Anda di halaman 1dari 8

FIKIH MODERAT DAN MENYIKAPI ILMU FIQIH

Karya Ilmiah ini dibuat untuk Memenuhi Tugas Fiqih

NAMA ANGGOTA :

1. FARHAN TAUFIQURACHMAN ( 211130036 )


2. SASKIYA WULANDARI ( 211130040 )
3. ALISA NUR SHOBIHAH ( 211130042 )
4. SRI HANDAYANI ( 211130048 )
5. DEWI ATIYAH ( 211130060 )
6. SRI RAHAYU ( 211130054 )

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN MAULANA


HASANUDDIN BANTEN
Jl. Jendral Sudirman No.30 Panancangan Cipocok Jaya

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur penulis persembahkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang berjudul
“FIKIH MODERAT DAN MENYIKAPI ILMU FIKIH “ ini.

Tugas karya tulis ini adalah syarat untuk memenuhi nilai tugas semester 1 . Pada kesempatan
ini tidak lupa penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu selaku pembimbing dalam
penelitian ini.

Dalam penyusunan karya ilmiah ini , penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan
kekurangan dalam penyusunannya, baik dalam penyajian data, bahasa maupun sistematika
pembahasannya.

Demikianlah yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca. Kami mengharapkan kritik dan saran terhadap karya ilmiah ini agar kedepannya
dapat kami perbaiki. Karena kami sadar, karya ilmiah yang kami buat ini masih banyak terdapat
kekurangannya.

Senin , 20 September 2021

Kelompok 5

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar …………………………………………………………………… 2


Daftar Isi …………………………………………………………………………. 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………………….. 4
1.2 Rumusan Masalah ……………………………………………………………. 4
1.3 Tujuan ………………………………………………………………………... 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Fiqih Moderat …………………………………………………….. 5
2.2 Menyikapi Ilmu Fiqih ……………………………………………………….... 5
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan …………………………………………………………………… 7
3.2 Saran ………………………………………………………………………….. 7
Daftar Pustaka …………………………………………………………….………. 8

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Fiqih merupakan ilmu yang mendalami hukum islam yang diperoleh melalui dalil
di Al Qur’an dan sunnah. Selain itu fiqih juga merupakan ilmu yang membahas hukum
syar’iyyah dan ada hubunganya dengan kehidupan manusia sehari-hari, baik itu dalam
ibadah maupun dalam muamalat. Lewat pmahaman pada pelajaran fiqih, seseorang
akan mampu menjalani kehidupanya dengan baik dan sesuai dengan ajaran agama yang
dianutnya, agama islam.
Materi pelajaran fiqih merupakan materi pelajaran yang sangat penting, sebab
didalamnya membahas tentang pokok-pokok hukum islam dan tata cara pelaksanaan
nya untuk dimplemensikan dalam kehidupan sehari-hari, dan mereka mampu
menguasai nilai-nilai islam dengan menghayati dan memahami serta mengamalkanya
dalam kehidupan sehari-hari sehingga akan diperoleh manfaat dan hikmahnya dari
mempelajarinya.
Islam menghendaki agar manusia di didik supaya ia mampu merealisasikan
tujuan hidupnya yang telah digariskan oleh Allah SWT. Tujuan hidup manusia itu
menurut Allah SWT ialah beribadah kepada Allah SWT.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa itu fiqih moderat ?
2. Bagaimana cara menyikapi ilmu fikih ?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa itu fiqih moderat
2. Mengetahui cara menyikapi ilmu fikih
3. Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
4. Memenuhi tugas fiqih.

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fiqih Moderat


Fiqih moderat adalah fiqih yang focus bahasan dan kajiannya tidak mengarah
kepada satu mazhab tertentu, tapi lebih tapi lebih dimensional dan moderat. Seluruh
pendapat para ulama dideskripsikan secara utuh, tanpa adanya pembelaan atau
pelemahan terhadap yang lainnya
Fiqih moderat adalah fiqih netral, netral disini ialah menentukan sikap pilihan
untuk tidak menyatakan pro atau kontra terhadap dua atau lebih pendapat ( madzhab)
yang variatif.
Terdapat pula sejumlah prinsip-prinsip islam moderat dalam perspektif kajian
fiqih, Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Ahmad Ishomuddin,
menjelaskan terdapat makna :
1. Wasathiyyat al-ummah ( moderasi bagi umat ) yang mengandung arti
keadilan, kebaikan, dan integritas. Ketiganya adalah hal yang pantas bagi
umat islam dan menjadikannya layak menjadi saksi bagi alam semesta.
2. Wasathiyyat al-fardi ( moderasi bagi individu) yang mengandung makna
bersikap sedang dalam setiap urusan dengan cara memilih yang paling utama,
terbaik, dan yang lebih adil.
Dari dua pengertian ini, wasathiyah berarti sifat baik dan sifat utama. Ia
menyebut, setiap sifat “tengah-tengah” selalu dibersamai kebaikan sehingga menjadi
sesuatu yang utama.
Ada juga pembahasan dari ibnu’ibad al-nafzi. Beliau berkata,” berada dijalan
syariat adalah hal terberat umtuk dilakukan, karena berarti harus selalu bersikap adil
dan berada ditengah-tengah (moderat) dalam segala hal. Padahal secara naluri, nafsu
seseorang condong kepada salah satu sisi”.

2.1 Menyikapi Ilmu Fiqih


Belajar ilmu fiqih tentu saja kita akan mendapatkan begitu banyak pendapat para
ulama yang berbeda-beda. Perbedaan pendapat itu kadang tidak hanya terjadi diantara

5
4 mazhab ( hanafi, maliki, syafi’I, hambali )saja, tapi juga terjadi dalam dalam satu
mazhab itu sendiri.
Bagi orang yang sudah belajar dan mendalami ilmu fiqih maka akan mengetahui
bahwa ilmu fiqih itu adalah ilmu yang didasari atas dalil-dalil syar’I. dalil-dalil syar’I
bukan hanya Al-Quran dan as-sunnah saja. Dalil –dalil fiqih yang disepakati ulama
diantaranya adalah Al-Quran, Al-Hadist, ijma, dan qiyas.
Cara kita menyikapi perbedaan pendapat dalam ilmu fikih adalah dalam masalah
khilafiyah ( perbedaan pendapat) fiqih 4 mazhab kita tidak boleh ngotot keras untuk
membela 1 mazhab dari 4 mazhab yang ada. Apalagi sampai mengatakan mazhab lain
tidak sesuai al quran dan as-sunnah, hal ini tidak boleh kita tanamkan dalam diri kita.
Akan tetapi boleh saja bagi kita untuk memilih ke salah satu mazhab dan kita bela
dengan dalil, nmun pembelaan kita juga harus disertai rasa hormat dan menghargai
pendapat yang berbeda dengan mazhab kita. Jadi cukup bagi kita pilih satu pendapat
dan juga tetap menghargai pendapat mazhab lain.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fiqih moderat adalah fiqih netral, netral disini ialah menentukan sikap pilihan
untuk tidak menyatakan pro atau kontra terhadap dua atau lebih pendapat ( madzhab)
yang variatif.
Cara kita menyikapi perbedaan pendapat dalam ilmu fikih adalah dalam masalah
khilafiyah ( perbedaan pendapat) fiqih 4 mazhab kita tidak boleh ngotot keras untuk
membela 1 mazhab dari 4 mazhab yang ada. Apalagi sampai mengatakan mazhab lain
tidak sesuai al quran dan as-sunnah, hal ini tidak boleh kita tanamkan dalam diri kita.

3.2 Saran
Demikian makalah ini kami buat. kami yakin makalah ini masih banyak
kekurangan baik dari segi isi maupun penulisan. Untuk itu kami minta kritik dan saran
dari berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi
kami selaku penulis dan umumnya bagi pembaca semua. Terima kasih.

7
DAFTAR PUSTAKA

Siregar, Rusman. Bagaimana sikap kita menyikapi khilafiyah? Begini kata ustaz ajib.
https://kalam.sindonews.com/berita/1491850/69/bagaimana-sikao-kita-menyikapi-
khilafiyah-begini-kata-ustaz-ajib ( diakses pada 20 september pada pukul 19.30 ).

Anonim. Prinsip islam moderat dalam kajian fiqih.


https://www.republika.co.id/berita/qouyex320/prinsip-islam-moderat-dalam-
perspektif-kajian-fiqih ( diakses pada 20 september pada pukul 19.30 ).

Anda mungkin juga menyukai