Novi Daniyati
Universitas Suryakancana Cianjur
novidaniyati22@gmail.com
Abstract
This article describes the implementation of the simulation method of leadership values of
Prince Pemanah Rasa in Sasakala Prabu Siliwangi by Muhammad Fajar Laksana, judging by
the effectiveness of the application of methods and the students' ability in analyzing the value
of leadership. The method used in this research is descriptive method with research object of
class VIII E students as much as 35 people. The result of the research shows that the students
of class VIII E MTs Islamiyah Sayang consider the effective simulation method used in the
learning of folklore with the percentage of 97,1%. The students' ability in analyzing the
leadership value of Prince Pemanah Rasa figure, 12 students (34,2%) got 80 (good category),
9 students (25,8%) got 70 (enough category), 7 students (20%) scored 60 (moderate
category), and 3 students (8.6%) got the value of 40 (less category). It shows that students'
ability in analyzing the leadership value of Prince Pemanah Rasa figure is enough, seen from
percentage of average ability which reach 66.6%.
Padjadjaran, sebagai seorang pemimpin be- kemampuan siswa dalam menganalisis nilai
liau memiliki kepribadian yang baik. kepepmimpinan tokoh Pangeran Pemanah
Rasa. Untuk melihat apakah metode simulasi
Banyak penelitian yang mengkaji ten- efektif digunkan atau tidak, peneliti meng-
tang nilai kepemimpinan, tetapi orientasinya gunakan alat ukur berupa angket sedangkan
bukan pada pendidikan, dan bukan pada untuk melihat kemampuan siswa peneliti
karya fiksi. Seperti penelitian berjudul “Pe- menggunkan alat ukur lembar tes. Langkah-
ngaruh Budaya Organisasi dan Kepemim- langkah proses belajar mengajar dilakukan
pinan Terhadap Motivasi Kerja serta sesuai dengan langkah-langkah yang terdapat
Dampaknya Pada Kinerja Organisasi” karya dalam metode simulasi dikemas dalam tiga
Hasanudin yang lebih menekankan pada bagian yakni kegiatan awal, kegiatan inti, dan
motivasi untuk bekerja. Oleh karena itu, kegiatan akhir.
penelitian tentang nilai kepemimpinan yang
terdapat dalam tokoh Pangeran Pemanah Kegiatan awal ini yakni guru meng-
Rasa atau Prabu Siliwangi masih perlu ucapkan salam ketika masuk kelas, setelah itu
dilakukan, lebih-lebih dikaitkan dengan mepersilahkan ketua kelas untuk memimpin
pembelajaran. doa sebelum pembelajaran dimulai, lalu guru
mendata kehadiran siswa untuk mengetahui
Diharapkan model pembelajaran ini bisa jumlah siswa yang hadir. Dengan demikian
menjadi solusi bagi pilihan pembelajaran diperoleh 35 siswa. Tidak lupa guru menyam-
kesusastraan lokal atau sasakala sehingga paikan tujuan pembelajaran.
siswa tidak kehilangan pengetahuan tentang
sastra didaerahnya dan bisa mengaplikasikan Kegiatan inti, hal yang dilakukan dalam
secara langsung apa yang sudah dipelajari. kegiatan inti yakni guru menetapkan topik
dan tujuan yang hendak dicapai, dalam hal ini
METODE PENELITIAN topik pembelajarannya adalah nilai kepemim-
pinan yang ada dalam tokoh Pangeran
Penelitian dilaksanakan dengan meng- Pemanah Rasa pada Sasakala Prabu
gunakan metode deskriptif. Persepsi maha- Siliwangi. Guru memberikan materi menge-
siswa terhadap kedua varibel pada saat nai nilai kepemimpinan, ciri-ciri kepemim-
penelitian dilakukan, selanjutnya akan pinan baik secara umum dan nilai kepemim-
dideskripsikan per aspek. Dari sisi bacaan pinan didaerah Sunda.
akan dideskripsikan kecukupannnya serta
keseuaiannya dengan kebutuhan pembaca. Selanjutnya, guru menetapkan pemain
Dari sisi layanan akan didespkrispikan yang akan terlibat dalam simulasi, peran yang
persepsi mahasiswa terhadap kinerja harus dimainkan oleh para pemeran, serta
perpustakaan seperti jam operasional, lama waktu yang disediakan. Gurupun memberikan
peminjaman, jumlah buku yang bisa kesempatan kepada siswa untuk bertanya
dipinjam, layanan pada saat proses khususnya pada siswa yang terlibat dalam
peminjaman dan sebagainya. pelaksanan simulasi. Setelah ditentukan
pemeran, guru memberikan naskah berisi
HASIL PENELITIAN adegan-adegan yang terdapat dalam sasakala.
simulasi selesai dilakukan, guru memberikan (cerita rakyat) 97,1%, oleh karena itu dapat
lembar tes kepada siswa untuk menganalisis disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
nilai kepemimpinan yang terdapat pada tokoh tertarik terhadap karya sastra (cerita rakyat).
Pangeran Pemanah Rasa berdasarkan aspek Selanjutnya, berdasarkan data hasil angket
adil dan bijaksana, tegas dan berinisiatif, pada tabel 4.3 di atas, yang membahas
memiliki kestabilan emosi, dan berkapasitas tentang ketertarikan siswa pada cerita rakyat
mengambil keputusan. “Sasakala Prabu Siliwangi” Karya
Muhammad Fajar Laksana, dapat diketahui
Pada kegitan akhir guru melakukan bahwa 97,1% menjawab (Ya)dengan kete-
refleksi terhadap kegiatan yang sudah rangan siswa menyukai cerita rakyat
dilakukan, siswa menjawab pertanyaan guru “Sasakala Prabu Siliwangi” karya
seputar pembelajaran yang sudah dilakukan, Muhammad Fajar Laksana. Sedangkan 2,9%
terakhir guru menutup pembelajaran. menjawab (Tidak) dengan keterangan siswa
tidak menyukai cerita rakyat “Sasakala Prabu
Pembahasan Siliwangi” karya Muhammad Fajar Laksana.
Karena jumlah presentase ketertarikan
Efektivitas atau pengaruh yang dira- mencapai 97,1%, oleh karena itu dapat
sakan siswa pada saat proses pembelajaran disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
menganalisis nilai kepemimpinan tokoh tertarik terhadap cerita rakyat “Sasakala
Pangeran Pemanah Rasa yang meliputi aspek Prabu Siliwangi” karya Muhammad Fajar
adil dan bijaksana, tegas dan berinisiatif, Laksana.
berkapasitas mengambil keputusan, dan
memiliki kestabilan emosi. Efektivitas pem- Berdasarkan data hasil yang membahas
belajaran tersebut dapat diketahui dengan pengetahuan siswa tentang sosok Prabu
melakukan penyebaran angket. Angket ini Siliwangi. Dapat diketahui bahwa 85,7%
dimaksudkan untuk melengkapi hasil tes menjawab (Ya) dengan keterangan siswa
sehingga tanggapan siswa dapat dijadikan mengetahui tentang sosok Prabu Siliwangi.
sebagai acuan penggunaan metode simulasi Sedangkan 14,3% menjawab (Tidak) dengan
dalam pembelajaran menganalisis nilai keterangan tidak mengetahui sosok Prabu
kepemimpinan tokoh. Setelah hasil pengum- Siliwangi sebelumnya. Karena jumlah pre-
pulan data diperoleh, data yang selanjutnya sentase pengetahuan siswa tentang sosok
dapat di deskripsikan sebagai berikut. Prabu Siliwangi mencapai 85,7%, dapat
disimpulkan bahwa sebagian besar siswa
Berdasarkan data hasil angket yang mengetahui Sosok Prabu Siliwangi sebe-
membahas tentang ketertarikan siswa ter- lumnya. Serta, berdasarkan data hasil yang
hadap pembelajaran Bahasa Indonesia. membahas tentang manfaat atau tidak nilai
Diketahui bahwa seluruh siswa yang dija- kepemimpinan tokoh Prabu Siliwangi
dikan sampel sebanyak 35 menjawab (Ya) terhadap kehidupan sehari-hari. Dapat dike-
untuk keterangan siswa menyukai pembel- tahui bahwa nilai kepemimpinan Prabu
ajaran Bahasa Indonesia dengan presentase Siliwangi bermanfaat untuk kehidupan sehari-
ketertarikan 100%. Kemudian, berdasarkan hari. Hal itu dapat dibuktikan dengan
data hasil yang membahas mengenai presentase jawaban (Ya) yang mencapai
ketertarikan siswa pada pembelajaran karya 100% dari jumlah 35 siswa yang dijadikan
sastra (cerita rakyat), dapat diketahui bahwa sampel.Dengan demikian dapat disimpulkan
97,1% menjawab (Ya) dengan keterangan bahwa seluruh siswa menganggap nilai
siswa menyukai karya sastra (cerita rakyat), kepemimpinan Prabu Siliwangi bermanfaat
dan 2,9% siswa menjawab (Tidak) dengan untuk kehidupan sehari-sehari. Kemudian,
keterangan tidak menyukai karya sastra berdasarkan data hasil yang membahas
(cerita rakyat). Karena jumlah presentase tentang bermanfaat atau tidak nilai kepe-
ketertarikan pada pembelajaran karya sastra mimpinan Prabu Siliwangi dalam membentuk
34 Jurnal Alinea: Jilid 7, Nomor 1 2018
pemimpin yang ideal. Diketahui bahwa nilai dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar
kepemimpinan Prabu Siliwangi bermanfaat siswa belum pernah belajar menganalisis nilai
untuk membentuk pemimpin yang ideal. Hal kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah
itu dapat dibuktikan dengan presentase Rasa dalam “Sasakala Prabu Siliwangi” karya
jawaban (Ya) yang mencapai 100% dari Muhammad Fajar Laksana sebelumnya.
jumlah 35 siswa yang dijadikan sampel.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa Berdasarkan data hasil yang membahas
seluruh siswa menganggap nilai kepemim- pernah atau tidaknya siswa belajar dengan
pinan Prabu Siliwangi bermanfaat untuk menggunakan metode simulasi sebelum-
membentuk pemimpin yang ideal. nya.Diketahui bahwa 97,1% siswa menjawab
(Tidak) dengan keterangan belum pernah
Berdasarkan data hasil yang membahas belajar dengan menggunakan metode simulasi
tentang sulit tidaknya siswa dalam meng- sebelumnya. Sedangkan 2,9% siswa menja-
analisis nilai kepemimpinan tokoh Pangeran wab (Ya) dengan keterangan pernah belajar
Pemanah Rasa dalam “Sasakala Prabu menggunakan metode simulasi. Pada data
Siliwangi” karya Muhammad Fajar Laksana. tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagaian
Diketahui bahwa 77,1% siswa menjawab besar siswa belum pernah belajar meng-
(Tidak) dengan keterangan tidak merasa gunakan metode simulasi.
kesulitan dalam menganalisis nilai kepemim-
pinan tokoh Pangeran Pemanah Rasa dalam Berdasarkan data hasil yang membahas
“Sasakala Prabu Siliwangi” karya mengenai pendapat siswa terkait efektif atau
Muhammad Fajar Laksana. Sedangkan 22,9% tidaknya metode simulasi dalam pembel-
menjawab (Ya) dengan keterangansiswa ajaran. Diketahui bahwa 97,1% menjawab
merasa kesulitan dalam menganalisis nilai (Ya) dengan keterangan siswa menganggap
kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah pembelajaran menggunakakan metode simu-
Rasa dalam“Sasakala Prabu Siliwangi” karya lasi efektif. Sedangkan 2,9% siswa menja-
Muhammad Fajar Laksana. Berdasarkan hal wab (tidak) dengan keterangan siswa me-
tersebut dapat disimpulkan bahwa sebagian nganggap pembelajaran menggunakan meto-
besar siswa tidak merasa kesulitan dalam de simulasi tidak efektif. Pada data tersebut
menganalisis nilai kepemimpinan tokoh dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar
Pangeran Pemanah Rasa dalam “Sasakala siswa menganggap pembelajaran mengguna-
Prabu Siliwangi” karya Muhammad Fajar kan metode simulasi efektif.
Laksana.
Berkaitan dengan tujuan penelitian,
Berdasarkan data hasil yang membahas yaitu untuk mengetahui hasil belajar siswa
tentang pernah atau tidaknya siswa belajar setelah mengimplementasikan pembelajaran
menganalisis nilai kepemimpinan tokoh metode simulasi, berikut ini merupakan
angeran Pemanah Rasa pada “Sasakala Prabu pembahasan dari data angket yang telah
Siliwangi” karya Muhammad Fajar Laksana. diperoleh. Siswa (100%) menganggap bahwa
Diketahui bahwa 97,1% siswa menjawab nilai kepemimpinan Tokoh Pangeran
(Tidak) dengan keterangan siswa sebelumnya Pemanah Rasa dapat bermanfaat dalam
belum pernah belajar menganalisis nilai kehidupan sehari-hari dan dapat membentuk
kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah sosok pemimpin yang ideal. Walaupun pada
Rasa pada “Sasakala Prabu Siliwangi” karya proses menganalisis nilai kepemimpinan
Muhammad Fajar Laksana. Sedangkan 2,9% tokoh Pangeran Pemanah Rasa 22,9% siswa
siswa menjawab (Ya) dengan keterangan merasa kesulitan dalam menganalisis nilai
pernah belajar menganalisis nilai kepemim- kepemimpinan tokoh Pangeran Pemanah
pinan tokoh Pangeran Pemanah Rasa pada Rasa. Akan tetapi, terkait dengan penggunaan
“Sasakala Prabu Siliwangi” karya metode simulasi dalam pembelajaran dapat
Muhammad Fajar Laksana. Pada data tersebut diketahui bahwa 97,1% siswa menganggap
Novi Daniyati: Implementation of Simulation… 35
itu menunjukan Pangeran Pemanah Rasa lain sambal memperkenalkan diri bahwa
mengambil keputusan bukan berdasarkan beliau yang memegang Kerajaan
keinginan pribadi, akan tetapi melihat efek Gajah.”
yang akan ditimbulkan untuk kebaikan
bersama. Hal tersebut menunjukan bahwa (Fajar Laksana, 2011: 19-20)
Pangeran Pemanah Rasa memiliki sikap adil
dan bijaksana, karena mengambil keputusan Dalam kutipan kalimat tersebut
merubah nama kerajaan, lalu membuat Pangeran Pemanah Rasa menunjukan bahwa
senjata baru untuk melawan kerjaan Galuh, seorang pemimpin haruslah berinisiatif. Sikap
karena ingin membuat kerajaan dan rakyat inisiatif tersebut ditunjukan dengan cara pergi
yang dipimpinnya maju. meninggalkan kerajaan. Dengan upaya mem-
perkenalkan diri bahwa dialah yang
“Pangeran berkeinginan mendapatkan memimpin kerajaan Gajah pada saat ini.
tanah Cirebon guna mengembangkan
ekonomi untuk rakyatnya” “Beliau pergi sendiri tidak dikawal oleh
satu orangpun padahal para prajurit-
(Fajar Laksana, 2011:76) prajuritnya berkali-kali menawarkan
supaya mengawal, tapi beliau tetap
Kutipan pada kalimat di atas menun- pergi sendiri”.
jukan bahwa Pangeran Pemanah Rasa adalah
sosok yang bijaksana, karena dia ber- (Fajar Laksana, 2011: 19-20)
keinginan menguasai daerah tertentu guna
mengembangkan ekonomi untuk rakyatnya. Selain sikap insiatif, sikap tegas juga
Sehingga rakyatnya lebih maju. ditunjukan pada kutipan kalimat tersebut
ketika berkali-kali prajutitnya menawarkan
2) Tegas dan Berinisiatif diri untuk mendapampingi, namun beliau
tetap menolak. Penolakan tersebut, dilakukan
Tegas tidak identik dengan keras, bukan karena Pangeran Pemanah Rasa tau harus ada
pula otoriter atau diktaktor. Ketegasan adalah orang lain yang melindungi rakyatnya ketika
kemampuan mengambil keputusan atas dasar dia sedang pergi.
keyakinan tertentu, dengan didukung oleh
data yang kuat. Berinisiataif berarti bahwa 3) Berkapasitas Membuat Keputusan
seseorang yang menduduki posisi pemimpin
mampu membuat gagasan baru, inovasi baru Membuat keputusan pada intinya adalah
atau tindakan lain atas suatu subjek. memecahkan persoalan keorganisasian. Pe-
Berinisiatif berarti pula kemampuan me- mimpin yang mempunyai kapasitas membuat
mancing kreativitas anggota berbuat dengan keputusan akan membawa organisasinya
cara-cara sendiri, sepanjang tidak menyim- mencapai tujuan tertentu. Berikut adalah
pang dari tujuan akhir yang diharapkan. contoh nilai kepemimpinan tokoh Pangeran
Berikut adalah contoh nilai kepemimpinan Pemanah Rasa daalam “Sasakala Prabu
tokoh Pangeran Pemanah Rasa daalam Siliwangi” karya Muhammad Fajar Laksana
“Sasakala Prabu Siliwangi” karya yang termasuk pada aspek berkapasitas
Muhammad Fajar Laksana yang termasuk membuat kepeutusan.
pada aspek tegas dan berinisiatif.
“Prabu siliwangi bingung karena ber-
“Pangeran pemanah rasa ingin mencoba beda agama. Prabu siliwangi sudah
keluar meninggalkan rakyatnya dan muslim sedangkan di Kerajaan
saudara-saudaranya, keluar dari kera- Pajajaran masih beragama hindu.
jaan untuk mencari ilmu dan Akhirnya prabu siliwangi mengambil
mengunjungi kerajaan-kerajaan yang jalan pintas untuk kebaikan bersama”.
Novi Daniyati: Implementation of Simulation… 37
siswa hendaknya lebih giat lagi dalam dalam cerita rakyat, dan menganalisis hanya
mengikuti pembelajaran sastra terutama cerita berdasarkan tema, tokoh, penokohan, lattar,
rakyat dan membaca cerita rakyat agar siswa dan amanat. Jika guru sering memberikan
mampu mengetahui dan memahami nilai-nilai pembelajaran tentang nilai-nilai yang ter-
yang ada pada cerita rakyat khususnya nilai- kandung dalam cerita rakyat, hal tersebut
nilai kepemimpinan yang dimiliki oleh tokoh. akan membuat siswa mudah mengapli-
Mengingat siswa adalah generasi penerus kasikannya dalam kehidupan nyata.
bangsa. Selain itu siswa juga disarankan lebih
sering membaca cerita rakyat yang berasal Guru juga disarankan untuk lebih
dari daerahnya sendiri, sehingga pengetahuan mengeksplore metode-metode pembelajaran
siswa tentang daerahnya akan lebih ber- sehingga materi pembelajaran bisa disajikan
tambah. dengan cara yang lebih bervariatif. Hal itu
Guru hendaknya sering memberikan akan membuat siswa tidak merasa bosan dan
pembelajaran menganalisis tentang nilai-nilai jenuh dalam pembelajaran.
yang terkandung dalam cerita rakyat khu-
susnya nilai-nilai kepemimpinan yang dimi-
liki tokoh. Sehingga siswa tidak hanya
mampu mencerita kembali apa yang ada
DAFTAR PUSTAKA
Danim, Sudarwan. 2012. Motivasi Kepemimpinan & Efektivitas Kelompok. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
Ekadjati, Edi S. 2009. Kubudayaan Sunda Zaman Pajajaran. Jakarta: PT. Dunia Pustaka Jaya.
Laksana, Muhammad Fajar. 2011. Sasakala Prabu Siliwangi. Tanggerang: Jelajah Nusa.
Nurgiantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gajah Mada University Pres.