Anda di halaman 1dari 9

NAMA : TITI RAHAYU

NIM :-
NU ABSEN :
TANGGAL : 7 NOVEMBER 2021

DESKRIPSI PETA KONSEP


TEORI BEHAVIORISTIK

Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari prilaku manusia.


Perspektif behavioral berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah
laku manusia dan terjadi melalui rangsangan berdasarkan (stimulus) yang
menimbulkan hubungan prilaku reaktif (respon) hukum-hukum mekanistik
Tokoh-tokoh teori behavioristic
1. Edward Lee Thondike
Dalam penelitiannya yang terkenal dalam percobaan menggunakan seekor
kucing. Kucing sengaja dilemparkan dan diletakkan didalam sangkar tersebut
tersentuh. Dalam percobaan tersebut apabila diluar sangkar diletakkan makanan,
maka kucing berusaha untuk mencapainya dengan cara-cara meloncat-loncat kian
kemari, dengan tidak sengaja kucing telah menyentuh kenop, maka terbukalah
pintu sangkar tersebut, dan kucing segera lari ke tempat makan. Percobaan ini
diulang untuk beberapa kali, dan setelah kurang dari 10 sampai dengan 12 kali,
kucing baru dapat dengan sengaja menyentuh kenop tersebut apabila diluar
dilrtakkan makanan.
2. Ivan Patrovic Pavlov
Dalam penelitiannya melalui percobaanya terhadap anjing, dimana
peranngsang asli dan netral di pasangkan dengan stimulus bersarat secara
berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan setalah
pengkondisian atau pembiasaan dapat diketahui bahwa daging yang menjadi
stimulus alami dapat digantikan oleh bunyi lonceng sebagai stimulus yang
dikondisikan. Ketika lonceng di bunyikan teryata air liur anjing keluar sebagai
respon yng dikondisikan.
3. William Mc Duagall
Ia mengangap psikologi sebagai pengetahuan tentang tingkah laku dan
perkembangan manusiawi dan harus di tinjau dari sudut biologi. Psikologi sosial
yang di bangun berdasarkan teori tentang perilaku manusia. Teori ini juga
menjadi lawan dari interpretasi mekanis dalam menilai kebiasaan manusia. Dalam
menyatakan teori tersebut ,
4. Clark Leonard Hull
Menurut Hull (1943, 1952), kebutuhan dikonsepkan sebagai dorongan
(drive), seperti lapar, haus, tidur, hilangnya rasa nyeri, dan sebagainya. Stimulus
hampir selalu dikaitkan denagan kebutuhan biologis ini, meskipun respons
mungkin bermacam-macam bentuknya. ketika seorang anak belajar membaca, di
mana kemampuannya dalam membaca akan meningkat tergantung pada faktor-
faktor seperti rajin belajar (IS), pujian dari orang tua (Reinforcement), dan
sebagainya yang berpotensi untuk memunculkan peningkatan kemampuan
membacanya.
5. B. F. Skinner
Salah satu hasil penelitian yang terkenal adalah kotak Skinner (Skinner
Box). Perubahan perilaku individu secara jelas, perubahan perilaku tersebut
diperoleh sebagai hasil respon individu terhadap kejadian ( stimulus) dari
lingkungan penguatan stimulus diberikan berulang-ulang agar dapat memperkuat
respon yang dikehendaki.
6. Jhon B Watson
Hasil penelitian watson yang terkenal adalah mengenai bayi yang berusia
11 bulan bernama Albert. Di perlihatkan pada bayi itu seekor tikus putih yang
tidak di takutinya.di belakangnya di perdengarkan suara keras dengan cara
memukul batang baja dengan palu. Rasa takut yang di timbulkan oleh suara keras
menyebabkan rasa takut terkondisikan pada tikus.
7. Edward Chance Tolman
Hasil penelitian seekor tikus yang berlari di simpang siur jalan (maze),
seekor kucing yang keluar dari puzzle box, anak-anak yang saling bercerita
tentang pikiran dan perasaan mereka.
Kelebihan Dan Kekurangan
1. Kelebihan
a. Sesuai dengan meteri pembelajaran
Teori belajar ini dinilai cukup cocok dengn pembelajaran dengan
tujuan memiliki kemampuan yang membutuhkan praktik serta pembiasaan
yang disiplin. Teori ini membantu individu dengan belajar secara terus-
menerus dan berkesinambungan dengan tujuan meraka bisa menerapkannya
sebaik mungkin.
b. Materi pembelajaran dirancang secara khusus
Materi pembelajaran yang diberikan sangat detil. Individu yang
memiliki niat dan tekad untuk mempelajari sesuatu yang begitu dalam akan
benar-benar terbantu dengan praktik teori belajar behavioristik karena
banyaknya materi yang diberikan. harapannya, peserta didik bisa memahami
semua pelajaran yang diberikan.
c. Membangun kosentrasi individu
Teori belajar ini memaksa individu belajar untuk membangun
konsentrasi pikiran mereka sendiri, dimotivasi dengan adanya penguatan dan
hukuman yang mungkin didapatkan. Motivasi ini dimunculkan sebagai
dorongan agar individu tersebut agar selalu siap untuk memunculkan respond
an harapannya mereka bisa membangun kosentrasi sebaik mungkin ketika
belajar
d. Sesuai dengan pemahaman belajar pada anak
Teori belajar ini cukup cocok diterapkan pada individu, terutama
anak, yang dinilai masih membutuhkan dominasi orang tuanya. Teori ini
berperang dalam memberikan pendidikan dalam bentuk pola pikir, melatih
memberikan respon cepat dengan membentuk kosentrasi secepat mungkin.
e. Perubahan belajar menjadi tolak ukur keberhasilan
Hasil dari pembelajaran menggunakan teori belajar ini lebih bisa
diamati. Hal ini terjadi karena perubahan manjadi tolak ukur teori belajar
behavioristik, seorang baru dianggap belajar ketika manghasilkan perilaku
yang berbeda akan suatu kejadian yang dialaminya. Dari sisi tenaga pendidik,
teori belajar ini juga membuat mereka berlatih diri untuk bersikap peka dan
jeli pada kondisi belajar yang dijalankan.
2. Kekurangan
a. Hanya berpusat pada tenaga pendidik
Pembelajar ini hanya berpusat pada guru atau tenaga pendidik
bukannya pada murid atau individu yang belajar. Hal ini berpotensi membuat
individu yang belajar justru kehilangan kemampuan dan kelebihan alaminya
seperti berkreasi sesuai dengan pikirannya. Pada tipe pembelajaran tertentu,
apliksi teori belajar ini akan menimbulkan kebosanan dan justru
membentuknya sebagai pribadi yang pasif karena hanya terus menerima,
tanpa dilibatkan untuk berpikir dan mengajukan pendapat.
b. Lebih menggunakan hafalan dibandingkan latihan
Pembelajaran ini mengagungkan cara hafalan. Praktik pembelajaran
menggunakan teori behavioristik cenderung menghasilkan metode belajar
yang kuno dan kurang efektif penyimpangan sedikit saja menimbulkan
hukuman. Peserta didik hanya berpikir sempit bahwa teori yang diberikan
oleh pendidiknya merupakan yang mutlak paling baik, paling relavan, dan
paling sempurna.
c. Kaku membosankan
Pembelajar dengan cara ini tergolong tidak kraktif dan
menyenangkan. Tidak ada suasana menyenangkan yang dibangun untuk
menumbuhkan minat belajar peserta didik kecuali dengan memberikan
reward ketikan mereka berhasilkan melakukan hal yang diingikan
d. Individu dibentuk menjadi pasif dan tidak inovatif
Hasil dari pembelajar menggunakan metode ini kebanyakan adalah
peserta didik yang pasif dan tidak kreatif. Hal ini dikarenakan selama proses
pembelajarannya, ia hanya terus menerima ilmu, bersaing untuk mencapai
target, dan terbiasa tertekan dengan pendidiknya sehingga harus mematuhi
hal-hal yang membuat terhindari dari hukuman. Hukuman verbal dan fisik
yang menjadi ancaman (atau bahkan pernah dialami) peserta didik pada
akhirnya akan memengaruhi perkembangan psikologi, baik dalam lingkup
pembelajaran maupun kehidupan sosialnya.
NAMA : FIFI ANDRIANI
NIM :-
NU ABSEN :
TANGGAL : 7 NOVEMBER 2021

DESKRIPSI PETA KONSEP


TEORI BEHAVIORISTIK

Menurut Bage dan Beliner mengemukakan bahwa behavioristik merupakan


perubahan tingkat laku sebagai hasil dari pengalaman.
Tokoh-tokoh teori behavioristic
1. Edward Lee Thondike
Dalam penelitiannya yang terkenal dalam percobaan menggunakan seekor
kucing. Kucing sengaja dilemparkan dan diletakkan didalam sangkar tersebut
tersentuh. Dalam percobaan tersebut apabila diluar sangkar diletakkan makanan,
maka kucing berusaha untuk mencapainya dengan cara-cara meloncat-loncat kian
kemari, dengan tidak sengaja kucing telah menyentuh kenop, maka terbukalah
pintu sangkar tersebut, dan kucing segera lari ke tempat makan. Percobaan ini
diulang untuk beberapa kali, dan setelah kurang dari 10 sampai dengan 12 kali,
kucing baru dapat dengan sengaja menyentuh kenop tersebut apabila diluar
dilrtakkan makanan.
2. Ivan Patrovic Pavlov
Dalam penelitiannya melalui percobaanya terhadap anjing, dimana
peranngsang asli dan netral di pasangkan dengan stimulus bersarat secara
berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan setalah
pengkondisian atau pembiasaan dapat diketahui bahwa daging yang menjadi
stimulus alami dapat digantikan oleh bunyi lonceng sebagai stimulus yang
dikondisikan. Ketika lonceng di bunyikan teryata air liur anjing keluar sebagai
respon yng dikondisikan.
3. William Mc Duagall
Ia mengangap psikologi sebagai pengetahuan tentang tingkah laku dan
perkembangan manusiawi dan harus di tinjau dari sudut biologi. Psikologi sosial
yang di bangun berdasarkan teori tentang perilaku manusia. Teori ini juga
menjadi lawan dari interpretasi mekanis dalam menilai kebiasaan manusia. Dalam
menyatakan teori tersebut,
4. Clark Leonard Hull
Menurut Hull (1943, 1952), kebutuhan dikonsepkan sebagai dorongan
(drive), seperti lapar, haus, tidur, hilangnya rasa nyeri, dan sebagainya. Stimulus
hampir selalu dikaitkan denagan kebutuhan biologis ini, meskipun respons
mungkin bermacam-macam bentuknya. ketika seorang anak belajar membaca, di
mana kemampuannya dalam membaca akan meningkat tergantung pada faktor-
faktor seperti rajin belajar (IS), pujian dari orang tua (Reinforcement), dan
sebagainya yang berpotensi untuk memunculkan peningkatan kemampuan
membacanya.
5. B. F. Skinner
Salah satu hasil penelitian yang terkenal adalah kotak Skinner (Skinner
Box). Perubahan perilaku individu secara jelas, perubahan perilaku tersebut
diperoleh sebagai hasil respon individu terhadap kejadian ( stimulus) dari
lingkungan penguatan stimulus diberikan berulang-ulang agar dapat memperkuat
respon yang dikehendaki.
6. Jhon B Watson
Hasil penelitian watson yang terkenal adalah mengenai bayi yang berusia
11 bulan bernama Albert. Di perlihatkan pada bayi itu seekor tikus putih yang
tidak di takutinya.di belakangnya di perdengarkan suara keras dengan cara
memukul batang baja dengan palu. Rasa takut yang di timbulkan oleh suara keras
menyebabkan rasa takut terkondisikan pada tikus.
7. Edward Chance Tolman
Hasil penelitian seekor tikus yang berlari di simpang siur jalan (maze),
seekor kucing yang keluar dari puzzle box, anak-anak yang saling bercerita
tentang pikiran dan perasaan mereka.
Kelebihan Dan Kekurangan
1. Kelebihan
a. Sesuai dengan meteri pembelajaran
Teori belajar ini dinilai cukup cocok dengn pembelajaran dengan
tujuan memiliki kemampuan yang membutuhkan praktik serta pembiasaan
yang disiplin. Teori ini membantu individu dengan belajar secara terus-
menerus dan berkesinambungan dengan tujuan meraka bisa menerapkannya
sebaik mungkin.
b. Materi pembelajaran dirancang secara khusus
Materi pembelajaran yang diberikan sangat detil. Individu yang
memiliki niat dan tekad untuk mempelajari sesuatu yang begitu dalam akan
benar-benar terbantu dengan praktik teori belajar behavioristik karena
banyaknya materi yang diberikan. harapannya, peserta didik bisa memahami
semua pelajaran yang diberikan.
c. Membangun kosentrasi individu
Teori belajar ini memaksa individu belajar untuk membangun
konsentrasi pikiran mereka sendiri, dimotivasi dengan adanya penguatan dan
hukuman yang mungkin didapatkan. Motivasi ini dimunculkan sebagai
dorongan agar individu tersebut agar selalu siap untuk memunculkan respond
an harapannya mereka bisa membangun kosentrasi sebaik mungkin ketika
belajar
d. Sesuai dengan pemahaman belajar pada anak
Teori belajar ini cukup cocok diterapkan pada individu, terutama
anak, yang dinilai masih membutuhkan dominasi orang tuanya. Teori ini
berperang dalam memberikan pendidikan dalam bentuk pola pikir, melatih
memberikan respon cepat dengan membentuk kosentrasi secepat mungkin.
e. Perubahan belajar menjadi tolak ukur keberhasilan
Hasil dari pembelajaran menggunakan teori belajar ini lebih bisa
diamati. Hal ini terjadi karena perubahan manjadi tolak ukur teori belajar
behavioristik, seorang baru dianggap belajar ketika manghasilkan perilaku
yang berbeda akan suatu kejadian yang dialaminya. Dari sisi tenaga pendidik,
teori belajar ini juga membuat mereka berlatih diri untuk bersikap peka dan
jeli pada kondisi belajar yang dijalankan.
2. Kekurangan
a. Hanya berpusat pada tenaga pendidik
Pembelajar ini hanya berpusat pada guru atau tenaga pendidik
bukannya pada murid atau individu yang belajar. Hal ini berpotensi membuat
individu yang belajar justru kehilangan kemampuan dan kelebihan alaminya
seperti berkreasi sesuai dengan pikirannya. Pada tipe pembelajaran tertentu,
apliksi teori belajar ini akan menimbulkan kebosanan dan justru
membentuknya sebagai pribadi yang pasif karena hanya terus menerima,
tanpa dilibatkan untuk berpikir dan mengajukan pendapat.
b. Lebih menggunakan hafalan dibandingkan latihan
Pembelajaran ini mengagungkan cara hafalan. Praktik pembelajaran
menggunakan teori behavioristik cenderung menghasilkan metode belajar
yang kuno dan kurang efektif penyimpangan sedikit saja menimbulkan
hukuman. Peserta didik hanya berpikir sempit bahwa teori yang diberikan
oleh pendidiknya merupakan yang mutlak paling baik, paling relavan, dan
paling sempurna.
c. Kaku membosankan
Pembelajar dengan cara ini tergolong tidak kraktif dan
menyenangkan. Tidak ada suasana menyenangkan yang dibangun untuk
menumbuhkan minat belajar peserta didik kecuali dengan memberikan
reward ketikan mereka berhasilkan melakukan hal yang diingikan
d. Individu dibentuk menjadi pasif dan tidak inovatif
Hasil dari pembelajar menggunakan metode ini kebanyakan adalah
peserta didik yang pasif dan tidak kreatif. Hal ini dikarenakan selama proses
pembelajarannya, ia hanya terus menerima ilmu, bersaing untuk mencapai
target, dan terbiasa tertekan dengan pendidiknya sehingga harus mematuhi
hal-hal yang membuat terhindari dari hukuman. Hukuman verbal dan fisik
yang menjadi ancaman (atau bahkan pernah dialami) peserta didik pada
akhirnya akan memengaruhi perkembangan psikologi, baik dalam lingkup
pembelajaran maupun kehidupan sosialnya.

Anda mungkin juga menyukai