalisis nilai
liau memiliki kepribadian yang baik. kepepmimpinan tokoh Pangeran Pemanah
Rasa. Untuk melihat apakah metode simulasi
Banyak penelitian yang mengkaji ten- efektif digunkan atau tidak, peneliti meng-
tang nilai kepemimpinan, tetapi orientasinya gunakan alat ukur berupa angket sedangkan
bukan pada pendidikan, dan bukan pada untuk melihat kemampuan siswa peneliti
karya fiksi. Seperti penelitian berjudul “Pe- menggunkan alat ukur lembar tes. Langkah-
ngaruh Budaya Organisasi dan Kepemim- langkah proses belajar mengajar dilakukan
pinan Terhadap Motivasi Kerja serta sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat
Dampaknya Pada Kinerja Organisasi” karya dalam metode simulasi dikemas dalam tiga
Hasanudin yang lebih menekankan pada bagian yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan
motivasi untuk bekerja. Oleh karena itu, kegiatan akhir.
penelitian tentang nilai kepemimpinan yang
terdapat dalam tokoh Pangeran Pemanah Kegiatan awal ini yakni guru meng-
Rasa atau Prabu Siliwangi masih perlu ucapkan salam ketika masuk kelas, setelah itu
dilakukan, lebih-lebih dikaitkan dengan mepersilahkan ketua kelas untuk memimpin
pembelajaran. doa sebelum pembelajaran dimulai, lalu guru
mendata kehadiran siswa untuk mengetahui
Diharapkan model pembelajaran ini bisa jumlah siswa yang hadir. Dengan demikian
menjadi solusi bagi pilihan pembelajaran diperoleh 35 siswa. Tidak lupa guru menyam-
kesusastraan lokal atau sasakala sehingga paikan tujuan pembelajaran.
siswa tidak kehilangan pengetahuan tentang
sastra didaerahnya dan bisa mengaplikasikan Kegiatan inti, hal yang dilakukan dalam
secara langsung apa yang sudah dipelajari. kegiatan inti yakni guru menetapkan topik
dan tujuan yang hendak dicapai, dalam hal ini
METODE PENELITIAN topik pembelajarannya adalah nilai kepemim-
pinan yang ada dalam tokoh Pangeran
Penelitian dilaksanakan dengan meng- Pemanah Rasa pada Sasakala Prabu
gunakan metode deskriptif. Persepsi maha- Siliwangi. Guru memberikan materi menge-
siswa terhadap kedua varibel pada saat nai nilai kepemimpinan, ciri-ciri kepemim-
penelitian dilakukan, selanjutnya akan pinan baik secara umum dan nilai kepemim-
dideskripsikan per aspek. Dari sisi bacaan pinan didaerah Sunda.
akan dideskripsikan kecukupannnya serta
keseuaiannya dengan kebutuhan pembaca. Selanjutnya, guru menetapkan pemain
Dari sisi layanan akan didespkrispikan yang akan terlibat dalam simulasi, peran yang
persepsi mahasiswa terhadap kinerja harus dimainkan oleh para pemeran, serta
perpustakaan seperti jam operasional, lama waktu yang disediakan. Gurupun memberikan
peminjaman, jumlah buku yang bisa kesempatan kepada siswa untuk bertanya
dipinjam, layanan pada saat proses khususnya pada siswa yang terlibat dalam
peminjaman dan sebagainya. pelaksanan simulasi. Setelah ditentukan
pemeran, guru memberikan naskah berisi
HASIL PENELITIAN adegan-adegan yang terdapat dalam sasakala.

Hasil Pelaksanaan simulasi pun dilakukan,


para siswa yang tidak terlibat dalam simulasi
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan mengikuti dengan penuh perhatian sebagai
langsung oleh peneliti, yang bertujuan untuk apresiator. Setelah kegiatan simulasi yang
melihat efektifitas metode simulasi dalam dibagi dalam 8 adegan selesai, guru dan siswa
pembelajaran cerita rakyat dengan topik melakukan diskusi tentang jalannya cerita
kepemimpinan dan untuk melihat yang sudah disimulasikan. Setelah adegan
Novi Daniyati: Implementation of Simulation… 33

simulasi selesai dilakukan, guru memberikan (cerita rakyat) 97,1%, oleh karena itu dapat
lembar tes kepada siswa untuk menganalisis disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
nilai kepemimpinan yang terdapat pada tokoh tertarik terhadap karya sastra (cerita rakyat).
Pangeran Pemanah Rasa berdasarkan aspek Selanjutnya, berdasarkan data hasil angket
adil dan bijaksana, tegas dan berinisiatif, pada tabel 4.3 di atas, yang membahas
memiliki kestabilan emosi, dan berkapasitas tentang ketertarikan siswa pada cerita rakyat
mengambil keputusan. “Sasakala Prabu Siliwangi” Karya
Muhammad Fajar Laksana, dapat diketahui
Pada kegitan akhir guru melakukan bahwa 97,1% menjawab (Ya)dengan kete-
refleksi terhadap kegiatan yang sudah rangan siswa menyukai cerita rakyat
dilakukan, siswa menjawab pertanyaan guru “Sasakala Prabu Siliwangi” karya
seputar pembelajaran yang sudah dilakukan, Muhammad Fajar Laksana. Sedangkan 2,9%
terakhir guru menutup pembelajaran. menjawab (Tidak) dengan keterangan siswa
tidak menyukai cerita rakyat “Sasakala Prabu
Pembahasan Siliwangi” karya Muhammad Fajar Laksana.
Karena jumlah presentase ketertarikan
Efektivitas atau pengaruh yang dira- mencapai 97,1%, oleh karena itu dapat
sakan siswa pada saat proses pembelajaran disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
menganalisis nilai kepemimpinan tokoh tertarik terhadap cerita rakyat “Sasakala
Pangeran Pemanah Rasa yang meliputi aspek Prabu Siliwangi” karya Muhammad Fajar
adil dan bijaksana, tegas dan berinisiatif, Laksana.
berkapasitas mengambil keputusan, dan
memiliki kestabilan emosi. Efektivitas pem- Berdasarkan data hasil yang membahas
belajaran tersebut dapat diketahui dengan pengetahuan siswa tentang sosok Prabu
melakukan penyebaran angket. Angket ini Siliwangi. Dapat diketahui bahwa 85,7%
dimaksudkan untuk melengkapi hasil tes menjawab (Ya) dengan keterangan siswa
sehingga tanggapan siswa dapat dijadikan mengetahui tentang sosok Prabu Siliwangi.
sebagai acuan penggunaan metode simulasi Sedangkan 14,3% menjawab (Tidak) dengan
dalam pembelajaran menganalisis nilai keterangan tidak mengetahui sosok Prabu
kepemimpinan tokoh. Setelah hasil pengum- Siliwangi sebelumnya. Karena jumlah pre-
pulan data diperoleh, data yang selanjutnya sentase pengetahuan siswa tentang sosok
dapat di deskripsikan sebagai berikut. Prabu Siliwangi mencapai 85,7%, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
Berdasarkan data hasil angket yang mengetahui Sosok Prabu Siliwangi sebe-
membahas tentang ketertarikan siswa ter- lumnya. Serta, berdasarkan data hasil yang
hadap pembelajaran Bahasa Indonesia. membahas tentang manfaat atau tidak nilai
Diketahui bahwa seluruh siswa yang dija- kepemimpinan tokoh Prabu Siliwangi
dikan sampel sebanyak 35 menjawab (Ya) terhadap kehidupan sehari-hari. Dapat dike-
untuk keterangan siswa menyukai pembel- tahui bahwa nilai kepemimpinan Prabu
ajaran Bahasa Indonesia dengan presentase Siliwangi bermanfaat untuk kehidupan sehari-
ketertarikan 100%. Kemudian, berdasarkan hari. Hal itu dapat dibuktikan dengan
data hasil yang membahas mengenai presentase jawaban (Ya) yang mencapai
ketertarikan siswa pada pembelajaran karya 100% dari jumlah 35 siswa yang dijadikan
sastra (cerita rakyat), dapat diketahui bahwa sampel.Dengan demikian dapat disimpulkan
97,1% menjawab (Ya) dengan keterangan bahwa seluruh siswa menganggap nilai
siswa menyukai karya sastra (cerita rakyat), kepemimpinan Prabu Siliwangi bermanfaat
dan 2,9% siswa menjawab (Tidak) dengan untuk kehidupan sehari-sehari. Kemudian,
keterangan tidak menyukai karya sastra berdasarkan data hasil yang membahas
(cerita rakyat). Karena jumlah presentase tentang bermanfaat atau tidak nilai kepe-
ketertarikan pada pembelajaran karya sastra mimpinan Prabu Siliwangi dalam membentuk
34 Jurnal Alinea: Jilid 7, Nomor 1 2018

pemimpin yang ideal. Diketahui bahwa nilai dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar
kepemimpinan Prabu Siliwangi bermanfaat siswa belum pernah belajar menganalisis nilai
untuk membentuk pemimpin yang ideal. Hal kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah
itu dapat dibuktikan dengan presentase Rasa dalam “Sasakala Prabu Siliwangi” karya
jawaban (Ya) yang mencapai 100% dari Muhammad Fajar Laksana sebelumnya.
jumlah 35 siswa yang dijadikan sampel.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan data hasil yang membahas
seluruh siswa menganggap nilai kepemim- pernah atau tidaknya siswa belajar dengan
pinan Prabu Siliwangi bermanfaat untuk menggunakan metode simulasi sebelum-
membentuk pemimpin yang ideal. nya.Diketahui bahwa 97,1% siswa menjawab
(Tidak) dengan keterangan belum pernah
Berdasarkan data hasil yang membahas belajar dengan menggunakan metode simulasi
tentang sulit tidaknya siswa dalam meng- sebelumnya. Sedangkan 2,9% siswa menja-
analisis nilai kepemimpinan tokoh Pangeran wab (Ya) dengan keterangan pernah belajar
Pemanah Rasa dalam “Sasakala Prabu menggunakan metode simulasi. Pada data
Siliwangi” karya Muhammad Fajar Laksana. tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagaian
Diketahui bahwa 77,1% siswa menjawab besar siswa belum pernah belajar meng-
(Tidak) dengan keterangan tidak merasa gunakan metode simulasi.
kesulitan dalam menganalisis nilai kepemim-
pinan tokoh Pangeran Pemanah Rasa dalam Berdasarkan data hasil yang membahas
“Sasakala Prabu Siliwangi” karya mengenai pendapat siswa terkait efektif atau
Muhammad Fajar Laksana. Sedangkan 22,9% tidaknya metode simulasi dalam pembel-
menjawab (Ya) dengan keterangansiswa ajaran. Diketahui bahwa 97,1% menjawab
merasa kesulitan dalam menganalisis nilai (Ya) dengan keterangan siswa menganggap
kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah pembelajaran menggunakakan metode simu-
Rasa dalam“Sasakala Prabu Siliwangi” karya lasi efektif. Sedangkan 2,9% siswa menja-
Muhammad Fajar Laksana. Berdasarkan hal wab (tidak) dengan keterangan siswa me-
tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian nganggap pembelajaran menggunakan meto-
besar siswa tidak merasa kesulitan dalam de simulasi tidak efektif. Pada data tersebut
menganalisis nilai kepemimpinan tokoh dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar
Pangeran Pemanah Rasa dalam “Sasakala siswa menganggap pembelajaran mengguna-
Prabu Siliwangi” karya Muhammad Fajar kan metode simulasi efektif.
Laksana.
Berkaitan dengan tujuan penelitian,
Berdasarkan data hasil yang membahas yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa
tentang pernah atau tidaknya siswa belajar setelah mengimplementasikan pembelajaran
menganalisis nilai kepemimpinan tokoh metode simulasi, berikut ini merupakan
angeran Pemanah Rasa pada “Sasakala Prabu pembahasan dari data angket yang telah
Siliwangi” karya Muhammad Fajar Laksana. diperoleh. Siswa (100%) menganggap bahwa
Diketahui bahwa 97,1% siswa menjawab nilai kepemimpinan Tokoh Pangeran
(Tidak) dengan keterangan siswa sebelumnya Pemanah Rasa dapat bermanfaat dalam
belum pernah belajar menganalisis nilai kehidupan sehari-hari dan dapat membentuk
kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah sosok pemimpin yang ideal. Walaupun pada
Rasa pada “Sasakala Prabu Siliwangi” karya proses menganalisis nilai kepemimpinan
Muhammad Fajar Laksana. Sedangkan 2,9% tokoh Pangeran Pemanah Rasa 22,9% siswa
siswa menjawab (Ya) dengan keterangan merasa kesulitan dalam menganalisis nilai
pernah belajar menganalisis nilai kepemim- kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah
pinan tokoh Pangeran Pemanah Rasa pada Rasa. Akan tetapi, terkait dengan penggunaan
“Sasakala Prabu Siliwangi” karya metode simulasi dalam pembelajaran dapat
Muhammad Fajar Laksana. Pada data tersebut diketahui bahwa 97,1% siswa menganggap
Novi Daniyati: Implementation of Simulation… 35

pembelajaran menggunakakan metode simu- Muhammad Fajar Laksana diambil dari


lasi efektif, hal tersebut dikarenakan beberapa pengertian, namun dalam setiap
sebelumnya siswa belum pernah belajar pengertian yang dikemukakan oleh ahli
menggunakan metode simulasi dalam pem- memiliki kesamaan pendapat, oleh karena itu
belajaran menganalisis nilai-nilai kepemim- dalam penelitian hanya dibahas mengenai
pinan. analisis nilai kepemimpinan pada aspek adil
dan bijaksana, tegas dan berinisiatif, ber-
Berdasarkan hasil pengumpulan data kapasitas membuat keputusan, memiliki
melalui lembar tes siswa kelas VIII E MTs kestabilan emosi, kemudian disimpulkan
Islamiyah Sayang Cianjur yang dijadikan bahwa yang dikatakan nilai kepemimpinan
sebagai sampel, diperoleh data kemampuan adalah sebagai berikut:
siswa dalam menganalisis nilai kepemim-
pinan tokoh Pangeran Pemanah Rasa dalam 1) Adil dan Bijaksana
Sasakala Prabu Siliwangi karya Muhammad
Fajar Laksana yang berbeda-beda mulai dari Keadilan mengandung makna kesesu-
nilai terendah 40 sampai yang tertinggi 80. aian antara hak dan kewajiban, posisi dengan
Nilai tersebut diperoleh sari skor meng- tugas, dan prinsip keseimbangan.Sedangkan
analisis aspek adil dan bijaksana, tegas dan bijaksana berarti pemimpin harus menjangkau
berinisiatif, berkapasitas membuat keputusan, aspek manusiawi individu yang dipimpin.
dan memiliki kestabilan emosi. Seorang pemimpin dituntut memiliki sikap
adil dan bijaksana untuk dapat memposisikan
Berdasarkan data hasil tes yang mana hak dan kewajiban antara dirinya dan
diberikan kepada siswa, diketahui bahwa nilai kelompok atau individu yang dipimpinnya.
rata-rata kemampuan siswa dalam menga- Berikut adalah contoh nilai kepemimpinan
nalisis nilai-nilai kepemimpinan tokoh tokoh Pangeran Pemanah Rasa dalam
Pangeran Pemanah Rasa dalam Sasakala “Sasakala Prabu Siliwangi” karya
Prabu Siliwangi karya Muhammad Fajar Muhammad Fajar Laksana yang termasuk
Laksana berada pada 66,6%. Apabila dihu- pada aspek adil dan bijaksana.
bungkan pada tabel penentuan patokan
persentase katagori nilai maka rata-rata nilai ”Eyang, saat saya mengganti nama
tersebut termasuk dalam kategori sedang kerajaan ini, bukan untuk saya sendiri
karena berada pada persentase 66%-75% tapi untuk rakyat semua, supaya ada
dengan keterangan cukup. Hal ini berarti perubahan untuk semuanya. Oleh ka-
kemapuan siswa kelas VIII E MTs Islamiyah rena itu kita harus mengikuti zaman,
Sayang sudah cukup dalam menganalisis sekarang sudah agak maju jamannya
nilai-nilai kepemimpinan tokoh Pangeran dikarenakan harus diiringi yang lain, hal
Pemanah Rasa dalam ”Sasakala Prabu itu juga untuk merebut kerajaan Galuh
Siliwangi” karya Muhammad Fajar Laksana. yang membayar Kerajaan Monggol Pati
Adapun kemampuan siswa kelas VIII E MTs yang menyerang kerajaan kita. Jadi kita
Islmaiyah Sayang Cianjur secara lebih rinci juga sama, kita serang Kerajaan Galauh
dapat diuraikan sebagai berikut. dengan tenaga baru, Prajurit Gajah dan
Prajurit Harimau kita satukan memakai
Dalam membedah “Sasakala Prabu Bahasa Sandi, jadi nama ini adalah
Siliwangi” karya Muhammad Fajar Laksana Pajajaran”.
digunakan teori dengan tekanan pada unsur (Fajar Laksana, 2011: 56)
intrinsik, yaitu tentang tokoh yang dibatasi
pada tokoh Pangeran Pemanah Rasa dan Kutipan di atas pada kalimat Eyang,
perwatakan nilai kepemimpinan saja. Analisis saat saya mengganti nama kerajaan ini, bukan
data nilai-nilai kepemimpinan pada cerita untuk saya sendiri tapi untuk rakyat semua,
rakyat “Sasakala Prabu Siliwangi” karya supaya ada perubahan untuk semuanya. Hal
36 Jurnal Alinea: Jilid 7, Nomor 1 2018

itu menunjukan Pangeran Pemanah Rasa lain sambal memperkenalkan diri bahwa
mengambil keputusan bukan berdasarkan beliau yang memegang Kerajaan
keinginan pribadi, akan tetapi melihat efek Gajah.”
yang akan ditimbulkan untuk kebaikan
bersama. Hal tersebut menunjukan bahwa (Fajar Laksana, 2011: 19-20)
Pangeran Pemanah Rasa memiliki sikap adil
dan bijaksana, karena mengambil keputusan Dalam kutipan kalimat tersebut
merubah nama kerajaan, lalu membuat Pangeran Pemanah Rasa menunjukan bahwa
senjata baru untuk melawan kerjaan Galuh, seorang pemimpin haruslah berinisiatif. Sikap
karena ingin membuat kerajaan dan rakyat inisiatif tersebut ditunjukan dengan cara pergi
yang dipimpinnya maju. meninggalkan kerajaan. Dengan upaya mem-
perkenalkan diri bahwa dialah yang
“Pangeran berkeinginan mendapatkan memimpin kerajaan Gajah pada saat ini.
tanah Cirebon guna mengembangkan
ekonomi untuk rakyatnya” “Beliau pergi sendiri tidak dikawal oleh
satu orangpun padahal para prajurit-
(Fajar Laksana, 2011:76) prajuritnya berkali-kali menawarkan
supaya mengawal, tapi beliau tetap
Kutipan pada kalimat di atas menun- pergi sendiri”.
jukan bahwa Pangeran Pemanah Rasa adalah
sosok yang bijaksana, karena dia ber- (Fajar Laksana, 2011: 19-20)
keinginan menguasai daerah tertentu guna
mengembangkan ekonomi untuk rakyatnya. Selain sikap insiatif, sikap tegas juga
Sehingga rakyatnya lebih maju. ditunjukan pada kutipan kalimat tersebut
ketika berkali-kali prajutitnya menawarkan
2) Tegas dan Berinisiatif diri untuk mendapampingi, namun beliau
tetap menolak. Penolakan tersebut, dilakukan
Tegas tidak identik dengan keras, bukan karena Pangeran Pemanah Rasa tau harus ada
pula otoriter atau diktaktor. Ketegasan adalah orang lain yang melindungi rakyatnya ketika
kemampuan mengambil keputusan atas dasar dia sedang pergi.
keyakinan tertentu, dengan didukung oleh
data yang kuat. Berinisiataif berarti bahwa 3) Berkapasitas Membuat Keputusan
seseorang yang menduduki posisi pemimpin
mampu membuat gagasan baru, inovasi baru Membuat keputusan pada intinya adalah
atau tindakan lain atas suatu subjek. memecahkan persoalan keorganisasian. Pe-
Berinisiatif berarti pula kemampuan me- mimpin yang mempunyai kapasitas membuat
mancing kreativitas anggota berbuat dengan keputusan akan membawa organisasinya
cara-cara sendiri, sepanjang tidak menyim- mencapai tujuan tertentu. Berikut adalah
pang dari tujuan akhir yang diharapkan. contoh nilai kepemimpinan tokoh Pangeran
Berikut adalah contoh nilai kepemimpinan Pemanah Rasa daalam “Sasakala Prabu
tokoh Pangeran Pemanah Rasa daalam Siliwangi” karya Muhammad Fajar Laksana
“Sasakala Prabu Siliwangi” karya yang termasuk pada aspek berkapasitas
Muhammad Fajar Laksana yang termasuk membuat kepeutusan.
pada aspek tegas dan berinisiatif.
“Prabu siliwangi bingung karena ber-
“Pangeran pemanah rasa ingin mencoba beda agama. Prabu siliwangi sudah
keluar meninggalkan rakyatnya dan muslim sedangkan di Kerajaan
saudara-saudaranya, keluar dari kera- Pajajaran masih beragama hindu.
jaan untuk mencari ilmu dan Akhirnya prabu siliwangi mengambil
mengunjungi kerajaan-kerajaan yang jalan pintas untuk kebaikan bersama”.
Novi Daniyati: Implementation of Simulation… 37

(Fajar Laksana, 2011: 93) “Pangeran Pemanah Sari mulai berfikir


bagaimana cara untuk melawan Syeh
Sebagai seorang pemimpin sudah sewa- Quro, mereka tidur ditempat pemilik
jarnya dapat mengambil keputusan yang warung nasi sambil berpikir langkah-
bertujuan untuk kebaikan bersama. Ketika langkah yang harus dilaksanakan” .
Pangeran Pemanah Rasa berada dalam
kondisi terpojok, karena hidapakan pada (Fajar Laksana, 2011:75)
situasi yang mengharuskan beliau mengambil
keputusan, permasalahan agama adalah suatu Dalam kutipan kalimat di atas juga
permasalahan yang kompleks, oleh karena itu menunjukan bahwa Pangeran Pemanah Sari
tindakan yang diambil oleh Pangeran (Pangetan Pemanah Rasa) memiliki kesta-
Pemanah Rasa sebagian seorang pemimpin bilan emosi. Hal tersebut ditunjukan ketika
dengan menyireup (membawa Kerajaan beliau sudah berada di Cirebon dan
Gajah ke alam yang berbeda) menggunkan mengetahui keberadaan Syeh Quro yang
kekuatannya, merupakan tindakan yang tepat. merupakan musuh ayahandanya. Pangeran
Pemanah Sari tidak langsung bertindak,
4) Memiliki Kestabilan Emosi melainkan memikirkan terlebih dahulu
bagaimana cara yang tepat untuk melawan
Pemimpin yang memiliki kestabilan Syeh Quro.
emosi berarti pula pemimpin yang bersikap
tidak tergesa-gesa, sabar, teliti, dan hati-hati Dari penjabaran di atas dapat di-
dalam setiap tindakaan atau mengambilan simpulkan bahwa nilai-nilai kepemimpinan
keputusan yang mengandung konsekuensi yang terdapat dalam Sasakala Prabu
tertentu. Berikut adalah contoh nilai Siliwangi karya Muhammad Fajar
kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah Laksanasangat kentara dengan sifat yang
Rasa daalam “Sasakala Prabu Siliwangi” menyatakan aspek adil dan bijaksana, tegas
karya Muhammad Fajar Laksana yang dan berinisiatif, berkapasitas membuat
termasuk pada aspek memiliki kesetabilan keputusan, memiliki kestabilan emosi. Hal
emosi. tersebut dapat dibuktikan dengan penjelasan
yang telah diungkapkan.
Setelah orang itu bicara dengan nada
mengejek tidak sopan Harimau Putih Kemampuan siswa dalam menganalisis
langsung loncat mau melawan dan memukul nilai-nilai kepemimpinan tokoh Pangeran
orang itu, namun sempat ditahan oleh Pemanah Rasa dalam ”Sasakala Prabu
Pangeran Pemanah Rasa, kata dia bicara Siliwangi” karya Muhammad Fajar Laksana
kepada Harimau Putih: “Eh di tahan dulu tertinggi yaitu 80 sebanyak 12 orang. Oleh
jangan gegabah kita bukan warga sini”. (Fajar karena itu,nilai tersebut termasuk dalam
Laksana, 2011: 32-33) kategori baik. Hal ini berarti sebanyak 34,2%
sudah memiliki kemampuan yangbaik dalam
Dalam kutipan kalimat tersebut menun- menganalisis nilai kepemimpinan tokoh
jukan bahwa Pangeran Pemanah Rasa Pangeran Pemanah Rasa dalam ”Sasakala
memiliki kestabilan emosi. Hal tersebut Prabu Siliwangi” karya Muhammad Fajar
ditunjukan ketika beliau dihadapkan dengan Laksana.
segerombolan warga yang membuat Harimau
Putih marah dan ingin menghajar warga Siswa yang mendapat nilai 70 sebanyak
tersebut, namun dihentikan oleh Pangeran 9 orang. Dengan perolehan nilai tersebut
Pemanah Rasa yang merasa mereka adalah kemampuan siswa dalam menganalisis
pendatang dan tidak sewajarnya meladeni termasuk dalam kategori cukup, karena
warga tersebut. berada dalam presentase 66%-75%. Hal ini
berarti sebanyak 25,8% siswa mempunyai
38 Jurnal Alinea: Jilid 7, Nomor 1 2018

kemampuan yang cukup dalam menganalisis SIMPULAN


nilai kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah
Rasa dalam ”Sasakala Prabu Siliwangi” karya Berdasarkan data hasil tes diketahui
Muhammad Fajar Laksana. bahwa masih sedikit siswa yang mampu
memahami dan menganalisis nilai kepe-
Siswa yang mendapat nilai 60 ber- mimpinan tokoh Pangeran Pemanah Rasa
jumlah 7 orang. Dengan perolehan nilai dalam ”Sasakala Prabu Siliwangi” karya
tersebut kemampuan siswa dalam menga- Muhammad Fajar Laksana. Hal tersebut
nalisis termasuk dalam kategori sedang, dibuktikan dari presentase kurang dari 50%
karena berada pada presentase 55%-65%. dari jumlah banyaknya siswa yang termasuk
Artinya sebanyak 20% siswa memiliki pada katagori baik. Akan tetapi, rata-rata
kemapuan yang sedang dalam menganalisis kemampuan siswa dalam menganalisis berada
nilai kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah pada katagori cukup dengan presentase
Rasa dalam ”Sasakala Prabu Siliwangi” karya 66,6%. Walaupun demikian hal ini tetap saja
Muhammad Fajar Laksana. Selain itu, siswa harus menjadi perhatian, agar kemampuan
yang mendapat nilai 50 berjumlah 4 orang, siswa dalam menganalis dan memahami nilai
dengan perolehan nilai tersebut kemampuan kepemimpinan pada tokoh dapat lebih
siswa termasuk dalam kategori hampir ditingkatkan.
sedang. Artinya sebanyak 11,4% siswa
memiliki kemampuan hampir sedang dalam Berdasarkan data hasil anget diketahui
menganalisis nilai kepemimpinan tokoh bahwa seluruh siswa yang dijadikan sampel
Pangeran Pemanah Rasa dalam ”Sasakala menyukai pembelajaran Bahasa Indonesia,
Prabu Siliwangi” karya Muhammad Fajar hal ini berarti menjadikan bahwa siswa
Laksana. memiliki antuisas yang sangat tinggi terhadap
pembelajaran Bahasa Indonesia. Sedangkan
Siswa yang mendapat nilai 40 ber- terkait tanggapan siswa tentang nilai kepe-
jumlah 3 orang, dengan perolehan nilai mimpinan, siswa menganggap bahwa nilai
tersebut kemampuan siswa termasuk dalam kepemimpinan Tokoh Pangeran Pemanah
kategori kurang. Artinya, sebanyak 8,6% Rasa dapat bermanfaat dalam kehidupan
siswa kurang mampu menganalisis nilai sehari-hari dan dapat membentuk sosok
kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah pemimpin yang ideal.
Rasa dalam ”Sasakala Prabu Siliwangi” karya
Muhammad Fajar Laksana. Walaupun pada proses menganalisis
nilai kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah
Berdasarkan hasil di atas, dapat Rasa 22,9% siswa merasa kesulitan dalam
disimpulkan bahwa kemampuan siswa sudah menganalisis nilai kepemimpinan tokoh
cukup dalam memahami dan menganalisis Pangeran Pemanah Rasa. Akan tetapi
nilai kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah berkaitan dengan tujuan penelitian, yaitu
Rasa pada ”Sasakala Prabu Siliwangi” karya untuk mengetahui hasil belajar sisiwa setelah
Muhammad Fajar Laksana. Walapun mengimplementasikan pembelajaran metode
presentase siswa yang termasuk pada katagori simulasi dapat diketahui bahwa 97,1% siswa
baik kurang dari 50% dari jumlah banyaknya menganggap pembelajaran menggunakakn
siswa. Akan tetapi, rata-rata siswa berada metode simulasi efektif, hal tersebut dika-
pada katagori cukup dengan presentase renakan sebelumnya siswa belum pernah
66,6%. Walaupun demikian hal ini tetap saja belajar menggunakan metode simulasi dalam
harus menjadi perhatian, agar kemampuan pembelajaran dan belum pernah menganalisis
siswa dalam menganalis danmemahami nilai nilai-nilai kepemimpinan sebelumnya.
kepemimpinan pada tokoh dapat lebih
ditingkatkan. Berikut ini ada beberapa saran yang
diperlu dikemukakan bagi siswa dan guru.
Novi Daniyati: Implementation of Simulation… 39

siswa hendaknya lebih giat lagi dalam dalam cerita rakyat, dan menganalisis hanya
mengikuti pembelajaran sastra terutama cerita berdasarkan tema, tokoh, penokohan, lattar,
rakyat dan membaca cerita rakyat agar siswa dan amanat. Jika guru sering memberikan
mampu mengetahui dan memahami nilai-nilai pembelajaran tentang nilai-nilai yang ter-
yang ada pada cerita rakyat khususnya nilai- kandung dalam cerita rakyat, hal tersebut
nilai kepemimpinan yang dimiliki oleh tokoh. akan membuat siswa mudah mengapli-
Mengingat siswa adalah generasi penerus kasikannya dalam kehidupan nyata.
bangsa. Selain itu siswa juga disarankan lebih
sering membaca cerita rakyat yang berasal Guru juga disarankan untuk lebih
dari daerahnya sendiri, sehingga pengetahuan mengeksplore metode-metode pembelajaran
siswa tentang daerahnya akan lebih ber- sehingga materi pembelajaran bisa disajikan
tambah. dengan cara yang lebih bervariatif. Hal itu
Guru hendaknya sering memberikan akan membuat siswa tidak merasa bosan dan
pembelajaran menganalisis tentang nilai-nilai jenuh dalam pembelajaran.
yang terkandung dalam cerita rakyat khu-
susnya nilai-nilai kepemimpinan yang dimi-
liki tokoh. Sehingga siswa tidak hanya
mampu mencerita kembali apa yang ada

DAFTAR PUSTAKA

Danim, Sudarwan. 2012. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.

Ekadjati, Edi S. 2009. Kubudayaan Sunda Zaman Pajajaran. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.

Laksana, Muhammad Fajar. 2011. Sasakala Prabu Siliwangi. Tanggerang: Jelajah Nusa.

Nurgiantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Pres.

Anda mungkin juga menyukai