Anda di halaman 1dari 112

TUGAS AKHIR

ANALISIS UKURAN FRAGMENTASI RATA-RATA


TERHADAP GEOMETRI PELEDAKAN
DI PT.ATIKA TUNGGAL MANDIRI

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang


Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Serjana (S1)

Oleh:
M.GUSTRI DRISANTOSO
NPM : 1510024427057

YAYASAN MUHAMMAD YAMIN


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI PADANG
PROGRAM STUDI TEKNIK PERTAMBANGAN
2020
TUGAS AKHIR

ANALISIS UKURAN FRAGMENTASI RATA-RATA


TERHADAP GEOMETRI PELEDAKAN
DI PT.ATIKA TUNGGAL MANDIRI

Diajukan Kepada Sekolah Tinggi Teknologi Industri Padang


Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Serjana (S1)

Disusun Oleh:
M.GUSTRI DRISANTOSO
NPM : 1510024427057

Disetujui
Dosen Pembimbing

Ahmad Fauzi Pohan, S.Pd.M.Sc Riam Marlina A, ST.MT


NIDN : 1012019002 NIDN : 1027098501
Ketua Program Studi Ketua STTIND Padang

Riam Marlina A, ST.MT H. Riko Ervil, MT


NIDN : 1027098501 NIDN : 1014057501
Surat Pernyataan

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : M.Gustri Drisantoso

Npm : 1510024427057

Program Studi : Teknik Pertambangan

Dengan ini menyatakan Tugas Akhir yang saya susun dengan judul :

“Analisis Ukuran Fragmentasi Rata-rata Terhadap Geometri Peledakan Di PT.


Atika Tunggal Mandiri”.

Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat skripsi orang
lain.

Apabila kemudian hari dari pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaannya).

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.

Padang, Agustus 2020

Pembuatan Pernyataan

M.Gustri Drisantoso
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikanTugas
Akhir tentang “Analisis ukuran Fragmentasi Rata-Rata Terhadap geometri
peledakan di PT. Atika Tunggal Mandiri”.

Tugas Akhir merupakan syarat bagi mahasiswa untuk meraih gelar


sarjana.Penulis menyadari bahwa penulisan Tugas Akhir ini belum sempurna
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Walaupun
demikian, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dalam penyelesaian Tugas
Akhir ini dengan baik.

Penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:

1. Kedua Orang Tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan do’a dan
motivasi baik moril maupun materil.
2. Bapak Riko Ervil, MT sebagai Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri
(STTIND) Padang.
3. Ibuk Riam Marlina A,ST.MT, selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang dan
sekaligus sebagai dosen pembimbing II (dua) dalam penulisan Tugas
Akhir.
4. Bapak Ahmad Fauzi Pohan,S.pd.M.Sc. sebagai pembimbing I dalam
penulisan Proposal Penelitian dan
5. Seluruh Dosen Teknik Pertambangan dan Karyawan Sekolah Tinggi
Teknologi Industri (STTIND) Padang.

i
6. Bapak jony kasfarov, ST. sebagai Kepala Teknik Tambang di PT. Atika
Tunggal Mandiri.
7. Seluruh karyawan di PT. Atika Tunggal Mandiri.
8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan STTIND
Padang khususnya angkatan 2015 atas masukan dan bantuannya.
9. Teman-teman Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Industri
(STTIND) Padang.
10. Terimakasih juga sama Teman-teman Kost Sultan yang selalu mendukung
dalam penyusunan laporan Tugas Akhir saya.

Penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari seluruh


pihak demi kesempurnaan Tugas Akhir ini.

Penulis,

ii
ANALISIS UKURAN FRAGMENTASI RATA-RATA
TERHADAP GEOMETRI PELEDAKAN
DI PT.ATIKA TUNGGAL MENDIRI
Nama : M.Gustri Drisantoso
Npm : 1510024427057
Pembimbing I : Ahmad Fauzi Pohan,S.Pd.M.Sc
Pembimbing II : Riam Marlina A,ST.MT

Abstrak `

PT.Atika Tunggal Mandiri merupakan perusahaan pertambangan batuan


andesit dengan menggunakan peledakan Masih banyak ukuran fragmentasi batuan
hasil peledakan yang lebih besar dari ≥ 60 cm.standar fragmentasi untuk
perusahaan 50 cm, Parameter fragmantasi secara digital yang mengunakan
software.Tujuan penelitian menganalisis geomteri peledakan aktual, menganalisis
ukuran fragmentasi batuan aktual, merancang pengaruh perbandingan geometri
peledakan dengan R.L.Ash dan C.J.Konya terhadap ukuran fragmentasi. geometri
peledakan aktual kegiatan peledakan perhitungan distribusi frgamentasi hasil
peledakan menggunakan software split dekctop, metode R.L.Ash C.J.Konya
fragmentasi Kuz-Ram.
Geometri peledakan aktual Burden 1.75 m, Spacing 1.80 m,stemming 1 m,
kedalaman lobang 2.90 m, isian bahan peledak 1.5 m, diameter lobang 3 inch.
ukuran fragmentasi peledakan menggunakan software split dekctop untuk ukuran
50 cm, yang lolos sebesar 64.51%. R.L.Ash. Burden 2.2 m,Spacing 2.5 m,
Stemming 1.65 m,subdrilling 0.66 m, isian bahan peledak 1.85 m, kedalaman
3.5m, dengan distribusi frgamentasi dengan Kuz-Ram untuk ukuran 50 cm, lolos
sebesar 96.9% C.J.Konya. Burden 2 m,Spacing 2.8 m, Stemming 1.4 m,subdrilling
0.6 m, isian bahan peledak 1.6 m, kedalaman 3 m, dengan distribusi frgamentasi
dengan Kuz-Ram untuk ukuran 50 cm, lolos sebesar 93.6%.
Kata kunci: Geometri, R.L.Ash,C.J.Konya, Fragmentasi, Software Split Dekctop.

i
ANALYSIS OF AVERAGE FRAGMENTATION SIZE
THE GEOMETRY OF BLASTING
AT PT.ATIKA TUNGGAL MENDIRI

Nama : M.Gustri Drisantoso


Npm : 1510024427057
Pembimbing I : Ahmad Fauzi Pohan,S.Pd.M.Sc
Pembimbing II : Riam Marlina A,ST.MT

Abstract

PT Atika Tunggal Mandiri is an andesite mining company using


blasting. There are still many sizes of blasting rock fragmentation greater than ≥
60 cm. The fragmentation standard for companies is 50 cm, digital fragmentation
parameters using software. actual, analyzing the size of the actual rock
fragmentation, designing the effect of the comparison of the blasting geometry
with its R.L.Ash and C.J.Konya the size of the fragmentation. The actual blasting
geometry of the blasting activity calculation of the distribution of the blasting
results using split dekctop software, the method R.L.Ash C.J.Konya Kuz-Ram
fragmentation.
Burden actual blasting geometry 1.75 m, Spacing 1.80 m, stemming 1 m,
hole depth 2.90 m, explosives stuffing 1.5 m, hole diameter 3 inches. The size of
the blasting fragmentation used split dekctop software for the size of 50 cm, which
passed 64.51%. R.L.Ash. Burden 2.2 m, Spacing 2.5 m, Stemming 1.65 m,
subdrilling 0.66 m, explosives filling 1.85 m, 3.5 m depth, with distribution
distribution with Kuz-Ram for a size of 50 cm, passes 96.9% C.J. Ko. Burden 2 m,
Spacing 2.8 m, Stemming 1.4 m, subdrilling 0.6 m, explosive stuffing 1.6 m, depth
3 m, with distribution frgamentation with Kuz-Ram for a size of 50 cm, escaped by
93.6%.

Kata kunci: Geometri, R.L.Ash, C.J.Konya, fragmentasi, Software Split Dekctop.

ii
DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ……..……………………………………………………..i

DAFTAR ISI ………………………………………..……………………...…...iii

DAFTAR GAMBAR …………………………………………………………...vi

DAFTAR TABEL ……………………………………......................................viii

DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………...………..ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah……………………...……………………1

1.2 Identifikasi Masalah ……………………………..……………….3

1.3 Batasan Masalah ……………………………..…………………....3

1.4 Rumusan Masalah ……………………………...…………………3

1.5 Tujuan Penelitian…………………………………….……………4

1.6 Manfaat Penelitian…………………………………………………4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori……………….……………………………………6

2.1.1Peledakan....................................................................................6

2.1.2 Fragmentasi……………………………………………….....18

2.1.3 Tinjauan Umum Perusahaan……………...………………….23

iii
2.2 Kerangka Konseptual………………………………………...…....27

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian...............................................................................28

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian………………………….28

3.2.1 Lokasi Penelitian………………………………………...…28

3.2.2 Waktu Penelitian....................................................................29

3.3 Variabel Penelitian………………………………………………...29

3.4 Jenis Data dan Sumber Data ………………………………..……29

3.4.1 Jenis Data………………………………..…………………29

3.4.2 Sumber Data ………………………………………………30

3.5 Teknik Pengumpulan Data…………………….…………………31

3.6 Teknik Pengolahan Data………………….………………….……33

3.7 Kerangka Metodologi………………………………………..……39

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan data...........................................................................41

4.1.1 Data Geometri Peledakan Aktual…………………………..41

4.2.1 Fragmentasi Hasil Peledakan………………………………42

iv
4.2 Penggolahan Data............................................................................ 42

4.2.1 Penggolahan Data geometri aktual………………….………42

4.2.2 Penggolahan distribusi fragmentasi aktual..........................43

4.2.3 Rancangan geometri peledakan usulan dengan menggunakan

metode R.L.Ash (1967) metode C.J.Konya.(1990) dan Kuz-

Ram…………………………………………………………….44

BAB V ANALISA DATA

5.1 Analisis geometri aktual....................................................................47

5.2 Analisis ukuran distribusi Fragmentasi peledakan aktual................48

5.3 Analisis geometri usulan dengam menggunakan Metode R.L.Ash

Metode C.J.Konya dan Metode Kuz Ram........................................49

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan …………………………....................................................53

6.2 Saran……………………………………………………………......….54

DAFTAR KEPUSTAKAAN

LAMPIRAN

LEMBAR KONSULTASI

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pola Peledakan Corner Cut (Echelon)………..……….. 8

Gambar 2.2 Pola Peledakan V-Cut ……………………………....... 8

Gambar 2.3 Pola Peledakan Box Cut ………………………….…. 9

Gambar 2.4 Geometri peledakan menurut Teori R.L.ahs (1967)….. 10

Gambar 2.5 Pengangkutan batuan…………………………………. 24

Gambar 2.6 Fragmentasi setelah peledakan……………………….. 24

Gambar 2.7 Kerangka Konseptual …………………………..……….. 27

Gambar 3.1 Ilustrasi pengambilan foto …………………...……….. 32

Gambar 3.2 Folder Pengolahan Foto ……………...…………......... 33

Gambar 3.3 tool sceling image …………….……………………… 34

Gambar 3.4 Tool Proses Scale Image …………………………….. 34

Gambar 3.5 Tool Proses Scaling Image ………………….……….. 35

Gambar 3.6 sebelum deliniasi ……..…………………………......... 35

Gambar 3.7 sesudah deliniasi………………………………………... 36

Gambar 3.8 hasil setelah deliniasi ………………………………… 36

Gambar 3.9 Graph and Outputs …………………………............... 37

Gambar 3.10 sebelum analisis distribusi …………………………… 37

Gambar 3.11 Kurva hasil analisis distribusi frangmentasi………….. 38

Gambar 3.12 Diagram aliran penelitian …………………………….. 40

Gambar 4.1 Pengambilan data geometri peledakan ……….……… 42

Gambar 4.2 Fragmentasi hasil peledakan…………………………. 42

vi
Gambar 5.1 Distribusi fragmentasi aktual…………………………. 49

Gambar 5.2 Distribusi FragmentasiUsulan Metode R.L.Ash

C.J.Konya dan Kuz-Ram……………………………... 52

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Pembobotan massa batuan …………………….…………………… 20


Tabel 3.1 Format penggumpulan data geometri ………………......................... 32
Tabel 4.1 Data geometri peledakan aktual ………….………………………….. 41
Tabel 4.2 Penggolahan geometri aktual ………………………………………. 43
Tabel 4.3 Distribusi ukuran fragmentasi aktual dengan menggunakan software split
desktop………………………………………………............................ 43
Tabel 4.4 Rekomendasi geometri usulan dengan menggunakan metode
R.L.Ash(1967)…………………………………………………………44
Tabel 4.5 Distribusi Fragmetasi Usulan Dengan Metode Kuz-Ram dan
R.L.Ash …………………………………………………………….. 45
Tabel 4.6 Rekomendasi geometri usulan dengan menggunakan metode
C.J.Konya (1990)……………………………………………………. 45
Tabel 4.7 Distribusi Fragmetasi Usulan Dengan Metode Kuz-Ram dan
C.J.Konya …………………………………………………………. 46
Tabel 5.1 Geometri Peledakan Aktual…………………………………………. 47
Tabel 5.2 Distribusi ukuran fragmentasi geomteri Aktual hasil peledakan …… 48
Tabel 5.3 Analisis Geometri Usulan ……………….……………………………..
49
Tabel 5.4 Distribusi Fragmetasi Usulan Metode R.L.Ash C.J.Konya dan
Kuz-Ram ………………………………………………………….. 51

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran I Data Hasil Pengukuran Geometri Aktual pada Front 2

Lampiran II Spesifikasi Alat Bor

Lampiran III Spesifikasi Bahan Peledak

Lampiran IV Spesifikasi Dynamid

Lampiran V Rancangan Geometri Usulan Peledakan Dengan


Menggunakan Metode R.L.Ash 1967, Metode C.J.Konya
1990 dan Metode Kuz - Ram

Lampiran VI Dokumentasi Fragmentasi hasil Peledakan di PT.Atika


Tunggal Mandiri

Lampiran VII Perencanaan Pola Peledakan Di PT.Atika Tunggal Mandiri

Lampiran VIII Peta Geologi PT.Atika Tunggal Mandiri

Lampiran IX Peta Topografi PT.Atika Tunggal Mandiri

Lampiran X Sampel 1 Analisis Distrbusi Fragmentasi Peledakan


Dengan Menggunakan Software Split Dektop

Lampiran XI Sampel 1I Analisis Distrbusi Fragmentasi Peledakan


Dengan Menggunakan Software Split Dektop

Lampiran XII Sampel III Analisis Distrbusi Fragmentasi Peledakan


Dengan Menggunakan Software Split Dektop

Lampiran XIII Dokumentasi Kegiatan Penelitian .

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT. Atika Tunggal Mandiri merupakan perusahaan swasta yang bergerak

dibidang pertambangan yang berlokasi di Nagari Manggilang, Kecamatan Koto

Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat. Sumber daya alam

yang terdapat di PT. Atika Tunggal Mandiri adalah batuan andesit.

Metode penambangan yang dilakukan adalah tambang terbuka dengan

menggunakan sistem quarry mining pelaksanaan pembongkaran batuan andesit

dengan menggunakan sistem peledakan karena batuan yang ditambang merupakan

batuan yang mempunyai tingkat kekerasan yang sangat tinggi.

Dalam proses kegiatan peledakan maka ukuran fragmentasi batuan yang

dihasilkan akan dipengaruhi oleh arah peledakannya sedangkan arah peledakan

dipengaruhi oleh struktur massa batuan yang ada kekar. maka proses kegiatan

peledakan sangat penting untuk menentukan geometri peledakan biasanya dapat

dilihat dari ukuran fragmentasi batuan yang dihasilkan. Oleh karena itu ukuran

fragmentasi itu sendiri tergentung dari desain geometri peledakan yang dibuat.

untuk menetukan geometri peledakan tersebut banyak aspek-aspek yang harus di

perhatikan terutama tentang lokasi kegiatan peledakan, (Waluyo,dkk 2017).

1
2

Menurut buku teknik peledakan Singgih Saptono,(2006). Metode untuk

mendapatkan geometri peledakan yang optimat bisa menggunakan metode

R.L.Ash dan Metode C.J.Konya dari hasil penggolahan kedua metode tersebut

maka didapatkan geometri yang optimal sesuai dengan kebutuhan.

Peledakan merupakan kegiatan pemecahan atau pemberaian suatu material

batuan dengan menggunakan bahan peledak, kegiatan peledakan akan

memberikan hasil yang optimal apabila geometri peledakan di rancang dengan

benar. Keberhasilan dalam suatu kegiatan peledakan dapat dilihat dari ukuran

fragmentasi batuan untuk tahap berikutnya yaitu loading, hauling dan crushing.

Berdasarkan kegiatan penelitian dilapangan PT. Atika Tunggal Mandiri

untuk saat ini belum adanya analisis geometri peledakan terhadap ukuran

fragmentasi batuan, banyaknya ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan yang

lebih besar dari ≥ 60 cm. untuk memecahkan fragmentasi batuan dengan

menggunakan alat breaker, standar ukuran fragmentasi batuan yang dibutuhkan

oleh perusahaan adalah 50 cm, yang bisa dilakukan proses crushing.

Untuk saat ini belum adanya Prameter untuk menentukan persentase

distribusi fragmantasi secara digital dan mengunakan software, sehingga kalau

dilakukan secara menual akan menyulitkan dalam peleksanaan. hal ini sangat

dibutuhkan perhitungan yang cepat untuk memperkirakan ukuran batuan maka

digunakan suatu program software split desktop, merupakan program yang

berfungsi untuk menganalisis ukuran fragmentasi batuan untuk membantu

menganalisis gambar fragmentasi material hasil peledakan, hasilnya berupa grafik


3

persentase lolos ukuran fragmentasi rata-rata yang dihasilkan dalam seuatu

peledakan menurut (Anonim, 2009).

Dari uraian latar belakang sehingga penulis tertarik untuk membuat judul

“Analisis ukuran Fragmentasi Rata-Rata Terhadap geometri peledakan di

PT. Atika Tunggal Mandiri”.

1.2 Identifikasi Masalah

Identifikasi masalah pada penelitian ini adalah:

1. Belum adanya analisis geometri peledakan di PT. Atika Tunggal Mandiri.

2. Belum adanya analisis ukuran fragmentasi batuan di PT. Atika Tunggal

Mandiri.

3. Belum adanya parameter untuk menentukan persentase distribusi

fragmentasi menggunakan software di PT. Atika Tunggal Mandiri.

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Mengkaji geometri peledakan dengan menggunakan metode persamaan

R.L.Ahs (1967). dan C.J.Konya (1990).

2. Menganalisa distribusi ukuran fragmentasi hasil peledakan menggunakan

Metode perasamaan Kuz-Ram.

3. Menentukan persentase hasil fragmentasi menggunakan Software Split

Desktop.

1.4 Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah:


4

1. Bagaimana rancangan geometri Peledakan aktual di PT. Atika Tunggal

Mandiri ?

2. Bagaimana hasil ukuran fragmentasi aktual di PT. Atika Tunggal Mandiri?

3. Bagaimana pengaruh perbandingan geometri peledakan menggunakan

metode R.L.Ash (1967) dan C.J.Konya (1990) tarhadap ukuran

fragmentasi di PT.Atika Tunggal Mandiri ?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah:

1 Menganalisis geometri peledakan aktual pada penambangan batuan andesit

di PT.Atika Tunggal Mandiri.

2 Menganalisis distribusi fragmentasi aktual di PT. Atika Tunggal Mandiri.

3 Merangcang modifikasi Geometri peledakan menggunakan metode

R.L.Ash (1967), C.J.Konya (1990) dan Kuz-Ram terhadap ukuran

fragmentasi yang optimal di PT. Atika Tunggal Mandiri.

1.6 Manfaat Penelitian

Mamfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut

1. Bagi Penulis

Dapat mengaplikasikan ilmu di bangku perkuliahan ke dalam bentuk

penelitian, dan meningkatkan kemampuan peneliti dalam menganalisa

suatu permasalahan serta menambah wawasan peneliti khususnya di

bidang keilmuan teknik pertambangan.

2. Bagi Institusi STTIND Padang


5

Penelitian Tugas Akhir ini dapat menambah ilmu pengetahuan dan

wawasan bagi mahasiswa/mahasiswi yang membaca, dapat dijadikan

sebagai salahsatu bahan untuk pembuatan jurnal dan dapat dijadikan

referansi dan pedoman bagi mahasiswa yang akan melakukan penelitian

selanjutnya dibidang yang sama dengan penelitian yang penulis lakukan.

3. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat menjadi informasi yang bermanfaat bagi PT.Atika

Tunggal Mandiri sebagai bahan masukan untuk perusahaan dalam

penerapan terhadap geometri peledakan.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

Landasan teori merupakan gabungan dari teori-teori yang berhubungan

dengan judul penelitian. Landasan teori ini diperoleh dari sumber-sumber buku,

ataupun literatur lainnya yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan

penelitian. Landasan teori yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

2.1.1 Peledakan

Metode peledakan yaitu suatu metode pemberaian batuan dari batuan

induk dengan menggunakan bahan peledak. Menurut kamus pertambangan umum,

bahan peledak adalah senyawa kimia yang dapat bereaksi dengan cepat apabila

diberikan suatu perlakuan, menghasilkan sejumlah gas bersuhu dan bertekanan

tinggi dalam waktu yang sangat singkat.

Peledakan memiliki daya rusak bervariasi tergantung jenis bahan peledak

yang digunakan dan tujuan digunakannya bahan peledak tersebut. Peledakan

dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik itu positif maupun negatif,

seperti untuk memenuhi tujuan politik, ideologi, keteknikan, industri dan lain-lain.

Contohnya besi, baja dan logam lainnya, serta bahan galian industri, seperti

batubara dan gamping seringkali menggunakan peledakan untuk memperoleh

6
7

bahan galian tersebut, apabila dianggap lebih ekonomis dan efisien dari pada

penggalian bebas (free digging) maupun penggaruan (ripping).

Suatu operasi peledakan dinyatakan berhasil dengan baik pada kegiatan

penambangan apabila (Koesnaryo, 2001 ; 1-2):

a. Target produksi terpenuhi (dinyatakan dalam ton/hari atau ton/bulan).

b. Penggunaan bahan peledak efisien yang dinyatakan dalam jumlah batuan

yang berhasil dibongkar per kilogram bahan peledak (disebut powder

faktor).

c. Diperoleh fragmentasi batuan berukuran merata dengan sedikit bongkah

(kurang dari 15% dari jumlah batuan yang terbongkar per peledakan).

d. Diperoleh dinding batuan yang stabil dan rata (tidak ada overbreak,

overhang, retakan – retakan).

e. Aman.

1. Pola Peledakan

Pola peledakan merupakan urutan waktu peledakan antara lubang – lubang

bor dalam satu baris dengan lubang bor pada baris berikutnya ataupun antara

lubang bor yang satu dengan lubang bor yang lainnya. Pola peledakan ini

ditentukan berdasarkan urutan waktu peledakan serta arah runtuhan material yang

diharapkan. Urutan waktu peledakan juga sangat mempengaruhi arah dan ukuran

material yang terledakan.

Berdasarkan arah runtuhan batuan, pola peledakan diklasifikasikan sebagai

berikut :

1) Pola peledakan Corner Cut (Echelon)


8

Pola peledakan ini diterapkan untuk lokasi peledakan yang memiliki tiga

free face
bidang bebas (free face),
), arah lemparan hasil peledakan dengan menggunakan

pola peledakan ini adalah kearah pojok (corner).


( ). Pola ini dapat kita lihat pada

gambar 2.1.

Sumber: William Hustrulid (1999)


Gambar 2.1 Pola Peledakan Corner Cut (Echelon)

2) Pola Peledakan V-Cut


V

Pola peledakan ini diterapkan untuk lokasi peledakan yang memiliki dua

free face
bidang bebas (free face),
), arah lemparan hasil peledakan dengan menggunakan

pola ini adalah kearah tengah (center)) dengan pola peledakan menyerupai huruf V.

Pola ini dapat kita lihat pada gambar 2.2 di bawah ini:

Sumber: William Hustrulid (1999)


Gambar 2.2 Pola Peledakan V-Cut
9

3) Pola peledakan Box cut

Pola peledakan ini diterapkan untuk lokasi peledakan yang hanya mempunyai

free face)
satu bidang bebas (free face) yakni permukaan yang bersentuhan langsung dengan

udara. Pola peledakan ini bertujuan untuk menghasilkan bongkahan awal seperti

kotak (box) dengan control row ditengah-tengah


tengah membagi dua rangkaia
rangkaian. Pola ini

dapat kita lihat pada gambar 2.3 di bawah ini.

Sumber: William Hustrulid (1999)


Gambar 2.3 Pola Peledakan Box Cut
Menurut Kursus Juru Ledak Kelas II (ESDM 2017), Secara umum pola

peledakan menunjukan urutan atau sekuensial ledakan dari sejumlah lubang ledak.

Adanya urutan peledakan berarti terdapat jeda waktu ledakan diantara lubang
lubang-

lubang ledak yang disebut dengan waktu tunda atau delay time.. Beberapa

delaytime) pada
keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan waktu tunda (delaytime

sistem peledakan antara lain adalah:

a. Mengurangi getaran.
getaran

b. Mengurangi overbreak dan batu terbang (flyrock).

c. Mengurangi getaran dan suara.


suara
10

d. Dapat mengarahkan lemparan fragmentasi batuan.

e. Dapat memperbaiki ukuran fragmentasi batuan hasil peledakan

2. Geometri Peledakan

Dalam perencanaan peledakan, geometri peledakan sangat menentukan


keberhasilan. Untuk mendapatkan hasil yang optimum diperlukan pengaturan
rancangan geometri peledakan dan evaluasi powder factor (PF) pada geometri
peledakan. dalam kegiatan peledakan ada lima parameter dasar geometri
peledakan yaitu :Burden (B), Spacing (S), Subdriling (J), Steming (T), dan
kedalaman lubang ledak terlihat pada (Gambar 2.4).

Gambar 2.4 Geometri peledakan menurut Teori R.L.Ahs (1967)

Menurut (Singgih Saptono, 2006). untuk menghitung geometri peledakan,

terutama menentukan jarak burden dan Spacing. Untuk menunjang kegiatan

penelitian ini maka penulis menerapkan dasar perhitungan geometri peledakan

menurut R.L.Ash, (1976). C.J.Konya, (1990) dengan dasar perhitungan sebagai

berikut:
11

1. Burden (B)

Burden dapat didefinisikan sebagai jarak tegak lurus dari lubang tembak
(kolom isian bahan peledak) terhadap bidang bebas (free face) yang terdekat
kearah material hasil peledakan terlempar. Burden merupakan variabel yang
sangat penting dan krisis dalam rancangan peledakan. Dengan jenis peledakan
yang dipakai dan menghadapi batuan yang akan dibongkar, Burden memiliki jarak
maksimum yang harus dibuat agar peledakan sukses dilaksanakan Berikut
beberapa rumus burden (B):
a. R.L.Ash (1976) :

= × 1× 2 .....................................................(2.1)

Keterangan:

KB = Nisbah burden yang telah dikoreksi

KBstd = KB standar bernilai 30

1/3
1= ………………………………………………(2.2)

× 1/3
2= ×
………………………………………(2.3)

Sehingga didapatkan ukuran burden sebagai berikut:


×
= ….………………………………….……..……...(2.4)

Keterangan:

B = Burden (m)

De = Diameter lubang ledak (m)

b. C.J.Konya (1990):

0.33
 SGe 
B  3.15  De   
 SGr  …………………………………..……(2.5)
12

Keterangan:

B = Burden (ft)

De = Diameter lubang ledak (inci)

SGe = Berat jenis bahan peledak yang dipakai

SGr =Berat jenis batu yang akan dibongkar

2. Spacing (S)

Spacing adalah jarak antara lubang-lubang tembak yang berdekatan, terangkai

dalam satu baris (row), diukur sejajar dengan jenjang (pit wall) dan tegak lurus

burden, Spacing merupakan fungsi dari burden dan dihitung setelah burden

ditetapkan terlebih dahulu. Jika ukuran Spacing lebih kecil dari burden maka

cenderung mengakibatkan stemming ejection lebih dini, gas hasil ledakan

disemburkan ke udara bebas (atmosfer) bersamaan dengan noise dan air blast.

Sebaliknya, jika jarak spacing terlalu besar diantara lubang tembak maka

fragmentasi yang dihasilkan menjadi buruk Berikut beberapa rumus Spacing (S):

a. R.L.Ash (1976):

S  Ks  B …....................................………...………..………(2.6)

Keterangan:

KS = spacing Ratio (1.00-2.00)

B = Burden

b. C.J.Konya (1990):

S  1 . 4  B ……………………………………………………(2.7)

B = Burden (m)

S = Spacing (m).
13

3. Stemming (T)

Stemming adalah bagian lubang tembak yang tidak diisi bahan peledak tetapi

diisi oleh material pemampat seperti pasir, cutting hasil pemboran dan tanah liat.

Stemming berfungsi untuk mengurung gas yang terbentuk akibat reaksi detonasi

bahan peledak didalam lubang tembak dan untuk menjaga keseimbangan tekanan

(stress balance) sehingga gelombang tekan merambat kearah bidang bebas dahulu

daripada ke arah pemampat. Stemming merupakan kunci sukses untuk fragmentasi

yang baik. Pengungkungan akan membuat energi bahan peledak optimal dari

lubang ledak, material dan panjang stemming yang tepat diperlukan untuk

membuat energi horizontal dan vertikal bahan peledakan yang sesuai Berikut

beberapa rumus Stemming (T):

a. R.L.Ash (1976):

T  Kt  B …………………………………………………..(2.8)

KT = Steming Ratio (0.75-1.00)

b. C.J.Konya (1990):

T  0 . 70  B ………………………………………………….(2.9)

Keterangan:

B = Burden (m)
T = Stemming (m).
4. Subdrilling (J)
Subdrilling adalah tambahan kedalaman dari lubang tembak dibawah rencana

lantai jenjang. Pemboran lubang tembak sampai batas bawah dari lantai bertujuan

agar seluruh permukaan jenjang bisa secara full face setelah dilakukan peledakan,
14

jadi untuk menghindari agar pada lantai jenjang tidak terbentuk tonjolan-tonjolan

(toe) yang sering mengganggu operasi pengeboran berikutnya dan menghambat

kegiatan pemuatan dan pengangkutan. Secara praktis Subdrilling dibuat antara 20

% sampai 40 % Burden Berikut beberapa rumus Subdrilling (J):

a. R.L.Ash (1976):

J  Kj  B …………………….…….………………………(2.10)

KJ = Subdrilling ratio (0.30)

b. C.J.Konya (1990):

J  0 . 30  B …………………………………………………(2.11)

Keterangan:

B = Burden (m)

J = Subdrilling (m).

5. Kedalaman Lubang Ledak (H)

Kedalaman lubang tembak adalah penjumlahan dari dimensi tinggi isian

bahan peledak, stemming dan subdrilling. Jika arah lubang tembak vertikal maka

kedalaman lubang tembak merupakan penjumlahan dari tinggi jenjang dan

subdrilling Kedalaman lubang tembak Berikut beberapa rumus Kedalaman

Lubang Ledak (H):

a. R.L.Ash (1976):

H  Kh  B …….…………………….....……….………….(2.12)

Keterangan:

H = Kedalaman lubang ledak (m)


15

KH = Nisbah Kedalaman Lubang

KH = 1.50 – 4.00

b. C.J.Konya (1990):

H = L + J ……………………………………………………………(2.13)

Keterangan:

H = Kedalaman Lubang Ledak

L = Tinggi Jenjang

6. Tinggi Jenjang (L)

Tinggi jenjang berhubungan erat dengan parameter geometri peledakan

lainnya dan ditentukan terlebih dahulu atau ditentukan kemudian setelah

parameter serta aspek lainnya diketahui. Tinggi jenjang maksimum biasanya

dipengaruhi oleh kemampuan alat bor dan ukuran mangkok (bucket) serta tinggi

jangkauan alat muat. Pertimbangan lainnya adalah kestabilan jenjang jangan

sampai runtuh, baik karena daya dukungnya lemah atau akibat getaran peledakan.

Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jenjang yang pendek memerlukan

diameter lubangyangkecil, sementara untuk diameter lubang besar dapat

diterapkan pada jenjangyanglebih tinggi Rancangan menurut Richard L Ash.

L  H  J …………………………………………………(2.14)

Keterangan:

L = Tinggi jenjang (m)

H = Kedalaman Lubang Ledak (m)

7. Powder column / primary charge (PC)


16

Powder column / primary charge adalah panjang lubang isian pada lubang

ladak yang akan diisi bahan peledak.

a. R.L.Ash (1976) dan C.J.Konya (1990):

PC  H  T ………………….…….…………...………….(2.15)

Keterangan:

PC = Panjang kolom isian (m)

H = Kedalaman lubang ledak (m)

T = Stemming (m)

Selain mempertimbangkan geometri peledakan seperti yang disebutkan


diatas, dalam peledakan ada faktor-faktor lain yang harus dipertimbangkan seperti
jumlah pemakaian bahan peledak, volume peledakan dan penentuan nilai powder
factor (PF). Untuk mencari hal-hal tersebut digunakan rumus sebagai berikut.
8. Loading density (de)

Loading density adalah jumlah pemakaian bahan peledak dalam satu meter.

Satuan yang digunakan adalah kg/meter. Loading density dicari untuk mengetahui

berapa jumlah bahan peledak yang digunakan dalam satu lubang tembak. Loading

density dapat dicari dengan rumus oleh persamaan :

a. R.L.Ash (1976)

2
de  0,508 De  SG ……………………..…………………(2.16)

Keterangan:
de = Loading density (kg/mtr)
De = Diameter lubang ledak (inchi)
SG = Berat jenis bahan peledak
17

b. C.J.Konya (1990):

de  0 . 34  SGe  De 2
………………..………………………(2.17)

Keterangan:

de = Loading density (kg/mtr)

De = Diameter lubang ledak (inchi)

SGe = Berat jenis bahan peledak

9. Jumlah Bahan peledak

Jumlah bahan peledak dapat dicari dengan rumus sabagai berikut:

E  PC  De …………………………………………………(2.18)

Keterangan:

E = Jumlah bahan peledak (kg)

PC = Panjang kolom isian (m)

de = Loading density (kg/m)

10. Volume peledakan

Volume peledakan dapat dicari dengan menggunakan rumus:

V  B  S  L ……………………………….………………..(2.19)
Keterangan:
V = Volume peledakan (m2)
B = Burden (m)
S = Spacing (m)
L = Tinggi jenjang (m)
11. Powder Factor

Powder factor dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:


18

de  Pc  n
Pf 
V …………………………………………….(2.20)

Keterangan:
V = Volume batuan yang diledakkan (M3)
PC = Panjang lubang isian (m)
de = Loading density, kg/m
n = Jumlah Lubang ledak
PF = Powder factor, kg/ton
2.1.2 Fragmentasi

Kegiatan peledakan dipengaruhi oleh 2 faktor, yaitu faktor rancangan yang

dapat dikendalikan dan faktor rancangan yang tidak dapat dikendalikan.

Faktor rancangan yang dapat dikendalikan sebagai berikut :

1) Geometri pemboran : diameter, kedalaman, kemiringan, tinggi

jenjang.

2) Pola pemboran : paralel pattern dan staggerd pattern.

3) Pola peledakan : box cut, corner cut, V-cut.

4) Bahan peledak : macam-macam bahan peledak, kekuatan, detonasi,

densitas, sumbu ledak, ketahanan terhadap air.

5) Geometri peledakan : burden, spacing, stemming, subdrill, kolom

isian, kedalaman lubang.

Faktor rancangan yang tidak dapat dikendalikan sebagai berikut :

1) Karakteristik massa batuan.

2) Bidang-bidang diskontinu.

3) Litologi batuan dan formasi batuan.


19

Tingkat ukuran fragmentasi diukur berdasarkan batuan hasil peledakan

tersebut berkaitan dengan tingkat keekonomian baik dalam penggunaan alat

angkut serta perawatan yang digunakan dalam mengangkut material hasil

peledakan. berhasilnya proses peledakan yang dilakukan sehingga mendapatkan

ukuran fragmentasi dengan perencanaan peledakan baik berdasarkan geometri.

lubang ledak, hingga bahan peledak yang akan digunakan. faktor-faktor

yang mempengaruhi fragmentasi adalah karakteristik batuan , kelurusan lubang

ledak, properti bahan peledak, pemuatan lubang ledak, spesifikasi isian, sistem

pembakaran.

1. Perhitungan Fragmentasi

1) Perhitungan faktor batuan

Perhitungan faktor batuan yang berhubungan dengan peledakan

berdasarkan index peledakan menurut Carlos L.Jimone (1995), dapat dilihat

pada tabel 2.1 pembobotan masa batuan dan persamaan faktor batuan adalah

sebagai berikut :

Blastability index BI   0 . 5  RMD  JPS  JPO  SGI  H  ….......(2.21)

Menghitung nilai faktor batuan (A) yang digunakan adalah 0.12 indek

kemapuan ledak menggunkan persamaan sebagai berikut :

Faktor batuan A  BI  0.12 ……….………………………...(2.22)

Keterangan :

BI = blatibility index

RMD = Rock Mass descritption

JPS = Join Plane spacing


20

JPO =Join plane orientation

SGI =Spesific gravity index

H = Herdness

A =Faktor batuan

Tabel 2.1 Pembobotan Masa Batuan


ROCK MASS DESCRIPTION (RMD) RATING

1. Powder /Frible 10
2. Blocky 20
3. Totally massive 50
JOIN OLANE SPACING (JPS) RATING
1. Close(<0.1m) 10
2. intrermediert (0.1-1.0) 20
3. Wide (>1.0) 50
JOIN PLANE ORIENTATION(JPO) RATING
1. Horizontal 10
2. Dip out of face 20
3. Strike normal to face 30
4. Dip into face 40
SPECIFIC GRAVITI INFLUENCE SGI=25 × Bobot isi-
(SGI) 50
HARDNESS (H) 1-10

Analisis Fragmentasi dengan Metode Kuz-Ram

Sebuah model yang banyak digunakan oleh para ahli untuk memperkirakan

fragmentasi hasil peledakan adalah model Kuz-Ram. Kusnetsov (1973). telah

melakukan penelitian untuk mengukur fragmentasi dengan peledakan

meggunakan TNT, hasilnya dikenal dengan persamaan Kusnetsov yaitu:

0.8

X = A1  Vo  Q1/6 ……………………………………..…(2.23)


 q 
Keterangan:
X = ukuran rata-rata fragmentasi (cm)
A1 = Faktor Batuan
21

V = Volume batuan
Q = massa bahan peledak
Ukuran rata-rata fragmentasi hasil peledakan, dapat diperkirakan dengan

menggunakan persamaan Kuznetzov (1973).

0.8 0.63
 Vo   E 
X  A1   Q0.17    ……………………….….(2.24)
q  115

Keterangan :

X = rata – rata ukuran fragmentasi (cm)

A1 = faktor batuan (Rock Factor)

V = volume batuan yang terbongkar (V= BxSxH m3)

Q = jumlah bahan peledak ANFO pada setiap lubang ledak (kg)

E = Relative Weight Strenght (ANFO = 100)

Untuk mengetahui besarnya prsentase bongkah pada hasil peledakan

rumus indeks keseragaman (n) dan karakteristik ukuran (Xc) didapatkan dengan

persamaan berikut.

0. 5
 B   1  A"   W  PC
n   2,2  14    1    ……………..(2.25)
 De   2   B L

Keterangan :

B = burden (m)
De = diameter bahan peledak (mm)
W = standard deviasi dari keakuratan pemboran (m)
A” = ratio perbandingan spasi dengan burden S/B
Pc = panjang isian (m)
L = tinggi jenjang (m)
22

Dari persamaan di atas dapat distribusikan ukuran fragmentasi sebagai

berikut.

X …………………..……..……………………(2.26)
Xc 
0,6931/ n
n
Rx  e X / Xc ……………….…………………………….....(2.27)

Keterangan :

Rx = Persentase material yang tertahan pada ayakan (%)


x = ukuran ayakan (cm)
Xc = karakteristik ukuran (cm)
n = Indeks keseragaman Rossin-Rammler
2. Analisis Fragmentasi dengan software Split Dekstop.

Program split dekstop merupakan program yang berfungsi untuk


menganalisa ukuran fragmentsi batuan, software split desktop digunkan untuk
membantu menganalisa gambar fragmentasi material hasil peledakan,
hasilnya berupa grafik prosentase lolos material dan ukuran fragmentasi rata-
rata yang dihasilkan dalam suatu peledakan kelabihan program split desktop
adalah sebagai berikut :

1) Dapat membaca file gambar dengan format : TIF, JPEG.

2) Mengambil gambar dan video (video camture) dangan scion

Framegrabber.

3) Digital Video Capture dengan IEEE 1394 (fireware).

4) Kelebihan prosesing gambar standar (Scaling, filtering, dan

sebagainya).

5) Peralatan edit gambar (image editing tools).


23

6) Digitasi automatik partikel batuan.

7) Identifikasi automatik partikel halus.

8) Menggunakan ukuran ayakan yang bisa disesuaikan (standar ISO,

US, UK).

9) Hasil berupa grafik distribusi ukuran butir yang bisa disesuaikan.

10) Basis pelaporan dalam HTML dan Text.

11) Menggunakan perhitungan algoritma untuk menggabung dua

gambar yang berbeda skala.

12) Kalkulasi automatik parameter dengan pendekatan metode

distribusi Rossin-Ramler atau Schumann.

2.1.3 Tinjauan Umum Perusahaan

1. Sejarah perusahaan

PT. Atika Tunggal Mandiri Merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang pertambangan dan pengolahan bautan Andesit yang berlokasi di Nagari

Manggilang, kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota,

Provinsi Sumatera Barat dengan Luas Izin Usaha Petamabangan (IUP) 99.5

Ha.dan target prodiksi mencapai 25.000 Ton/Bulan.

Aktifitas penambangan di PT. Atika Tunggal Mandiri, untuk kegiatan

pembongkaran batuan dengan menggunakan sistem peledakan,setelah peledakan

dilakukan pengangkutan batuan bisa dilihat pada gambar 2.5


24

Gambar 2.5 Pengangkutan batuan

Aktifitas kegitan peledakan di PT. Atika Tunggal Mandiri. Untuk bahan

peledaka yang digunakan Anfo, power jel, Detonator Elektrik, jumlah lobang

yang diledakan pada kegiatan peledakan mencapai 80 sampai 100 lobang. Kegitan

peledakan di lakukan pada jam istirahat dengan di beri aba –aba membuyikan

serine panjang sebanyak tiga kali.dan dilakuka peledakan oleh bagian drilling dan

blasting dengan kata tembak, hasil fragmentasi setelah peledakan dilihat pada

gambar 2.6

Gambar 2.6 Fragmentasi setelah peledakan


25

2. Statigrafi, geologi dan morfologi

a. Statigrafi

Di lokasi kegiatan penambangan batuan andesit PT. Atika Tunggal

Mandiri termasuk dalam peta lembar geologi pekanbaru (M.C.G. Clarke dkk,

1982).terdapat formasi sebagai berikut. Bisah dilihat pada Lampiran IX.

1. Formasi Kuantan
Litologi : Filit, serpih, skis mukskovit, batu gamping tipis.
2. Formasi Gunung Api Koto Alam
Litologi : Lava menengah, basa, anglomerat dan lahar.
3. Formasi Shipas
Litologi : Batu Pasir Konglamerat, Batu lanau.
b. Geologi
Tektonik Sumatera dipengaruhi oleh interaksi konvergen antara dua
lempeng yang berbeda jenis. Arah gerak kedua lempeng terhadap jalur
subduksi membentuk sudut lancip sehingga pembentukan struktur geologi di
Pulau Sumatera didominasi oleh sesar-sesar mendatar dekstral (right handed
wrench fault). Hubungan struktur geologi satu terhadap lainnya selain
mengontrol sebaran batuan di permukaan juga menjadikan daerah ini cukup
kompleks secara tektonik. Terbentuknya sejumlah struktur sesar yang cukup
rapat ternyata diikuti oleh aktifitas magmatik yang menghasilkan tubuh-
tubuh intrusi batuan beku yang peroses pembekuanya yang muncul ke
permukaan.
c. Morfologi

Morfologi Nagari Manggilang umumnya daerah perbukitan dengan

ketinggian 100 – 500 mdpl. Secara umum daerah ini memiliki kemiringan

berkisar antara 10°- 50°. Pada daerah sebaran batu andesit memiliki ciri

morfologi berupa perbukitan berbentuk kerucut, pada dinding-dinding bukit


26

inilah dapat dilihat singkapan batu andesit. Daerah ini umumnya ditutupi

oleh hutan primer dan semak belukar bisa dilihat pada Lampiran X.

3. Kegiatan peledakan

Kegiatan peledakan di peusahaan PT.Atika Tunggal Mendiri di lakukan

pada jam istirat pada pukul 13:00 wib. dan diberikan aba-aba secara langsung

oleh bagian juru ledak PT.Atika Tunggal Mandiri.

1) Pemboran

Pemboran merupakan suatu kegiatan pembuatan lobang ledak yang

dilakukan oleh PT.Atika Tunggal Mandiri dengan mengunkan Alat Bor

Furukawa Fdr 200 dengan menggunakan pola pemboran zig-zag

dengan jarak Burden 2 m, spacing 2 m, Kedalaman 3 M. dari pola bujur

sangkar maupun persegi panjang dengan jumlah lobang ledak yang di

tentukan oleh peruashaan untuk Alat pemboran yang digunakan oleh

perusahaan bisa dilihat pada Lampiran II.

2) Peledakan

Peledakan merupakan kagiatan pembongkaran batuan yang di lakukan

oleh PT.Atika Tunggal Mandiri dengan menggunakan pola peledakan

corner cut (echelon) dengan menggunakan jarak burden 2m dan

spacing 2 m,menggunakan bahan peledak Panfo, dan dynamid yang

digunakan super power20 ,dengan menggunakan detonator eletrik, dan

pemincu untuk peledakan dengan menggunakan alat Blasting Machine.

Unuk bahan peledak yang digunakan oleh perusahaan bisa dilihat pada

Lampiran III dan Lampiran IV.


27

2.2 Kerangka konseptual

Input Proses Output

Data terdiri dari: Proses Pengolahan Data: Output:

Data primer 1. Menhitung geometri 1. Mendapatkan


 Geometri peledakan Aktual rancangan geometri
2. Menghitung pada penambangan
peledakan
distribusi batuan andesit yang
(Burden, spacing, fragmentasi aktual optimal.
stemming, dengan software split 2. Mendapatkan
kedalaman lobang dektop. distribusi fragmentasi
ledak,isian bahan 3. Menghitung dengan mengunakan
peledak,diameter rancangan geometri software split
lobang) menurut persamaan desktop.
R.L.Ash (1976) dan 3. Mendapatkan
 Foto fragmentasi C.J.Konya distribusi fragmentasi
hasil peledakan (1990).dan dengan metode Kuz-
Data Sekunder Menghitung Ram.
distribusi
 Perencanaan pola
fragmentasi
peledakan
mengunakan metode
 Peta geologi
persamaan Kuz-Ram
perusahaan
 Peta Tofografi

Gambar 2.7 Kerangka Konseptual


BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian terapan (applied

research). Menurut Sugiyono (2006), penelitian terapan adalah menerapkan,

menguji, mengevaluasi kemampuan suatu teori yang diterapkan dalam

memecahkan masalah-masalah praktis.

Penelitian terapan ini digolongkan menurut tujuan, penelitian yang

bertujuan untuk menemukan pengetahuan yang secara praktis dapat diaplikasikan.

Walaupun ada kalanya penelitian terapan juga untuk mengembangkan produk

penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menemukan, mengembangkan dan

memvalidasi suatu produk.

3.2 Lokasi penelitian Dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Secara administratif lokasi tambang PT. Atika Tunggal Mandiri termasuk


dalam Nagari Manggilang, kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Lima
Puluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Kabupaten Lima Puluh Kota diapit oleh
Empat Kabupaten dan satu Provinsi Riau Batas-batas sebagai berikut :
a. Sebelah Utara: Berbatasan dengan Kabupaten Rokan Hulu dan
Kabupaten Kampar Provinsi Riau
b. Sebelah Selatan: Berbatasan dengan Kabupaten Tanah Datar dan
Kabupaten Sijunjung
c. Sebelah Barat : Berbatasan dengan Kabupaten Agam dan Kabupaten
Pasaman

28
29

d. Sebelah Timur: Berbatasan dengan Kabupaten Kampar dan Provinsi

Riau.

Lokasi PT. Atika Tunggal Mandiri dapat dicapai dari kota Padang

menggunakan kendaraan roda empat dengan waktu tempuh selama ± 4 jam,

jarak dari Kota Padang ke pangkalan, kabupaten lima puluh kota mempuh jarak

sejauh ± 178 Km, dengan menggunakan kendaraan roda empat melalui lintas

Padang - Pekanbaru dengan kondisi jalan beraspal.

3.2.2 Waktu Penelitaian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 6 januari sampai 11 januari 2020.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan suatu konsep mengenai atribut atau sifat

yang terdapat pada subjek penelitian yang bervariasi Sesuai dengan permasalahan

yang diteliti maka variabel penelitian adalah geometri peledakan yaitu burden,

spacing, Stemming, Kedalaman Lubang Ledak, Tinggi jenjang, isian bahan

peledak.

variabel penelitian ini nantinya akan dilihat pengaruah ukuran rata-rata

distribusi fragmentasi yang dihasilkan setelah kegiatan peledakan di PT. Atika

Tunggal Mandiri.

3.4 Jenis Data Dan Sumber Data

3.4.1 Jenis Data

Jenis data–data yang dikumpulkan terbagi menjadi dua, yaitu data primer

dan data sekunder.


30

Data yang termasuk dalam data primer antara lain :

1. Geometri peledakan. ( Burden, Spacing, Stemming, Kedalaman Lobang

Ledak, Isian Bahan Peledak, Diameter Lobang Ledak).

2. Foto Fragmentasi hasil peledakan.

Data yang termasuk dalam data sekunder merupakan data yang telah ada pada

peusahaan, sumber data dari arsip dan literatur yang menyangkut kajian penelitian

adapun data sekunder yang diperlukan yaitu:

1. Perencanaan Pola Peledakan

Perencanaan polo peledakan merupakan desain peledakan yang dilakukan

Pada PT.Atika Tunggal Mandiri..

2. Peta geologi perusahaan

Peta geologi merupakan peta yang menunjukan bentuk formasi batuan

yang berada di perusahan PT.Atika Tunggal Mandiri

3. Peta Tofografi

Peta tofografi merupakan peta yang menunjukana untuk morfologi

ketinggian yang berada pada PT.Atika Tunggal Mandiri.

3.4.2 Sumber Data

Sumber data yang digunakan berasal dari pangamatan secara langsung dari

kegiatan penambangan batuan andesit pada lokasi PT. Atika Tunggal Mandiri

ataupun studi kepustakaan serta arsip-arsip yang terdapat pada perusahaan.


31

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data melakukan pengukuran secara langsung

geometri peledakan di lapangan yaitu:

1. Geometri peledakan

1) Pengukuran burden

Pengukuran secara langsung dilapangan dengan mengukur jarak

antara burden terhadap bidang bebas (free face) adapun alat yang

digunakan meteran.

2) Pengukuran spacing

Pengukuran secara langsung dilapangan dengan mengukur jarak

atara lubang ledak dirangkai dalam satu baris dan diukur sejajar

terhadap bidang bebas adapun alat yang digunakan meteran.

3) Kedalaman lubang ledak

Pengukuran secara langsung dilapangan dengan mengukur

kedalaman lubang ledak adapun alat yang digunakan meteran.

4) Tinggi jenjang (bench height)

Pengukuran secara langsung dilapangan dengan mengukur tinggi

jenjang adapun alat yang digunakan meteran.

Untuk pengambilan data geometri dilapangan yaitu dengan format tabel

pengumpulam data 3.1.


32

Tabel 3.1

Format Pengumpulan Data Geometri

Kedalaman Isian
Bahan
Lobang Diameter
Burden Stemiming Ledak Peledak lobang
Spacing
Tanggal No (Meter) (Meter) (Meter) (Meter) (Meter) (Inch)

2. Foto fragmentasi hasil ledakan

1. Foto fragmentasi

Pengambilan secara langsung foto fragmentasi hasil ledakan

dengan mengunakan camera dengan jarak tertentu dilapangan.

2. Scala image
Pengambilan secara langsung di lapangan dengan menggunkan alat
pembanding yang berukuran 30 cm.

Bentuk proses pengambilan dokumentasi sampel fragmentasi hasil


peledakan bisa dilihat pada gambar 3.1.

Gambar 3.1 Ilustrasi pengambilan foto


33

3.6 Teknik Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan rumus-rumus persaman sebagai berikut:

1. Menganalisi geometri peledakan aktual di PT. Atika Tunggal Mandiri

dengan menghitung geometri peledakan pada front 2 dengan mendapatkan

hasil rata-rata selama kegiatan peledakan.

2. Menganalisi distribusi fragmentasi Aktual mengunkan perangkat lunak

yaitu software split desktop dapat dilahat proses dan tahap pengolahan

sebagai berikut:

1) Jalankan software split dektop yang sudah di intal

2) Pilih Foto yang akan di olah, pilih folder tempat penyimpanan Foto

3) Klik Open pilih folder tempat penyimpanan foto bisa dilihat pada

gambar 3.2.

Gambar 3.2 Folder Pengolahan Foto

4) Selanjutnya dilakukan proses “sceling image” dengan langkah

berikut klik Tool berikut bisa dilihat pada gambar 3.3.


34

Gambar 3.3 tool sceling image

5) Tandai garis pada scale image

Tandai garis lurus untuk diameter atau panjang objek yang

diketahui (objek acuan ukuran) bisa dilihat pada gambar 3.4.

Gambar 3.4 Tool Proses Scale Image

6) Klik Menu split – scale image

Untuk single objek pilih yang single objek, sedangkan jika

mengunakan dua objek skala maka pilih dual objek pada bagian

atas.isikan nilai panjang atau diameter objek pada kota kemudian

klik “known distance”. jika menggunakan single objek maka


35

cukup mengisi nilai “known distance” dan klik “Get scale from

bottom row” kemudian klik oke, bisa dilihat pada gambar 3.5.

Gambar 3.5 Tool Proses Scaling Image

7) Selanjutnya Klik menu Split – find particles,

maka keluar dialogbox pada gambar Kemudian hilangkan ceklis

Auto Fine”
pada “Auto Fine dalam Frame “Fines Identification” kemuadin

Use Autopara meters”


ceklis “Use meters” untuk delinasi batuan secara

otomatis oleh computer, namun umumnya hasil tidak sesuai dengan

bentuk batuan yang sesungguhnya,kemudian ceklis “Delisnate

manually” untuk melakukan secara menua dan di sesuaikan

menurut gambar batuan yang sebenarnya kemudian klik GO bisa

dilihat pada gambar 3.6

Gambar 3.6 sebelum deliniasi


36

8) klik menu split – Done Editing hasil dari done editing bias dilihat

pada gambar 3.7.

Gambar 3.7 sesudah deliniasi

9) klik lagi menu split–compute size maka tahap selanjunya

melakukan “Percent Fines Ajustmen” pilih yang medium

kemudian pada pilihan “Fines Distribution” Pilih “Rosin-

Rammiler” klik GO bisa dilihat pada gambar 3.8.

Gambar 3.8 hasil setelah deliniasi

10) Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox

Tab data,Tab Output,Tab Sieve Series bisa dilihat pada gambar 3.9.
37

Gambar 3.9 Graph and Outputs

11) Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox

Tab Sieve Series bisa dilihat pada gambar 3.10.

Gambar 3.10 sebelum analisis distribusi

12) Analisis hasil distribusi fragmentasi batuan bisa dilahat pada

gambar 3.11.
38

Gambar 3.11 Kurva hasil analisis distribusi frangmentasi

3. Mengungkap pengaruah perbandingan geometri peledakan menggunkan


Metode R.L.Ash (1967) Metode C.J.Konya (1990) dan Kuz-ram
1) Metode R.L.Ash (1967) Metode C.J.Konya (1990)
a. burden menggunkan persamaan (2.1),(2.2),(2.3),(2.4),(2.5).
b. spacing menggunakan persaman (2.6),(2.7).
c. Stemming menggunakan persamaan (2.8),(2.9).
d. Subdrilling menggunakana persamaan (2.10),(2.11).
e. Kedalam lubang Ledak menggunakan persamaan (2.12),(2.13).
f. Tinggi jenjang menggunakan persamaan (2.14)
g. Powder Column menggunakan persamaan (2.15).
h. Loading density menggunakan persamaan (2.16),(2.17).
i. jumlah bahan peladak menggunakan persamaan (2.18).
j. Volume peledakan menggunkan persamaan (2.19).
k. Powder factor menggunakan persamaan (2.20).
2) Distribusi Fragmentasi dengan Metode Kuz-Ram
menganalisis ukuran fargmantasi batuan dengan menggunakan persamaan
Kuz-Ran untuk pengolahan nantinya akan menggunakan Microsoft excel
dengan menggunakan rumus persamaan sebagai berikut.
a. faktor batuan menggunakan persamaan (2.21)dan (2.22).
b. nilai perhitungan ukuran rata-rata fragmentasi batuan hasil peledakan
dengan menggunakan persamaan (2.23),(2.24).
c. indeks keseragaman bataun peledakan dapat mengunkan persamaan
(2.25).
39

d. penetuan distribusi fragmentasi batuan mengacu kepada nilai rata


fragemntasi dan indeks keseragaman dengan menggunkan
persamaan (2.26 dan (2.27).
3. 7 Kerangka Metodologi

Analisis ukuran Fragmentasi Rata-Rata Terhadap Geometri peledakan

di PT.Atika Tunggal Mandiri

Identifikasi Masalah

1. Belum adanya analisis geometri peledakan di PT. Atika Tunggal


Mandiri.
2. Belum adanya analisis ukuran fragmentasi batuan di PT. Atika
Tunggal Mandiri.
3. Belum adanya parameter untuk menentukan persentase distribusi
fragmentasi menggunakan software di PT. Atika Tunggal Mandiri.

Tujuan penelitian

1 .Menganalisi geometri peledakan aktual pada penambangan batuan


andesit di PT.Atika Tunggal Mandiri.
2 . Menganalisi distribusi fragmentasi aktual di PT. Atika Tunggal
Mandiri.
3 .Merancang modifikasi Geometri peledakan menggunakan metode
R.L.Ash (1967), C.J.Konya (1990) dan Kuz-Ram terhadap ukuran
fragmentasi yang optimal di PT. Atika Tunggal Mandiri.

A
40

Pengumpulan

DataPrimer Data Sekunder

1. Geometri peledakan 1. Perencanaan pola peledakan


2. Foto fragmentasi hasil 2. Peta lokasi perusahaan
peledakan 3. Peta geologi perusahaan
4. Peta Tofografi

Pengolahan Data

1. Menghitung geometri peledakan Aktual dilapangan.


2. Menghitung distribusi fragmentasi aktual dengan softwaresplit dekstop.
3. Rancangan geometri dan menurut persamaan R.L.Ash (1976) dan C.J.Konya
(1990). dengan persamaan.
(2.1),(2.2),(2.3),(2.4),(2.5),(2.6),(2.7),(2.8),(2.9),(2.10),(2.11),(2.12),(2.13),(2.14
),(2.15),(2.16),(2.17),(2.18),(2.19),(2.20) Menghitung distribusi fragmentasi
mengunakan metode Kuz-Ram dengan persamaan
(2.21),(2.22),(2.23),(2.24),(2.25),(2.26),(2.27).

Analisa Data

1. Analisis geometri Peledakan Aktual dilapangan.


2. Analisis ukuran distribusi fragmentasi Aktual dengan menggumakan software
split desktop
3. Menentukan geometri peledakan dengan meggukan Metode R.L.Ash (1976)
Metode C.J.Konya (1990) dan Kuz-Ram.

Hasil

1. Mendapatkan Geometri Peledakan Aktual


2. Mendapatkan distribusi fragmentasi Aktual
3. Mendapatkan geometri dan Fragmentasi peledakan usulan yang
optimal
Gambar 3.12 Diagram Aliran Penelitaan
BAB IV

PENGUMPULAN DATA DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada dua yaitu data
primer dan data sekunder. Data yang didapatkan dilapangan adalah sebagai
berikut:
4.1.1 Data Geometri Peledakan Aktual

Dalam kegiatan peledakan tambangan batuan andesit di front 2 PT. Atika


Tunggal Mandiri data geometri peledakan aktual ini didapatkan. saat melekukan
penggukuran secara langsung dilapangan dimana data yang diambil nilai burden,
Spacing, Stemming, Kedalaman Lobang Ledak, Isian bahan peledak, dapat dilihat
pada tabel 4.1 Gambar 4.1.
Tabel 4.1
Data Geometri Peledakan Aktual
Tanggal Burden Spacing Stemmin Kedalaman Isian bahan Diameter
(meter) (meter) g lubang ledak Peledak lobang
(meter) (meter) (meter) (inch)
06 januari 1.8 1.82 1 3 1.5 3
2020

07 januari 1.77 1.80 1 2.90 1.5 3


2020

08 januari 1.70 1.78 1 2.80 1.5 3


2020

Data pada tabel 4.1 merupakan data kegiatan peledakan yang di ambil
pada saat sebelum melakukan kegiatan peledakan di PT.Atika Tunggal Mandiri
bisa dilihat pada ( lampiran I )

41
42

Gambar 4.1 dibawah merupakan dokumentasi kegiatan penggambilan data


geomteri peledakan pada front 2 dimana data yang diambil adalah Burden,
Spacing, Stemming, Kedelaman Lobang ledak, dan isian bahan peledak pada
penambangan batuan adesit pada PT.Atika Tunggal Mandiri.

Gambar 4.1 Penggambilan Data Geometri Peledakan


4.1.2 Fragmentasi Hasil Peledakan

Pengambilan fragmentasi hasil peledakan untuk nantinya di olah


menggunakan software Split dektop dengan mengunakan alat pembanding
berdiameter 30 cm. bisa dilihat pada gambar 4.2.

Gambar 4.2 Fragmentasi Hasi Peledakan


4.2 Pengolahan Data
4.2.1 Penggolahan Geometri Aktual
Dari hasil penggukuran geomteri peledakan aktual dilapangan, di PT.Atika
Tunggal mandiri maka didapatkan geometri aktual bisa dilihat pada tabel 4.1.
43

tabel 4.2 dibawah merupakan geometri peledakan aktual, kemudian data


tersebut diolah dengan menjumlah nilai geometri dan didapatkan nilai rata- rata
geometri aktual Pada front 2 didapatkan hasil rata-rata Burden 1.75 m Spasi 1.80
m, Kedalaman 2.90 m, Isian bahan peledak 1.50 m, diameter lobang 3 inch.
Tabel 4.2
Penggolahan Geometri Peledakan Aktual

Tanggal Burden Spacing Stemming Kedalaman Isian bahan Diameter


(meter) (meter) (meter) lubang Peledak lobang
ledak (meter) (inch)
(meter)
06 januari 1.80 1.82 1 3 1.50 3
2020
07 januari 1.77 1.80 1 2.90 1.50 3
2020
08 januari 1.70 1.78 1 2.80 1.50 3
2020
RATA 1.75 1.80 1 2.90 1.50 3

4.2.2 Pengolahan Distribusi Fragmentasi Aktual


Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan software split desktop
maka didapatkan hasil distribusi fragmentasi peledakan Aktual bisa dilihat pada
( Lampiran XI ) dan tabel 4.3.
Tabel 4.3
Distribusi Ukuran Fragmentasi Aktual Menggunkan Software Split Desktop
Ukuran Tertahan % Lolos %
cm
10
0.49 99.51
20
2.29 97.71
30
6.02 93.98
40
22.54 77.46
50
35.49 64.51
60
43.52 56.48
70
51.14 48.86
80
58.59 41.41
90
68.96 31.04
44

Tabel 4.3 diatas merupakan penggolahan data dengan menggunakan sotrware


split dektop maka didapatkan persentasi deistribusi frgamentasi batuan hasil
peledakan dengan Burden 1.80 m. dan spasi 1.82 m, dengan ukuran standar dari
perusahaan untuk fragmentasi batuan 50 cm. untuk yang lolos 64.51 %.
4.2.3 Rancangan Geometri Peledakan Usulan dengan Menggunakan
Metode R.L.Ash, (1967). C.J.Konya, (1990). Dan Metode Kuz-Ram.
1. Rancangan geometri peledakan usulan menggunakan metode R.L.Ash
(1967).
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan persamaan metode
R.L.Ash maka di dapatkan hasil geometri peledakan usulan bisa di lihat pada
( Lampiran V) dan tabel 4.4.
Tabel 4.4
Rekomendasi Geometri Usulan Dengan Menggunakan Metode R.L.Ash

Sub Kedalam Tinggi Powder


No Burden Spacing Stemming
drilling lobang jenjang column
(meter) (meter) (meter)
(meter) (meter) (meter) (meter)

1 2.2 2.5 1.65 0.66 3.5 2.84 1.85

Dari tabel 4.4 di atas maka didapatkan rancangan geometri usulan secara teoritis
untuk Burden 2.2 m, Spacing 2.5 m, Stemming 1.65 m, Subdrilling 0.66 m,
Kedalaman lobang 3.5 m, Tinggi jenjang 2.84 m, powder column 1.85 m.
2. Perhitungan Ukuran fragmentasi dengan metode Kuz-Ram dan R.L.Ash
(1967).
Dari hasil pengolahan data menggunakan metode persamaan Kuz-ram dan
R.L.Ash dengan menggunakan Microsoft Oficee excel bisa dilihat pada
(Lampiran V ). maka didapatka ukuran fragmentasi batuan pada tabel 4.5
45

Tabel 4.5
Distribusi Fragmetasi Usulan Metode Kuz-Ram dan R.L.Ash

Ukuran Tertahan % Lolos %


cm
10 49.8 50.2
20 24.8 75.2
30 12.4 87.6
40 6.2 93.8
50 3.1 96.9
60 1.5 98.5
70 0.8 99.2
80 0.4 99.6
90 0.2 99.8

3. Rancangan Geometri usulan Peledakan menggunakan Metode C.J.Konya


(1990):
Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan persamaan metode
C.J.Konya maka di dapatkan hasil geometri peledakan usulan bisa di lihat pada
( Lampiran V ) dan tabel 4.6.
Tabel 4.6
Rekomendasi Geometri Usulan Dengan Menggunakan Metode C.J.Konya

Sub Kedalam Tinggi Powder


Burden Spacing Stemming
No drilling lobang jenjang column
(meter) (meter) (meter)
(meter) (meter) (meter) (meter)
1 2 2.8 1.4 0.6 3 3 1.6

Dari tabel 4.6 di atas maka didapatkan rancangan geometri usulan secara
teoritis untuk Burden 2 m, Spacing 2.8 m, Stemming 1.4 m, Subdrilling 0.6 m,
Kedalaman lobang 3 m, Tinggi jenjang 3 m, powder column 1.6 m.
4. Perhitungan Ukuran fragmentsi dengan metode Kuz-Ram dan C.J.Konya
(1990).
Dari hasil pengolahan data menggunakan metode persamaan Kuz-ram dan
C.J.Konya dengan menggunakan Microsoft Oficee excel bisa dilihat pada
(Lampiran V) maka didapatka ukuran fragmentasi batuan pada tabel 4.7.
46

Tabel 4.7
Distribusi Fragmetasi Usulan Metode Kuz-Ram dan C.J.Konya

Ukuran Tertahan % Lolos %


cm
10 57.7 42.3
20 33.2 66.8
30 19.2 80.8
40 11.1 88.9
50 6.4 93.6
60 3.7 96.3
70 2.1 97.9
80 1.2 98.8
90 0.7 99.3
BAB V

ANALISA DATA

Analisa data yang dilakukan pada bab ini yaitu menganalisa Geometri peledakan

aktul dan distribusi fragmentasi batuan yang dihasilkan berdasarkan geometri dan pola

peledakan yang diterapkan. Adapun teknik analisa datanya yaitu:

5.1 Analisis Geometri Peledakan Aktual

Salah satu untuk menentukan geometri peledakan yang optimal sesuai dengan

kebutuhan standar perusahaan maka harus di pertimbangkan untuk pemilihan geometri

peledakan nilai burden,spacing,stemming,kedalaman lubang ledak,isian bahan

peledak,diameter lobang.

Dari hasil pengolahan data pada (tabel 4.2 halaman 43 ) maka didapatkan nilai

perbandingan geometri peledakan dan didapatkan nilai rata-rata geometri peledakan

Aktual di PT.Atika Tunggal Mandiri dengan nilai buden 1.75 m, Spacing 1.80 m,

Stemming 1 m, kedalaman lubang ledak 2.90 m, isian bahan peledak 1.5 m, diameter

lobang 3 inch. Bisa dilihat pada tabel 5.1.

Tabel 5.1

Geometri Peledakan Aktual

No Burden Spacing Stemmin Kedalaman Isian Diameter


(meter) (meter) g lubang bahan lobang
(meter) ledak Peledak (inch)
(meter) (meter)
1 1.75 1.80 1 2.90 1.5 3

47
48

5.2 Analisis Ukuran Distrbusi Fagmentasi Peledakan Aktual

Fragmentasi merupakan bongkahan hasil peledakan yang didapatkan setelah

kegiatan peledakan maka hasil fregmentasi menentukan persentasi ukuran yang optimal

sesuai kabutuhan perusahaan.

Dari hasil penggolahan data menggunkan software split decktop pada ( Lampiran

XI ) maka di dapatkan nilai distribusi frgamntasi batuan hasil peledakan dapat dilihat

pada tabel 5.2

Tabel 5.2
Distribusi Ukuran Fragmentasi Geomteri Aktual Hasil Peledakan

Ukuran
cm Tertahan % Lolos %

10 0.49 99.51

20 2.29 97.71

30 6.02 93.98

40 22.54 77.46

50 35.49 64.51

60 43.52 56.48

70 51.14 48.86

80 58.59 41.41

90 68.96 31.04

Tabel 5.2 diatas merupakan distribusi fragmentasi hasil penggolahan dengan

menggunakan Software Split Desktop maka didapatkan ukuran distribus fragmentasi

yang ukuran 50 cm, tertahan sebesar 35.49 % sedangkan yang lolos sebesar 64.51 %.
49

Sumber : Software split Desktop


Gambar 5.1 Distribusi Fragmentasi Aktual
5.3 Analisis Geometri Usulan Dengan Menggunakan Metode R.L.Ash Metode

C.J.Konya dan Metode Kuz-Ram.

1. Penggolahan data menggunakan metode R.L.Ash

Dari hasil pengolahan menggunakan persamaan metode R.L.Ash metode

C.J.Konya pada ( Lampiran V )maka didapatkan geometri peledakan usulan

untuk mendapatkan geometri peledakan yang bisa dilihat pada tabel 5.3

Tabel 5.3
Analisis Geometri Peledakan Usulan

ANALISIS GEOMETRI PELEDAKAN

No Kondisi R.L.Ash C.J.Konya

1 Burden (B) 2.2 m 2m

2 Spacing (S) 2.5 m 2.8 m

3 Stemming (T) 1.65 m 1.4 m


50

4 Subdrilling (J) 0.66 m 0.6 m

5 Kedalaman Lubang Ledak (L) 3.5 m 3m

6 Tinggi Jenjang (H) 2.84 m 3 m

7 Kolom Lubang Ledak (PC) 1.85 m 1.65 m

8 Diameter Bor 3 inch 3 Inchi

Dari tabel 5.3 diatas dapat dilihat untuk mendapatkan geometri peledakan yang

optimal dengan menggunakan metrode R.L.Ash dengan rancangan geometri Burden 2.2

m, spasi 2.5 m, stemming 1.85 m, Subdrilling 0.66 m, kedalaman 3.3 timggi jenjeng

2.64 m, Powder column 1.65m dan diametr lobang Bor 3 inch.

Sedangkan menggunakan metode C.J maka didapatkan geometri peledakan


dengan Burden 2 m, spasi 2.8 m, stemming 1.4 m, Subdrilling 0.6 m, kedalaman 3 m,
timggi jenjeng 3 m, Powder column 1.65m. dan diametr lobang Bor 3 inch.

dari dua metode tersebut yang optimal untuk geometri peledakan yang
mendapatkan distribusi Fragmentasi yang sesuai kebutuhan perusahaan menggunakan
metode R.L.Ahs.

2. Distribusi Fragmentasi Usulan dengan metode R.L.Ash metode C.J.Konya dan


Kuz-Ram.
Dari hasil penggolahan data metode R.L.Ash Metode C.J.Konya dan Kuz-

Ram maka di dapatkan nilai hasil distribusi fragmentasi bisa dilihat pada tabel

5.4.
51

Tabel 5.4

Distribusi Fragmetasi Usulan Metode R.L.Ash C.J.Konya dan Kuz-Ram

ANALISIS DISTRIBUSI FRAGMENTASI AKTUAL METODE R.L.Ash


METODE C.J.Konya Dan Kuz-Ram

Distribusi fragmentasi Distribusi fragmentasi


Ukuran R.L.Asah C.J.Konya
cm
Tertahan % Lolos % Tertahan % Lolos %

10 49.8 50.2 57.7 42.3

20 24.8 75.2 33.2 66.8

30 12.4 87.6 19.2 80.8

40 6.2 93.8 11.1 88.9

50 3.1 96.9 6.4 93.6

60 1.5 98.5 3.7 96.3

70 0.8 99.2 2.1 97.9

80 0.4 99.6 1.2 98.8

90 0.2 99.8 0.7 99.3

Dari tabel 5.4 diatas maka dapat di analisis untuk distribusi fragmentasi

menggunkan metode R.L.Ash dengan distribusi fragmentasi ukuran 50 cm. yang

tertahan 3.1 % sedangkan yang lolos 96.9 %.

Distribusi fragmentasi dengan mengunakan metode C.J.Konya untuk ukuran 50

cm, yang tertahan 6.4 % sedagkan yang lolos 93.6 %.


52

Distribusi fragmentasi metode R.L.Ash Metode


C.J.Konya dan Kuz-ram
120

Persentasi Lolos %
100
80 Lolos %
60 R.L.Ash

40 Lolos %

20 C.J.Konya

0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
UKURAN

Gambar 5.2 Distribusi fragmentasi usulan metode R.L.Ash C.J.Konya dan Kuz-Ram.
BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan Analisis geometri peledakan aktual di PT. Atika Tunggal Mandiri maka

di dapatkan nilai rata-rata geometri peledakan burden 1.77 m, Spacing 1.80 m,

kedalaman lobang 2.90 m, isian bahan peledak 1.50 m.

2. Berdasarkan analisis menggunkan software split decktop maka didapatkan distribusi

fragmentasi ukuran 50 cm yang lolos sebesar 64.51%.

3. Berdasarkan perhitungan geomteri peledakan usulan dengan menggunakan Metode

R.L.Ash maka didapatkan nilai burden 2.2 spacing 2.5 stteming 1.50 subdrilling

0.66 kedelam lobang 3.5 tinggi jenjang 2.84 isian bahan peledak 1.85. dengan

distribusi fragmentasi menggunakan metode Kuz-ram dengan ukuran frgamentasi 50

cm yang tertahan 3.1 % lolos sebesar 96.9 %.

Berdasarkan perhitungan geomteri peledakan usulan dengan menggunakan Metode

C.J.Konya maka didapatkan nilai burden 2 spacing 2.8 stteming 1.40 subdrilling 0.6

kedelam lobang 3 tinggi jenjang 3 isian bahan peledak 1.60. dengan distribusi

fragmentasi menggunakan Metode Kuz-ram dengan ukuran frgamentasi 50 cm yang

tertahan 6.4 % lolos sebesar 93.6%.

53
54

5.2 Saran
1. Pada hasil pengolahan maka merekomendasikan geometri peledakan yang bagus

atau ideal untuk batuan andesit khususnya di front II PT. Atika Tunggal Mandiri

adalah geometri peledakan menggunakan metode R.L.Ash .

2. Perlunya pariasi saat pengeboran pola peledakan agar tidak terjadinya banyak

tonjolan batuan hasil peledakan, supayah memudahkan saat melakukan pengeboran

berikutnya.

3. Perlunya Team bagian Merking untuk pola pengemboran yang sesuai dengan

rancagan geometri peledakan supayah bisa mendapatkan hasil fragmentasi yang

optimal.
DAFTAR PUSTAKA

ESDM. 2017 ”Buku Kursus Juru Ledak Kelas II’’, Pusat Pengembangan Tenaga
Pertambangan, Bandung.
Koesnaryo,S. 2001 “Teknik Peledakan Buku I dan II” Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Munawir, Jurnal Geomine, 2015 dkk,“Analisis Geometri Peledakan Terhadap
Ukuran Fragmentasi Overburden Pada Tambang Batubara PT. Pama
Persada Nusantara Jobsite Adaro Kalimantan Selatan”..
Safarudin, jurnal JPE 2016 dkk,“Analisis pengaruh geometri peledakan terhadap
fragmentasi dan digging time matrelia blasting”..
Singgin Saptono, 2006 “Buku Teknik Peledakan”, Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Sugiyono, D,R.2006.Statistik Untuk Penelitian.Bandung CV.Alfabeta.
Riko Ervil, 2019 dkk, Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi STTIND Padang,
Sekolah Tinggi Teknolgi Industri Padang.
William Hustrulid, 1999 “Blasting Principles for Open Pit Mining”, General concepts
AECI.
Waluyo, Jurnal Pertambangan 2017, dkk, “Analisis Pengaruh Struktur Joint
Terhadap Fragmentasi Peledakan Dan Produktivitas Alat Galai Muat
PT.Seman Padang”.
LAMPIRAN I

DATA HASIL
PENGUKURAN GEOMETRI AKUTAL PADA FRONT 2

Tanggal No Burden Spasi Stemming Kedalaman Isian bahan Diameter


(meter) (meter) (meter) lubang ledak Peledak lobang
(meter) (meter) (inch)
06 januari 1 1.8 1.8 1 3 1.5 3
2020 2 1.8 2.1 1 3 1.5 3
3 2 1.8 1 3 1.5 3
4 1.8 1.8 1 3 1.5 3
5 1.7 1.8 1 3 1.5 3
6 1.8 1.9 1 3 1.5 3
7 1.7 1.7 1 3 1.5 3
8 1.7 1.6 1 3 1.5 3
9 1.6 1.7 1 3 1.5 3
10 1.9 2 1 3 1.5 3
11 1.8 1.9 1 3 1.5 3
12 1.9 1.7 1 3 1.5 3
13 2 1.9 1 3 1.5 3

Tanggal No Burden Spasi Stemming Kedalaman Isian bahan Diameter


(meter) (meter) (meter) lubang ledak Peledak lobang
(meter) (meter) (inch)
07 januari 1 1.6 1.7 1 2.9 1.5 3
2020 2 1.9 1.8 1 2.9 1.5 3
3 1.8 1.9 1 2.9 1.5 3
4 1.9 1.8 1 2.9 1.5 3
5 1.7 1.7 1 2.9 1.5 3
6 1.6 1.9 1 2.9 1.5 3
7 1.6 2 1 2.9 1.5 3
8 1.7 1.9 1 2.9 1.5 3
9 1.6 1.6 1 2.9 1.5 3
10 1.7 1.9 1 2.9 1.5 3
11 1.8 1.8 1 2.9 1.5 3
12 1.9 1.9 1 2.9 1.5 3
13 1.8 1.7 1 2.9 1.5 3
Tanggal No Burden Spasi Stemming Kedalaman Isian bahan Diameter
(meter) (meter) (meter) lubang ledak Peledak lobang
(meter) (meter) (inch)
08 januari 1 1.7 1.8 1 2.8 1.5 3
2020 2 1.75 1.85 1 2.8 1.5 3
3 1.7 1.8 1 2.8 1.5 3
4 1.65 1.7 1 2.8 1.5 3
5 1.7 1.8 1 2.8 1.5 3
6 1.75 1.85 1 2.8 1.5 3
7 1.7 1.8 1 2.8 1.5 3
8 1.65 1.7 1 2.8 1.5 3
9 1.7 1.8 1 2.8 1.5 3
10 1.75 1.85 1 2.8 1.5 3
11 1.7 1.8 1 2.8 1.5 3
12 1.65 1.7 1 2.8 1.5 3

Mengetahui,
LAMPIRAN II

SPESIFIKASI ALAT BOR

1. Rock Drill
 Merek : Crawler Drill Farukawa PCR 200
 Diameter : 3 Inci - 76.2 mm
 Ketinggian Max : 3,5 m
 Ketinggian Min : 1,4 m
 Berat Total : 5100 kg
 Travel Speed : 3,5 km/h
 Ground Pressure : 45 kPa

Mengetahui,
LAMPIRAN III
SPESIFIKASI BAHAN PELEDAK

1.ANFO (Amonium Nitrate Fuel Oil )

 Merek : PANFO
 Komposisi : AN 94,5% Dan FO 4,5 %
 Jenis : Blasting Agent
 Bentuk : Porous Prilled ( Butiran )
 Ketahan Terhadap Air : Poor
 Asap : Good
 VOD : 14,421 ft/s ( 4370 m/s)
 Kekuatan Ledak :8.940 Kg/cm2
 Densitas bahan peledak (SGe) :0,80 gr/cc
 SGe stdr : 1.20 gr/cm
 Ve Stdr : 3657.6 m/s
 Ukuran Butir :6 – 20 mesh
 Berat Perkantong : 25 Kg
 Warna : Biru
 Densitas batuan (SGr) : 2.5 ton/m3
 Relative Weight Strength : 100

Mengetahui,
LAMPIRAN IV

SPESIFIKASI DYNAMID

1.Dynamid

 Merek : Super Power 90


 Bentuk : Dodol ( Batangan )
 Ketahan Terhadap Air : Excellen
 Kecepatan Detonasi : 1.500 – 8.000 m/s
 Berat : 200 gr
 Ukuran : 32 mm
 Kertas pembungkus : Parafine

Mengetahui,
LAMPIRAN V

RANCANGAN GEOMETRI USULAN PELEDAKAN DENGAN


MENGGUNAKAN METODE R.L.Ash (1967) METODE C.J.Konya (1990) DAN
METODE KUZ-RAM
4.2.2 Rancangan geometri usulan peledakan dengan menggunakan metode R.L.Ash
(1967) dan C.J.Konya.(1990).
1. Rancangan Geometri usulan peledakan menggunakan metode R.L.Ash (1967):
1. Burden (B)
= × 1× 2

Keterangan :
DStdr : 2.6 ton/m3 ( Lampiran III )
D : 2.5 ton/m3 ( Lampiran III )
. / 1/3
1= . /

1 = 1.04
× 1/3
2= ×

Keterangan :
SGe : 0.80 gr/cm ( Lampiran III )
Ve : 4.370 m/s ( Lampiran III )
SGStdr : 1.20 gr/cm ( Lampiran III )
VeStdr : 3657.6 m/s ( Lampiran III )

. / × . / 1/3
2= . / × . /

AF 2 = 0.95
= 30 × 1.04 × 0.95
= 29.64
×
=

KB : 29.64 Nisba Burden yang dikoreksi


De : 3 Inci ( Lampiran II )
. ×
=
B = 7.41 ft – 2.2 m
Dari hasil penggolahan burden dengan menggunakan (persamaan 2.1,
2.2,2.3, 2.4 ), maka di dapatkan hasil burden 2.2 m
1. Spacing (S)
S  1 .10  2 .2 m
S = 2.5 m
Dari hasil penggolahan Spacing dengan menggunakan (persamaan 2.6),
maka di dapatkan hasil spacing 2.6 m.
2. Stemming (T)
T  0 .76  2 .2
T = 1.65 m
Dari hasil penggolahan stemming dengan menggunakan (persamaan 2.8),
maka di dapatkan hasil stemming 1.65 m.
3. Subdrilling (J)
J  0 .30  2 .2
J = 0.66

Dari hasil penggolahan subdrilling dengan menggunkan (persamaan


2.10),maka di dapatkan hasil untuk subdrilling 0.66 m.

4. Kedalaman Lobang Ledak (H)


H  1.60  2.2
H= 3.5 m

Dari hasil penggolahan kedalaman lobang ledak dengan menggunkan


(persamaan 2.12), maka di dapatkan hasil untuk kedalaman lobang ledak 3.5 m.

5. Tinggi Jenjang ( L)
L  3.5  0.66
L = 2.84 m
Dari hasi penggolahan tenggi jenjang menggunakan (persamaan 2.14), maka
di dapatkan hasil untuk tinggi jenjang 2.84 m.
6. Powder column (PC)
PC  H  T
PC  3 .5  1 .65
PC = 1.85 m
Dari hasil penggolahan powder column dengan menggunkan persamaan
2.15 maka didapatkan hasil powder column 1.85 m.
Dari hasil penggolahan diatas dengan menggunakan persamaan metode
R.L.Ash. untuk hasil rekomendasi geometri usulan peledakan yang optimal bisa dilihat
pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel
Rekomendasi geometri usulan dengan menggunakan metode R.L.Ash
Stemmin Sub Kedalam Tinggi Powder
Burden Spacing
No g drilling lobang jenjang column
(meter) (meter)
(meter) (meter) (meter) (meter) (meter)
1 2.2 2.5 1.65 0.66 3.5 2.84 1.85

2. Perhitungan Ukuran Fragmentasi dengan metode Kuz-Ram R.L.Ash (1967):


1. Perhitungan faktor batuan
blastability index BI   0 . 5  RMD  JPS  JPO  SGI  H 
A  BI  0 . 12
blastability index BI   0 . 5  20  20  40  12 . 2  7 
BI = 49.6
A  49 .6  0 . 12
Faktor batuan (A) = 5.96
Dari hasil penggolahan blastability index , menggunkan (persamaan 2.21) dan
penggolahan faktor batuan menggunkan (persamaan 2.22) maka di dapatkan nilai
faktor batuan 5.96.
2. perhitungan ukuran rata-rata fragmentasi hasil peledakan (x)
0.8 0.63
 19.25  0.17  100 
X  5.96   5.94   
 5.94   115 
X = 5.96 x 2.56 x 1.35 x 1.03
X = 21.21 cm
Dari hasil pengolahan untuk rata-rata ukuran fragmentasi dengan
menggunakan (persamaan 2.24) maka didapat ukuran rata-rata batuan sebesar
17.40 cm.
3. perhitungan indeks keseragaman fragmentasi batuan (n)
0.5
 2.2   1  1.22   0  1.87
n   2,2  14    1  
 76.2   2   2.2  2.86
n = 1.79 x 1.26 x 1.00 x 0.65
n = 1.46
dari hasil penggolah untuk hasil indeks keseragaman fragmentasi batuan dengan
menggunakan (persamaan 2.25), maka didapatkan hasil indeks keseragaman
fragmentasi 1.46.
4.perhitungan distribusi fragmentasi batuan (Xc)
X
Xc 
0,6931/ n
21.21
Xc 
0,6931/1.46
Xc = 20.96 cm
n
Rxe X / Xc
Keterangan :

Rx = Persentase material yang tertahan pada ayakan (%)

x = ukuran ayakan (cm)

Xc = karakteristik ukuran (cm)

n = Indeks keseragaman Rossin-Rammler

e =2.71

5. Perhitungan persentase bongkahan adalah sebagi berikut :

1. Ukuran material batuan 10 cm


1.46
Rxe10/20.96
= e- (10/20.96)1.46 x 100%
= 49.8 %
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
10 cm yang dihasilkan adalah 100% - 49.8 = 50.2%
2. Ukuran material batuan 20 cm
1.46
Rxe20/ 20.96
= e- (20/20.96)1.46 x 100%
= 24.8%
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
20 cm yang dihasilkan adalah 100% - 24.8 = 75.2 %
3. Ukuran material batuan 30 cm
1.46
Rxe30/ 20.96
= e- (30/20.96)1.46 x 100%
= 12.4%
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
30 cm yang dihasilkan adalah 100% - 12.4 = 87.6 %
4. Ukuran material batuan 40 cm
1.46
Rxe40/ 20.96
= e- (40/20.96)1.46 x 100%
= 6.2%
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
40 cm yang dihasilkan adalah 100% - 6.2 = 93.8 %
5. Ukuran material batuan 50 cm
1.46
Rxe50/ 20.96
= e- (50/20.96)1.46 x 100%
= 3.1 %
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
50 cm yang dihasilkan adalah 100% - 3.1= 96.9 %
6. Ukuran material batuan 60 cm
1.46
Rxe60/ 20.96
= e- (60/20.96)1.46 x 100%
= 1.5 %
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
60 cm yang dihasilkan adalah 100% - 1.5 = 98.5%
7. Ukuran material batuan 70 cm
1.46
Rxe70/ 20.96
= e- (70/20.96)1.46 x 100%
= 0.8 %
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
70 cm yang dihasilkan adalah 100% - 0.8 = 99.2 %
8. Ukuran material batuan 80 cm
1.46
Rxe80/ 20.96
= e- (80/20.96)1.46 x 100%
= 0.4 %
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
80 cm yang dihasilkan adalah 100% - 0.4= 99.6%
9. Ukuran material batuan 90 cm
1.46
Rxe90/ 20.96
= e- (90/20.96)1.46 x 100%
= 0.2 %
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan
berukuran 90 cm yang dihasilkan adalah 100% - 0.2= 99.8 %
1. Rancangan Geometri usulan Peledakan menggunakan Metode C.J.Konya
(1990):
1. Burden (B)
0.33
 0.80 
B  3.15  3   
 2.5 

B = 3.15 x 3 x 0.68
B = 6.42 ft - 1.9 m = 2 m

Keterangan:

B = Burden (ft)

` De = 3 Inci ( Lampiran II )
SGe = 0.80 gr/cm ( Lampiran III )

SGr = 2.5 ton/m3 ( Lampiran III )

Dari hasi penggolahan Burden menggunakan (persamaan 2.5), maka di


dapatkan hasil untuk burden 2 m.
2. Spacing (S)
S  1 .4  2 m

S = 2.8 m
Dari hasi penggolahan spacing menggunakan (persamaan 2.7), maka di
dapatkan hasil untuk spacing 2.8 m

3. Stemming (T)
T  0.70  2m
T = 1.4 m
Dari hasi penggolahan stemming menggunakan (persamaan 2.9), maka di
dapatkan hasil untuk stemming 1.4 m
4. Subdrilling (J)
J = 0.30 x 2

J = 0.6 m

Dari hasi penggolahan subdrilling menggunakan (persamaan 2.11), maka di


dapatkan hasil untuk subdrilling 0.66 m.
5. Kedalaman Lubang Ledak

H
L  J 
Sin
Keterangan:

H = Kedalaman lubang ledak (m)


L = Tinggi jenjang (m).
J = Subdrilling (m).
α = sudut kemiringan lubang ledak yang diinginkan.
H=3m
6. Charger Length (PC).
PC = 3 - 1.4
PC = 1.6 m

Dari hasi penggolahan charger length menggunakan (persamaan 2.15),


maka di dapatkan hasil untuk charger length 1.6 m.
Tabel
Rekomendasi geometri usulan dengan menggunakan metode C.J.Konya (1990).

Stemmin Sub Kedalam Tinggi Powder


Burden Spacing
No g drilling lobang jenjang column
(meter) (meter)
(meter) (meter) (meter) (meter) (meter)
1 2 2.8 1.4 0.6 3 3 1.6

2. Perhitungan Ukuran Fragmentasi dengan metode Kuz-Ram C.J.Konya :


1. Perhitungan faktor batuan
blastability index BI   0 . 5  RMD  JPS  JPO  SGI  H 
A  BI  0 . 12

blastability index BI  0 . 5  20  20  40  12 . 2  7 


BI = 49.6
A  49 . 6  0 .12
Faktor batuan (A) = 5.96
Dari hasil penggolahan blastability index , menggunkan (persamaan 2.21) dan
penggolahan faktor batuan menggunkan (persamaan 2.22) maka di dapatkan nilai faktor
batuan 5.96.
2. perhitungan ukuran rata-rata fragmentasi hasil peledakan (x)
0.8 0.63
 16.8   100 
X  5.96   6.83 0.17   
 6.83   115 
X = 5.96 x 2.05 x 1.38 x 1.03
X = 18.38 cm
Dari hasil pengolahan untuk rata-rata ukuran fragmentasi dengan
menggunakan (persamaan 2.24) maka didapat ukuran rata-rata batuan sebesar
18.38 cm.
3. perhitungan indeks keseragaman fragmentasi batuan (n)
0.5
 2   1  1.13   0  1.6
n   2,2  14    1   
 76.2   2   2 3
n =1.83 x 1.25 x 1.00 x 0.53
n = 1.21
dari hasil penggolah untuk hasil indeks keseragaman fragmentasi batuan dengan
menggunakan (persamaan 2.25), maka didapatkan hasil indeks keseragaman
fragmentasi 1.21.
4. perhitungan distribusi fragmentasi batuan (Xc)
X
Xc 
0,6931/ n
18.38
Xc 
0,6931 / 1.21
Xc = 21.91 cm
n
Rxe X / Xc
Keterangan :

Rx = Persentase material yang tertahan pada ayakan (%)

x = ukuran ayakan (cm)

Xc = karakteristik ukuran (cm)

n = Indeks keseragaman Rossin-Rammler

e =2.71
5. Perhitungan persentase bongkahan adalah sebagi berikut :

1. Ukuran material batuan 10 cm


1.21
Rxe10/ 21.91
= e- (10/21.91)1.21x 100%
= 57.7%
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
10 cm yang dihasilkan adalah 100% - 57.7= 42.3%
2. Ukuran material batuan 20 cm
1.21
Rxe20/ 21.91
= e- (20/21.91)1.21x 100%
= 33.2%
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
20 cm yang dihasilkan adalah 100% - 33.2 = 66.8 %
3. Ukuran material batuan 30 cm
1.21
Rxe30/ 21.91
= e- (30/21.91)1.21x 100%
= 19.2 %
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
30 cm yang dihasilkan adalah 100% - 19.2 = 80.8 %
4. Ukuran material batuan 40 cm
1.21
Rxe40/ 21.91
= e- (40/21.91)1.21x 100%
= 11.1 %
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
40 cm yang dihasilkan adalah 100% - 11.1 = 88.9 %
5. Ukuran material batuan 50 cm
1.21
Rxe50/ 21.91
= e- (50/21.91)1.21x 100%
= 6.4%
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
50 cm yang dihasilkan adalah 100% - 6.4 = 93.6 %
6. Ukuran material batuan 60 cm
1.21
Rxe60/ 21.91
= e- (60/21.91)1.21x 100%
= 3.7%
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
60 cm yang dihasilkan adalah 100% - 3.7 = 96.3%
7. Ukuran material batuan 70 cm
1.21
Rxe70/ 21.91
= e- (70/21.91)1.21x 100%
= 2.1%
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
70 cm yang dihasilkan adalah 100% - 2.1 = 97.9 %
8. Ukuran material batuan 80 cm
1.21
Rxe80/ 21.91
= e- (80/21.91)1.21x 100%
= 1.2 %
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
80 cm yang dihasilkan adalah 100% - 1.2= 98.8 %
9. Ukuran material batuan 90 cm
1.21
Rxe90/ 21.91
= e- (90/21.91)1.21x 100%
= 0.7 %
Dari perhitungan diatas, dapat diketahiu tingkat fragmentasi batuan berukuran
90 cm yang dihasilkan adalah 100% - 11.4= 99.3 %
LAMPIRAN VI
DOKUMENTASI FRAGMENTASI HASIL PELEDAKAN
DI PT. ATIKA TUNGGAL MANDIRI

Mengetahui,
LAMPIRAN VII
PERENCANAAN POLA PELEDAKAN PT.ATIKA TUNGGAL
MANDIRI
Mengetahui,
LAMPIRAN VIII
PETA GEOLOGI PT.ATIKA TUNGGAL MANDIRI
LAMPIRAN IX
PETA TOPOGRAFI PT.ATIKA TUNGGAL MANDIRI
LAMPIRAN X

ANALISI DISTRIBUSI FRAGMENTASI AKTUAL DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE SPLIT DEKSTOP

Untuk mendapatkan nilai Fragmentasi yang di hasilkan dari peledakan batu


andesit dilakukan analisa foto hasil peledakan dengan menggunakan software Split
dekstop adapun proses yang dilakukan yaitu :
7. Menganalisis distribusi fragmentasi hasil peledakan dengan hasil pengambilan
akan dengan data aktual dengan Burden 1.80 m dan spacing 1.82
foto hasil peledakan
m, pada front2 tambang dengan menggunakan pola peledakan cunner cut
cut.
Jalankan software split dektop yang sudah di intal
2. Pilih foto yang akan di olah, pilih folder tempat penyimpanan foto

3. Klik Open pilih folder tempat penyimpanan foto bisa dilihat pada gambar 1

Gambar 1 Folder Pengolahan Foto

4. Selanjutnya dilakukan proses “sceling image”” dengan langkah berikut klik Tool

berikut
erikut bisa dilihat pada gambar 2.

Gambar 2 tool sceling image


5. Tandai garis pada scale image

Tandai garis lurus untuk diameter atau panjang objek yang diketahui (objek

acuan ukuran) bisa dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Tool Proses Scale Image

6. Klik Menu split – scale image

Untuk single objek pilih yang single objek, sedangkan jika mengunakan

dua objek skala maka pilih dual objek pada bagian atas.isikan nilai

panjang atau diameter objek pada kota kemudian klik “known distance”.

jika menggunakan single objek maka cukup mengisi nilai “known

distance” dan klik “Get scale from bottom row” kemudian klik oke, bisa

dilihat pada gambar 4.

Gambar 4 Tool Proses Scaling Image

7. Selanjutnya Klik menu Split – find particles,

maka keluar dialogbox pada gambar Kemudian hilangkan ceklis pada

“Auto Fine” dalam Frame “Fines Identification” kemuadin ceklis “Use


Autopara meters” untuk delinasi batuan secara otomatis oleh computer,

namun umumnya hasil tidak sesuai dengan bentuk batuan yang

sesungguhnya,kemudian ceklis “Delisnate manually” untuk melakukan

secara menua dan di sesuaikan menurut gambar batuan yang sebenarnya

kemudian klik GO bisa dilihat pada gambar 5.

Gambar 5 sebelum deliniasi

8. klik menu split – Done Editing hasil dari done editing bias dilihat pada gambar

6.

Gambar 6 sesudah deliniasi

9. klik lagi menu split–compute size maka tahap selanjunya melakukan “Percent

Fines Ajustmen” pilih yang medium kemudian pada pilihan “Fines

Distribution” Pilih “Rosin-Rammiler” klik GO bisa dilihat pada gambar 7


Gambar 7 hasil setelah deliniasi

10. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab

data,Tab Output,Tab Sieve Series bisa dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 Graph and Outputs

11. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab Sieve

Series bisa dilihat pada gambar 9

Gambar 9 sebelum analisis distribusi


12. Analisis hasil distribusi fragmentasi batuan

Ukuran cm Tertahan % Lolos %

F10 0.49 99.51

F20 2.29 97.71

F30 6.02 93.98

F40 22.54 77.46

F50 35.49 64.51

F60 43.52 56.48

F70 51.14 48.86

F80 58.59 41.41

F90 68.96 31.04

Gambar 10 Hasil Distribusi Fragmentsi Aktual


LAMPIRAN XI

ANALISI DISTRIBUSI FRAGMENTASI AKTUAL DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE SPLIT DEKSTOP

Untuk mendapatkan nilai Fragmentasi yang di hasilkan dari peledakan batu


andesit dilakukan analisa foto hasil peledakan dengan software Split dekstop adapun
proses yang dilakukan yaitu :
8. Menganalisis distribusi fragmentasi hasil peledakan dengan hasil pengambilan
foto hasil peledakan dengan data aktual dengan Burden 1.70 dan Spacing 1.80 m
pada front2 tambang dengan menggunakan pola peledakan cunner cut.
Jalankan software split dektop yang sudah di intal
13. Pilih foto yang akan di olah, pilih folder tempat penyimpanan foto

14. Klik Open pilih folder tempat penyimpanan foto bisa dilihat pada

gambar 1.

Gambar 1 Folder Pengolahan Foto

15. Selanjutnya dilakukan proses “sceling image”” dengan langkah berikut klik Tool

berikut bisa dilihat pada gambar 2.

Gambar 2 tool sceling image


16. Tandai garis pada scale image

Tandai garis lurus untuk diameter atau panjang objek yang diketahui (objek

acuan ukuran) bisa dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Tool Proses Scale Image

17. Klik Menu split – scale image

Untuk single objek pilih yang single objek, sedangkan jika mengunakan

dua objek skala maka pilih dual objek pada bagian atas.isikan nilai

panjang atau diameter objek pada kota kemudian klik “known distance”.

jika menggunakan single objek maka cukup mengisi nilai “known

distance” dan klik “Get scale from bottom row” kemudian klik oke, bisa

dilihat pada gambar 4.

Gambar 4 Tool Proses Scaling Image

18. Selanjutnya Klik menu Split – find particles,


maka keluar dialogbox pada gambar Kemudian hilangkan ceklis pada

“Auto Fine” dalam Frame “Fines Identification” kemuadin ceklis “Use

Autopara meters” untuk delinasi batuan secara otomatis oleh computer,

namun umumnya hasil tidak sesuai dengan bentuk batuan yang

sesungguhnya,kemudian ceklis “Delisnate manually” untuk melakukan

secara menua dan di sesuaikan menurut gambar batuan yang sebenarnya

kemudian klik GO bisa dilihat pada gambar 5.

Gambar 5 sebelum deliniasi

19. klik menu split – Done Editing hasil dari done editing bias dilihat pada gambar

6.

Gambar 6 sesudah deliniasi

20. klik lagi menu split–compute size maka tahap selanjunya melakukan “Percent

Fines Ajustmen” pilih yang medium kemudian pada pilihan “Fines

Distribution” Pilih “Rosin-Rammiler” klik GO bisa dilihat pada gambar 7.


Gambar 7 hasil setelah deliniasi

21. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab

data,Tab Output,Tab Sieve Series bisa dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 Graph and Outputs

22. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab Sieve

Series bisa dilihat pada gambar 9.

Gambar 9 sebelum analisis distribusi


23. Analisis hasil distribusi fragmentasi batuan

Ukuran cm Tertahan % Lolos %


F10 0.75 99.25
F20 3.1 96.9
F30 7.51 92.49
F40 24.66 75.34
F50 37.29 62.71
F60 45.83 54.17
F70 54.31 45.69
F80 62.61 37.39
F90 71.53 28.47

Gambar 10 distribusi fragmentsi Aktual


LAMPIRAN XII

ANALISI DISTRIBUSI FRAGMENTASI AKTUAL DENGAN


MENGGUNAKAN SOFTWARE SPLIT DEKSTOP

Untuk mendapatkan nilai Fragmentasi yang di hasilkan dari peledakan batu


andesit dilakukan analisa foto hasil peledakan dengan software Split dekstop adapun
proses yang dilakukan yaitu :
9. Menganalisis distribusi fragmentasi hasil peledakan dengan hasil pengambilan
foto hasil peledakan dengan data aktual dengan Burden 1.70 Spacing 1.78 pada
front2 tambang dengan menggunakan pola peledakan cunner cut.
Jalankan software split dektop yang sudah di intal
24. Pilih foto yang akan di olah, pilih folder tempat penyimpanan foto

25. Klik Open pilih folder tempat penyimpanan foto bisa dilihat pada

gambar 1.

Gambar 1 Folder Pengolahan Foto

26. Selanjutnya dilakukan proses “sceling image”” dengan langkah berikut klik Tool

berikut bisa dilihat pada gambar 2.

Gambar 2 tool sceling image


27. Tandai garis pada scale image

Tandai garis lurus untuk diameter atau panjang objek yang diketahui (objek

acuan ukuran) bisa dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Tool Proses Scale Image

28. Klik Menu split – scale image

Untuk single objek pilih yang single objek, sedangkan jika mengunakan

dua objek skala maka pilih dual objek pada bagian atas.isikan nilai

panjang atau diameter objek pada kota kemudian klik “known distance”.

jika menggunakan single objek maka cukup mengisi nilai “known

distance” dan klik “Get scale from bottom row” kemudian klik oke, bisa

dilihat pada gambar 4.

Gambar 4 Tool Proses Scaling Image

29. Selanjutnya Klik menu Split – find particles,


maka keluar dialogbox pada gambar Kemudian hilangkan ceklis pada

“Auto Fine” dalam Frame “Fines Identification” kemuadin ceklis “Use

Autopara meters” untuk delinasi batuan secara otomatis oleh computer,

namun umumnya hasil tidak sesuai dengan bentuk batuan yang

sesungguhnya,kemudian ceklis “Delisnate manually” untuk melakukan

secara menua dan di sesuaikan menurut gambar batuan yang sebenarnya

kemudian klik GO bisa dilihat pada gambar 5.

Gambar 5 sebelum deliniasi

30. klik menu split – Done Editing hasil dari done editing bias dilihat pada gambar

6.

Gambar 6 sesudah deliniasi

31. klik lagi menu split–compute size maka tahap selanjunya melakukan “Percent

Fines Ajustmen” pilih yang medium kemudian pada pilihan “Fines

Distribution” Pilih “Rosin-Rammiler” klik GO bisa dilihat pada gambar 7.


Gambar 7 hasil setelah deliniasi

32. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab

data,Tab Output,Tab Sieve Series bisa dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 Graph and Outputs

33. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab Sieve

Series bisa dilihat pada gambar 9.

Gambar 9 sebelum analisis distribusi


34. Analisis hasil distribusi fragmentasi batuan

Ukuran cm Tertahan % Lolos %


F10 0.28 99.72
F20 1.36 98.64
F30 3.57 96.43
F40 7.51 92.49
F50 22.69 77.31
F60 29.54 70.46
F70 35.18 64.82
F80 40.8 59.2
F90 46.83 53.17

Gambar 10 distribusi Fragmentasi Aktual


LAMPIRAN XIII
DOKUMENTASI KEGIATAN PENELITIAN
LEMBAR KONSULTASI

Nama : M.Gustri Drisantoso


NPM : 1510024427057
Program Studi : TeknikPertambangan

Tanggal Catatan / Saran / Perbaikan Paraf

10 Mei 2019  Membuat review jurnal

16 Mei 2019  Perbaiki Lantar Belakang


 Perbaiki identifikasi masalah, batasan
masalah, rumusan masalah, dan tujuan
masalah.
 Perbaiki tata penulisan.
 Perbaiki review jurnal.

21 Mei 2019  Buat Power Poin


 Acc seminar Jurnal

23 Juli 2019  Perbaiki Lantar Belakang


 Perbaiki sistematis penulisan
 Setiap kutipan cantumkan sumber
25 Juli 2019
 Perbaiki tenteng penulisan
 Perbaiki tujuan penelitian
 Kaitkan tujuan penelitian dalam rumus
05 Agustus 2019
masalah
 Rumus yang digunakan perbaiki
mengunakan Equistion 3.0
 Lanjut bab II
 Tambahkan sumber dari peta Geologi
09 Agustus 2019
 Perjelas gambar
 Lanjut bab III
 Buat power poin

 Acc Seminar proposal


21 Agustus 2019

16 Januari 2020  Setiap gambar dijelaskan


 Perbaiki sistematis penulisan
 Perbaiki tabel pengambilan data
21 januari 2020  Perbaiki penulisan tentang tujuan
 Perbaiki pengolahan data di sesuaikan
dengan tujuan.
 Perbaiki daftar pustaka
 Buat powerpoint

23 januari 2020  Acc Sidang Tugas Akhir

03 Agustus 2020  Perbaikan penulisan


 Perbaikan Abstrak
 Perbaikan penulisan jurnal

05 Agustus 2020  Acc Jilid

Padang, Agustus 2020

Pembimbing I

Ahmad Fauzi Pohan, S.Pd.M.Sc


LEMBAR KONSULTASI
Nama : M.Gustri Drisantoso
NPM : 1510024427057
Program Studi : TeknikPertambangan

Tanggal Catatan / Saran / Perbaikan Paraf

21 Juni 2019  Perbaiki lantar belakang


 Perbaiki identifikasi masalah
 Tujuan penelitian sesuai dangan
rumusan masalah
 Perbaiki sistem penulisan
29 Juni 2019  Tambahkan data primer dan data
skunder
 Buat power poin
 Acc Seminar Jurnal

22 Agustus 2019  Perbaiki lantar belakang


 Perbaiki identifikasi masalah
 Tujuan penelitian sesuai dangan
rumusan masalah
 Pra-penelitian
13 Oktober 2019  Perbaiki sistem penulisan
 Buat power poin

15 ktober 2019  Acc Seminar proposa

1 Februari 2020  Perbaiki lantar belakang sesuaikan


dengan hasil penelitian
 Perbaiki batasan masalah dan di
jelaskan sesuaikan pada lantar
belakang
 Perbikan sistematis penulisan
 Perbaiki penulisan sub bab/ dan
Penomoran.
5 Februari 2020
 Perbaiki penulisan pada Sub-bab pada
BAB II
 Lengkapi tinjuaan Perusahaan pada
BAB II
11Februari 2020
 Perbaiki tahap penelitian
 Perbaiki variabel penelitan
 Perbaiki teknik pengolahan data.

19Februari 2020  Perbaiki variabel penelitian


 Perbaiki perumusan tahap pengolahan
data sesuaikan dengan tujuan.
 Perbaiki BAB VI pengolahan data
 Pengolahan data menggunakan
software di buat pada lampiran.

28Februari 2020  Tabel tidak boleh bewarna


 Perbaiki waktu penelitian.
 Perbaiki penomoran Sub-Bab
 Lengkapai semua sumber pada Daftar
pustaka

14 Juli 2020  Perbaiki lantar belakang


 Perbaiki identifikasi masalah
 Tujuan penelitian sesuai dangan
rumusan masalah
 Perbaiki analisa Data

27 Juli 2020  Perbaiki sistematis penulisan


 Perbaiki Abstarak
 Perbaiki Jurnal
2 September
2020  Perbaiki analisa data
 Perbaiki peneulisan
 Tambahankan kutipan
 Acc Jilid

Padang, Agustus 2020

Pembimbing II

Riam Marlina A, ST.M


BIODATA WISUDAWAN

No. Urut :

Nama : M.Gustri Drisantoso

Jenis Kelamin : Laki – Laki

Tempat/Tgl Lahir : Dusun Dalam, 03 Agustus 1996

NPM : 1510024427057

Program Studi : Teknik Pertambangan

Tanggal Lulus : 11 April 2020

IPK : 3.31

Pedikat Lulus : Dengan Pujian (Sesuaikan)

Judul Skripsi : Analisis ukuran Fragmentasi Rata-


rata Terhadap geometri peledakan
di PT. Atika Tunggal Mandiri.
Dosen Pembimbing : 1. Ahmad Fauzi Pohan,S.Pd.M.sc.

2. Riam Marlina A, ST.MT

Asal SLTA : SMK N 1 Sarolangun

Nama Orang Tua : Kadri, S.Pd ( Ayah)

Nur Milis (Ibu)


Alamat : Dusun Dalam,RT 005, Desa Napal

Melintang, Kec.Limun,

Kab.Sarolangun, Prov. Jambi.

No HP / WA : 082373169553
Email : gutrisanto@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai