Disusun Oleh :
PENGESAHAN
Bismillahirrahmanirahim
Maka dipandang telah memenuhi persyaratan untuk diajukan kepada Kepala Lab Program
Praktik Lapangan 1.
Demikian pengesahan ini kami berikan agar dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mengetahui,
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim...
Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang. Atas rahmat dan hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan Program Praktikum
Lapangan 1 (PPL 1) dengan lancar. Sholawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada
Nabi Muhammad SAW. Uswatun Hasanah umat Islam yang akan memberikan syafa’atnya
di yaumil akhir.
Program Praktikum Lapangan merupakan salah satu bentuk implementasi secara
sistematis dan sinkron antara program pendidikan di kampus dengan program penguasaan
keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja secara langsung di lapangan untuk menjadi
tenaga pendidik yang profesional.
Adapun tujuan dilaksanakannya observasi dalam rangkaian Program Praktikum
Lapangan 1 (PPL 1) yaitu :
1. Untuk membekali mahasiswa sebagai calon guru agar memahami standar sarana dan
prasarana pembelajaran yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
2. Untuk mendapatkan secara langsung data sesuai kondisi nyata di lapangan dalam
pengimplementasian standart sarana dan prasarana pembelajaran tersebut di madrasah-
madrasah.
3. Untuk mempersiapkan diri mahasiswa menjadi guru profesional dalam menjalankan
kegiatan pembelajaran.
4. Untuk mengenal secara cermat lingkungan fisik, administratif, akademik, dan
lingkungan sosial sekolah/madrasah tempat latihan mahasiswa pada pelaksanaan PPL
yang akan datang.
1. Dr. Mahidin, M.Pd., selaku Kepala Laboratorium UIN Sumatera Utara Medan.
2. Dr. Indra Jaya, M.Pd., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Matematika UIN Sumatera
Utara Medan.
3. Ella Andhany Lubis, M.Pd., selaku Dosen Pembimbing dalam Program Praktikum
Lapangan UIN Sumatera Utara Medan.
4. Drs. H. M. Fauzi, MA selaku Kepala Sekolah di MTs PAB 1 HELVETIA
5. Nanda Tia Losy, S.Pd., selaku guru bidang studi Matematika di MTs PAB 1
HELVETIA.
6. Staff Tata Usaha di MTs PAB 1 HELVETIA.
7. Keluarga yang telah memberikan motivasi dan do’a kepada saya, sehingga Program
Praktikum Lapangan (PPL) ini berjalan lancar sesuai dengan waktu yang telah
ditentukan.
Saya menyadari bahwa laporan Program Praktikum Lapangan 1 (PPL 1) ini masih
banyak terdapat kekurangan serta keterbatasan kemampuan, baik dalam melaksanakan
maupun dalam penulisan laporan PPL ini. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik
dan saran yang bersifat membangun dan menambah wawasan serta pengalaman saya untuk
kedepannya. Jika dalam penyusunan laporan ini masih terdapat kata yang kurang berkenan
di hati pembaca, maka saya mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Akhir kata saya sebagai penulis sangat berharap sekiranya laporan ini akan
bermanfaat bagi pembaca dan seluruh pihak yang berkepentingan.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman Judul
Halaman Pengesahan .........................................................................................i
Kata Pengantar ...................................................................................................ii
Daftar Isi .............................................................................................................iv
Daftar Tabel .......................................................................................................vi
BAB I : GAMBARAN UMUM MADRASAH/SEKOLAH
BAB IV : PENUTUP
v
A. Kesimpulan ............................................................................................67
B. Saran-Saran ............................................................................................67
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................68
DOKUMENTASI ..............................................................................................72
vi
DAFTAR TABEL
BAB I
A. Letak Geografis
Madrasah Tsanawiyah Swasta PAB 1 Helvetia, Madrasah ini berada pada lintang
3.466816⁰ dan bujur 98.92364499999996⁰ beralamat di Jl. Veteran Pasar IV Helvetia,
Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang, Kota Medan, Provinsi Sumatra Utara.
Madrasah Tsanawiyah Swasta PAB 1 Helvetia cukup strategis dan kondusif untuk
mendukung proses kegiatan pembelajaran.
B. Sejarah Singkat
Pendiri dari Pesantren Al Akbar ini adalah Syech Ali Akbar Marbun. Syech Ali
Akbar Marbun lahir di desa Siniang Kecamatan Pakkat Kabupaten Humbang Hasundutan,
letaknya + 28 KM dari kota Barus Kabupaten Tapanuli Tengah, atau + 280 KM dari kota
Medan.
Beliau adalah anak ke 7 dari 8 bersaudara, ayahnya Buyung Marbun (Alm) dengan
ibunya Hj. Chadijah br. Nainggolan (meninggal pada usia + 105 tahun) adalah petani dan
orang yang taat beragama Islam.
Pendidikannya dimulai dari Sekolah Dasar, setelah tamat, melanjutkan ke Sekolah
Menengah Pertama (SMP). Karena sewaktu belajar di sekolah umum tidak mempelajari
ilmu agama, maka setelah tamat dari SMP beliau pergi ke Bedagai Sei Rampah untuk
belajar Al-Qur’an dan Ilmu Fiqh kepada Khalifah Umar yang terkenal dengan kalimannya
di daerah Tanjung Beringin Serdang Badagai. Setelah belajar + 1 tahun kepada Khalifah
Umar, beliau melanjutkan belajarnya kepada Syech Baringin Zainal Abidin seorang Alim
dan Keramat dari Sei Senggiling Tebing Tinggi dan Syech Faqih Kayo dibidang Tauhid
dan Taswwuf serta mengambil Tarikat Samaniyah selama + 1 tahun.
Selanjutnya beliau belajar ke Pesantren Musthafawiyah Purba Baru Tapanuli
Selatan, salah satu pesantren tertua dan terbesar di Sumatera Utara yang didirikan oleh
Syech Musthafa Husain Nasution yang pada waktu itu dipimpin oleh H. Abdullah Musthafa
2
Nasution dan guru besarnya Syech Abdul Halim Lubis yang terkenal dengan sebutan Tuan
Naposo.
Sambil belajar di Pesantren Musthafawiyah beliau juga belajar kepada seorang Alim
dan Kramat Syech Abdul Wahab di Muara Mais dan Syech Abdul Majid Tambangan
Tonga seorang ulama yang terkenal dalam bidang Fiqh, beliau-beliau ini semua belajar di
tanah suci Mekkah dan tinggal di Tapanuli Selatan.
Selama belajar di Pesantren Musthafawiyah sewaktu libur Pesantren, beliau pergi ke
Propinsi Sumatera Barat tepatnya di kota Bonjol kepada Tuan Syech Muhammad Said
seorang Alim dan Keramat dan pengikut Tarikat Naqsyabandiyah.
Setelah belajar di Pesantren Musthafiyah selama 4 tahun, pada tahun 1969 Syech
Ali Akbar Marbun menunaikan ibadah Haji ke Mekkah dengan menumpang kapal laut
Ambolombo selama 2 minggu.
Setelah menunaikan ibadah haji, beliau tinggal bermukim di Mekkah untuk belajar.
Mula – mula belajar di Masjidil Haram, karena pada masa itu Para Ulama terkemuka ramai
mengajar di Masjidil Haram. Disanalah beliau belajar kepada Al-Fadhil Al-Alim Sayyid
Alawi bin Abbas Al-Maliki Al-Hasani, seorang alim dan terpandang di tanah suci Mekkah
dan termasyhur dalam bidang Hadits. Dan juga belajar kepada Sayyid Amin Al Kutbi,
Sayyid Al-Arabi, Syech Thaha Yamani, Syech Muhammad Hindi, beliau juga belajar
kepada Sayyid Hasan Fad’aq, Syech Muhammad Nur Saif, Syech Thaha As Syaibi, Sayyid
Hamid Al-Kaff belajar dirumahnya selama di Mekkah.
Beliau juga belajar pada Madrasah As Saulatiyah, salah satu Madrasah pertama
yang didirikan di kota suci Makkah oleh Siti Saulatiyah seorang perempuan kaya dari India.
Setelah belajar + 4 tahun di Saulatiyah, beliau melanjutkan belajar ke Perguruan
Sayyid Muhammad Alawi Al-Maliki Al-Hasani sampai pulang ke tanah air. Sayyid
Muhammad Alawi Al Maliki Al Hasani adalah seorang ulama terkenal di mancanegara ini,
anak dari Sayyid Alawi Abbas Al-Maliki guru pertama Syech Ali Akbar Marbun.
Maka pada tahun 1978 Syech Ali Akbar Marbun pulang ke Medan dan mendirikan
Pesantren Al-Kautsar Al-Akbar.
Visi :
Menjadikan Madrasah Tsanawiyah PAB -1 Helvetia sebagai lembaga pendidikan
terdepan dalam pembinaan keislaman, keilmua, serta mampu menghasilkan lulusan yang
kompetitif di era perkembangan zaman dengan berlandaskan akhlaqul karimah
Misi :
1. Menumbuh kembangkan penghayatan dan pengamalan terhadap nilai –nilai
ajaranislam.
2. Meningkatkan mutu pembelajaran secara dinamis, sinergis daninovatif
3. Melakukan pembinaan kemandirian dan team work melalui aktivitas belajar intra
danekstrakurikuler.
4. Melakukan pembinaan tenaga kependidikan dalam aspek keilmuan dan skill
keguruan.
5. Menetapkan manajemen Berbasis Madrasah dan Masyarakat.
D. Struktur Organisasi
STRUKTUR ORGANISASI MTS PAB 1 HELVETIA
PEMBINA
PENGURUS YAYASAN
KEPALA SEKOLAH
Drs. H. M. FAUZI, MA
KEPALA PERPUSTAKAAN
Ismayani, S.Pd.I
WALI KELAS
E. Tenaga Kependidikan
F. Siswa
Suatu lembaga pendidikan, yaitu sekolah tentunya memiliki komponen-komponen
pembelajaran, salah satunya adalah peserta didik, yang menunjang terjadinya proses
pembelajaran disekolah tersebut. MTs PAB 1 helvetia memiliki 536 jumlah siswa yang
terdiri dari laki-laki dan perempuan dengan rombongan belajar sebanyak 15 kelas. Masing-
masing tingkatan memiliki rombongan belajar. Untuk kelas VII, memiliki 5 rombongan
belajar. Kelas VIII memiliki 5 rombongan belajar. Kelas IX memiliki 5 rombongan belajar.
Pada kelas VII terdapat 180 siswa terdiri dari 105 siswa perempuan dan 75 siswa
laki-laki. Pada kelas VIII terdapat 179 siswa terdiri dari 87 siswa perempuan dan 92 siswa
laki-laki. Pada kelas IX terdapat 177 siswa terdiri dari 92 siswa perempuan dan 85 siswa
laki-laki.
1. Ruang Kelas,
Ruang kelas yang terdapat di MTs PAB 1 Helvetia berjumlah 15 kelas. Kelas VII
sebanyak 5 kelas, kelas VIII sebanyak 5 kelas dan kelas IX juga berjumlah 5 kelas.
2. Ruang perpustakaan,
3. Ruang laboratorium biologi
4. Ruang laboratorium fisika
5. Ruang laboratorium kimia
6. Ruang laboratorium komputer,
7. Ruang laboratorium bahasa,
8. Ruang Pimpinan (Kepala Sekolah)
9. Ruang guru,
10. Ruang tata usaha,
11. Tempat beribadah,
12. Ruang konseling,
13. Ruang UKS,
14. Jamban,
15. Gudang,
16. Ruang sirkulasi,
17. Tempat bermain/berolahraga.
18. Kantin dan Tempat parkir.
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK LAPANGAN 1 DAN HASIL
B. LAHAN
1. Lahan untuk satuan pendidikan SMP/MTs memenuhi ketentuan rasio
minimum luas lahan terhadap peserta didik seperti tercantum pada Table 2.1.
3. Luas lahan yang dimaksud pada angka 1 dan 2 di atas adalah luas lahan yang
dapat digunakan secaraefektif untuk membangun prasaraa sekolah berupa
bangunan gedung dan tempat bermain/berolahraga.
4. Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan
keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan
darurat.
5. Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15%, tidak berada di dalam garis
sempadan sungai dan jalur kereta api.
6. Lahan terhindar dari ganggguan-gangguan berikut.
a. Pencemaran air, sesuai dengan PP RI No. 2 Tahun 1990 tentang
pengendalian pencemaran Air.
b. Kebisingan, sesuai dengan Kepmen Negara KLH nomor
94/MENKLH/1992 tentang Baku Mutu Kebisingan.
c. Pencemaran udara, sesuai dengan Kepmen Negara KLH Nomor
02/MENKLH/1988 tentang pedoman Penetapan Baku Mutu
Lingkungan.
7. Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah
tentang rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota atau rencana lain
yang lebih rinci dan mengikat dan mendapat izin pemanfaatan tanah dari
Pemerintah Daerah setempat.
9
C. BANGUNAN GEDUNG
1. Bangunan gedung untuk satuan pendidikan SMP/MTs memenuhi ketentuan
rasio minimum luas lantai terhadap peserta didik seperti tercantum pada
Tabel 2.3.
Tabel 2.3 Rasio Minimum Luas Lantai Bangunan terhadap Peserta Didik
1. Ruang kelas,
2. Ruang perpustakaan,
3. Ruang laboratium IPA, yang digabung dari ruang laboratorium fisika, ruang
laboratorium kimia dan ruang laboratorium biologi
4. Ruang komputer,
5. Ruang pimpinan,
6. Ruang guru,
7. Ruang tata usaha,
8. Ruang keterampilan,
9. Ruang beribadah,
10. Ruang konseling,
11. Ruang UKS,
12. Jamban,
13. Gudang,
14. Ruang sirkulasi,
15. Tempat bermain/olahraga.
Yang lebih diperhatikan dari pengobservasian fisik ini lebih dilihat dari keadaan dan
kondisi fisik suatu sekolah dimana sekolah itu dilihat dari segi luas tanah, jumlah ruangan,
ukuran ruangan kelas, bangunan lain dan lapangan olahraga. Oleh Karena itu, keadaan fisik
di MA. Al-Kautsar Al-Akbar Medan, dapat diamati dari penjelasan di bawah ini yakni:
b. Lapangan Olahraga
Jumlah siswa kelas VII berjumlah sekitar 180 siswa, yang perempuan
berjumlah 105 orang sedangkan yang laki-laki berjumlah 75.
Sedangkan kelas VII berjumlah 179 siswa, perempuan berjumlah 87
orang dan laki-laki berjumlah 92 orang. Dan kelas IX berjumlah 177
siswa, perempuan berjumlah 92 orang da laki-laki berjumlah 85
orang.
Ketentuan mengenai ruang-ruang tersebut beserta sarana yang ada di setiap ruang
diatur dalam standart tiap ruang sebagai berikut.
1. Ruang Kelas
a. Fungsi ruang kelas adalah tempat kegiatan pembelajaran teori, praktek yang tidak
memerlukan peralatan khusus, atau praktek dengan alat khusus yang mudah
dihadirkan.
b. Banyak minimum ruang kelas sama dengan banyak rombongan belajar.
c. Kapasitas maksimum ruang kelas 32 peserta didik.
d. Rasio minimum luas ruang kelas 2 m2 / peserta didik. Untuk rombongan belajar
dengan peserta didik kurang dari 15 orang, luas minimum ruangan kelas 30 m2 .
Lebar minimum ruang kelas 5 m.
e. Ruang kelas memiliki fasilitas yang memungkinkan pencahayaan yang memadai
untuk membaca buku dan untuk memberikan pandangan ke luar ruangan.
f. Ruang kelas memiliki pintu yang memadai agar peserta didik dan guru dapat segera
keluar ruangan jika terjadi bahaya, dan dapat dikunci dengan baik saat tidak
digunakan.
g. Ruang kelas dilengkapi sarana bagaimana tercantum pada tabel 2.5
15
2. Ruang Perpustakaan
a. Ruang perpustakaan berfungsi sebagai tempat kegiatan peserta didik dan guru
memperoleh informasi dari berbagai jenis bahan pustaka dengan membaca,
mengamati, mendengar, dan sekaligus tempat petugas mengelola perpustakaan.
b. Luas minimum ruang perpustakaan sama dengan luas satu ruang kelas. Lembar
minimum ruang perpustakaan 5m.
c. Ruang perpustakaan dilengkapi jendela untuk memberi pencahayaan yang memadai
untuk membaca buku.
d. Ruang perpustakaan terletak di bagian sekolah yang mudah dicapai.
e. Ruang perpustakaan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel
c. Rasio minimum luas ruang laboratorium IPA 2,4m2/ peserta didik. Untuk
rombongan belajar dengan peserta didik kurang dari 20 orang, luas minimum ruang
laboratorium 48m2 termasuk luas ruang penyimpanan dan persiapan 18m2. Lebar
minimum ruang laboratorium IPA 5m.
d. Ruang laboratorium IPA dilengkapi dengan fasilitas untuk memberi pencahayaan
yang memadai untuk membaca buku dan mengamati objek percobaan.
e. Tersedia air bersih
f. Ruang laboratorium IPA dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada
tabel 2.7.
4. Ruang Pimpinan
a. Runag pimpnan berfugsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah,
pertemuan dengan sejumlah kecil guru, orang tua murid, unsur komite sekola,
petugas dinas pendidikan, atau tamu lainya.
b. Luas minimum ruang pimpinan 12 m2 dan lebar minimum 2 m2.
c. Ruang pimpinan mudah diakses oleh guru dan tamu sekolah, dapat dikunci dengan
baik.
d. Ruang pimpinan dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada Tabel 2.8
5. Ruang Guru
a. Ruang guru berfungsi sebgai tempat guru bekerja dan istirahat serta menerima
tamu, baik peserta didik maupun tamu lainya.
b. Rasio minimum luas ruang guru 4 m2 / pendidik dan luas minimum 48 m2.
c. Ruang guru mudah dicapai dari halaman sekolah ataupun dari luar lingkungan
sekolah, serta dekat dengan ruang pimpinan.
d. Ruang guru dilengkapi sarana sebgaimana tercantum pada Tabel 2.9
7. Tempat Beribadah
a. Tempat beribadah berfungsi sebgai tempat warga sekolah melakukan ibadah yang
diwajibkan oleh agama masinng-masing pada waktu sekolah.
b. Banyak tempat beribadah sesuai dengan kebutuhan tiap satuan pendidikan, dengan
luas minimum 12 m2.
c. Tempat beribadah dilengakapi sarana sebagaimana tercantum pada
Tabel 2.11
perlengkapan ibadah
2 Perlengkapan lain
2.1 Perlengkapan Sajadah, alqur’an, Memadai sesuai kebutuhan
ibadah mukena
2.2 Jam Dinding 1 buah Berfungsi dengan baik
2.3 Kipas Angin 8 buah Berfungsi dengan baik
2.4 Kaca/cermin 2 buah Memadai sesuai kebutuhan
2.5 Keset 2 buah Terdapat 2 buah keset satu
untuk perempuan dan satu
untuk laki-laki
8. Ruang Konseling
a. Ruangan konseling berfungsi sebagai empat peserta didik mendapatkan layanan
konseling dari konselor berkaitan dengan pengembagan pribadi, sosial, belajar,
dan karir.
b. Luas minimum ruang konseling 9 m2.
c. Ruangan konseling dapat memberikan kenyamanan suasana dan menjamin
privasi peserta didik.
d. Ruang konseling dilengkapi sarana sebagimana tercantum pada Tabel 2.12
5. Ruang UKS
a. Ruang UKS berfungsi sebagai tempat untuk penanganan dini peserta didik yang
mengalami gangguan kesehatan di sekolah.
b. Luas minimum ruang UKS 12 m2
c. Ruang UKS dilengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel 2.13
dengan kebutuhan
2.10 Jam dinding 1 buah/ruang Memadai sesuai
kebutuhan
Tabel 2.14 Jenis, Rasio, dan Deskripsi Sarana Ruang Organisasi Kesiswaan
baik
2.8 dispenser 1 buah/ruang Dapat digunakan dengan
baik
7. Jamban
a. Jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil
b. Minimum terdapat 1 unit jamban untuk setiap peserta didik pria, 1 unti jamban
untuk setiap peserta didik wanita, dan 1 unit jamban untuk guru. Banyak minimum
jamban setiap sekolah 3 unit
c. Luas minimum 1 unit jamban 2 m2
d. Jamban harus berdinding, beratap, dapat dikunci, dan mudah di bersihkan
e. Tersedia air bersih di setiap unit jamban
f. Jamban di lengkapi sarana sebagaimana tercantum pada tabel 2.15
8. Gudang
31
9. Ruang Sirkulasi
a. Tuang sirkulasi horizontal berfungsi sebagai tempat penghubung antar ruang dalam
bangunan sekolah dan sebagai tempat berlangsungnya kegiatan bermain dan
interaksi sosial peserta didik di luar jam pelajaran, terutama pada saat hujan ketika
tidak memungkinkan kegiatan-kegiatan tersebut berlangsung di halaman sekolah.
b. Ruang sirkulasi horizontal berupa koridor yang menghubungkan ruang-ruang di
dalam bangunan sekolah dengan luas minimum 30% dari luas total seluruh ruang
pada bangunan, lebar minimum 1,8 m, dan tinggi minimum 2,5 m.
c. Ruang sirkulasi horizontal dapat menghubungkan ruang-ruang dengan baik, beratap,
serta mendapat pencahayaan dan penghawaan yang cukup.
d. Koridor tanpa dinding pada lantai atas bangunan bertingkat dilengkapi pagar
pengaman dengan tinggi 90-110 cm.
32
1 Peralatan
Pendidikan
1.1 Tiang bendera 1 buah/sekolah Tinggi sesuai ketentuan yang
berlaku.
1.2 Bendera 1 buah/sekolah Ukuran sesuai ketentuan yang
berlaku.
1.3 Peralatan bola 2 buah/sekolah Minimal 6 bola.
voli
1.4 Peralatan 1 set/sekolah Minimum 6 bola.
sepak Bola
1.5 Peralatan bola 1 set/sekolah Minimum 6 bola.
Basket
1.6 Peralatan 1 set/sekolah Minimum matras, peti loncat, tali
senam loncat, simpai, bola plastik, tongkat,
palang tunggal, gelang.
1.7 Peralatan 1 set/sekolah Minimum lembing, cakram, peluru,
atletik tongkat estafet, bak loncat.
1.8 Peralatan seni 1 set/sekolah Disesuaikan dengan potensi masing-
Budaya masing satuan pendidikan.
1.9 Peralatan 1 set/sekolah Disesuaikan dengan potensi masing-
Ketrampilan masing satuan pendidikan.
2 Perlengkapan
Lain
2.1 Pengeras suara 1 set/sekolah Memenuhi sesuai kebutuhan
2.2 Tape recorder 1 buah/sekolah Memenuhi sesuai kebutuhan
B. LAHAN
Lahan untuk satuan pendidikan di MTS PAB-1 Helvetia terhadap
banyaknya 15 rombongan belajar, memiliki bangunan 3 lantai dengan luas
tanah 5.137m2.
Luas lahan yang digunakan efektif untuk membangun prasarana
sekolah berupa gedung dan tempat bermain/berolahraga. Lahan terhindar
dari potensi bahaya yang mengancam kesehatan dan keselamatan jiwa.
Kemiringan lahan rata-rata kurang dari 15% dan tidak berada dalam garis
sempadan sungai dan jalur kereta api. Lahan terhindar dari pencemaran air.
Lahan sesuai dengan peruntukan lokasi yang diatur dalam Peraturan Daerah
tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten/Kota. Lahan memiliki
status hak atas tanah.
C. BANGUNAN GEDUNG
Bangunan gedung untuk MTS PAB-1 Helvetia, telah memenuhi
ketentuan rasio minimum. Bangunan gedung memenuhi ketentuan tata
bangunan jarak bebas bangunan gedung yang meliputi garis sempadan
bangunan gedung dengan tepi sungai, tepi pantai, jalan kereta api, dan atau
jaringan tegangan tinggi. Bangunan gedung memenuhi persyaratan
kesehatan yaitu : bahan bangunan yang aman bagi kesehatan pengguna
bangunan gedung dan tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan. Selain itu memenuhi persyaratan setiap ruang dilengkapi
dengan lampu penerangan, bangunan gedung dilengkapi dengan instalasi
35
bahwasannya ruang kelas ini sudah memenuhi standar sarana dan prasarana
yang berlaku, sehingga proses pembelajaran di dalam kelas dapat berjalan
dengan baik.
4. Ruang Pimpinan
Berdasarkan standar sarana dan prasarana pembelajaran ruang
pimpinan berfungsi sebagai tempat melakukan kegiatan pengelolaan sekolah,
pertemuan dengan sebagian guru, orang tua peserta didik, unsur komite
sekolah, petugas dinas pendidikan atau tamu lainnya. Luas minimum ruang
pimpinan 12 m2 dan lebar minimum 3 m. Ruang pimpinan mudah diakses oleh
guru dan tamu sekolah, dapat dikunci dengan baik. Dan ruang pimpinan di
lengkapi dengan berbagai macam perabot seperti kursi pimpinan, meja
pimpinan, kursi dan meja tamu, lemari, AC, papan statistik dan perlengkapan
lain sudah sesuai dengan kebutuahan sarana ruang pimpinan. Maka,
berdasarkan standar yang telah ditentukan, dapat diambil kesimpulan bahwa
untuk ruang pimpinan yaitu dengan luas 10 m2 dan lebar 4 m kurang sesuai
dengan standar yang telah ditentukan.
39
Dari hasil analisis, dapat diketahui untuk luas ruang guru 8 x 7,5 m 2. Sedangkan
tenaga pendidik di MTs PAB 1 Helvetia sebanyak 32 orang, maka untuk luas ruang guru
pendidik luasnya yaitu 8 x 7,5 m2. Jadi, dapat dikatakan bahwa standar mimimum untuk
luas ruang guru karena ruang guru gabung dengan tata usaha. Tetapi hal itu tidak membuat
guru lain khawatir dikarenakan sekolah ini berbentuk yayasan maka ada sebagian guru
yang berada di ruang lainnya.
Ruang tata usaha berfungsi sebagai tempat kerja petugas untuk mengerjakan
administrasi sekolah. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, dapat dikatakan bahwa
Ruang tata usaha gabung dengan ruang guru dan luas ruang tata usaha di bawah standar
karena gabung sama ruang guru. Sedangkan tenaga kependidikan yang terdapat di MTs
PAB 1 Helvetia sebanyak 3 orang. Dan dari hasil pengamatan tersebut, dapat dikatakan
bahwa ruang tata usaha tidak sesuai dengan standar yang telah di tentukan.
6.Tempat Beribadah
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan tempat beribadah berfungsi sebagai
tempat warga sekolah melakukan ibadah yang diwajibkan oleh agama. Banyak tempat
beribadah sesuai dengan ketentuan. Luas tempat beribadah 12 x 10 m2. Tempat beribadah
juga dilengkapi sarana dan prasarana yang memadai dan sesuai kebutuhan siswa/I maupun
guru yang terdiri dari lemari/ rak 1 buah, sajdah, al-qur’an, mukena, jam dinding 8, kipas
angin 1, kaca/cermin 1 dan keset 2.
7. Ruang UKS
Untuk ruang UKS terdiri dari satu lemari dan satu tempat tidur beserta bantal
dengan ukuran 3 m x 4 m.. Dalam ruang UKS utama terdapat satu tempat tidur beserta
40
bantal kepala, satu set meja piket beserta kursi, 4 set kursi pasien, satu set timbangan, satu
set lemari P3K beserta obat-obatan.
8. Jamban
Jamban berfungsi sebagai tempat buang air besar dan/atau kecil. Jamban minimum
terdapat 1 unit jamban untuk setiap 40 peserta didik pria, 1 unit jamban untuk setiap 30
peserta didik perempuan. Dan 1 unit jamban khusus guru.
Menurut hasil pengamatan yang dilakukan di MTS PAB-1 Helvetia terdapat 2
jamban khusus siswa laki-laki, didik dan 2 jamban khusus siswa 1 jamban khusus guru, dan
terdapat 1 jamban yang bisa digunakan untuk berwudu’ yang berukuran 3,5 x 2 m. Luas
masing-masing jamban untuk peserta didik dan guru adalah 1,5 x 1,3 m.
Jadi dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa jamban tidak sesuai dengan
standar yang telah ditetapkan untuk jumlah peserta didik 536 dengan 4 unit jamban.
10. Gudang
Gudang berfungsi sebagai tempat menyimpan peralatan pembelajaran diluar kelas,
tempat menyimpan sementara peralatan sekolah yang tidak/belum berfungsi di satuan
pendidikan, dan tempat menyimpan arsip sekolah..
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di MTS PAB Helvetia tidak terdapat
gudang umum yang dapat digunakan oleh semua pihak sekolah, namun setiap guru atau
pihak sekolah memiliki tempat penyimpanan masing-masing. Dan untuk tempat
41
penyimpanan peralatan olaharaga disimpan di ruang UKS. Jadi dapat disimpulkan gudang
tidak sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.
atas 2 lapangan volli, selain itu juga dapat di gunakan sebagai tempat bermain badminton.
Pada lapangan tertutup juga di lengkapi dengan 4 set pengeras suara berwarna hitam yang
berfungsi dengan baik. Serta dilengkapi juga dengan 1 set tipe recorder.
Dengan demikian maka dapat dikatakan bahwasannya tempat bermain/berolahraga
sudah cukup baik untuk dapat membuat peserta didik melakukan aktivitas
bermain/berolahraga dengan leluasa..
2. Analisis Hasil Observasi Sarana Pembelajaran
1. Ruang Kelas
Tabel 2.18 Ruang Kelas
Deskripsi
No Jenis Rasio
warna hitam
3. Perlengkapan lain
Tidak terdapat tempat sampah di
Tempat sampah
3.1 Tidak ada dalam ruang kelas, tetapi tempat
sampah diletakkan di luar kelas.
Terdapat 1 buah jam dinding di
3.2 Jam dinding 1 buah/ruang
dalam kelas.
Terdapat 1 buah soket listrik di
3.4 Soket listrik 1 buah/ruang
dalam kelas diletakkan di dinding.
2. Ruang Perpustakaan
Tabel 2.19 Ruang Perpustakaan
NO Jenis Rasio Deskripsi
1 Buku
1.1 Buku teks 1 eksemplar/ Terdapat buku teks pelajaran yang
pelajaran mata pelajaran/ termasuk dalam daftar buku test
peserta didik, pelajaran yang ditetapkan oleh
ditambah 2 Mendiknas dan daftar buku teks
eksemplar/ mata muatan lokal yang ditetapkan oleh
pelajaran/sekolah Gubernur/Bupati/walikota
1.2 Buku 1 eksemplar/
panduan mata pelajaran/
pendidik peserta didik,
ditambah 2
eksemplar/ mata
pelajaran/sekolah
1.3 Buku Buku pengayaan Terdiri dari 70% non-fiksi dan 30%
pengayaan yang terdapat di fiksi. Banyak eksemplar/ sekolah
Mts PAB minimum.
HELVETIA
2.000 /sekolah
1.4 Buku Buku referensi Meliputi kamus bahasa Arab, kamus
referensi yang terdapat di besar bahasa Indonesia, kamus bahasa
SMP Cerdas inggris, kamus elektronika, kitab suci
44
matahari.
2.1 Dinamometer 6 buah/lab Ketelitian 0,1N/cm
0
2.1 Katrol tetap 2 buah/ lab
1
2.1 Balok kayu 3 macam/ lab Memiliki massa, luas permukaan,
2 dan koefisien berbeda.
2.1 Percobaan muai 1 set/lab Mampu menunjukkan fenomena
3 panjang dan memberikan data pemuaian
minimum untuk tiga jenis bahan
2.1 Percobaan 1 set/lab Mampu memberikan data hubungan
4 rangkaian listrik antara tegangan, arus, dan
hambatan
2.1 Gelas kimia 30 buah/lab Berskala, volume 100 ml
5
2.1 Model molekul 6 set/ lab Minimum terdiri dari atom
6 sederhana hidrogen, oksigen, karbon,
belerang, nitrogen, dan dapat
dirangkai menjadi molekul
2.1 Cawan 6 buah/lab Bahan keramik, permukaan dalam
7 penguapan diglasir
2.1 Plat tetes 6buah/lab Minimum ada lubang
8
2.1 Piper tetes + karet 100 buah/lab Ujung pendek
9
2.2 Kaca pembesar 6buah/lab Minimum tiga nilai jarak fokus
0
2.2 Poster genetika 1buah/lab Isi poster jelas terbaca dan
1 berwarna, ukuran minimum 90 x 70
cm
2.2 Model kerangka 1 buah/lab Dengan ukuran 90x79 cm
2 manusia
2.2 Model tubuh 1buah/lab Organ tubuh terlihat dan dapat
3 manusia dilepaskan dari model, dapat
49
4. Ruang Pimpinan
Tabel 2.21 Ruang Pimpinan
No Jenis Rasio Deskripsi
1 Perabot
1.1 Kursi/meja 1 buah Ukuran memadai untuk duduk
pimpinan dengan nyaman
1.2 Kursi dan meja 1 set Ukuran memadai untuk 5 orang
duduk dengan nyaman
1.4 Lemari 1 buah Ukuran memadai untuk menyimpan
perlengkapan pimpinan sekolah.
Tertutup dan dapat dikunci.
1.5 Papan Statistik 1 buah Berupa papan tulis berukuran 1 m2
2 Peralatan
Pendidikan
2.1 Simbol 1 set Terdiri dari bendera Merah Putih,
kenegaraan Garuda Pancasila, Gambar Presiden
RI, dan Gambar Wakil Presiden RI.
2.2 Tempat sampah 1 buah Sesuai kebutuhan
2.3 Jam Dinding 1 buah Jam ukuran sedang
5. Ruang Guru
7. Tempat Beribadah
8. Ruang Konseling
9. Ruang UKS
11. Jamban
1 Perlengkapan lain - -
1.1 Kloset jongkok 1 buah/jamban Saluran berbentuk leher
angsa.
12. Gudang
1 Peralatan
Pendidikan
1.1 Tiang bendera 1 buah Tinggi sesuai ketentuan
yang berlaku
1.2 Bendera 1 buah Ukuran sesuai dengan
ketentuan yang berlaku
1.3 Peralatan bola voli Tidak mencapai 1 Hanya 1 bola voli
set
1.4 Peralatan sepak bola 1 set/sekolah Minimum 6 buah
1.5 Peralatan bola Tidak mencapai 1 Peralatan bola basket hanya
basket set terdapat dua buah bola
1.7 Peralatan atletik Tidak mencapai 1 lembing, cakram, peluru,
set tongkat estafet.
BAB III
ANALISIS KEGIATAN DAN HASIL
Selain itu, mahasiswa juga memberikan cendramata sebagai tanda terima kasih atas
bantuan pihak sekolah dalam menjalankan PPL-1 kepada kepala sekolah dan guru mata
pelajaran Matematika berupa bolu, jilbab, dan keranjang sampah.
Tidak begitu banyak kontribusi yang kami berikan kepada pihak sekolah. Dengan
penyusunan laporan pelaksanaan Program Praktik Lapangan – 1 yang telah kami buat untuk
kemudian diserahkan kepada pihak sekolah agar kiranya dapat memberikan gambaran dan
acuan untuk dapat memperbaiki lembaga pendidikan MTS PAB Helvetia agar dapat lebih
berkembang lagi, baik dari segi sarana maupun prasarana pembelajarannya.
Sebagai generasi muda, jangan sampai nantinya kita hanya bisa menjadi penonton di
tengah arus perubahan jaman yang terjadi di lingkungan sekitar kita. Tetapi jadilah bagian
dari golongan yang membantu membawa ke arah perubahan yang lebih baik lagi. Karena
perlu disadari bahwa sebuah bentuk kontribusi yang dilakukan oleh mahasiswa tidak akan
menjadi penting apabila tidak ada kesadaran dalam individu mahasiswa itu sendiri.
Adapun faktor-faktor yang menghambat kelancaran proses kegiatan PPL 1 antara lain
sebagai berikut :
58
1. Lokasi sekolah yang cukup jauh dari lokasi kampus peneliti adalah salah satu faktor
yang cukup menyulitkan peneliti dalam melakukan kegiatan PPL 1 karena harus
pandai membagi waktu agar tidak berbenturan dengan jadwal perkuliahan.
2. Tidak sesuainya jadwal mengajar guru pelajaran matematika di MTS PAB Helvetia
dengan kami para mahasiswa. Dimana jadwal mengajar guru tersebut dimulai hari
kamis hingga sabtu, sedangkan jadwal kami di hari tersebut cukup padat. Sehingga hal
tersebut menyulitkan kami dalam mengatur jadwal observasi ke sekolah.
Kesediaan guru mata pelajaran Matematika dalam memberikan informasi proses
pembelajaran di MTS PAB Helvetia berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan
Silabus sebagaimana mestinya. Mahasiswa juga diperbolehkan mengamati proses
pembelajaran dan mengetahui RPP yang telah disusun oleh guru tersebut.
59
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Dalam kegiatan PPL I, mahasiswa PPL dapat memberikan saran yang sekiranya
berguna untuk meningkatkan mutu pendidikan di MTS PAB Helvetia, yaitu :
1. Meningkatkan suasana kondusif di dalam kelas pada waktu jam kosong dengan
memberi tugas atau kegiatan yang berhubungan dengan pendidikan kepada peserta
didik.
Meningkatkan sikap disiplin peserta didik dan rasa menghormati guru sebagai tenaga
pendidik dan sebagai wakil orang tua di sekolah.
60
LAMPIRAN-LAMPIRAN
PEMBINA
PENGURUS YAYASAN
KEPALA SEKOLAH
Drs. H. M. FAUZI, MA
KEPALA PERPUSTAKAAN
Ismayani, S.Pd.I
WALI KELAS
62
TENAGA KEPENDIDIKAN
No Nama L/P Jabatan Pendidikan
Terakhir
1 Drs. H. M. Fauzi, MA L Kepala Sekolah S2
2 Satria Wiraprana, SPd L Wakil Kepala sekolah S1
3 Sri Helmi, S.Pd P Wakil Kepala sekolah S1
4 Erlinda A Hrp, Ssi,Apt P Wakil Kepala Sekolah S1
5 Riza Lafia, SpdI P Guru S1
6 Drs. Elisman L Guru S1
7 Nurlina Harahap, SPd P Guru S1
8 Namora Siregar, Sag P Guru S1
9 Dra. Rohana P Guru S1
10 Armaini Arsyad, BA P Guru S1
11 Dra. Nurhapipah P Guru S1
12 M. Ikhwan Srg., Sag L Guru S1
13 Drs. H. Zakaria Batubara L Guru S1
14 Kamaruzaman, Sag L Guru S1
15 Sarwedi Harahap, Sag L Guru S1
16 Rinni Jamalis, SPd P Guru S1
17 Ahmad Azlisyah, SHI,SpdI L Guru S1
18 M. Syafi’i, SpdI L Guru S1
19 Marhayani Polem, Sag P Guru S1
20 Afriana, SpdI P Guru S1
21 Rahmadhani S. Putri,SPd P Guru S1
22 M. Ghazali, SPd L Guru S1
23 Bagus Sanjaya, S.Pd.I L Guru S1
24 Khairunnisa P Guru S1
25 Nanda Tia Losy, S.Pd P Guru S1
26 Nurhajar, S.Pd P Guru S1
27 Mutmainnah Nst,S.Pd.I P Guru S1
28 Ismayani, S.Pd.I P TU S1
29 Indra Irawan, S.Pd.I L KTU S1
30 M. Yunus, S.Pd.I L Guru S1
31 Lisnawati, S.Kom P TU S1
32 Gunawan Syahputra L TU SLTA
63
DOKUMENTASI
Gamabar 4. Laboratorium
65
Gambar 7. Musholah
66
Gambar 14. Foto Bersama Kepala Sekolah dan wakil kepala sekolah