Anda di halaman 1dari 31

EARLY DETECTION AND MANAGEMENT OF diturunkan ke generasi berikutnya.

Untuk jenis-jenis
mutasi masih pada ingat kan yah? Ada yang delesi,
MUSCULOSKELETAL CONGENITAL ANOMALY
insersi, substitusi, dan frameshift
dr. Yudha Mathan S, Sp.OT  Kelainan pada gen sendiri memiliki pola pewarisan
Pemateri: Audric | Editor: Eta yang berbeda beda :
1. Autosomal dominan = apabila salah satu alel ada
INTRODUCTION yang dominan (heterozygot) maka sifat akan
 Sebelum kita masuk tentang kelainan yang kongenital muncul, 50% anak dapat menderita penyakit.
kita review sedikit dulu yah tentang Pedigree nya menunjukkan pola vertikal
genetika/pewarisan sifat nya
 Defek pada gen merupakan faktor penentu mayor yang
menyebabkan abnormalitas yang terlihat saat
kelahiran maupun berkembang seiring waktu. Defek
genetic secara sederhana dibagi berdasarkan 3
kategori
a. Kelainan kromosom : trisomy, aneuploidy,
polyploidy, dll
b. Single gene disorders : mutasi titik, delesi
c. Polygenic or multifactorial : kombinasi beberapa 2. Autosomal resesif = kelainan baru akan muncul
gen, ex: pada DM, hipertensi jika kedua alel resesif (homozygot), secara teoritis
 Selain karena factor genetic, kelainan/anomaly dapat 25% yang terkena dari kedua orang tua yang
juga disebabkan karena adanya injury seperti trauma normal. Pedigreenya menunjukkan pola horizontal
pada saat pembentukan embryo
 Pada kasus kelainan musculoskeletal, kebanyakan
defek pada gen akan menghasilkan dysplasia baik pada
tulang sejati ataupun kartilago
 Selain itu kelainan genetic juga berpengaruh pada
perkembangan acquired disease, seperti pada
osteoporosis didahului oleh kelainan endokrin dan
pengaruh lingkungan
 Sebelum kita masuk tentang kelainan kongenital di
system musculoskeletal, karena kebanyakan defeknya
di genetic, seperti yang sudah kita tahu, bahwa setiap
sel di dalam tubuh (kecuali sel gamet) memiliki 46
kromosom di dalam nukleusnya. Kromosom sendiri
3. X linked = dibawa oleh gen pada kromosom X, dan
merupakan kumpulan rantai DNA yang dipadatkan oleh
tidak akan pernah diwariskan dari ayah ke anak
protein histone
laki lakinya. Pada X linked dominan akan lebih
 Dalam DNA terdapat beberapa segmen yang
banyak perempuan yang menderita kelainan,
mengkode untuk suatu protein yang dikenal sebagai
sedangkan pada X linked resesif akan lebih banyak
gen, di mana setiap gen mengkode sintesis protein
diderita oleh laki laki
tertentu
 Banyak penyakit terkait gen yang ternyata memiliki
 Studi tentang gen adalah sekelompok studi yang rumit
hubungan dekat dengan golongan darah, tipe jaringan,
dan melibatkan pemetaan pada sekuen molecular, di
dan serum protein lain yang memiliki angka kejadian
mana dibutuhkan teknik khusus yang melibatkan
tinggi dibanding dengan yang diperkirakan, yang
fragmentasi DNA oleh enzim restriksi endonuclease
dikenal dengan nama genetic marker. Misalnya pada
 Selain itu, karena kita memperoleh materi genetic dari kasus ankylosing spondylitis, lebih dari 90% pasien
orang tua perempuan dan laki laki, maka jumlah memiliki HLA B27
kromosom kita adalah diploid, di mana 1 gen itu
memiliki 2 alel (kayak di SMA dulu, ada alel B dan alel MUSCULOSKELETAL DEVELOPMENTAL DISORDERS
b)
 Tidak ada pengelompokkan penyakit congenital pada
 Kalau pasangan alelnya sama maka disebut musculoskeletal, karena kelainan pada gen yang sama
homozygote sedangkan pasangan alel yang berbeda dapat memberikan tampilan yang berbeda, sedang
adalah heterozygote kelainan pada gen yang berbeda dapat memiliki gejala
 Keseluruhan susunan gen pada manusia akan dikenal yang sama
sebagai genotype. Sedangkan hasil interaksi antara gen  Secara umum kelainan kongenital pada system
dan lingkungan akan memberikan tampilan yang musculoskeletal dibagi menjadi 4, yaitu :
dikenal sebagai fenotipe a. Kelainan pada kartilago dan pertumbuhan tulang
 Mutasi adalah perubahan yang permanen pada b. Kelainan pada jaringan ikat
sequence DNA, apabila terjadi pada sel somatic maka c. Kelainan pada storage dan kelainan metabolic
akan menjadi malignancy, tetapi tidak diturunkan, d. Kelainan kromosom
sedangkan apabila terjadi pada germ cell maka akan
 Di slide ke 14 ada berbagai contohnya, kalau kalian gak Pada anak yang lebih tua akan tampak dorsal
kebaca bisa buka di appley halaman 158 kareena kalau kifosis dan barel shaped chest. Sedangkan saat
dimasukin kepanjangan tabelnya hehe dewasa cenderung memiliki scoliosis.
b. SED Tarda = diwariskan secara X resesif, tapi
THE CHONDRO-OSTEODYSTROPHIES kondisinya tidak begitu parah dan hanya terlihat
 Untuk yang pertama kita bakal bahas mengenai saat anak berusia lebih dari 5 tahun, dengan gejala
kelainan pada kartilago dan pertumbuhan tulang yang kyphoscoliosis
biasa dikenal dengan nama chondro-osteodystophies  Penyakit terakhir adalah Dysplasia Epiphysealis
atau skeletal dysplasia Hemimelica (Trevor’s Disease) merupakan kelainan
 Kebanyakan kondisi pada kelompok penyakit ini yang unik di mana terjadi hemidysplasia yang
disebabkan oleh defek genetic, sehingga memperngaruhi hanya setengah (medial atau lateral)
pengelompokkan yang tepat seharusnya menggunakan dari 1 atau lebih epifisis pada salah satu sisi tubuh.
dasar patologi molecular Biasanya terjadi pada lutut atau ankle
 Akan tetapi dalam kenyataannya, ahli orthopedic lebih  Anak anak (biasanya laki laki) akan dating dengan
memilih klasifikasi berdasar tampakan klinis dan keluhan pembengkakkan pada salah satu sisi sendi
radiologis, sehingga dibagi menjadi : yang berada pada sendi dengan sisi yang sama, jarang
a. Dysplasia dengan perubahan dominan pada ditemukan pada upper limb
epiphyseal  Pemeriksaan X Ray akan menunjukkan pembesaran
b. Dysplasia dengan perubahan dominan pada yang asimetris dari epifisii dan distorsi pada sendi
physeal dan metaphyseal sekitarnya. Di ankle biasanya akan tampak perbesaran
c. Dysplasia dengan perubahan dominan pada abnormal pada malleolus medial
diaphyseal  Apabila sudah mengganggu fungsi sendi maka harus di
d. Dysplasia dengan perubahan campuran angkat tulang yang berlebihannya, dengan tidak
 Sekarang kita mulai dari Dysplasia dengan perubahan merusak ligament dan kartilago di sekitarnya
dominan pada epiphyseal, yang merupakan kelompok  Kelompok penyakit berikutnya adalah Dysplasia
penyakit yang ditandai dengan perkembangan dengan perubahan dominan pada Physeeal dan
abnormal dan osifikasi dari epiifisis Metaphyseal. Merupakan kelompok penyakit yang
 Contoh penyakit dalam kelompok ini, yang pertama disebabkan oleh pertumbuhan physeal yang abnormal,
adalah Multiple Epiphyseal Dysplasia (MED) di mana defek pada modeling metafisis dan pemendekan tulang
penyakit ini memiliki berbagai tingkat keparahan, dari tubular.
yang tidak membahayakan hingga kondisi yang sangat  Kelainan ini mempengaruhi rangka axial, tapi
parah ekstrimitas sangat pendek dan tidak proporsional
 Terdapat keterlibatan berbagai epifisis, keccuali di dibanding tulang belakang
vertebra yang sama sekali tidak terpengaruh atau  Kelompok penyakit yang pertama adalah hereditary
kalaupun terpengaruh hanya sedikit multiple exostosis (diaphyseal aclasis), merupakan
 Anak yang menderita penyakit ini biasanya memiliki penyakit skeletal dysplasia yang paling sering dan
tinggi yang dibawah rata rata dan orang tuanya jarang salah dikenali
biasanya menyadari bahwa kaki nya jauh lebih pendek  Biasanya kondisi ini ditemukan pada masa anak anak,
dibanding badan kadang disertai dengan waddling gait dan masa keras akan terasa di ujung dari tulang
dan nyeri pada lutut atau hip. Tidak ada abnormalitas panjang dan di sekitar apophyseal dari scapula dan
pada muka atupun cranium pelvis
 Pada tampakan X ray akan terlihat osifikasi epifisis yang  Seiring pertumbuhan anak, akan ditemukan adanya
terlambat, atau saat terlihat osifikasi biasanya memiliki masa yang membesar dan sangat terlihat jelas
batas tepi yang irregular terutama di daerah lutut
 Kelainann ini diturunkan secara autosomal dominan  Tulang yang paling terpengaruh biasanya akan menjadi
kebanyakannya, di mana terjadi gangguan pada lebih pendek, dengan segmen bawah tubuh lebih
produksi Cartilage Oligometric Matrix Protein (COMP) pendek daripada atas
 Diperlukan reconstructive surgery untk memperbaiki  Massa tulang ini sendiri dapat mendesak syaraf dan
kondisi ini,tapi dapat menimbulkan secondary vasa darah. Pada beberapa kondisi, salah satu dari
osteoarthritis kartilago mengalami eksotosis dan terus berkembang
 Penyakit berikutnya adalah Spondyloepiphyseal hingga dewasa dan berubah menjadi chondrosarcoma
Dysplasia (SED), merupakan kelompok penyakit dimana  Pada tampilan X ray, akan tampak metafisis tulang
dysplasia epiphyseal berhubungan dengan perubahan panjang yang rata dan tidak mengalami modeling
pada vertebrae dengan baik, dengan exostoses dari korteks tulang baik
 Pada pemeriksaan X ray akan terlihat pemipihan dari yang sessile maupun pedunculated
corpus vertebrae, osifikasi irregular dari cincin epifisis  Sedangkan pada karpal dan tarsal menunjukkan sedikit
dan indentasi dari end plates (Schmorl’s node) atau tidak ada perubahan pada X Ray, hal ini karena
 Terdapat 2 tipe SED, yaitu : bagian keras dari tulang ini dikelilingi oleh kartilago
a. SED Congenita = diwariskan secara autosomal selama perkembangan
dominan, dengan ciri ciri ekstrimitas pendek, tapi  Kesalahan yang terjadi pada kondisi ini adalah
trunkus jauh lebih pendek, leher sulit terlihat. pertumbuhan yang teransversal dari growth plate,
sehingga hanya mempengaruhi tulang yang terbentuk sering disebabkan karena resorpsi tulang yang gagal
secara endokondral karena terdapat defek pada osteoklast
 Apabila pertumbuhan abnormal dari physeal berhenti,  Penderita penyakit ini juga menjadi rentan terhadap
tetapi tulangnya masih bertumbuh, maka exostosisnya indeksi tulang, terutama pada mandibular setelah
akan tertinggal di belakang dan dapat berkembang pencabutan gigi
secara mandiri  Ada2 jenis osteopetrosis :
 Kondisi ini diperoleh melalui kelainan autosomal 1. Osteopetrosis Tarda = bentuk paling sering dan
dominan. Tetai ekspresinya berbeda beda, ada yang jinak, diwariskan secara autosomal dominan,
tidak merasakan apapun karena hanya sedikit gejala sering muncul ketika dewasa, terutama
terpengaruh. Abnormalitas dideteksi terjadi di karena fraktur patologis
kromosom 8,11, dan 19 2. Osteopetrosis Congenita = jarang, diwariskan
 Exostoses yang dihasilkan sebaiknya dibuang, karena secara autosomal resesif, biasanya muncul ketika
menekan nervus dan vasa, selain itu juga mengganggu lahir dan menyebabkan disabilitas, infiltasi tulang
tampakan dan gampang terbentur selama aktivitas hingga ke bone marrow menyebabkan
 Penyakit berikutnya adalah achondroplasdia yang pembentukan darah terhambat
merupakan abnormalitas yang paling sering  Kalau di lihat di slide ke 36 ada gambaran radiologis
menyebabkan kependekan (122cm). Di mana kelinan dari candle, spotted, and striped bones, ini masih
ini dapat deteksi secara in utero dengan USG sebelum termasuk dalam kelompok Diaphyseal changes. Berikut
kelahiran penjelasan singkatnya :
 Abnormalitas ini sangat terlihat jelas pada anak anak, a. Candle Bone (melorheostosis) = kondisi yang
di mana pertumbuhan terhambat, ekstrimitas bagian langka, di mana biasanya pasien dating dengan
proksimal sangat pendek (rhizomelic shortening) dan keluhan nyeri ddan kaku di satu ekstrimitas. Pada
cranium besar dengan kening menonjol dan hidung X ray tampak sclerosis berbentuk patch irregular di
pelana kuda tepi tulangnya, sehingga seperti lelehan lilin saat
 Jari terlihat stubby (seperti terpotong pendek) dan dinyalakan
spalyed (tidak sebanding) dikenal dengan trident hand b. Spotted Bone (osteopoikilosis) = pada X ray
 Saat di awal masa kanak kanak, trunkus tidak proporsi tampak beberapa whie spots yang tersebar pada
dibanding kan dengan ekstrimitas, sendinya yang seluruh kerangka tubuh, kondisi ini diturunkan
lentur juga menjadi ciri khas. Akan tetapi secara autosomal dominan
perkembangan mental normal c. Striped Bone (osetopathia striata) = terlihat
 Pada X ray akan terlihat semua tulang yang terbentuk peningkatan densitas yang parallel terhadap
secara endokondral terpengaruh, jadi tulang wajah dan diafisis dari tulang panjang, kecuali pada pelvis
basis cranii tidak normal, tapi calvaria normal. Foramen bernbentuk radiating seperti kipas. Diwariskan
magnum lebih kecil dari biasa secara autosomal dominan
 Kelainan ini disebabkan oleh abnormalitas dari
pertumbuhan longitudinal endochondral yang CONNECTIVE TISSUE DISORDERS
mengakibatkan penurunan pemanjangan tulang  Collagen merupakan bentuk terbanyak dari protein
trabecular yang ada di tubuh, di mana menyusun 90% dari matriks
 Achondroplasia diwariskan secara autosomal dominan. tulang non mineral dan 70% dari jaringan structural di
Kelainan nya disebabkan karena mutasi pada gen yang ligament dan tendon
mengkode FGFR 3 (Fibroblast Growth Factor Receptor  Terdapat 20 tipe kolagen yang diproduksi oleh lebih
3) ada kromosom 4. Efeknya adalah penghambatan dari 30 gen, beberapa yang terlibat dalam system
pada pertumbuhan dan ketebalan dari sel zona musculoskeletal antara lain : collagen tipe 1 (di tulang,
hypertrofi (ingat kembali susunan sel pada growth ligament, tendon, dan kulit) collagen tipe 2 (di
plate hehe) cartilage), dan kolagen tipe 3 (di otot, kulit, dan vasa)
 Selama anak anak diperlukan bedah apabila terjadi  Dalam kelompok ini akan di bahas 4 jenis kelainan,
genu varum. Fiksasi eksternal menyebabkan yaitu :
pemanjangan kaki menjadi salah satu pilihan. Hal ini a. Benign Joint Hyermobility (Generalized Familial
dilakukan dengan distraction osetogenesis Joint Laxity) :kondisi di mana sendi terlalu lectur
 Berikutnya kita masuk ke dalam sub yang ketiga yaitu dan dimiliki oleh 5% dari orang normal. Untuk
Dysplasia with predominantly Diaphyseal changes. penilainnya menggunakan kriteria Beighton,
Kebanyakan kasus diaphyseal dysplasia diakibatkan apabila diperolah skor >5 maka positif menderita
karena defek pada modeling tulang, sehingga tidak ada joint hypermobility :
tanda tanda kekerdilan 1. Passive hyperextension of the
 Untuk kelompok ini hanya akan dibahas 1 kelainan, metacarpophalangeal joint of the fifthfinger
yaitu osteopetrosis (Marble bones, Albers-Schonberg to beyond 90° (score 2);
Disease) merupakan suatu kondisi dimana terjadi 2. Passive stretching of the thumb to touch the
sclerosis dan penebalan tulang yang menyebabkan radial border of theforearm (score 2);
tampilan raidoopaque yang meningkat 3. Hyperextension of the elbows (score 2);
 Hal ini disebabkan karena ketidakseimbangan antara 4. Hyperextension of the knees (score 2);
resorpsi dan pembentukan tulang, tapi yang paling
5. Ability to bend forward and place the hands OI dibagi menjadi beberapa sub group, di mana
flat on the floor with theknees held perfectly klaifikasi yang sering digunakan adalah oleh
straight (score 1). Sillence (1981) :
(ayoo dicoba, maaf malas translate) sifat ini 1. OI TYPE I (MILD)
diturunkan sebagai sifat dominan secara The commonest variety; over 50 per cent of
mendelian. all cases.
b. Marfan’s Syndrome : Kondisi sistemik yang Fractures usually appear at 1–2 years of age.
mempengaruhi skeleton, ligament, mata, dan Healing is reasonably good and deformities
system kardiovaskular. Disebabkan oleh adanya are notmarked.
defek pada collagen dan elastin. Kelainan gen nya Sclerae deep blue
sudah berhail dipetakan yaitu pada gen Fibrillin di Teeth usually normal but some have
kromosom 15 dan diwariskan secara autosomal dentinogenesisimperfecta.
dominan. Impaired hearing in adults.
Gejala klinis = pasien biasanyatinggi, dengan kaki Quality of life good; normal life expectancy.
dan lengan panjang yang tidak proporsional dan Autosomal dominant inheritance.
sering kali dengan pectus excavatum. Segmen 2. OI TYPE II (LETHAL)
tubuh bagian atas lebih pendek dibandingkan 5–10 per cent of cases.
bawah.Dan bentangan lengan melebihi tinggi Intra-uterine and neonatal fractures.
sebesae 5cm atau lebih.Jari sangat panjang, Large skull and wormian bones.
seperti laba laba dikenal arachnodactyly.Biasanya Sclerae grey.
mengalami scoliosis dan spondylolisthesis. Rib fractures and respiratory difficulty.
Kelainan lain yang berhubungan seperti arus Stillborn or survive for only a few weeks.
palatum tinggi, hernia, dislokasi lensa, retinal Most due to new dominant mutations; some
detachment, aneurism aorta (merupakan autosomalrecessive.
komplikasi yang serius) 3. OI TYPE III (SEVERE DEFORMING)
Pada X Ray tidak ditemukan abnormalita, selain The ‘classic’, but not the most common, form
panjang yang berlebihan ofOI.
c. Ehlers-Danlos Syndrome :sindrom yang meruakan Fractures often present at birth.
kumpulan dari 6 subtipe beragam dengan Large skull and wormian bones; pinched-
keamaan fenotipe pada unusual skin elasticity, lookingface.
joint hypermobility dan vascular fragility, ekspresi Marked deformities and kyphoscoliosis by 6
elastin dan collagen yang abnormal. 90% dari years.
berbagai jenis EDS diwariskan secara dominan Sclerae grey, becoming white.
autosomal. Dentinogenesis imperfecta.
Gejala klinis = bayi yang lahir dengan EDS biasanya Marked joint laxity.
akan mengalami hyotonia dan kelenturan pada Respiratory problems.
sendi. Kulisnya lembut dan hyperextensible, Poor quality of life; few survive to adulthood.
sehingga gampang terluka, selain itu fragilitas Sporadic, or autosomal recessive inheritance.
vascular dapat menyebabkan perdarahan tiba tiba. 4. OI TYPE IV (MODERATELY SEVERE).
Sering mengalami dislokasi sendi berulang dan Uncommon; less than 5 per cent of cases.
scoliosis.Selain itu karena mengalami instabilitas Frequent fractures during early childhood.
sendi menyebabkan rawan menderita Deformities common.
Osteoarthritis ke depannya Sclerae pale blue or normal.
d. Osteogenesis Imperfecta (Brittle Bones) = Dentinogenesis imperfecta.
merupakan jenis kelainan tulang tersering, di Survive to adulthood with fairly good function.
mana sintesis abnormal dan defek structural Autosomal dominant inheritance.
terjadi pada kolagen tipe 1 sehingga dapat diamati Autosomal dominant inheritance.
abnormalitas pada tulang, gigi, ligament, sclera,
dan kulit. MALFORMASI LOKAL
Secara umum, gejala klinisnya ada 5 yaitu ; (1)  Untuk kelainan pada metabolic tidak dibahas,
osteopenia (2) rentan terhadap fraktur (3) laksitas sedangkan kelainan pada kromosom mengacu pada
ligament (4) blue sclera (5) dentinogenesis lecture Chromosome Abnormality (Syndrome Turner,
imperfect Klinefelter, dan Dawn)
Abnormalitas genetic pada OI disebabkan oleh  Kelainan malformasi local paling sering terjadi pada
perubahan dari integritas structural atau vertebrae dan ekstrimitas. Kebanyakan bersifat
penurunan kadar kolagen tipe 1. sporadic dan tidak diturunkan secara genetic, misalnya
Pada X Ray biasanya akan ditemeukan osteopenia ada injury ke embryo terutama selama 3 bulan
keseluruhan, penipisan tulang panjang, fraktur pertama, atau efek teratogenik. Akan tetapi secara
pada berbagai tahap penyembuhan, kompresi keseluruhan sebabnya masih tidak diketahui
vertebral, dan deformitas spinal.
 Ini gak begitu dijelasin sama dokternya, tapi aku jelasin  Ureter  double ureter , ectopic ureter
sedikit berdasarkan gambar yang ada di slide 49-50  Vesika urinaria  exstrophy vesicae
yah :  Testis  undescensus testiculorum, agenesis, vanished
a. Radial deficiency = absence atau hypoplasia dari  Penis dan urethra  phimosis dan paraphimosis,
radius dapat terjadi sendiri maupun berhubungan hypospadia dan epispadia, biphallus
dengan anomaly visceral, ada 2 sigkatan yang  Striktura urethra
digunakan ‘VACTERLS’ refers to thesystems
involved and the defects identified: vertebral,anal, Selain itu pada penis juga dapat terjadi kelainan kongenital
cardiac, tracheal, esophageal, renal, limb and yaitu micropenis. Tapi jangan anggap semua bayi lahir itu
singleumbilical artery. ‘TAR’ prompts one to mikropenis ya soalnya kan emang masih kecil pas di awal
remember jadi jangan dibandingin sama orang dewasa guys :p .
thrombocytopaenia with absent radius syndrome.
Tampakan nya lengan depan pendek dan bengkok
ke arah radius
b. Femoral deficiency (congenital short femur) =
dalam bentuk yang benign, biasanya hanya
mengalami femur yang pendek dengan hip dan
lutut yang normal. Jenis yang paling sering adalah Kemudian bisa juga terjadi suatu kondisi yang namanya
Proximal Femoral Dysplasia, dapat menjadi buried penis. Apa sih itu? jadi penisnya tersembunyi
masalah yang serius karena adanya pemendekan dibawah lapisan kulit biasanya di bawah lemak sih.
kaki dan tidak ada penyangga berat pada panggul,
ada beberapa tipe yaitu :
1. Type A: the child is born with a ‘gap’ between
the proximal part of the femur and the
diaphysis but this usuallyossifies by the end of
growth. Terus ini bisa partial maupun komplit yaaa. Dan yan
2. Type B: the femoral head is present (though terakhir ada webbed penis ( penis palmatus ) nah jadi
hypoplastic) but there is a ‘gap’ which fails kalau ini kulit skrotumnya tumbuh sampe penis bagian
toossify. ventral. Terus nanti jadi kayak jaring jaring gitu deh.
3. Type C: the femoral head and neck are absent Normalnya kulitnya ga sampe nempel ke penis ventral ya
and the acetebulum is under-developed.
4. Type D: the acetabulum andproximal femur
are absent
Lalu jenis femoral deficiency yang lain adalah coxa
vara, yang merupakan pemendekan moderate dari
tungkai, yang dapat di perbaiki dengan osteotomy
dan pemanjangan.
 Dokter nya Cuma menjelaskan sampai sini pas di
lecture 1, jadi bagian diagnosis dan manajemen bisa Nah kalau dari tadi kita ngomongin yang kongenital semua
dibaca sendiri, untuk diagnosis pre natal itu ada lecture nah sekarang ini ada yang acquisita atau didapatkan, antara
sendiri yang amniocentesis, dkk. Untuk diagnosisnya lain:
bisa dinalar berdasar keseluruhan tampilan klinis yang  Infeksi pada penis  balanoposthitis
uda dijelasin sebelumnya hehe  Kanker penis
 Urethritis
Referensi : Slide dan Appley System Orthopaedics and  Batu urethral
Fractures, semuanya ada di sana bab 8  Striktura urethra
Waduh kok banyak banget yaa penyakitnya... iyaa emang
EARLY DETECTION AND MANAGEMENT OF banyak tapi yang dibahas di lecture cuman lima kok cuman
yang sesuai dengan SKDI  jadi yuk cekidot di bawah satu
GENITOURINARY CONGENITAL ANOMALY satu.
dr. HM. Untung Tranggono, MS, Sp.B, Sp.U, PA (K)
Pemateri: Berian | Editor: Geegee PHIMOSIS
Assalamualaikum wr.wb teman semua!! Yuk kita awali
dengan berdoa :3

Kelainan kongenital pada sistem genitourinari sangatlah


banyak. Berdasarkan letaknya antara lain sebagai berikut:
 Ginjal  agenesis renalis ( ginjal tidak terbentuk ),
dilatasi traktus urinari, vesicoureteral reflux (VUR),
horseshoe kidney (jadi gampang banget terbentuk batu di situ
dan juga terkena UTI)
Apa sih phimosis itu? Terjadinya perlekatan antara glans o Pas pipis jadi kayak balon ga penisnya
penis dan preputiumnya, sehingga preputiumnya ga bisa o Post – void dribbling  ini tanyanya gini : bapak kalau
ditarik. Normal ga tuh ? kita bisa bilang itu normal kalau dia sehabis pipis pernah engga tiba tiba urinnya keluar lagi
ga bisa ditarik selama si bayi itu masih di bawah 3,5 tahun, kayak bocor gitu pak?
namanya itu phimosis fisiologis. Kalau setelah 3,5 tahun o Riwayat sirkumsisi
masih tetap ga bisa ditarik itu baru bisa kita sebut dengan o Bisa tidaknya preputiumnya ditarik
phimosis patologis (ada juga sumber yang bilang sampe 6 tahun). Pemeriksaan fisik
Kalau misalkan adekku maenan burung terus bisa ditarik eh Classification of retractability of the foreskin
ternyata pas lagi maenan lagi ga bisa itu gimana? Itu 0 : full retraction
namanya phimosis patologis juga yaa soalnya awalnya bisa 1 : full retraction, tight behind glans
ditarik tapi ternyata di kemudian hari dia gabisa ditarik lagi. 2 : partial exposure of the glans
Epidemiologi 3 : partial retractil, meatus just visible
 Banyak ga sih di dunia ini pria yang phimosis? FYI 10% 4 : slight retraction, unable to visualize meatus
anak laki-laki dan 1% laki-laki yang sudah pubertas itu 5 : no retraction
phimosis. Jadi buat kalian para lelaki yang sedang baca
hsc ini harus banyak bersyukur kalau kita normal tidak
ada kelainan :D
SS ( Sign and symptoms)
 Terus gimana kita ngenalinnya? Pertama dilihat dulu di
celana dalemnya apakah ada discharge apa engga.
Terus pas kita suruh buka celana dalemnya kita lihat
tuh preputium ( bahasa indo yang baik dan benarnya
kulup ya gengs) ada iritasi, cracking(retak), atau
bleeding apa engga...
Patofisiologi
 Kok bisa sih ada phimosis ini? Nah, jadi phimosis ini
ada yang fisiologis dan patologis. Appearance of the foreskin
 Kalau yang fisiologis itu disebabkan oleh melekatnya 0 : normal
glans penis ke preputium pada infant. Kemudian seiring 1 : crack in prepuce and skin splitting on gentle retraction
dengan bertambahnya umur maka sekresi glandula dan 2 : small, partially circumferensial white scar
smegma akan memfasilitasi pemisahan dari mereka 3 : balanitis xerotica obliterans (BXO) / severe scarring
berdua jadinya engga nempel lagi deh terus bisa ditarik
Nah kalau yang patologis gimana? Selain itu kita juga perlu memeriksa:
 Kalau yang patologis itu terjadi karena adanya proses  Frenular lacerations
inflamasi. Awalnya sebenernya dari iritasi dulu, terus  Preputial fissure
bikin inflamasi, nah karena ada inflamasi dia akan  Cicatrical band
membuat jaringan parut/sikatrik yang berbentuk cincin  Inflamasi atau infeksi aktif
di preputium ( cicatrical preputial ring ) nah kemudian  “foreskin pearl” jadi pas kita lihat dalemnya
jadinya menempel lengket banget gitu deh. Hal ini preputium itu banyak mutiara(?) wkwkw banyak
dapat terjadi jika kebersihan dirinya sangat jelek, smegma yang terkumpul bulet bulet gitu
balanopostitis kronis, diabetes mellitus, sama bisa juga
kalau narik preputiumnya terlalu nafsu sampai jadi
luka. Kemudian nanti kalau pasien ini pipis bisa jadi
kayak balon gitu penisnya soalnya si urinnya mengisi
ruangan yang ada itu
Komplikasi  infeksi, ningkatin resiko kanker penis

Diagnosis Banding
o Phimosis fisiologis  Tanda keganasan
o Phimosis patologis Pemeriksaan Laboratorium  serum glukosa untuk
o Post circumscision phimosis  ini karena kesalahan evaluasi diabetes , kulture & sensitivity dari spatium
dokter atau siapapun yang menyunat si pasien. subpreputial
Seharusnya ngebuang preputium ini harus pas ga boleh Tatalaksana
kebanyakan ga boleh kedikitan yaa ntar bisa kekecilan Phimosis fisiologis
penisnya kan kasian... yang bagus itu dibuangnya hingga o Edukasi pasien untuk menjaga kebersihan genital
jarak 2 mm dari sulcus coronarius o Bersihin smegmanya secara hati-hati dan lembut
History o Instruksikan pasien untuk meretraksi preputium
Pas pasien dateng ke kita, kita harus tanyakan : dengan gentle dan gradual
o Masalah kebersihan o Sirkumsisi sebenarnya tidak mutlak dibutuhkan dalam
o Riwayat balanopostitis ( tanya aja pernah ada infeksi di kasus ini. Bisa juga preputiumnya dilebarin aja jadi
penisnya ga ) tetep dibiarin nempel (preservation of the foreskin).
o Riwayat DM
o Jangan pernah melakukan sirkumsisi pada pasien biasanya juga terjadi pada orang tua yang punya
hypospadia, karena preputiumnya bisa dipake buat kebersihan diri yang buruk dan/atau balanoposthitis
rekonstruksi kronis
Phimosis patologis o Iritasi dan inflamasi yang terjadi akan menyebabkan
o Edukasi pasien untuk menjaga kebersihan, kontraksi pembukaan preputium dan membentuk
menggunakan salep steroid, dan jika ada infeksi cincin fibrosis
berikan antibiotik sistemik atau topikal o Kemudian akan terjadi konstriksi saat preputium di
o Sirkumsisi harus dilakukan karena kalau udah di retraksikan sampai belakang glans yang akan
sirkumsisi preputium ilang jadinya bisa pipis dengan menghasilkan kongesti vena dengan edema
aman tanpa perlu takut jadi balon wkwkkw, btw o Gagalnya menangani paraphimosis secara cepat dapat
sirkumsisi juga standard of care kasus ini ya membuat oklusi arteri dan akhirnya nekrosis glans
o Selain itu bisa juga dilakukan pembukaan preputium penis
dengan dorsal / ventral slit o Paraphimosis merupakan kasus kegawatdaruratan
Monitoring pasca sirkumsisi urologi
o Pastikan prosedur dilakukan dengan baik agar tidak Faktor risiko
ada scarring setelah prosedur o Phimosis
o Kemudian ada teknik sirkumsisi yang menggunakan o Balanoposthitis kronis
klem gomco atau teknik guillotin. Nah ini harus hati- o Pemasangan kateter dalam jangka lama
hati karena glansnya nanti bisa nekrosis :o o Pasien yang dipasang clean intermittent
o Cek apakah perlu pembedahan ulang  misal kalau catheterization
ternyata setelahnya malah gabisa kencing dll Komplikasi  nekrosis dari glans dan urethra distal
o Cek apakah ada glandular hyperaesthesias DDx  balanitis, balanoposthitis, angioneurotic edema,
Komplikasi dari sirkumsisi itu rendah, cuman 0.2-0.6%. jika anasarca edema
terjadi komplikasi diantarnya adalah perdarahan, infeksi, History
nekrosis avaskuler, stenosis metal, fibrpus bridge, fistula Yang perlu ditanyakan pada pasien adalah:
urethrocutaneous, concealed penis, penile denudation, dan o Sudah di sirkumsisi atau belum
lymphedema penile. Terus kita harus hati-hati ya semisal o Recurrent bouts of chronic balanitis
ketemu pasien DM yang mau disunat karena berisiko ada o Pernahkah atau sedang terpasang kateter
komplikasi. o Ada riwayat DM atau tidak
o Phimosis atau engga
PARAPHIMOSIS Pemeriksaan fisik
Saat pemeriksaan fisik, dapat kita temukan :
o Edema dan bengkak pada proximal batang penis dari
glans dan corona
o Adanya cincin phimotic tebal proximal dari korona
o Kalau udah lama bisa terlihat glansnya bengkak,
kongesti vena, dan nekrosis dari glans penis
Pemeriksaan penunjang
Laboratory Testing
Nah kalau paraphimosis kebalikan ama phimosis jadi dia  Biasanya tidak dibutuhkan
setelah ditarik ga bisa balik. Kalau lengkapnya dia itu :  Kalau berencana mau dioperas, baru tes lab standar buat
pembengkakan nyeri yang sudah lama dari preputium di tindakan spt : tes faktor koagulasi
sebelah distal sulcus coronarius setelah dilakukan retraksi Imaging: Chest film, if surgery planned
preputium. Paraphimosis ini termasuk gawat darurat Tatalaksana
banget ya! Karena dia bisa bikin nekrosis glans penis. Yang bisa kita lakukan apa? Kalau secara medis kita bisa:
Patofisiologi o Beri tekanan lembut pada preputium agar bengkaknya
Kalau patofisiologinya gimana sih? berkurang dengan menggunakan elasic wrap atau kerlix
Anak-anak bandage
o Adanya pembukaan preputium yang sempit terus dia o Kemudian dorong glans dengan ibu jari dan preputium
sifatnya kongenital dimasukkan ke depan dengan jari. Nah ini pake pelumas
o Karena itu preputiumnya bisa terretraksi tapi susah yaa biar lebih mudah. Terus kalau misal dia terlalu licin,
buat dibalikin kita bisa pake kassa
o Lalu glans mengalami pembengkakakn yang
mengabitkan sulcus coronariusnya jadi sempit
o Hal ini menyebabkan kongesti vena, edema, dan
pembesaran dari glans
o Kemudian akan diikuti oleh oklusi arteri dan nekrosis
glans penis
Dewasa
o Biasanya terjadi pada orang yang suka maen burung
jadi suka ditarik balik tarik balik gitu. Selain itu
o Kemudian untuk tambahannya kita bisa menggunakan
lidocaine 2% sebagai anastesi. Setelah itu hyaluronidase
1 cc ( 150 U/cc wydase ) disuntikkan ke preputium yang
bengkak untuk meningkatkan permeabilitas jaringan
supaya mempercepat efek anastesi. Untuk membantu
mengeluarkan cairan edema dari preputium, dibuat
lubang-lubang kecil dengan jarum 25 G
Nah kalau terapi bedahnya, kita bisa melakukan dorsal atau
ventral slit dengan menggunakan 1% lidocaine penile block.
Kalau udah engga bengkak lagi bisa dilakukan sirkumsisi
normal.
Follow up
Setelah kita selesai melakukan terapinya maka kita harus : SS (Sign and Symptomps)
o Sirkumsisi kalau bengkaknya sudah hilang Hypospadia biasanya berhubungan dengan anomali sebagai
o Jika tidak dilakukan sirkumsisi biasanya paraphimosis berikut
ini bisa kambuh
 Undescendent testis  9%
o Debridement of necrosis tissue is rarely indicated
 Hernia inguinalis  9%
Pencegahan  saat memasukkan atau mengganti kateter
 Anomali pada tractus proksimal  jarang
foley atau melakukan clean intermittent catheterization,
 Chordee (penis yang melengkung)  dapat muncul
kurangi preputiumnya setelah prosedur selesai
tanpa hypospadia, tapi jarang cuman 0.6%
Patofisiologi
HYPOSPADIA Sampai saat ini masih belum diketahui, tetapi beberapa
faktor dicurigai berpengaruh pada keadaan ini :
 Kelainan pada penutupan plica urethralis.
 Defek biosentesis dari testosteron terjadi pada
setengah hypospadia proximal.
 Jika fetus terpapar “endocrine disrupters” yang
memblok efek testosteron pada minggu 9-12 gestasi
 Selain itu hipospadia juga berhubungan dengan BBLR
pada discordant monozygotic twins
Faktor risiko  tidak diketahui, tapi beberapa pendapat
karena risiko keluarga
Kelainan ini merupakan kelainan malformasi urogenital Komplikasi  infertilitas, trauma psikologis
yang sering ditemukan pada pria. Hypospadia ini ciri-cirinya DDx  Glandular, subcoronal, penile, penoscrotal, scrotal,
adalah meatusnya terletak di bagian ventral dari penis, perineal
scrotum, atau perineum. Hal ini disebabkan karena Tanyakan pada pasien apakah ada riwayat keluarga
pembentukan urethra yang tidak sempurna. Pemeriksaan fisik
Nah malformasi ini banyak macamnya dari mulai bentuk  Cari meatus urethranya letaknya dimana
ekstrimnya yaitu perineal hypospadia dengan genital  Kalau pasien mengalami hipospadia proximal yang
ambiguity ( jadi meatusnya ada di daerah perineum terus parah maka bisa membuat bingung dengan intersex
dokternya bingung menentukan jenis kelaminnya apa ) disorder. Jadi bingung ini kelainan intersex apa cuman
sampai yang ringan seperti hypospadia pada glans bagian hypospadia aja
distal  Semakin proksimal meatusnya, chordee( ventral
Umumnya hypospadia ini berkaitan dengan chorde ( curvature )nya semakin kelihatan
kurvatura penisnya abnormal ) pada 50% kasus dan/atau
 Periksa apakah dia undescendent testis apa engga?
stenosis meatal pada 30% kasus Sama cek apakah ada herniasi inguinal atau tidak
Epidemiologi Pemeriksaan penunjang
Sering ga sih kelainan ini ditemukan? Insidensinya 1 dari Pemeriksaan lab  jika mau dilakukan tindakan bedah
300 kelahiran bayi laki-laki guys! Imaging  screening traktus urinarius proximalnya
Biasanya di siapa sih? Biasanya pada orang kulit putih lebih Terapi
sering dibanding pada orang kulit gelap. Dan pada orang Yang perlu diperhatikan adalah jika kita curiga si neonatus
italia dan yahudi lebih sering dibanding etnik lainnya ini hypospadia, maka jangan dilakukan sirkumsisi. Selain itu
Genetik banyak yang menganggap bahwa hypospadia berat
Nah kelainan ini dapat diturunkan pada anaknya cuy. Jadi termasuk dalam kelainan intersex.
8% pasien memiliki ayah yang hypospadia juga. Terus 14% Tindakan yang biasa dilakukan adalah urethroplasty 
saudara laki-lakinya terkena hypospadia juga rekonstruksi urethra dengan operasi yang dilakukan saat
Staging bayi berusia 6-18 bulan. Terapi alternatifnya adalah support
Berdasarkan dengan letak meatusnya, hypospadia dibagi psikososial sebagai bagian dari overall Care
menjadi glans, subcoronal, penile, penoscrotal, scrotal, dan
perineal. 60% kasus hypospadia terletak di bagian distal
(subcoronal atau penile)
EPISPADIA dilakukan pada usia 4-5 tahun setelah kapasitas vesica
adekuat. Follow upnya adalah urethral stent dicabut
setelah 10-12 hari paska operasi, dilakukan U/S ginjal dan
vesika di 4 bulan paska operasi, kultur urin setiap 3 bulan,
dan sitoskopi serta pemngukuran kapasitas vesika
dilakukan untuk follow up tiap tahun sebelum dilakukan
bladder neck repair

STRIKTURA URETHRA

Kalau tadi si hypospadia lubang kencingnya di ventral, kalau


ini lubang kencingnya di dorsal
Epidemiologi
o 1 dari 117 ribu kelahiran bayi laki-laki
o 1 dari 484 ribu kelahiran bayi perempuan
o Rasio laki-laki: perempuan = 5:1
SS Adalah suatu kondisi dimana terjadi penyempitan lumen
Laki-laki : urethra / adanya luka yang membuat fibrosis di dalam
o Pembukaan urethra bisa tereletak dari mulai bawah urethra. 60-70% kasusnya terjadi pada bulbar urethra.
pubis sampai ujung dari penis Etiologi
o Yang paling sering adalah yang komplit atau epispadia  Kongenital  jarang terjadi, soft, dan jika terjadi tanpa
penopubic spongiofibrosis
Wanita  Infeksi  urethritis ( disebabkan o/ Gonorrhea, TBC,
o Pembukaan urethra bisa tereletak dari mulai leher clamydial ) dapat melibatkan long segment termasuk
vesica urinaria sampai ujung dari urethra bulbus urethra
o Labia bisa menutupi epispadia pada wanita  Trauma  paling sering. Biasanya berupa “straddel
Patofisiologi injury” dimana urethranya terjebak di simphysis pubis.
Tidak adanya sphincter urinaria pada laki-laki ( tipe komplit Hati hati ya teman-teman jangan ampe jatuh keras di
/ penopubic) sedangakan tipe III pada perempuan. Penisnya bagian selangkangan nanti bisa kayak gini. Biasanya
akan lebih pendek tetapi lebih lebar dengan chordee dorsal cuman robek parsial jadi masih bisa diperbaiki
(lengkung ke atas). Pada perempuan mungkin ada bifid  Iatrogenik  karena instrumen medis (mis. Kateter)
clitoris dan labia minor yang terpisah dan rudimenter. dan biasanya ditemukan di meatus atau penoscrotal
Selain itu juga dapat ditemukan wide pubic diastasis tetapi junction
tidak sebelah bladder exstrophy  Fraktur pelvis karena kecelakaan lalu lintas atau
Faktor risiko  tidak diketahui industri
Komplikasi  kontinensia urin, kerusakan pada traktur
 Penetrating  karena tembakan senjata api yaa bukan
urinarius proximal, infertilitas
tembakan cinta wkwkw lol
DDx  classic bladder exstrophy, lesser degrees of
SS
epispadias
 aliran pipis yang menurun ----paling sering!
History  tanyakan riwayat keluarga
 aliran pipis yang seperti spray, atau bisa juga jadi
Pemeriksaan fisik
double itu
 Pubic diastasis
 masih menetes habis selesai pipis
 Posisi testis
 sakit sedikit saat kencing
 Present of any degree of bladder prolapse or exstrophy
 hematuria
Pemeriksaan penunjang
 urinary tract Inspection
Laboratory testing
 CBC, serum electrolytes  urethral bleeding
Imaging  Striktura urethra berhubungan dengan:
 Plain X – Ray of pelvis to determine pubic diastasis o Epididymitis
 Renal ultrasound to assess presence of two kidneys and o chronic prostatitis
presence/absence hydronephrosis o cystitis
Tatalaksana o urethrocutaneus Vistula
Prosedur bedah bertujuan untuk merekonstruksi genitalia o induration in the area of the stricture
eksterna dari sisi fungsi urin ( tidak inkontinensia lagi ) dan o periurethral abses
kosmetik serta preservasi dari traktus urinarius proximal o palpable bladder ( urinary retention )
Pada perempuan dilakukan perbaikan urethra dan Pemeriksaan fisik
rekonstruksi genitalia ( usia 12 bulan ) dan bladder neck  Biasanya tidak ada tanda spesifik
repair. Sementara itu pada laki-laki diberikan testosteron 3  Ditemukan epididymitis
mg / kg IM 2 minggu sebelum operasi perbaikan epispadia,  Vesika urinaria dapat terpalpasi
operasi dilakukan pada usia 6-12 bulan. Bladder neck repair  Meatusnya terlihat kecil
Pemeriksaan penunjang Kelainan kongenital ini disebabkan oleh berbagai hal,
Imaging sekitar 10% faktor lingkungan, 10% terkait genetik dan
 retrograde urethrography kromosomal, serta sisanya masih belum diketahui. Faktor
 urethrogaphy bipolar / voiding urethrocystography lingkungan yang berpengaruh antara lain adanya infeksi ibu
 IVU ( upper urinary tract evaluation and pelvic bone) yang menular pada janinnya (Rubella, CMV, HSV), paparan
Special studies radiasi, konsumsi obat ibu, hormon, penyakit sistemik yang
 Endoscopy: urethroscopy buat liat langsung strikturnya diderita ibu, kondisi nutrisi ibu serta kondisi didalam uterus
 Uroflowmetry : bisa mengindikasikan pola obstrukti selama kehamilan. Sementara itu, faktor kromosoal dan
 Tes lab genetik meliputi kelainan autosomal trisomi, kelainan
 Ga ada yang khusus, cuma yang diindikasikan aja ( kromosom sex, dan kelainan susunan kromosom serta
urine culture / infection ) adanya mutasi genetik.
 analisis darah sebelum operasi Kelainan kongenital seringkali menyebabkan terjadinya
Treatment dismorfologi atau kelainan pada struktur anatomis bayi.
 Konservatif : dilatasi uretra Dismorfologi ini dapat disebabkan oleh 3 faktor berikut :
 Surgical  Malformasi : adanya abnormalitas perkembangan
o Endoskopi : urethotomy intenal (Sachse) atau blind (terhambat, terlambat, atau misdirected) jaringan atau
Otis organ di awal masa pertumbuhan karena faktor
o Konvensional (bedah terbuka) intrinsik seperti kelainan gen, kromosom, atau adanya
• striktur meatal : meatotomy,meatoplasty zat teratogen dalam tubuh ibu. Contoh : malformasi
• striktur uretra panjang : two and multiple stage anorektak, cleft lip and palate
repairs  Deformasi : terjadi perkembangan yang normal namun
adanya tekanan mekanis dari luar menyebabkan
Alhamdulillah sudah selesai, semoga bermanfaat yaa :3 perubahan struktur tertentu. Kelainan akibat
deformasi mempunyai prognosis yg bagus dan
diberikan pengobatan yang cukup mudah. Contoh :
EARLY DETECTION AND MANAGEMENT OF club feet terjadi karena adanya tekanan pada cavitas
ABDOMINAL CONGENITAL ANOMALY amnion
 Disrupsi : terjadi perkembangan yang normal namun
Pemateri: Ethania | Editor: Riyan ada gangguan yang merusak pada area tertentu dan
dapat mempengaruhi berbagai jaringan yang ada pada
Sebelum memulai materi kali ini kita harus tahu dahulu apa area tersebut. Contoh gangguan tersebut adalah
aja sih yang harus kita dapat lakukan setelah selesai insufficiency vascular pada Gastroschisis dimana
mempelajari bab ini? terdapat emboli pada a. Paraumbilical sehingga
 Mendeskripsikan embriologi normal dan berbagai teori vaskularisasi tidak berjalan dengan baik.
yang berkontirbusi pada perubahan dalam
perkembangan yang menghasilkan kelainan kongenital Ingat lagi ya !
 Mendeskripsikan beberapa teori terkait pathogenesis Syndrome  sekumpulan kelainan yang terjadi bersamaan
dari kelainan kongenital dan sudah diketahui penyebab spesifiknya.
 Menjelaskan faktor lingkungan dan faktor resiko Asosiasi  2 kelainan atau lebih yang lebih sering terjadi
lainnya yang berkaitan dengan kelainan kongenital bersamaan dibandingkan sendiri dan belum diketahui
 Mendeskripsikan prevalensi kelainan kongenital di penyebab jelasnya. Contoh : VACTERL (Vertebral, Anal,
negara berkembang dan berbagai teori yg Cardiac, Tracheo Esophageal, Renal, Limb anomalies).
menjelaskannya. Penting untuk mencari kelainan lain apabila ditemukan
salah satu kelainan dari asosiasi VACTERL untuk
Apa sih kelainan kongenital itu? Kelainan kongenital menentukan apakah kelainan tersebut tunggal atau berupa
adalah berbagai kelainan kondisi medis yang ada saat bayi asosiasi.
dilahirkan. Kelainan kongenital ini dapat diketahui sebelum Ini ada tabel yang bisa bantu untuk membedakan antara
kelahiran (pada antenatal care), saat lahir, beberapa tahun malformasi, deformasi, dan disrupsi:
kemudian, atau tidak diketahui sama sekali. Kenapa sih
perlu diketahui sebelum kelahiran? Karena kelainan
kongenital ini dapat menyebabkan meningkatnya resiko
mortalitas dan moribiditas janin yang lahir, penderitaan
baik bagi orang tua maupun bayi, serta dapat
menghabiskan biaya yang besar untuk perawatan
kesehatan bayi tersebut. Oleh karena itu, kelainan
kongenital yang lebih awal diketahui dapat membantu
untuk tatalaksana selanjutnya bagi ibu dan bayinya.
Ada 3 tipe utama kelainan kongenital yaitu : kelainan
kongenital fisik, kelainan metabolisme, dan kelainan
genetik lainnya.
Nah dibawah ini ada beberapa kondisi pada bayi dimana 6. Terlambatnya pengeluaran meconium > 24 jam 
kita harus menduga adanya kelainan kongenital : curiga adanya obstruksi usus seperti Hirschsprung
1. Respiratory distress  ditandai dengan dyspneu, Disease, malformasi anorectal, dan meconium plug
apneu, tachypneu (>60x/menit) dan cyanosis. syndrome. Pemeriksaan radiologis dibutuhkan untuk
DDx : Trancient tachypneu (paling sering, disebabkan menegakan diagnosis.
karena adanya sisa cairan pada paru-paru pada saat 7. Muntah hijau-bilious  merupakan tanda adanya
lahir, dapat sembuh dengan sendirinya), choanal obstruksi usus karena duodenal atresia, midgut
atresia. malrotation atau volvulus, jejunoileal atresia, meconium
2. Hipersalivasi  hipersalivasi dapat disebabkan karena ileus, dan necrotizing enterocolitis. Kondisi ini termasuk
tidak terbentuknya saluran di esophagus (esophageal kondisi emergency dimana dibutuhkan segera tim
atresia) yang mengakibatkan saliva yang seharusnya bedah anak dan neonatologist untuk treatment
tertelan menumpuk dan keluar kembali melalui mulut. preoperative.
Sebelum kelahiran, esophageal atresia dapat ditandai 8. Muntah hijau-bilious dan feculent  merupakan tanda
dengan polyhydramnion pada pemeriksaan USG. adanya malformasi anorectal.
3. Gastroesophageal Reflux (GER) > 8 minggu  sering 9. Defek anatomis  contohnya midline defect :
disebabkan karena lemahnya lower esophageal Omphalocele dan Gastorschisis.
sphincter sehingga terjadi reflux makanan kembali ke Sebelum kita masuk ke penjelasan masing-masing kelainan
esophagus. Biasanya bayi dengan GER akan mengalami kongenital, kita harus paham lebih dahulu term waktu pada
muntah, gangguan tidur, terus menangis, and cegukan pertumbuhan fetus selama kehamilan :
(hiccups).
4. Icteric > 2minggu  icteric yang terjadi selama 10-14
hari setelah bayi lahir dapat dikategorikan sebagai
kondisi normal, hal ini bisa terjadi karena terjadi proses
destruksi eritrosit berlebih dalam tubuh bayi sehingga
meningkatkan produksi bilirubin. Eritrosit berlebih ini
ada pada janin karena kondisi uterus memiliki
kandungan O2 lebih sedikit sehingga jumlah eritrosit
harus banyak untuk mencukupi kebutuhan O2.
Salah satu kelainan kongenital dengan manifestasi klinis
icteric adalah atresia bilier dimana terdapat obstruksi
pada saluran empedu sehingga menghambat sekresi
empedu ke duodenum. Kondisi ini dapat menyebabkan Nah untuk perkembangan normal dari mulai zigot –
cholestasis pada newborn dan harus dilakukan terapi fetus – lahir udah dijelaskan di anatomi yah, silahkan
surgical. dibuka lagi anatominya sambil dibaca penjelasan tentang
Ini ada diagram uji laboratorium untuk keluhan icteric kelainannya supa lebih paham mekanisme terjadinya
pada newborn : kelainan tersebut.
Selama ini kita sering mendengar istilah teratogen,
sebenarnya apa sih arti teratogen? Teratogen adalah obat,
zat kimia, atau infeksi yang dapat menyebakan
perkembangan yang abnormal pada fetus. Ada jutaan
potensial teratogen namun hanya beberapa yang terbukti
mempunyai efek teratogenik. Sekitar 4-5% defek pada saat
bayi lahir disebabkan karena adanya paparan terhadap
teratogen. Ada beberapa teratogen yang dapat
mengganggu perkembangan embryo pada minggu ke 3
yaitu : alkohol (membunuh sel di anterior germ disc 
holoproscencephaly), abdormalitas gen dan adanya zat
toxic (sebabkan caudal dysgenesis)

ABDOMINAL WALL DEFECT


Terdapat 4 pelipatan yang terjadi pada embryo, yaitu :
 Cephalic fold : sphlancic layer mengandung jantung
dan pembuluh darah serta membentuk foregut
 Caudal fold : akan membentuk hindgut
 Lateral fold (2) : membentuk midgut dan dinding
lateral abdomen.
5. Distensi abdomen  penting untuk diketahui apakah
distensi diebabkan karena udara berlebih
CELOSOMIA adalah : terhambatnya proses mofogenesis
didalam/diluar usus, cairan pada cavitas peritoneal,
saat penutupuan atau pembentukan dinding tubuh.
atau tumor pada abdomen. Contoh tumor : Wilms
Celosomia terbagi menjadi beberapa tipe :
tumor (nephroblastoma) yang biasanya terdiagnosis
1. Upper celosomia  karena kegagalan cephalic fold.
pada usia 3.5 tahun.
Dapat menyebabkan defek pada dinding thoraks,
malformasi diafragma, thoracoandominal ectocardia, 1. Kegagalan mesoderm membentuk dinding
dan cardiopericardial malformation. abdomen
2. Lower celosomia  karena kegagalan caudal fold. 2. Rupturnya amnion di sekitar umbilical ring yang
Defek terjadi di bagian subumbilical abdominal wall, diikuti dengan herniasi dari intestine
pelvic gridle, urianry, genital, dan digestive system. 3. Abnormalitas dari v. Umbilicalis kanan yang
3. Middle celosomia  karena kegagalan lateral folding. menyebabkan lemahnya dinding abdomen dan
Contohnya : omphalocele. hernia intestine
4. Disrupsi a. Vitellinus kanan yang menyebabkan
kerudakan pada dinding tubuh dan menyebabkan
herniasi intestine
 Kondisi ini sudah dapat diketahui pada minggu ke 14
kehamilan
 Resiko utama yang ada adalah : Closed Gastroschisis
dimana tertutupnya area disekitar hernia intestine
OMPHALOCELE yang dapat menyebabkan kehilangan seluruh intestine
 Pada minggu 8 kehamilan, perkembangan hepar yang atau terdapat atresia intestine
membesar menyebabkan keluarnya organ abdomen  Permasalahan utama setelah 2 minggu kelahiran
lain melalui umbilicus dan akan kembali masuk ke bukanlah pada defek dinding abdomen, namun
cavitas abdomen pada minggu ke 10. gerakan peristaltik usus akan telat didadapatkan dan
 Kegagalan kembalinya organ abdomen ini kembali ke harus diberikan parenteral nutrition
cavitas abdomen akan menyebabkan organ tetap  Apabila terjadi dismotilitas > 3 bulan dapat
berada diluar abdomen (exomphalos) dan ditutupi oleh menurunkan transit time dari usus halus ke colon
amniotic sac dan wharton jelly. sehingga harus dilakukan distal ileostomy untuk terapi
 Hernia of umbilical cord : defek kecil biasanya hanya chronic pseudo-obstruction
sedikit mengandung lipatan usus  Dapat meningkatkan resiko necrotizing enterocollitis
 Exomphalos minor : defek < 5cm (NEC)
 Exomphalos major : defek > 5cm dan biasanya terdapat  Kebanyakan kasus dapat dilakukan persalinan normal
hepar pada minggu ke 38
 Kondisi ini sudah dapat diketahui pada minggu ke 12  Kematian pada bayi dengan gastroschisis biasanya
kehamilan melaui Chorionic Villous Sampling (CVS) disebabkan karena infarct dari intestine dan penyakit
atau amniocentesis atau USG hepar yang disebabkan oleh parenteral nutriton yang
 Dengan USG akan didapatkan tampakan diberikan dalam jangka waktu lama.
polyhydramnion, kista alantois, dan intesitine loop
herniasi ke dinding abdomen.
 USG pada trimester ketiga akan membantu
menentukan cara melahirkan yang sesuai dengan
kondisi janin terutama untuk kasus major exomphalos
untuk menghindari rupturnya aminiotic sac.
 Kemungkinan terjadinya intrauterine death akan
meningkat apabila terjadi kelainan ganda.
 Management untuk kasus amniotic sac intact dan
berukuran kecil : HERNIA DIAPHRAGMATICA
1. Untuk bayi prematur / mempunyai kelainan  Diafragma terbentuk dari 4 komponen : septum
kongenital lainnya dipilih untuk mempertahankan transversum, membran pleuroperitoneal, dorsal
amniotic sac dengan merangsang epitelisasi melalui mesenteri esophagus, dan komponen otot dinding
agen topical contohnya : silver nitrate abdomen
2. Fascial closer dapat dilakukan 2-3 hari kemudian  Terdapat 3 tipe berdasarkan tempat terjadinya
hernia,yaitu :
a. Posterolateral Bochdalek hernia (terjadi pada
minggu ke 6 kehamilan) – 85% kasus
b. Anterior Morgagni hernia – 13% kasus
c. Hiatus hernia
 Defek pada membran pleuroperitoneal menyebabkan
left sided Bochdalek hernia, dimana usus halus, colon,
GASTROSCHISIS dan solid organ abdomen dapat herniasi ke cavitas
 Adalah disrupsi kongenital yang dicirikan dengan thorax.
adanya herniasi organ intraabdominal yang disebabkan  Pada Morgagni hernia, hepat dan sebagian colon dapat
adanya defek di bagian paraumbilical dinding abdomen herniasi ke cavitas thorax.
dan tidak ditutupi oleh amniotic sac.  Hiatus hernia (bilateral) jarang terjadi namun bersifat
 4 hipotesis kontroversial embriologi gastroschisis : fatal.
 Hernia diafragma kongenital dapat menyebabkan  Atresia Bilier  ditandai dengan urin yang berwarna
hypoplasi pulmo (penurunan fungsi pulmo akibat kehitaman karena adanya kandungan bilirubin dalam
abnormalitas perkembangan jaringan pulmo), darah yang akhirnya keluar melalui urin, gray/white
perubahan sistem surfactant, serta kecilnya mebran stool karena kurangnya bilirubin > 2 minggu setelah
kapiler alveoulus yang digunakan untuk pertukaran gas kelahiran, lambatnya pertambahan berat badan dan
pertumbuhan serta jaundice selama >2-3 minggu
setelah kelahiran. Pemeriksaan yang biasa dilakukan
adalah tes darah untuk melihat kandungan bilirubin
serta X-ray untuk melihat pembesaran liver dan spleen.
Bedah dengan Prosedur Kasai (pembuangan duktus
bilier yang alami atresia dan menyambungkan intestine
ke kantung empedu) biasa dilakukan pada infant usia
kurang dari 3 bulan.

FOREGUT MALFORMATION
 Yang termasuk foregut : phatynx, esophagus, haster,
traktus bilier, hepar, pankreas, duodenum proximal
(sampai Ampulla Vater)
 Atresia esophagus  ditandai dengan : batuk dan
cegukan karena terjadi aspirasi saliva, kateter tidak
dapat masuk hingga lambung, posisi kepala
mendongak keatas agar tidak terjadi reflux, pada
radiografi terdapat tampakan kantong di segmen atas
esophagus.

 Stenosis Pyloric  penyebabnya belum diketahui


namun ditandai dengan muntahnya bayi sesaat atau
beberapa saat setalah minum air susu, muntah bersifat
proyektil dan non-billous dan dapat terjadi di minggu 1
atau minggu ke 2 setelah kelahiran serta bayi terlihat
kelaparan dan pertambahan berat bayi sangat lambat.
Diagnosis dapat dilakukan setelah dilakukan palpasi
abdomen bayi dimana terasa otot pylorus yang
membesar atau dengan X-ray yg dilakukan setelah bayi
meminum zat kontras. Pyloromyotomy atau prosedur
bedah dengan memotong otot pylorus agar lumen
pylorus melebar biasa dilakukan sebagai treatment.
 Duodenal atresia  dapat disebabkan karena
proloferasi endoderm yang tidak adekuat atau
kegagalan epitel dalam rekanalisasi lumen pada
minggu ke 11/12 kehamilan. Bisa disebabkan karena 2. Tipe 2 : bagian proximal yang dilatasi dihubungkan
pancreatic annulare – malformasi dari ventral bud dengan bagian distal yang colapse oleh jaringan
pankreas yang menyebabkan pankreas melilit fibrosa.
duodenum. Tanda yang biasa terjadi antara lain
distensi abdomen, muntah billous, dan tidak adanya
gerakan peristaltis intestine. Pada plain radiograph
akan ada tampakan double bubble dimana udara 3. Tipe 3(a) : bagian proximal dan distal tidak
hanya mengisi lambung dan bagian duodenum di terhubung, ada defek mesenterium membentuk
proximal bagian yang alami atresia. Apabila atresia huruf V.
bukan disebabkan oleh pancreatic annulare, maka
dilakukan bedah duodeno-duodenostomy atau
duodeno-jejunostomy.

4. Tipe 3(b) : hampir sama dengan 3(a) namun defek


pada mesenterium lebih besar.
5. Tipe 4 : multiple intestinal atresia

MIDGUT MALFORMATION  Diverticulum Meckel  terbentuk karena kegagalan


 Yang termasuk midgut : duodenum setelah Ampulla obliterasi ductus vitellinus pada minggu ke 7 kehamilan.
vater, jejunum, ileun, caecum, appendix, colon Kegagalan obliterasi duktus vitelinus tidak hanya
ascending, dan 2/3 colon proximal tampak dengan adanya diverticulum meckel. Apabila
terjadi bleeding terus menenerus pada diverticulum
 Atresia Ileum  disebabkan adanya penurunan perfusi
meckel, maka dilakukn incisi bersama dengan segmen
darah ke bagian intestine selama dalam kandungan
ileum yang ada didekatnya
yang menyebabkan ischemic dari jaringan intetsine
yang selanjunya menyebabkan lumen menjadi sempit
dan bahkan tidak terbentuk lumen. Dapat diketahui
pada ANC dimana terdapat polyhydramnion dan pada
USG tampak pembesaran intestine di bagian proximal.
Pada plain radiografi post natal dengan barium enema
akan terlihat tampakan udara pada lengkung intestine
yang berdilatasi. Biasanya dilakukan prosedur bedah
bergantung dari level obstruksinya.

HINDGUT MALFORMATION
 Yang termasuk hindgut : 1/3 colon trasnversum, colon
descendent, colon sigmoid, rektum, dan anus proximal.
 Hirschsprung Disease  disebabkan karena kegagalan
migrasi crista neuralis sehingga tidak terbentuk plecus
 Jejuno ileal atresia  disebabkan disrupsi vaskularisasi myentericus dan plexus submucosa di bagian distal
selama perkembangan intesine. Klasifikasi : colon sehingga terjadi obstruksi karena lumen
menyempit. Tanda khas pada bayi adalah kegagalan
pembuangan meconium dalam 24-48 jam setelah
kelahiran. Diagnosis dapat terkonfirmasi dengan
melakukan rectal biopsy (memasukan alat kecil melalui
pantat). Pemberian antiobiotik diperlukan untuk kasus
enterocolitis akibat hirschsprung disease. Sementara
itu, prosedur bedah diperlukan untuk membuang
bagian yang tidak terdapat ganglia dan menyatukan
1. Tipe 1 : hanya tunica muscularis dan serosa yang bagian colon yang sehat.
intact. Bagian proximal usus dilatasi sementara  Malformasi anorectal  ada beberapa kemungkinan
bagian distal colapse. kelainan : tidak adanya pembukaan anus, pembukaan
anus ditempat yang salah, adanya hubungan/fistula
dengan usus atau sistem urinari, hubungan antara tidak dipatok batas, dokter memberikan upaya maksimal
intestine dengan vagina, dan pada wanita, intestine, (Bertens, 2004). Dokter dan pasien adalah mitra yang
vagina, sistem urinari dapat hanya mempunyai satu bekerjasama menghadapi masalah kesehatan pasien. Jadi
lubang yang disebut kloaka. sebagai dokter kita perlu menjelaskan pasien bahwa dokter
dan pasien merupakan mitra yang memiliki tujuan yang
sama. Dokter dan pasien harus bekerjasama untuk
melawan masalah kesehatan yang dialami pasien.
Sistem Etikolegal
Rangkaian sistem administratif pertanggungjawaban etik,
disiplin, & hukum tenaga kesehatan untuk mencapai
keseimbangan nilai kesehatan (medical goals, patient
safety, professional dignity)
Medikoetikolegal
Etika dan hukum mempunyai tujuan mengatur tertib dan
tentramnya pergaulan hidup dalam masyarakat.
Etika kedokteran: analisis pilihan dalam kedokteran.
Etika kedokteran mencakup dokter dan tenaga medis lain.
Etika kedokteran
Prinsip Dasar Moral (Beauchamp & Childress)
 Respect for patient autonomy
 Beneficence
 Non-maleficence
Sekian HSC nya. Maaf materinya banyak banget tapi ini
 Justice
cuma ngulang taun kedua kok. Semangat semua 
Dalam etika kedokteran juga terdapat istilah prima facie
Refrensi : (prima = utama, facie = wajah), yaitu dimana salah satu
1. https://www.utmb.edu/pedi_ed/CORE/MedicalGenetics/page komponen etika kedokteran lebih diutamakan daripada
_03.htm komponen lain mengingat kondisi atau keadaan pasien,
2. http://mymds.bham.ac.uk/genetics/d1/conanom3.htm
karena dalam prakteknya sulit untuk membuat keempat
3. http://emedicine.medscape.com/article/930029-overview
4. http://www.aafp.org/afp/2002/0215/p599.html komponen tersebut berada didepan semuanya. Misalnya
5. http://www.aafp.org/afp/2002/0115/p265.html pada pasien konseling prekonsepsi, pasien dapat memilih
6. http://emedicine.medscape.com/article/978118-overview#a6 rumah sakit atau dokter yang dituju. Dalam hal ini respect
7. https://www.niddk.nih.gov/health-information/health- for patient autonomy dominan. Namun ketika dalam hal
topics/liver-disease/biliary-atresia/Pages/facts.aspx emergency, pasien tidak dapat memilih lagi dokter atau
8. http://pedsurg.ucsf.edu/conditions--procedures/pyloric- rumah sakit tempat dia dirawat sehingga beneficence
stenosis.aspx menjadi dominan. Setelah kelahiran, pasien tadi mengalami
9. http://radiopaedia.org/articles/duodenal-atresia komplikasi sehingga harus dilakukan hysterectomy. Dalam
10. http://clinicalgate.com/duodenal-and-intestinal-atresia-and-
hal ini non maleficence lah yang berada di depan. Dokter
stenosis/
11. http://emedicine.medscape.com/article/931229- harus memikirkan resiko yang paling kecil. Dalam kasus ini
treatment#d8 jika tidak dilakukan hysterectomy, kondisi pasien akan
meburuk, namun jika dilakukan, pasien tidak bisa memiliki
anak lagi. Justice diterapkan misalnya pada system rujukan.
MEDICO LEGAL, INFORMED CONSENT, AND Mungkin ada orang yang melahirkan secara normal yang
ingin dirawat di PPK III. Hal ini menjadi tidak adil karena PPK
MEDICAL CONFIDENTIALITY III lebih dibutuhkan oleh orang yang melahirkan abnormal.
Pemateri: Ronan | Editor: Nia
Hukum adalah peraturan perundangundangan yang dibuat
oleh suatu kekuasaan, dalam mengatur pergaulan hidup
MEDICOLEGAL dalam masyarakat.
Transaksi terapetik
Hak dan kewajiban dokter. Dokter lebih mengutamakan
Dokter dan pasien dalam interaksinya sering mengadakan
kewajiban dibanding haknya. Dalam melaksanakan tugas
persetujuan yang dikenal dengan istilah transaksi terapetik.
berlaku keselamatan pasien adalah hukum yang tertinggi
Persetujuan dokter-pasien dalam bidang pengobatan,
mencakup diagnostik, preventif, rehabilitatif, promotif. Hak dokter
Transakti terapetik berbeda dengan transaksi dagang. Pada  Mendapat perlindungan hokum
transaksi dagang terjadi proses jual beli antara pedagang  Memberi pelayanan medis
dan pembeli. Hubungan yang terjadi pada transaksi dagang  Memperoleh informasi dari pasien
adalah hubungan kontraktual. Pembeli dapat menuntut  Menerima imbalan jasa
apabila barang yang diterima tidak sesuai. Sedangkan  Menolak melakukan tindakan medis yang melanggar
hubungan dokter dan pasien adalah ubungan covenant etika, hukum, agama, nurani
(akad). Dokter wajib peduli terhadap pasien, hubungan  Mengakhiri hubungan jika pasien tidak kooperatif
 Menolak pasien jika bukan bidangnya Sistem Etikolegal
 Privacy Sistem administratif pertanggungjawaban etik, disiplin, &
 Ketentraman bekerja hukum dalam praktik kedokteran:
 Mengeluarkan Surat Keterangan Dokter  Melindungi dokter dan pasien
 Menjadi anggota perhimpunan profesi  Menjunjung martabat profesi kedokteran
 Medical goals & patient safety
Kewajiban dokter
 Mempunyai Surat Tanda Registrasi Kegagalan dalam penerapan sistem etikolegal dalam
 Mempunyai Surat Ijin Praktek praktek kedokteran dapat menimbulkan adverse effect dan
 Memberikan pelayanan medis memicu terjadinya sengketa medis serta atau tuntutan
 Menghormati hak pasien hukum. Pembuktian medis untuk penegakan hukum jika
 Memberikan penjelasan terjadi sengketa medis:
 Meminta persetujuan pasien – Rekam medis
 Merujuk pasien ke dokter dengan – Informed consent
keahlian/kemampuan yang lebih baik – Medical confidentiality
– Laporan medis (V et R)
 Membuat dan memelihara rekam medis
– Saksi ahli
 Merahasiakan segala sesuatu tentang pasien
 Melakukan pertolongan darurat atas dasar
UU Kesehatan Pasal 58
perikemanusiaan
(1) Setiap orang berhak menuntut ganti rugi terhadap
 Menambah ilmu pengetahuan dan mengembangkan
seseorang, tenaga kesehatan, dan/atau penyelenggara
ilmu kedokteran
kesehatan yang menimbulkan kerugian akibat
kesalahan atau kelalaian dalam pelayanan kesehatan
Standar Kompetensi dokter
yang diterimanya.
1. Profesionalitas yang Luhur
(2) Tuntutan ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat
2. Mawas Diri dan Pengembangan Diri
(1) tidak berlaku bagi tenaga kesehatan yang
3. Komunikasi Efektif
melakukan tindakan penyelamatan nyawa atau
4. Pengelolaan Informasi
pencegahan kecacatan seseorang dalam keadaan
5. Landasan Ilmiah Ilmu Kedokteran
darurat.
6. Keterampilan Klinis
7. Pengelolaan Masalah Kesehatan
UU Kesehatan pasal 189
(1) Selain penyidik polisi negara Republik Indonesia,
Hak dasar pasien
kepada pejabat pegawai negeri sipil tertentu di
 Hak menentukan keputusan sendiri (the right to self lingkungan pemerintahan yang menyelenggarakan
determinaton) urusan di bidang kesehatan juga diberi wewenang
 Hak memperoleh pelayanan kesehatan (the right to khusus sebagai penyidik sebagaimana dimaksud dalam
health care) Undang-Undang Nomor 8 Tahun
 Hak untuk memperoleh informasi dan perlindungan 1981 tentang Hukum Acara Pidana untuk melakukan
(the right to information and protection of informacy) penyidikan tindak pidana di bidang kesehatan.
 Hak untuk alternatif kedua (the right to second (2) Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
opinion) berwenang:
a. melakukan pemeriksaan atas kebenaran laporan
Hak pasien serta keterangan tentang tindak pidana di bidang
 Mendapatkan penjelasan  tindakan medis kesehatan;
 Meminta pendapat dari dokter lain b. melakukan pemeriksaan terhadap orang yang
 Mendapat pelayanan sesuai kebutuhan medis diduga melakukan tindak pidana di bidang
 Memberikan persetujuan tindakan medis kesehatan;
 Menolak tindakan medis c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang
 Melihat dan mendapatkan data rekam medis atau badan hukum sehubungan dengan tindak
 Terjaga kerahasiaan identitas dan data kesehatannya pidana di bidang kesehatan;
 Menuntut ganti rugi akibat kesalahan atau kelalaian d. melakukan pemeriksaan atas surat dan/atau
yang dilakukan oleh dokter dokumen lain tentang tindak pidana di bidang
kesehatan;
Kewajiban pasien e. melakukan pemeriksaan atau penyitaan bahan
 Memberikan informasi yang benar dan jujur tentang atau barang bukti dalam perkara tindak pidana di
masalah penyakitnya bidang kesehatan;
 Mematuhi nasihat dan petunjuk dokter f. meminta bantuan ahli dalam rangka pelaksanaan
 Mematuhi ketentuan yang berlaku di sarana pelayanan tugas penyidikan tindak pidana di bidang
kesehatan kesehatan;
 Memberikan imbalan jasa atas pelayanan medis yang
diterima
g. menghentikan penyidikan apabila tidak terdapat setelah mendapat penjelasan secara lengkap mengenai
cukup bukti yang membuktikan adanya tindak tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang akan
pidana di bidang kesehatan. dilakukan terhadap pasien.
(3) Kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) – Keluarga terdekat adalah suami atau istri, ayah atau
dilaksanakan oleh penyidik sesuai dengan ketentuan ibu kandung, anak-anak kandung, saudara-saudara
Undang-Undang Hukum Acara Pidana. kandung atau pengampunya.
– Tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang
Informed Consent selanjutnya disebut tindakan kedokteran adalah suatu
Autonomy  semua tenaga kesehatan dituntut untuk tindakan medis berupa preventif, diagnostik,
selalu mengingat dan menghormati hak pasien dalam terapeutik atau rehabilitatif yang dilakukan oleh dokter
menentukan nasibnya sendiri serta menjaga kerahasiaan atau dokter gigi terhadap pasien.
pasien.Dalam setiap pembuatan keputusan medis, pasien – Tindakan invasif: tindakan medis yang langsung dapat
harus dilibatkan dan keputusan tersebut dibuat mempengaruhi keutuhan jaringan tubuh pasien
berdasarkan kebutuhan, keinginan, kemampuan dan – Tindakan berisiko tinggi: tindakan yang berdasarkan
keselamatan pasien. probabilitas tertentu dapat menyebabkan kematian
atau kecacatan
UU Kesehatan Pasal 56 – Pasien yang kompeten:
(1) Setiap orang berhak menerima atau menolak sebagian a. dewasa menurut UU (21 tahun menurut
atau seluruh tindakan pertolongan yang akan diberikan KUHPerdata, 18 tahun menurut UU Perlindungan
kepadanya setelah menerima dan memahami Hak Anak  manual KKI) atau telah/pernah
informasi mengenai tindakan tersebut secara lengkap. menikah
(2) Hak menerima atau menolak sebagaimana dimaksud b. tidak terganggu kesadaran fisik
pada ayat (1) tidak berlaku pada: c. mampu berkomunikasi secara wajar
a. penderita penyakit yang penyakitnya dapat secara d. tidak retardasi mental
cepat menular ke dalam masyarakat yang lebih e. tidak mengalami penyakit mental
luas; f. mampu membuat keputusan secara bebas
b. keadaan seseorang yang tidak sadarkan diri; atau
c. gangguan mental berat. INFORMED CONSENT
(3) Ketentuan mengenai hak menerima atau menolak Terdiri dari 2 bagian  informed and consent
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur sesuai Persetujuan diberikan setelah pihak pasien mendapat
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. penjelasan  autonomy. Dapat dilakukan secara langsung
dengan pasien atau diwakilkan (proxy consent)  dokter
UU Praktik Kedokteran Pasal 45 menentukan kompeten tidaknya pasien
(1) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang Consent
akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap - Merupakan bentuk persetujuan atau perizinan yang
pasien harus mendapat persetujuan. disampaikan pasien atas informasi yang telah
(2) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan dokter
diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara - Implied  pasien datang kepada dokter untuk periksa
lengkap. (secara tersirat orang teersebut datang dan bersedia
(3) Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) menjadi pasien), kesediaan menuruti perintah dokter
sekurang-kurangnya mencakup : (misalnya ketika dokter ingin memeriksa tekanan darah
a. diagnosis dan tata cara tindakan medis; kemudian pasien langsung memberikan lengannya
b. tujuan tindakan medis yang dilakukan; untuk dipasang manset, artinya pasien bersedia untuk
c. alternatif tindakan lain dan risikonya; diperiksa walau dia tidak mengatakan “iya” melalui
d. risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan lisan.
e. prognosis terhadap tindakan yang dilakukan. - Expressed  diungkapkan dengan pernyataan khusus
(4) Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Oral  persetujuan secara lisan atau menganggukkan
dapat diberikan baik secara tertulis maupun lisan. kepala
(5) Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang Written  persetujuan tertulis biasanya jika tindakan
mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan berisiko tinggi
persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang
berhak memberikan persetujuan. Informed
(6) Ketentuan mengenai tata cara persetujuan tindakan - Diberikan langsung kepada pasien dan/atau keluarga
kedokteran atau kedokteran gigi sebagaimana terdekat, diminta ataupun tidak
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan - Penjelasan minimal mencakup:
ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri. Diagnosis dan tata cara tindakan
Tujuan tindakan yang dilakukan
PERMENKES NO.290/MENKES/PER/III/2008/ TENTANG Alternatif tindakan dan risikonya
PERSETUJUAN TINDAKAN KEDOKTERAN Risiko dan komplikasi yang mungkin timbul
– Persetujuan tindakan kedokteran adalah persetujuan Prognosis
yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekat Perkiraan biaya
Kemungkinan perluasan tindakan
- Diagnosis: - Sumpah dokter :
Temuan klinis & hasil pemeriksaan yang ada “Saya akan merahasiakan segala sesuatu yang saya
Diagnosis, minimal diagnosis kerja atau DD ketahui karena pekerjaan dan keilmuan saya”
Indikasi - International Code of Medical Ethics:
Prognosis ad vitam, ad functionam, ad sanationam “A physician shall preserve absolute confidentiality on
- Tindakan: all he knows about his patients even after the patient
Tujuan  preventif, diagnostik, terapeutik, rehabilitatif has died”
Risiko dan komplikasi selama dan sesudah tindakan, - Kode Etik Kedokteran Indonesia:
serta efek samping atau ketidaknyamanan yang “Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang
mungkin terjadi  kecuali risiko & komplikasi yang: diketahuinya tentang seorang pasien, bahkan juga
Menjadi pengetahuan umum setelah pasien itu meninggal dunia”
Sangat jarang terjadi atau sangat ringan Dulu satu pasien ditangani oleh satu dokter. Norma yang
Tidak dapat dibayangkan (unforeseeable) digunakan adalah norma etik. Namun sekarang banyak
- Diberikan secara lengkap dokter menangani banyak pasien sehingga dibutuhkan
- Bahasa mudah dipahami record. Akan lebih banyak orang yang bisa mengakses data.
- Didokumentasikan dalam rekam medis, ditandatangani Sehingga sekarang dibutuhkan norma hukum.
dokter dan pasien (untukberisiko tinggi)
- Informasi dianggap merugikan kesehatan pasien atau UU Praktik Kedokteran Pasal 47
pasien menolak  diberikan kepada keluarga dengan Pasal 47
saksi tenaga kesehatan lain (1) Dokumen rekam medis sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 46 merupakan milik dokter, dokter gigi, atau
Informed Consent pada Emergency sarana pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam
Pada keadaan emergency untuk tujuan life-saving atau medis merupakan milik pasien.
mencegah kecacatan, tidak perlu Informed Consent. (2) Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
Keputusan ini diambil oleh dokter dengan harus disimpan dan dijaga kerahasiaannya oleh dokter
mempertimbangkan aspek beneficence terhadap pasien atau dokter gigi dan pimpinan sarana pelayanan
(prima facie beneficence). kesehatan.
Namun harus dipastikan bahwa setiap tindakan yang (3) Ketentuan mengenai rekam medis sebagaimana
dilakukan serta kondisi pasien harus tetap dicatat dalam dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dengan
rekam medis. Peraturan Menteri.
Penjelasan segera setelah pasien sadar atau kepada Pasal 48
keluarga terdekat berdasarkan data dari rekam medis yang (1) Setiap dokter atau dokter gigi dalam melaksanakan
dibuat untuk pasien. praktik kedokteran wajib menyimpan rahasia
Pembatalan consent kedokteran.
- Dapat dibatalkan sebelum dimulai tindakan (2) Rahasia kedokteran dapat dibuka hanya untuk
- Pembatalan harus tertulis  akibat yang timbul dari kepentingan kesehatan pasien, memenuhi permintaan
pembatalan menjadi tanggung jawab yang aparatur penegak hukum dalam rangka penegakan
membatalkan hukum, permintaan pasien sendiri, atau berdasarkan
ketentuan perundangundangan.
Penolakan Tindakan Kedokteran (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai rahasia kedokteran
- Penolakan dapat dilakukan oleh pihak pasien setelah diatur dengan Peraturan Menteri.
menerima penjelasan
- Penolakan harus tertulis  akibat yang timbul menjadi PP 10 / 1966
tanggung jawab pasien Pengetahuan sebagaimana dalam pasal 1 wajib disimpan
- Penolakan tidak memutuskan hubungan dokter dan sebagai rahasia oleh orang-orang dalam pasal 3, kecuali
pasien apabila terdapat peraturan yang sederajat atau lebih tinggi
dari PP ini yang mengaturnya lain.
MEDICAL CONFIDENTIALITY KUHP ps 322 :
Confidentiality: Informasi yang diberikan oleh seseorang (a) Buka Rahasia - penjara maks 9 bulan
yang dilarang untuk diungkapkan ke orang lain. (b) Bila terhadap orang tertentu : atas pengaduan orang itu.
Medical Confidentiality: semua informasi dari hubungan
dokter dan pasien Disclosing Medical Confidentiality
SEGALA SESUATU YANG DIKETAHUI OLEH KARENA ATAU UU 29/2004 PRAKTIK KEDOKTERAN pasal 48 ayat (2):
PADA SAAT MELAKUKAN PEKERJAAN DI BIDANG Rahasia Kedokteran dapat dibukahanya:
KEDOKTERAN - Untuk kepentingan kesehatan pasien
(PP 10 / 1966 tentang Wajib Simpan Rahasia Kedokteran) - Memenuhi permintaan aparatur penegak hukum
Dasar Moral: dalam rangka penegakan hokum
- Hipokrates Oath : - Permintaan pasien sendiri
“All that may come to my knowledge in the exercise of - Berdasarkan ketentuan perundangundangan
my profession or not in connection with it, or in daily Tujuan medis
commerce with men, which ought not to be spoken - Pasien tidak kompeten: proxy consent atau emergency
abroad, I will not divulge abroad and will never reveal” - Pasien kompeten: informed consent
Tujuan non medis DOSAGE REGIMEN
- Pasien korban kekerasan atau penelantaran
Prof. Dr. Mae Sri Hartati W, M.Si, Apt.
- Asuransi
Sesuai Undang-Undang Pemateri: Dinda | Editor: KD
- Wabah, karantina
- Penegakan hukum Halo halo jangan lupa berdoa sebelum sesudah belajar dan kapan
- Visum et Repertum pun itu yak. Kuliahnya mirip materi praktikum farmako blok ini
Penegakan hukum dan blok-blok lalu nih. Jadi sambil mengulang gapapa yaa~
- Surat permintaan
- Sesuai dengan prosedur PENDAHULUAN
- Dokter dapat menolak (pasal 43, 120, 170 KUHAP) Interaksi Dokter-Pasien
- Penyitaan rekam medis atas penetapan pengadilan
negeri setempat

Pasal 43 KUHAP:
Penyitaan surat atau tulisan lain dari mereka yang
berkewajiban menurut UU untuk merahasiakannya,  Pasien datang ke kita harapan utamanya adalah
sepanjang tidak menyangkut rahasia negara, hanya dapat sakitnya bisa sembuh. Karena itulah kita melakukan
dilakukan atas persetujuan mereka atau atas ijin khusus berbagai pemeriksaan untuk menegakkan diagnosis
Ketua PN setempat kecuali UU menentukan lain dan selanjutnya memberikan terapi yang tepat.
 Walaupun terapi ada yang farmakologis dan non
Pasal 120 KUHAP: farmakologis, namun sebagian besar terapi di dunia
Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta medis itu menggunakan obat-obatan. Fisioterapi aja
pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian walau termasuk terapi non-farmakologis sering pake
khusus …. gel atau lotion untuk mempermudah tindakannya, dan
kecuali bila disebabkan karena harkat dan martabat itu juga salah satu bentuk sediaan farmakologi.
pekerjaan yang mewajibkan ia menyimpan rahasia, dapat  Jadi pada akhirnya interaksi dokter dan pasien
menolak untuk memberikan keterangan yang diminta. terwujud dalam selembar kertas resep.
 Sebelum menuliskan resep, kita pasti sudah
Pasal 170 KUHAP: menentukan drug of choice sesuai kondisi pasien.
Mereka yang karena pekerjaan, harkat martabat atau Selanjutnya, kita harus menentukan regimen yang
jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, dapat minta tepat, meliputi :
dibebaskan dari kewajiban untuk memberi - Dosis/takaran
keterangansebagai saksi, yaitu tentang hal yang - Frekuensi  berhubungan dengan waktu paruh
dipercayakan kepadanya - Waktu  berhubungan dengan absorpsi obat
Hakim menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk - Durasi terapi  tergantung penyakit pasien,
permintaan tersebut berhubungan dengan berapa lama pasien harus
Permintaan pasien menggunakan obat tsb.
 Dari bentuk fisiknya, resep punya aturan tersendiri :
Pasal 47 UU Praktik Kedokteran - Untuk out-patient atau pasien rawat jalan,
Dokumen rekam medis merupakan milik dokter atau sarana terutama di praktik swasta/pribadi, biasanya
pelayanan kesehatan, sedangkan isi rekam medis menggunakan kertas dengan ukuran lebar 10 -12
merupakan milik pasien cm dan panjang 15 -18 cm. Ukuran kertas ini
penting untuk diatur agar pas, terutama berkaitan
Pasal 52 UU Praktik Kedokteran dengan penyimpanan dan pemusnahannya.
Hak pasien: e. mendapatkan isi rekam medis - Untuk in-patient atau pasien rawat inap di rumah
sakit biasanya juga menyertakan kop instansi.
Asuransi  Penulisan resep seharusnya :
MoU antara pihak asuransi dan pasien - Good (baik)
Persetujuan pasien - Correct (benar, sesuai aturan/panduan penulisan
Informasi yang relevan resep)
- Comprehensive  meliputi 6 elemen : identitas
dokter, superskripsi, inskripsi, subskripsi,
signatura, identitas pasien.
- Legible  mudah dibaca, jadilah dokter yang
tidak menulis seperti dokter(?)
- Rational  mengikuti 5 tepat : tepat obat, dosis,
jadwal administrasi, bentuk sediaan, dan pasien.
Peresepan yang Rasional
Harus mengikuti konsep berikut :
1. Indikasi yang sesuai
Pilih first drug of choice berdasarkan bukti ilmiah  Perhatikan apakah dosis yang tercantum adalah
terbaik, jangan lupakan kontraindikasi dan reaksi untuk satu hari atau untuk sekali administrasi
dengan obat lain yang akan diresepkan. 2. Initial Dose
2. Dosis yang sesuai Dosis awal atau administrasi pertama.
Hitung dan tentukan dosis yang tepat. 3. Maintenance Dose
3. Bentuk sediaan yang sesuai Dosis untuk pemeliharaan/menjaga kondisi yang
BSO (Bentuk Sediaan Obat) harus sesuai dengan sudah stabil, misalnya untuk mengontrol hipertensi
pertimbangan usia pasien, karakter obat, dan dan gula darah (tidak lagi untuk menurunkan)
tujuan terapi. 4. Maximum Dose
4. Administrasi yang sesuai Dosis tertinggi yang boleh diberikan, jika lebih bisa
Waktu administrasi, rute, dan durasi harus tepat. membahayakan.
5. Pasien yang sesuai 5. Toxic Dose
Maksudnya kita mengusahakan bagaimana Dosis yang sudah menimbulkan toksisitas
peresepan obat yang kita lakukan bisa 6. Lethal Dose
meningkatkan kepatuhan pasien dan Dosis yang dapat menimbulkan kematian bagi pasien
memudahkan monitoring. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dosis
6. Informasi yang sesuai 1. Faktor obat
Terutama berkaitan dengan efek samping obat.  Ciri fisik : kelarutan (dalam air/lemak)
Informasikan dengan jelas indikasi, cara  Bentuk (kristal / amorfik)
administrasi dan efek yang mungkin timbul.  Ciri kimiawi (asam, basa, garam, ester, pH)
Penentuan Regimen  Toksisitas
Harus dipilih berdasarkan 2. Faktor Administrasi
1. Tujuan terapi / Indikasi penyakit  Oral (biasanya dosisnya besar)
 Sistemik / lokal  Parenteral (SC, IV, IM, etc)
 Onset dan durasinya  Per rectal/vaginal/urethral
2. Kondisi pasien  Lokal, topikal
 Apakah peresepan aman dan nyaman untuk 3. Faktor Pasien
pasien.  Usia (anak-anak, dewasa, geriatri)
3. The physico-chemical properties of drugs  Berat badan (normal, obesitas)
 Bagaimana penyimpanan obat, kestabilannya,  Ras (berkaitan dengan metabolisme)
apakah obat mengiritasi.  Sensitivitas individu
4. Indikasi dan Patofisiologi Penyakit
DOSIS OBAT
 Penyebab penyakit
Dosis obat adalah jumlah tertentu dari suatu obat: dalam
 Kondisi patofisiologis
berat (mg/g), volume (mL), atau unit (IU), yang dibutuhkan
untuk mencapai efek terapi yang diinginkan.
DRUG ADMINISTRATION SCHEDULE
Oiya kalau menyingkat “gram” jangan “gr” ya, tetap “g".
1. Administrasi obat  rute
Soalnya artinya jadi beda. (gr = grain)
2. Frekuensi
Jenis-jenis :
Bergantung pada farmakokinetika obat, bentuk
1. Common Dose
sediaan, dan kondisi pasien.
 Jumlah/dosis obat yang biasa diberikan untuk
Misalnya obat yang retard/slow release  tidak boleh
menimbulkan efek yang diinginkan pada
dipecah. Retard berarti ada zat yang ‘memegangi’ obat
sebagian besar pasien.
sehingga bisa dilepaskan secara perlahan. Karena tidak
boleh dipecah jadi mau tidak mau kita harus mengikuti
dosis dari pabrik.
3. Waktu administrasi
Saat di mana manfaat obat akan maksimal dan efek
sampingnya minimal, namun juga yang memudahkan
kepatuhan pasien.
- a.c (ante coenam): 0,5 - 1 jam sebelum makan
- d.c (durante coenam): absorpsinya baik dengan
makanan
- p.c (post coenam) : mengiritasi lambung
4. Durasi administrasi
Bergantung pada jenis obat dan indikasi penyakit.
Misal :
Sumbu y = jumlah obat yang diadministrasikan - Memberikan antibiotik untuk periode waktu yang
Sumbu x = efek yang ditimbulkan jelas dan tepat untuk menghindari resistensi
 Dapat berupa range dosis yang dapat - Pemberian obat simptomatik hanya ketika gejala
disesuaikan dengan kondisi individu, asal masih muncul. Biasanya maksimal 3 hari, hati-hati
dalam therapeutic window dengan masking effect  obat simptomatik
menutupi gejala utamanya sehingga terapi Secara garis besar, urutan penulisan resep meliputi :
kausatif kurang tepat. 1. Nama obat yang diberikan
- Obat untuk penyakit kronis (hipertensi, DM, 2. Aturan/regimen obat
asma) butuh dikonsumsi seumur hidup. 3. Instruksi penggunaan
4. Signatura
LATIHAN SOAL Keterangan :
CASE 1 : Mrs Miura, a 23 years old pregnant woman (66) kg 1. p.r.n : pro renata  as needed (obat simptomatis)
patient with constipation is admitted to your clinic. She 2. S.d.d : semel de die  1x sehari
doesn’t show an adequate response after lactulose 3. Tab I : dosis tiap administrasi 1 tablet
therapy. You decide to give Bisacodyl. 4. (1/2 hr.hs) : hs  hora somni (waktu tidur)  waktu
1. Tentukan dosis spesifik administrasi ½ jam sebelum tidur.
Menurut referensi : Perhatikan untuk pasien hamil :
BISACODYL (oral)  Bisacodyl termasuk kategori B (udah ada materi
5-15 mg/dosis, 1x sehari bila perlu praktikumnya ya).
Durasi treatment 1-3 hari.  Tidak ada data apakah obat diekskresikan dalam ASI.
2. Tentukan regimen/aturan pemberian
CASE 2 : Mrs Laura, a 24-years-old pregnant woman (70) kg
patient with nausea, vomiting and sore-throat brought to
your clinic. She doesn’t show an adequate response after
Vit B6 therapy. You decide to give Metoclopramide.
Regimen :

3. Tentukan bentuk sediaan


Bisacodyl ada yang suppositoria (5 mg and 10 mg)
juga, tapi kita pilih yang ect (enteric coated tablet)
5mg sesuai kondisi pasien.
4. Menuliskan resep
Pilih tipe resep :
BSO yang tersedia :
Official formula  Generic name
Generic name:
- Tablet 5 mg and 10 mg
- Sirup 5 mg/5 ml (50 mL)
- Injection 5 mg/ml
Brand name: Primperan
- Tablet 5 mg and 10 mg
- Sirup 5 mg/5ml (50 mL0
- Primperan Paed oral drops 1 mg/10 drops (10 mL)
- Injection 10 mg/2 ml (doos 6 amp@2mL/amp)
- Adult suppositoria 20 mg/suppos
Kita pilih sirup karena pasien tenggorokannya sakit kalau
buat nelan.
Udah tau caranya kan ya, langsung ke contoh resep :
Special formula  Brand name

Yang ini ga terlalu dibahas si...


Sebenarnya untuk penggunaan antibiotik jangan terlalu
rendah dosisnya (untuk menghindari resistensi). Namun
untuk ibu hamil usahakan selalu dimulai dari dosis terkecil.

Semoga bermanfaat. SEMANGAT CBT !!!

PANEL DISCUSSION
NORM AND RELIGIOUS ASPECT IN
REPRODUCTIVE HEALTH CARE BELIEVE
Pemateri: Yasinta | Editor: Ima

CASE 3 : Mrs Mamia, a 31 year old pregnant woman (76) kg PENDAHULUAN


patient with Pneumonia is admitted to your clinic. She Masalah yang terkait dengan reproduksi manusia
complained of sore throat when swallowing. You decide to adalah masalah yang rumit ditinjau dari perspektif etik,
give Amoxicillin as therapy. sosial, hukum, dan agama. Seiring dengan perkembangan
Regimen : teknologi kedokteran dalam tiga dekade terakhir ini.
Masalah-masalah yang sering muncul adalah
kontrasepsi, aborsi, teknologi reproduksi buatan, operasi
plastik selaput dara dan sebagainya. Masalah tersebut
memerlukan perhatian penuh terutama dari pihak profesi
kedokteran, hukum, agama dan masyarakat luas.
Berikut ini akan dipaparkan berkaitan dengan maslah-
masalah di atas berdasar dari perspektif lima agama yang
ada di Indonesia.

Perspektif dalam agama ISLAM


Manusia yang telah memasuki akil baligh atau secara
BSO yang tersedia : biologis sudah disebut sebagai dewasa, dianggap telah
Generic name : memiliki kompetensi untuk menanggung kewajiban
- Capsul 250 mg; 500 mg keagamaan dari Allah SWT dan melaksanakannya dengan
- Dry syr. 125mg/5ml (60 ml/flask) sebaik-baiknya.
- Dry syr. Forte 250mg/5ml (60 ml/flask) Islam menetapkan pernikahan sebagai pedoman bagi
Brand name : Amoxan aktivitas reproduksi yang sehat karena lewat pernikahan
- Capsul 250 mg; 500 mg manusia dapat menyalurkan naluri seksualnya dan dapat
- Dry syr. 125 mg/5ml (60 ml/flask) menyambung keturunan.
- Dry syr. Forte 250 mg/5ml (60 ml/flask) Dalam menanggapi masalah aborsi di Indonesia, Islam
 Forte berarti dosis di dalamnya 2x lipat (double sangat melarangnya. Namun, keadaan saat ini dan
strength) penelitian menunjukkan bahwa 66% wanita menikah muda
dan 33% wanita belum menikah dengan kehamilan
accidental melakukan aborsi.
Prinsip yang dipegang dalam Islam berdasarkan para
fuqaha adalah:
1. Prinsip penghormatan terhadap kehidupan
manusia baik terhadap janin maupun ibu yang
mengandung.
2. Nyawa ibu lebih diutamakan.
3. Penetapan ketentuan paling minim risikonya baik
bagi ibu maupun janin.
4. Tidak jatuh dalam kebinasaan dengan melakukan
tindakan aborsi. Seperti dalam Al Qur’an (QS. Al
Baqarah ayat 195) “...dan janganlah kamu
menjatuhkan dirimu sendiri dirimu ke dalam
kebinasaan”.
Para fuqaha adalah para ahli Fiqh. Fiqh adalah ilmu
yang mengatur hukum-hukum dalam Islam.
Dalam hadis arba’in keempat mengenai penciptaan
manusia disebutkan, “Sesungguhnya setiap kalian
dikumpulkan penciptaannnya di perut ibunya dalam setetes
mani dalam 40 hari, kemudian berubah menjadi setetes
darah selama 40 hari, kemudian berubah menjadi
segumpal daging selama 40 hari. Kemudian diutuslah 1. Prinsip perikemanusiaan: manusia sebagai
kepadanya seorang malaikat lalu ditiupkan padanya ruh tujuan.
dan ditetapkanlah empat perkara: menetapkan rizkinya, 2. Prinsip totalitas: menilai tindakan moral sebagai
ajalnya, amalnya, kesengsaraan atau kebahagiaanya.” keseluruhan. Contoh: boleh amputasi demi
Dari hadis tersebut, Islam meyakini fetus dalam uterus keutuhan pribadi atau dalam keadaan darurat.
baru meimiliki nyawa atau ruh pada hari ke 120 atau 3. Prinsip perbandingan nilai: prinsip double effect
berumur 4 bulan. Oleh karena itu, Imam Hanafi (salah satu dalam setiap tindakan di mana efek negatif lebih
ahli Fiqh) meyakini melakukan tindakan aborsi adalah kecil dari efek positif.
dilarang kecuali dalam keadaan darurat dengan 4. Ketika menghadapi dilema moral yang
memperhatikan prinsip-prinsip di atas dan dilaksanakan dipentingkan adalah suara hati.
kurang dari 120 hari atau sebelum ditiupkannya ruh pada
fetus. Perspektif dalam agama KRISTEN
Pelaksaaan tindakan aborsi hanya dilakukan jika ada Dalam pandangan agama Kristen mengenai tindakan
beberapa kondisi seperti jika dokter mengkhawatirkan aborsi, berprinsip bahwa:
seorang ibu yang hamil dalam keadaan berbahaya dengan 1. Kasih. Kasihilah Tuhan dengan segenap hati, jiwa
keberadaan janinnya, dan jika kehamilan menghasilkan dan akal budi. Kasihilah sesama seperti diri sendiri.
penyakit berbahaya pada ibunya dan mengancam nyawa 2. Tanggung jawab. Kita mempertanggung jawabkan
ibunya. Namun dalam Islam, setelah 120 hari kehamilan, apapun yang kita lakukan. Kita juga
Islam menganggap bahwa fetus memiliki hak untuk hidup. mempertanggungjawabkan apa yang tidak kita
Tetapi, perlu diperhatikan jika terdapat kondisi yang lakuakn (pasif).
mengancam nyawa ibu dan janinnya, nyawa ibulah yang 3. Prokehidupan. Tuhan adalah Tuhan membawa
diprioritaskan. kehidupan bukan kematian. Namun, interfensi dari
manusia sangatlah kecil. Maka hormatilah, jagalah
Perspektif dalam agama KATHOLIK dan rawatlah kehidupan.
Dalam agama Katholik, norma yang diambil adalah Contoh:
norma yang berasal dari norma gereja Katholik yang masih Di dalam kasus reproduksi terdapat seksualitas yang
sangat tradisional. Katholik mempercayai tindakan aborsi mengandung unsur rekreasi dan prokreasi (penciptaan).
kriminal dan euthanasia adalah dilarang. Karena mereka Di dalam kasus kemandulan, orang yang memiliki
mengimani bahwa setiap hasil konsepsi atau zygot adalah maupun yang tidak memiliki anak adalah sama di mata
kehidupan baru yang berhak untuk hidup. Prinsip dalam Tuhan. Karena hakikatnya, anak adalah milik Tuhan sendiri.
agama Katholik mengenai tindakan aborsi adalah:
1. Menjaga kesetiaan terhadap pasangannya. Perspektif dalam agama BUDHA
Seperti ketika pasangan berikrar untuk sehidup Menurut pemahaman agama Budha, mempercayai
semati saat mengucapkan janji perkawinan di bahwa kehidupan sudah ada sejak terjadi pembuahan
depan Tuhan. (Mat 19:6) “Apa yang telah (Mata pitaro hoti) menjadi kehidupan (vinanna). Umat
dipersatukan Allah, tidak boleh diceraikan Budha juga menganut adanya reinkarnasi (cuti citta) yang
manusia”. Paham tersebut adalah pondasi utama merupakan kelanjutan kehidupan dari kehidupan
bagi setiap umat Katholik dalam bersosialisai dan sebelumnya yang telah terjadi dimasa lampau.
memasuki jenjang pernikahan. Dalam agama Budha pun tidak melegalkan adanya
2. Pandangan Katholik terhadap Keluarga Berencana tindakan aborsi kriminal, namun dibolehkan melakukan
(KB) dan Kesehatan Reproduksi (KR) adalah aborsi yang diinduksi untuk terapetik jika hanya itu jalan
Katholik sangat menjunjung tinggi hak-hak satu-satunya untuk menyelesaikan suatu masalah
individu dalam membangun kesehatan kesehatan untuk menyelematkan ibu. Umat Budha lebih
reproduksinya secara mandiri dan mengutamakan melakukan tindakan pencegahan.
bertanggungjawab. Tindakan pencegahan dapat berupa:
Menurut Konsil Vatikan II, KB yang bermoral 1. Menjaga sila (aturan) dan menghindari seksual
adalah KB alami. yang tidak pantas. Tidak pantas misalnya umur
Usaha nyata gereja Katholik dalam kesehatan yang terlalu muda, kesehatan kedua orang, status
reproduksi adalah menginformasikan atau lembaga pernikahan.
keagamaan mempunyai pengaruh sangat kuat pada 2. Jika ada risiko tinggi dalam kehamilan maka harus
pandemik HIV dengan cara pencegahan, kepedulian dihindari.
pastoral, memberikan konseling, kematian dan sekarat, dan Selain itu, umat Budha berprinsip jika tindakan aborsi
kepemimpinan. adalah:
Adapun pandangan Katholik mengenai KB dnegan 1. Aborsi merupakan tindakan pembunuhan. Baik itu
menggunakan IUD dan melakukan sterilisasi adalah ditolak. dilakukan pada manusia maupun binatang bahkan
Hal tersebut karena mereka meyakini IUD dan sterilisasi seekor nyamuk pun.
menggugurkan dan sifatnya kontraindikatif. Secara moral 2. Menghormati kehidupan.
ditolak karena kehidupan dimulai sejak proses pembuahan 3. Menolak aborsi karena melakukan campur tangan
sehingga hidup manusia harus dihormati. dari Tuhan dalam kreasi kehidupan.
Adapun prinsip yang diyakini agama Katholik Adapun yang dimaksud dengan pembunuhan adalah
mengenai tindakan aborsi adalah: 1. Yang dibunuh adalah makhluk hidup.
2. Pembunuh sadar yang dibunuh adalah makhluk Transmisi:
hidup. Saliva, kontak seksual, transfer placenta, ASI, transfusi
3. Adanya niat. darah, dan transplantasi organ padat dan hematopoietic
4. Adanya usaha. stem cell. Saat praktikum kemarin, dr. Ludhang juga
5. Yang dibunuh, dibunuh sampai meninggal. menjelaskan kalau human CMV ini bisa didapatkan dari
Karmanya adalah pembunuh akan lahir di neraka. hewan peliharaan berbulu (e.g. kucing, anjing, hamster,
etc) lewat airborne dari feces nya
Perspektif dalam agama HINDU
Menurut ajaran Hindu, kehidupan dimulai sejak Epidemiologi:
terjadinya fertilisasi dan terbentuknya zygot. Agama Hindu Prosentase penularan virus ini meningkat sejak usia dini,
dalam memandang tentang program Keluarga Berencana dan pada negara maju seroprevalensi keseluruhannya
atau KB adalah dianjurkan. Hal tersebut dilatarbelakangi dalah 30-70%. Laki-laki homoseksual (sebenernya siapapun
dengan prinsip untuk mensejahterakan seluruh anggota yang aktif secara seksual[terutama unprotected sex]),
keluarga dengan pendidikan, perawatan, dan pembinaan ekonomi rendah, dan penduduk negara berkembang
yang maksimal. Selain itu tujuan dari agama Hindu adalah memiliki seroprevalensi lebih dari 90%. Jadi bisa aja kita
Moksartham Jagadhita Ya Ca Iti Dharma yakni kebahagian sekarang juga udah positif CMV, tapi virusnya dorman, dan
jasmani dan rohani. Tujuan KB seiring dengan tujuan agma biasanya baru berefek atau bermanifestasi saat kita,
Hindu yakni meningkatan kesejahteraan jasmani dan terutama yang perempuan, sedang hamil (tau tau anaknya
mencapai kesejahteraan rohani. lahir tuli misalnya). Serem yak, ati-ati ya yang punya
peliharaan huhu.
KESIMPULAN
Masalah yang terkait dengan reprodukjsi manusia Congenital and Neonatal Infection
adalah kompleks. Salah satu masalah tersebut adalah Salah satu manifestasi klinis yang penting dari infeksi
melakukan tindakan aborsi kriminal. Aborsi kriminal tidak primer Human CMV dapat dilihat pada bayi baru lahir yang
dibenarkan dan dilarang dalam semua agama, baik agama terinfeksi sejak dalam kandungan. Pada ibu seronegatif,
Islam, Kristen, Katholik, Budha, dan Hindu. Kecuali ada risiko infeksi primer mencapai 0,7-4,1%, yang membawa
beberapa kondisi tertentu yang membutuhkan dan risiko infeksi kongenital sebesar 40%. Risiko kepada bayi
mengharuskan tindakan aborsi. Selain itu tindakan aborsi lebih besar jika infeksi terjadi pada trimester pertama,
dilarang karena sebagai bentuk menghargai kehidupan karena antibodi CMV maternal memiliki peran proteksi
sejak terjadinya konsepsi. terhadap transmisi intrauterine (tapi tidak terhadap
pertumbuhan gejala pasca terjadinya infeksi). Penyakit
kongenital yang berhubungan dengan CMV sulit untuk
PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI diidentifikasi dan sering tidak dikenali. Hasil studi pada bayi
dengan infeksi asimtomatik, 10-17% dapat menjadi defek
CYTOMEGALOVIRUS ANTIGENEMIA ASSAY pendengaran atau gangguan pertumbuhan saraf. Lebih
Pemateri: Arin| Editor: KD penting lagi, 5-10% neonatus yang terinfeksi secara
kongenital memiliki gejala gangguan CNS yang irreversibel
Halooo. Kali ini kita bakal belajar gimana caranya diagnosis seperti microcephaly, encephalitis, seizure, tuli (10%
infeksi CMV. Apa hubungannya sama blok ini? CMV adalah kasus), penyakit upper motor neuron, retardasi
salah satu virus dari infeksi saat kehamilan yang tersohor psikomotor, dan, yang lebih jarang, myopathy (disfungsi
banget yaitu TORCH (Toxoplasma, Rubella, serat-serat pada otot sehingga otot menjadi lemah) dan
Cytomegalovirus, Herpes Simplex Virus). Kuy mulai! choroido-retinitis (peradangan pada koroid dan retina).
Penderita microcephaly tidak memunculkan tanda luar
TEORI yang lebih parah daripada defek neurologis.
Karakteristik Human Cytomegalovirus (CMV) Pada bayi baru lahir ini juga terdapat nampakan klinis
 β human herpesvirus (HHV5) seperti, IUGR (intrauterine growth retardation)-gangguan
 Double stranded linear DNA (ds-DNA) pertumbuhan janin, jaundice, hepatosplenomegaly,
 Human herpes virus yang terbesar yang pernah thrombocytopenia, ptechiae dan hepatitis, yang biasanya
ditemukan dapat sembuh sendiri tanpa terapi. Ditemukan juga bahwa
kebanyakan bayi yang terinfeksi (hingga 80%)
 Jumlah genome 230 kb
menampakkan abnormalitas neurologis yang
 Dibungkus (enveloped) dengan maktriks berprotein
berkepanjangan dengan disfungsi organ yang parah hingga
yang disebut tegumen
kematian pada 10-20% pasien, tanpa memperhatikan
 Dikelilingi oleh dua lapis lipid (lipid bilayer) yang
implikasi sosio-ekonomi pada penyakit jangka panjang. IOM
mengandung glikoprotein virus
menyimpulkan bahwa kebutuhan vaksin CMV di urutan
 Rentang hospes yang terbatas (hanya dapat
kedua sangat dibutuhkan setelah vaksin HIV.
bermanifestasi klinis pada manusia, karena β human
Infeksi CMV juga bisa didapatkan saat perinatal, yang
herpesvirus)
biasanya asimtomatik. Walaupun demikian, 30% bayi yang
 Produksi nukleus diiringi dengan sitoplasma terinfeksi perinatal menampakkan gejala yang dapat
 Siklus hidup yang lama (bisa dorman di tubuh dalam sembuh sendiri seperti hepatosplenomegaly,
waktu yang sangat lama, bertahun-tahun.) lymphadenopathy, hepatitis, atau pneumonia; defek
neurologis atau gangguan pendengaran tidak selalu muncul
pada infeksi jenis ini. Selain konseling, tidak ada terapi pasien transplantasi dan AIDS dan infeksi kongenital
spesifik untuk ibu yang terkena infeksi saat kehamilan, berhubungan linier.
ataun untuk neonatus dengan infeksi kongenital atau 7. Hybrid Capture Assay
perinatal. Terapi suportif dan follow-up kepada bayi untuk RNA probe digunakan untuk mendeteksi DNA virus
deteksi tuli sensorineural sangat diperlukan. pada format ELISA-type. Dapat menggunakan spesimen
darah yang sudah disimpan hingga 48 jam. Sedikit
Diagnosis pemakaian namun hasilnya dapat dipercaya.
Diagnosis infeksi viral harus didukung dengan pemeriksaan 8. Nucleic Assay Sequence-Based Amplification
laboratorium untuk menegakkan agen kausatifnya, karena Memungkinkan amplifikasi nucleic assay sequence-
banyak infeksi virus yang manifestasi klinisnya mirip. Untuk based yang spesifik dari mRNA yang belum terpotong
itu, banyak metode pemeriksaan lab yang sudah dicoba, pada background DNA. Pengalaman pada pasien
mulai dari isolasi dan identifikasi virus, deteksi virus transplantasi dan AIDS menjanjikan.
langsung dengan teknik immunofluorescence antibody,
deteksi asam nukleat virus (dengan hibridisasi asam nukleat CMV Antigenemia Assay
atau PCR (Polymerase Chain Reaction)), dan serology. CMV Antigenemia assay adalah metode pemeriksaan lab
Pada kebanyakan infeksi virus, pemeriksaan serologis yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis adanya
biasanya cukup untuk mengkonfirmasi diagnosis. infeksi aktif. Pemeriksaan ini mendeteksi antigen pp65,
Serokonversi atau kenaikan titer IgG spesifik sebanyak 4x pada salah satu protein virus yang diproduksi di awal infeksi
dari sera berpasangan (pada fase akut dan fase CMV pada sel polimorfonuklear (PMN-leukosit).
penyembuhan (covalescence)) atau deteksi IgM spesifik Pada prinsipnya, CMV Antigenemia assay melibatkan dua
untuk infeksi yang sedang berlangsung atau baru saja antibodi. Antibodi yang pertama adalah antibodi yang tidak
terjadi. IgG spesifik dapat dideteksi sepanjang hidup dan berlabel (unlabeled/ada di monoklonal antibodi/reagen D)
IgM hanya dapat dideteksi dalam beberapa bulan, deteksi dan antibodi berlabel (labeled/ada di FITC/reagen E).
IgG dan IgM tidak selalu menandakan adanya infeksi CMV Hasilnya dalam bentuk angka antigen yang positif terhadap
aktif. jumlah sel (leukosit) yang ada dalam slide (pakenya 150rb-
Pemeriksaan CMV yang paling banyak dipakai pada pasien 200rb sel per slide). Pemeriksaan terdiri dari 4 langkah
immunocompromidsed adalah viraemia, antigenaemia, utama: 1. Isolasi PMN dengan dextran separation dan
DNA dan mRNA. Tidak ada satu pemeriksaan yang terbaik preparasi slide, 2. Fiksasi, 3. Immunostaining, dan 4.
untuk memonitor infeksi, namun pemeriksaan molekular Pembacaan dan penghitungan. Pp65 Antigenemia Assay
dapat dilakukan dengan cepat dan secara otomatis, adalah metode yang sensitif untuk memperkirakan beban
memungkinkan terapi dini dan hasilnya dapat dipercaya. CMV sistemik dan sensitivitasnya dapat disandingkan
Pada kasus infeksi CMV, terdapat banyak kekurangan pada dengan pemeriksaan PCR. Penghitungan antigenemia dapat
isolasi virus dan metode serologi. Kultur virus dan isolasi digunakan untuk memprediksi penyakit CMV, semakin
membutuhkan 4 minggu untuk dapat melaporkan hasil tinggi level antigenemia maka nilai prediksinya semakin
negatif walaupun hasil positif bisa didapat dalam 3 hari. tinggi. Keuntungan pemeriksaan ini: prosesnya cepat (<6
Berikut metode diagnosis CMV yang tersedia: jam) dan tidak butuh laboratorium yang terspesialisasi.
1. History/Pemeriksaan *mulai dari sini aku ga banyak ambil dari buku blok,
CMV yang ada di jaringan dapat menimbulkan dampak, kebanyakan dari penjelasan dr. Ludhang pas praktikum.
tapi tidak menggambarkan kausanya. Penyakit yang Tetep dibuka buka ya buku bloknyaaa.
berkaitan dengan CMV harus didiagnosis secara klinis
maupun laboratoris. Prinsip Pemeriksaan
2. Kultur Virus CMV pp65 Antigenemia Immunofluorescence Assay
Minimal 21 hari baru bisa dilaporkan hasil negatif. menggunakan teknik immunofluorescence indirek untuk
Kultur tidak secara rutin dilakukan, namun dapat mengidentifikasi protein matriks rendah pp65 dari Human
digunakan pada uji resistensi. CMV pada preparasi cytospin dengan spesimen leukosit
3. Deteksi Early Antigen Fluorencence Foci darah tepi.
Membutuhkan waktu 24 jam. Fibroblast yang terinfeksi Kita mengetahui bahwa ada tiga jenis antibodi: antibodi
diwarnai dengan antibodi spesifik fluorescence untuk tidak berlabel, antibodi berlabel (biasa), dan antibodi
antigen MIE. Tes ini kurang sensitif. berlabel (anti immunoglobulin). Yang kita pakai pada
4. Antigenemia assay pemeriksaan ini adalah antibodi tidak berlabel alias MoAb
Melihat adanya leukosit yang positif pp65. (monoklonal antibodi/reagen D) dan anti-Ig berlabel
Menggunakan pemeriksaan indirek. Hasil dapat (FITC/antigen E).
dipercaya, mudah, cepat dan sering dipakai. Sel leukosit yang di terinfeksi, di permukaannya akan
5. Qualitative PCR memiliki struktur antigen virus yang terdapat di tegumen
Dapat menggunakandarah utuh, leukosit dan plasma. (di gambar yang segitiga item). Antibodi monoklonal (tidak
Cepat, sensitif dan mudah (otomatis). Ambang batas berlabel/reagen D/di gambar yang biru) akan mengikat
harus dikaliberasi agar penentuan adanya virus antigen virus, sehingga terjadi ikatan antara antigen virus-
dilakukan dengan tepat. MoAb. Selanjutnya, anti immunoglobulin
6. Quantitative PCR (berlabel/FITC/reagen E/ di gambar yang biru berkepala ijo)
Dapat memonitor respon terapi. Berguna sebagai akan mengikan antibodi monoklonal, sehingga terjadi
penanda pengganti adanya resistensi klinis maupun ikatan antara MoAb-anti Ig/FITC yang dapat dilihat di
viral. Derajat DNA virus, adanya gejala klinis pada
bawah mikroskop medan gelap dan memendarkan warna 15. Inkubasi selama 20 menit di inkubator (37 derajat) dan
hijau apel (karena adanya Evans Blue/pewarna di FITC). diberi chamber pelembab (cawan petri+kapas lembab)
Sedangkan, leukosit yang tidak terinfeksi akan 16. Rendam dengan PBS 2x + cuci dengan aquades
menghasilkan warna merah gelap mengalir sebanyak 3x
17. Tambahkan 15 mcL mounting medium (ini semacam
Tambahan dari dr. Ludhang: (semoga kebaca, nanti aku minyak emersi) dan secepatnya dibaca di bawah
upload di notes juga deh gambarnya) mikroskop medan gelap (fluorescence) dengan
magnifikasi 100x objektif.
18. Slide boleh disimpan dalam kulkas (4°C) dalam waktu
24 jam.
Buat list reagen sama alat lainnya cek sendiri di buku blok
yaaaa.

TRIVIA MIKROB
*ini ada beberapa hal yang disinggung dr. Ludhang pas
praktikum, kali aja keluar responsi hihi. Monggo dibaca
baca yaa.
1. Fungsi alat dan bahan:
 Kapas basah: Menjaga kelembaban dalam humid
chamber. Idealnya humid chamber ini tertutup
(cawan petrinya ada dua dan ketutup). Fungsi
kelembaban ini adalah untuk mempercepat ikatan
antigen antibody.
 Aquades: Membersihkan specimen dari PBS.
 PBS: PBS merupakan garam yang dapat menggerus
ikatan lainnya sehingga yang tersisa hanyalah
Prosedur ikatan yang spesifik (yang ingin dipertahankan.
1. 0,5 ml darah dicampur dengan dextran (Reagen A) 0,75 PBS pertama: mempertahankan ikatan antigen
ml, aqua bidest 6,75 ml didinginkan pada suhu 40C (jika virus-MoAb, menghilangkan ikatan selain antigen
tidak langsung digunakan) atau diinkubasi pada suhu virus-MoAb
ruangan selama 5 menit. PBS kedua: mempertahankan ikatan MoAb-FITC,
2. Sentrifugasi 2500 rpm selama 2 menit. Buang menghilangkan ikatan selain MoAb-FITC
supernatant. Jika masih ada lysis maka step ini harus  Dextran: menghilangkan sel darah merah. Dalam
diulang. praktikum ini, tujuan pengamatan kita adalah
3. Pellet (endapan) dicuci dengan PBS 7,5 ml. leukosit, jadi eritrosit dihilangkan supaya tidak
4. Sentrifugasi sebanyak 2500 rpm selama 2 menit. Buang mengganggu pembacaan.
supernatant. 2. Kenapa menggunakan indirect test? Karena indirect
5. Cuci dengan PBS ph 7,4, volume menyesuaikan jumlah test lebiih spesifik, menggunakan 2 jenis antibody,
endapan. yaitu antibody berlabel (labeled) dan tidak berlabel
6. Teteskan 15 mcL pellet ke atas kaca teflon. Keringkan (unlabeled). Sedangkan, direct test dinilai kurang
selama 5 menit (di bawah kipas angin dalam suhu spesifik.
ruangan) 3. Uji diagnosis CMV dengan metode antigenemia assay
7. Rendam slide dalam reagen B (5 kali PBS) selama 5 ini sangat bermanfaat dalam praktek klinis. Ibu dan
menit pada suhu ruangan. bayi yang dicurigai terkena infeksi virus akan dirujuk
8. Cuci dengan PBS sebanyak 3 kali @5 menit. untuk menjalani tes antigenemia assay dengan
9. Jika proses berlanjut hari itu maka sebelum slide specimen darah dan urin untuk dari keduanya (sekali
disimpan makan dicuci dengan bidest 15 detik test langsung 4: specimen darah dan urin ibu;
kemudian keringkan dengan ventilator (kipas angin) 20 specimen darah dan urin bayi).
menit. Slide dibunngkus aluminium foil dengan suhu 4 4. Nempelnya virus CMV di monosit (PMN-
derajat C atau freeze -80C dalam 24 jam. Jika proses Polymorfonuclear cell)
berlanjut hari itu, maka slide jangan sampai mengering. 5. Magnifikasi yang digunakan adalah 100x objektif, 10x
(sampai step ini ga kita lakukan pas praktikum ocular, totalnya 1000x.
kemaren, tapi perlu tahu juga. Step yang kita lakukan 6. Tegumen letaknya di matriks virus, bukan capsid
mulai di bawah ini.) (bungkus nukleus), bukan envelop (bungkus virus).
10. Tambahkan 15 mcL Monoclonnal Ab (Reagen D) 7. Sel PMN yang terinfeksi akan memiliki warna hijau
11. Inkubasi selama 20 menit di inkubator (37 derajat) dan neon (yang berwarna itu antibodi berlabel yang
diberi chamber pelembab (cawan petri+kapas lembab) mengikat struktur virus di sel yang terinfeksi yaa).
12. Rendam dengan PBS 3x @3 menit Sedangkan PMN yang tidak terinfeksi akan terwarna
13. Keringkan di suhu ruang (pada prakteknya pake kipas merah gelap.
angin
14. Tambahkan 15 mcL FITC (Reagen E) Ps.
Dapet pesen dari dr. Ludhang, soal responsi besok ada 10 Jawaban:
pilihan ganda, ada 10 isian singkat, dan 5 benar-salah. Jadi 1. Double stranded linear DNA (ds-DNA); siklus hidup yang
totalnya 25. lama; dibungkus (enveloped) dengan maktriks berprotein
Terus kalo bisa baca jurnal di referensi no. 2 di buku blok yang disebut tegumen; dikelilingi oleh dua lapis lipid (lipid
(ini kata beliau juga). Isinya sih kurang lebih tentang bilayer) yang mengandung glikoprotein virus
antigenemia assay yang dibandingin sama pemeriksaan 2. memiliki gejala gangguan CNS yang irreversibel seperti
lain. Initinya antigenemia assay paling jos sih wkwk. microcephaly, encephalitis, seizure, tuli (10% kasus),
Semangat responsiiii~~ penyakit upper motor neuron, retardasi psikomotor
Pps. 3. C hehe
Beberapa foto dari sesi praktikum 4. CMV pp65 Antigenemia Immunofluorescence Assay
menggunakan teknik immunofluorescence indirek untuk
mengidentifikasi protein matriks rendah pp65 dari Human
CMV pada preparasi cytospin dengan spesimen leukosit
darah tepi.
5. B hehe; PBS pertama: mempertahankan ikatan antigen
virus-MoAb, menghilangkan ikatan selain antigen virus-
MoAb. PBS kedua: mempertahankan ikatan MoAb-FITC,
menghilangkan ikatan selain MoAb-FITC
Yak terimakasih dan semangat belajar!!!

BCCT ANTENATAL CARE


Pemateri: Nabila | Editor: Ima
Bismillahirrahmaanirrahiim....
Sebelum belajar baca doa dulu ya.

OVERVIEW
Berdasarkan Standar Kompetensi Dokter (Konsil
Kedokteran Indonesia, 2012), seorang dokter harus bisa
melakukan antenatal care. Nah, kalo di buku kita, cuma
menjelaskan mengenai prosedur teknisnya saja. Padahal,
antenatal care gak sebatas itu, ada teknis dan non
teknisnya loh. Nah, salah satu yang non teknis itu adalah
anamnesis. Dengan melakukan antenatal care yang baik,
kita bisa mengurangi angka kematian ibu dan anak di mana
saat ini Indonesia menduduki peringkat 1 di Asia karena
tujuan dari ANC itu sendiri adalah mempersiapkan
kehamilan, persalinan, dan masa setelah kehamilan.

TUJUAN
 Mempersiapkan ibu hamil (bagaimana berbaring dan
menampakkan perut)
 Memposisikan dirinya dengan sesuai saat pemeriksaan
 Menjelaskan tujuan dan prosedur pemeriksaan dan
meminta izin
 Menentukan lie, presentasi, sikap dan posisi dari fetus
Ppps. Yok latihan soal sedikit
di uterus
1. Sebutkan minimal 4 karakteristik Human CMV!
2. Sebutkan contoh-contoh penampakan abnormalitas  Memonitor Denyut Jantung Janin (DJJ) menggunakan
fetoskop
klinis pada bayi yang terinfeki Human CMV!
3. Antigen yang spesifik pada Human CMV...  Mengukur tinggi fundus menggunakan pita ukur untuk
a. pp69 mengestimasi usia gestasi dan berat fetus
b. pdip  Menjelaskan hasil pemeriksaan dengan benar dan
c. pp65 memberi edukasi
d. ppSMB  Menuliskan hasil di rekam medis
e. ppMM
4. Jelaskan prinsip pemeriksaan Antigenemia KOMPONEN ANC
Immunofluorescence Assay! Komponen pemeriksaan yang dilakukan selama ANC itu
5. Kepanjangan dari PBS adalah... meliputi:
a. Persatuan Bulutangkis Singapura 1. Anamnesis
b. Phosphate Buffered Saline Mengeksplorasi kondisi klien, seperti:
fungsi PBS adalah...  Riwayat Penyakit Dahulu
- Diabetes Mellitus
- Hipertensi 5. Melakukan prosedur:
- Anemia - Inspeksi secara umum
- Thalassemia - Leopold Manuveur
- Pembedahan abdominal a) Leopold 1: Menjelaskan bagian fetus yang
 Riwayat Obstetri terpalpasi di fundus uteri dan menyebutkan tinggi
- Menanyakan GPA (Gestation, Parturition, fundus dari processus xiphoideus.
Abortion) Teknik: Dimulai dengan kedua telapak tangan
- Siklus menstruasi (hari terakhir menstruasi) khususnya telapak jari 2-4 berada sejajar dengan
- Riwayat persalinan umbilicus lalu naik ke atas ke bagian fundus uteri.
 Keluhan atau RPS Palpasi dengan lembut untuk menentukan fetal
- Pitting Edema pole. Jika kepala, akan terasa bulat dan keras.
- Pusing, Hyperemesis Gravidarum Breech (bokong) akan terasa bulat dan lunak,
- Quickening (pergerakan janin) sedangkan punggung akan terasa bulat dan
2. Vital Sign memanjang.
3. General Physical Examination b) Leopold 2: Menentukan letak punggung dan
 Inspeksi: bagian kecil janin.
- Mata  adakah tanda anemia? Teknik: Palpasi bagian kanan dan kiri abdomen.
- Gusi  adakah gravidarum gingivitis? Jika struktur yang terpalpasi memanjang dan keras
- Tyroid  hipo/hipertyroid? kemungkinan punggung. Jika struktur yang
- Payudara  apakah sudah keluar kolostrum? terpalpasi seperti tonjolan kecil dan mobile
- Perut  adakah stria gravidarum, rash, luka kemungkinan ekstremitas.
operasi ataupun caput medusa? c) Leopold 3: Menjelaskan apa yang terpalpasi di
- Vulva  apakah terdapat discharge atau bagian bawah dari uterus. Misalnya presentasi
edema? kepala bagian bawah.
- Kaki edema, varises, atau DVT? Teknik: Menggunakan ibu jari dan telunjuk untuk
4. Obstetrical Examination melakukan palpasi di atas simfisis pubis.
 Manuver Leopold d) Leopold 4: Menjelaskan di mana letak processus
 Denyut Jantung Janin cephalicus, menentukan apakah kepala bayi sudah
 Perkiraan Umur Gestasi masuk ke cavum pelvis.
 Perkiraan Berat Janin Teknik: Pemeriksa menghadap ke kaki pasien,
5. Pemeriksaan Lab (jika perlu) palpasi ke arah pelvic inlet. Kalo misalnya jari
6. USG telunjuk tangan kanan dan kiri bisa bertemu
Menurut William Obstetric, ANC atau prenatal care (konvergen) artinya kepala fetus belum turun ke
dibagi menjadi 4 hal: apertura pelvis anterior, tapi kalo jari telunjuk kita
 Preconception Care gak bertemu (divergen) berarti kepala fetus udah
Preconception care ini penting untuk turun ke apertura pelvis anterior.
mempersiapkan pasangan yang akan berencana
untuk mempunyai anak. Di sini akan dibahas
mengenai risiko-risiko yang berasal dari
keduanya.
 Diagnosis of Pregnancy
Sudah diberikan di lecture lain 
 Initial Prenatal Evaluation
Pada kunjungan pertama, dilakukan evaluasi pada
kehamilan yang tujuannya adalah:
1. Mengetahui status kesehatan ibu dan bayi
2. Menghitung umur gestasi
3. Merencanakan ANC lanjutan
 Follow up Prenatal Visit

PROSEDUR Jadi, intinya pemeriksaan Leopold 1 itu yang dipalpasi


1. Memperkenalkan diri dan inform consent ke pasien adalah abdomen bagian superior, Leopold 2 abdomen
mengenai tujuan dan hasil yang diharapkan dari bagian lateral, Leopold 3 abdomen bagian inferior dan
antenatal care. Jangan lupa tanya juga sama ibunya Leopold 4 untuk melihat apakah fetus sudah masuk ke
apakah mau ditemani suami atau perawat yang ada. dalam panggul atau belum.
2. Mempersilakan pasien untuk ke meja pemeriksaan dan 6. Menghitung denyut jantung janin bisa dilakukan
menutupi dengan selimut. setelah Leopold 2. Hitung denyut jantung janin (DJJ)
3. Mencuci tangan dengan sabun. selama 1 menit dengan menggunakan fetoskop untuk
4. Berdiri di bagian kanan pasien. Sebelumnya minta si menilai frekuensi, intensitas, dan regularitas.
ibu untuk membuka perutnya mulai dari proc. Teknik pemeriksaan DJJ:
xyphoideus hingga symphisis pubis.
Auskultasi denyut jantung janin bisa menggunakan
fetoskop (obsolete), stetoskop biaural, stetoskop ESTIMASI BERAT BADAN JANIN
monoaural (Laenec), Doppler dan Cardiotocography a. The New Risanto’s Formula
(CTG). Frekuensi normalnya adalah 120-160 kali/menit. EFW = 125 x FH – 880
EFW: Estimated Fetal Weight (gram)
b. Johnson’s calculation of fetal weight
Estimasi berat fetus berdasarkan vertex presentation.
EFW = (FH (cm) – n) x 155
n = 12 jika vertex di atas spina iliaca (belum masuk
panggul)
7. Mengukur tinggi fundus menggunakan pita ukur untuk n = 11 jika vertex di bawah spina iliaca (sudah masuk
mengestimasi berat fetus dan usia gestasi. panggul)
Jika pasien memiliki berat badan lebih dari 91 kg (200
lb), maka FH dikurangi 1 cm.
9. Cuci tangan.
10. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada pasien dan
menyarankan untuk memfollow up pasien dengan
home visit.

FOLLOW UP PRENATAL VISIT


- Usia gestasi hingga 28 minggu: 4 minggu sekali.
- Usia gestasi 29-36 minggu: 2 minggu sekali.
- Usia gestasi di atas 37 minggu: seminggu sekali.
Tempatkan pita ukur dari fundus uteri hingga simfisis Jika tidak bisa rutin, minimal 4 kali kunjungan, yaitu 1 kali
pubis. saat trimester 1, 1 kali trimester 2, dan 2 kali trimester 3.
Yang dimonitor selama kunjungan follow up :
- Ibu: weight gain, blood pressure, anemia,
tinggi fundus.
- Fetus: EFW(esimated fetal weight), lie,
presentation, single/twin, Fetal Heart Rate.
- Lab: Hb, Urin, TORCH.
- Pada minggu ke 36 perlu dilakukan bimanual
examination untuk orang yang primigravida.
8. Estimasi usia gestasi dan berat badan janin
BCCT DEVELOPING PERSONAL FORMULARY
ESTIMASI USIA GESTASI
Pemateri: Yasinta | Editor: Ima
a. Mengestimasi Tanggal Kelahiran (Naegele’s Rule)
HPL= HPMT+ 7hari - 3 bulan +1 tahun
Misalnya: HPMT= 14 Juli 2016, maka HPL = 21 April LATAR BELAKANG
2017 Kemampuan pembuatan formularium sendiri perlu dikuasai
b. Mengestimasi Usia Gestasi berdasarkan Tinggi oleh setiap dokter maupun mahasiswa kedokteran. Urgensi
Fundus kemampuan ini dilatarbelakangi dari kemampuan yang
a. Bartholomew’s rule dianggap masih sangat minim dalam perumusan resep obat
ketika ujian akhir kedokteran bagi mahasiswa atau UKDI.

TUJUAN
1. Mampu menjelaskan kelas terapi obat
2. Mampu menjelaskan bentuk sediaan obat
3. Mampu menjelaskan beberapa indikasi pemberiaan
obat dan regimen obat untuk setiap indikasi
4. Mampu memberi informasi tentang obat yang akan
diberikan kepada pasien (dosis regimen, warning /
kontraindikasi, follow up / tindak lanjut, dll)

Garis antara simfisis pubis dan umbilicus dibagi menjadi METODE


empat regio. Setiap area merepresentasikan satu bulan Kuliah overview, role play dan diskusi kelompok.
tambahan dari level simfisis pubis (2 bulan).
b. Mc Donald Formula PROSEDUR
Usia gestasi (bulan) = (FH x 2) / 7 1. Nama generik obat
Usia gestasi (minggu) = (FH x 8) / 7 Contoh: Amoxicillin
FH: Fundal Height (cm) 2. Kelas terapi obat
Kelas terapi obat bisa dicari dari Anatomical biosintesis dinding sel bakteri sehingga bakteri akan
Therapeutic Chemical (ATC) Classification System. lisis.
Amoxicillin diklasifikasikan ke dalam Penicillin (beta Resistensi terhadap amoxicillin dimediasi terutama
laktam antibakteri). melalui enzim yang disebut beta laktamase yang
Website: http://www.whocc.no/atc_ddd_index/ membelah cincin beta laktam amoxicillin, dan
3. Bentuk sediaan obat dan gambar membuat amoxicillin menjadi tidak aktif.
6. Memberi Informasi kepada pasien
a. Efek obat dan bagaimana cara menjelaskannya
kepada pasien.
....saya akan memberikan antibiotik yang disebut
dengan amoxicillin untuk mengobati infeksi pada
telinga, hidung, dan tenggorokan. Obat ini akan
Amoxicillin tersedia dalam bentuk Dry Syrup Amoxicillin membunuh bakteri, oleh karena itu mungkin akan
125 mg/5 ml dalam botol 60 ml, Syrup Forte 250 mg/5 muncul beberapa reaksi seperti demam dalaam 2-3
ml dalam botol 60 ml, Tablet 250 mg, dan Tablet 500 hari setelah Anda memulai terapi. Namun, Anda harus
mg. tetap melanjutkan terapi sampai 5 hari karena ada
4. Indikasi pengobatan dan dosis periode waktu di mana bakteri menjadi tidak aktif
Informasi ini bisa diperoleh dari MIMS tetapi belum terbunuh. Dengan mengkonsumsi obat ini
(https://www.mims.com/) dan drugs.com selama 5 hari secara teratur akan memudahkan dalam
(https://www.drugs.com/). membunuh bakteri....
Contoh indikasi penggunaan Amoxicillin adalah b. Instruksi penggunaan
adanya infeksi telinga, hidung, tenggorokan ....Anda harus menggunakan obat ini setiap 8 jam.
karena Streptococcus sp. (alfa dan beta Contohnya Anda meminum jam 8 pagi, 4 sore dan 12
hemolitik), Streptococcus pneumonia, malam. Konsumsi 1 tablet (berdasar kasus) setiap kali
Staphylococcus sp. atau Haemophilus influenza. minum. Obat ini boleh diminum 1 jam sebelum makan
Dosis: atau 2 jam setelah makan. Konsumsi obat secara
- Dewasa 500 mg setiap 12 jam atau 250 mg teratur selama 5 hari dan berusaha tidak salah jam. Jika
setiap 8 jam lupa atau salah jam, tolong jangan doble dosis obatnya.
- Anak-anak >3 bulan 25 mg/kg/hari dalam Contoh, Anda lupa meminum pada jam 4 sore
dosis terbagi setiap 12 jam atau 20 kemudian Anda minum jam 6 sore, maka Anda harus
mg/kg/hari terbagi setiap 8 jam meminum obat lagi jam 2 malam dilanjutkan jam 10
5. Profil farmakokinetik dan farmakodinamik siang.
a. Farmakokinetik (nasib substansi obat di c. Peringatan
dalam tubuh) ...Obat ini juga memiliki efek samping seperti kulit
 Absorpsi kemerahan, diare, kram perut, dan lain-lain. Jika anda
- Amoxicillin stabil dalam suasana asam di merasakan efek yang berlebih, hentikan pengobatan
lambung dan dengan cepat diabsorpsi dan kunjungilah saya kembali atau dokter terdekat.
secara oral. d. Tindak lanjut
- Administrasi bisa sebelum maupun setelah ....Jika tubuh Anda mampu mentoleransi obat ini, Anda
makan. bisa kembali lagi kemari setelah dosis terakhir untuk
- Dosis administrasi oral adalah 250 mg dan saya periksa kembali tubuh yang terinfeksi.
500 mg kapsul amoxicillin. e. Beberapa parameter dalam tindak lanjut
- Hasil puncak adalah 1 sampai 2 jam setelah ....Setelah Anda menyelesaikan pengobatan, saya akan
administrasi dalam range 3,5 mcg/ml memeriksa kembali tubuh Anda yang terinfeksi. Hal ini
sampai 50 mcg/ml (250 mg kapsul dibutuhkan supaya tahu apakah tubuh berespons
amoxicillin ) dan 5,5 mcq/ml sampai 7,3 positif atau tidak terhadap pengobatan...
mcg/ml (500 mg kapsul amoxicillin) secara
berurutan.
 Distribusi
- Amoxicillin akan bedifusi dalam jaringan
dan cairan tubuh, kecuali otak dan CSF.
- Dalam serum darah, amoxicillin akan diikat
oleh protein sebanyak 20%.
 Metabolisme dan ekskresi
- Waktu paruh amoxicillin adalah 61.3 menit.
- Ekskresi 60% dalam urin dalam 6 sampai 8
jam.
b. Farmakodinamik (nasib tubuh yang telah
diadministrasikan obat)
Amoxicillin akan membunuh bakteri yang rentan
selama tahap replikasi. Amoxicillin akan menghambat

Anda mungkin juga menyukai