INTERPERSONAL
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala Rahmat, sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang mungkin
sangat sederhana. Makalah ini berisikan tentang informasi mengenai ANALISIS SELF
AWARENESS DALAM HUBUNGAN INTERPERSONAL
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Saya
berharap semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu pedoman dan juga
berguna untuk menambah pengetahuan bagi para pembaca.
self-awareness
mempunyai tiga komponen ini memang penting untuk meningkatkan prestasi kita.
Baik prestasi individu, kelompok bahkan bangsa . Tentu kita tidak harus selalu melihat ke
dalam diri. Tapi mesti pula melihat faktor ekternal. Untuk itu self-awareness ini harus di
lengkapi dengan environmental-awareness, kesadaran untuk melihat kondisi lingkunggan
sekitar kita, baik itu kawan maupun lawan. Dengan demikian kita
mampu.membedakan.dan.menyadari.nya.
2.2 EKPLORASI PERASAAN
EKSPLORASI PERASAAN
Analisa diri perawat adalah kemampuan perawat dalam menilai aspek-aspek yang
dimiliki dalam dirinya agar dapat melakukan kemampuan diri secara therapeutic kepada
klien. Salah satu aspek analisa kesadaran diri perawat dalam komunikasi therapeutic adalah
eksplorasi perasaan.
Eksplorasi adalah tehnik untuk menggali perasaan ,pikiran dan pengalaman klien. Hal
ini penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri atau tidak
mampu mengemukakan pendapatnya. Dengan tehnik ini memungkinkan klien untuk bebas
berbicara tanpa rasa takut, tertekan dan terancam.
Eksplorasi bertujuan untuk mencari atau menggali lebih jauh atau lebih dalam masalah
yang dialami klien ( Antai-Otong dalam Suriyani, 2005 ) tehnik ini bermamfaat pada tahap
kerja untuk mendapatkan gambaran yang detail tentang masalah yang dialami klien.terdapat 3
jenis tehnik eksplorasi yaitu :
1. Eksplorasi perasaan, yaitu tehnik untuk menggali perasaan klien yang tersimpan.
Contoh “Bisakah anda menjelaskan apa perasaan bingung yang dimaksudkan…”
2. Eksplorasi pikiran, yaitu tehnik untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat klien.
Contoh : “ saya yakin anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide anda tentang sekolah
sambil bekerja”
3. Eksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan atau tehnik untuk menggali pengalaman-
pengalaman klien. Contoh : “ saya terkesan dengan pengalaman yang anda lalui,
namun saya ingin memahami lebih jauh tentang pengalaman tersebut dan
pengaruhnya terhadap pendidikan anda”.
EKSPLORASI PERASAAN
Agar perawat dapat berperan efektif dan therapeutic, ia harus menganalisa dirinya
melalui eksplorasi perasaan. Seluruh prilaku dan pesan yang disampaikan perawat ( verbal
dan non verbal ) hendaknya bertujuan therapeutic untuk klien.dengan mengenal dan
menerima diri sendiri, perawat akan mampu mengenal dan menerima keunikan klien.analisa
hubungan intim yang therapeutic antara perawat klien perlu dilakukan untuk evaluasi
perkembangan huibungan dan menentukan tehnik dan keterampilan yang tepat dalam setiap
tahap untuk mengatasi masalah klien dengan prinsip disini dan saat ini ( here and now )
Sebagai perawat, kita perlu terbuka dan sadar terhadap perasaan kita dan
mengontrolnya agar kita dapat menggunakan diri kita secara therapeutic. Jika perawat
terbuka pada perasaannya maka ia akan mendapatkan dua informasi penting, yaitu bagaimana
responnya pada klien dan bagaimana penampilannya pada klien sehingga pada saat berbicara
dengan klien, perawat harus menyadari responnya dan mengontrol penampilannya.bagaimana
perasaan perawat terhadap proses interaksi berpengaruh terhadap respon dan penampilannya
yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap perasaan klien ( Stuart, GW, 1998 )
Seorang perawat yang merasa cemas pada saat interaksi akan tampak pada ekspresi
wajah dan prilakunya. Kecemasan perawat ini akan membuat klien merasa tidak nyaman dan
karena adanya untuk pemindahan perasaan ( transfer feeling ) mungkin klien juga akan
menjadi cemas dan hal ini akan mempengaruhi interaksi secara keseluruhan.
Perawat harus terbuka akan perasaan pasien dan bagaimana perawat mengerti akan
pasien serta bagaimana pendekatan dengan pasien. Perasaan perawat adalah petunjuk tentang
kemungkinan nilai dari masalah pasien.
TEHNIK EKSPLORASI PERASAAN
PERASAAN TP J KK S
Keras kepala
Cinta
Marah
Cemburu
Kesah
Terima kasih
Memalukan
Hati-hati
Menantang
Bingung
Cemas
Seksi
Frustasi
Kagum
Puas
Sedih
Senang
Takut
Basah
Bangga
Depresi
Malu
Kesepian
Bersalah
Sabar
Pasrah
Gairah
menghargai
Keterangan :
J : Jarang S : Sering
Tehnik tersebut diatas tidak untuk membuat penilaian, namun sebagai upaya individu
atau klien untuk jujur dan berani mengungkapkan perasaannya. Dan ungkapan-ungkapan
perasaan tersebut terpais dapat mengidentifikasi apakah perasaan klien positif atau negative.
Bila perasaan positif, terapis ( perawat ) perlu mendukung dan mengembangkan perasaan
tersebut dan sebaliknya bila perasaan negative maka perlu mengarahkan dan memberikan
alternative agar klien dapat mengelola perasaannya.
2.3 KEMAMPUAN MENJADI MODEL
Perawat harus menjawab pertanyaan “Mengapa saya ingin menolong orang lain?” .
Altruisme adalah perhatian terhadap kesejahteraan orang lain, ingin menolong ikhlas
tanpa pamrih. Akan tetapi perlu di perhatikan bahwa perawat merupakan profesi, karena
itu perawat perlu mendapat penghargaan atau imbalan yang sesuai. Keseimbanga antara
altruisme dengan reward akan memengaruhi bagaimana perawat menolong pasiennya.
Ciri-ciri Altruisme
Menurut Fuad Nashori mengutip Cohen yaitu ada tiga ciri altruisme, yaitu :
a) Empati Empati adalah kemampuan untuk merasakan perasaan yang dialami oleh
orang lain.
b) Keinginan memberiKeinginan untuk memberi adalah maksuthati untuk memenuhi
kebutuhanorang lain.
c) Sukarela Sukarrela adalah apa yang diberikan itu semata-mata untuk orang lain,
tidakada kemungkinan untuk memperole imbalan.