Teori Behavioristik adalah teori yang mempelajari prilaku manusia.
Perspektif behavioral berfokus pada peran dari belajar dalam menjelaskan tingkah laku manusia dan terjadi melalui rangsangan berdasarkan (stimulus) yang menimbulkan hubungan prilaku reaktif (respon) hukum-hukum mekanistik Tokoh-tokoh teori behavioristic 1. Edward Lee Thondike Dalam penelitiannya yang terkenal dalam percobaan menggunakan seekor kucing. Kucing sengaja dilemparkan dan diletakkan didalam sangkar tersebut tersentuh. Dalam percobaan tersebut apabila diluar sangkar diletakkan makanan, maka kucing berusaha untuk mencapainya dengan cara-cara meloncat-loncat kian kemari, dengan tidak sengaja kucing telah menyentuh kenop, maka terbukalah pintu sangkar tersebut, dan kucing segera lari ke tempat makan. Percobaan ini diulang untuk beberapa kali, dan setelah kurang dari 10 sampai dengan 12 kali, kucing baru dapat dengan sengaja menyentuh kenop tersebut apabila diluar dilrtakkan makanan. 2. Ivan Patrovic Pavlov Dalam penelitiannya melalui percobaanya terhadap anjing, dimana peranngsang asli dan netral di pasangkan dengan stimulus bersarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan setalah pengkondisian atau pembiasaan dapat diketahui bahwa daging yang menjadi stimulus alami dapat digantikan oleh bunyi lonceng sebagai stimulus yang dikondisikan. Ketika lonceng di bunyikan teryata air liur anjing keluar sebagai respon yng dikondisikan. 3. William Mc Duagall Ia mengangap psikologi sebagai pengetahuan tentang tingkah laku dan perkembangan manusiawi dan harus di tinjau dari sudut biologi. Psikologi sosial yang di bangun berdasarkan teori tentang perilaku manusia. Teori ini juga menjadi lawan dari interpretasi mekanis dalam menilai kebiasaan manusia. Dalam menyatakan teori tersebut , 4. Clark Leonard Hull Menurut Hull (1943, 1952), kebutuhan dikonsepkan sebagai dorongan (drive), seperti lapar, haus, tidur, hilangnya rasa nyeri, dan sebagainya. Stimulus hampir selalu dikaitkan denagan kebutuhan biologis ini, meskipun respons mungkin bermacam-macam bentuknya. ketika seorang anak belajar membaca, di mana kemampuannya dalam membaca akan meningkat tergantung pada faktor- faktor seperti rajin belajar (IS), pujian dari orang tua (Reinforcement), dan sebagainya yang berpotensi untuk memunculkan peningkatan kemampuan membacanya. 5. B. F. Skinner Salah satu hasil penelitian yang terkenal adalah kotak Skinner (Skinner Box). Perubahan perilaku individu secara jelas, perubahan perilaku tersebut diperoleh sebagai hasil respon individu terhadap kejadian ( stimulus) dari lingkungan penguatan stimulus diberikan berulang-ulang agar dapat memperkuat respon yang dikehendaki. 6. Jhon B Watson Hasil penelitian watson yang terkenal adalah mengenai bayi yang berusia 11 bulan bernama Albert. Di perlihatkan pada bayi itu seekor tikus putih yang tidak di takutinya.di belakangnya di perdengarkan suara keras dengan cara memukul batang baja dengan palu. Rasa takut yang di timbulkan oleh suara keras menyebabkan rasa takut terkondisikan pada tikus. 7. Edward Chance Tolman Hasil penelitian seekor tikus yang berlari di simpang siur jalan (maze), seekor kucing yang keluar dari puzzle box, anak-anak yang saling bercerita tentang pikiran dan perasaan mereka. Kelebihan Dan Kekurangan 1. Kelebihan a. Sesuai dengan meteri pembelajaran Teori belajar ini dinilai cukup cocok dengn pembelajaran dengan tujuan memiliki kemampuan yang membutuhkan praktik serta pembiasaan yang disiplin. Teori ini membantu individu dengan belajar secara terus- menerus dan berkesinambungan dengan tujuan meraka bisa menerapkannya sebaik mungkin. b. Materi pembelajaran dirancang secara khusus Materi pembelajaran yang diberikan sangat detil. Individu yang memiliki niat dan tekad untuk mempelajari sesuatu yang begitu dalam akan benar-benar terbantu dengan praktik teori belajar behavioristik karena banyaknya materi yang diberikan. harapannya, peserta didik bisa memahami semua pelajaran yang diberikan. c. Membangun kosentrasi individu Teori belajar ini memaksa individu belajar untuk membangun konsentrasi pikiran mereka sendiri, dimotivasi dengan adanya penguatan dan hukuman yang mungkin didapatkan. Motivasi ini dimunculkan sebagai dorongan agar individu tersebut agar selalu siap untuk memunculkan respond an harapannya mereka bisa membangun kosentrasi sebaik mungkin ketika belajar d. Sesuai dengan pemahaman belajar pada anak Teori belajar ini cukup cocok diterapkan pada individu, terutama anak, yang dinilai masih membutuhkan dominasi orang tuanya. Teori ini berperang dalam memberikan pendidikan dalam bentuk pola pikir, melatih memberikan respon cepat dengan membentuk kosentrasi secepat mungkin. e. Perubahan belajar menjadi tolak ukur keberhasilan Hasil dari pembelajaran menggunakan teori belajar ini lebih bisa diamati. Hal ini terjadi karena perubahan manjadi tolak ukur teori belajar behavioristik, seorang baru dianggap belajar ketika manghasilkan perilaku yang berbeda akan suatu kejadian yang dialaminya. Dari sisi tenaga pendidik, teori belajar ini juga membuat mereka berlatih diri untuk bersikap peka dan jeli pada kondisi belajar yang dijalankan. 2. Kekurangan a. Hanya berpusat pada tenaga pendidik Pembelajar ini hanya berpusat pada guru atau tenaga pendidik bukannya pada murid atau individu yang belajar. Hal ini berpotensi membuat individu yang belajar justru kehilangan kemampuan dan kelebihan alaminya seperti berkreasi sesuai dengan pikirannya. Pada tipe pembelajaran tertentu, apliksi teori belajar ini akan menimbulkan kebosanan dan justru membentuknya sebagai pribadi yang pasif karena hanya terus menerima, tanpa dilibatkan untuk berpikir dan mengajukan pendapat. b. Lebih menggunakan hafalan dibandingkan latihan Pembelajaran ini mengagungkan cara hafalan. Praktik pembelajaran menggunakan teori behavioristik cenderung menghasilkan metode belajar yang kuno dan kurang efektif penyimpangan sedikit saja menimbulkan hukuman. Peserta didik hanya berpikir sempit bahwa teori yang diberikan oleh pendidiknya merupakan yang mutlak paling baik, paling relavan, dan paling sempurna. c. Kaku membosankan Pembelajar dengan cara ini tergolong tidak kraktif dan menyenangkan. Tidak ada suasana menyenangkan yang dibangun untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik kecuali dengan memberikan reward ketikan mereka berhasilkan melakukan hal yang diingikan d. Individu dibentuk menjadi pasif dan tidak inovatif Hasil dari pembelajar menggunakan metode ini kebanyakan adalah peserta didik yang pasif dan tidak kreatif. Hal ini dikarenakan selama proses pembelajarannya, ia hanya terus menerima ilmu, bersaing untuk mencapai target, dan terbiasa tertekan dengan pendidiknya sehingga harus mematuhi hal-hal yang membuat terhindari dari hukuman. Hukuman verbal dan fisik yang menjadi ancaman (atau bahkan pernah dialami) peserta didik pada akhirnya akan memengaruhi perkembangan psikologi, baik dalam lingkup pembelajaran maupun kehidupan sosialnya. NAMA : FIFI ANDRIANI NIM :- NU ABSEN : TANGGAL : 7 NOVEMBER 2021
DESKRIPSI PETA KONSEP
TEORI BEHAVIORISTIK
Menurut Bage dan Beliner mengemukakan bahwa behavioristik merupakan
perubahan tingkat laku sebagai hasil dari pengalaman. Tokoh-tokoh teori behavioristic 1. Edward Lee Thondike Dalam penelitiannya yang terkenal dalam percobaan menggunakan seekor kucing. Kucing sengaja dilemparkan dan diletakkan didalam sangkar tersebut tersentuh. Dalam percobaan tersebut apabila diluar sangkar diletakkan makanan, maka kucing berusaha untuk mencapainya dengan cara-cara meloncat-loncat kian kemari, dengan tidak sengaja kucing telah menyentuh kenop, maka terbukalah pintu sangkar tersebut, dan kucing segera lari ke tempat makan. Percobaan ini diulang untuk beberapa kali, dan setelah kurang dari 10 sampai dengan 12 kali, kucing baru dapat dengan sengaja menyentuh kenop tersebut apabila diluar dilrtakkan makanan. 2. Ivan Patrovic Pavlov Dalam penelitiannya melalui percobaanya terhadap anjing, dimana peranngsang asli dan netral di pasangkan dengan stimulus bersarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan setalah pengkondisian atau pembiasaan dapat diketahui bahwa daging yang menjadi stimulus alami dapat digantikan oleh bunyi lonceng sebagai stimulus yang dikondisikan. Ketika lonceng di bunyikan teryata air liur anjing keluar sebagai respon yng dikondisikan. 3. William Mc Duagall Ia mengangap psikologi sebagai pengetahuan tentang tingkah laku dan perkembangan manusiawi dan harus di tinjau dari sudut biologi. Psikologi sosial yang di bangun berdasarkan teori tentang perilaku manusia. Teori ini juga menjadi lawan dari interpretasi mekanis dalam menilai kebiasaan manusia. Dalam menyatakan teori tersebut, 4. Clark Leonard Hull Menurut Hull (1943, 1952), kebutuhan dikonsepkan sebagai dorongan (drive), seperti lapar, haus, tidur, hilangnya rasa nyeri, dan sebagainya. Stimulus hampir selalu dikaitkan denagan kebutuhan biologis ini, meskipun respons mungkin bermacam-macam bentuknya. ketika seorang anak belajar membaca, di mana kemampuannya dalam membaca akan meningkat tergantung pada faktor- faktor seperti rajin belajar (IS), pujian dari orang tua (Reinforcement), dan sebagainya yang berpotensi untuk memunculkan peningkatan kemampuan membacanya. 5. B. F. Skinner Salah satu hasil penelitian yang terkenal adalah kotak Skinner (Skinner Box). Perubahan perilaku individu secara jelas, perubahan perilaku tersebut diperoleh sebagai hasil respon individu terhadap kejadian ( stimulus) dari lingkungan penguatan stimulus diberikan berulang-ulang agar dapat memperkuat respon yang dikehendaki. 6. Jhon B Watson Hasil penelitian watson yang terkenal adalah mengenai bayi yang berusia 11 bulan bernama Albert. Di perlihatkan pada bayi itu seekor tikus putih yang tidak di takutinya.di belakangnya di perdengarkan suara keras dengan cara memukul batang baja dengan palu. Rasa takut yang di timbulkan oleh suara keras menyebabkan rasa takut terkondisikan pada tikus. 7. Edward Chance Tolman Hasil penelitian seekor tikus yang berlari di simpang siur jalan (maze), seekor kucing yang keluar dari puzzle box, anak-anak yang saling bercerita tentang pikiran dan perasaan mereka. Kelebihan Dan Kekurangan 1. Kelebihan a. Sesuai dengan meteri pembelajaran Teori belajar ini dinilai cukup cocok dengn pembelajaran dengan tujuan memiliki kemampuan yang membutuhkan praktik serta pembiasaan yang disiplin. Teori ini membantu individu dengan belajar secara terus- menerus dan berkesinambungan dengan tujuan meraka bisa menerapkannya sebaik mungkin. b. Materi pembelajaran dirancang secara khusus Materi pembelajaran yang diberikan sangat detil. Individu yang memiliki niat dan tekad untuk mempelajari sesuatu yang begitu dalam akan benar-benar terbantu dengan praktik teori belajar behavioristik karena banyaknya materi yang diberikan. harapannya, peserta didik bisa memahami semua pelajaran yang diberikan. c. Membangun kosentrasi individu Teori belajar ini memaksa individu belajar untuk membangun konsentrasi pikiran mereka sendiri, dimotivasi dengan adanya penguatan dan hukuman yang mungkin didapatkan. Motivasi ini dimunculkan sebagai dorongan agar individu tersebut agar selalu siap untuk memunculkan respond an harapannya mereka bisa membangun kosentrasi sebaik mungkin ketika belajar d. Sesuai dengan pemahaman belajar pada anak Teori belajar ini cukup cocok diterapkan pada individu, terutama anak, yang dinilai masih membutuhkan dominasi orang tuanya. Teori ini berperang dalam memberikan pendidikan dalam bentuk pola pikir, melatih memberikan respon cepat dengan membentuk kosentrasi secepat mungkin. e. Perubahan belajar menjadi tolak ukur keberhasilan Hasil dari pembelajaran menggunakan teori belajar ini lebih bisa diamati. Hal ini terjadi karena perubahan manjadi tolak ukur teori belajar behavioristik, seorang baru dianggap belajar ketika manghasilkan perilaku yang berbeda akan suatu kejadian yang dialaminya. Dari sisi tenaga pendidik, teori belajar ini juga membuat mereka berlatih diri untuk bersikap peka dan jeli pada kondisi belajar yang dijalankan. 2. Kekurangan a. Hanya berpusat pada tenaga pendidik Pembelajar ini hanya berpusat pada guru atau tenaga pendidik bukannya pada murid atau individu yang belajar. Hal ini berpotensi membuat individu yang belajar justru kehilangan kemampuan dan kelebihan alaminya seperti berkreasi sesuai dengan pikirannya. Pada tipe pembelajaran tertentu, apliksi teori belajar ini akan menimbulkan kebosanan dan justru membentuknya sebagai pribadi yang pasif karena hanya terus menerima, tanpa dilibatkan untuk berpikir dan mengajukan pendapat. b. Lebih menggunakan hafalan dibandingkan latihan Pembelajaran ini mengagungkan cara hafalan. Praktik pembelajaran menggunakan teori behavioristik cenderung menghasilkan metode belajar yang kuno dan kurang efektif penyimpangan sedikit saja menimbulkan hukuman. Peserta didik hanya berpikir sempit bahwa teori yang diberikan oleh pendidiknya merupakan yang mutlak paling baik, paling relavan, dan paling sempurna. c. Kaku membosankan Pembelajar dengan cara ini tergolong tidak kraktif dan menyenangkan. Tidak ada suasana menyenangkan yang dibangun untuk menumbuhkan minat belajar peserta didik kecuali dengan memberikan reward ketikan mereka berhasilkan melakukan hal yang diingikan d. Individu dibentuk menjadi pasif dan tidak inovatif Hasil dari pembelajar menggunakan metode ini kebanyakan adalah peserta didik yang pasif dan tidak kreatif. Hal ini dikarenakan selama proses pembelajarannya, ia hanya terus menerima ilmu, bersaing untuk mencapai target, dan terbiasa tertekan dengan pendidiknya sehingga harus mematuhi hal-hal yang membuat terhindari dari hukuman. Hukuman verbal dan fisik yang menjadi ancaman (atau bahkan pernah dialami) peserta didik pada akhirnya akan memengaruhi perkembangan psikologi, baik dalam lingkup pembelajaran maupun kehidupan sosialnya.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita