Oleh:
M.GUSTRI DRISANTOSO
NPM : 1510024427057
Disusun Oleh:
M.GUSTRI DRISANTOSO
NPM : 1510024427057
Disetujui
Dosen Pembimbing
Npm : 1510024427057
Dengan ini menyatakan Tugas Akhir yang saya susun dengan judul :
Adalah benar-benar hasil karya saya sendiri dan bukan merupakan plagiat skripsi orang
lain.
Apabila kemudian hari dari pernyataan saya tidak benar, maka saya bersedia menerima
sanksi yang berlaku (dicabut predikat kelulusan dan gelar kesarjanaannya).
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, untuk dapat digunakan
sebagaimana mestinya.
Pembuatan Pernyataan
M.Gustri Drisantoso
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan karunianya, sehingga penulis dapat menyelesaikanTugas
Akhir tentang “Analisis ukuran Fragmentasi Rata-Rata Terhadap geometri
peledakan di PT. Atika Tunggal Mandiri”.
Penulisan Tugas Akhir ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Kedua Orang Tua dan keluarga penulis yang selalu memberikan do’a dan
motivasi baik moril maupun materil.
2. Bapak Riko Ervil, MT sebagai Ketua Sekolah Tinggi Teknologi Industri
(STTIND) Padang.
3. Ibuk Riam Marlina A,ST.MT, selaku Ketua Program Studi Teknik
Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Industri (STTIND) Padang dan
sekaligus sebagai dosen pembimbing II (dua) dalam penulisan Tugas
Akhir.
4. Bapak Ahmad Fauzi Pohan,S.pd.M.Sc. sebagai pembimbing I dalam
penulisan Proposal Penelitian dan
5. Seluruh Dosen Teknik Pertambangan dan Karyawan Sekolah Tinggi
Teknologi Industri (STTIND) Padang.
i
6. Bapak jony kasfarov, ST. sebagai Kepala Teknik Tambang di PT. Atika
Tunggal Mandiri.
7. Seluruh karyawan di PT. Atika Tunggal Mandiri.
8. Rekan-rekan mahasiswa Program Studi Teknik Pertambangan STTIND
Padang khususnya angkatan 2015 atas masukan dan bantuannya.
9. Teman-teman Teknik Pertambangan Sekolah Tinggi Teknologi Industri
(STTIND) Padang.
10. Terimakasih juga sama Teman-teman Kost Sultan yang selalu mendukung
dalam penyusunan laporan Tugas Akhir saya.
Penulis,
ii
ANALISIS UKURAN FRAGMENTASI RATA-RATA
TERHADAP GEOMETRI PELEDAKAN
DI PT.ATIKA TUNGGAL MENDIRI
Nama : M.Gustri Drisantoso
Npm : 1510024427057
Pembimbing I : Ahmad Fauzi Pohan,S.Pd.M.Sc
Pembimbing II : Riam Marlina A,ST.MT
Abstrak `
i
ANALYSIS OF AVERAGE FRAGMENTATION SIZE
THE GEOMETRY OF BLASTING
AT PT.ATIKA TUNGGAL MENDIRI
Abstract
ii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………...………..ix
BAB I PENDAHULUAN
2.1.1Peledakan....................................................................................6
2.1.2 Fragmentasi……………………………………………….....18
iii
2.2 Kerangka Konseptual………………………………………...…....27
iv
4.2 Penggolahan Data............................................................................ 42
Ram…………………………………………………………….44
BAB VI PENUTUP
6.2 Saran……………………………………………………………......….54
DAFTAR KEPUSTAKAAN
LAMPIRAN
LEMBAR KONSULTASI
v
DAFTAR GAMBAR
vi
Gambar 5.1 Distribusi fragmentasi aktual…………………………. 49
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
BAB I
PENDAHULUAN
Baru, Kabupaten Lima Puluh Kota, Provinsi Sumatra Barat. Sumber daya alam
dipengaruhi oleh struktur massa batuan yang ada kekar. maka proses kegiatan
dilihat dari ukuran fragmentasi batuan yang dihasilkan. Oleh karena itu ukuran
fragmentasi itu sendiri tergentung dari desain geometri peledakan yang dibuat.
1
2
R.L.Ash dan Metode C.J.Konya dari hasil penggolahan kedua metode tersebut
benar. Keberhasilan dalam suatu kegiatan peledakan dapat dilihat dari ukuran
fragmentasi batuan untuk tahap berikutnya yaitu loading, hauling dan crushing.
untuk saat ini belum adanya analisis geometri peledakan terhadap ukuran
dilakukan secara menual akan menyulitkan dalam peleksanaan. hal ini sangat
Dari uraian latar belakang sehingga penulis tertarik untuk membuat judul
Mandiri.
Desktop.
Mandiri ?
1. Bagi Penulis
3. Bagi Perusahaan
TINJAUAN PUSTAKA
dengan judul penelitian. Landasan teori ini diperoleh dari sumber-sumber buku,
penelitian. Landasan teori yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
2.1.1 Peledakan
bahan peledak adalah senyawa kimia yang dapat bereaksi dengan cepat apabila
dapat dimanfaatkan untuk berbagai kepentingan, baik itu positif maupun negatif,
seperti untuk memenuhi tujuan politik, ideologi, keteknikan, industri dan lain-lain.
Contohnya besi, baja dan logam lainnya, serta bahan galian industri, seperti
6
7
bahan galian tersebut, apabila dianggap lebih ekonomis dan efisien dari pada
faktor).
(kurang dari 15% dari jumlah batuan yang terbongkar per peledakan).
d. Diperoleh dinding batuan yang stabil dan rata (tidak ada overbreak,
e. Aman.
1. Pola Peledakan
bor dalam satu baris dengan lubang bor pada baris berikutnya ataupun antara
lubang bor yang satu dengan lubang bor yang lainnya. Pola peledakan ini
ditentukan berdasarkan urutan waktu peledakan serta arah runtuhan material yang
diharapkan. Urutan waktu peledakan juga sangat mempengaruhi arah dan ukuran
berikut :
Pola peledakan ini diterapkan untuk lokasi peledakan yang memiliki tiga
free face
bidang bebas (free face),
), arah lemparan hasil peledakan dengan menggunakan
gambar 2.1.
Pola peledakan ini diterapkan untuk lokasi peledakan yang memiliki dua
free face
bidang bebas (free face),
), arah lemparan hasil peledakan dengan menggunakan
pola ini adalah kearah tengah (center)) dengan pola peledakan menyerupai huruf V.
Pola ini dapat kita lihat pada gambar 2.2 di bawah ini:
Pola peledakan ini diterapkan untuk lokasi peledakan yang hanya mempunyai
free face)
satu bidang bebas (free face) yakni permukaan yang bersentuhan langsung dengan
udara. Pola peledakan ini bertujuan untuk menghasilkan bongkahan awal seperti
peledakan menunjukan urutan atau sekuensial ledakan dari sejumlah lubang ledak.
Adanya urutan peledakan berarti terdapat jeda waktu ledakan diantara lubang
lubang-
lubang ledak yang disebut dengan waktu tunda atau delay time.. Beberapa
delaytime) pada
keuntungan yang diperoleh dengan menerapkan waktu tunda (delaytime
a. Mengurangi getaran.
getaran
2. Geometri Peledakan
berikut:
11
1. Burden (B)
Burden dapat didefinisikan sebagai jarak tegak lurus dari lubang tembak
(kolom isian bahan peledak) terhadap bidang bebas (free face) yang terdekat
kearah material hasil peledakan terlempar. Burden merupakan variabel yang
sangat penting dan krisis dalam rancangan peledakan. Dengan jenis peledakan
yang dipakai dan menghadapi batuan yang akan dibongkar, Burden memiliki jarak
maksimum yang harus dibuat agar peledakan sukses dilaksanakan Berikut
beberapa rumus burden (B):
a. R.L.Ash (1976) :
= × 1× 2 .....................................................(2.1)
Keterangan:
1/3
1= ………………………………………………(2.2)
× 1/3
2= ×
………………………………………(2.3)
Keterangan:
B = Burden (m)
b. C.J.Konya (1990):
0.33
SGe
B 3.15 De
SGr …………………………………..……(2.5)
12
Keterangan:
B = Burden (ft)
2. Spacing (S)
dalam satu baris (row), diukur sejajar dengan jenjang (pit wall) dan tegak lurus
burden, Spacing merupakan fungsi dari burden dan dihitung setelah burden
ditetapkan terlebih dahulu. Jika ukuran Spacing lebih kecil dari burden maka
disemburkan ke udara bebas (atmosfer) bersamaan dengan noise dan air blast.
Sebaliknya, jika jarak spacing terlalu besar diantara lubang tembak maka
fragmentasi yang dihasilkan menjadi buruk Berikut beberapa rumus Spacing (S):
a. R.L.Ash (1976):
S Ks B …....................................………...………..………(2.6)
Keterangan:
B = Burden
b. C.J.Konya (1990):
S 1 . 4 B ……………………………………………………(2.7)
B = Burden (m)
S = Spacing (m).
13
3. Stemming (T)
Stemming adalah bagian lubang tembak yang tidak diisi bahan peledak tetapi
diisi oleh material pemampat seperti pasir, cutting hasil pemboran dan tanah liat.
Stemming berfungsi untuk mengurung gas yang terbentuk akibat reaksi detonasi
bahan peledak didalam lubang tembak dan untuk menjaga keseimbangan tekanan
(stress balance) sehingga gelombang tekan merambat kearah bidang bebas dahulu
yang baik. Pengungkungan akan membuat energi bahan peledak optimal dari
lubang ledak, material dan panjang stemming yang tepat diperlukan untuk
membuat energi horizontal dan vertikal bahan peledakan yang sesuai Berikut
a. R.L.Ash (1976):
T Kt B …………………………………………………..(2.8)
b. C.J.Konya (1990):
T 0 . 70 B ………………………………………………….(2.9)
Keterangan:
B = Burden (m)
T = Stemming (m).
4. Subdrilling (J)
Subdrilling adalah tambahan kedalaman dari lubang tembak dibawah rencana
lantai jenjang. Pemboran lubang tembak sampai batas bawah dari lantai bertujuan
agar seluruh permukaan jenjang bisa secara full face setelah dilakukan peledakan,
14
jadi untuk menghindari agar pada lantai jenjang tidak terbentuk tonjolan-tonjolan
a. R.L.Ash (1976):
J Kj B …………………….…….………………………(2.10)
b. C.J.Konya (1990):
J 0 . 30 B …………………………………………………(2.11)
Keterangan:
B = Burden (m)
J = Subdrilling (m).
bahan peledak, stemming dan subdrilling. Jika arah lubang tembak vertikal maka
a. R.L.Ash (1976):
H Kh B …….…………………….....……….………….(2.12)
Keterangan:
KH = 1.50 – 4.00
b. C.J.Konya (1990):
H = L + J ……………………………………………………………(2.13)
Keterangan:
L = Tinggi Jenjang
dipengaruhi oleh kemampuan alat bor dan ukuran mangkok (bucket) serta tinggi
sampai runtuh, baik karena daya dukungnya lemah atau akibat getaran peledakan.
L H J …………………………………………………(2.14)
Keterangan:
Powder column / primary charge adalah panjang lubang isian pada lubang
PC H T ………………….…….…………...………….(2.15)
Keterangan:
T = Stemming (m)
Loading density adalah jumlah pemakaian bahan peledak dalam satu meter.
Satuan yang digunakan adalah kg/meter. Loading density dicari untuk mengetahui
berapa jumlah bahan peledak yang digunakan dalam satu lubang tembak. Loading
a. R.L.Ash (1976)
2
de 0,508 De SG ……………………..…………………(2.16)
Keterangan:
de = Loading density (kg/mtr)
De = Diameter lubang ledak (inchi)
SG = Berat jenis bahan peledak
17
b. C.J.Konya (1990):
de 0 . 34 SGe De 2
………………..………………………(2.17)
Keterangan:
E PC De …………………………………………………(2.18)
Keterangan:
V B S L ……………………………….………………..(2.19)
Keterangan:
V = Volume peledakan (m2)
B = Burden (m)
S = Spacing (m)
L = Tinggi jenjang (m)
11. Powder Factor
de Pc n
Pf
V …………………………………………….(2.20)
Keterangan:
V = Volume batuan yang diledakkan (M3)
PC = Panjang lubang isian (m)
de = Loading density, kg/m
n = Jumlah Lubang ledak
PF = Powder factor, kg/ton
2.1.2 Fragmentasi
jenjang.
2) Bidang-bidang diskontinu.
ledak, properti bahan peledak, pemuatan lubang ledak, spesifikasi isian, sistem
pembakaran.
1. Perhitungan Fragmentasi
pada tabel 2.1 pembobotan masa batuan dan persamaan faktor batuan adalah
sebagai berikut :
Menghitung nilai faktor batuan (A) yang digunakan adalah 0.12 indek
Keterangan :
BI = blatibility index
H = Herdness
A =Faktor batuan
1. Powder /Frible 10
2. Blocky 20
3. Totally massive 50
JOIN OLANE SPACING (JPS) RATING
1. Close(<0.1m) 10
2. intrermediert (0.1-1.0) 20
3. Wide (>1.0) 50
JOIN PLANE ORIENTATION(JPO) RATING
1. Horizontal 10
2. Dip out of face 20
3. Strike normal to face 30
4. Dip into face 40
SPECIFIC GRAVITI INFLUENCE SGI=25 × Bobot isi-
(SGI) 50
HARDNESS (H) 1-10
Sebuah model yang banyak digunakan oleh para ahli untuk memperkirakan
0.8
V = Volume batuan
Q = massa bahan peledak
Ukuran rata-rata fragmentasi hasil peledakan, dapat diperkirakan dengan
0.8 0.63
Vo E
X A1 Q0.17 ……………………….….(2.24)
q 115
Keterangan :
rumus indeks keseragaman (n) dan karakteristik ukuran (Xc) didapatkan dengan
persamaan berikut.
0. 5
B 1 A" W PC
n 2,2 14 1 ……………..(2.25)
De 2 B L
Keterangan :
B = burden (m)
De = diameter bahan peledak (mm)
W = standard deviasi dari keakuratan pemboran (m)
A” = ratio perbandingan spasi dengan burden S/B
Pc = panjang isian (m)
L = tinggi jenjang (m)
22
berikut.
X …………………..……..……………………(2.26)
Xc
0,6931/ n
n
Rx e X / Xc ……………….…………………………….....(2.27)
Keterangan :
Framegrabber.
sebagainya).
US, UK).
1. Sejarah perusahaan
Provinsi Sumatera Barat dengan Luas Izin Usaha Petamabangan (IUP) 99.5
peledaka yang digunakan Anfo, power jel, Detonator Elektrik, jumlah lobang
yang diledakan pada kegiatan peledakan mencapai 80 sampai 100 lobang. Kegitan
peledakan di lakukan pada jam istirahat dengan di beri aba –aba membuyikan
serine panjang sebanyak tiga kali.dan dilakuka peledakan oleh bagian drilling dan
blasting dengan kata tembak, hasil fragmentasi setelah peledakan dilihat pada
gambar 2.6
a. Statigrafi
Mandiri termasuk dalam peta lembar geologi pekanbaru (M.C.G. Clarke dkk,
1. Formasi Kuantan
Litologi : Filit, serpih, skis mukskovit, batu gamping tipis.
2. Formasi Gunung Api Koto Alam
Litologi : Lava menengah, basa, anglomerat dan lahar.
3. Formasi Shipas
Litologi : Batu Pasir Konglamerat, Batu lanau.
b. Geologi
Tektonik Sumatera dipengaruhi oleh interaksi konvergen antara dua
lempeng yang berbeda jenis. Arah gerak kedua lempeng terhadap jalur
subduksi membentuk sudut lancip sehingga pembentukan struktur geologi di
Pulau Sumatera didominasi oleh sesar-sesar mendatar dekstral (right handed
wrench fault). Hubungan struktur geologi satu terhadap lainnya selain
mengontrol sebaran batuan di permukaan juga menjadikan daerah ini cukup
kompleks secara tektonik. Terbentuknya sejumlah struktur sesar yang cukup
rapat ternyata diikuti oleh aktifitas magmatik yang menghasilkan tubuh-
tubuh intrusi batuan beku yang peroses pembekuanya yang muncul ke
permukaan.
c. Morfologi
ketinggian 100 – 500 mdpl. Secara umum daerah ini memiliki kemiringan
berkisar antara 10°- 50°. Pada daerah sebaran batu andesit memiliki ciri
inilah dapat dilihat singkapan batu andesit. Daerah ini umumnya ditutupi
oleh hutan primer dan semak belukar bisa dilihat pada Lampiran X.
3. Kegiatan peledakan
pada jam istirat pada pukul 13:00 wib. dan diberikan aba-aba secara langsung
1) Pemboran
2) Peledakan
Unuk bahan peledak yang digunakan oleh perusahaan bisa dilihat pada
METODOLOGI PENELITIAN
28
29
Riau.
Lokasi PT. Atika Tunggal Mandiri dapat dicapai dari kota Padang
jarak dari Kota Padang ke pangkalan, kabupaten lima puluh kota mempuh jarak
sejauh ± 178 Km, dengan menggunakan kendaraan roda empat melalui lintas
yang terdapat pada subjek penelitian yang bervariasi Sesuai dengan permasalahan
yang diteliti maka variabel penelitian adalah geometri peledakan yaitu burden,
peledak.
Tunggal Mandiri.
Jenis data–data yang dikumpulkan terbagi menjadi dua, yaitu data primer
Data yang termasuk dalam data sekunder merupakan data yang telah ada pada
peusahaan, sumber data dari arsip dan literatur yang menyangkut kajian penelitian
3. Peta Tofografi
Sumber data yang digunakan berasal dari pangamatan secara langsung dari
kegiatan penambangan batuan andesit pada lokasi PT. Atika Tunggal Mandiri
1. Geometri peledakan
1) Pengukuran burden
antara burden terhadap bidang bebas (free face) adapun alat yang
digunakan meteran.
2) Pengukuran spacing
atara lubang ledak dirangkai dalam satu baris dan diukur sejajar
Tabel 3.1
Kedalaman Isian
Bahan
Lobang Diameter
Burden Stemiming Ledak Peledak lobang
Spacing
Tanggal No (Meter) (Meter) (Meter) (Meter) (Meter) (Inch)
1. Foto fragmentasi
2. Scala image
Pengambilan secara langsung di lapangan dengan menggunkan alat
pembanding yang berukuran 30 cm.
yaitu software split desktop dapat dilahat proses dan tahap pengolahan
sebagai berikut:
2) Pilih Foto yang akan di olah, pilih folder tempat penyimpanan Foto
3) Klik Open pilih folder tempat penyimpanan foto bisa dilihat pada
gambar 3.2.
mengunakan dua objek skala maka pilih dual objek pada bagian
cukup mengisi nilai “known distance” dan klik “Get scale from
bottom row” kemudian klik oke, bisa dilihat pada gambar 3.5.
Auto Fine”
pada “Auto Fine dalam Frame “Fines Identification” kemuadin
8) klik menu split – Done Editing hasil dari done editing bias dilihat
Tab data,Tab Output,Tab Sieve Series bisa dilihat pada gambar 3.9.
37
gambar 3.11.
38
Identifikasi Masalah
Tujuan penelitian
A
40
Pengumpulan
Pengolahan Data
Analisa Data
Hasil
Pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada dua yaitu data
primer dan data sekunder. Data yang didapatkan dilapangan adalah sebagai
berikut:
4.1.1 Data Geometri Peledakan Aktual
Data pada tabel 4.1 merupakan data kegiatan peledakan yang di ambil
pada saat sebelum melakukan kegiatan peledakan di PT.Atika Tunggal Mandiri
bisa dilihat pada ( lampiran I )
41
42
Dari tabel 4.4 di atas maka didapatkan rancangan geometri usulan secara teoritis
untuk Burden 2.2 m, Spacing 2.5 m, Stemming 1.65 m, Subdrilling 0.66 m,
Kedalaman lobang 3.5 m, Tinggi jenjang 2.84 m, powder column 1.85 m.
2. Perhitungan Ukuran fragmentasi dengan metode Kuz-Ram dan R.L.Ash
(1967).
Dari hasil pengolahan data menggunakan metode persamaan Kuz-ram dan
R.L.Ash dengan menggunakan Microsoft Oficee excel bisa dilihat pada
(Lampiran V ). maka didapatka ukuran fragmentasi batuan pada tabel 4.5
45
Tabel 4.5
Distribusi Fragmetasi Usulan Metode Kuz-Ram dan R.L.Ash
Dari tabel 4.6 di atas maka didapatkan rancangan geometri usulan secara
teoritis untuk Burden 2 m, Spacing 2.8 m, Stemming 1.4 m, Subdrilling 0.6 m,
Kedalaman lobang 3 m, Tinggi jenjang 3 m, powder column 1.6 m.
4. Perhitungan Ukuran fragmentsi dengan metode Kuz-Ram dan C.J.Konya
(1990).
Dari hasil pengolahan data menggunakan metode persamaan Kuz-ram dan
C.J.Konya dengan menggunakan Microsoft Oficee excel bisa dilihat pada
(Lampiran V) maka didapatka ukuran fragmentasi batuan pada tabel 4.7.
46
Tabel 4.7
Distribusi Fragmetasi Usulan Metode Kuz-Ram dan C.J.Konya
ANALISA DATA
Analisa data yang dilakukan pada bab ini yaitu menganalisa Geometri peledakan
aktul dan distribusi fragmentasi batuan yang dihasilkan berdasarkan geometri dan pola
Salah satu untuk menentukan geometri peledakan yang optimal sesuai dengan
peledak,diameter lobang.
Dari hasil pengolahan data pada (tabel 4.2 halaman 43 ) maka didapatkan nilai
Aktual di PT.Atika Tunggal Mandiri dengan nilai buden 1.75 m, Spacing 1.80 m,
Stemming 1 m, kedalaman lubang ledak 2.90 m, isian bahan peledak 1.5 m, diameter
Tabel 5.1
47
48
kegiatan peledakan maka hasil fregmentasi menentukan persentasi ukuran yang optimal
Dari hasil penggolahan data menggunkan software split decktop pada ( Lampiran
XI ) maka di dapatkan nilai distribusi frgamntasi batuan hasil peledakan dapat dilihat
Tabel 5.2
Distribusi Ukuran Fragmentasi Geomteri Aktual Hasil Peledakan
Ukuran
cm Tertahan % Lolos %
10 0.49 99.51
20 2.29 97.71
30 6.02 93.98
40 22.54 77.46
50 35.49 64.51
60 43.52 56.48
70 51.14 48.86
80 58.59 41.41
90 68.96 31.04
yang ukuran 50 cm, tertahan sebesar 35.49 % sedangkan yang lolos sebesar 64.51 %.
49
untuk mendapatkan geometri peledakan yang bisa dilihat pada tabel 5.3
Tabel 5.3
Analisis Geometri Peledakan Usulan
Dari tabel 5.3 diatas dapat dilihat untuk mendapatkan geometri peledakan yang
optimal dengan menggunakan metrode R.L.Ash dengan rancangan geometri Burden 2.2
m, spasi 2.5 m, stemming 1.85 m, Subdrilling 0.66 m, kedalaman 3.3 timggi jenjeng
dari dua metode tersebut yang optimal untuk geometri peledakan yang
mendapatkan distribusi Fragmentasi yang sesuai kebutuhan perusahaan menggunakan
metode R.L.Ahs.
Ram maka di dapatkan nilai hasil distribusi fragmentasi bisa dilihat pada tabel
5.4.
51
Tabel 5.4
Dari tabel 5.4 diatas maka dapat di analisis untuk distribusi fragmentasi
Persentasi Lolos %
100
80 Lolos %
60 R.L.Ash
40 Lolos %
20 C.J.Konya
0
10 20 30 40 50 60 70 80 90
UKURAN
Gambar 5.2 Distribusi fragmentasi usulan metode R.L.Ash C.J.Konya dan Kuz-Ram.
BAB VI
5.1 Kesimpulan
kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Berdasarkan Analisis geometri peledakan aktual di PT. Atika Tunggal Mandiri maka
R.L.Ash maka didapatkan nilai burden 2.2 spacing 2.5 stteming 1.50 subdrilling
0.66 kedelam lobang 3.5 tinggi jenjang 2.84 isian bahan peledak 1.85. dengan
C.J.Konya maka didapatkan nilai burden 2 spacing 2.8 stteming 1.40 subdrilling 0.6
kedelam lobang 3 tinggi jenjang 3 isian bahan peledak 1.60. dengan distribusi
53
54
5.2 Saran
1. Pada hasil pengolahan maka merekomendasikan geometri peledakan yang bagus
atau ideal untuk batuan andesit khususnya di front II PT. Atika Tunggal Mandiri
2. Perlunya pariasi saat pengeboran pola peledakan agar tidak terjadinya banyak
berikutnya.
3. Perlunya Team bagian Merking untuk pola pengemboran yang sesuai dengan
optimal.
DAFTAR PUSTAKA
ESDM. 2017 ”Buku Kursus Juru Ledak Kelas II’’, Pusat Pengembangan Tenaga
Pertambangan, Bandung.
Koesnaryo,S. 2001 “Teknik Peledakan Buku I dan II” Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta
Munawir, Jurnal Geomine, 2015 dkk,“Analisis Geometri Peledakan Terhadap
Ukuran Fragmentasi Overburden Pada Tambang Batubara PT. Pama
Persada Nusantara Jobsite Adaro Kalimantan Selatan”..
Safarudin, jurnal JPE 2016 dkk,“Analisis pengaruh geometri peledakan terhadap
fragmentasi dan digging time matrelia blasting”..
Singgin Saptono, 2006 “Buku Teknik Peledakan”, Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Sugiyono, D,R.2006.Statistik Untuk Penelitian.Bandung CV.Alfabeta.
Riko Ervil, 2019 dkk, Buku Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi STTIND Padang,
Sekolah Tinggi Teknolgi Industri Padang.
William Hustrulid, 1999 “Blasting Principles for Open Pit Mining”, General concepts
AECI.
Waluyo, Jurnal Pertambangan 2017, dkk, “Analisis Pengaruh Struktur Joint
Terhadap Fragmentasi Peledakan Dan Produktivitas Alat Galai Muat
PT.Seman Padang”.
LAMPIRAN I
DATA HASIL
PENGUKURAN GEOMETRI AKUTAL PADA FRONT 2
Mengetahui,
LAMPIRAN II
1. Rock Drill
Merek : Crawler Drill Farukawa PCR 200
Diameter : 3 Inci - 76.2 mm
Ketinggian Max : 3,5 m
Ketinggian Min : 1,4 m
Berat Total : 5100 kg
Travel Speed : 3,5 km/h
Ground Pressure : 45 kPa
Mengetahui,
LAMPIRAN III
SPESIFIKASI BAHAN PELEDAK
Merek : PANFO
Komposisi : AN 94,5% Dan FO 4,5 %
Jenis : Blasting Agent
Bentuk : Porous Prilled ( Butiran )
Ketahan Terhadap Air : Poor
Asap : Good
VOD : 14,421 ft/s ( 4370 m/s)
Kekuatan Ledak :8.940 Kg/cm2
Densitas bahan peledak (SGe) :0,80 gr/cc
SGe stdr : 1.20 gr/cm
Ve Stdr : 3657.6 m/s
Ukuran Butir :6 – 20 mesh
Berat Perkantong : 25 Kg
Warna : Biru
Densitas batuan (SGr) : 2.5 ton/m3
Relative Weight Strength : 100
Mengetahui,
LAMPIRAN IV
SPESIFIKASI DYNAMID
1.Dynamid
Mengetahui,
LAMPIRAN V
Keterangan :
DStdr : 2.6 ton/m3 ( Lampiran III )
D : 2.5 ton/m3 ( Lampiran III )
. / 1/3
1= . /
1 = 1.04
× 1/3
2= ×
Keterangan :
SGe : 0.80 gr/cm ( Lampiran III )
Ve : 4.370 m/s ( Lampiran III )
SGStdr : 1.20 gr/cm ( Lampiran III )
VeStdr : 3657.6 m/s ( Lampiran III )
. / × . / 1/3
2= . / × . /
AF 2 = 0.95
= 30 × 1.04 × 0.95
= 29.64
×
=
5. Tinggi Jenjang ( L)
L 3.5 0.66
L = 2.84 m
Dari hasi penggolahan tenggi jenjang menggunakan (persamaan 2.14), maka
di dapatkan hasil untuk tinggi jenjang 2.84 m.
6. Powder column (PC)
PC H T
PC 3 .5 1 .65
PC = 1.85 m
Dari hasil penggolahan powder column dengan menggunkan persamaan
2.15 maka didapatkan hasil powder column 1.85 m.
Dari hasil penggolahan diatas dengan menggunakan persamaan metode
R.L.Ash. untuk hasil rekomendasi geometri usulan peledakan yang optimal bisa dilihat
pada tabel 4.4 sebagai berikut:
Tabel
Rekomendasi geometri usulan dengan menggunakan metode R.L.Ash
Stemmin Sub Kedalam Tinggi Powder
Burden Spacing
No g drilling lobang jenjang column
(meter) (meter)
(meter) (meter) (meter) (meter) (meter)
1 2.2 2.5 1.65 0.66 3.5 2.84 1.85
e =2.71
B = 3.15 x 3 x 0.68
B = 6.42 ft - 1.9 m = 2 m
Keterangan:
B = Burden (ft)
` De = 3 Inci ( Lampiran II )
SGe = 0.80 gr/cm ( Lampiran III )
S = 2.8 m
Dari hasi penggolahan spacing menggunakan (persamaan 2.7), maka di
dapatkan hasil untuk spacing 2.8 m
3. Stemming (T)
T 0.70 2m
T = 1.4 m
Dari hasi penggolahan stemming menggunakan (persamaan 2.9), maka di
dapatkan hasil untuk stemming 1.4 m
4. Subdrilling (J)
J = 0.30 x 2
J = 0.6 m
H
L J
Sin
Keterangan:
e =2.71
5. Perhitungan persentase bongkahan adalah sebagi berikut :
Mengetahui,
LAMPIRAN VII
PERENCANAAN POLA PELEDAKAN PT.ATIKA TUNGGAL
MANDIRI
Mengetahui,
LAMPIRAN VIII
PETA GEOLOGI PT.ATIKA TUNGGAL MANDIRI
LAMPIRAN IX
PETA TOPOGRAFI PT.ATIKA TUNGGAL MANDIRI
LAMPIRAN X
3. Klik Open pilih folder tempat penyimpanan foto bisa dilihat pada gambar 1
4. Selanjutnya dilakukan proses “sceling image”” dengan langkah berikut klik Tool
berikut
erikut bisa dilihat pada gambar 2.
Tandai garis lurus untuk diameter atau panjang objek yang diketahui (objek
Untuk single objek pilih yang single objek, sedangkan jika mengunakan
dua objek skala maka pilih dual objek pada bagian atas.isikan nilai
panjang atau diameter objek pada kota kemudian klik “known distance”.
distance” dan klik “Get scale from bottom row” kemudian klik oke, bisa
8. klik menu split – Done Editing hasil dari done editing bias dilihat pada gambar
6.
9. klik lagi menu split–compute size maka tahap selanjunya melakukan “Percent
10. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab
11. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab Sieve
14. Klik Open pilih folder tempat penyimpanan foto bisa dilihat pada
gambar 1.
15. Selanjutnya dilakukan proses “sceling image”” dengan langkah berikut klik Tool
Tandai garis lurus untuk diameter atau panjang objek yang diketahui (objek
Untuk single objek pilih yang single objek, sedangkan jika mengunakan
dua objek skala maka pilih dual objek pada bagian atas.isikan nilai
panjang atau diameter objek pada kota kemudian klik “known distance”.
distance” dan klik “Get scale from bottom row” kemudian klik oke, bisa
19. klik menu split – Done Editing hasil dari done editing bias dilihat pada gambar
6.
20. klik lagi menu split–compute size maka tahap selanjunya melakukan “Percent
21. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab
22. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab Sieve
25. Klik Open pilih folder tempat penyimpanan foto bisa dilihat pada
gambar 1.
26. Selanjutnya dilakukan proses “sceling image”” dengan langkah berikut klik Tool
Tandai garis lurus untuk diameter atau panjang objek yang diketahui (objek
Untuk single objek pilih yang single objek, sedangkan jika mengunakan
dua objek skala maka pilih dual objek pada bagian atas.isikan nilai
panjang atau diameter objek pada kota kemudian klik “known distance”.
distance” dan klik “Get scale from bottom row” kemudian klik oke, bisa
30. klik menu split – Done Editing hasil dari done editing bias dilihat pada gambar
6.
31. klik lagi menu split–compute size maka tahap selanjunya melakukan “Percent
32. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab
33. Klik Split-“Graph and Outputs” kemudian akan muncul dialogbox Tab Sieve
Pembimbing I
Pembimbing II
No. Urut :
NPM : 1510024427057
IPK : 3.31
Melintang, Kec.Limun,
No HP / WA : 082373169553
Email : gutrisanto@gmail.com