Anda di halaman 1dari 22

STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI

WAHAM CURIGA
Dosen Pengampu : Wahyu Rochdiat Murdhiono, Ns., M.Kep., Sp.Kep.J

DISUSUN OLEH:
Abigail Regina Mozes : 21130001
Delawati Asbi : 21130002
Desiana Nikolaas : 21130003
Nining Hartaty Pati : 21130004
Sela Maharani : 21130005
Alni Amtari Lestahulu : 21130006

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TAHUN AJARAN 2021
Strategi Pelaksanaan 1 (SP 1) Pada Klien Dengan Waham
Masalah Utama : Waham
Tanggal :
Pertemuan : Ke 1 (SP 1)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan ada orang yang mengawasi dan ingin melukainya
DO: Klien tampak curiga
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Curiga
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol wahamnya
b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat mengidentifikasi tanda dan gejala waham
2) Klien dapat memiliki orientasi realitas: nama, orang, waktu dan tempat dengan
baik
3) Klien dapat mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
4) Klien dapat memenuhi kebutuhan yang realistis
5) Klien dapat memasukkan kegiatan pemenuhan kebutuhan di jadwal kegiatan
4. Intervensi Keperawatan
a. Bantu klien mengorientasikan realita: nama, orang, waktu dan tempat
b. Bantu klien mendiskusikan kebutuhan yang tidak terpenuhi
c. Bantu klien memenuhi kebutuhan yang realistis
d. Bantu klien memasukan kegiatan pemenuhan kebthan kedalam jadwal kegiatan

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP 1)


1. Fase orientasi
a. Salam teraupetik
“ Selamat pagi mba Alni, perkenalkan nama saya Delawati Asbi, mba Alni bisa
panggil saya suster dela, saya mahasiswa keperawatan Universitas Respati
Yogyakarta yang akan berdinas disini selama 2 minggu. Saya bertugas di pagi hari
dari jam 8 pagi sampai jam 2 siang”
“Mba Alni senangnya dipanggil siapa?”
b. Evaluasi/Validasi
“ Bagaimana kabarnya mba Al hari ini ?”
“Saya perhatikan mba Al seperti gelisah dan takut, kenapa?”
“kenapa mba Al merasa seperti ada yang mengawasi dan ingin mencelakai mba Al?”
“Sebelum disini ada kejadian yang membuat mba Al merasa takut dan cemas?”
“Kejadian apa itu mba Al?”
“Apakah sekarang mba Al merasa marah dan ingin memukul orang lain?”
“Apakah sekarang mba Al ada perasaan ingin mengakhiri hidup?”
“Apakah sekarang mba Al mendengar suara-suara yang memerintah mba Al atau mba
Al melihat sesuatu yang menyeramkan?”
“Apakah mba Al kenal dengan teman sekamar mba Al?”
“Apakah mba Al sering berbincang-bincang dengan mereka?”
“Apakah mba Al merasa diri mba Al tidak berharga dan tidak berguna?”
“Mba Al sudah makan dan mandi?”
c. Kontrak
1) Topik
“Bagaimana jika hari ini kita berbincang-bincang mengenai perasaan Mba Al hari
ini?”
2) Waktu
“Untuk waktunya kita berbincang-bincang selama 15 menit ya. Bagaimana
apakah mba Al bersedia?”
3) Tempat
“Mba Al maunya kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau disini saja?”
2. Fase Kerja
“Mba Al tidak usah takut saya dan petugas kesehatan disini akan menjaga mba Al”
“Mba Al ingat nama lengkap dan umur mba al?”
“Mba Al tahu sekarang hari apa?”
“Mba Al tahu ngga sekarang ada dimana?”
“Mba Al sudah berapa lama disini?”
“Mba Al ingat nggak siapa yang membawa mba Al kesini?”
“Menurut mba Al kenapa mba Al dibawa kesini?”
“Coba mba Al perhatikan apakah disini ada yang mengawasi dan ingin mencelakai mba
Al?”
“Bisa mba Al bilang kepada saya siapa yang ingin mencelakai mba Al?”
“Mba Al curiga kalau pasien itu ingin mencelakai mba?”
“Saya panggilkan pasiennya ya, supaya mba AL lihat apakah pasien tersebut ingin
mencelakai mba Al atau tidak”
“Coba mba Al perhatikan apakah mbanya bawa senjata nggak?”
“Saya periksa mbanya ya, supaya mba Al lihat apakah mbanya ingin mencelakai mba Al
atau tidak”
“Mba Al sudah lihat sendiri kan, mbanya tidak bawa senjata atau sesuatu yang akan
mencelakai mba Al”
“Apakah mbanya ingin mencelakai mba Al?”
“Berarti kecurigaan mba al terbukti nggak?”
“Berarti mbanya nggak ingin mencelakai mba Al ya?”
“Tadi mba Al bilang belum makan karena ada yang meracuni makannya ya?”
“Coba Mba Al lihat teman-teman mba Al yang lagi makan. Mereka baik-baik saja kan?”
“Kalau begitu apakah makanannya diracunin?”
“Jika mba Al masih khawatir makanannya diracunin, saya akan menemani mba Al makan
disini”
“Mba Al sebelum makan, mba Al harus ngapain?”
“Bagus. Sekarang kita cuci tangan dulu ya sebelum makan”
“Mba Al kalau mau makan biasanya pakai apa?”
“Bagus. Sekarang mba Al makan ya”
“Coba lihat, mba Al baik-baik saja kan?”
“Berarti makanannya diracunin nggak?”
“Berarti kecurigaan mba Al terbukti tidak?”
“Mba Al tidak usah khawatir saya dan petugas kesehatan disini akan menjaga mba Al,
agar tetap aman”
“Mba Al sudah selesai makan ya. Makanannya enak ngga mba Al?”
“Bagaimana perasaan mba Al setelah selesai makan?”
“Makanannya aman kan, ngga diracunin kan?”
“Mba Al masih khawatir ngga, kalau ada orang yang ingin mencelakai mba Al?”
“Sudah nggak ya?”
“Sekarang bagaimana kalau pemenuhan makan mba Al, kita masukan kedalam jadwal
kegiatan?”
“Mba Al sudah punya jadwal kegiatannya?”
“Baik, kita buat jadwal kegiatannya sekarang ya mba Al”
“Nah, mba Al disini ada kolom kegiatan, tanggal, waktu dan keterangan. Mba Al bisa
mengisi kebutuhan makan mba Al pada kolom kegiatan. Mba Al juga jangan lupa tulis
hari, tanggal dan waktu saat mba Al makan pada kolom tanggal dan waktu. Pada kolom
kegiatan, jika mba Al melakukannya sendiri tanpa dibantu atau diingatkan oleh orang lain
mba Al centang di “M”, jika mba Al di bantu atau diingatkan mba Al centang di “B” dan
jika mba Al tidak melakukannya mba Al centang “TD”. Mba Al paham?”
“Mba Al jangan lupa mengisi jadwal kegiatan ya?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif: “Bagaimana perasaan mba Al setelah kita berbincang-bincang
tadi?” “Mba Al merasa aman tidak?” “menurut mba Al disini
aman tidak?” “tadi saya juga sudah perlihatkan ke mba Al kan,
bahwa disini tidak ada yang ingin mencelakai mba Al” “Tadi
juga mba Al sudah makan dan makanannya juga tidak diracunin
kan?” “jadi menurut mba Al apakah orang-orang yang disini
akan mencelakai mba Al?”
Evaluasi Objektif: “Apa saja yang tadi kita bicarakan mba Al?” “manfaat makan buat
apa mba Al?” “coba mba Al sebutkan sebelum makan, mba Al
harus ngapain dan tadi mba Al makan pakai apa?”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Mba Al mau makan berapa kali sehari?”
“Nanti kebutuhan makannya mba Al masukan kedalam jadwal kegiatan ya?”
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“Baiklah mba Al, sesuai perjanjian kita tadi diawal. sekarang sudah 15 menit ya.
Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang hobi mba Al?”
2) Waktu
“besok kita berbincang-bincang jam 10 pagi ya, selama 15 menit”
3) Tempat
“Mba Al besok mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau
ditaman?”
“Baik. Kalau begitu saya permisi ya Mba Al, selamat beristirahat”

Strategi Pelaksanaan 2 (SP 2) Pasien Dengan Waham


Masalah Utama : Waham
Tanggal :
Pertemuan : Ke 2 Sp 2
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan masih ada orang yang mengawasinya dan ingin mencelakianya,
klien juga sudah mulai merasa aman dan nyaman saat makan, klien sudah mampu
menjelaskan bahwa tidak ada orang yang akan meracuni makananya,
DO: Klien masih tampak gelisah
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Curiga
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol wahamnya
b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat mengevaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhannya
2) Klien dapat mendiskusikan kemampuan yang dimiliki
3) Klien dapat melatih kemampuan yang dipilih
4) Klien dapat memasukkan kemampuan yang dilatih kedalam jadwal kegiatan
4. Intervensi Keperawatan
a. Bantu klien mengevaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhannya
b. Bantu klien mendiskusikan kemampan yang dimiliki
c. Bantu klien melatih kemampuan yang dipilih
d. Bantu klien memasukan kemampuan yang dilatih kedalam jadwal kegiatan

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP 2)


1. Fase Orientasi
a. Salam teraupetik
“Selamat pagi mba Al”
“Mba Al masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan dan keadaan mba Al hari ini?”
“Saya perhatikan mba Al masih tampak gelisah. Apakah mba Al masih merasa ada
yang ingin mencelakai mba Al?”
“Apakah mba Al saat ini merasa marah dan ingin memukul orang lain?”
“Apakah sekarang mba Al ada perasaan ingin mengakhiri hidup?”
“Apakah sekarang mba Al mendengar suara-suara yang memerintah mba Al atau
melihat sesuatu yang menyeramkan?”
“Mba Al sering berbincang-bincang dengan teman sekamar mba Al?”
“Apakah mba Al sekarang merasa bahwa mba Al tidak berharga?”
“Mba Al sudah makan dan mandi?”
“Mba Al masih ingat nggak apa yang kita bicarakan kemarin?”
“Coba mba Al sebutkan manfaat makan terus sebelum makan mba Al harus ngapain”
“Mba Al masih merasa ada yang meracunin makanan mba Al?”
“Bagus mba Al sudah tidak merasa bahwa makanan mba Al diracunin ya”
“Bisa saya lihat jadwal kegiatannya?”
“Bagus mba Al, mba Al sudah memasukan kebutuhan makan kedalam jadwal
kegiatan ya”
c. Kontrak
1) Topik
“Seperti janji kita kemarin ya mba Al, hari ini kita akan berbincang-bincang
tentang hobi mba Al”
2) Waktu
“Kita berbincang-bincang selama 15 menit ya”
3) Tempat
“Mba Al maunya kita berbincang-bincang dimana?” ditaman depan mau?”
“ok baiklah”
2. Fase Kerja
“Kalau boleh tau apa saja hobinya mba Al?”
“Ada lagi yang lain hobinya?”
“Bagaimana kalau mba Al sekarang menggambar buat saya?”
“Ini sudah saya sediakan kertas dan pulpennya”
“Mba Al tenang saja nggak usah takut, saya tidak akan mencelakai mba Al dengan
pulpen ini. Pulpen ini buat mba Al bisa menggambar”
“Coba saya tanya sama mba Al, kalau mba Al mau menggambar harus pakai apa?”
“Bagus. Tadi mba Al bilang kan, bahwa kalau mau menggambar harus ada kertas sama
pensil, karena saya tidak punya pensil dan saya hanya punya pulpen jadi bagaimana kalau
mba Al menggambarnya pakai pulpen saja?”
“Jadi menurut mba Al tadi saya ingin mencelakai mba Al dengan pulpennya nggak?”
“Tidak kan, jadi mba Al tenang saja saya tidak akan melukai mba Al. sekarang coba mba
Al menggambar”
“Bagus ya gambarnya mba Al, saya saja tidak bisa menggambar sebagus mba Al”
“Mba Al tau menggambar dari mana?”
“Belajar sendiri ya. Mba Al hebat bisa belajar menggambar sendiri”
“Hebat. mba Al pernah menang lomba menggambar saat masih sekolah”
“Mba Al, selama menggambar apakah mba Al merasa bahwa disini ada yang ingin
melukai mba Al?”
“Selama berada disini mba Al merasa aman tidak?”
“Kalau mba Al merasa aman, mba Al harus merasa curiga lagi tidak?”
“Berarti mba Al tidak perlu curiga lagi ya?”
“Kami para petugas disini akan menjaga keamanan mba Al selama mba Al dirawat disini.
Jadi mba tidak perlu merasa curiga lagi”
“Baiklah bagaimana kalau kegiatan menggambarnya kita masukkan kedalam jadwal
kegiatan?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif: “Bagaimana perasaan mba Al setelah kita berbincang-bincang
tentang hobi mba Al?” “Mba Al masih merasa curiga kalau ada
yang ingin melukai mba Al?”
Evaluasi Objektif: “Coba mba Al jelaskan tadi kita berbincang-bincang tentang apa?”
“Kalau menggambar pakai apa?”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Kapan mba Al mau melakukan kegiatan menggambar?”
“Jangan lupa dimasukkan kedalam jadwal kegiatan ya mba Al?”
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“Baiklah mba Al, sesuai janji kita tadi diawal. ini sudah 15 menit ya kita
berbincang-bincang. Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang tentang
obat yang harus diminum mba Al?”
2) Waktu
“Besok kita berbincang-bincang jam 9 ya selama 15 menit”
3) Tempat
“Mba Al mau kita berbincang-bincang besok dimana?” bagaimana kalau didalam
ruangan?”
“Ok baiklah, kalau begitu saya permisi ya, sampai bertemu kembali. Selamat
istirahat ya mba Al. Permisi”
Strategi pelaksanaan 3 (SP 3) klien dengan waham

Masalah Utama : Waham


Tanggal :
Pertemuan : Ke 3 (Sp 3)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan masih merasa sedikit curiga, klien mengatakan sudah makan dan
tidak ada yang meracuninya, klien mengatakan sudah melakukan kegiatan
menggambar.
DO: Klien tampat gelisah
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Curiga
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol wahamnya
b. Tujuan Khusus
a. Klien dapat mengevaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan dan kemampuan yang
dilakukan
b. Klien dapat menjelaskan tentang obat yang diminum (6 benar: jenis, guna, dosis,
frekuensi, cara, kontinuitas minum obat) dan tanyakan manfaat yang dirasakan
pasien
c. Klien dapat memasukkan pemenuhan kebutuhan, kemampuan yang dilakukan dan
kegiatan minum obat kedalam jadwal kegiatan
4. Intervensi Keperawatan
a. Bantu klien mengevaluasi kegiatan pemenuhan pemenuhan kebutuhan dan
kemampuan yang dilakukan dan berikan pujian
b. Diskusikan kegiatan minum obat dengan prinsip 6 benar dan tanyakan manfaatnya
pada klien
c. Bantu klien memasukan pemenuhan kebutuhan, kemampuan yang dilakukan dan
kegiatan minum obat dalam jadwal kegiatan
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP 3)
1. Fase Orientasi
a. Salam Teraupetik
“Selamat pagi mba Al”
“Mba Al masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan dan keadaan mba Al hari ini?”
“Apakah mba Al masih merasa curiga bahwa ada yang ingin mencelakai mba Al?”
“Apakah mba Al saat ini merasa marah dan ingin memukul orang lain?”
“Apakah sekarang mba Al ada perasaan ingin mengakhiri hidup?”
“Apakah sekarang mba Al mendengar suara-suara yang memerintah mba Al atau
melihat sesuatu yang menyeramkan?”
“Apakah tadi Mba Al berbincang-bincang dengan teman sekamar mba Al?”
“Apakah mba Al sekarang merasa bahwa diri mba Al tidak berharga?”
“Mba Al sudah makan dan mandi?”
“Mba Al masih ingat nggak apa yang kita bicarakan kemarin?”
“Coba mba Al sebutkan apa saja manfaat makan dan sebelum makan mba Al harus
ngapain dulu”
“Mba Al masih merasa ada yang ingin meracunin makanan mba Al?”
“Bagus mba Al sudah tidak merasa bahwa makanan mba Al diracunin ya”
“Apakah mba sudah melakukan kegiatan menggambar?”
“Mba Al kalau menggambar menggunakan apa saja? ”
“Bagus mba Al. bisa saya lihat jadwal kegiatannya?”
“Bagus mba Al, mba Al sudah memasukan pemenuhan kebutuhan dan kegiatan
menggambar yang mba Al lakukan dijadwal kegiatan ya”
c. Kontrak
1) Topik
“Baik mba Al seperti janji kita kemarin hari ini kita berbincang-bincang tentang
obat yang mba Al minum”
2) Waktu
“kita berbincang-bincang selama 15 menit ya mba Al?”
3) Tempat
“Mba Al maunya kita berbincang-bincang dimana?” bagaimana kalau disini
saja?”
2. Fase Kerja
“Berapa macam obat yang mba Al minum?”
“Mba Al tahu apa keuntungan minum obat?”
“Bagus. Kalau kerugian tidak minum obat mba Al tau tidak?”
“Bagus ya mba Al tau keuntungan dan kerugian minum obat”
“Berapa kali mba Al minum obat dalam sehari?”
“Mba Al kalau minum obat dilihat dulu tidak obatnya benar atau tidak?”
“Mba Al sebelum minum obat harus dilihat dulu ya itu obatnya benar atau tidak. Supaya
tidak salah minum obat. Begitu ya mba Al?”
“Sebelum minum obat mba Al harus ingat prinsip 6 benar. Mba Al tau tidak prinsip 6
benar sebelum minum obat?”
“Baik, prinsip 6 benar sebelum minum obat itu yang pertama benar orang. Mba Al harus
lihat dulu benar tidak ini obatnya mba Al atau tidak, mba Al bisa lihat namanya di
penutup kotak obatnya, apakah tertera nama mba Al atau tidak. Begitu ya mba Al, mba
Al paham?”
“Baik. Coba kita lihat obatnya ya, ada nama mba Al tidak”
“coba mba Al lihat, dipenutup kotak obatnya tertera nama siapa?”
“Berarti itu obatnya mba Al atau bukan”
“Baik. Berarti itu obatnya mba Al ya”
“Itu prinsip yang pertama ya mba Al. untuk prinsip yang kedua itu benar obat, mba Al
harus lihat benar tidak itu obat yang mba minum, disini ada 3 jenis obat yang mba Al
minum. Yang warna orange namanya obat CPZ gunany agar mba Al tenang, yang putih
namanya obat THP gunanya agar mba Al rileks dan yang warna pink namanya obat HLP
gunanya agar pikiran mba Al jadi teratur. Begitu ya mba Al. mba Al paham?”
“Yang ketiga itu benar dosis. Mba Al harus perhatikan berapa butir obat yang harus mba
Al minum. Begitu ya mba Al?”
“Coba mba Al bilang berapa butir obat yang biasa mba Al minum?”
“Bagus mba Al, dan prinsip yang keempat itu benar waktu. Mba Al harus perhatikan
kapan waktu mba Al harus minum obatnya”
“Mba Al minum obatnya sehari berapa kali?” dan kapan biasanya mba Al minum obat?”
“Bagus mba Al. mba Al tahu ya kapan dan berapa kali mba Al harus minum obat dalam
sehari”
“Prinsip yang kelima itu benar cara pemberian obat. Mba Al harus perhatikan obatnya itu
diminum atau disuntik. Biasanya mba Al obatnya diminum atau disuntik?”
“Baik diminum ya. prinsip yang keenam, prinsip yang terakhir ya mba Al, itu benar
tanggal kadaluarsa obatnya. Jadi mba Al harus perhatikan obatnya ini sudah kadaluarsa
atau belum. Mba Al bisa lihat dibungkusan obatnya ya mba Al?”
“Mba Al sudah paham untuk prinsip 6 benar sebelum minum obat?”
“Coba Al sebutkan prinsip 6 benarnya”
“Bagus mba Al, mba Al sudah tahu ya prinsip 6 benar sebelum minum obat”
“Mba Al harus selalu minum obat ya supaya mba Al bisa sembuh?”
“Mba Al sudah minum obat belum?”
“Baiklah, sekarang mba Al minum obat ya, sesuai prinsip 6 benar ya”
“Nanti mba Al kalau sudah waktunya minum obat, mba Al minta obatnya sendiri ke
perawat yang bertugas ya?”
“Mba Al selama disini mba Al minum obat secara teratur tidak?”
“Selama mba Al minum obat mba Al merasa tenang tidak? Mba Al masih merasa curiga
tidak?”
“Berarti obatnya bermanfaat tidak buat mba Al?”
“Baik, kalau bermanfaat bagaimana kalau kegiatan minum obatnya kita masukan
kedalam jadwal kegiatan?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif: “Baiklah mba AL Bagaimana perasaannya setelah kita
berbincang-bincang tentang obat yang diminum mba Al?”
“Apakah mba Al masih merasa curiga selama kita berbincang-
bincang?”
Evaluasi Objektif: “Coba mba Al sebutkan keuntungan dan kerugian minum obat”
“Coba mba Al sebutkan 6 prinsip benar sebelum minum obat”
“Coba mba Al sebutkan obat apa saja yang mba Al minum dan
manfaatnya” “Mba Al minum obat berapa kali sehari?”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Mba Al jangan lupa minum obat ya?”
“Mba Al minum obatnya kapan saja?”
“Jangan lupa ya kegiatan minum obatnya dimasukan dalam jadwal kegiatan ya?”
“Caranya sama dengan pemenuhan kebutuhan dan kemampuan yang dilakukan ya
mba Al. Kalau melakukannya sendiri centang “M”, kalau dibantu atau diingatkan
centang “B” dan kalau tidak melakukannya sama sekali centang “TD”. Begitu ya mba
Al?”
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“Baiklah mba Al kita berbincang-bincang sudah 15 menit ya. Bagaimana kalau
besok kita berbincang-bincang lagi tentang hobi mba Al yang lain?”
2) Waktu
“Besok kita berbincang-bincang jam 10 pagi ya mba Al selama 15 menit. Apakah
mba Al bersedia?”
3) Tempat
“Mba Al maunya besok kita berbincang-bincang dimana?” bagaimana kalau
ditaman depan saja?”
“Ok baiklah mba Al, kalau begitu saya permisi ya, selamat beristirahat”
Strategi Pelaksanaan 4 (SP 4) Klien Dengan Waham

Masalah Utama : Waham


Tanggal :
Pertemuan : Ke 4 (Sp 4)
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan sudah memenuhi kebutuhannya, sudah melakukan kegiatan yang
dilatih, dan sudah minm obat berdasarkan prinsip 6 benar. Klien mengatakan sudak
tidak merasa curiga lagi
DO: Klien tampak tenang dan klien telah memasukan jadwal pemenuhan kebutuhan,
kegiatan yang dilakukan dan minum obat kedalam jadwal kegiatan
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Curiga
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol wahamnya
b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat mengevaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang telah
dilakukan, dan minum obat.
2) Klien dapat mendiskusikan kebutuhan lain dan cara memenuhinya
3) Klien dapat mendiskusikan kemampuan yang dimiliki dan memilih yang akan
dilatih, kemudian latih
4) Klien dapat memasukkan pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang dilakukan dan
minum obat kedalam jadwal kegiatan
4. Intervensi Keperawatan
a. Evalasi kegiatan pemenuhan kebutuhan klien, kegiatan yang telah dilakukan dan
minum obat
b. Bantu klien mengidentifikasi kebutuhan lain yang dimiliki dan cara memenuhinya
c. Bantu klien mengidentifikasi dan mempraktekan kemampuan lain yang dimiliki
d. Bantu klien memasukan pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang dilakukan dan minum
obat kedalam jadwal kegiatan

B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP 4)


1. Fase Orientasi
a. Salam Teraupetik
“Selamat pagi mba Al”
“Mba Al masih kenal dengan saya?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana perasaan dan keadaan mba Al hari ini?”
“Apakah mba Al masih merasa curiga bahwa ada yang ingin mencelakai mba Al?”
“Apakah mba Al saat ini merasa marah dan ingin memukul orang lain?”
“Apakah sekarang mba Al ada perasaan ingin mengakhiri hidup?”
“Apakah sekarang mba Al mendengar suara-suara yang memerintah mba Al atau
melihat sesuatu yang menyeramkan?”
“Apakah tadi Mba Al berbincang-bincang dengan teman sekamar mba Al?”
“Apakah mba Al sekarang merasa bahwa diri mba Al tidak berharga?”
“Mba Al sudah makan dan mandi?”
“Apakah mba Al ingat apa yang kita bicarakan kemarin?”
“Coba mba Al sebutkan kemarin kita berbincang-bincang tentang apa?”
“Bagus, mba Al masih ingat ya kemarin kita berbincang-bincang tentang apa”
“Coba mba Al sebutkan manfaat makan dan sebelum makan mba Al harus ngapain?”
“Apakah mba Al sudah melakukan kegiatan menggambar?”
“Bagus. Bisa saya lihat gambarnya?”
“Bagus gambarnya mba Al. Mba Al sudah minum obat?”
“Bagus. Mba Al masih ingat prinsip 6 benar sebelum minum obat?”
“Coba mba Al sebutkan apa saja prinsip 6 benarnya”
“Hebat, mba Al bisa mneyebutkan prinsip 6 benar ya”
“Mba Al sudah memasukan jadwal pemenuhan kebutuhan, kegiatan yan dilakukan
dan minum obat kedalam jadwal kegiatan?”
“Coba saya lihat jadwal kegiatannya”
“Bagus. Mba Al sudah memasukkan kedalam jadwal kegiatan ya”
c. Kontrak
1) Topik
“Mba Al seperti janji kita kemarin hari ini kita berbincang-bincang tentang
kebutuhan mba Al yang lain yang belum terpenuhi dan hobi mba Al yang lain
ya?”
2) Waktu
“Mba Al maunya kita berbincang-bincang berapa lama? Bagaimana kalau 20
menit?”
3) Tempat
“Mba Al mau kita berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau ditaman depan
saja?”
“Baik mba Al, ayo kita ke taman depan”
2. Fase Kerja
“Baik mba Al kemarin dipertemuan yang lalu mba Al bilang selain makan kebutuhan
yang tidak terpenuhi itu tidur ya mba Al?”
“Katanya mba Al tidak bisa tidur karena merasa ada yang ingin mencelakai mba Al ya”
“Apakah sekarang mba Al masih tidak bisa tidur?”
“Baik, apakah menurut mba Al teman-teman mba Al dan perawat disini ingin mencelakai
mba Al?”
“Tidak ya, saat mba Al tidur, pasien yang lain juga tidur nggak?”
“Apakah ada yang ingin mencelakai mereka?”
“Apakah saat mba Al bangun tidur mba Al baik-baik saja atau nggak?”
“Berarti apakah ada yang ingin mencelakai mba Al?”
“Berarti kecurigaan mba Al terbukti nggak?”
“Tidak ya, mba Al tenang saja kita perawat disini akan menjaga mba Al supaya tetap
aman. Begitu ya mba Al?”
“2 hari yang lalu Mba Al juga bilang selain hobi menggambar mba Al bisa bernyanyi,
senang membaca dan bisa berenang ya?”
“Coba sekarang mba Al bernyanyi buat saya. Mba Al mau tidak?”
“Baik, saya siapkan alat-alatnya dulu ya”
“Mba Al tunggu sebentar disini ya?”
“Nah mba Al Alat-alatnya sudah ada, coba sekarang mba Al bernyanyi”
“Suara mba Al bagus ya, mba Al biasa bernyanyi ya?”
“Hebat, mba Al pernah ikut lomba nyanyi waktu sekolah dulu”
“Mba Al apakah selama mba Al bernyanyi tadi mba Al merasa curiga tidak? ada yang
melukai mba Al tidak?”
“Baik tidak ada ya Mba Al ya”
“Tadi mba Al lihat reaksi teman-teman mba Al saat mba Al nyanyi tidak?”
“Reaksi mereka gimana? Senang nggak? Ada yang marah tidak?”
“nggak ada kan ya mba Al, Mba Al merasa aman tidak berada disini?”
“Mba Al masih merasa curiga nggak dengan orang-orang disekitar sini?”
“Tidak ya, Mba Al tenang kita disini akan selalu menjaga keamanan mba Al.
“Mba Al senang nggak tadi saat nyanyi?”
“Senang ya, kalau senang bagaimana kalau kegiatan bernyanyi nya kita masukkan
kedalam jadwal kegiatan?”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif: “Bagaimana perasaan mba Al setelah kita berbincang-bincang
tentang pemenuhan kebutuhan dan hobi mba Al?” “Selama kita
berbincang-bincang tadi apakah mba Al merasa curiga?”
Evaluasi Objektif: “Coba Mba Al ulangi kita tadi berbincang-bincang tentang apa?”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Mba Al mau bernyanyinya kapan dan berapa kali sehari?”
“Jangan lupa dimasukan kedalam jadwal kegiatan ya mba Al?”
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“Baiklah mba Al sudah 15 menit kita berbincang-bincang. Bagaimana kalau
besok kita berbincang-bincang tentang jadwal pemenuhan kebutuhan mba Al,
hobi mba Al dan obat yang diminum mba Al?”
2) Waktu
“Besok kita berbincang-bincang di jam 10 pagi. Selama 20 menit ya?”
3) Tempat
“Mba Al mau kita besok berbincang-bincang dimana?” bagaimana kalau disini
saja?”
“Baiklah, kalau begitu saya permisi ya, selamat beristirahat”

Strategi pelaksanaan 5 (SP 5) klien dengan waham

Masalah Utama : Waham


Tanggal :
Pertemuan : Ke 5 Sp 5
A. Proses Keperawatan
1. Kondisi Klien
DS: Klien mengatakan sudah tidak merasa curiga lagi, klien mengatakan sudah bisa
makan secara nyaman dan tidur tanpa merasa curiga klien mengatakan sudah
melakukan kegiatan yang dilatih, klien mengatakan sudah minum obat secara teratur
DO: Klien tampak tenang, Klien sudah memasukkan pemenuhan kebutuhan, kegiatan
yang dilatih dan minm obat secara teratur kedala jadwal kegiatan.
2. Diagnosa Keperawatan
Waham Curiga
3. Tujuan
a. Tujuan Umum
Klien dapat mengontrol wahamnya
b. Tujuan Khusus
1) Klien dapat mengevaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang
dilakukan dan minum obat.
2) Klien dapat menilai kemampuannya yang telah mandiri
3) Klien dapat menilai apakah frekuensi munculnya waham berkurang, apakah
waham terkontrol
4. Intervensi Keperawatan
a. Bantu klien mengevaluasi kegiatan pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang dilakukan
dan minum obat.
b. Bantu klien menilai kemampuannya yang telah mandiri
c. Bantu klien menilai apakah frekuensi munculnya waham berkurang, apakah waham
terkontrol
B. Strategi Pelaksanaan Tindakan Keperawatan (SP 5)
1. Fase Orientasi
a. Salam Teraupetik
“Selamat pagi mba Al”
“Mba Al masih ingat dengan saya?”
b. Evaluasi/Validasi
“Bagaimana keadaan dan perasaan mba Al hari ini?”
“Apakah mba Al masih merasa curiga bahwa ada yang ingin mencelakai mba Al?”
“Apakah mba Al saat ini merasa marah dan ingin memukul orang lain?”
“Apakah sekarang mba Al ada perasaan ingin mengakhiri hidup?”
“Apakah sekarang mba Al mendengar suara-suara yang memerintah mba Al atau
melihat sesuatu yang menyeramkan?”
“Apakah tadi Mba Al berbincang-bincang dengan teman sekamar mba Al?”
“Apakah mba Al sekarang merasa bahwa diri mba Al tidak berharga?”
“Mba Al sudah makan dan mandi?”
c. Kontrak
1) Topik
“Seperti janji kita kemarin ya mba Al, hari ini kita akan berbincang-bincang
tentang kegiatan yang sudah mba Al lakukan”
2) Waktu
“Kita akan berbincang-bincang selama 20 menit ya”
3) Tempat
“Mba Al mau kita berbincang-bincang dimana?” bagaimana kalau ditaman
depan?”
2. Fase Kerja
“Apakah mba Al bisa menyebutkan nama Mba Al? sekarang mba Al berada dimana?
sekarang hari apa? Mba Al tau tidak, mba Al disini untuk apa?
“Kemarin mba Al mengatakan bahwa mba Al merasa curiga bahwa ada orang yang ingin
mencelakai mba Al, apakah sekarang mba Al masih merasa curiga kalau ada orang yang
ingin mencelakai mba Al?”
“Bisa mba Al sebutkan peran kami sebagai perawat yang merawat mba Al?”
“Betul, jadi mba Al tidak boleh merasa curiga lagi ya? bagus mba Al”
“Kemarin kita juga bahas tentang kebutuhan mba Al yang tidak terpenuhi karena mba Al
merasa curiga bahwa ada orang yang ingin mencelakai mba Al. yaitu makan, tidur, mandi
apakah itu sudah dilakukan belum?”
“Apakah masih merasa curiga saat makan, tidur dan mandi?”
“Baik, mba Al masih ingat tidak manfaat makan, mandi dan tidur tidak?”
“Coba mba Al sebutkan”
“Kemarin juga kita bahas tentang kemampuan mba Al kemarin kita belajar tentang
menggambar dan bernyanyi,sudah dilatih belum?”
“Pada saat mba Al menggambar dan bernyanyi apakah ada yang melukai mba Al
nggak?”
“Berarti tidak terbukti ya kecurigaan mba Al?”
“Mba Al sudah minum obat belum?”
“Ada berapa macam obat yang mba Al minum?”
“Mba Al masih ingat tidak manfaat obatnya?”
“Coba mba Al sebutkan”
“Apa saja yang harus diperhatikan sebelum minum obat, coba mba Al sebutkan?”
“Bagus, berarti mba Al sudah bisa semua ini dari orientasi realita, pemenuhan kebutuhan,
melatih kemampuan yang dimiliki dan minum obat secara teratur. Mba Al juga sudah
tidak merasa curiga lagi dengan orang lain. Bagus ya mba Al ya”
“Apakah mba sudah memasukkan jadwal pemenuhan kebutuhan, kemampuan yang
dilatih, dan minum obat secara teratur kedalam jadwal kegiatan?”
“Coba saya lihat jadwal kegiatannya”
“Bagus. Mba Al sudah melakukan jadwal pemenuhan kebutuhan, kemampuan yang
dilatih, dan minum obat teratur secara mandiri dan memasukkannya kedalam jadwal
kegiatan. Bagus mba Al”
3. Fase Terminasi
a. Evaluasi
Evaluasi Subjektif: “Baiklah mba Al kalau begitu bagaimana perasaan mba Al
sekarang?”
Evaluasi Objektif: “Coba mba Al ulangi apa saja yang tadi kita bicarakan?”
b. Rencana Tindak Lanjut (RTL)
“Baik mba Al jangan lupa melakukan kegiatan pemenuhan kebutuhan, kegiatan yang
dilatih dan minum obat secara teratur ya”
“Jangan lupa dimasukan kedalam jadwal kegiatan ya mba Al?”
c. Kontrak Yang Akan Datang
1) Topik
“Baiklah mba Al sudah 20 menit kita berbincang-bincang seperti janji kita diawal
ya. Bagaimana kalau besok kita berbincang-bincang lagi tentang kegiatan mba
Al?”
2) Waktu
“Mba Al besok kita berbincang-bincang jam 10 pagi ya selama 15 menit?”
3) Tempat
“Mba Al mau kita berbincang-bincang dimana?” bagaimana kalau disini saja?”
“Baiklah mba Al, kalau begitu kita kembali keruangan ya?”
“Mba Al saya permisi ya, selamat beristirahat”

Anda mungkin juga menyukai