Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM BIOKIMIA II

Oleh :

Bunga Febria

Dela Cahyati

Devi

Hesti S. Oktavia 41204720117027

M. Djamin Ashari

Santi Sakinah

JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NUSA BANGSA
2020
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah Yang Mahakuasa karena atas berkat dan
rahmatNya saya dapat melakukan praktikum sekaligus menyelesaikan laporan Mata Kuliah
Biokimia ini dengan baik. Laporan ini bertujuan untuk mengetahui cara menganalisis serta
mengetahui kandungan Karbohidrat, Protein, Lemak, Asam Nukleat, serta Enzim dengan sampel
bahan alam.

Dalam penyusunan laporan ini terdapat banyak rintangan dan tantangan yang dihadapi
sehingga tidak luput dari kesalahan. Kami meminta maaf bila ada kesalahan dalam laporan ini.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Devy selaku Dosen Mata Kuliah Biokimia
dan Kak Mona selaku asisten laboratorium yang sudah memberi kesempatan kepada kami selaku
mahasiswa Universitas Nusa Bangsa yang mengambil mata kuliah Biokimia untuk melaksanakan
praktikum di laboratorium kimia.

Demikian laporan ini kami buat, semoga dapat bermanfaat khususnya untuk kami dan
pembaca pada umumnya.

Bogor, 22 Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI
PERCOBAAN VI

ENZIM

A. Tujuan Percobaan

Mengetahui pengaruh suhu, pH, dan konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim.

B. Teori Dasar

Enzim mempunyai peranan penting dalam kehidupan organisme yang berfungsi sebagai
katalisator dalam reaksi-reaksi kimia dalam sel. Reaksi yang demikian banyak dan beragam
dalam protoplasma serta berlangsung dlam waktu yang sama dan teratur tanpa kekacauan dapat
terjadi dengan adanya enzim. Ada beberapa sifat katalis yang dimiliki enzim yaitu : (1) Enzim
mempercepat kecepatan reaksi (2) Sifat dan kuantitas enzim tetap pada akhir reaksi (3) Enzim
tidak mengubah keseimbangan akhir reaksi dan (4) Enzim mengurangi energy aktivasi.

Semua enzim tersusun dari protein dank arena itu sangat sensitive terhadap berbagai
macam factor dan keadaan. Kesempatan suatu enzim melanjutkan aktifitas katalitasya tanpa
perubahn kuantitatif untuk suatu jangka waktu yang cukup lama sangat sedikit, baik di dalam
maupun di luar sel. Banyak reaksi berlangsung perlahan dan kadang-kadang pada tingkat yang
tidak dapt diukur, karena jumlah molekul reaktan dalam keadaan aktif sangat kecil. Jumlah ini
dapat ditingkatkan dengan penambahan energy. Perbedaan energy diantara molekul aktif
( energy substrat yang sudah diaktifkan) dengan dan tidak aktif (energy substrat awal) disebut
energy aktifasi. Cara yang paling sederhana untuk membuat suatu reaksi berlangsung cepat
adalah dengan memberikan energy ekstra berupa panas.

Akan tetapi pemecahan ini sangat terbatas penerapannya dalam system biologis, karena
senyawa-senyawa yang terlibat dalam reaksi akan rusak dan tidak aktif pada temperature yang
tinggi misalnya diatas sekitar 40°C. adanya enzim akan mengurangi banyak energy aktivasi,
sehingga reaksi dpaat berlangsung cepat tanpa penambahan energy dari luar. Karena itu kuantitas
enzim atau tepatnya tingkat tempat aktif (active site) menentukan jumlah substrat yang dapat
dirubah menjadi produk. Hubungan diantara kecepatan reaksi dengan konsentrasi enzim adalah
asymptotic.

C. Alat dan Bahan

 Alat :
Alat yang digunakan dalam percobaan ini yaitu tabung reaksi, rak tabung
reaksi, cawan petri, pipet tetes, thermometer, waterbath, dan beaker glass.
 Bahan :
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini yaitu kentang, H 2O2, akuades,
buffer pH 7, buffer NaOH, dan buffer HCl.

D. Cara Kerja
1. Uji kecepatan katalisis hydrogen peroksida
2. Uji pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim
3. Uji pengaruh pH terhadap aktivitas enzim
4. Uji pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim

E. Hasil Percobaan

Tabel Hasil Pengamatan Uji kecepatan katalisis hydrogen peroksida

No Substrat Gelembung
Kentang + H2O2 10% +++ (30%)
Kertas + H2O2 10% ++ (20%)
Air + Kentang - (0%)

Tabel Hasil Pengamatan Uji pengaruh suhu terhadap aktivitas enzim


Sampel : Kertas + Kentang + H2O2 10%

No Suhu (°C) Gelembung


0 + (10%)
20 ++ (20%)
40 +++ (30%)
60 +++ (30%)
80 ++++ (40%)

Tabel Hasil Pengamatan Uji pengaruh pH terhadap aktivitas enzim


Sampel : Kertas + Kentang + H2O2 10%

No pH Gelembung
2 +++++ (50%)
4 ++++ (40%)
7 +++ (30%)
8 +++ (30%)
10 ++ (20%)

Tabel Hasil Pengamatan Uji pengaruh konsentrasi substrat terhadap aktivitas enzim
Sampel : Kertas + Kentang + H2O2 10%

No Konsentrasi (%) Gelembung


10 + (10%)
30 ++ (20%)
50 +++ (30%)

F. Tugas Pendahuluan
1. Tuliskan reaksi penguraian H2O2
2H2O2 → 2 H2O + O2
2. Jelaskan pengaruh suhu, pH, dan konsentrasi substrat terhadap aktivasi enzim

Kerja enzim dipengaruhi oleh beberapa factor, terutama adalah substrat, suhu,
keasaman, kofaktor dan inhibitor. Tiap enzim memerlukan suhu dan pH (tingkat
keasaman) optimum yang berbeda-beda karena enzim adalah protein yang dapat
mengalami perubahan bentuk jika suhu dan keasaman berubah, diluar suhu atau pH
yang sesuai, enzim tidak dapat bekerja secara optimal atau struktur akan mengalami
kerusakan. Hal ini akan menyebabkan enzim kehilangan fungsinya sama sekali.

3. Jelaskan skema percobaan ini

G. Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada tabung berisi kentang terdapat
gelembung yang jumlahnya lebih banyak disbanding dengan yang berisi kertas. Namun pada
tabung yang hanya berisi air dan kentang tanpa penambahan substrat H 2O2 tidak terbentuk
gelembung. Ada tidaknya gelembung merupakan indikator adanya air dalam wujud uap.
Berdasarkan hasil pengamatan dapat dinyatakan bahwa pada tabung yang berisikan kentang dan
kertas yang diteteskan H2O2 terdapat penguraian H2O2 oleh enzim katalase, namun tabung yang
berisikan air dan kentang tidak terjadi reaksi penguraian karena tidak terdapat H2O2.

Menurut Nunung (2016, 49), enzim bersifat termolabil, artinya aktivitas enzim
dipengaruhi oleh suhu. Aktivitas enzim akan terus meningkat sampai batas suhu tertentu. Batas
suhu tersebut dinamakan suhu optimum. Jika enzim berada di bawah suhu optimum maka kerja
enzim akan terhambat. Enzim pada suhu 0oC atau di bawahnya bersifat nonaktif. Akan tetapi
pada suhu tersebut enzim tidak rusak. Kenaikan suhu dapat meninkatkan akivitas enzim. Namun,
jika suhu melebihi batas optimum enzim dapat mengalami denaturasi atau kerusakan. Hal ini,
akan mengakibatkan enzim tidak dapat berfungsi sebagai katalis lagi. 

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan perlakuan menggunakan suhu yang berbeda-beda. Mulai dari
suhu 0 º C, 20º C, 40º C, 60º C, 80º C. Dengan hasil pengujian yang kami dapatkan, pada suhu 80º C
enzim masih bekerja bahkan gelembung yang terbentuk lebih banyak dari kondisi suhu dibawahnya. Hal
ini bertentangan dengan pernyataan  Nurhayati (2016 : 50) dalam bukunya bahwa enzim umumnya
bekerja secara opimal pada suhu 30ºC-40ºC., diduga karena beberapa hal antara lain ukuran kentang
yang digunakan tidak seragam antara tabung satu dengan tabung yang lain, penambahan substrat yang
tidak konstan antar tabung satu dengan tabung yang lain, dan juga suhu di waterbath tidak sama rata.

Enzim katalase dapat bekerja pada rentan keasaman (pH) yang sempit. Enzim katalase bekerja
maksimum pada pH netral (pH 7). Ketika kondisi keasaman bergeser menjadi sedikit asam (pH <7)
ataupun sedikit basa (pH >7), maka kapasitas enzim katalase untuk menguraikan H2O2 akan semakin
berkurang.

Berdasarkan hasil pengujian yang dilakukan, pH semakin asam jumlah gelembung semakin banyak. Hal
ini terjadi diduga karena beberapa hal antara lain ukuran kentang yang digunakan tidak seragam antara
tabung satu dengan tabung yang lain, penambahan substrat yang tidak konstan antar tabung satu dengan
tabung yang lain.
Berdasarkan hasil pengujian, semakin besar konsentrasi substrat (H2O2) maka jumlah gelembung
semakin banyak. Hal ini bertentangan dengan teori pada umumnya, bahwa ketika substrat lebih banyak
itu akan menghambat reaksi penguraian dengan konsentrasi enzim yang konstan. Hal ini terjadi diduga
karena beberapa hal antara lain ukuran kentang yang digunakan tidak seragam antara tabung satu dengan
tabung yang lain, penambahan substrat yang tidak konstan antar tabung satu dengan tabung yang lain.

H. Kesimpulan
Salah satu jenis enzim yang berperan cukup penting dalam tubuh adalah enzim
katalase, enzim katalase pada kentang terletak pada dagingnya karena pada daging
kentang terdapat sel peroksisom yang dapat menghasilkan enzim katalase.. Enzim
katalase merupakan enzim yang berperan mengurai H2O2 yang akan berbahaya bagi
tubuh apabila tidak diurai. H2O2 yang diurai oleh enzim katalase menghasilkan produk
yang aman yaitu H2O dan O2.
Terdapat beberapa factor yang mempengaruhi kerja enzim yaitu Ssuhu, pH, serta
konsentrasi substrat, konsentrasi enzim,
LAMPIRAN

Gambar Keteran
gan
Hasil
pengamata
n uji
kecepatan
katalisis
hydrogen
peroksida
Hasil
pengamata
n uji
pengaruh
suhu
terhadap
aktivitas
enzim
Sampel :
kertas +
kentang +
H2O2 10%
Hasil
pengamata
n uji
pengaruh
pH
terhadap
aktivitas
enzim
Sampel :
kertas +
kentang +
H2O2 10%

Hasil
pengamata
n uji
pengaruh
konsentras
i H2O2
terhadap
aktivitas
enzim
Sampel :
kertas +
kentang +
H2O2
DAFTAR PUSTAKA

Ihsan, Muhammad. Laporan Praktikum Uji Enzim. UIN Sunan Gunung Djati. Bandung
https://www.academia.edu/38051235/LAPORAN_PRAKTIKUM_UJI_ENZIM Diakses pada
tanggal 20 Maret 2020

Nurhayati, Nunung. 2016. Biologi. Bandung : Yrama Widya

Rofi’ah, Faizatur. 2014. Karakterisasi dan Pengaruh Berbagai Variasi Senyawa Terhadap
Aktivitas Enzim Katalase Pada Kentang. https://id.scribd.com/doc/227414560/karakterisasi-
dan-pengaruh-berbagai-variasi-senyawa-terhadap-aktivitas-enzim-katalase-pada-kentang-docx
Diakses pada tanggal 25 Maret 2020

Anda mungkin juga menyukai