Anda di halaman 1dari 13

Nama : Siti Patimah

NPM : 1910631080170

Kelas : 3E

Mata kuliah : Kajian Prosa Fiksi Indonesia

Dosen Pengampu : Ferina Meliasanti, S.S., M.Pd.

Nama tugas : Laporan Baca

1. Buatlah laporan baca berdasarkan materi yang telah Anda cari tersebut.

a. Perbedaan antara “Apresiasi” dengan “Kajian” dalam konteks sastra (minimal


dari 3 sumber). Di dalamnya termasuk pengertian “kajian” (minimal menurut 3
pendapat ahli).

1. Apresiasi
Apresiasi (apreciation) berasal dari bahasa Inggris, appreciation, yang berarti
penghargaan. Apresiasi sastra berarti penghargaan terhadap karya sastra. Seperti halnya
kritik sastra, apresiasi sastra juga berobjek karya sastra. Bedanya, melalui penilaian
terhadap karya sastra, kritik sastra berusaha untuk mencari kelebihan dan kelemahan
karya sastra. Sementara itu, apresiasi sastra berusaha menerima nilai-nilai sastra
sebagai sesuatu yang benar (Hartoko dan Rahmanto, 1986), untuk selanjutnya
memberikan penghargaan kepada karya sastra.

Apresiasi sastra tidak harus melibatkan analisis dan penilaian. Bahkan, kegiatan
membaca dan memahami karya sastra tanpa analisis dan penilaian sudah termasuk
kegiatan apresiasi sastra. Sebab melalui kegiatan tersebut penghargaan seseorang
terhadap karya sastra dapat ditumbuhkan.

Apresiasi menurut Suharianto (1982;15) adalah kegiatan atau usaha merasakan


dan menikmati hasil-hasil karya sastra.
Hal serupa dikemukakan oleh S. Effendi (1982:11) bahwa apresiasi sastra adalah
kegiatan menggauli karya sastra secara sungguh-sungguh sehingga menumbuhkan,
pengertian, penghargaan, kepekaan kritis, dan kepekaan perasaan yang baik terhadap
karya sastra.
Berbeda dengan Nadeak (1985:44) yang mengatakan apresiasi berkaitan dengan nilai-
nilai estetis yang berkaitan dengan puisi dan pengajarannya serta batasan-batasan yang
perlu dijernihkan terlebih dahulu.

2. Kajian Sastra
Penelitian atau kajian sastra adalah kegiatan menyelidiki, menganalisis, dan
memahami karya sastra secara sistematis dengan mendasarkan kepada kerangka teori
dan pendekatan ilmiah tertentu. Tujuan penelitian atau kajian sastra adalah untuk
memahami fenomena tertentu yang terdapat dalam karya sastra, termasuk memahami
makna karya sastra.

Menurut para ahli yang mengemukakan pendapat mengenai pengertian kajian:

1. Kajian prosa fiksi adalah kegiatan memahami teori, menganalisis, mengkaji,


menentukan, atau mendapatkan nilai atau objek tertentu yang tidak diketahui
dalam pengkajian prosa fiksi dan memenuhi kondisi syarat yang sesuai dengan
pengkajian prosa fiksi. Hal ini harus dipahami serta dikenali dengan baik pada
saat mengkaji prosa fiksi ( Halimah 2009:1).
2. Kajian prosa jika diartikan secara etimologis, kajian berarti penyelidikan atau
pendeskripsian. Prosa dalam pengertian kesastraan disebut juga fiksi (fiction),
teks naratif (narrative text) atau wacana naratif (narrative discourse) (dalam
pendekatan struktural dan semiotik). Istilah fiksi dalam pengertian ini berarti
cerita rekaan, atau cerita khayalan. Hal itu disebabkan fiksi merupakan karya
naratif yang isinya tidak menyaran kepada kebenaran sejarah (Abrams 1981:
61).
3. Hakikat pengkajian prosa fiksi menyaran pada penelaahan, penyelidikan,
pemahaman melalui analisis karya fiksi dengan kerja analisis yang dilakukan
langsung dalam keadaan totalitasnya (Nurgiyantoro, 2000: 30-31).
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas tersebut, perbedaan yang bisa saya
simpulkan ialah :
1. Apresiasi ialah kegiatan mengenal dan memberi penilaian pada karya sastra
prosa misalnya membaca, itu sudah termasuk ke dalam sebuah apresiasi.
2. Kajian ialah kegiatan menelaah atau meneliti karya sastra prosa tanpa adanya
suatu penilaian, kajian ini nantinya bisa di komparasikan dengan kritik sastra.

Dengan demikian, apresiasi sastra itu lebih meminta keakraban antara pembaca
dengan si karya sastranya, sedang pengkajian sastra justru meminta keformalan antara
pengkritik dan peneliti dengan karya sastranya tersebut.
b. Pengertian Kajian Sastra menurut 5 pendapat ahli.

1. kajian sastra bisa diartikan sebagai proses atau perbuatan mengkaji,


menyelidiki, dan menelaah objek material yang bernama sastra (Wiyatmi
2006:19).
2. Pengkajian karya sastra ialah penyelidikan atau penelitian dengan menelaah
suatu karya sastra (Sardjono 2005: 55)
3. Istilah kajian atau pengkajian, yang digunakan dalam penulisan ini
menyarankan pada pengertian penelaahan, penyelidikan. Pengkajian terhadap
prosa atau karya fiksi berarti penyelidikan, atau mengkaji, menelaah,
menyelidiki karya fiksi tersebut. Pada umumnya kegiatan itu disertai oleh kerja
analisis. Istilah analisis, menyaran pada pengertian mengurai karya itu atas
unsur- unsur pembentuknya tersebut yaitu unsur- unsur intrinsiknya ( Burhan
Nurgiyantoro 2007: 30).
4. Prosa, bentuk sastra yang diuraikan menggunakan bahasa bebas dan panjang
tidak terikat oleh aturan-aturan seperti dalam puisi (Amir 2010).
5. Pengkajian karya sastra ialah penyelidikan atau penelitian dengan menelaah
suatu karya sastra (Sardjono 2005: 55)
c. Genre Sastra (Pengertian dan jenisnya) (minimal dari 3 sumber)

a) Pengertian Genre Sastra

Istilah genre berasal dari bahasa Prancis yang berati ‘jenis’. Jadi, genre sastra berarti
jenis karya sastra. Ahli pikir yang pertama meletakkan dasar teori genre adalah Aristoteles
dalam tulisannya yang terkenal yaitu Poetica. Teori Aristoteles tentang jenis karya sastra
didasarkan pada karya sastra Yunani klasik., tetapi yang menarik dari teori tersebut adalah
teori tersebut dapat diterapkan pada karya sastra lain di seluruh dunia.

Menurut Aristoteles, karya sastra berdasarkan ragam perwujudannya terdiri atas 3


macam, yaitu epik, lirik, dan drama (Teuw, 1984: 109). Epik adalah teks yang sebagian
berisi deskripsi (paparan kisah), dan sebagian lainnya berisi ujaran tokoh (cakapan). Epik
ini biasa disebut prosa.

b) Jenis Genre Sastra


1. Karya Sastra Imajinatif
Dalam karya sastra imajinatif ini juga terbagi menjadi beberapa jenis yaitu puisi,
prosa, dan drama. Berikut ini adalah penjelasannya :

1. Puisi
Puisi merupakan rangkaian kata yang dipadukan yang bergantung pada
ketepatan menggunakan kata-kata tersebut. Sehingga kata-kata yang terpadu ini
akan membentuk suatu jajaran kata yang indah dan bernilai.

2. Prosa
Prosa merupakan suatu karya sastra yang lebih terurai lagi dengan
mendeskripsikan berbagai peristiwa, situasi, hingga tokoh yang termaktub dalam
unsur prosa. Prosa sendiri dibagi menjadi beberapa jenis yang di antaranya adalah
novel, roman, dan cerita pendek atau cerpen.
Berikut ini adalah penjelasan mengenai novel, roman, dan cerpen menurut Suroto
yang ditulisnya di bukunya yang berjudul ‘Apresiasi Sastra Indonesia’.
a. Novel
Pada dasarnya, novel menceritakan sosok tokoh yang diistimewakan
sehingga memberikan nilai-nilai kehidupan yang mana tokoh tersebut
mengalami perubahan karakter hingga mendatangkan suatu peristiwa menjadi
rangkaian cerita.

b. Roman
Roman merupakan istilah yang berasal dari istilah ‘romance’, yang
diambil dari abad pertengahan yang mana menceritakan cerita panjang tentang
berbagai kehidupan seperti percintaan, kepahlawanan, sosial, dan lain
sebagainya yang dapat diambil nilainya.

c. Cerita Pendek
Cerpen atau cerita pendek merupakan jenis karangan prosa yang berisi
suatu cerita atau peristiwa kehidupan manusia. Adapun dalam cerita, bahwa
cerpen juga mengembangkan suatu peristiwa menjadi cerita yang menarik yang
mana dapat mendukung suatu peristiwa pokok agar cerita tetap berjalan sesuai
logika.

3. Drama
Sebenarnya, drama dalam kedudukan karya sastra ini bersifat sementara,
karena tulisan atau karya dalam bentuk tulisan nantinya akan dipentaskan menjadi
suatu pertunjukan. Naskah tersebut dapat dikatakan sebagai naskah drama jika
sudah pernah dipentaskan. Semi (1988) menyatakan bahwa drama adalah cerita
atau tiruan perilaku manusia yang dipentaskan.

2. Karya Sastra Non-Imajinatif

Karya sastra non-imajinatif ini lebih menonjolkan pada nilai faktanya, namun tidak
melupakan nilai estetikanya dalam berbahasa.

Sastra non-imajinatif memiliki beberapa ciri-ciri yang mudah membedakannya


dengan sastra imajinatif. Ada dua ciri sastra non-imajinatif yaitu:

a. Memiliki unsur faktual lebih menonjol daripada khayalnya.


b. Bahasa yang digunakan cenderung denotatif dan kalaupun muncul konotatif,
kekonotasian ini sangat tergantung pada gaya penulisan yang dimiliki pengarang.
Berikut ini adalah beberapa contoh karya sastra non-imajinatif.

1. Esai

Esai merupakan tulisan pendek yang memuat fakta dengan mengupas suatu
opini atau pandangan pribadi manusia. Dalam esai ini, kita dapat mengetahui
pemikirannya. Karena esai mengungkapkan suatu fakta dari pengarangnya sesuai
dengan ide pemikirannya.

2. Kritik

Kritik juga merupakan suatu karya sastra non-imajinatif yang memuat opini
dan argumentasi mengenai suatu karya sastra. Namun, kritik akan memuat hasil
kesimpulannya yang bersifat analisis.

3. Biografi

Biografi merupakan tulisan yang memuat tentang kehidupan dari lahir


hingga sekarang seseorang. Bisa dikatakan sebagai riwayat kehidupan seseorang.

4. Autobiografi

Autobiografi merupakan tulisan karya sastra yang mana mereka menulis


tentang kehidupannya sendiri dari lahir hingga sekarang.

5. Sejarah

Seperti halnya dengan tulisan riwayat, namun dalam tulisan sejarah ini lebih
menonjol ke suatu peristiwa yang terjadi di masa lalu atau masa lampau.

6. Memoar

Memoar ini sebenarnya hampir sama dengan autobiografi yaitu


menceritakan pengalaman dirinya sendiri.

7. Catatan Harian

Catatan harian atau biasa disebut dengan istilah ‘diary’ ini merupakan
curhatan pribadi atau apa yang dialaminya di hari itu. Kebanyakan orang menulis
catatan harian ini di malam hari atau penutupan hari.

8. Surat-surat
Surat juga merupakan contoh dari karya sastra karena berisi cerita dan
pengalaman seseorang yang bersifat curahan hati.

Genre karya sastra non-imajinatif ini lebih tidak dikenal dibandingkan dengan karya
sastra imajinatif. Karena kebanyakan orang menganggap sebagai karya sastra itu adalah
tulisan yang imajinatif saja. Seharusnya paradigma tersebut perlu diubah, khususnya di
lingkungan civitas akademisi sastra.
d. Teks Naratif (Pengertian dan jenisnya) (minimal dari 3 sumber)

A. Pengertian Teks Naratif

Teks naratif memiliki berbagai macam definisi yang intinya merupakan teks
yang berhubungan dengan cerita yang terdiri dari serangkaian peristiwa dengan diikuti
oleh berbagai karakter yang berperan di dalammya.

Kata naratif berasal dari bahasa latin yaitu narre yang berarti untuk dikenal atau
diketahui, menyampaikan informasi, media pembelajaran tentang dunia (Slávka,
2009:1).

Hutchinson (2005:10) juga menambahkan bahwa naratif adalah sebuah cerita


bersambung baik fiktif maupun non-fiktif yang biasanya diceritakan dalam bentuk
kronologis kejadian. Inti dari konsep naratif adalah karangan dalam bentuk cerita yang
diperoleh dari pengamatan peristiwa yang terjadi sehari-hari maupun cerita yang
berasal dari kisah-kisah di dunia maya. Selain itu teks naratif merupakan karangan
cerita yang menarik yang bertujuan menghibur serta memberi informasi kepada
pembaca secara menyenangkan.

Anderson (1997:14) menyatakan bahwa karangan naratif yang bagus


seharusnya dapat menggambarkan:

a) bagaimana karakter si pelaku (pengalaman),

b) dimana kejadian berlangsung (tempat), dan

c) bagaimana kejadian itu terjadi (aksi/peristiwa).

Rosen, 2005, Dalam menulis teks naratif atau narrative text, penulis memiliki
kesempatan untuk membuat atau tandanya di dunia dengan berhubungan cerita yang
hanya dia tahu. Apakah itu berasal dari pengalaman pribadi atau adalah salah satu yang
penulis telah bayangkan, titik teks naratif atau narrative text adalah untuk membawa
subjek seseorang untuk hidup. Dengan menggunakan detail sensorik, 5W+1H (who,
what, where, when, why, dan how), dan struktur cerita dasar, subjek dapat dibuat
semenarik mungkin.

Unsur-unsur pembangun teks narasi fiksi menurut Stanton:


a. tokoh
b. alur
c. latar
d. judul
e. sudut pandang
f. gaya dan nada tema

Berikut ini 4 (empat) jenis narasi yang sering ditemukan dalam karya sastra:

1) Narasi Ekspositoris

Narasi ekspositoris adalah salah satu jenis narasi yang menyampaikan kejadian
atau peristiwa berdasarkan data dan fakta yang sebenarnya terjadi. Terdapat
tokoh utama yang diceritakan dalam narasi ini, yang umumnya menceritakan
kehidupannya dari masa kecil hingga akhir hidupnya, contohnya seperti
biografi.

2) Narasi Sugestif

Narasi sugestif adalah bentuk narasi yang didalamnya terdapat kisah imajinasi,
khayalan, atau rekaan si pengarang. Narasi ini bersifat fiktif dan memiliki tujuan
untuk membuat kesan terhadap kejadian yang dikisahkan.

3) Narasi Informatif

Narasi informatif adalah narasi yang bertujuan untuk menyampaikan suatu


informasi tentang suatu kejadian/peristiwa secara tepat, dengan tujuan untuk
menambah pengetahuan pembaca mengenai informasi-informasi tersebut.

4) Narasi Artistik

Narasi artistik adalah jenis narasi yang mengisahkan cerita yang bersifat
imajinatif dengan menggunakan bahasa yang figuratif. Bentuk narasi ini
bertujuan untuk menyampaikan maksud tertentu atau ingin menyampaikan
pesan tersembunyi kepada pembaca atau audiens.
B. Jenis-jenis teks naratif

Berikut ini adalah bentuk umum atau macam – macam dari teks naratif atau narrative
text:

1. Legenda, Legenda adalah narasi dari perbuatan manusia yang dianggap baik
oleh pencerita dan pendengar untuk mengambil tempat dalam sejarah manusia.
Legenda ini adlaah cerita yang berkembang dari masyarakat ke masyarakat
lainnya.

2. Fabel, Cerita yang tokoh nya merupakan binatang yang memiliki banyak pesan
moral untuk kehidupan manusia.

3. Dongeng, Sedangkan dongeng biasanya memiliki karakter folkloric seperti


peri, goblin, elf, troll, kurcaci, raksasa atau gnome, dan biasanya diikuti dengan
sihir atau mantra.

4. Fiksi ilmiah, Fiksi ilmiah, menurut Basil Davenport. 1955, fiksi ilmiah fiksi
didasarkan pada beberapa bayangan mengenai perkembangan ilmu
pengetahuan, atau pada ekstrapolasi kecenderungan dalam masyarakat. fiksi
ilmiah adalah prosa naratif dari situasi yang tidak bisa muncul di dunia yang
kita kenal.

Kesimpulan yang saya dapat yaitu teks naratif adalah sebuah teks yang
menceritakan sesuatu yang memiliki unsur imajinatif atau sesuatu yang bersifat
khayalan belaka lalu tujuannya hanya untuk menghibur pembaca agar ikut turut serta
berimajinasi dengan jenisnya yang berbeda-beda.
Daftar Pustaka

Abah Yoyok. 2017. Genre Karya Sastra.


http://dapoersastratjisaoek.blogspot.com/2017/10/genre-karya-sastra.html?m=1
(diakses 17 Oktober 2020)

Ade Irman. 2016. Pengertian dan Genre Sastra.


https://siposter.blogspot.com/2016/10/pengertian-dan-genre-sastra.html?m=1 (diakses
17 Oktober 2020)

Al-Ma’ruf, Ali Imron, dan Farida Nugrahani. 2017. Pengkajian Sastra. Surakarta: CV.
Djiwa Amarta Press.

Fhonna, Rahmi. Meningkatkan Kemampuan Menulis Teks Naratif Bahasa Inggris


Dengan Menggunakan Video Klip: Fokus Pada Pengaturan Ide (Sebuah Penelitian
Pada STKIP Bina Bangsa Getsempena). Rahmi Fhonna, Meningkatkan Kemampuan…
STKIP Bina Bangsa Getsempena (9). 1-23.

Hadi Susanto. 2016. Apresiasi Sastra.


httpshttps://bagawanabiyasa.wordpress.com/2016/01/05/apresiasi-sastra/ (diakses 16
Oktober 2020)

Icha English. 2020. Macam – Macam Teks Naratif (Narrative Text) Dan Penjelasannya
Lengkap. https://www.ilmubahasainggris.com/macam-macam-teks-naratif-narrative-
text-dan-penjelasannya-lengkap/ (diakses 18 Oktober 2020)

Om Bob. 2019. Genre Sastra dam Sistem Sastra Menurut Para Ahli.
http://solatadomai.com/genre-sastra-dan-sistem-sastra/ (diakses 17 Oktober 2020)

Rizqi. 2011. Perbedaan Apresiasi, Kajian, Resensi, dan Kritik.


http://rizqiii.blogspot.com/2011/01/perbedaan-apresiasi-kajian-resensi-dan.html?m=1
(diakses 16 Oktober 2020)

SIHALOHOLISTICK. 2013. ALIRAN DAN GENRE SASTRA.


https://www.jendelasastra.com/wawasan/artikel/aliran-dan-genre-
sastra?page=3%2C3%2C8 (diakses 17 Oktober 2020)
Tommy. 2020. Pengertian Teks Narasi, Struktur, Unsur-Unsur, Ciri, Dan Tujuan.
https://kotakpintar.com/pengertian-narasi/ (diakses 18 Oktober 2020)

Unknown. 2015. Genre Sastra. https://ragambahasakita.blogspot.com/2015/02/genre-


sastra.html?m=1 (diakses 17 Oktober 2020)

Anda mungkin juga menyukai