Anda di halaman 1dari 32

SKRIPSI

Analisis faktor faktor yang mempengaruhi perilaku personal hygiene pada


lansia

Oleh :

Yuyun Erviana
Nim. 1711B0074
Agusta Dian Ellina, S.Kep.Ns., M.Kep.
Nik. 13.07.09.075

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
INSTITUT ILMU KESEHATAN
STRADA INDONESIA
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PERSONAL


HYGIENE PADA LANSIA

Diajukan oleh :

YUYUN ERVIANA
NIM. 1711B0074

TELAH DISETUJUI UNTUK DILAKUKAN UJIAN


Trenggalek 01 Maret 2021

Agusta Dian Ellina, S.Kep.Ns., M.Kep.


Nik. 13.07.09.075

Mengetahui ,
Dekan Fakultas Keperawatan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Dr.Byba Melda Suhita, S.Kep.Ns.,M.Kes


NIK. 13.07.06.0033

i
LEMBAR PENGESAHAN

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERILAKU PERSONAL


HYGIENE PADA LANSIA

Oleh :
YUYUN ERVIANA
NIM.1711B0074

Literature Review ini Telah Diuji dan Dinilai Oleh panitia penguji
Pada Program Studi S1Keperawatan Fakultas Keperawatan
Pada hari senin 01 Maret 2021

PANITIA PENGUJI

Ketua : Atik Setiawan W.,S.Kep.,Ns.,M.kep ……………….

Anggota : 1.Dedi saifulah , S.Kep.,Ns.,M.Kep ……………….

2. Agusta Dian E.,S.Kep.,Ns.,M.Kep .........................

Mengetahui ,
Dekan Fakultas Keperawatan
Institut Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia

Dr.Byba Melda Suhita, S.Kep.Ns.,M.Kes


NIK. 13.07.06.0033

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur Peneliti kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih dan karuniaNya
sehingga Literatur review yang berjudul “ANALISIS PERILAKU PERSONAL HYGI
ENE PADA LANSIA DAN FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI” dapat
terselesaikan dengan baik.
Dalam penyusunan literature review ini, Peneliti banyak mendapatkan bimbingan
dan dorongan dari berbagai pihak. Untuk itu Peneliti mengucapkan terima kasih kepada :
1. Keluarga tercinta yang telah memberi do’a dan semangat juang yang tak henti-
hentinya.
2. Kekasih saya Krisma Oka Saputra yang selalu berjuang dan memotivasi saat menempuh
kuliah sampai akhir skripsi untuk memperoleh gelar sarjana
3. Dr. H. Sandu Siyoto, S.Sos., SKM., M.Kes., selaku Ketua Institut Ilmu Kesehatan
STRADA Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti
dan menyelesaikan pendidikan.
4. Dr. Byba Melda Suhita, S.Kep.Ns., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Keperawatan Institut
Ilmu Kesehatan STRADA Indonesia yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas
untuk mengikuti dan menyelesaikan pendidikan
5. Aprin Rusmawati, S.kep.,Ns.,M.Kep selaku Kaprodi S1 Keperawatan Institut Ilmu
Kesehatan STRADA Indonesia
6. Agusta Dian E.,S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku pembimbing yang telah banyak memberikan
masukan dan saran demi kesempurnaan Usulan penelitian ini.
7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi DIII Kebidanan Institut Ilmu Kesehatan STRADA
Indonesia yang telah memberikan bimbingan dan pendidikan selama Peneliti mengikuti
pendidikan.

Semoga TUHAN Yang Maha Esa memberikan rahmatnya. Harapan peneliti


semoga literatur review ini berguna bagi peneliti, maupun pihak yang berkepentingan.
Peneliti menyadari bahwa litrtatur review ini jauh dari sempurna. Untuk itu saran dan
kritik sangat kami harapkan demi kesempurnaan Usulan penelitian ini.

Trenggalek 01 Maret 2021

Peneliti

iii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................................i
HALAMAN PENGESAHAN .................................................................................................ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................................iii
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................iv
ABSTRAK ……………………………………………………………..................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................................2
C. Tujuan Penelitian .........................................................................................................2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Landasan Teori.............................................................................................................3
1. Konsep Lansia .............................................................................................................3
2. Personal Hygiene .........................................................................................................4
3. Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene ..........................................................7

BAB III METODE PENELITIAN


A. Pernyataan Penelitian ..................................................................................................9
B. Inklusi dan Ekslusi.......................................................................................................9
C. Studi Literatur ..............................................................................................................9
D. Alogaritma Penelitian ..................................................................................................10
E. Temuan Studi Literatur ...............................................................................................11
BAB IV HASIL REVIEW……………………………………………....................................15
BAB V PEMBAHASAN…………………………………...................................……….......21
BAB VI KESIMPULAN …………………………………………................................……23
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………...............................……24
Lembar konsultasi …………………………………………………................................……26

iv
Analisis faktor faktor yang mempengaruhi perilaku personal hygiene pada
lansia

Yuyun Erviana1 , Agusta Dian Elina2


Institute Ilmu Kesehatan (IIK) STRADA Indonesia
Email Korespondensi : yuyunerfiana2898@gmail.com

ABSTRAK
Latar belakang Proses menua (aging) adalah proses alami yang disertai adanya penurunan
kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain. Keadaan itu
cenderung berpotensi menimbulkan masalah kesehatan secara umum, salah satu diantara
masalah kesehatan tersebut adalah dalam melakukan kegiatan sehari-hari terutama memenuhi
kebutuhan kebersihan dirinya sendiri (personal hygiene) seperti mandi, menjaga kebersihan
kulit kepala (Farina, 2014)
Metode Literature bersumber dari database PubMed, Perpustakaan Nasional, dan Google
Schoolar, yang diterbitkan dari tahun 2010 sampai 2020, dan mayoritas menggunakan desain
yaitu korelasi dan chi square
Hasil Dari delapan artikel mendapatkan hasil bahwa terdapat beberapa faktor yang
mempengaruhi personal hygiene pada lansia antara lain faktor pengetahuan , faktor ekonomi ,
faktor kondisi fisik
Kesimpulan Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi personal hygiene pada lansia .
Hal ini ditunjukkan dengan adanya tanda dan gejala seperti lansia masih terlihat belum rapi
dalam berpakaian dan masih terdapat lansia yang bau badan dan kuku panjang.
Kata kunci personal hygiene , lansia , faktor yang mempengaruhi personal hygiene

v
Analysis of factors influencing personal hygiene behavior in the elderly

Yuyun Erviana1 , Agusta Dian Elina2


STRADA Indonesia Institute of Health Sciences (IIK)
Correspondence Email: yuyunerfiana2898@gmail.com

ABSTRACT
Introduction Aging is a natural process accompanied by a decline in physical, psychological
and social conditions that interact with one another. This situation tends to have the potential
to cause health problems in general, one of the health problems is in carrying out daily
activities, especially meeting personal hygiene needs such as bathing, maintaining the
cleanliness of the scalp (Farina, 2014).
Methods Literature is sourced from the PubMed database, the National Library, and Google
Scholar, published from 2010 to 2020, and the majority uses the design, namely correlation
and chi square
Results From the eight articles, the results show that there are several factors that affect
personal hygiene in the elderly, including knowledge factors, economic factors, and physical
condition factors
Conclusion There are several factors that affect personal hygiene in the elderly. This is
indicated by the presence of signs and symptoms such as the elderly who are still not neatly
dressed and there are still elderly people who have body odor and long nails.
Keyword personal hygiene, elderly, factors that affect personal hygiene

vi
BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Masalah yang timbul pada lansia adalah sulitnya untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan usia lanjut, personal hygiene (kebersihan perorangan) dasar
karena individu yang mempunyai kebersihan diri baik mempunyai resiko yang lebih
rendah untuk mendapat penyakit. Kurangnya tindakan personal hygiene dan perlindungan
khusus yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan, kemudian Perawatan fisik diri
sendiri mencakup perawatan kulit, kuku, alat kelamin, rambut, mata, gigi-mulut, telinga
dan hidung (Martinus Jimung, 2018)
Berdasarkan data World Health Organization pada tahun 2015,menunjukan lansia yang
sudah tidak dapat melakukan aktivitas fisik sehingga tidak menjaga kebersihan diri
diperkirakan sekitar 38,2% di dunia (WHO, 2015). Dari proporsi penduduk lansia di
Indonesia menunjukan lansia yang kurang menjaga kebersihan diri diperkirakan sekitar
18,2% dari jumlah populasi lansia, dikarenakan terbatasnya kemampuan diri dalam
melaksanakan hygiene (Nopitasari et al., 2017)
Pertambahan penduduk lansia di Indonesia menunjukan adanya peningkatan
jumlah lansia, pada tahun 2016 pertambahan lansia sebanyak 21,4% (Kemenkes RI,
2016). Penduduk lansia terbanyak di Indonesia yaitu provinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta 13,04%, sedangkan di posisi kedua yaitu Jawa Timur 10,4%,). Sedangkan
Jumlah penduduk lanjut usia di Kabupaten  Trenggalek  adalah sebesar 17,23 % , dalam
setiap tahun mengalami peningkatan dari tahun 2010 sampai 2020 pada tahun 2010
sebanyak 13,43% dan pada tahun 2020 mengalami peningkatan sebesar 17,23% dan
didaerah sekitar tempat tinggal saya masih banyak lansia yang kurang memperhatikan
kebersihan dirinya masih banyak yang terlihat kurang bersih
Personal hygiene sangat penting untuk di perhatikan pada lansia karena saat
mengijak usia lanjut para lansia sudah mengalami penurunan fungsi tubuh dan kondisi
fisik yang menurun ssehingga pemenuhan akan personal hygiene menjadi menurun. dan
sering di temui dalam masyarakat lansia mengalami keterbatasan fisik setiap aktifitas
selalu di bantu oleh keluarga dan juga banyak lansia yang mengalami penurunan daya
ingat , lansia juga kurang pengetahuan kurang akan edukasi untuk mengetahui bagaimana
merawat atau melakukan personal hygiene dengan baik dan benar

1
Pada umumnya setelah orang memasuki lansia berada pada keadaan yang tidak
berdaya, baik kesehatan maupun sosialnya, yang membuat mereka tidak mampu
melakukan aktivitas dalam memenuhi kebutuhan personal hygiene secara mandiri,
misalnya penurunan kemampuan untuk mandi disebabkan oleh karena lansia tidak
mampu pergi ke kamar mandi, menggunakan sabun, menggunakan handuk untuk
menjangkau seluruh tubuh . Apabila kebutuhan personal hygiene lansia tidak dapat
terpenuhi dengan adekuat dapat menyebabkan rasa tidak nyaman, penyakit kulit seperti
panu, rambut kusut, bau rambut tidak enak, stomatitis, bau mulut, terjadi infeksi pada
saluran kencing karena gangguan toileting dan tidak terpenuhinya kebutuhan dasar lansia
(Soejono dan Raharjo, 2010).
Upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit pada lansia
seperti infeksi dan terjadinya penyakit kulit adalah dengan memberikan penyuluhan
kepada lansia yang kurang menjaga kebersihan diri
Mengingat kesehatan lansia sangat perlu di perhatian untuk menjaga kesehatan di
masa tua perlu untuk dilakukan rangkuman literature review yang bertujuan untuk
mengidentifikasi faktor – faktor yang terkait dengan personal hygiene pada lansia

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas , maka perumusan masalah yang akan diangkat
dalam penelitian ini adalah “ faktor faktor apa saja yang mempengaruhi hygiene sanitasi
pada lansia di indonesia

C. Tujuan Penelitian
Tujuan Umum
Menjelaskan faktor - faktor yang mempengaruhi hygiene sanitasi pada lansia
Tujuan khusus
a. Mengidentifikasi faktor tingkat pengetahuan yang mempengaruhi personal
hygiene pada lansia
b. Mengidentifikasi faktor tingkat status ekonomi yang mempengaruhi personal
hygiene lansia
c. Mengidentifikasi faktor dukungan keluarga yang mempengaruhi personal hygiene
lansia
d. Mengidentifikasi faktor kondisi fisik yang mempengaruhi personal hygiene lansia

2
BAB II
KONSEP TEORI

A. Landasan Teori
1. Konsep Lansia
a. Definisi
Usia lanjut adalah fase menurunnya kemampuan akal dan fisik, yang
dimulai dengan adanya beberapa perubahan dalam hidup. Sebagaimana diketahui,
ketika manusia mencapai usia dewasa, ia mempunyai kemampuan reproduksi dan
melahirkan anak. Ketika kondisi hidup berubah, seseorang akan kehilangan tugas
dan fungsi ini dan memasuki selanjutnya yaitu usia lanjut kemudian mati. (Amaral
et al., 2013)
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam Mubarak dan
Iqbal,W(2006), Batasan lanjut usia meliputi :
1. Usia pertengahan (middle age), ialah kelompok usia 45 sampai 59 tahun.
2. Lanjut usia (elderly) usia antara 60 sampai 70 tahun.
3. Lanjut usia tua (old) usia antara 75 sampai 90 tahun.
4. Usia sangat tua (very old) usia di atas 90 tahun
b. Perubahan pada lansia
Menurut nugroho(2000), perubahan yang terjadi pada lansia adalah :
a. Perubahan atau kemunduran biologi
1. Kulit menjadi tipis, kering, keriput dan tidak elastic lagi. Fungsi kulit
sebagai penyakit suhu tubuh lingkungan dan mencegah kuman-kuman
penyakit masuk
2. Rambut mulai rontok, berwarna putih, kering dan tidak mengkilat.
3. Gigi mulai habis.
4. Penglihatan dan pendengaran berkurang.
5. Mudah lelah, gerakan menjadi lamban dan kurang lincah.
6. Keterampilan tubuh menghilang disana-sini terdapa timbunan lemak
terutama pada bagian pinggul dan perut.
7. Jumlah sel otot berkurang mengalami atrofi sementara jumlah jaringan ikat
bertambah, volume otot secara keseluruhan menyusut, fungsinya menurun
dan kekuatannya berkurang.

3
8. Pembuluh darah penting khususnya yang terletak dijantung dan otak
mengalami kekakuan lapisan intim menjadi kasr akibat merokok,
hipertensi, diabetes mellitus, kadar kolesterol tinggi dan lain-lain yang
memudahkan timbulnya pengumpulan darah dan thrombosis.
9. Tulang pada proses menua kadar kapur (kalsium) menurun akibatnya
tulang menjadi keropos dan mudah patah.
c. Teori Konsep Menua
1. Teori Biologi
Teori genetik Clock Menurut teori ini menua telah terprogram secara
genetik, setiap spesies mempunyai didalamnya inti selnya jam genetik yang
telah di putar menurut suatu replikasi tertentu. Jadi bila jam ini berhenti kita
akan meninggal duni tanpa di sertai dengan keadaan lingkungan / penyakit.
(Amaral et al., 2013)
2. Teori Psikologi
Perubahan psikologi yang terjadi dapat dihubungkan dengan mental
dan keadaan fungsional. Adanya penurunan dari intelektualitas yang meliputi
persepsi kemampuan kognitif, memori, dan belajar pada usia lanjut
menyebabkan mereka sulit untuk dipahami saat berinteraksi((Amaral et al.,
2013)

2. Personal Hygiene
a. Pengertian personal hygiene
Kebersihan diri adalah upaya individu dalam memelihara kebersihan
diri yang meliputi kebersihan rambut, gigi dan mulut, mata, telinga, kuku, kulit,
dan kebersihan dalam berpakaian dalam meningkatkan kesehatan yang optimal .
Dalam kehidupan sehari-hari kebersihan merupakan hal yang sangat penting dan
harus diperhatikan karena kebersihan akan mempengaruhi kesehatan dan psikis
seseorang. Kebersihan itu sendiri sangat dipengaruhi oleh nilai individu dan
kebiasaan. Hal-hal yang sangat berpengaruh itu di antaranya kebudayaan , sosial,
keluarga, pendidikan, persepsi seseorang terhadap kesehatan, serta tingkat
perkembangan. Personal hygiene berasal dari bahasa Yunani yaitu personal yang
artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan seseorang adalah suatu
tindakan untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk
kesejahteraan fisik dan psikis ((Amaral et al., 2013)

4
b. Tujuan personal hygiene
Tujuan dari personal hygiene adalah(Amaral et al., 2013)
1. Meningkatkan derajat kesehatan seseorang
2. Memelihara kebersihan diri seseorang
3. Memperbaiki personal hygiene yang kurang
4. Mencegah penyakit
5. Menciptakan keindahan
6. Meningkatkan rasa percaya diri
c. Macam Macam Personal Hygiene
Menurut Potter dan Perry (2012) bahwa macam-macam personal hygiene adalah
sebagai berikut:
1. Perawatan kulit
Kulit merupakan organ aktif yang berfungsi pelindung, sekresi, ekskresi,
pengaturan temperatur, dan sensasi. Kulit memiliki tiga lapisan utama :
Epidermis, dermis, dan subkutan. Epidermis disusun beberapa lapisan tipis dari
sel yang mengalami tahapan berbeda dari maturasi. (Prakoso, 2015)
2. Perawatan kaki dan kuku
Kaki dan kuku seringkali memerlukan perhatian khusus untuk
mencegah infeksi,bau, dan cedera pada jaringan. Perawatan dapat digabungkan
selama mandi atau pada waktu yang terpisah. Seringkali orang tidak sadar akan
masalah kaki dan kuku sampai terjadi nyeri atau ketidaknyamanan. Masalah
dihasilkan karena perawatan yang salah atau kurang terhadap kaki dan tangan
seperti menggigit kuku atau pemotongan yang tidak tepat.
3. Perawatan Mulut
Hygiene mulut membantu mempertahankan status kesehatan mulut, gigi,
gusi dan bibir. Menggosok membersihkan gigi dari partikel-partikel makanan,
plak, bakteri, memasase gusi dan mengurangi ketidaknyamanan yang dihasilkan
dari bau dan rasa yang tidak nyaman. Flossing membantu lebih lanjut dalam
mengangkat plak dan tartar di antara gigi untuk mengurangi inflamasi gusi dan
infeksi.
4. Perawatan rambut
Penampilan dan kesejahteraan seseorang seringkali tergantung dari cara
penampilan dan perasaan mengenai rambutnya. Penyakit atau ketidakmampuan
mencegah untuk memelihara perawatan rambut sehari-hari. Rambut akan

5
terlihat kusut dan tidak sehat untuk itu memotong rambut, menyikat, menyisir,
dan bershampo adalah cara untuk perawatan rambut.
5. Perawatan mata
Secara normal tidak ada perawatan khusus yang diperlukan untuk mata
karene secara terus-menerus dibersihkan air mata dan kelopak mata dan bulu
mata mencegah masuknya partikel asing. Seseorang hanya memerlukan untuk
memindahkan sekresi kering yang terkumpul pada kantus sebelah dalam atau
bulu mata.
6. Perawatan telinga
Hygiene telinga mempunyai implikasi untuk ketajaman pendengaran bila
substansi lilin atau benda asing berkumpul pada kanal telinga luar yang
mengganggu konduksi suara. Hygiene telinga dengan cara membersihkan
telinga secara teratur dan jangan mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam
7. Perawatan hidung
Hidung memberikan indera penciuman tetapi juga memantau temperatur
dan kelembaban udara yang dihirup serta mencegah masuknya partikel asing ke
dalam sistem pernafasan. Akumulasi sekresi yang mengeras di dalam nares
dapat merusak sensasi olfaktori dan pernafasan. Secara tipikal perawatan
hygiene hidung adalah sederhana dengan membersihkan hidung secara teratur.
8. Perawatan perinium
Tujuan dari perawatan perineum adalah untuk mencegah dan mengontrol
infeksi, mencegah kerusakan kulit, meningkatkan kenyamanan, serta
mempertahankan kebersihan diri. Perawatan perineum adalah pemenuhan
kebutuhan untuk menyehatkan daerah antara paha yang dibatasi vulva dan anus
pada ibu yang dalam masa antara kelahiran placenta sampai dengan kembalinya
organ genetik seperti pada waktu sebelum hamil (Alin, 2011)
d. Tanda Dan Gejala
Menurut Depkes (2000: 20) Tanda dan gejala klien dengan defisit
perawatan diri adalah:
a. Fisik Badan bau, pakaian kotor, Rambut dan kulit kotor, Kuku panjang dan
kotor, Gigi kotor disertai mulut bau, Penampilan tidak rapi
b. Psikologis Malas, tidak ada inisiatif, Menarik diri, isolasi diri, Merasa tak
berdaya, rendah diri dan merasa hina.

6
c. Sosial Interaksi kurang, Kegiatan kurang, Tidak mampu berperilaku sesuai
norma, Cara makan tidak teratur BAK dan BAB di sembarang tempat, gosok
gigi dan mandi tidak mampu mandiri.

3. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Peronal Hygiene


1. pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang
baik dapat meningkatkan kesehatan. Menurut Purwanto (1999) dalam
Friedman (1998), domain kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang bersifat
intelektual (cara berpikir, berabstraks, analisa, memecahkan masalah dan lain-
lain). Yang meliputi pengetahuan (knowledge), pemahaman
(comperehension), penerapan (aplication), analisa (analysis), sintesis
(synthesis) dan evaluasi (evaluation). Individu dengan pengetahuan tentang
pentingnya kebersihan diri akan selalu menjaga kebersihan dirinya untuk
mencegah dari kondisi / keadaan sakit ((Mac Ruairc, 2012)
2. Status ekonomi
Status ekonomi adalah kedudukan seseorang atau keluarga di
masyarakat berdasarkan pendapatan perbulan. Status ekonomi dapat dilihat
dari pendapatan yang disesuaikan dengan harga barang pokok ((Haloho,
2014)
Ekonomi memang tidak mempunyai pengaruh langsung terhadap
pengetahuan, namun ekonomi ini erat hubungannya dengan ketersediaan
fasilitas (Notoatmodjo, 2010). Orang atau lansia yang berpenghasilan tinggi
akan menyediakan fasilitas kesehatan yang lebih lengkap dibandingkan
dengan lansia yang berpenghasilan rendah.
3. Dukungan keluarga
Keluarga merupakan support sistem utama bagi lansia dalam
mempertahankan kesehatannya. Peranan keluarga dalam perawatan lansia
antara lain menjaga atau merawat lansia, mempertahankan dan meningkatkan
status mental mengantisifasi perubahan sosial ekonomi, serta memberikan
motivasi dan memfasilitasi kebutuhan spritual bagi lansia (Mac Ruairc, 2012)
4. Kondisi fisik
lansia yang memiliki penyakit tertentu, misalnya kanker tahap lanjut
atau yang menjalani operasi seringkali kekurangan energi fisik atau

7
ketangkasan untuk melakukan hygiene pribadi. Seorang klien yang
menggunakan gips pada tangan nya atau menggunakan traksi membutuhkan
bantuan untuk mandi yang lengkap. Kondisi jantung, neurologis, paru-paru,
dan metabolik yang serius dapat melemahkan atau menjadikan klien tidak
mampu dan memerlukan perawat untuk melakukan perawatan hygiene
total(Mac Ruairc, 2012)

8
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Pernyataan penelitian
Dalam penulisan artikel ilmiah ini saya mengambil judul analisis hygiene sanitasi
dan faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene pada lansia dimana jika di pecah
dengan analisis PICO adalah sebagai berikut :
1. P ( Problem ) : P disini person atau subjek dengan keyword kebersihan diri
pada lansia keyword : “ eldery “
2. I ( intervention ) : I disini intervensi atau tindakan yang dilakukan
menganalisis faktor faktor yang mempengaruhi hygiene pada lansia dengan
keyword “ factor “ AND “ eldery “
3. O ( Outcome ) : O disini adalalah “personal hygiene”

B. Inklusi dan Ekslusi


1. kriteria inklusi
adapun kriteria inklusi pada penelitian ini antara lain :
a. pencarian jurnal dengan menggunakan tema personal hygiene yang di kaitkan
dengan variable dependen yaitu perilaku hygiene sanitasi dan variable
independen yaitu faktor faktor yang mempengaruhi.
b. Responden dalam jurnal hasil penelitian adalah lansia
c. Hasil penelitian di publikasikan dalam rentan waktu 2010 – 2020.
d. Artikel yang di akses fulltext dalam format pdf.
e. Variable dependen adalah perilaku personal hygiene pada lansia
f. Variable independen adalah faktor faktor yang mempengaruhi, pengetahuan ,
ekonomi , kemandirian lansia
2. kriteria Ekslusi
Adapun kriteria ekslusi pada penelitian ini antara lain :
1. responden penelitian bukan lansia
2. tidak menjawab hasil penelitian yang diinginkan
3. Studi Literatur

9
Dalam penulisan literature review ini saya menggunakan
database akademik dari google scholar, pubmed dan wiley dengan
kata kunci tiap variable yang telah di pilih . artikel yang ditemukan
dibaca dengan cermat untuk melihat apakah jurnal memenuhi kriteria
inklusi penulis untuk dijadikan sebagai literature dalam penulisan
literature review . pencarian berbatas 10 tahun terakhir mulai dari
tahun 2010 hingga tahun 2020 yang di akses dalam format pdf.

4. Algoritma Penilitian
Pubmed Wiley Google Scholar
(4) (1) (17)

Ekslusi : bukan
Identification 22
tahun 2010 – 2020
(n=0)
22
Ekslusi : bukan
screning
jurnal penelitian ,
10 tidak menjawab
hasil yang di
bigibility inginkan ,
10 responden bukan
lansia (n = 12)
included

Bagan 1. Literature Review process

10
5. Menilai kualitas artikel berdasarkan temuan studi literature
No Author Nama Judul Metode Hasil Kesimpulan Database
jurnal Vol ( desain , penelitian
, No, sampel ,
Tahun variable ,
instrumen ,
analisis
1. (Hardon Jurnal issn Faktor-faktor D : cross Faktor Dari ketiga Google
o et al, vol 1 no. 1 yang sectional ekonomi 43 faktor schoolar
2019) februari mempengaruhi S : total (74,1%) tersebut
2019 pemenuhan sampling
Faktor yang paling
personal V : personal
pengetahuan mempengar
hygiene pada hygiene ,
39 (67,2%) uhi adalah
lansia ekoomi ,
Faktor kondisi faktor
pengetahuan ,
kondisi fisik
fisik 31 ekonomi

I : kuesioner (53,4%) karena


dan observasi persentasen
A : uji chi ya lebih
square tinggi

2. (Farina, Jurnal Faktor- faktor D : cross Faktor status Faktor yang Google
2014) publikasi yang sectional kesehatan 9 berpengaruh Scholar
stikes mempengaru S : total orang (12,3%) dan paling
sampling
aisyah hi perilaku dalam dominan
V : perilaku
yogyakart pemenuhan keadaan tidak yaitu faktor
personal
a Vol. personal sehat. tingkat
hygiene, faktor
hygiene pada Faktor Pengetahua
yang
lansia di panti mempengaruhi perilaku 35 n
sosial tresna personal orang (47,9%)
werdha unit hygiene. Faktor

11
budi luhur I : kuesioner, pendidikan 45
bantul observasi dan orang
yogyakarta studi (61,64%)
dokumentasi
A : chi kuadrat
dan run test
3. (Martin Jurnal Faktor yang D : cross Faktor usia p- Faktor yang Google
us kesehatan mempengaru sectional value = 0,001, sangat scholar
Jimung, Vol .5 hi kejadian S: faktor dominan
2018) No. 2 menurunnya consecutive pengetahuan dipengaruhi
Desember personal sampling pvalue = oleh faktor
2018 hygiene V : Usia, 0,034,faktor pengetahuan
lansia di Pengetahuan, Fungsi
ppslu Fungsi Fisiologis
mappakasung Fisiologis pvolue =
gu kota dan Personal 0,000
PAREPARE Hygiene
Lansia
I : kuesioner
A : uji chi
square
4. (Siska Jurnal Gambaran D : cross . Berdasarkan Ada Google
2020 ) publikasi kondisi fisik sectional hasil analisa hubungan scholar
universita dan S : purposive diperoleh 86 antara status
s citra pemenuhan sampling responden ekonomi
bangsa personal V : personal penelitian dengan
hygiene pada hygiene , yang memiliki pemenuhan
lansia eldery faktor personal
I : kuesioner kebiasaan hygiene
A : chi square dalam
pemenuhan
personal
hygiene
sebanyak
(65,1%)

12
dengan p-
value 0,006
dan faktor
sosial
ekonomi
dengan
pendapatan
cukup
sebanyak
(61,6%)
dengan p-
value 0,030.
p-value 0,006
dan 0,030
5. (Amaral Jurnal of Faktor Yang D : cross Faktor tingkat Faktor yang Google
et al., petrology Berhubungan sectional pengetahuan paling scholar
2013) Vol. 369 Dengan S : purposive 0,012 dominan
No.1 Tingkat sample Faktor adalah
Tahun Kemandirian V : Tingkat kebutuhan faktor
2013 Lansia Dalam Kemandirian 0,035 dukungan
Memenuhi Lansia , Faktor keluarga
Kebutuhan Support dukungan
Personal social , faktor social kelurga
Hygiene Di faktor yang 0,621
Panti Sosial mempengaru
Tresna hi
Werdha Budi I : kuesioner
Darma Bekasi dan observasi
Jawa Barat A : uji one
shot
6. (Iswanti Jurnal Health D : quasy Hasil pendidikan Google
ah et al., keperawat Education experiment penelitian kesehatan scholar
2015) an Towards The S : purposive didapatkan tentang
Vol. 3 Health sampling adanya personal

13
No. 2 Behaviour of V : perilaku, pengaruh hygiene
Tahun The Elderly personal antara dapat
2015 About hygiene, sebelum mempengar
Personal lansia dikasih uhi tingkat
Hygiene I : observasi penyuluhan perilaku
dan dan sebelum kesehatan
wawancara ditunjukkan lansia
A : uji dengan nilai
Wilcoxon test signifikansi
dan Mann P=0,001
Whitney test (P<0,05).
7. (Shinta Jurnal Hubungan D : cross Hasil Dapat Google
W. B., kesehatan tingkat sectional penelitian disimpulkan scholar
2017) Vol.1 pengetahuan S : total menunjukan bahwa
Tahun lansia dengan sampling bahwa p lebih tingkat
Juni 2017 perilaku V : tingkat kecil dari 0,05 pengetahuan
personal pengetahuan, yaitu 0,000 juga
hygiene personal (0,000<0,05) mempengar
lansia di hygiene, uhi faktor
dusun lansia personal
krasakan I : kuesioner hygiene
A : chi square
8. (K. Publikasi Gambaran D : deskriptif Hasil Kondisi Google
Astarani Ilmiah kondisi fisik S : total penelitian fisik e pada Scholar
2017 ) ISSN. dan sampling menunjukkan lansia
2579- pemenuhan V : kondisi sebagian besar sangat
7719 personal fisik , responden terkait
hygiene pada pemenuhan dengan karena
lansia personal kondisi fisik dengan
hygiene baik yaitu kondisi fisik
lansia sebanyak 19 yang sehat
I : lembar responden lansia dapat
observasi , (70%) dan melakukan
wawancara semua pemenuhan

14
A : distribusi responden personal
frekuensi dengan hgiene
pemenuhan
personal
hygiene yang
baik yaitu
sebanyak 27
responden
(100%)
9. (H. Jurnal : Hubungan D : cross Berdasarkan Dari hasil Google
khulaifa communit dukungan sectional hasil dapat di Scholar
h 2014 ) y health keluarga S : purposive pengujian simpulkan
nursing dengan sampling menunjukkan bahwa
Vol : 2 kemandirian V : dukungan nilai Chi- faktor
No : 2 lansia dalam keluarga, Square untuk dukungan
Tahun : pemenuhan kemandirian mengetahui keluarga
2014 activitie daily lansia adanya sangat
living di melakukan hubungan berpengaruh
dusun aktifitas antara pada
sembayat hidup sehari- dukungan personal
timur, hari keluarga hygiene
kecamatan I : kuesioner dengan lansia
manyar, A : chi square kemandirian
kabupaten lansia yaitu
gresik sebesar 9.567
yang lebih
besar dari ?2
tabel dengan
df= 4 yaitu
sebesar 9.487.
10 (Nurwin Jurnal Hubungan D : asosiatif bahwa ada Google
da keperawat tingkat S : total sebagian besar hubungan scholar
Hermaw an ekonomi sampling usia yang
anti Vol. 3 dengan V : tingkat lanjut bermakna

15
Dwi No. 1 perilaku ekonomi, mempunyai antara
Setyani Tahun personal perilaku tingkat tingkat
ngrum 2011 hygiene pada personal ekonomi ekonomi
2, 2011) usia lanjut di hygiene, usia dengan dengan
dusun lanjut kategori perilaku
tangkilan I : kuesioner keluarga personal
dan observasi sedang yaitu hygiene usia
A : uji 47 Hasil uji lanjut. Dari
kolerasi statistik hasil
Kendall-Tau didapatkan tersebut
nilai τ sebesar dapat di
0,433 dengan simpulkan
signifikansi bahwa
(p) 0,000 faktor
ekonomi
juga dapat
mempengar
uhi

BAB IV

HASIL PENELITIAN

Faktor pengetahuan 1. penelitian Farina 2014


2. penelitian Martinus jimung 2018
3. penelitian Shinta . w.b 2017
4. penelitian Iswantiah 2019

16
Faktor ekonomi 1. penelitian Hardono 2019
2. penelitian Nurwinda 2011
3. penelitian Siska 2020

Faktor kondisi fisik 1. penelitian Amaral 2013


2. penelitian K. Astarani 2017

faktor dukungan 1. H. khulaifah 2014


keluarga

faktor faktor

dukungan
keluarga
10%

pengetahuan
pengetahua ekonomi
kondisi fisik kondisi fisik
n
20% 40% dukungan keluarga

ekonomi
30%

Penelitian spesifik berupaya untuk mengetahui faktor faktor yang mempengaruhi


personal hygiene pada lansia , belum pernah dilakukan akan tetapi terdapat beberapa pe
nelitian yang hampir serupa sehingga nantinya dapat ditarik kesimpulan tersendiri
Hasil penelitian ( Hardono 2019 ) menyimpulkan bahwa faktor ekonomi sangat be
rpengaruh dalam memenuhi personal hygiene pada lansia , dari hasil penelitian menunju
kan tidak ada faktor sosial ekonomi dengan didapatkan p value 0,390, namun terdapat fa
ktor pengetahuan dengan pemenuhan personal hygiene pada lansia didapatkan Pvalue 0,
005 (<0.05) dengan odds Ratio sebesar 6,300 (1,847- 21,485)
Penelitian lain terkait dengan faktor faktor yang mempengaruhi personal hygiene
pada lansia terdapat pada penelitian (Farina 2014) terdapat hasil Faktor status kesehatan

17
9 orang (12,3%) dalam keadaan tidak sehat. Faktor perilaku 35 orang (47,9%) Faktor p
endidikan 45 orang (61,64%) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat di
simpulkan bahwa faktor yang berpengaruh terhadap perilaku pemenuhan personal hygie
ne pada lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Unit Budi Luhur adalah tingkat pengetahu
an sekaligus sebagi faktor dominan.
Penelitian (Martimus Jimung 2018 ) menggungapkan bahwa hasil uji Chi-square
hubungan antara usia dengan kejadian menurunnya personal hygiene pada lansia
diperoleh hasil dengan P-value = 0,001, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada
hubungan usia dengan kejadian menurunnya personal hygiene pada lansia. Hubungan
antara pengetahuan dengan kejadian menurunnya personal hygiene pada lansia
diperoleh hasil dengan P-Value = 0,034, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya ada
hubungan pengetahuan dengan kejadian menurunnya personal hygiene pada lansia
faktor yang sangat dominan adalah faktor pengetahuan
Sedangkan dari penelitian (Chairil dan Hardian 2017 ) terdapat hasil adanya pegar
uh dari factor usia dan factor pendidikan . hasil penelitian tersebut berkaitan dengan pen
didikan responden yang mayoritas SD yaitu sebanyak 24 responden atau 40,7% dan usia
responden yang mayoritas usia lanjut (60-74 tahun) yaitu sebanyak 41 responden atau 6
9,1% . salah satu faktor yang mempengaruhi pengetahuan terhadap kesehatan adalah tin
gkat pendidikan
(Amaral 2013 ) menggungkapkan hasil Analisa bivariat terhadap 42 responden di
dapat hubungan antara kebutuhan akan kesehatan yang baik dengan tingkat kemandirian
lansia di Panti Sosial Tresna Werdha Budi Darma Bekasi Jawa Barat diperoleh data yan
g dibantu sebanyak 12 dan 6 orang (42,9%) sedangkan yang mandiri sebanyak 7 dan17
orang (57,1%) . Berdasarkan Hasil uji statistic diperoleh p =0,035, secara statistik dapat
disimpulkan bahwa terdapat factor kebutuhan .

Penelitian (Iswantiah et al., 2015 ) didapatkan adanya pengaruh antara sebelum


dikasih penyuluhan dan sebelum ditunjukkan dengan nilai signifikansi P=0,001 P= 0,05
hasil dari penelitian ini terdapat faktor pendidikan kesehatan tentang personal hygiene
dapat mempengaruhi tingkat perilaku kesehatan lansia
Sedangkan penelitian (Shinta W. B., 2017) Tingkat pengetahuan lansia di Desa
Krasakan Lumbungrejo Tempel Sleman Yogyakarta menunjukan tingkat pengetahuan
baik sebanyak 20 lansia (40.0%) dan memiliki tingkat pengetahuan kurang sebanyak 14
lansia (28.0%), Perilaku personalhygiene pada lansia di Desa Krasakan Lumbungrejo

18
Tempel Sleman Yogyakarta menunjukan 28 lansia (56.0%) memiliki perilaku personal
hygiene baik dan 22 lansia (40.0%) memiliki personal hygiene buruk. Hasil uji Chi
Square didapatkan p-valuesebesar 0.000 < 0.05, dengan koefisien kongtingensi sebesar
0.530. dari hasil penelitian terdapat bahwa tingkat pengetahuan juga mempengaruhi
faktor personal hygiene
Berdasarkan hasil penelitian ( Nurwinda , 2011 ) Sebagian besar kepala keluarga
mempunyai tingkat ekonomi dengan kategori kemiskinan sedang yaitu 47 orang (78,4
%) sedangkan kepala keluarga yang paling sedikit mempunyai tingkat ekonomi dengan
kategori miskin yaitu 4 orang (6,7%) Hasil uji statistik didapatkan nilai τ sebesar 0,433
dengan signifikansi (p) 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang be
rmakna antara tingkat ekonomi dengan perilaku personal hygiene .
Pada penelitian ( H. Siti Khulaifah 2014 ) Berdasarkan hasil pengujian
menunjukkan nilai Chi-Square untuk mengetahui adanya hubungan antara dukungan
keluarga dengan kemandirian lansia yaitu sebesar 9.567 yang lebih besar dari 2tabel
dengan df= 4 yaitu sebesar 9.487. Dengan demikian antara dukungan keluarga pada
lansia dengan tingkat kemandirian lansia di Dusun Sembayat Timur Manyar Gresik
mempunyai hubungan yang signifikan (bermakna) p<0.05 artinya H1 diterima berarti
ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan
aktifitas sehari-hari dalam pemenuhan personal hygiene
Sedangkan penelitian ( K. Astarani 2017 ) menyimpulkan bahwa Kondisi fisik
lansia di Panti Wredha Santo Yoseph Kediri sebagian besar responden dengan kondisi
fisik baik yaitu sebanyak 19 responden (70%). Pemenuhan personal hygiene pada lansia
di Panti Wredha Santo Yoseph Kediri didapatkan mayoritas terpenuhi dengan baik yaitu
sebanyak 27 responden (100%). Hasil uji statistik dinyatakan bahwa kondisi fisik
mempengaruhi pemenuhan personal hygiene pada lansia di Panti Wredha Santo Yoseph
Kediri.
Berdasarkan hasil penelitian ( Siska 2020 ) Berdasarkan hasil penelitian diperoleh
P Value =0,030 ( <0,05 ) yang artinya H. Ditolak dan H1 diterima artinya ada hubungan
antara status sosial ekonomi dengan pemenuhan personal hygiene pada lansia di
wilayah Pukesmas turus

19
BAB V
PEMBAHASAN

Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Personal Hygiene Pada Lansia

Faktanya menurut penelitian (Shinta W. B., 2017) Tingkat pengetahuan


menunjukan tingkat pengetahuan baik sebanyak 20 lansia (40.0%) dan memiliki tingkat
pengetahuan kurang sebanyak 14 lansia (28.0%), Perilaku personalhygiene pada lansia
menunjukan 28 lansia (56.0%) memiliki perilaku personal hygiene baik dan 22 lansia
(40.0%) memiliki personal hygiene buruk. Hasil uji Chi Square didapatkan p-value

20
sebesar 0.000 < 0.05, dengan koefisien kongtingensi sebesar 0.530. dari hasil penelitian
terdapat bahwa tingkat pengetahuan juga mempengaruhi faktor personal hygiene
Menurut penelitian ( Nurwinda , 2011 ) Sebagian besar kepala keluarga mempuny
ai tingkat ekonomi dengan kategori kemiskinan sedang yaitu 47 orang (78,4%) sedang
kan kepala keluarga yang paling sedikit mempunyai tingkat ekonomi dengan kategori
miskin yaitu 4 orang (6,7%) Hasil uji statistik didapatkan nilai τ sebesar 0,433 dengan
signifikansi (p) 0,000 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang bermakn
a antara tingkat ekonomi dengan perilaku personal hygiene
Menurut teori Potter dan Perry 2012 faktor lainya yang mempengaruhi personal
hygiene pada lansia antara lain adalah adalah citra tubuh , praktek social , status
ekonomi , pengetahuan , kebudayaan , pilihan pribadi
Menurut fakta dan juga teori yang mendukung peneliti menyimpulkan bahwa
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi personal hygiene pada lansia antara lain
adalah faktor pengetahun , faktor kondisi fisik , faktor ekonomi dan faktor dukungan
keluarga

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan

Hasil literature review ini menunjukan bahwa faktor faktor yang mempengaruhi
personal hygiene pada lansia dilihat dari penelitian sebelumnya ada faktor
pengetahuan dan faktor ekonomi , dan juga beberapa faktor yang mempengaruhi
personal hygiene pada lansia adalah faktor dukungan keluarga , faktor kondisi fisik .
faktor tersebut sangat berbengaruh dalam melakukan kebutuhan personal hygiene pada
lansia

21
B. Saran

Saran untuk peniliti selanjutnya dengan memberikan penyuluhan kepada lansia


yang kurang menjaga kebersihan diri dengan memberikan edukasi di harapkan lansia
dapat menambah wawasan untuk melakukan hygiene dengan baik dan benar

DAFTAR PUSTAKA

Amaral, G., Bushee, J., Cordani, U. G., KAWASHITA, K., Reynolds, J. H., ALMEIDA, F. F.
M. D. E., de Almeida, F. F. M., Hasui, Y., de Brito Neves, B. B., Fuck, R. A., Oldenzaal,
Z., Guida, A., Tchalenko, J. S., Peacock, D. C. P., Sanderson, D. J., Rotevatn, A., Nixon,
C. W., Rotevatn, A., Sanderson, D. J., … Junho, M. do C. B. (2013). FAKTOR YANG
BERHUBUNGAN DENGAN TINGKAT KEMANDIRIAN LANSIA DALAM
MEMENUHI KEBUTUHAN PERSONAL HYGIENE DI PANTI SOSIAL TRESNA
WERDHA BUDI DARMA BEKASI JAWA BARAT OLEH: Journal of Petrology,

22
369(1), 1689–1699. https://doi.org/10.1017/CBO9781107415324.004
Chairil, -, & Hardiana, -. (1930). GAMBARAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA
LANSIA DI UPT PSTW KHUSNUL KHOTIMAH PEKANBARU Chairil,. Photon:
Jurnal Sain Dan Kesehatan, 8(01), 29–36. https://doi.org/10.37859/jp.v8i01.524
Farina, I. (2014). Faktor- faktor yang mempengaruhhi perilaku pemenuhan personal hygiene
pada lansia di panti sosial tresna werdha unit budi luhur bantul yogyakarta tahun 2009.
Naskah Publikasi, Stikes ’Aisyah Yogyakarta.
Haloho, F. (2014). Jurusan kesehatan lingkungan politeknik kesehatan kemenkes ri padang
tahun 2014.
Hardono et al. (2019). Faktor-faktor yang mempengaruhi pemenuhan personal hygiene pada
lansia. Issn, 1(February), 29–40.
Iswantiah, Makiyah, S. N. N., & Hidayati, L. N. (2015). Health Education Towards The
Health Behaviour of The Elderly About Personal Hygiene. Jurnal Keperawatan, 3(2),
152–158.
Mac Ruairc, G. (2012). faktor yang mempengaruhi hubungan personal hygiene pada lansia
(Vol. 66, pp. 37–39).
Martinus Jimung. (2018). FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN MENURUNNYA
PERSONAL HYGIENE LANSIA DI PPSLU MAPPAKASUNGGU KOTA PAREPARE.
5(2), 49–53.
Nopitasari, D., Istri, A. A., Kusumawati, P., & Purwanti, I. S. (2017). PENGARUH EDUKASI
TERHADAP PERSONAL HYGIENE LANSIA DI BANJAR PEMALUKAN DESA
PEGUYANGAN. 101–114.
Nurwinda Hermawanti Dwi Setyaningrum 2, L. N. A. 3. (2011). HUBUNGAN TINGKAT
EKONOMI DENGAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA USIA LANJUT DI
DUSUN TANGKILAN PERILAKU PERSONAL HYGIENE PADA. Jurnal
Keperawatan, 1.
Prakoso, P. and P. I. D. Y. (2015). Pengaruh pengetahuan tentang personal hygiene dengan
metode ceramah dan media audiovisual terhadap pengetahuan dan sikap remaja putri
dalam mencegah keputihan di SMK Bakti Purwokerto. UMP Keperawatan, 2.
Savitri, N. C., & Utami, Y. W. (n.d.). HUBUNGAN PENGETAHUAN LANJUT USIA
DENGAN SIKAP MEMELIHARA KEBERSIHAN DIRI PADA LANSIA DI
KELURAHAN BANDUNGHARJO KECAMATAN TOROH KABUPATEN
GROBOGAN. Jurnal Keperawatan, 199–206.
Shinta W. B. (2017). HUBUNGAN TINGKAT PENGETAHUAN LANSIA DENGAN

23
PERILAKU PERSONAL HYGIENE LANSIA DI DUSUN KRASAKAN LUMBUNGREJO
TEMPEL SLEMAN YOGYAKARTA.

LEMBAR KONSULTASI

No. Tanggal Uraian Tanda tangan

24
1. 20 april 2020 Konsul judul

2. 21 april 2020 Acc judul

3. 13 juli 2020 Konsul proposal literature review


bab 123
4. 29 agustus 2020 Acc, lanjut ujian proposal
literature review
5. 21 desember 2020 konsul bab 4,5,6
acc skipsi literature review lanjut
ujian

25

Anda mungkin juga menyukai