Kedudukan Kristus Dalam Penciptaan-Suatu Studi Eksegetikal Kolose 1-15-18
Kedudukan Kristus Dalam Penciptaan-Suatu Studi Eksegetikal Kolose 1-15-18
BAB 1
PENDAHULUAN
Di dalam kekristenan, doktrin mengenai Kristus atau yang biasa dikenal dengan
Kristologi merupakan salah satu dokrin yang hingga kini masi diperdebatkan oleh banyak
orang. Keadaan ini disebabkan oleh tidak adanya titik temu dari berbagai pandangan yang
ada. Dengan demikian keadan ini mengakibatkan setiap orang adakalanya memiliki
mengenai keilahian Yesus ssebagai pencipta. Banyak kelompok yang mendukung ataupun
menentang keilahian Kristus sebagai pencipta. Dari berbagai kelompok yang ada, saksi
merupakan Allah pencipta dari dunia ini. Seperti apakah pandangan mereka terhadap
1
Saksi Yehuwa merupakan aliran yang didasari oleh berbagai aliran Gnotisisme, Arianisme dan
Adventisme. Kelompok ini pertama kali di cetuskan oleh Charles Tase Russe dan mengambil daripada
nubuatan di dalam Yesaya 43:10-12. Nama kelompok ini menunjukkan bahwa mereka memberikan
kesaksian mengenai Yehuwa, keilahian-Nya dan maksud tujuan-Nya. Namun pada dewasa ini saksi yehuwa
adalah lebih dikenal sebagai aliran agama yang mengaku Kristuus dan cenderung berpraktek melalui
kunjungan daari ruumah-ke-rumah, dan sekalipun SY menyiarankkan keyakinan mereka juga pada penganut
agama lain, misi mereka memang diutamakan mendatangi umat Kristen yang sudah bergereja.
http://www.watchowor.org/in/jt/article_03.html; Internet; diakses pada tanggal 28 Mei 2008.
2
Kelompok nama Allah yang di ambil dari empat huruf ibrani() yang dianggap sebagai bentuk
kausatif dari kata kerja hawah’(menjadi). Dengan demikian memiliki arti Ia yang menyebebkan menjadi.
Dengan kata lain, Yehuwa dengan hikmat menyebabkan dirinya menjadi apa yang saja yang ia inginkan demi
melaksanakan maksud tujuan-Nya. Risala “ Yehuwa, Siapaka Dia?”
7
Kristus? Bagi mereka, Yesus bukanlah Allah melainkan ciptaan. 13 Ia adalah ciptaan
pertama dari Allah, dengan demikian disebut sebagai Putra” sulung” Allah. Yesus adalah
Yesus sebagai “ pekerja ahli”-Nya dalam menciptakan semua hal lain di surga dan di
bumi. 15
Jika memang pandangan mereka seperti itu, apakah dasar Alkitab yang mendukung
pernyataan mereka? Saksi Yehuwa memiliki pandangan Yesus sebagai ciptaan Allah
yang pertama ( kolose 1:15) dan kristus adalah utra Allah dan lebih rendah daripada Allah
( Mat. 3:17; Yoh. 8:42; 14:28; 20:17; 1 Kor. 11:3; 15:28).16 Dengan menggunakan ayat-
ayat tersebut, saksi Yehuwa mencoba untuk menyerang dan meyakinkan orang Kristen
dengan pandangan yang mereka miliki. Hal ini menunjukan bahwa masalah ini merupakan
keilahian Yesus makan penulis bermaksud meneliti salah satu bagaian dari Alkitab yang
digunakan yakni didalam Surat Kolose 1: 15-20. Adapun penulis melakukan peneliatian
13
Saksi Yehuwa melihat Yesus sebaggai cipttaan berdaarkan ayat-ayat Alkitab yang diantaranyaa
surat Kolose 1;15-20. Bahkan di dalam pengakuan iman mereka ada satu bagian yang menekankan bahwa
Yesus bukan Allah atau pencipta melaikan ciptaan Allah yang pertama. Di dalam surat ini mereka memakai
kata sulung sebagai dasar bahwa Yesus merupakan ciptaan dari Yehuwa yang digunakan untuk menciptakan
dunia ini. http://www.watchower.org/in/jt/article_03.html; Internet; diakses pada tanggal 28 Mei 2008.
http://id. Wikipedia.org/wiki/Kontrovesi_mengenai_saksi-saksi_ Yehuwa html; internet; diakses pada tanggal
28 Mei 2018.
14
http://www.Members.trpod.com/gkri-exodusl/p_yhwh02.htm; Internet: diakses pada tanggal 28
Mei 2008. Http://www.geocities.com/reformend_movement /saksi yehova.html; Internet; diakses pada
tanggal 28 Mei 2008.
15
Http://www.watchower.org/in/index..html; Internet; diakses pada tanggal 28 Mei 2008.
16
http://www.watchower.org/in/jt/article_03.html; Internet; diakses pada tanggal 28 Mei 2008.
7
8
ini dengan tujuan untuk menemukan maksud sebenarnya dari tulisan RasulPaulus dan
Yesus.
Pernyataan Masalah
Pokok permasalahan dalam karya tulis ini adalah apakah teks di adalam Kolose
Pernyataan Thesis
berbicara mengenai Yesus sebagai ciptaan melaikan sebagai pencipta yang memiliki kuasa
Signifikansi Penelitian
Penulisan karya tulis akhir ini memiliki kepentingan untuk beberapa hal, antara lain
1. Menjawaab pandangan dari saksi Yehuwa yang menilai bahwa Kristus bukanlah
2. Doktrin mengenai keilahian Yesus merupakan suatu Ajaran yang sangat peting dan
3. Belum ada literatur yang membahas mengenai pandangan saksi Yehuwa mengenai
Pertanyaan Penelitian
9
1. Bagaimana latar belakang surat Kolose, Rasul Paulus sebagai penulis serta keadaan
Pembatasan Masalah
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis hanya membatasi pembahasan hanya pada
penyelidikan teks Kolose 1:15-20 serta interaksi dengan pandangan saksi Yehuwa terhadap
berhubungan dengan keilahian Kristus. Jikalaupun ada pandangan para teologi tenteng hal
ini, semua itu hanyan sebagai perbandingan dan penuntun kepada pemahaman Rasul
Definisi Istilah
Untuk menghubungkann persepsi dengan pembaca maka, ada beberapa istilah yang
Penciptaan
menciptakan modal. 17 Sedangkan di dalam karya tulis ini kata peciptaan lebih mengacu
17
______, Kamus Besar Bahasa Indonesia. S.v. “ Cipta” oleh Anton Moelino.
10
Eksegesis
Eksegesis merupakan suatu penelaahan yang cermat dan analisstis mengenai suatu
bagian Alkitab agar dapat mencapai suatu penafsiran yang bermanfaat. 18 Sedangkan
didalam karya tulis akhir ini kata eksegesis lebih mengarah kepada sebuah usaha
Saksi Yehuwa
Saksi Yehuwa merupakan suatu kelompok yang didirikan oleh charles Taza Russel
yang menyebut dirinya sebagai Asosiasi pelajat Kitab Suci Internasional. 19saksi Yehuwa
merupakan kelompok bidat yang sangat agresif dalam menyebarkan kepercayaan mereka.
Bagi mereka. Kristus adalah ciptaan pertama dari Yehuwa dan diberikan kuasa untuk
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penulisan karya tulisan ini antara ini untuk menemukan makna mula-
mula yang dimaksudkan oleh Rasul Paulus dan menjadikan salah satu dassar dari
pemahaman akan Kristologi. Kedua, memberikan jawaban akan keracuan saksi Yehuwa
dalam memandang keilahian Kristus berdasarkan Kolose 1:15-20. Ketiga, secara akademis
18
Dougles Stuart, Eksegese Perjanjian Lama ( Malang: Gandum Mas, 1983)21.
19
Gerald O’Collins dan Edward G. Farrugi, Kamus Teologi ( Yogyakarta: Kanisius, 1991) 354
20
J Verkuyl, Gereja Dan Bidat-Bidat *( Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1966 ), 121.
11
Metodologi Penelitian
Dalam melakukan penulisan karya tulis ini metode yang digunakan adalah metode
dapat diperoleh dari STT.Satyabhakti yang memiliki literatur mengenai Kristologi dari
saksi Yehuwa, buku-buku dari saksi Yehuwa, literatur dari sekolah teologi lainnya seperti
Sistematika Penulisan
BAB I
Bab ini akan menyajikan latar belakang masalah, pernyataan masalah, pernyataan
Tujuan dari bab adalah sebagai dasar keseluruhan dari karya tulis ini.
BAB II
Pada bab ini akan diketengahjan latar belakang dari surat Kolose dan latar belakang
keadaan sosial politik pada waktu itu. Adapun tujuan dari bab ini adalah untuk melihat
bagaimana latar belakang keadaan jemaa. Kolose sehingga sampai Paulus menuliskan
suratnya. Tujuan dari bab ini adalah untuk menemukan keadaan historis dari surat Kolose
BAB III
Pada bab ini akan dibahas mengenai eksegesis dari surat Kolose 1:15-20 yang
disertai dengan struktur ayat, nanlisa konteks serta eksegesis ayat. Tujuan dari
penullisanini adalah untuk menemukan maksud mula-mula Paulus dalam menulis teks ini.
12
BAB IV
Pada bab ini akan di bahas mengenai pandangan dari saksi Yehuwa mengenai
keilahian Kristus dan sanggahan dari pandangan mereka dengan menggunakan Kolose
1:15-20. Tujuan dari penulisn bab ini adalah untuk membuktikan bahwa pandangan yang
BAB V
Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan penulis yang ditutup dengan
saran-saran yakni saran-saran akademis dan saran praktis yang diberikan penulis kepada
BAB II
Pendahuluan
Surat Kolose merupakan salah satu surat kiriman Paulus yang termasuk dalam
kelompok Surat-surat Penjara. 21 Surat ini dialamatkan kepada jemaat Kolose secara
khusus.22 Untuk dapat memahami maksud penulisan surat, maka perlulah untuk meneliti
seluruh unsur yang ada sebagai sebuah kesatuan yang utuh. Kesatuan apakah yang
21
Disebut sebagai surat penjara karena lebih mengarah kepada keadaan dan tempat di mana rasul
Paulus menuliskan surat tersebut. Yang termasuk ke dalam golongan surat penjara adalah Filipi, Kolose,
Efesus, dan Filemon. Disebut surat penjara karena dituliskan Paulus ketika berada di dalam penjara. C.
Groenen, Pengantar ke dalam Perjanjian Baru (Yogyakarta: Kanisius, 1998), 14.
22
Dimaksudkan khusus karena surat-surat penjara dialamatkan kepada jemaat di berbagai tempat
Surat Kolose dialamatkan kepada jemaat di Kolose dan begitu juga dengan yang lainnya. Surat ini hanya
bukanlah kumpulan surat yang serbasama. Gordon D. Fee dan Doulas Stuart, Hermeneutik: Bagaimana
Menafsirkan Firman Tuhan dengan Tepat! (Malang: Gandum Mas, 1989), 38.
13
terdapat di dalam surat kiriman? Fee menuliskan bahwa kesatuan tersebut meliputi nama
penulis, nama penerima, salam, doa, harapan atau ucapan syukur, tubuh dan salam penutup
atau salam perpisahan. 23 Oleh karena itu, penelitian ini bukanlah satu pekerjaan yang
mudah.
Untuk dapat mengetahui maksud dari Paulus dalam menulis suratnya (surat
Kolose), maka diperlukan suatu usaha dalam mengetahui latar belakang dari penulisan
surat tersebut. hal ini diperlukan untuk menemukan arti mula-mula dari surat Kolose
secara tepat. Oleh karena itu, Elwell menuliskan metode historikal gramatikal merupakan
metode yang berhubungan dengan sejarah atau kritik mengenai tata bahasa, yang
23
Ibid.
14
merupakan bagian dari penafsiran Alkitab yang berusaha untuk menemukan arti mula-
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai analisa konteks historis dari surat Kolose
secara umum yang di dalamnya terdapat penulis surat, penerima surat, tempat penulisan,
tanggal penulisan, tujuan penulisan surat, serta situasi dari penerima surat. Bagian ini
sebagai pengantar sebelum masuk ke tahap berikutnya yakni gramatikal terhadap teks
Kolose 1:15-20. Hasil dari penelitian historikal gramatikal ini akan menjadi jawaban
Penulis Surat
Surat Kolose merupakan surat kiriman seperti surat kiriman lainnya yang dituliskan
oleh rasul Paulus. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa rasul Paulus merupakan
penulis dari surat Kolose. Pertama, dengan melihat bukti internal dalam Kolose 1:1.
Salam dan pembukaan dari kitab ini sangatlah jelas bahwa rasul Paulus merupakan penulis
dari surat Kolose. Dengan demikian, tidak ditemukan kesulitan dalam menentukan penulis
Kedua, di dalam Kolose 4:18 yang merupakan penutup dari surat Kolose sangat
jelas bahwa rasul Paulus merupakam penulis surat Kolose. Kata “Belenggu” pada bagian
ini mengingatkan kepada keadaan Rasul Paulus ketika di penjara. 25 Keadaan di mana
Paulus merasa terkurung dan terikat oleh kenyataan yang sedang dihadapinya. Dengan
24
Walter A. Elwell, Evangelical Dictionary of Theology (Grand Rapids Michigan: Baker Book
House, 1984).
25
Adapun Paulus dipenjara karena dirinya dianggap telah menyebarkan ajaran sesat kepada orang-
orang Yahudi pada waktu itu. Adina Chapman, Pengantar Perjanjian Baru (Bandung: Yayasan Kalam
Hidup,), 99-100.
17
demikian, keadaan yang dialami oleh Paulus menjadi petunjuk bahwa dirinya merupakan
Selain bukti-bukti internal, kita juga harus melihat bukti eksternal yang
menunjukkan bahwa surat Kolose ditulis oleh Paulus. Bukti eksternal yang paling kuat
surat Kolose 1:15-20 dan 2:9-10, 15 pernah dikutip oleh bapa-bapa gereja Irenaeus dan
Ignatius. 55 Mereka mengutip bagian tersebut untuk menghadapi ajaran Gnostik karena
kebetulan keadaan mereka pada waktu itu sama dengan keadaan ketika surat Kolose
ditulis. 56
Kedua, Yustinus Martir menggunakan kata yang sulung dari surat Kolose di dalam
bukunya “Dialogue to Trypho”.57 Tidak hanya, Yustinus Martir juga turut menyebut surat
Kolose di dalam suratnya. Selain itu, Clement dari Alexandria dalam karyanya
“Stromateis” mengutip Kolose 1:1; 4:7; 5:10. Di dalam karyanya, Clement juga
menyinggung bahwa penulis dari surat Kolose adalah Paulus. 58 Jadi, dengan bukti-bukti
yang ada yakni bukti internal dan eksternal, maka dapat disimpulkan bahwa penulis dari
54
Surat Kolose termasuk ke dalam surat-surat penjara di mana Paulus menuliskannya ketika ia
sedang berada di dalam tahanan.
55
James, D.G. Dunn, The Epistle To The Colossians and tp Philemon; The New International Greek
Testament Commentary (Grand Rapids: The Partnoster Press, 1996), 36.
56
Keadaan bapa gereja di mana mereka diganggu dengan adanya ajaran sesat seperti gnostic yang
sama dengan keadaan di mana jemaat di Kolose menghadapi pengajaran sesat yang mencoba mengguncang
iman mereka. Karena adanya pengajaran sesat yang sama tujuannya yakni mengacaukan iman Kristen, maka
para bapa gereja mengutip surat Kolose. Thomas Van Den End, Harta Dalam Bejana (Jakarta: BPK Gunung
Mulia, 2001), 37.
57
Lihat Meliana H. Latumanise, Tafsiran Surat Kolose. Skripsi S. Th. STT SAAT, 1983, 17.
58
Ibid.
17
18
Penerima Surat
Surat Kolose merupakan surat kiriman yang ditujukan kepada jemaat di kota
Kolose. Bukti yang sangat kuat dapat ditemukan dalam Kolose 1:2. Di dalam pembukaan
surat tertulis kepada jemaat di Kolose. 59 Tentunya tidak terdapat kesulitan dalam
menentukan siapa penerima dari surat Kolose. N.T Wright menuliskan penerima surat
adalah jemaat gereja yang berada di Kolose, kota yang berada di pinggir sungai Lycus di
Jarry Autrey menambahkan bahwa surat Kolose dituliskan untuk orang kudus yang
ada di Kolose yang menggambarkan hubungan pasif orang Kristen dengan Allah. 61
Pendapat yang dimiliki oleh Autrey didasari oleh keadaan jemaat Kolose sebagai jemaat
yang pasif. Ada kemungkinan kepasifan tersebut muncul disebabkan oleh ajaran sesat
yang telah mempengaruhi iman mereka sehingga membuat hubungan mereka dengan
Penduduk Kolose terdiri atas orang-orang Frigia yang memiliki latar belakang
religious yang bersifat emosional dan mistis. 62 Dengan keadaan mereka yang seperti itu
59
Kota Kolose merupakan kota yang letaknya 100 mil dari kota Efesus. Dua kota lainnya adalah
Laodikia dan Hierapolis. Kawasan ini menjadi titik temu timur dan barat karena dilalui satu jalur
perdagangan penting. Tidak hanya itu, Kolose juga merupakan kota penting bagi perdagangan dan juga
menjadi sasaran penyebaran paham baru. Ketiga kota ini pernah mengalami kemakmuran dan pertumbuhan
yang sama, tetapi perlahan-lahan posisi Kolose perlahan-lahan turun menjadi kota kedua atau kota kecil.
Kehancuran yang terjadi di Kolose disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi pada masa pemerintahan Nero.
Doreen Widjana, Surat Kolose; Kupasan Firman Allah (Bandung: Lembaga Literatur Baptis, 1994), 5.
Warren Wiersbe, Utuh di dalam Kristu; Pendalaman Perjanjian Baru-Kolose (Bandung: Yayasan Kalam
Hidup, 2001), 9-10.
60
N.T Wright , Colossians and Philemon, Tyndale New Testament Commentaries (Leicester:
Intervarsity Press, 1994), 21.
61
Jarry Autrey, Surat Kiriman Penjara (Malang: Gandum Mas, 1988), 161.
62
Merrill C. Tenney, SurveiPerjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 1992), 397.
18
semua itu ditambahkan dengan adanya guru-guru yang menjanjikan filsafat mengenai
pengetahuan akan Tuhan. keadaan ini tentunya sesuai dengan beberapa teks di dalam surat
Kolose yaitu cara pertapa (2:18, 20-21), ibadah kepala malaikat (2:18), berpantangan
terhadap makanan dan minuman tertentu dan hari-hari yang dianggap keramat (2:16).
Banyak pakar yang menyebutkan bahwa Paulus menuliskan surat Kolose ketika
sedang berada di penjara.63 Ada beberapa bukti yang mendukung, yakni bukti internal dari
surat Kolose itu sendiri menunjukkan bahwa surat Kolose dituliskan ketika Paulus sedang
berada dalam penjara. Di dalam pasal 4:3 dengan jelas menunjukkan bahwa Paulus
menuliskan surat Kolose sewaktu dirinya sedang di dalam penjara. Tidak terdapat
kesulitan dalam menentukan tempat karena dengan jelas bahwa penjara merupakan tempat
Kedua, di dalam pasal 4:18, kata “belenggu” mengingatkan akan keadaan dirinya
yang terkurung dan terikat. Kata ini bukanlah kata kiasan melainkan berdasarkan
dimaksudkan agar orang-orang Kristen di Kolose selalu ingat dan berdoa kepada Paulus
yang dedang di penjara. Ayat-ayat paralel yang menyatakan surat-surat penjara Filipi
1:12-13; Efesus 3:1; 4:1; Kolose 1:24; Filemon 1. Jadi, kata ini merupakan petunjuk-
63
Roy Laurin, Colossians: Where Life is Established (Grand Rapids Michigan: Kregel Publications,
1966), 12-13. W.H Griffith Thomas, Studies in Colossians and Philemon (Grand Rapids Michigans: Kregel
Publications, 1986), 14-15.
18
Sekarang sudah diketahui bahwa Paulus menulis surat Kolose ketika dirinya sedang
manakah tempat Paulus menuliskan surat Kolose? Pertanyaan ini juga menjadi suatu
masalah karena pada waktu itu Paulus mengalami penolakan di berbagai daerah dalam
pelayanannya. Bisa jadi dari salah satu dari sekian penolakan yang ada mengakibatkan
Permasalahan di penjara mana surat Kolose dituliskan hampir sama dengan surat
Filipi. Belum ada kesepakatan bahwa di penjara mana surat Kolose dituliskan.
Ada yang berpendapat bahwa ditulis di penjara Kaisarea (sekitar th 59), ada yang
menyebut di penjara Roma (sekirar 60-62) dan juga di penjara Efesus ( sekitar
tahun 51). Tempat Paulus dipenjara waktu menuliskan surat Kolose tidak sama
dengan tempat di mana dirinya menulis surat Filipi sebab teman-teman yang
bersama dengan Paulus tidak muncul di dalam surat Filipi, kecualli Timotius.
Sangat mudah jika menafsirkan bahwa surat Kolose dituliskan di Efesus karena
posisinya yang berdekatan dengan Kolose. Namun yang menjadi kendala adalah
tidak ada sumber yang mengatakan bahwa Paulus pernah berada di dalam tahanan
di Efesus. Oleh karena itu, lebih banyak orang yang mengikuti tradisi yang
mengatakan bahwa surat Kolose dituliskan di Roma pada tahun 60-62, sedangkan
Filipi dituliskan di Kaisarea pada tahun 58-59.64
Untuk memastikan tentunya kita harus memilah satu persatu penjara di mana
dikemukakan oleh Groenen bahwa tidak adanya sumber yang menunjukkan Paulus pernah
berada di tahanan Efesus. 65 Di dalam Roma 16:7 kemungkinan dituliskan oleh Paulus
ketika hendak meninggalkan Efesus. Hal inilah yang menunjukkan bahwa Paulus pernah
di penjara Efesus. Namun hal ini bukan berarti Paulus menuliskan surat Kolose di sana.
Jika ditinjau dari segi waktu, maka membuat petunjuk bahwa penjara Efesus bukanlah
64
Groenen, 268-269.
65
Ibid.
18
tempat yang pas bagi Paulus dalam menuliskan surat Kolose. Semua ini dikarenakan oleh
waktu Paulus ketika di penjara Efesus (sekitar tahun 51) terjadi jauh sebelum surat Kolose
dituliskan (tahun 62). Jadi, tidak ada kemungkinan bahwa Paulus menuliskan surat Kolose
di penjara Efesus.
Paulus menuliskan surat Kolose di dalam penjara Kaisarea. Ketika Paulus sedang berada
di dalam penjara Kaisarea terjadi sekitar waktu 58-59. Tentunya hal ini kurang cocok
karena keterangan memberitakan bahwa surat Kolose dituliskan sekitar tahun 60-62.
Dengan demikian, waktu Paulus sedang berada di penjara Kaisarea terjadi sebelum waktu
penulisan kitab Kolose. Jadi, pendapat yang mengatakan bahwa surat Kolose dituliskan di
menunjukkan bahwa ketika Paulus sedang berada di penjara Roma dan terjadi pada tahun
60an. Keterangan ini sangat mendekati waktu penulisan surat Kolose. Dengan demikian,
besar kemungkinan bagi Paulus dalam menuliskan surat Kolose ketika berada di penjara
Roma.
Waktu Penulisan
Menentukan waktu penulisan merupakan suatu hal yang penting. Hal ini
dikarenakan untuk mengerti lebih dalam surat tersebut. Dalam menentuukan waktu
penulisan tentunya snagat berkaitan erat dengan tempat penulisan. Dengan kata lain,
waktu penulisan dapat diketahui dari tempat di mana surat tersebut dituliskan atau
sebaliknya.
18
Surat Kolose kemungkinan dituliskan oleh rasul Paulus ketika dipenjara di Roma
yang berkisar antara 60-62 M.66 hingga kini belum ditemukan kepastian akan kapan waktu
sebenarnya ddari surat ini ditulis namun yang menjadi tolak ukur bagi kita adalah surat ini
sudah dipastikan ditulis ketika Paulus sedang menghadapi pemenjaraan kedua di Roma. 67
Jarry Autrey mengungkapkan bahwa kitab ini ditulis ketika Paulus berada di
pemenjara Roma pada tahun 61-63 M.68 Pada masa itu berada di bawah pemerintahan
Nero yang selalu identic dengan kekejaman. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Doreen
Widjana yang menuliskan bahwa surat Kolose dituliskan pada sekitar tahun 60 M.69 Pada
waktu itu Paulus mendapatkan kunjungan dan mendapatkan laporan akan keadaan jemaat
di Kolose. 70
Tujuan Penulisan
Surat Kolose dituliskan kepada jemaat yang dalam keadaan damai melainkan
sebaliknya. Keadaan pada waktu penulisan surat Kolose diwarnai dengan maraknya ajaran
sesat yang mencoba mempengaruhi iman jemaat. Melalui keadaan ini, Paulus menuliskan
suratnya kepada jemaat Kolose. Apakh yang menjadi tujuan Paulus dalam menuliskan
surat Kolose? Murray J Harris menuliskan bahwa Paulus menuliskan surat ini agar jemaat
66
Lihat Murray J. Harris, Exegetical Guide to the Greek New Testament: Colossians & Philemon
(Grand Rapids Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 1995), 4.
67
Lih bagian tempat penulisan surat.
68
Autrey, 154.
69
Widjana,7.
70
Efapras merupakan salah satu kawan sepelayanan dari rasul Paulus yang juga merupakan pendiri
dari jemaat di Kolose (Kolose 4:12-13). Efapras melaporkan kepada rasul Paulus akan keadaan jemaat
Kolose sebagai tanggapannya dengan keadaan jemaat Kolose, maka Paulus menuliskan suratnya. Wiersbe,
11-12.
18
pengajaran sesat yang semakin berkembang dan mencoba memperngaruhi jemaat Kolose.
Dengan demikian, surat Kolose ddituliskan dengan tujuan agar jemaat Kolose dapat
Surat Kolose merupakan surat kiriman yang bersifat nasehat. Kata-kata nasehat di
dalam surat ini ditujukan kepada jemaat Kolose yang telah atau sedang menghadapi
pengaruh ajaran sesat. Tidak hanya nasehat tetapi surat ini juga merupakan ajaran
mengenai otoritas tertinggi yang dimiliki oleh Yesus (1:15-20). Oleh karena itu, surat
Kolose merupakan surat nasehat Paulus kepada jemaat agar memiliki pendirian yang
Apakah teks Kolose 1:15-20 merupakan upaya Paulus dalam emmerangi ajaran
sesat? Kita perlu menganalisa masalah ini melalui konteks dari teks Kolose 1:15-20.
Penyelidikan melalui outline surat Kolose tidak menunjukkan ada hubungan antara teks
1:15-20 dengan “bidat Kolose.” Robert Wall menuliskan bahwa teks 1:15-20 merupakan
pondasi iman di dalam kekristenan.72 Pandangan yang dilontarkan oleh Wall terlihat
bahwa teks 1:15-20 sebagai pengantar agar jemaat Kolose memiliki konsep yang benar
mengenai Kristus. sedangkan pada bagian berikutnya yakni dimulai dari pasal 2:4
merupakan perlawanan Paulus terhadap pengajaran sesat. Dengan demikian, teks Kolose
71
Harris, 5.
72
Robert W. Wall, Colossians and Philemon: IVP New Testament Comentary Series (Leicester:
Intervarsity Press, 2006), 30.
18
1:15-20 bukanlah teks yang berisi tentang upaya Paulus dalam melawan ajaran “bidat
Kolose”.
Situasi Penerima
Penelitian terhadap situasu penerima merupakan suatu hal yang penting. Dengan
penelitian tersebut maka diketahui keadaan pada waktu itu dan selain itu juga dapat untuk
mengerti lebih dalam akan tujuan dari penulisan surat tersebut. penelitian terhadap situasi
ekonomi pada waktu itu an semua itu ditandai dari produksi wol hitamnya yang terkenal
pada waktu itu.73 Karena itulah kota Kolose dapat dikatakan sebagai kota yang
berkembang pada waktu itu khususnya pada bidang ekonomi. Namun pada waktu zaman
Paulus menuliskan suratnya, kota Kolose mulai menurun dalam perkembangannya dan
kalah bersaing dengan Hierapolis dan Laodikia meskpin masih menjadi sebuah kota
besar.74
Keadaan Keagamaan
Kota Kolose merupakan kota yang strategis dan juga menjadi sasaran untuk
penyebaran ajaran baru.75 Keadaan inilah yang membuat kota Kolose diwarnai oleh
73
Tenney, 396.
74
Ibid.
75
Widjana, 5.
18
berbagai ajaran sesat yang ada. Ajaran sesat di dalam kota Kolose biasa disebut “bidat
Kolose” yang merupakan campuran dari ide-ide Yahudi dan Gnostik yang merupakan
ancaman bagi Injil. 76 Ajaran sesat ini sebenarnya berusaha dalam menurunkan kadar
kekristenan menjadi sebuah hukum yang hendak mengaburkan segala pekerjaan Kristus.
Kesimpulan
Surat Kolose merupakan surat yang tergolong di dalam surat Penjara yang
dituliskan oelh rasul Paulus kepada jemaat di Kolose. Surat ini berisi nasehat kepada
jemaat di Kolose yang sedang menghadapi ajaran sesat. Penekanan di dalam surat Kolose
adalah supaya jemaat di Kolose tetap berpegang teguh dengan iman Kristen meskipun
Khususnya di dalam teks Kolose 1:15-20, Paulus menekankan bahwa Yesus lebih tinggi
76
Walter M. Dunnett, Pengantar Perjanjian Baru (Malang: Gandum Mas, 1984), 66. Tidak hanya
Dunnett, hampir semua pakar teologi menuliskan bahwa ajaran sesat di Kolose adalah ajaran Gnostik.
Namun, penulis berpendapat bahwa ajaran sesat yang dimaksudkan bukanlah ajaran Gnostik. Ada beberapa
alasan, petrama berdasarkan waktu. Gerakan Gnostik mengalami kepopuleran pada abad ke-2 sedangkan
surat Kolose dituliskan pada abad pertama. Perbedaan waktu ini sudah meunjukkan bahwa Gnostik bukan
ajaran sesat di kota Kolose. Ada dua kemungkinan, pertama. Jika ajaran tersebut memang Gnostik, berarti
surat Kolose tidak ditulis pada abad pertama dan bukan Paulus yang menjadi penulis dari surat ini.
Pandangan ini tentunya tidak masuk akal karena pada awal surat sudah jelas bahwa surat ini dituliskan oleh
Paulus. kedam jika ajaran tersebut bukan Gnostik, maka ada kemungkinan yang dimaksudkan adalah ajaran
sebelum Gnostik atau dapat dinamakan sebagai pre-Gnostik. Van Den End, 35; Dunn, 27.
18
BAB III
Pendahuluan
18
Gordon Fee menyatakan bahwa setiap firman yang diterima oleh setiap orang
hendaknya harus dimengerti dengan apa yang dimaksud pada waktu itu.77 Dengan
semikian, untuk mendapatkan hasil penafsiran yang tepat, maka tentunya harus
memikirkan apa maksud mula-mula dari teks dan hubungannya dengan keadaan sekarang
ini. Oleh karena itu, diperlukan adanya keselarasan antara pemikiran pada waktu teks atau
firman tersebut dituliskan dengan keadaan sekarang. Pada bagian ini akan dilakukan studi
eksegesis terhadap teks Kolose 1:15-20 untuk mendapatkan maksud mula-mulka dan
15 ος εστιν εικων του θεου του αορατου, πρωτοτοκος ποσης κτισεως, 16 οτι εν
αυτω εκτισθη τα παντα εν τοις ουρανοις και επι της γης, τα ο ρατα και τα αορατα, ειτε
θρονοι ειτε κυριοτητες ειτε αρχαι ειτε εξουσιαι. τα παντα δι' αυτου και εἰς αυτον
εκτισται· 17 και αυτος εστιν προ παντων και τα παντα εν αυτω συνεστηκεν, 18 και αυτος
εστιν η κεφαλη του σωματος, της εκκλησίας· ος εστιν η αρχη, πρωτοτοκος εκ των νεκρων,
ινα γενηται εν πασιν αυτος πρωτευων, 19 οτι εν αυτω ευδοκησεν παν το πληρωμα
κατοικησαι 20 και δι' αυτου αποκαταλλαςαι τα παντα εἰς αυτον, εἰρηνοποιήσας διὰ του
αιματος του σταυρου αυτου, δι' αυτου ειτε τα επι της γης ειτε τα εν τοιςουρανοις
77
Fee, 7.
18
Terjemahan Penulis
15. Dia yang adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dari semua
(yang) diciptakan.
16. Karena di dalam Dia telah ddiciptakan segala sesuatu di dalam Surga dan di
atas bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, atau singgasana atau
perintah atau penguasa atau kuasa-kuasa. Segala sesuatu melalui Dia dan
17. Dan Dia ada sebelum segala sesuatu dan segala sesuatu telah tersusun bagi Dia.
18. Dan Dia adalah kepala bagi tubuh (yaitu) gereja, Dia adalah permulaan, yang
tempat pertama.
55
18
τα ο ρατα
εἴτε
θρόνοι
εἴτε
κυριότητες
εἴτε
ἀρχαὶ
εἴτε
ἐξουσίαι
yang kelihatan
dan
yang tidak kelihatan
atau
singgasana
atau
perintah
atau
penguasa
atau
kuasa-kuasa
Dari perkembangan yang ada, terdapat ribuan naskah Alkitab baik dari Perjanjian Lama
maupun Perjanjian Baru yang bukan naskah asli. Naskah Alkitab yang ada saat ini
57
18
yakni tidak ada kepastian bagaimana bentuk naskah Alkitab yang asli. Oleh karana itu,
untuk menemukan teks yang mendekati keaslian perlu dilakukan kritik teks. 185
Berdasarkan aparatus kritis dalam Nestle Aland edisi 27, terdapat dua bunyi teks
yang berbeda tentang kata δι αυτου. Kelompok pertama berbunyi “dan melalui Dia
SalibNya, yang di atas bumi maupun yang di dalam surga “ dengan sumber B D* F G I L
075 0278 81 104 1175 1241$ 1739 1881 2464 al latt sa; or. Sedangkan kelompok kedua
berbunyi “dan melalui Dia memperdamaikan segala sesuatu dengan diriNya, melalui Dia
memperdamaikan melalui darah (di) SalibNya, yang di atas bumi maupun yang di dalam
abad ke-3. Dalam hal ini, teks di dukung oleh codex Sinaiticus sedangkan varian
184
John H. Hays dan Carl R. Holladay, Pedoman Penafsiran Alkitab. Diterjemahkan oleh Ioanes
Rakhmat (Jakarta : BPK Gunung Mulia, 1999), 39.
185
Kritik teks merupakan usaha mempelajari salinan-salinan dari sebuah tulisan dengan tujuan
untuk menemukan naskah yang mendekati yang asli. Usaha ini dilakukan karena naskah-naskah asli sudah
sulit untuk ditemukan. Usaha ini juga memiliki peranan penting dalam mengeksegesis sebuah teks. Denagn
demikian, melalui metode kritik teks, maka dasar eksegesis yang tepat akan mudah untuk didapatkan. J.
Harold Greenlee, Introduction to New Testament Textual Criticism (Peabody, Massachussets: Hendrikson
Publisher, 1995), 1.
186
Table Kritik teks ayat 20 dapat dilihat di lampiran
58
18
mendapatkan dukungan dari codex Vaticanus. Untuk data yang lebih kuat, teks didukung
oleh codex Sinaiticus, C dan 048 yang dituliskan pada abad ke-5. Sedangkan untuk varian
didukung oleh codex I yang juga sama dituliskan pada abad ke-5.
Alexandria, Western (Gaul dan Itali) dan Byzantium (Siria). Penyebaran Varian banyak
ditemukan di Alexandria (Mesir), dan Western (Gaul, Italia, dan Afrika Utara). Dengan
teks.
teks. Selain itu, berdasarkan bagian sesudah dan sebelumnya, kata “melalui Dia” (varian)
lebih cocok jika tidak dituliskan di dalam teks. Oleh karena itu, berdasarkan bukti internal
Berdasarkan bukti eksternal dan internal, penulis berpendapat bahwa teks lebih
mendekati naskah asli. Mengapa demikian? Jika membaca ayat 20 secara keseluruhan
maka kata “melalui Dia” terlihat pas jika tidak dicantumkan di dalam teks. Selain itu,
berdasarkan penelitian terhadap teks, Paulus bermaksud untuk menunjukkan bahwa Kristus
Pada umumnya kesan yang diberikan oleh pembaca ketika membaca dan
mengamati surat Kolose adalah surat ini berisikan berbagai nasehat yang diberikan kepada
jemaat Kolose dalam mengatasi pengajaran sesat yang berkembang pada saat itu. Nasehat
187
Greenlee, 137.
59
18
yang diberikan oleh Paulus bermula dari Kolose 1:15-20 hingga sepanjang tulisannya di
dalam surat Kolose. Oleh karena itu, sangatlah penting bila menganalisa bagian sebelum
Konteks Dekat
Hubungan antara pasal 1:15-20 dengan bagian sebelumnya yakni pasal 1:1-12
merupakan suatu doa yang diberikan oleh Paulus dalam melihat ketabahan jemaat di
Kolose dalam menghadapi pengajaran sesat (ayat 4). Selain itu, Paulus juga menghimbau
agar jemaat Kolose mendapatkan hikmat yang berasal daripada Tuhan sehingga dapat
mengetahui bagian mana saja yang merupakan kehendak Tuhan (ayat 9). Dengan
demikian, pasal 1:1-12 menjadi doa dari rasul Paulus terhadap kemajuan dari kehidupan
Hubungan antara bagian pasal 1:15-20 dengan bagian sesudahnya yakni 1:24-2:7
merupakan suatu nasehat dari Paulus bahwa sebagai orang Kristen tentunya harus
menderita dan memikul salib (1:24). Selain itu, rasul Paulus juga menekankan bahwa
setiap orang percaya harus hidup dan berakar di dalam Kristus (2:6-7). Bagi Paulus, sikap
ini sangatlah diperlukan guna menghadapi pengajaran sesat yang berkembang pada waktu
itu. Dengan demikian, pasal 1:24-2:7 merupakan nasehat yang diberikan Paulus dengan
tujuan agar jemaat Kolose memiliki hidup yang berpusat kepada Kristus.
Konteks Jauh
suratnya. Paulus membagi pengajarannya ke dalam dua bagian yaitu ajaran penuh kuasa
60
18
Dengan kedua bagian ini, Paulus menginginkan agar jemaat Kolose tidak terpengaruh oleh
dampak yang baik bagi orang lain. Oleh karena Paulus telah mengetahui keadaan di
Kolose maka ddirinya banyak menuliskan di dalam suratnya dalam bentuk teguran yang
keras dan nasehat agar jemaat Kolose senantiasa tidak terpengaruh ajaran sesat dan juga
Menjalani hidup bersumber kepada Kristus merupakan sebuah hal yang sulit untuk
dilakukan. Untuk itulah setiap orang harus memiliki pemahaman atau dasar teologi yang
benar (Kol 1:18). Oleh karena itu, jika di antara mereka ada yang terpengaruh maka
mereka tidak akan dipenuhi oleh Allah (Kol 2:9). Namun jika di antara mereka tidak
terpengaruh maka tidak haya cukup sampai di situ melainkan, harus menjalankan
kehidupan yang seharusnya dijalankan oleh orang percaya (Kol 3:1-17) dan senantiasa
Seperti layaknya pepatah orang kuno bahwa tidak ada asap jika sebelumbnya tidak
ada api. Demikian juga dengan maksud dari Paulus menuliskan ayat ini karena
188
Bagian ini masih digolongkan ke dalam tiga hal yakni keutamaan Kristus yang mutlak (1:13-23),
pelayanan Paulus dalam rahasia Allah di dalam Kristus dan berbagai peringatan terhadap ajaran sesat (2:8-
23).
189
Bagian ini masih digolongkan ke dalam tiga hal yakni perilaku pribadi orang percaya (3:1-17),
hubungan rumah tangga orang percaya (3:18-4:1) dan pengaruh rohani orang percaya (4:2-6).
61
18
dilatarbelakangi oleh maksud dan tujuannya. Paulus menuliskan teks ini dengan tujuan
agar jemat Kolose tetap memiliki pemahaman yang benar mengenai kedudukan Kristus
adalah dari manakah aulus mengambil kata-kata dari ini? Untuk dapat mengetahui hal ini
sangat perlu untuk meneliti bentuk dari teks Kolose 1:15-20 terlebih dahulu.
sebagai sebuah puisi. Pandangan ini muncul karena kata-kata di dalam teks Kolose 1:15-
20 terlihat indah seperti layaknya kata-kata di dalam puisi. Tidak hanya itu, jika
memperhatikan teks secara keseluruhan maka akan ditemukan struktur pisi yang benar.
Yang perlu diperhatikan dari sebagian besar roman adalah semetris, melalui
pengulangan kata atau frase di dalam posisi yang cocok. Persamaan yang luas,
bersama-sama dengan alat retoris, seperti chiasmus, memiliki kecepatan beberapa
sumber untuk memberi kesan bahwa ayat 15-20 berasal dari puisi Kristologi
tradisional. 190
Menurut Harris, teks ini dapat dikategorikan sebgai uisi karena didasarkan kepada bentuk
dan penampilannya yang di dalamnya terdapat struktur kata yang simetris sebagaimana
Kedua, Paulus menuliskan teks Kolose 1:15-20 sebagai himne. Himne merupakan
lagu atau pujian yang digunakan untuk memuji Tuhan atau pahlawan, sedangkan di dalam
Septuaginta, himne diartikan sebagai pujian yang diberikan kepada Allah. 191 Jika memang
Paulus menuliskan dalam bentuk himna ada kemungkinan dia sedang memberikan pujian
190
Harris, 41-42.
191
Stuart, 549; Tremper Longman III dan Peter Enns, Dictionary of the Old Testament: Wisdon,
Poetry and Writings (Nottingham: Intervarsity Press, 2008), 300.
62
18
tersebut kepada Kristus sebagai yang terutama (ayat 15).192 Apakah di dalam himne
Paulus memuji Tuhan dengan nyanyian? Eduard Schweizer menuliskan bahwa Paulus
memuji Tuhan dengan pengajaran dan bukan dengan nyanyian. 193 Maksud dari pandangan
Schweizer adalah dengan ajaran mengenai keutamaan Kristus secara tidak langsung ia juga
sedang meninggikan Tuhan. jadi, pujian yang terdapat di dalam himne tidak selamanya
Banyak tokoh yang berpendapat bahwa teks Kolose 1:15-20 merupakan himne. E.
Norden menuliskan bahwa istilah himne dapat dilihat dari strukturnya. 194 Jika melihat
struktur teks secara keseluruhan (ayat 15-20) maka terdapat beberapa pengulangan antara
beberapa ayat (ayat 15-17 dan 18-20; 15-18a dan 18b-20; 15-16 dan 17-18a serta 18b-20).
merupakan bagian yang penting dan harus mendapatkan perhatian khusus. 195
Ketiga, Paulus teks Kolose dalam bentuk midrash. 196 Bentuk ini muncul karena di
dalam teks Kolose 1:15-20 terdapat beberapa kebenaran yang sedang Paulus sebrangkan.
eksposisi midras yang sulit dari Kejadian 1:1 sebagai penghubung dengan memakai
192
R. C. Lucas, The Message of Colossians and Philemon (Illinois: Intervarsity Press, 1980), 45.
193
Eduard Schweizer, “Colossians 1:15-20”, Jurnal Review and Expositor 87 (1990), 98.
194
E. Norden, Agnostos Theos. Untersuchungen zur Formengeschichte Religioser Rede (4th ed;
Darmstadt: Wissenschaftliche Buchgesellschaff, 1956), 250-254. Dikutip dalam Jeffrey S. Lamp. Wisdom
In Colossians 1:15-20: Contributon and Significance: Journal of The Evangelical Theological Society (March
1998), 45.
195
Kata-kata yang mendapatkan pengulangan adalah yang sulung; di dalam Dia telah diciptakan
segala sesuatu dan segala sesuatu ada di dalam Dia. Ibid.
196
Midrash merupakan perkembangan didaktik dari cerita yang digunakan untuk menekankan
kebenaran agama. Ensiklopedi Alkitab Masa Kini Jilid II, first ed., s.v. “Talmud dan Midrasy” by B Cohen.
63
18
personifikasi hikmat di Amsal 8:22. 197 Berdasarkan pendapat Burney, kebenaran yang
disebrangkan oleh Paulus adalah mengenai otoritas Kristus di dalam penciptaan. Jadi,
Kolose 1:15-20 ke dalam berbagai bentuk seperti Himne, Puisi, dan Midrash. Namun dari
manakah Paulus mendapatkan ide sehingga ia menuliskan teks Kolose 1:15-20? Dengan
kata lain, apakah yang mempengaruhi Paulus sehingga dirinya menuliskan teks Kolose
1:15-20? Dalam menemukan jawaban terhadap masalah ini diperlukan pemahaman yang
banar akan situasi pada waktu itu dan juga yang menjadi daya tarik bagi Paulus
Kelompok pertama menyatakan bahwa teks Kolose 1:15-20 berasal dari tulisan
sebelum kekristenan. Apakan masa sebellum kekristenan yang dimaksudkan kelompok ini
adalah suatu masa di mana sebelum kelahiran Kristus? Ada dua kemungkinan yang
muncul yakni masa sebelum kelahiran Kristus dan masa sebelum penebusan. Namun dari
dua kemungkinan ini, masa sebelum penebusan merupakan kemungkinan yang sangatlah
masuk akal. 198 Bultman menuliskan bahwa kelompok ini menghubungkan bagian dengan
197
C. F Burney, Christ as the APXH of Creation, JTS 27 (1926), 160-177. Dikutip dalam Jeffrey S
Lamp, Wisdom In Colossians 1:15-20: Contribution And Significance: Journal of The Evangelical
Theological Society ( March 1998), 46.
198
Alasan masa sebelum penebusan sangat masuk akal karena Paulus sendiri menyinggung
kelompok ini mengenai masalah penebusan. Selain itu, konsep penebusan telah mengalami penyimpangan
di dalam kelompok ini. R. Bultman, Theology of The New Testament (New York : Scribner’s, 1951), 1176
dikutip dalam Jeffrey S Lamp, Wisdom In Colossians 1:15-20: Contribution And Significance: Journal of
The Evangelical Theological Society (March 1998), 45-53.
64
18
keadaan sebelum gnostik kekristenan yakni dongeng gnostik penebusan. 199 Ada
merupakan sebuah cerita yang penuh dengan rekayasa. 200 Namun, bagi Paulus penebusan
merupakan sesuatu pekerjaan nyata yang dilakukan oleh Allah melalui Kristus. 201 Oleh
karena itu, gugatan yang diberikan kelompok mengenai penebusan secara tidak langsung
Ada kemungkinan karena kelompok ini menyinggung mengenai masalah penebusan, dan
Paulus ingin menuliskan juga bahwa Kristus juga yang terutama di dalam penebusan.
Keadaan inilah yang mendorong Paulus untuk menggunakan kelompok ini di dalam
tulisannya.
tulisan-tulisan sebelum diriNya. Tulisan apakah yang diambil oleh Paulus? Martin
bentuk himne kepada gereja. 202 Pendapat Martin menunjukkan bahwa Paulus mengambil
pokok permasalahan mengenai eklesiologi. Apakah ada kaitannya antara eklesiologi yang
disinggung oleh Paulus dengan teks Kolose 1:18? Memang kedua bagian ini memiliki
199
Ibid.
200
Ibid.
201
Sinclair B Ferguson, Kehidupan Kristen ; Sebuah Pengantar Doktrinal (Surabaya: Momentum,
2007), 113.
202
R.P. Martin, “An Early Christian Hymn”; EUQ 36 (October-December 1964), 196-197 dikutip
dalam Jeffrey S Lamp. Wisdom In Colossians 1:15-20: Contribution And Significance: Journal of The
Evangelical Theological Society (March 1998), 45-53.
65
18
pokok yang sama. Jika melihat kembali pendapat Martin, maka ada kemungkinan
penghormatan yang diberikan oleh kelompok ini ditujukan kepada Kristus sebagai kepala
gereja. kemungkinan yang lainnya adalah Paulus juga ingin menyeberangkan keunggulan
Kristus atas gereja. jadi, tulisan sebelum Paulus menjadi inspirasi bagi diriNya dalam
Ketiga, tulisan dari Paulus sendiri. 203 Dalam pandangan ini, tulisan Paulus
sendirilah yang telah memberikan inspirasi bagi diriNya dalam menuliskan teks Kolose
1:15-20. Tulisan Paulus yang mana telah mempengaruhi diriNya? Ada kemungkinan
tulisan-tulisan Paulus zdi dalam surat sebelumnya yang memiliki persamaan arti. Dari
semua surat yang ditulis oleh Paulus, hanya surat Efesus, Roma dan 1 Korintus yang
memiliki keselarasan dengan teks Kolose 1:15-20. Keselarasan keempat surat tersebut
membahas mengenai gereja sebagai tubuh Kristus. jadi, kesamaan pemikiran dengan surat
yang lain selain yang pernah ia tuliskan pada surat-surat sebelumnya? Kemungkinan besar
upaya ini dilakukan oleh Paulus untuk mengembangkan tulisan-tulisan sebelumnya. Bisa
jadi, surat sebelumnya memililki kesamaan dalam latar belakang dan ada kemungkinan
juga bagian yang dituliskan sama. Robinson dan D Von Almen menjelaskan himne yang
dituliskan oleh Paulus berasal dari konteks kekristenan tetapi telah dimodifikasi sesuai
203
Jeffrey S Lamp, Wisdom In Colossians 1:15-20: Contribution And Significance: Journal of The
Evangelical Theological Society (March 1998), 45-53.
66
18
dengan tujuan penulis. 204 Pendapat kedua pakar ini menunjukkan bahwa Paulus menulis
teks Kolose 1:15-20 dengan adanya pembaharuan agar lebih mudah dimengerti oleh
pembaca.
Pembagian Teks
Berdasarkan analisa dari struktur surat Kolose, maka teks ini dapat digolongkan ke
dalam enam bagian, yaitu Kristus adalah yang terutama (ayat 15), segala sesuatu ada di
dalam Kristus (ayat 16), Kristus telah ada sebelum segala sesuatu (ayat 17), Kristus adalah
kepala atas jemaat (ayat 18), kepenuhan Allah ada di dalam Kristus (ayat 19) dan Kristus
Eksegesis Teks
Ayat 15 “Ia yang adalah gambar Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dari segala yang
diciptakan.”
Pada ayat ini, Paulus menuliskan penegasan kemballi akan kedudukan Kristus.
dalam ayat sebelumnya, Paulus teleh menegaskan bahwa karya Kristus dalam melayakkan
setiap orang menjadi bagian dalam kerajaan terang (ayat 12), membebaskan semua orang
dari kuasa kegelapan (ayat 13) dan menebus dosa (ayat 14). Di awal ayat, Paulus
mengawali tulisannya dengan kata penghubung yang dalam bahasa Yunani adalah kata ος.
204
D Von Almen, “ Reconciliation du Monde et Christologic Cosmique de II Cor. 5:14 a Col 1:15-
23, “RHPR 48 (1968), 39 dikutip dalam Jeffrey S Lamp, Wisdom In Colossians 1:15-20: Contribution And
Significance: Journal of The Evangelical Theological Society (March 1998), 46.
67
18
Menurut Moulton, kata ini ditulis sebagai penunjuk dari kata yang akan mengikutinya. 205
Dengan demikian, kata ini akan terlihat jelas fungsinya jika menghubungkannya dengan
Pada bagian berikutnya, frase gambar Allah diterjemahkan dari kata εικων. Kata
ini merupakan kata sifat dari Kristus yang digunakan untuk menunjukkan manifestasi dari
Allah. H. Kuhli menerjemahkan kata ini sebagai relationship (hubungan). 206 Jadi, gambar
Allah yang ada pada Kristus merupakan hubungan antara Kristus dengan Allah.
Di dalam Perjanjian Lama, kata gambar berasal dari kata Tselem yang berarti
sesuatu yang terwujud dan keluhatan.207 Akan tetapi, gambar di dalam Perjanjian Lama
lebih mengarah kepada manusia yang adalah gambar Allah (imago dei) yang seluruhnya
dapat ditiru menurut aslinya. Lempp menambahkan bahwa kesegambaran manusia dengan
Allah bukanlah suatu sifat, keadaan atau tabiat yang umanen pada manusia, melainkan
dengan Allah.208 Jadi, kesegambaran itu adalah perpautan bdengan Allah yang disebabkan
oleh anugerah.
Di dalam Perjanjian Baru ada dua arti gambar yang ditujukan kepada Kristus yaitu
sebagai gambar Allah ( 1 Korintus 4:4) dan gambar Allah yang tidak kelihatan (Kolose
Harold. K. Moulton, “ος” dalam The Analytical Greek Lexicon Rev 1978., ed (Michigan:
205
206
Exegetical Dictionary of The New Testament., sv., “εικων,” by H Kuhli.
207
Walter Lempp, Tafsiran Alkitab; Kejadian 1:1-4:26 (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987), 38.
208
Ibid., 39-40.
68
18
1:15).209 Berdasarkan teks, dapat dipastikan bahwa makna “gambar” yang dimaksudkan
Paulus adalah gambar Allah yang tidak kelihatan. Ada kemungkinan Paulus menuliskan
kata ini untuk menunjukkan perwakilan dan manifestasi bahwa Kristus sempurna seperti
Allah.210 Namun apakah arti “gambar” yang dimaksudkan Paulus dalam teks Kolose 1:15?
Kata ini menimbulkan dua kesan yakni manifestasi dan representatif. 211 Namun pengertian
memandang gambar dalam arti wujud nyata ynag dapat dilihat dengan mata. Jika kata ini
dikaitkan dengan Kristus, maka pengertian yang muncul adalah Kristus adalah wujud nyata
dari Allah yang tidak kelihatan. Beberapa tokoh setuju dengan pandangan ini seperti
Bagi Wiersbe, Paulus memakai kata gambar untuk menunjukkan bahwa Kristus
menjadi penghubung agar setiap orang dapat melihat Allah. Wiersbe mendasari
pendapatnya pada konsep bahwa semua orang di dunia ini tidak ada yang sempurna,
sedangkan Allah adalah sempurna. Kedua perbedaan ini membuat tidak ada orang
yangdapat melihat Allah. Karena itu Allah mengutus Yesus sebagai manusia yang tidak
209
T Desmon Alexander and others, NewDictionary of Biblical Theology (Leicester: Intervarsity
Press, 2000), 576.
210
Cleon L. Roger. Jr and Cleon Roger III, The New Linguistic and Exegetical Key to the Greek
New Testament (Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House, 1998), 461.
211
Thomas, 44.
212
Wiersbe, 44. Harris, 43. Widjana, 37.
213
Wiersbe, 44.
69
18
berdosa untuk dapat menjembatani perbedaan yang ada.214 Melalui Kristuslah, semua
orang yang dapat melihat Allah. Jadi, jikalau seseorang melihat Kristus maka ia sama juga
“gambar” dapat memiliki arti kesamaan atau ekspresi dari sesuatu yang kelihatan. 215
Harris berpikir bahwa Kristus adalah sama dengan Allah dan dapat dilihat. Kesamaan
yang dimaksudkan adalah sama dalam kuasa dan atribut yang dimiliki. Harris seperti
menggunakan metode “fotocopy”, sesuatu benda yang difotocopy akan memiliki hasil
yang sama. Jadi, jikalau Kristus adalah gambar Allah maka Kristus hasil “copy-an”
daripada Allah.
mengartikan gambar sebagai sebuah bayangan dari objek yang dimaksudkan. Jika Kristus
adalah gambar Allah, maka dalam pengertian ini Ia merupakan bayangan dari Allah.
Bayangan yang dimaksudkan meliputi kesamaan dalam segi otoritas dan posisi. Manfred
T Brauch menuliskan “di dalam Perjanjian Baru, hanya Paulus yang menggunakan kata
gambar εικων untuk menunjukkan suatu cerminan dari realitas diri orang lain.” 216 Brauch
melihat gambar yang dimaksud bahwa Kristus merupakan cerminan dari Allah dengan
214
Widjana, 37.
215
Harris, 43.
216
Manfred T Brauch, Ucapan Paulus yang Sulit (Malang: Literatur SAAT, 1996), 230-231.
70
18
Clark dan T.K Abbott.217 Clark menuliskan “gambar” memiliki arti keserupaan atau
kemiripan.218 Jika Kristus adalah gambar Allah, maka Ia serupa dengan Allah. 219
Pandangan Clark menimbulkan permasalahan baru, jika Kristus serupa dengan Allah maka
Ia bukanlah Allah, hanya kebetulan memiliki kesamaan. Kesamaan yang dimiliki Kristus
Paulus menambahkan status Kristus sebagai gambar Allah dengan kata tidak
kelihatan yang dalam bahasa Yunani αορατου. Kata ini sebenarnya sangat berlawanan
dengan Kristus sebagai manifestasi Allah yang kelihatan. Patzia menuliskan kata ini
menunjukkan hasil dari inkarnasi bahwa Allah yang tidak kelihatan dinyatakan di dalam
Kristus.221 Namun semua yang dituliskan Patzia bukan ditujukan kepada Kristus
melainkan kepada Allah. Tidak hanya itu, konteks dari ayat 15 menunjukkan bahwa kata
tidak kelihatan melekat dengan Allah. Jadi, Paulus menuliskan kata αορατου untuk
menunjukkan bahwa Allah yang tidak kelihatan dapat dilihat di dalam pribadi Kristus.
Pada bagian berikutnya, Paulus menuliskan Kristus sebagai “yang sulung”, yang
diterjemahkan dari kata Yunani πρωτοτοκος. Kata ini merupakan kata sifat sama seperti
217
Gordon H Clark, Colossians: Another Commentary on an Inexhaustible Message (Jefferson,
Maryland: The Trinity Foundation, 1989),32-33. T.K. Abbot, A Critical and Exegetical Commentary on the
Epistle to the Ephesians and to the Colossians (Edinburgh: T & T. Clark, 1968), 210.
218
Clark, 32-33.
219
Kesamaan Kristus dengan Allah meliputi kesamaan otoritas dan posisi.
220
T.K. Abbot, A Critical and Exegetical Commentary on the Epistle to the Ephesians and to the
Colossians (Edinburgh: T & T. Clark,1968), 210. Segala sesuatu yang ada dalam Allah yaitu kekuasaanNya,
HikmatNya, KasihNya, kekekalanNya, kemulianNya dan semua atribut Allah, ada di dalam Yesus.
Yohannis Trisfant, Jurnal Pelita Zman: Keilahian Kristus: Kolose 1:15-18 (2000): 31.
221
Arthur G. Patzia: Ephesians, Colossians, Philemon: New International Biblical Comentary
(Peabody: Hendrickson Publisheer, 1990), 30.
71
18
αορατου, yang digunakan untuk menggambarkan sifat yang dimiliki Kristus di dalam
ciptaan.222 Jadi, Kristus sebagai yang sulung memiliki otoritas terhadap ciptaan.
Kata ini telah menimbulkan perdebatan penting dari berbagai pihak. Tidak hanya
itu, dari kata ini juga banyak terjadi penyimpangan yang berujung kepada lahirnya ajaran
sesat.223 Ada berbagai kemungkinan penafsiran yang muncul yang diantaranya Kristus
sebagai ciptaan Allah yang sulung dari semua ciptaan yang ada. Oleh karena itu, kata ini
Kata πρωτοτοκος muncul lebih dari 30 kali di Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Kata ini pada umumnya diterapkan pada suatu kelompok. Contoh dari penerapan tersebut
adalah anak sulung Israel berarti anak pertama pada bangsa Israel. Sedangkan di dalam
Perjanjian Baru kata ini muncul sebanyak 8 kali yang berarti lahir pertama atau yang
sulung. 224 Sepanjang di dalam Perjanjian Baru, kata ini hanya dua kali menunjuk kepada
sebuah keluarga yaitu Yusuf dan Maria (Matius 1:25; Lukas 2:7), sedangkan sebagian
besar dari kata ini mengacu kepada sekelompok orang percaya (Ibrani 12:23) dan juga
kepada penebusan bangsa Israel dari tanah Mesir (Ibrani 11:28). Akan tetapi, di dalam
ayat yang lain kata ini tidak dapat diartikan secara literal karena di dalamnya terdapat
222
Exegetical Dictionary of The New Testament., sv., “πρωτοτοκος”, by H. Langkammer.
223
Salah satu ajaran sesat yang melakukan penafsiran yang keliru adalah saksi Yehuwa. Mereka
menggunakan pengerian “sulung” dalam urutan kronologis sehingga menimbulkan pandangan bahwa Kristus
adalah ciptaan yang sulung._____, Bagaimana Menghadapi Saksi Yehuwa (Bandung: Lembaga Literatur
Baptis, 1976), 48.
224
Moulton,” πρωτοτοκος” dalam Analitical Greek Lexicon Rev 1978., ed., 355.
72
18
gambaran akan hubungan Kristus dengan Bapa-Nya dan posisi tertinggi yang dimiliki-Nya
Di dalam Perjanjian Lama istilah “sulung” lebih mengarah kepada anak sulung.
Anak sulung merupakan anak yang dilahirkan pertama atau yang terlahir terdahulu
dari kandungan (Kel 13:2). Namun semua itu dapat juga diartikan sebagai
peringkat yang pertama, yang paling unggul. Dengan demikian, hal-hal dan
kehormatan yang berkaitan dengan warisan dan kemurahan akan diberikan kepada
orang yang mempunyai. Namun hak kesulungan dapat diperoleh anak lain yang
telah ditentukan sebagai “anak sulung”. Dengan demikian, apa yang dahulu
didasarkan pada posisi, sekarang telah diganti dan didasarkan pada anugerah. 225
Sekalipun bukan berada pada posisi sebagai anak sulung, hak kesulungan juga dapat
ditentukan kepada orang lain yang telah ditentukan sebelumnya. Oleh karena itu,
kesulungan di dalam Perjanjian Lama tidak selamamya harus diartikan berdasarkan posisi
atau urutan melainkan juga berdasarkan anugerah yang telah diberikan. 226
Di dalam Perjanjian Baru juga tidak jauh berbeda dengan Perjanjian Lama. Pada
zaman ini, kata sulung lebih mengarah kepada status menduduki peringkat pertama dan
mempunyai kehormatan. 227 Jika Kristus sebagai anak sulung, maka Ia menduduki
peringkat pertama dan memiliki kekuasaan dan kehormatan. Namun yang menjadi
Frase “yang sulung” memiliki tiga pengertian yakni dalam urutan waktu dan posisi
dan hubungan. Namun untuk dapat mengerti manakah yang dimaksud oleh Paulus perlu
225
Walter. C. Kaiser, Teologi Perjanjian Lama (Malang: Gandum Mas, 2000), 140.
226
Contoh dalam Alkitab adalah Salomo. salomo bukanlah anak sulung Daud, tetapi ia mendapat
gelar sebagai anak Sulung (Mazmur 89:28).
227
William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Surat Filipi, Kolose, 1 dan 2 Tesalonika
(Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999), 182.
73
18
penyesuaian dengan konteks yang ada. Trifant menuliskan bahwa cara yang aman untuk
menafsirkan frase ini aalah dengan memperhitungkan segala kemungkinan yang ada dan
Bagi Trisfant, makna “yang sulung” tidak hanya yang sulung dari bapak dan
ibuNya tetapi sebelum dunia ada dan dibandingkan dengan setiap ciptaan, Ia memiliki
kedudukan yang sulung dalam kemuliaan. 229 Trisfant melihat bahwa Kristus aalah yang
terutama di dalam penciptaan. Tidak hanya itu, ia memakai pengertian berdasarkan posisi.
Hal senada dilontarkan juga oleh Adam Clarke yang menuliskan frase “yang sulung dari
semua yang diciptakan” menunjukkan Kristus adalah pencipta atau penghasil segala
sesuatu.230
Cara lain untuk melihat menafsirkan frase “yang sulung” adalah dengan
memperhatikan bagian sesudahnya. Frase ini didukung oleh pernyataan dalam ayat 16
(karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu) dan ayat 17 (Ia ada terlebih
dahulu dari segala sesuatu). Berdasarkan dukungan tersebut, tidaklah mungkin untuk
mengatakan bahwa Kristus adalah bagian dari “segala yang diciptakan”. Oleh karena itu,
228
Yohannis Trisfant, Jurnal Pelita Zaman: Keilahian Kristus: Kolose 1:15-20 (2000): 26-27.
229
John F Walvood, Yesus Kristus Tuhan Kita (Surabaya: Yakin), 36 dikutip dalam Yohannis
Trisfant, Jurnal Pelita Zaman:Keilahian Kristus: Kolose 1:15-20 (2000): 26-27.
230
Adam Clarke, Commentary on The Bible (Grand Rapids Michigan: Baker House, 1979), 1197.
Bandingkan dengan Dunn, 87-88.
74
18
Ayat 16 “Karena di dalam Dialah telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di surga dan di
atas bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, atau singgasana, atau perintah
atau penguasa atau kuasa-kuasa; segala seuatu melalui Dia dan kepada Dia telah
diciptakan.”
keilahian Kristus melalui hubungannya dengan ciptaan. Paulus mengawali ayat ini dengan
pernyataan bahwa segala sesuatu telah diciptakan di dalam Dia. Pernyataan ini menjadi
petunjuk bahwa Kristus memiliki kuasa terhadap semua ciptaan. O’Brien menuliskan
bahwa frase “segala sesuatu telah diciptakan di dalam Dia” muncul karena status Kristus
sebagai” yang sulung dari semua ciptaan.” 231 Pandangan O’ Brien sepertinya merupakan
hubungan sebab akibat di mana Kristus sebagai yang terutama membuat iriNya memiliki
ini dapat memiliki arti totalitas dari semua yang ada di surga dan di bumi. 232 Pemahaman
ini ada benarnya karena bagian berikutnya Paulus menuliskan dua tempat yakni Surga dan
Bumu. Kedua tempat ini merupakan dua tempat yang berbeda dan saling bertolak
surga meliputi hal yang tidak kelihatan sedangkan bumi mencakup hal-hal yang kelihatan
231
Peter T. O’Brien, World Biblical Commentary Colossians and Philemon (Waco, Texas: Word
Books Publisher, 1982), 45.
232
Kenneth L. Baker and John R. Kohlenberger III, New Testament: Zondervan NIV Bible
Commentary, vol. 2, rev,ed (Grand Rapids Michigan: Zondervan Publishing House, 1994), 820.
75
18
di mana keduanya menunjukkan ekspresi adanya hubungan paralel yang meliputi segala
Paulus kemudian menuliskan hal-hal yang lebih khusus yang juga menjadi bagian
daripada penciptaan. Dooren Widjana menuturkan bahwa Kristus bukan saja pencipta dari
segala sesuatu yang dapat dilihat melainkan juga yang tidak dapat dilihat yakni para
makhluk surgawi seperti malaikat.234 Penciptaan hingga mencapai malaikat dan makhluk
surgawi menunjukkan bahwa begitu besarnya otoritas yang dimiliki Kristus di dalam
penciptaan. Bokestein memaparkan hal-hal yang tidak kelihatan yang iciptakan oleh
Kristus. Menurutnya:
Keempat hal ni merupakan roh-roh yang berkuasa pada saat itu. Pertama, Paulus
menuliskan singgasana. Maksud dari Paulus menggunakan kata ini untuk
menunjukkan bahwa singgasana berhubungan erat dengan golongan para malaikat.
Tidak ada alasan yang begitu kuat selain malaikat memiliki takhta atau singgasana
dan mereka merupakan golongan tertinggi. Kedua, Paulus menggunakan kata
perintah untuk menunjukkan bahwa kuasa dari malaikat merupakan ciptaan Kristus.
Tidak ada bukti yang kuat yang dimaksud oleh Paulus dalam melihat perbedaan
antara singgasana dan perintah. Ketiga, Paulus menggunakan kata penguasa.
Maksud dari Paulus menggunakan kata ini untuk menuju kepada penguasa setan
yang berhubungan dengan malaikat-malaikat yang berdiam di bagian akhir dari
langit. Keempat, Paulus menggunakan kata kuasa-kuasa. Kata yang dimaksudkan
oleh Paulus menuju kepada kuasa kosmis yang dipandang sebagai oknum. Kuasa-
kuasa ini dapat merugikan manusia dan merupakan ancaman yang tidak
kelihatan. 235
Dari pendapat Bolkestein dapat dilihat bahwa kekuasaan Kristus tidak hanya
meliputi yang kelihatan saja melainkan juga yang tidak kelihatan. Memang benar bila
Kristus berkuasa juga terhadap sesuatu yang tidak kelihatan maka dapat dikatakan Ia
233
O’ Brien, 46.
234
Widjana, 38.
235
M. H. Bolkestein, Tafsiran Kolose (Jakarta: BPK Gunung Mulia), 49.
76
18
memiliki kuasa yang besar. Di dalam kehidupanNya terlihat begitu nyata di mana Dia
dapat meredakan badai dan gelombang (Matius 8:26). Menciptakan sesuatu yang kelihatan
adalah sesuatu yang biasa dan dapat saja dilakukan oleh seorang manusia yang pandai.
Namun, kemampuan untuk menciptakan yang tidak kelihatan adalah kemampuan di luar
batas logika dan itulah yang telah dilakukan oleh Kristus. R.E. Harlow mengungkapkan
“hanya Allah yang dapat menciptakan sesuatu yang tidak kelihatan.” 236 Jika Kristus dapat
melakukan apa yang sebenarnya Allah lakukan maka dirinya adalah Allah.
Semua pernyataan di dalam ayat ini diakhiri oleh pernyataan penting yakni segala
sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia. Patzia menuliskan bahwa kedua pernyataan ini
secara tidak langsung menuju kepada Kristus sebagai agent dan juga tujuan dari
penciptaan.237 Dua pernyataan ini memang tepat dikatakan sebagai petunjuk masa yang
dimiliki oleh Kristus bahwa diriNya adalah Alpha dan Omega. Ada kemungkinan, Paulus
dengan sengaja menuliskan dua frase ini dengan tujuan untuk menunjukkan kekekalan
Ayat 17 “ Dan Dia ada sebelum segala sesuatu dan segala sesuatu telah tersusun bagi
Dia.”
Jika kedua ayat sebelumnya berisi mengenai kedudukan Kristus sebagai pencipta
dan kuasa yang dimilikiNya, ayat 17 berisi mengenai eksistensi Kristus. Di dalam ayat ini
236
R. E. Harlow, Colossians: Christ In You ( Canada: Everyday Publication Inc, 1979), 9.
237
Patzia, 30-31.
77
18
terdapat dua bagian utama yakni Kristus sudah ada sejak semula dan seluruh ciptaan
Paulus menyatakan bahwa Kristus sudah ada sejak semula. Kenneth menuliskan
bahwa “sebelum” memiliki arti sebelum semuanya.238 Pendapat ini dapat memiliki arti
bahwa Kristus telah ada sebelum terjadinya penciptaan. Jikalau memang Kristus ada
terlebih dahulu dapat dipastikan Ia adalah pelaku penciptaan. Tidak hanya itu, keterangan
waktu ini juga menunjukkan bahwa Krisus memiliki kekekalan. J.B Lightfoot menuliskan
bahwa kata “sebelum” menuju kepada pre-eksistensi dari eksistensi Kristus yang
absolut.239
Kristus ada sebelum segala sesuatu dapat diartikan ia ada sebelum hal-hal yang
diciptakanNya. Ia datang dalam penciptaan sebagai laki-laki dan Ia berkuasa atas
ciptaan. Ia menciptakan segala sesuatu dan segala sesuatu bersama-sama.240
seluruh ciptaan serta seluruh ciptaan berkumpul bersama-sama secara tidak langsung
membawa kepada pengertian kuasa yang dimiliki Kristus di dalam penciptaan. Dengan
demikian, tanpa kuasa Kristus maka tidak akan ada dunia seperti yang semula diciptakan.
Bagian kedua dari ayat ini adalalh segala sesuatu tersusun bagi Dia. Jika melihat
sepintas pernyataan ini maka sesuatu yang muncul adalah Kristus adalah pusat daripada
238
Baker, 820.
239
J.B Lightfoot, St Paul’s Epistle to The Colossians and to Philemon (Lynn: Hendrikson Publisher,
1982), 155.
240
Harlow, 10.
78
18
ciptaan. Dengan kata lain, Kriatus adalah tujuan akhir dari penciptaan. Namun yang
menjadi pertanyaannya, apakah memang ini yang dimaksudkan oleh Paulus? Untuk
mengetahuinya, kita harus memaham setiap kata juga dengan mengedepankan konteks
yang ada. Pada bagian ini, kata tersusun tentunya mendapat perhatian yang serius.
Kata tersusun yang dalam bahasa Yunani adalah συνεστηκεν dan di dalam
Perjanjian Baru kata ini dituliskan sebanyak 16 kali yang memiliki arti berdiri sama,
tersusun.241 Kata ini berasal dari kata dasar συνιστανω dan termasuk ke dalam bentuk
perfect yang menyatakan suatu keadaan yang sekarang ada sebagai akibat dari sesuatu
yang telah dilakukan. 242 Jadi, seluruh ciptaan tersusun pada tempatnya sebagai akibat dari
Kata ini nampaknya terlihat sama dengan ayat 16 di mana segala sesuatu diciptakan
bagi Dia. Paulus menuliskan kembali bagian ini sepertinya untuk menekankan bahwa
Kristus sebagai pusat dari penciptaan adalah sesuatu yang penting. Frank E Gaebelin
menuliskan kata tersususn dapat memiliki makna Kristus mempersatukan dasar dan
menopang anggota dari semua ciptaan. 243 Pandangan ini muncul karena berpatokan
kepada Kristus yang memiliki otoritas tertinggi dalam penciptaan. Oleh karena itu, kuasa
241
Hasan Sutanto, Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia dan Konkordansi Perjanjian Baru
(Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2003), 736.
242
J. W. Wenham, Bahasa Yunani Koine (Malang: Seminar Alkitab Asia Tenggara), 21.
Frank E. Gaebelin,ed., The Expositor’s Bible Comentary: Vol 11 (Grand Rapids Michigan:
243
79
18
Pada sisi yang lain, kata “tersusun” dapat menimbulkan gambaran bahwa segala
ciptaan dapat berada pada tempatnya masing-masing. Maksudnya, segala ciptaan tersusun
pada tempatnya dan saling mendukung satu dengan yang lain. E.K Simpson mendukung
dengan pernyataan bahwa “tersusun” sebagai pernyataan bahwa segala sesuatu bersama-
sama atau melekat satu dengan yang lain di dalam Kristus. 244 Keadaan seperti ini dapat
dilakukan oleh Kristus melalui kuasa yang dimilikiNya. Secara tidak langsung, kata ini
dituliskan Paulus untuk menunjukkan otoritas Kristus dalam mengatur setiap ciptaan
Begitu juga dengan Arthur G Patzia yang melihat bahwa kata συνεστηκεν memiliki
arti pemeliharaan atau hubungan, Allah yang menciptakan dunia juga menopangnya. 245
Pemahaman yang dimiliki oleh Patzia sama dengan apa yang dimiliki oleh tokoh
sebelumnya. Namun dari apa yang dikatakan oleh Patzia setidaknya dirinya melihat
kepada pemeliharaan Allah di dalam penciptaan. Sangatlah mungkin seorang pemilik akan
memelihara dan merawat barang yang dia miliki. Karena Kristus adalah pencipta maka
Kristus sudah ada sebelum penciptaan. Hal ini menunjukkan bahwa Ia juga sudah
ada sebelum segala sesuatu. Dengan demikian, Kristus memiliki kekekalan waktu. Tidak
hanya itu, Kristus juga memiliki kuasa yang besar yang menyebabkan seluruh ciptaan
244
E.K. Simpson, The Epistle to the Ephesians and Colossians: The New International Commentary
on the New Testament (Grand Rapids Michigan: WM. B. Eerdmans Publishing), 200.
245
Patzia, 31.
80
18
Kristus adalah pernyataan dari Allah yang sempurna di mana Ia sudah ada sebelum
segala sesuatu. Paulus menyamakan pekerjaan Kristus dengan pekerjaan Allah di mana Ia
tidak hanya sebagai pencipta tetapi juga sebagai pemelihara. Pemahaman ini tentunya
didasarkan pada kedudukan Kristus sebagai yang terutama. Oleh karena itu, berdasarkan
Ayat 18 “Dan Dia adalah kepala bagi tubuh (yaitu) gereja, Dia adalah permulaan, yang
pertama dari orang-orang mati, sehingga di dalam sesuatu Ia berada di tempat
pertama.”
Jika melihat keseluruhan ayat ini, maka akan ditemukan dua bagian yang mendasar
yakni Kristus adalah kepala dan Kristus adalah yang utama dari segala sesuatu. Oleh
karena itu, untuk mendapatkan pemahaman yang dalam, maka setiap bagian ini akan
Bagian pertama dari ayat ini berisi bahwa Kristus sebagai kepala. Paulus memulai
ayat ini dengan sebuah kata penghubung dan yang dalam bahasa Yunani adalah και. Kata
ini merupakan penghubung dengan bagian sebelumnya yaitu segala sesuatu tersusun di
dalam Dia. Hubungan ini terlihat karena Kristus berposisi sebagai kepala dan Ia sebagai
Paulus menggambarkan Kristus sebagai kepala yang dalam bahasa Yunani adalah
kedudukan yang tinggi. 246 Kata kepala muncul dalam Perjanjian Baru sebanyak 75 kali
dan hampir 20 kali dituliskan dalam arti kedudukan yang tinggi dan sisanya dalam arti
246
Sutanto, 446.
81
18
anggota tubuh untuk menggambarkan hubungan yang penting di antara Kristus dan
gereja. 247 Jikalau memang benar , seberapa besarkah hubungan yang ada di antara Kristus
dengan gereja? william Barclay memaparkan empat hubungan Kristus dengan gereja.
Menurutnya :
Pertama, Kristus adalah kepala tubuh yang adalah Gereja dan gereja adalah tubuh
Kristus yang merupakan organisme yang melaluinya. Ia bertindak dan
membagikan pengalaman-Nya. Namun bila berbicara mengenai manusiawi, tubuh
adalah pelayan dari kepala dan tidak beraya tanpa kepala. Jadi Kristus adalah roh
yang memimpin Gereja. Kedua, Ia adalah yang sulung dari Gereja. maksud dari
kata “yang sulung” bukan mengarah kepada urutan kronologis melainkan kepada
sumber yang daripadanya sesuatu keluar. Semua akan lebih jelas bila mengingat
yang dikatakan oleh Paulus bahwa dunia ini adalah ciptaan Kristus maka dengan
demikian juga Gereja merupakan ciptaan baru Kristus. Ketiga, Ia adalah yang
pertama yang bangkit daripada orang mati. Pada bagian ini Paulus mengingatkan
akan pusat dari seluruh pemikiran yakni pengalaman gereja perdana yakni
kebangkitan. Hal ini menunjukkan bahwa Kristus bukanlah seorang pahlawan
yang sudah mati melainkan seseorang yang masih tetap hidup. Keempat, Kristus
memegang supremasi di dalam segala sesuatu. Kebangkitan Kristus merupakan
hak yang Dia lakukan dan dengan itu diri-Nya melakukan bahwa Ia telah
menaklukan segala kuas yang menentang dan tidak ada di dalam kehidupan-Nya
yang dapat mengalahkan-Nya.248
hubungan satu arah. Tanpa Kristus, Gereja tidak dapat memikirkan kebenaran, tidak dapat
bertindak dengan benar dan tidak dapat menentukan arahnya. Oleh karena itulah Paulus
menggunakan gambaran kepala dan tubuh yang di mana sebgai hubungan yang saling
mendukung. Semua ini sama dengan yang pandangan FF. Bruce yang menuliskan:
247
G C D Howley and others, A New Testament Commentary (Grand Rapids Michigan: Zondervan
Publishing House, 1969), 485.
248
Barclay, 186-187.
82
18
Kata “kepala” digunakan dalam keseragaman untuk arti kiasan. Kata ini
dihubungkan dengan “tubuh”, sebagai sebuah pemikiran yang alami terhadap
hubungan antara kepala da tubuh.249
Teks ini memiliki kesamaan dengan Efesus 1:22-23 di mana juga berbicara
mengenai posisi Kristus sebagai kepala. 250 Di dalam surat Efesus, kepala yang
dimaksudkan adalah Kristus menjadi yang teratas dari dunia materi dan makhluk yang
berakal serta Malaikat dan Setan.251 Sedangkan di dalam surat Kolose, kepala menuju
kepada kedudukan Kristus sebagai yang teratas dari segala sesuatu. Oleh karena itu, kata
Hendry menuliskan kepala bukan hanya sebagai pemimpin dan pemerintah tetapi
juga memberikan pengaruh yang penting. 252 Pengaruh dari kepala diberikan kepada
seluruh tubuh sehingga bekerja sesuai yang diperintahkan. Jika kepala memberikan
pengaruh yang baik, maka tubuh akan mengerjakan yang baik. Begitu juga sebaliknya,
tubuh akan menjalankan sesuatu yang buruk bila mendapatkan perintah yang buruk pula
dari kepala. Jadi, baik atau buruknya tubuh bekerja semua berawal dari kepala.
249
F.F Bruce, The Epistle to Colossians to Philemon; The New International Commentary on the
New Testament (Grand Rapids Michigan: William B. Eerdmans Publishing Company, 1984), 68.
250
Paulus menulis surat kepada jemaat Efesus dengan tujuan supaya mereka memiliki kehidupan
yang layak di hadapan Allah yang didasarkan pada penebusan Yesus Kristus. Semua itu ditandai dari ucapan
syukur yang diluapkan oleh Paulus yang disebabkan oleh jawaban doa pribadinya. demikian juga dengan di
Kolose, Paulus menuliskan surat kepada jemaat di Kolose agar mereka tidak terpengaruh dengan pengajaran
sesat yang mencoba menggeser posisi Kristus sebagai kepala terhadap segala sesuatu. Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa jemaat Kolosemerupakan jemaat yang tengah mengalami kebimbangan terhadap
kedudukan Kristus dengan ditandai dari pengajaran sesat yang ada pada saat tu berusaha untuk mengacaukan
pemahaman mereka sebelumnya. Sedangkan dengan jemaat Efesus, kemungkinan besar mereka merupakan
orang-orang belum sepenuhnya memahami kedudukan Kristus, sehingga Paulus menegaskan agar jemaat
Efesus memiliki hidup yang layak di hadapan Tuhan. John R.W. Stott, Efesus: Mewujudkan Masyarakat
Baru di Dalam dan Melalui Yesus (Jakarta: Yayasan Bina Kasih/OMF, 2003), 20.
251
Ibid., 56.
252
Matthew Henry, ed., Commentary in the Whole Bible: Vol VI, Act to Revelation (USA:
Hendrikson Publisher, 1996), 66.
83
18
Namun yang menjadi permasalahan sekarang adalah apakah tujuan dari Paulus
menggunakan kata kepala pada bagian ini? Robert W. Wall menuliskan bahwa Paulus
menggunakan kata kepala untuk menghubungkan kaitan antara gereja dengan Kristus. 253
Apa yang dikatakan oleh Wall tentunya membuktikan bahwa Kristus bukan hanya kepala
atas gereja melainkan juga sebagai pencipta dari gereja. Hal ini sejalan dengan pandangan
Paulus menggunakan kata kepala dan tubuh untuk menggambarkan bahwa kedua
bagian ini merupakan bagian yang penting. 255 Pernyataan ini didasari dengan adanya
keterkaitan antara “kepala” dan “tubuh”. Karena tidak mungkin dihilangkan yang satu dari
yang lain. Apakah arti kepala tanpa tubuh dan juga sebaliknya. Kepala merupakan bagian
yang memikirkan atau memimpin sedangkan tubuh adalah bagian yang melakukan segala
sesuatu. Dengan demikian, untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai tentunya harus ada
Paulus menuliskan dalam bahasa Yunani soma dan terdapat pada empat suratnya
yakni Roma, 1 Korintus, Kolose, dan Efesus. Di dalam Roma dan 1 Korintus, tubuh yang
dimaksudkan Paulus sebagai tubuh Kristus. 256 sedangkan di dalam Kolose dan Efesus,
253
Wall, 70. Herman Ridderboss, Paulus dan Pemikiran Utama Teologinya (Surabaya: Momentum,
2008), 403.
254
Robert A Bratcher dan Eugene A Nida, Surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose (Jakarta:
Lembaga Alkitab Indonesia, 1994), 35.
255
Latuminase, 45.
256
Paulus memakai istilah “tubuh Kristus” untuk menyebut gereja merupakan suatu kesatuan
organic di dalam gereja memainkan peran yang tidak kecil, dan aplikasinya juga memiliki makna praktis dan
paraenesis, Ridderbos, 391.
84
18
konsep tubuh yang dimaksudkan oleh Paulus sebagai hubungan dengan gerejaNya. 257
Memang ada kesamaan arti “tubuh” dalam keempat surat di atas. Mengapa demikian?
Kemungkinan “tubuh” di Kolose dan Efesus memiliki kesamaan dari konsep “tubuh” di
Roma dan 1 Korintus. Ridderbos menuliskan konsep mendasar Kolose dan Efesus sama
dengan Roma dan 1 Korintus yaitu gereja satu tubuh berkat apa yang Kristus genapkan
bagiNya. 258 Jadi, kemungkinan besar konsep tubuh yang dimaksudkan oleh Paulus adalah
tubuh Kristus.
Bagi Dunn, Paulus tidak pernah menggunakan konsep tubuh dalkam pengertian
mayat, tetapi dalam konsep spektrum. 259 Kemungkinan konsep ini lahir dari tubuh terdiri
dari kesatuan beberapa anggota yang saling bekerja sama untuk mencapai tujuan yang
dicapai. Jika memang demikian, tubuh yang adalah gereja akan dapat menjalankan tugas
dengan maksimal jika terdapat kebersamaan antara setiap anggota. Jadi, gereja terdiri dari
berbaga jemaat yang memiliki talenta dan karunia yang berbeda. Untuk dapat mencapai
tujuan, setiap anggota di dalam gereja harus bekerja sama satu dengan yang lainnya. 260
Bagian kedua dari teks ini adalah pengulangan daripada ayat 15, Kristus sebagai
yang sulung. Namun sebelumnya, Paulus menuliskan bahwa Kristus adalah permulaan.
Paulus menuliskan frase ini untuk menunjukkan bahwa Kristus adalah yang awal dari
segalanya. Baker menuliskan ada tiga kemungkinan yang muncul dari kata ini yaitu
257
Joseph A Fitzmyer S.J, Paul and His Theology: A Brief Sketch (New Jersery: Prentice Hall,
1989), 90.
258
Ridderbos, 398.
259
James D.G. Dunn, The Theology of Paul: The Apostle (Grand Rapids Michigan: William B.
Eerdmans Publishing Company, 1998), 55.
260
George Eldon Ladd, Teologi Perjanjian Baru Jilid 2 (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1999),
338.
85
18
keunggulan dalam kedudukan, pemrakarsa yang kreatif dan lebih tinggi dalam zaman
waktu.261 Berdasarkan tiga kemungkinan yang dituliskan oleh Baker, semua menuju
Namun kata ini memiliki perbedaan makna dengan yang di ayat 15 ketika memperhatikan
konteks dari ayat itu sendiri. Wenham menuliskan bahwa makna “sulung” dalam ayat 15
memiliki arti teratas dalam ciptaan sedangkan di dalam ayat 18 memiliki arti pertama
mengalami kebangkitan.262 Seperti pendapat Wenham, penekanan pada ayat ini adalah
Kristus adalah yang pertama bangkit yang juga menunjukkan kapasitasNya sebagai
pencipta. Pandangan Wenham didasarkan pada tidak ada seorangpun yang mengalami
kebangkitan sebelum Yesus. 263 Dengan pengulangan ini terlihat jelas bahwa Paulus ingin
menunjukkan bahwa Kristus adalah yang terutama dalam segala hal merupakan sesuatu
yang penting. Menurut James D.G. Dunn, kebangkitan Kristus dari kematian dengan tepat
Namun mengapa Paulus mengulangi kata ini, apakah ia memiliki tujuan lain di
dalam ayat ini? Murray J. Harris menuliskan bukan hanya Kristus yang menyebabkan
261
J.H Holman Company, The Biblical Expositor, vol.3, Matthew-Revelation (Grand Rapids
Michigan: Baker Book House, 1960), 820.
262
G J Wenham and others, New Bible Commentary; 21st Century Edition, rev.ed (Leicester
Intervarsity Press, 1994), 1267.
263
Memang ada beberapa peristiwa kebangkitan orang mati sebelumKristus seperti Lazarus dan
anak muda dari Nain. Namun kebangkitan yang dimaksudkan di sini adalah kebangkitan hidup dan
kebangkitan tubuh yang kekal (tidak mati lagi). Hal inilah yang hanya dialami oleh Kristus sehingga
menguatkan bukti keilahian Kristus dalam makna kata “yang sulung”. Trisfant, 26-27.
264
Dunn, 98.
86
18
keberadaan gereja dan daya tenaga asal, ia adalah perintis dan penjamin kebangkitan dari
mati kepada kehidupan kekal. 265 Asumsi Harris menunjukkan bahwa Paulus melakukan
pengulangan untuk menunjukkan bahwa Kristus adalah pencipta dari gereja yang secara
kesejajaran antara hubungan Kristus dengan ciptaan di satu pihak dan dengan gereja lain
pihak. 266 Usaha dari Paulus dalam memberikan keterangan agar menjadi lebih jelasketika
menyinggung Kristus sebagai yang utama. Oleh karena itulah, pengulangan dilakukan
Bagian ini dilanjutkan dengan kata penghubung yang dalam bahasa Yunani adalah
ινα. Menurut Moulton, kata ini merupakan penghubung dengan bagian berikutnya. 267
Jika diperhatikan lebih dalam, kata ini merupakan penghubung kausal, hubungan sebab
akibat. Dengan kata lain, melalui kata ini kebangkitan yang dialami oleh Kristus
menunjukkan bahwa diriNya adalah yang teratas dalam segala sesuatu. 268
Ayat ini diakhiri dengan frase menjadi yang terutama dalam segala sesuatu yang
diterjemahkan dengan kata πρωτευων. Kata ini merupakan kata sifat yang menerangkan
posisi Kristus dalam penciptaan. W. Michaelis menerjemahkan kata ini sebagai yang
265
Harris, 48.
266
________, Tafsiran Alkitab Masa Kini Vol 3, Matius-Wahyu (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina
Kasih/ OMF, 1992), 636.
267
Moulton, “ινα” dalam The Analytical Greek Lexicon Rev. 1978., ed.,201.
268
O’ Brien, 51.
269
Theological Dictionary of The New Testament., s.v. “πρωτευων” by W. Michaelis.
87
18
Frase ini telah dihubungkan dengan penghubung yang menunjukkan bahwa posisi
ini merupakan dampak dari kebangkitan Kristus. Bratcher menuliskan bahwa frase ini
lebih cocok bila diartikan sebagai “ada di atas segala sesuatu atau menduduki tempat
tertinggi dalam segala hal. 270 Dengan demikian, maksud dari ayat ini dapat berarti Kristus
Jadi, Kristus memiliki kedudukan tertinggi dari segala sesuatu. Alasan ini
ditunjukkan dari gambaran yang diberikan oleh Paulus antara kepala dengan tubuh. Selain
itu, alasan lainnya adalah kebangkitan Kristus dari kematian menunjukkan bahwa diriNya
memiliki posisi yang utama dari segala sesuatu. Ungkapan “yang sulung” menunjukkan
bahwa Kristus merupakan satu-satunya yang telah bangkit dari antara orang mati. Semua
itu mengarah kepada satu tujuan supaya Kristus menjadi yang pertama dan utama di dalam
segala sesuatu.
Ayat 19 merupakan kelanjutan dari ayat sebelumnya. Ayat ini diawali oleh sebuah
kata penghubung οτι. Menurut Bauer, kata ini digunakan untuk merekomendasikan kata
yang mengikutinya. 271 Di dalam teks ini fungsi οτι diekspresikan dalam kepenuhan Allah
270
Bratcher, 36.
271
Walter Bauer’s “οτι”, A Greek-English Lexicon of The New Testament and Other Early
Literature (Chicago: The University of Chicago Press, 1985), 588.
88
18
yang ada di dalam Kristus. Dengan demikian, selain karena kebangkitanNya, kepenuhan
Allah juga membuat Kristus menjadi yang pertama dari segala sesuatu.
Pada bagian berikutnya, Paulus menuliskan kata berkenan yang dalam bahasa
Yunani adalah ευδοκησεν. Kata ini berasal dari kata dasar ευδοκεω yang berarti senang,
setuju. 272 Kata ini termasuk ke dalam bentuk aorist yang merupakan sesuatu yang penah
terjadi atau pernah dilakukan.273 Ada kemungkinan Paulus menuliskan kata ini untuk
menunjukkan bahwa Roh Allah senang untuk tinggal di dalam Kristus. jika memang
demikian, Kristus adalah Pribadi yang memiliki Roh Allah di dalam diriNya.
Bagian berikutnya, Paulus menuliskan frase seluruh kepenuhan (Allah) yang dalam
bahasa Yunani adalah παν το πληρωμα. Paulus menuliskan frase ini berulang kali untuk
menghadapi para pengajar sesat pada waktu itu.274 Widjana menuliskan bahwa frase ini
memiliki arti segala sesuatu yang terdapat pada diri Allah termasuk kuasa dan
keilahianNya. 275
Di dalam Perjanjian Lama frase seluruh kepenuhan memiliki arti Allah sendiri yang
membuat seluruh ciptaan (Yeremia 23:24).276 Di dalam konteks Perjanjian Lama kata ini
lebih mengarah kepada masa ketika Allah melakukan penciptaan. Namun jika diteliti lebih
lanjut, kata ini memiliki tujuan yakni untuk menunjukkan kebesaran Allah di dalam
penciptaan. Memang mungkin, kata ini memiliki tujuan untuk melihat kebesaran Allah.
272
Sutanto, 325.
273
Wenham, 77.
274
Bruce, 73.
275
Widjana, 43.
276
O’Brien, 52.
89
18
Jadi, kata seluruh di dalam Perjanjian Lama begitu dekat dengan pekerjaan Allah di dalam
penciptaan. ‘
Di dalam perjanjian Baru, kata seluruh kepenuhan dapat dilihat di dalam kehidupan
Kristus. PerbuatanNya dalam menyembuhkan banyak orang sakit, menghardik badai dan
dilakukan oleh Kristus karena Ia telah mengalami kepenuhan di dalam diriNya. Oleh
karena itu, kepenuhan yang dialami Kristus juga menunjukkan bahwa Ia adalah Allah.
Permasalahan yang muncul adalah jika Kristus tidak mengalami kepenuhan maka
Ia bukanlah Allah? Pemahaman ini adalah sebuah pemahaman yang keliru. Sebelum
mengalami kepenuhan Kristus juga adalah Allah. Kepenuhan di sini hanya sebagai
penegasan bahwa di dalam kemanusiaan Kristus, keilahian Allah hadir di dalam diriNya.
Jadi, baik sebelum atau sesudah kepenuhan, Kristus tetap adalah Allah.
Pada akhirnya dari ayat ini Paulus menuliskan kata diam yang dalam bahasa
Yunani adalah κατοικησαι. Kata ini memiliki bentuk aorist dan berasal dari kata κατοικεω
yang berarti berdiam atau menghuni. 277 Jika melihat keseluruhan teks maka kata ini akan
menunjukkan bahwa kepenuhan Allah tinggal di dalam Kristus. Bagi Wiersbe, kata ini
memiliki arti lebih dari sekedar tinggal yakni menetap selamanya. 278 Pendapat ini memang
ada benarnya karena di dalam kehidupanNya, Kristus telah melakukan banyak pekerjaan
Allah dan ini menunjukkan bahwa kepenuhan Allah tidak hanya tinggal tetapi menetap
277
Sutanto, 441.
278
Wiersbe., 48.
90
18
kepenuhan, aspek ilahi tinggal di dalam pribadi Kristus. Kepenuhan tersebut dinyatakan di
lakukan merupakan pekerjaan yang hanya dapat dilakukan oleh Allah. Dengan demikian,
Ayat 20 terdiri dari satu bagian utama yang didukung oleh keterangan pendukung.
Bagian utama tersebut adalah melalui Kristus. ia memperdamaikan diriNya dengan segala
Ayat ini diawali dengan kata penghubung και. Kata ini merupakan penghubung
dengan ayat-ayat sebelumnya. Dengan demikian, bukan hanya karena kepenuhan, tetapi
juga karena perdamaian yang dilakukan Kristus dengan ciptaan menjadikan dirinya
Bagian utama ayat ini berbunyi melalui Kristus, Ia melakukan pendamaian dengan
segala sesuatu. Paulus mengawali ayat ini dengan pernyataan melalui Dia yang dalam
bahasa Yunani adalah δι αυτου. Frase ini dapat memiliki arti Kristus sebagai sarana untuk
91
18
mencapai perdamaian dengan Allah. 279 Ada kemungkinan pandangan ini didasarkan pada
bahasa Yunani adalah αποκαταλλαξαι. Kata ini memiliki bentuk kata aorist yang berasal
dari kata dasar αποκαταλλασσω.280 Paulus menuliskan kata ini untuk menunjukkan bahwa
menciptakan keadaan dunia yang tenang yang sebelumnya sangat rentan dengan konflik. 281
Jadi perdamaian dilakukan untuk menciptakan keadaan dunia seperti pertama kali
bermusuhan dengan Dia? Memang ada orang yang tidak merasa menjadi musuh Allah.
Namun dosalah yang menjadikan manusia memusuhi Allah. Dosa membuat manusia
menjadi terpisah dengan Allah (Kolose 1:21; Yakobus 4:4). 282 Manusia berdosa tidak
apapun juga tidak dapat memperdamaikan Allah dengan manusia. Hanya ada satu cara
untuk mengadakan perdamaian yakni melalui Kristus. dengan kata lain, Kristus
merupakan media perantara untuk perdamaian antara dunia dengan Allah.283 Tidak hanya
itu, Ladd menambahkan bahwa perdamaian diperlukan karena hubungan objektif dari
279
Holman, 325.
280
Sutanto, 100.
281
________, The Interpreneur’s Bible, vol 11, rev, ed (Nashville: Abingdon Press, 1980), 172.
282
Wiersbe, 43.
283
Dunn, The Theology of Paul; the Apostle, 229. Schweizer, 98.
92
18
pengasingan sebagai orang berdosa di hadapan Allah. 284 Kedua alasan inilah yang menjadi
dasar mengapa setiap orang percaya juga tetap memerlukan perdamaian. Jadi, perdamaian
tidak dapat dilakukan oleh orang berdosa dengan cara apapun selain melalui Kristus.
Pada bagian berikutnya, Paulus menuliskan objek dari perdamaian itu sendiri.
Paulus menggunakan frase “segala sesuatu” yang dalam bahasa Yunani adalah τα παντα.
Ada kemungkinan kata ini memiliki kesamaan arti dengan yang terdapat pada ayat 16.
Alasan mendasar dari pandangan ini adalah pada akhir teks juga tertulis di atas bumi dan di
surga yang kebetulan juga sama dengan ayat 16. Dunn menuliskan frase segala sesuatu
meliputi semua yang ada di dunia. 285 Widjana pun menambahkan bahwa perdamaian di
Pertanyaannya sekarang adalah mengapa hanya seluruh dari alam semesta saja
yang harus diperdamaikan dengan Allah, mengapa makhluk surga tidak demikian?
Kembali kepada alasan perdamaian, perdamaian harus dilakukan seluruh alam semesta
karena dunia ini sudah terdapat dosa yang memisahkan dari Allah. Karena dosa itulah,
perdamaian harus dilakukan. Bagi para makhluk surga tidak memerlukan perdamaian
karena memang di surga tidak terdapat dosa. Jadi, dosalah yang membuat seluruh isi dunia
Paulus menuliskan frase melalui darahNya di salib dengan bahasa Yunani δια του αιματος
του σταυρου. Frase ini sudah sangat jelas mengarah kepada pengorbanan Kristus di salib
284
Ladd, 208.
285
Dunn, The Epistle to Colossians and Philemon, 104.
286
Widjana, 50.
93
18
yang menyucikan setiap orang dari dosa. Alasan ini sangat kuat karena peristiwa salib dan
darah hanya dialami Kristus ketika menjalani proses penyaliban. Melalui kematianNya,
perdamaian antara manusia dengan Allah menjadi terlaksana. 287 Jadi, melalui pengorbanan
Pada bagian terakhir Paulus menuliskan daerah yang menjadi bagian dari
perdamaian. Paulus menuliskan frase di atas bumi dan di dalam surga dengan bahasa
Yunani αυτου ειτε τα επι της γης ειτε τα εν τοιςουρανοις. Sama seperti frase “segala
sesuatu”, Paulus juga menuliskan frase ini pada ayat 16. Harris menuliskan bahwa frase
ini secara eksplisit memiliki kesamaan dengan frase segala sesuatu. 288 Jadi frase ini
Kesimpulan
Surat Kolose merupakan salah satu surat yang menimbulkan kontroversial. Semua
ini dikarenakan oleh adanya ayat-ayat yang menjadi perdebatan dari berbagai pihak seperti
golongan Saksi Yehuwa. Oleh karena itu, surat ini harus dipahami dengan seksama dan
Keadaan di mana surat Kolose bukanlah suatu keadaan yang damai melainkan
keadaan di mana terjadi kekacauan iman yang disebabkan oleh pengajaran sesat. Karena
itu, sangatlah perlu dalam memahami keadaan pada waktu penulisan surat. Tidak hanya
287
Wiersbe, 49.
288
Harris, 52.
94
18
itu, teks ini juga harus dimengerti dari sisi pembaca mula-mula. Dengan demikian,
jemaat. Kemungkinan besar di antara mereka ada yang sudah terpengaruh dan sedang
mengalami kebimbangan. Oleh karena itu, jemaat dihimbau agar menjalankan hidup yang
penciptaan. Hal ini memang sudah menjadi isu yang hangat dan mulai diperbincangkan
banyak pihak. Kata yang harus diperhatikan adalah kata sulung yang telah menimbulkan
penafsiran yang salah akan kedudukan Kristus di dalam penciptaan. Karena itu, kata ini
harus dipahami dengan pemahaman yang benar, bukan berdasarkan urutan waktu
Kedua, segala sesuatu diciptakan di dalam Kristus. bagian ini perlu dimengerti
dengan baik karena Kristus memiliki kuasa di dalam penciptaan. Kuasa yang Ia miliki
meliputi hal-hal yang kelihatan dan tidak kelihatan. Tidak hanya itu, selain menjadi yang
awal, Kristus juga menjadi yang akhir dari penciptaan. Dengan demikian, Dia adalah
Ketiga, Kristus sudah ada sejak semula. Bagian ini juga perlu dimengerti bahwa
eksistensi Kristus yang telah ada lebih dahulu menunjukkan bahwa dirinya adalah
pencipta. Tidaklah mungkin sebuah ciptaan dapat mengetahui bahwa dirinya ada terlebih
dahulu.
95
18
Keempat, Kristus adalah kepala atas segala sesuatu. Bagian ini juga tidak kalah
pentingnya bahwa Kristus memiliki posisi teratas dalam segala sesuatu. Otoritas tersebut
digambarkan oleh Kristus sebagai kepadala atas tubuh, yang notabenenya sebagai
Kelima, kepenuhan Allah diam di dalam Kristus. bagian ini perlu dimengerti
menjadi pekerjaan Allah. Dengan demikian, melalui kepenuhan Kristus adalah yang
Keenam, Kristus adalah media perantara perdamaian antara Allah dengan manusia.
Ia merupakan jalan satu-satunya agar perdamaian tetap terlaksana. Status ini secara tidak
langsung juga menunjukkan bahwa Kristus adalah yang terutama dari segala hal.
Dengan demikian Paulus menuliskan semua ini agar para jemaat di Kolose dapat
memiliki pemahaman yang benar akan Kristus. Paulus menuliskan dalam Kolose 1:15-20
bahwa Kristus menduduki peringkat teratas di dalam penciptaan. Paulus menyadari bahwa
dengan memiliki pemahaman yang benar akan Kristus, maka seseorang dapat mengatasi
BAB IV
MENURUT KOLOSE1:15-20
Pendahuluan
96
18
Gordon Fee mengatakan bahwa kapanpun kita mengalamifakta dan keadaan yang
sebanding dengan keadaan abad pertama, maka Firman Allah yang datang kepada kita
adalah sama dengan firman Allah yang datang kepada mereka.289 Hal ini merupakan tata
cara dalam menentukan eksposisi Firman Allah kemasa sekarang ini.jadi, untuk dapat
pertama dengan pendengar sekarang. Oleh karena itu, teks Kolose 1:15-20 memiliki
Pada bagian ini, penulis akan menguraikan peryataan Kristus sebagai pencipta yang
diperoleh dari hasil eksegesis Kolose 1:15-20. Tidak hanya itu, di dalam bagian ini juga
akan dipaparkan pandangan dari saksi Yehuwa dengan menggunakann teks Kolose 1:15-
20. Bagian terahir akan mengungkapkan sanggahan kepada saksi Yehuwa dengan
baiknya meneliti asumsi dasar saksi Yehuwa terlebih dahulu. Saksi Yehuwa memiliki dua
asumsi dasar yang telah menyusun pemikiran teologi mereka. Dua asumsi
289
Fee.58
97
18
tersebut adalah asumsi mereka mengenai Alkitab dan asumsi mereka mengenai pengajaran
akan Allah.184
merupakan firman Allah yang tidak bersalah dan tidak mengandung kekeliruan. 185 Bagi
mereka ketidakbersalahan Alkitab didasarkan oleh Alkitab diilhamkan oleh Allah. Sesuatu
yang telah diilhamkan oleh Allah tidak mungkin didalamnya terdapat kesalahan dan
kekeliruan. Akan tetapi, saksi Yehuwa tidak menerima Alkitab yang telah dipercayai oleh
ajaran Kristen. Oleh karena itu, mereka memakai Alkitab yang diterjemahkan oleh mereka
sendiri yaitu Alkitab terjemahan Dunia Baru. Jadi, mereka berasumsi bahwa Alkitab
merupakan Firman Allah dan semua ajaran mereka didasarkan kepada Alkitab.186
Kedua, asumsi mengenai Allah. Saksi Yehuwa mempercayai bahwa Allah yang
benar adalah Yehuwa. 187 Nama Yehuwa berasal dari bahasa ibrani יהוהyang muncul
sebanyak 7000 kali. Nama ini dianggap sebagai bentuk kuasatif dari kata kerja ha-wah
yang berarti menjadi. 188 Nama Allah mengidentifikasi bahwa Ia adalah satu-satunya
oknum yang memenuhi janjiNya. Karena itu, hanya Allah yang benar saja yang berhak
Tuhan? Nama Yehuwa muncul pertama kali di dalam kejadian 2:4 tidak sesuai dengan
fakta sejarah. Alasan ini tidak didasarkan bahwa sumber ini didapatkan dari kanon Ibrani
184
Yunus Kiding, Telaah Biblikal Terhadap Kristologi Saksi Yehuwa.Skripsi,S.Th., STT.
Satyabhakti, 2000,36.
185
______ Apakah Yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? ( Jakarta: Perkumpulan Siswa-Siswa Alkitab,
2005),19.
186
Yang menjadi permasalahan sekarang adalah masalah penafsiran yang seringkali disalahartikan
ibid.
187
______ Pegetahuan yang Membimbing Kepada Kehidupan Yang Abadi ( Jakarta: Perkumpulan
Sisawa-Siswa Alkitab, 1995),24.
188
Diktat Risalah Yehuwa, siapakah Dia?
19
penelitian di dalam sejarah dan dinyatakan dalam Alkitab sendiri bahwa nama Allah adalah
El/Elohim. 189 Nama Yehuwa baru diperkenalkan pada Musa ketika sedang di padang
gurun dalam peristiwa Keluaran. Sebab sebelum waktu itu nama Allah yang dipakai
adalah El Shadai.
Lalu mengapa nama Yehuwa menjadi nama satu-satunya? Semua bermula dari
sikap orang Yahudi yang mementingkan nama ini dan diikuti dalam proses penyalinan
naskah. Setelah itu, nama Yehuwa juga digunakan Musa kepada Enos (Kej. 4:26) untuk
menunjukkan bahwa Yehuwa juga Tuhan umat manusia ( Enos artinya manusia ).
Kemudian nama itu juga dikaitkan sebagai nama Tuhan atas semua ciptaan ( Kej.2:4). Dari
sini dapat kita ketahui bahwa Yehuwa bukanlah nama satu-satunya sekalipun kemudian
merupakan Allah yang layak disembah. Tidak hanya itu, mereka dengan tegas menolak
konsep-konsep trinitas. Bagi mereka, trinitas merupakan kepercayaan yang berada diluar
akan manusia. 190 Jadi, konsep kepercayaan yang dimiliiki saksi Yehuwa adalah
momotheisme.
189
http://www.Sarapan pagi/ Yesus adalah Malaikat Mikael-2325 Html. Internet. Diakses pada
tanggal 28 Mei 2008.
190
______Haruskah Anda Percaya Kepada Tritunggal? ( Jakarta: Perkumpulan Siswa-Siswa
Alkitab, 2000),4.
20
Saksi Yehuwa menolak dengan jelas ajaran bahwa Yesus adalah Allah. Bagi
mereka, Yesus tidak pernah mengaku sebagai Allah. Segalah sesuatu yang Ia katakan
tentang diriNya menunjukkan bahwa Ia tidak menganggap diriNya sama dengan Allah
dalam hal apapun. Salah satu penolsksn mereka ketika Yesus mendekati kematianNya, Ia
sebuah pertanyaan, kepada siapakah Yesus berseru, kepada dirinya sendiri atau kepada
Allah? Seruan ini tentunya bukan berasal dari seseorang yang menganggap diriNya sendiri
adalah Allah. Selain itu, Yesus juga berkata “ Ya Bapa kedalam tanganMu Ku serahkan
nyawaKu” (Lukas 23:46). Jika memang Yesus adalah Allah, mengapa Ia harus
menyerahkan NyawaNya kepada Bapa?191 Keadaan ini hanya akan masuk akal bila Yesus
bukan Allah dan suatu pribadi yang mempunyai kehendak bebas sendiri.
Kedua, Yesus dapat dicobai oleh iblis (Matius 4:1). Pencobaan yang dialami oleh
Allah dicobai atau dapatkah Allah memberontak melawan diriNya sendiri? Allah tidak
dapat memberontak terhadap diriNya sendiri tetapi malaikat dan manusia dapat
memberontak melawan Allah. Pencobaan tersebut sangat logis bila Kristus bukan Allah
melainkan sebuah pribadi yang dapat memberontak seperti manusia dan malaikat. Suatu
pribadi bisa saja tidak loyal jika Ia memutuskan untuk demikian seperti halnya malaikat
191
Ibid, 18.
192
______Should You Beliave In Trinity? ( Pennsilvania: Watch Tower Bible And Tract Society,
2000 ),4 Dikutip Dalam Yunus Kiding, Telaah Bible Terhadap Kristologi Saksi Yehuwa. Skripsi, S.Th.,Stt.
Satyabhakkti, 2000,22.
21
tentang akhir dari bumi ini. Ia berkata “ tetapi tentang hari dan saat tidak seorangpun yang
tahu, malaikat-malaikat di surga tidak, Anakpun tidak, hanya Bapa saja” ( Markus 13:32).
Berdasarkan ayat ini, jika Yesus adalah Allah maka Ia akan mengetahui apa diketahui oleh
Bapa. Oleh karena pengetahuanNya yang terbatas maka Ia bukanlah Allah. Jika saksi
Yehuwa tidak mempercayai Kristus sebagai Allah, maka bagaimanakah pandangan mereka
mengenai Kristus? Seperti apakah Kristus bagi mereka? Ada beberapa pandangan mereka
Pertama, Saksi Yehuwa juga memandang Kristus sebagai iman besar. Pandangan
ini muncul didasari oleh Matius 28:19-20. Di dalam ayat ini, kristus memerintahkan untuk
menjadikan bangsa murudNya. Melalui perintah inilah saksi Yehuwa sangat giat dalam
melakukan penginjilan. 193 Tidak hanya itu, bagi mereka, penginjilan dilakukan untuk
melaksanakan amanat iman besar. Jadi, Kristus adalah imam besar yang memberikan
Kedua, Mesias yang dijanjikan. Ada beberapa bukti yang menunjukan bahwa
kristus merupakan Mesias yang dijanjikan yakni silsilah Yesus, nubuat yang digenapi, dan
kesaksian dari Yehuwa.194 Mesias yang dimaksudkan oleh mereka adalah seorang yang
193
_______, Mari jadilah pengikutKu ( Jakarta: perkumpulan siswa-siswa Alkitab, 2007), 11.
194
Petama silsilah Yesus menunjukan bahwa Kristus merupakan Mesisa yang dijanjikan. Silsilah
Yesus merupakan dasar untuk dapat mengenai diri-Nya sebagai Mesias. Semuanya berawal dari Yehuwa
yang memberikan janji kepada Abraham dan keluarganya bahwa Mesias akan berasal dari keturunannya (
Kejadian 18: 22; 26:2-5;28: 12-15;49:10). Garis keturunan ituu dipersempit ketika raja Daud mengetahui
bahwa keturunannya akan menghasilkan Mesias ( Mazmur 132:11, Yesaya11:1,10). Sumber-sumber dari
catatan dari injil Matius dan Lukas menegaskan bahwa Yesus lahir melalui keluarga itu (Matius 1:1-16,
Lukas 3:23-38). Karena silsilah keluarga Yesus sudah jelas maka yidak perlu lagi untuk dipertanyakan.
Kedua nubuatan yang digenapi. Sejak zaman Perjanjian Lam, ada begutu banyak nubuat Mesias.
Kebanyakan nubuat yang ada lebih menggambarkkan perjalanan kehidupan Mesias. Pada abad kedelapan
22
memiliki sifat dan karakter yang dapat diteladani. 195 Saksi Yehuwa meneladani karakter
kasih yang dilakukan oleh Kristus di dalam pelayanannya. Dengan demikian, mereka
Ketiga, Malaikat Mikael. Saksi Yehuwa juga mempercayai bahwa Kristus adalah
malaikat Mikael. Alkitab sendiri memberi bukti bahwa malaikat Mikael adalah anak Allah
menjalankan tugas menjadi pemimpin atas seluruh malaikat di Surga ( Daniel 10:13; 12:1;
Yudas 1:9; Wahyu 12: 7-12 dan Wahyu 19:11-16).196 Dengan demikian, Mikael memiliki
otoritas yang besar di dalam Surga. Bukti lain bahwa Mikael sebagai pemimpin di Surga
adalah teks 1 Tesalonika 4:16. Di dalam ayat ini digambarkan bahwa ada malaikat yang
turun dari surga dengan suaraNya yang bergemuruh. Ayat ini menjadi logis di mana
suaraNya menunjukkan seseorang yang memiliki wibawa yang memiliki kuasa yang
tinggi. Bagi saksi Yehuwa apabilah oknum penghulu malaikat bukan menunjukan kepada
Yesus dan menunjuk kepada salah satu anggota malaikat, maka suara-suara pada penghulu
malaikat tersebut kurang cocok. Jadi, menurut Saksi Yehuwa Yesus adalah malaikat
SM. Nabi mikha menubuatkan bahwa Mesias akan dilahirkan di kota Betlehem ( mikha 5:1).selain itu, pada
abad keenam SM, nabi Daniel menubuatkan bahwa seorang raja akan muncul 69 masa setelah perintah
dekeluarkan untuk membangun Yerusalem. Dari berbagai macam nubuat yang ada dan telah digenapi dengan
jelas menunjukkan bahwa Yesus merupakan Mesias.
Ketiga, kesaksian dari Allah Yehuwa. Kesaksian ini terjadi kala Yehuwa mengutus malaikat-Nya
untuk memberitahukan kepada semua orang bahwa Yesus adalah mesias yang dijanjikan ( Lukas 2:10-14).
Selain itu, selama Yesus berada di bumi, Yehuwa sendiri menyatakan perkenaan-Nya kepada Yesus
di mana Yesus seringkali mengadakan mujizat. Setiap mujizat yang dilakukan secara tidak langsung
menunjukkan bahwa Yeusu merupakan Mesias. Karena tidak perna Allah mengadakan mujizat kepada orang
gadungan. Allah senantiasa menggunakan Roh Kudus untuk mengilhamkan catatan Injil sehingga kedudukan
Kristus sebagai Mesias menjadi bagian dari Alkitab. Pengetahuan yang Membimbing Kepada Kehidupan
Abadi, 34-38.
195
Risalah Yesus Kristus Siapakah Dia?
196
Insight on The Scripture English ( it-2-E) s.v.” Mikael” Anonium dikutip dalam Yunus Kiding,
Telaah Biblikal Terhadap Kristologi Saksi Yehawa. Skripsi, S.Th., STT. Satyabhakti. 2000,24.
23
Keempat, Yesus adalah ciptaan Allah. Saksi Yehuwa mempercayai bahwa Kristus
adalah ciptaan Yehuwa. Bagi mereka, status Yesus sebagai ciptaan membuat kedudukan
dirinnya lebih rendah daripada Allah Yehuwa. Teks Alkitab sendiri menunjukkan bahwa
Yesus diciptakan oleh Allah. Kalimat “Tuhan telah menciptakan Aku, sudah pada zaman
purbakala aku dibentuk, sebelum air samudra raya, Aku telah lahir” ( Amsal 8:22-25)
menunjukkan bahwa tidak munggkin Kristus adalah Allah. Allah tidak mungkin dapat
diciptakan, dapat dibentuk dan dilahirkan. Ayat ini akan masuk akal jika posisi Kristus
Kelima, Saksi Yehuwa tidak mengakui Yesus sebagai Allah yang maha kuasa,
tetapi sebagai “suatu Allah” (a god ), atau “Allah kecil” yaitu allah yang lebih rendah dari
Allah (Yehuwa) yang maha kuasa. Mereka membedakan kebesaran / kesuasaan Yesus
sebagai “ Allah yang perkasa” (a mighty God) dengan kebesaran / kekuasaan Yehuwa
sebagai “Allah yang maha kuasa” (The Almighty God).197 Bukti Alkitab yang menuliskan
bahwa Yesus disebut sebagai suatu Allah adalah Yohanes 1:1. Di dalam ayat ini dituliskan
Yesus sebagai Allah yang perkasa. Tetapi ia tidak pernah disebut sebagai yang
Mahakuasa, seperti Yehuwa ( Kej 17:1 ). Yesus disebut sebagai cahaya kemuliaan Allah
sedangkan Bapa adalah sumber dari kemuliaan tersebut ( Ibr. 1:3).198 Jadi, Yesus adalah
secara umum. Untuk lebih dalam, sangatlah perlu untuk menganalisa konsep Kristologi
197
_____Bertukar Pikiran Menenai Ayat-ayat Alkitab ( Pennsylvania: Watch Tower Bible And
Tract Society, 2006), 55.
198
Ibid.
24
yang khusus yakni menurut teks Kolose 1:15-20. Karena itu, berikut ini kita akan
Teks Kolose 1:15-20 adalah teks yang krusial dan menimbulkan kontroversi
Mengapa krusial? Semua ini dikarenakan oleh ada beberapa penafsiran yang salah
terhadap teks. Sikap ini dilakukan oleh Saksi Yehuwa yang menyebabkan lahirnya konsep
Kristologi mereka yang terlihat “konyol. 199” Di dalam teks ini, ada beberapa konsep
Kristologi yang dimiliki oleh Saksi Yehuwa. Untuk itu, sangatla penting untuk meneliti
Pertama, Kristus adalah ciptaan Allah yang sulung. Saksi Yehuwa mengangkat
pandangan ini berdasarkan teks Kolose 1:15-17. Teks ini menunjukkan keberadaan
manusia Kristus sebagai ciptaan Allah yang pertama. Allah Yehuwa merupakan bapa yang
memberikan kehidupan kepada putraNya. 200 Pernyataan ini dibuktikan dari perkataan
Yesus sendiri ketika Ia berkata ”Aku hidup oleh karena Bapa” (Yohanes 6:56-57). Melalui
konteks ini, saksi Yehuwa mengartikan bahwa kehidupan Yesus bersumber dari bapaNya.
pada suatu kelompok. Sebagai contoh penerapan ini adalah istilah “ anak sulung
199
Di dalam Kitab Suci Perjanjian Baru yang adalah Alkitab Saksi Yehuwa dituliskan Dia adalah
gambaran Allah yang tidak kelihatan, yang sulung dari semua ciptaan (15); karena melalui Dia segala perkara
lain diciptakan di Surga dan di Bumi, perkara-perkara yang kelihatan dan perkara-perkara yang tidak
kelihatan, baik itu tahta ataupun pertuanan ataupun pemerintahan ataupun kalangan berwenang. Segala
perkara lain telah diciptakan melalui dia dan untuk dia ( 16 ). Juga dia ada sebelum perkara lain dan melaui
dia segalah perkara lain menjadi ada ( 17 ), dan dia adalah kepala dari tubuh, yaitu sidang jemaat. Dia adalah
yang awal, yag sulung dari antara orang mati, agar dia menjadi pribadi yang pertama dalam segala perkara
(18); karena Allah menganggap baik bahwa seluruh kepenuhan tinggal di dalam dirinya(19), da n melalui dia
merukunkan kembali dengan dirinya segalah perkara lain, baik itu perkara-perkara dibumi ataupun perkara-
perkara disurga, dengan mengadakan perdamaian melalui darah yang dia curahkan pada tiang siksaan (20).
_______, Kitab Sucu Terjemahan Dunia Baru ( Pennsylvania: Wahct Tower Bible And Tract Society,
20006), 1789.
200
Kiding, 30.
25
Israel”salah seorang dari putra-putra Israel. Jadi, jika Kristus disebutkan sebagai “ yang
sulung dari segala yang diciptakan,” makan ini dapat berarti Kristus merupakan bagian dari
pandangn ini dari ayat 16. Di dalam ayat ini kata “segalah sesuatu” menjadi pokok
yang lain”. Saksi Yehuwa mengatakan bahwa selaras dengan teks-teks lain dalam Alkitab
mengenai Yesus, maka Tejemahan Dunia Baru memberikan arti yang sama pada Kolose
1:16-17. Oleh karena itu, terjemahannya harus menjadi “ dengan perantaraanya segalah
perkara lain diciptakan… segala perkara laian telah diciptakan melalui dia dan untuk
dia.”201 Dengan demikian, Saksi Yehuwa mempercayai Kristus termasuk dalam ciptaan
Ketiga, Yesus adalah Penebus (19-20). Saksi Yehuwa tidak menangkal penebusan
Yesus. Namun bagi mereka, penebusan yang dilakukan oleh Yesus belumlah cukup. 202
Jika memang demikian, bagaimana cara supaya karya penebusan tersebut dapat tercukupi?
Untuk dapat mencukupinya, harus dilengkapai dengan kepercayaan terhadap Yehuwa dan
menjadi pekabar Firman Allah. 203 Dengan demikian, Saksi Yehuwa tidak hanya
201
Bertukar Pikiran Dengan Ayat-ayat Alkitab, 369.
202
Http://www.Sarapan Pagi/ Yesus Adalah Malaikat Mikael-2325html. Internet Diakses Pada
Tanggal 28 Mei 2008.
203
Ibid.
26
Pada bagian sebelumnya telah diuraikan konsep Kristologi di dalam Kolese 1:15-
20. Berdasarkan pandangan mereka, sangatlah perlu untuk melakukan penyelidikan guna
menemukan kebenaran yang ada. Pada bagian ini akan dilakukan pembelaan iman Kristen
Pertama, Kristus adalah ciptaan Allah yang sulung. Permasalahan dari pandangan
ini terletak pada penafsiran kata “yang sulung”. 204 Saksi Yehuwa menerjemahkan kata ini
secara literal yakni dalam urutan waktu. Dengan menggunakan penafsiran ini maka
penerjemahan yang didapatkan adalah Kristus adalah ciptaan. Jadi, pandangan ini muncul
Tindakan yang dilakukan oleh Saksi Yehuwa adalah tindakan yang keliru.
Mengapa demikian? Mereka hanya menggunakan pendekatan urutan waktu saja tanpa
memperhatikan kemungkinan penafsiran yang lainnya. Jika ditinjau lebih dalam, kata
sulung memiliki kemungkinan penafsiran dari segi otoritas dan hubungan. 205 Karena itu,
untuk mendapatakan penafsiran yang benar haruslah memeriksa setiap kemungkinan yang
ada. Apakah kata πρωτοτοκος tetap dalam pilihan pertama, kedua ataukah ketiga? Untuk
itu, dari semua kemungkinan, manakah yang terlihat paling masuk akal?
Menurutnya, “yang sulung” bukan berarti mengacu kepada waktu tetapi kepada kedudukan
atau status.206 Wiersbe menuliskan pemikiran karena Kristus bukan yang pertama
diciptakan, Ia adalah pencipta segala sesuatu. Jadi, maka “yang sulung dari segala yang
204
Joseph Henry Thayer, Greek English-Lexicon of The New Testament (Chicago: American Book
Company, 1889), 555.
205
Laurin, 52-62.
206
Wiersbe, 44.
27
Pada ayat 16, dituliskan “karena di dalam Dia telah diciptakan segala sesuatu.”
Pernyataan ini menunjukkan bahwa hanya di dalam Kristus saja segala sesuatu dapat
diciptakan. Dengan kata lain, Kristus adalah satu-satunya oknum yang dapat melakukan
penciptaan. Jika memang Kristus adalah ciptaan tentunya pendapat ini merupakan
pendapat yang kurang rasional. Mengapa demikian? Tidaklah mungkin sebuah ciptaan
dapat menciptakan dirinya sendiri. Akan tetapi, jika Kristus berposisi sebagai pencipta
Sedangkan pada akhir dari ayat ini dituliskan bahwa “ segala sesuatu diciptakan
oleh Dia dan untuk Dia. Pernyataan ini memiliki arti bahwa semua ciptaan diciptakan oleh
Kristua dan untuk Kristus. Dengan kata lain, hanya Kristuslah yang dapat menciptakan
semua ciptaan dan menjadi Tujuan akhir. Jika Kristus adalah ciptaan maka tidak mungkin
sebuah ciptaan dapat menciptakan ciptaan yang lain. Dengan demikian, Kristus di dalam
Pada ayat 17, dituliskan bahwa “ Kristus telah ada sebelum segalah sesuatau dan
segala sesuatu ada di dalam Dia.” Penafsiran yang muncul dari ayat ini adalah Kristus
lebih ada dahulu dari semua ciptaan. Dengan demikian, waktu antara Kristus dengan
ciptaan tidaklah sama. Hal ini juga dapat berarti bahwa Kristus bukan ciptaan. Selain itu,
tidak mungkin juga bila sebuah ciptaan dapat mengetahui bahwa dirinya ada terlebih
dahulu. Tidak hanya itu, sebuah ciptaan tidak mungkin menjadi pusat dimana semua
ciptaan berkumpul. Semua ini hanya tepat jika mengaitkan Kristus sebagai pencipta.
Keberdaan waktu yang berbeda dan juga menjadi “terminal” dari semua ciptaan sudah
cukup menunjukan bahwa Kristus adalah pencipta. Jadi, konteks Kristus adalah ciptaan
28
dalam ayat ini adalah tidak terbukti dan pandangan dari saksi Yehuwa adalah pandangan
yang keliru.
Kedua, Kristus adalah bagian dari pencitaan. Permasalahan pertama terletak pada
kata “εν” dalam bahasa Yunani. Saksi Yehuwa menerjemahkan kata ini dengan “melalui”
sehingga menimbulkan kesan bahwa ia diciptakan lebih dahulu. Namun jika melihat kata
“αυτου” yang menyusul jelas menunjukan bahwa Yesus sendirilah pencipta itu.
Permasalahan kedua terletak pada, kata segala sesuatu. Saksi Yehuwa merekayasa
dengan penambahan kata “lain” sesudah “segala perkara” yang tidak ada dalam naska asli
dalam bahasa Yunaninya. Sebab dengan penambahan ini akan menimbulkan kesan bahwa
Yesus adalah salah satu di antara perkara “yang lain” diciptakan Allah melalui Dia. Oleh
karena itu, penambahan kata yang dilakukan oleh Saksi Yehuwa adalah sebuah tindakan
yang keliru dan salah besar. Sepertinya Saksi Yehuwa perlu untuk meninjau ulang
Ketiga, Kristus adalah penebus. Ketika membaca pandangan ini secara sekilas,
tidak ditemukan adanya sebuah kesalahan. Namun jika melihat ke dalam ternyata
pandangan ini perlu ditinjau lebih lanjut. Permasalahan pandangan ini terletak pada
perbedaan terhadap nilai penebusan.207 Jika memang penebus yang dilakukan Yesus
belum tuntas, untuk apa Ia sampai rela mati di salib? Tentunya tindakan ini akan menjadi
sebuah tindakan yang bodoh dan sia-sia. Jikalau memakai alasan karena Ia ingin taat
kepada Allah, bukankah itu karena Ia mengalami kepenuhan Allah? Ayat 19 mengandung
pokok mengenai kepenuhan Allah ada di dalam pribadi Kristus. Ayat ini memiliki arti
bahwa segala sifat-sifat Ilahi ada di dalam Pribadi Kristus. Dengan kata lain, sifat Ilahi
207
Lihat pandangan Saksi Yehuwa tentang Kristus sebagai penebus.
29
tinggal diam di dalam pribadi Kristus karena Ia memiliki hubungan yang dekat dengan
Ayat 20 berisi mengenai perdamaian antara Allah dengan manusia. Di dalam ayat
ini dituliskan bahwa melalui peristiwa penyaliban Kristus maka manusia diperdamaikan
kembali dengan Allah. Perdamaian tidak dapat dilakukan oleh siapapun dengan cara
apapun selain Kristus. Dengan kata lain, karena Ia merupakan sumber satu-satunya untuk
Wiersbe menuliskan karena Kristus adalah Allah maka Ia sanggup melakukan apa
yang tidak dapat dilakukan oleh manusia biasa. 209 Dari pandangan Wiersbe sudah jelas
bahwa jika Kristus adalah ciptaan maka Ia tidak mungkin dapat melakukan perdamaian.
Selain itu, peristiwa di salin tidak akan memiliki arti apa-apa. Lain halnyajika Ia sebagai
Allah, melalui kematianNya di salib, Ia memperdamaikan manusia dengan Allah. 210 Jadi,
Kristus adalah Allah yang dapat melakukan perdamaian dan juga membebaskan manusia
Kesimpulan
208
Ferguson, 113.
209
Wiersbe, 49.
210
James H Todd, Kristologi: Tinjauan Berbagai Makna Tentang Salib Kristus (Malang: Gandum
Mas, 2003), 64.
30
Kolose 1:15-20 merupakan salah satu teks yang diperdebatkan oleh berbagai pihak.
Saksi Yehuwa memakai teks ini dalam membangun pandangan mereka kepada Kristus.
Dengan pandangan yang ada, mereka mencoba untuk menyerang dan mempengaruhi iman
Kristen. Oleh karena itu, perlu dilakukan kajian terhadap teks ini guna mencari kebenaran
Ada berbagai pandangan yang dilontarkan oleh Saksi Yehuwa di dalam teks ini.
Mereka melihat Kristus sebagai ciptaan yang sulung, penebus yang belum sempurna dan
bagaian dari penciptaan. Semua pandangan yang ada sepertinya muncul dengan begitu
saja tanpa memperhatikan konteks di dalam teks. Karena itu, setiap sanggahan yang
diberikan harus didasarkan kepada konteks yang ada. Dengan demikian, pandangan Saksi
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Teks Kolose 1:15-20 merupakan teks yang menimbulkan banyak perdebatan dari
berbagai kalangan. Salah satu pembicaraan yang muncul di dalam teks ini adalah
mengenai kedudukan Kristus yang muncul dari teks iniyang salah satunya adalah
memandang rendah Kristus sebagai ciptaan. Pandangan ini diyakini oleh kelompok Saksi
Yehuwa yang melihat Kristus adalah ciptaan Allah yang pertama. 345 Oleh karena itu, perlu
dilakukan penyelidikan teks guna mencari makna teks asli yang dimaksudkan oleh Paulus.
penciptaan. Bagi Paulus, Kristus adalah yang utama dari segala hal. Pandangan ini
muncul karena Paulus menafsirkan frase “yang sulung” dalam arti otoritas atau hubungan.
Dengan demikian, Kristus adalah Allah yang merupakan pelaku dari penciptaan.
bertolak belakang. Saksi Yehuwa memandangan Kristus hanya sebatas ciptaan sedangkan
Paulus memandangan Kristus sebagai pencipta. Namun dari kedua pandangan ini,
pandangan Kristus sebagai pencipta adalah pandangan yang benar. Semua ini tentunya
didasarkan pada teks Kolose 1:15-20 dan konteks yang ada didalamnya. Jadi, semua
ajaran merendahkan keilahian Kristus adalah ajaran yang keliru. Jika tidak demikian,
345
Apa yang Sebenarnya Alkitab Ajarkan? 41.
68
69
mereka tidak percaya bahwa Kristus adalah Allah dan pencipta dari dunia ini. Mereka
hanya akan memandang Kristus lebih rendah daripada Allah. Oleh karena itu, setiap orang
69
harus memiliki pemahaman yang benar mengenai keilahian Kristus. Dengan demikian,
setiap orang dapat menjalankan hidup yang berpadanan kepada Kristus dan tidak pengaruh
pengaruh ajaran sesat pada waktu teks ini ditulis, namun kita dapat menarik beberapa
aplikasi dari keutamaan Kristus. Teks ini memberikan kontribusi bagi orang percaya
khususnya yang sedang mengalami kebimbangan terhadap keilahian Kristus. Hal-hal yang
dapat diambil didasarkan dari eksegesis pada bab sebelumnya.dan dituangkan pada bagian
berikut.
Pertama, Kristus berdaulat dalam kehidupan setiap orang. Keutamaan Kristus tidak
hanya mencakup pada penciptaan tetapi juga kepada segala hal di dalam kehidupan setiap
kehidupan setiap orang. Dengan demikian, setiap peristiwa yang terjadi di dalam
Kedua, Kristus menjadi terutama. Posisi Kristus di dalam penciptaan menunjukan bahwa
diriNya adalah yang terutama dalam segala hal. Posisi ini juga tepat jika berada di dalam
kehidupan setiap orang. Kristus berada pada posisi pertama di dalam kehidupan orang
percaya. Dengan demikian, setiap orang harus menjadikan Kristus yang pertama di dalam
72
Ketiga,adalah pusat dari segala sesuatu. Kristus juga dapat menjadi pusat dalam
kehidupan setiap orang. Maksudnya, setiap aktivitas yang ada di dalam kehidupan
seseorany tentunya harus dilakukan untuk Kristus atau mempermuliakan nama Tuhan.
Dengan kata lain, setiap aktivitas harus diserahkan kepada Kristus dan untuk
kemuliaanNya. Firman Tuhan berkata: “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah
dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia” (Kolose 3:23).
Dengan kata lain, setiap orang harus melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh
Keempat, Allah menghapus segala dosa kita melalui pengorbanan Kristus di salib.
Semua orang telah dan kehilangan kemulian Allah. Keadaan ini membuat manusia
menjadi terpisah dari Allah. Melalui Kristuslah, perdamaian dilakukan antara Allah dan
manusia di mana semua dosa telah di hapuskan. Oleh karena itu, setiap orang harus
menyadari bahwa karya Kristus telah memulihkan hubungan manusia dengan Allah.
Saran-saran
Saran Akademis
Karya tulis inilah sangat jauh dari sempurna dan belum mampu menjawab persoalan-
persoalan akademis secara memuaskan. Oleh karena itu, penulis sangat adanya saran dan
masukan dengan tujuan agar karya tulis ini semakin lebih baik.
Saran Praktis
atas kehidupannya.
3. Setiap orang harus melakukan segala sesuatu dengan sungguh dan ditunjukan
kepada Tuhan.
4. Setiap orang harus menyadari bahwa dosa telah memisahkan manusia dari Allah.
74
DAFTAR PUSTAKA
Abbot, T.K. A Critical and Exegetical Commentary on the Epistle to the Ephesians and to
the Colossians. Edinburgh: T & T. CLARK, 1968.
Baker, Kenneth L and John R Kohlenberger III. New Testament: Zondervan NIV Bible
Commentary, vol 2, rev, ed. Grand Rapids Michigan: Zondervan Publishing
House, 1994.
Barclay, William. Pemahaman Alkitab Setiap Hari : Surat Filipi, Kolose, dan 1 dan 2
Tesalonika. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999.
Bauer’s, Walter. “οτι”, A Greek-English Lexicon of The New Testament and Other Early
Literature. Chicago: The University of Chicago Press, 1985.
Bratcher, Robert Adan Eugene A Nida. Surat Paulus Kepada Jemaat di Kolose. Jakarta:
Lembaga Alkitab Indonesia, 1994.
Brauch, Manfred T. Ucapan Paulus yang Sulit. Malang Literatur SAAT, 1996.
Bruce, F.F. The Epistle to Colossians, to Philemon; The New International Commentary
on The New Testament. Grand Rapids Michigan: William B. Eerdmans
Publishing Company, 1984.
Clarke, Adam. Commentary on The Bible. Grand Rapids Michigan: Baker Book House,
1979.
Dunn, James. D.G. The Epistle to The Colossians and to Philemon; The New International
Greek Testament Commentary. Grand Rapids: The Parternoster, 1996.
Dunn, James. D. G. The Theology of Paul; the Apostle. Grand Rapids Michigan: William
B. Eerdmans Publishing Company, 1996.
75
Dunnet, Walter M. Pengantar Perjanjian Baru. Malang: Gandum Mas, 1984.
76
2
Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid II, First ed., s.v. “Talmud dan Midrasy” by B Cohen.
Fitzmyer, Joseph A S.J. Paul and His Theology: A Brief Sketch. New Jersey: Prentice
Hall, 1989.
Gaebelein, Frank E. ed., The Expositor’s Bible Commentary: Vol 11. Grand Rapids
Michigan: Zondervan Publishing House, 1978.
Hayes, John H dan Carl R. Holladay, Pedoman Penafsiran Alkitab. Diterjemahkan oleh
Ioanes Rakhmat. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1999.
Henry, Matthew ed., Commentary on the Whole Bible: Vol VI, Act to Revelation. USA:
Hendrikson Publisher, 1996.
Ladd, George Eldon. Teologi Perjanjian Baru Jilid 2. Bandung: Yayasan Kalam Hidup,
1999.
Laurin, Roy. L. Colossians: Where life is Established. Grand Rapids Michigan: Kregel
Publication, 1988.
Lempp, Walter. Tafsiran Alkitab; Kejadian 1:1-4:26. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1987.
Lightfoot, J.B. St Paul’s Epistle to the Colossians and to Philemon. Lynn: Hendrikson
Publisher, 1982.
Longman III, Tremper dan Peter Enns. Dictionary of the Old Testament: Wisdom, Poetry
and Writings. Nottingham: Intevarsity Press, 2008.
Lucas, R.C. Efesus: Mewujudkan Masyarakat Baru di dalam dan Melalui Yesus. Jakarta:
Yayasan Bina Kasih/ OMF, 2003.
Moulton, Harold. K. “ος” dalam The Analytical Greek Lexicon Rev 1978., ed. Michigan:
Zondervan Publishing House, 1979.
O’brien, Peter T. Word Biblical Commentary: Colossians and Philemon. Waco, Texas:
Word Books Publisher, 1982.
Roger, Cleon. L Jr and Cleon Roger III, The New Linguistic and Exegetical Key to the
Greek New Testament. Grand Rapids, Michigan: Zondervan Publishing House,
1998.
Simpson, E.K. The Epistle to the Ephesians and Colossian; The New International
Commentary on the New Testament. Grand Rapids Michigan: WM. B. Eerdmans
Publishing.
Stott, John. R.W. Efesus: Mewujudkan Masyarakat Baru di dalam dan Melalui Yesus.
Jakarta: Yayasan Bina Kasih/ OMF, 2003.
Thayer, Joseph Henry. Greek English-Lexicon of The New Testament. Chicago: American
Book Company, 1889.
3
Theological Dictionary of the New Testament., s.v. “πρωτευων” by W Michaelis.
Todd, James H. Kristologi: Tinjauan Berbagai Makna Tentang Salib Kristus. Malang:
Gandum Mas, 2003.
Van Den End, Thomas. Harta Dalam Bejana. Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001.
Wall, Robert W. Colossians and Philemon; The IVP New Testament C ommentaries
Series. Leicester: Intervarsity Press, 2006.
Wenham, J.W. Bahasa Yunani Koine. Malang: Seminari Alkitab Asia Tenggara.
Widjana, Doree. Surat Kolose: Kupasan Firman Allah. Bandung: Lembaga Literatur
Baptis, 1994.
Wiersbe, Warren W. Utuh di dalam Kristus. Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 2001.
_______. Insight on The Scripture English (it-2-E). Pennsylvania: Watch Tower Bible
And Tract Society.
_______. Kitab Suci Terjemahan Dunia Baru. Pennsylvania: Watch Tower Bible And
Tract Society, 2006.
_______. Should You Believe In Trinity?. Pennsylvania: Watch Tower Bible and Tract
Society, 2000.
_______. Tafsiran Alkitab Masa Kini, Vol 3, Matius-Wahyu. Jakarta: Yayasan Bina
Kasih/ OMF, 1988.
_______. The Interpreter’s Bible, Vol. 11, rev. ed. Nashville: Abingdon Press, 1980.
Skripsi
Kiding, Yunus. Telaah Biblical Terhadap Kristologi Saksi Yehuwa. Skripsi, S.Th, STT
Satyabhakti, 2000.
Latuminase, Meliana H. Tafsiran Surat Kolose. Skripsi S.Th. STT SAAT, 1983.
Diktat
Jurnal
Trisfant, Yohannis. Jurnal Pelita Zaman: Keilahian Kristus: Kolose 1:15-18 (2000): 26-
27.
Schweizer, Eduard. “Colossians 1:15-20”, Jurnal Review and Expositor 87 (1990), 98.
Internet
Http:// www. Sarapan Pagi/ Yesus adalah Malaikat Mikael-2325 Html. Internet. Diakses
pada tanggal 28 Mei 2008.
5
Http://www.members.tripod.com/gkri_exodus1/p_yhwh02.html; internet; diakses pada
tanggal 28 Mei 2008.