Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH PEMBELAJARAN SAINS TERPADU

“SISTEM INDERA PADA MANUSIA”


Dosen Pengampun : Dr.Drs.H.Amiruddin Hatibe.M.Si,

DISUSUN OLEH :
Kelompok 12
1. FAUZIYATUL MUNIFAH SALEH A24120052
2. JESIKA GABREILA TARO A24120054

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TADULAKO
TAHUN PEMBELAJARAN 2021/2022

1
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin penulis panjatkan puji syukur atas kehadirat Allah swt, yang telah
melimpahkan Rahmat, Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Sistem Indera Pada Manusia”.
Makalah ini dibuat guna memenuhi tugas individu mata kuliah Pembelajaran Sains
Terpadu. Serta diharapkan agar pembaca dapat memperluas ilmunya. Makalah ini disusun oleh
penulis dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penulis maupun yang datang dari
luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah SWT, akhirnya makalah
ini dapat terselesaikan. Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka
penulis menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar penulis dapat memperbaiki makalah
ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat maupun
inpirasi terhadap pembaca.

Palu, 21 September 2021

Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR..................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN............................................................................................4
A. Latar Belakang........................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...................................................................................................4
C. Tujuan.....................................................................................................................4

BAB 2 PEMBAHASAN..............................................................................................5
A. Pengertian sistem indera pada manusia..................................................................5
B. Bagian-bagian sistem indera pada manusia............................................................6
C. Fungsi sistem indera pada manusia........................................................................16
D. Gangguan-gangguan yang sering terjadi pada sistem indera manusia...................16
E. Bagaimana proses kerja sistem indera pada manusia.............................................19
F. Bagaimanakah Sistem Indera dan Alat Optik ditinjau dari Fisika,
Biologi, dan Kimia.................................................................................................20

BAB 3 PENUTUP........................................................................................................22
A. Kesimpulan..............................................................................................................22

B. Saran........................................................................................................................22
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................23
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Indera manusia yang berupa mata, hidung, telinga, lidah, dan kulit merupakan indera yang
digunakan setiap harinya untuk menanggapi rangsangan dari luar. Sehingga, perlu bagi kita
mempelajari bagian-bagian apa saja yang ada di dalam indera tersebut, selain itu penting juga
mengetahui apa saja gangguan yang sering terjadi dan cara mengatasi indera yang bermasalah.
Indera manusia adalah anugerah Tuhan yang harus dijaga dengan baik, agar tetap bias
menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Indera manusia mampu peka atau menanggapi
rangsangan karena memiliki bagian-bagian tertentu. Namun, jika suatu saat indera tersebut
tidak bias menanggapi rangsangan dengan baik berarti sedang ada gangguan. Gangguan
tersebut dapat disebabkan karena faktor usia maupun faktor dari luar. Mata adalah indera yang
mampu menanggapi rangsang cahaya. Hidung dapat menanggapi rangsang bau atau mencium
aroma. Telinga menanggapi rangsangan berupa suara sehingga manusia dapat mendengar.
Lidah merupakan indera pengecap yang dapat merasakan rasa makanan yang dikonsumsi
manusia. Sedangkan kulit mampu menanggapi rangsang berupa rasa sakit, suhu panas atau
dingin, dan tekstur kasar atau halus.

B. RUMUSAN MASALAH
A. Apa yang dimaksud dari sistem Indera Manusia?
B. Apa saja indera pada manusia?
C. Apa fungsi indera manusia?
D. Apa saja gangguan-gangguan pada indera manusia?
E. Bagaimana proses sistem indera pada manusia?
F. Bagaimanakah Sistem Indera dan Alat Optik ditinjau dari Fisika, Biologi, dan Kimia
termasuk mekanisme kerja alat indera dengan berbagai alat optik?

C. TUJUAN
A. Mengetahui Pengertian sistem Indera Pada manusia
B. Mengetahui apa saja indera pada manusia?
C. Mengetahui fungsi indera manusia?
D. Mengetahui apa saja gangguan-gangguan yang biasa terjadi pada indera manusia?
E. Mengetahui Proses sistem Indera Pada manusia
F. Mengetahui Hubungan sistem indera manusia ditinjau dari fisika, biologi dan kimia
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Indera Pada Manusia

Indera manusia terdiri atas organ organ tubuh yang sangat peka terhadap rangsangan
tertentu. Ada lima macam indera pada manusia, yaitu mata, telinga, hidung, lidah dan kulit.

Alat indera manusia akan berfungsi dengan baik jika :


1. Saraf saraf yang berfungsi membawa rangsangan bekerja dengan baik.
2. Otak sebagai pengolah informasi bekerja dengan baik.
3. Alat alat indera tidak mempunyai kelainan bentuk dan fungsinya.

Indera luar (eksternal) yang berupa indera penglihat, pendengar, perasa, pengecap dan
pencium digunakan manusia untuk memperoleh informasi dari luar. Indera dalam (internal)
bertugas menyampaikan informasi yang berasal dari dalam tubuh, misalnya rasa pegal atau
sakit. Semua informasi yang diperoleh dianalisis di otak untuk menghasilkan tanggapan
(respon).

Otak berfungsi sebagai computer di tubuh manusia. Semua informasi yang diterima dalam
bentuk implus saraf diterjemahkan sehingga manusia sadar dantergerak untuk member
tanggapan. Contohnya, saat bel berbunyi, sinyal yang ditangkap telingan diantarkan ke
otak. Di sana suara diinterprestasikan dan sinyal saraf dikirim ke otak sehingga manusia
akan bangkit dan membuka pintu. Manusia secara sadar menanggapi rangsang yang terjadi,
yaitu bel pintu. Namun, terkadang manusia juga memberikan tanggapan berupa gerak
refleks. Gerakan ini tidak dikoordinasikan oleh otak, tetapi dari saraf tulang belakang
(spiral cord).

Organ pengindra manusia memiliki bagian yang menerima rangsang berupa ujung-ujung
saraf atau sel-sel reseptor. Satu jenis reseptor hanya bisa menanggapi satu jenis rangsang.
Rangsangan yang diterimanya lebih dahulu diubah menjadi implus saraf, kemudian oleh
serabut-serabut saraf sensorik diteruskan ke pusatsusunan saraf (otak dan susunan tulang
belakang).

Indra Organ Sel-sel reseptor Rangsang


Penglihat Mata Sel kerucut (cone) dan sel Cahaya
Pendengar Telinga Batang (rod) organ korti Gelombang suara
Pengecap Lidah Puting pengecap sel-sel Kontak kimia
Penciu Hidung Pembaur/pengecap (alfactory) Kontak kimia
Peraba Kulit Korpuskel taktil Kontak fisik
B. Sistem Indera Pada Manusia
1. Mata
Mata manusia ada dua dan berfungsi untuk melihat. Mata adalah organ penglihatan yang
menerima rangsangan berupa cahaya. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan
beralaskan lapisan lemak. Bola mata dapat bergerak dan diarahkan kesuatu arah dengan
bantuan tiga penggerak mata, yaitu:
1.Muskulus rektus okuli medial (otot di sekitar mata), berfungsi menggerakkan bola mata
2.Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakkan bola mata ke bawahdan ke
dalam
3. Muskulus obliques okuli superior, berfungsi memutar mata ke atas dan kebawah

Selain itu, ada otot mata yang berfungsi menutup mata yaitu muskulus orbikularis okuli
dan muskulus rektus okuli inferior, sedangkan yang berfungsi untuk mengangkat kelopak
mata adalah muskulus levator palpebralis superior.

Ketika mata terbuka, bulu mata akan melindungi mata manusia dari debu. Kelenjar air
mata terletak disebelah dalam dari kelopak mata atas. Kelenjar ini terus menghasilkan air
mata yang berfungsi membasahi dan membersihkan permukaan mata. Air mata juga
mengandung zat yang dapat membunuh bakteri- bakteri yang masuk.

Kedip mata yang tidak sadar dilakukan oleh manusia merupakan usaha untuk
mengeluarkan air mata. Apabila ada benda yang masuk ke dalam mata, kelopak mata
akan berkedip-kedip dengan cepat sehingga air mata yang dihasilkan akan lebih banyak.
Dengan demikian benda asing dapat dikeluarkan dan mata bersih kembali.

 Struktur indera Penglihatan

Alat indera penglihatan pada manusia adalah mata. Indera penglihatan (mata) disebut
juga fotoreseptor karena mata sangat peka terhadap rangsangan cahaya. Mata memiliki
sejumlah reseptor khusus untuk mengenali perubahan sinar dan warna.
 Bagian-bagian Mata
 Alis Mata, Terdiri dari rambut kasar melintang diatas mata, berfungsi untuk
mempercantik wajah dan melindungi mata dari keringat yang mengalir dari
dahi.
 Bulu Mata, Merupakan barisan rambut yang terdapat pada ujung kelopak
mata, berfungsi
melindungi bola mata dari masuknya debu dan partikel. Pada bulu mata
terdapat kelenjar sebasea(kelenjar minyak) yang disebut kelenjar zeis,
terletak pada akar bulu mata. Infeksi pada kelenjar sebasea disebut bintik
(hordeolum).
 Otot penggerak bola mata, Pada setiap mata terdapat enam otot lurik yang
menghubungkan bola mata dengan tulang di sekitarnya. Otot ini berfungsi
untuk menggerakkan bola mata, sehingga mata dapat mengerling ke kanan,
kiri, atas, dan bawah. Gerakan bola mata berada di bawah kesadaran.
 Kelopak mata, terdiri dari dua bagian yaitu pada kelopak mata atas dan
kelopak mata bawah yang berfungsi melindungi bola mata dari kerusakan.
Mulai dari dalam nenuju ke arah luar, kelopak mata terdiri atas lima lapis,
yaitu:
1. Konjungtiva, adalah selaput lendir yang melapisi bagian dalam kelopak
mata dan melapisi juga permukaan bola mata.
2. Kelenjar meibomian yang dapat menghasilkan lemak untuk mencegah
pelekatan kedua kelopak mata.
3. Lapisan tarsal, yaitu lapisan jaringan ikat yang kuat untuk menunjang
kelopak mata.
4. Otot orbikularis okuli, yaitu otot yang berfungsi menutup bola mata.
5. Jaringan ikat.

 Kelenjar air Mata,Pada indera penglihatan kita di dalamnya terdapat Kelenjar


air mata (Aparatus lakrimalis).Kelenjar air mata letaknya disudut lateral atas
pada rongga mata, dan berfungsi untuk menghasilkan air mata. Dari kelenjar
ini keluar kurang lebih dua belas duktus lakrimalis, yaitu saluran-saluran
yang mengalirkan air mata menuju ke konjungtiva kelopak mata atas.
 Bola Mata

Bola mata manusia berdiameter kira-kira 2,5 cm dengan 5/6 bagian nya
terbenam dalam rongga mata dan hanya 1/6 bagiannya saja yang tampak dari
luar dengan bagian depan yang bening. Bola mata bagian luar tersusun atas
lapisan jaringan ikat yang berwarna putih dan kuat yang disebut sklera dan
lapisan dalam mempunyai pigmen tipis dan banyak pembuluh darah yang
disebut koroid.
 Skler, Dipermukaan sklera terdapat sel-sel epitel yang membentuk membran
mukosa dan berfungsi untuk mempertahankan mata agar tetap lembab. Pada
bagian depan sklera terdapat selaput yang transparan (tembus cahaya) yang
disebut kornea, dan berfungsi untuk memfokuskan cahaya yang masuk
kedalam mata. Kornea dilindungi oleh selaput yang disebut konjungtiva,
kornea tidakmengandung pembuluh darah tetapi banyak mengandung serabut
saraf.
 Koroid, yaitu lapisan tipis yang dibentuk oleh jaringan ikat yang
mengandung banyak pembuluh darah dan sejumlah sel pigmen. Dengan
adanya pembuluh darah koroid ini berperan sebagai penyuplai makanan
kelapisan retina mata. Koroid terletak sebelah dalam sklera, bagian belakang
lapiasan mata ini ditembus oleh saraf optik (saraf otak II).
 Iris merupakan selaput yang menggantung diantara lensa dan kornea.Iris
dikenal sebagai selaput pelangi dan berperan mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk ke dalam bola mata. Pengaturan ini berlangsung diluar
kesadaran kita(otonom). Lubang bulat ditengah iris di sebut pupil.
Didalamnya terdapat otot dilator pupil yang berfungsi untuk memperkecil
diameter pupil. Iris banyak mengandung pembuluh darah dan pigmen, jumlah
pigmen akan menentukan warna mata. Bila tidak ada pigmen maka mata kita
akan berwarna merah. Jika adasedikit pigmen maka mata kita akan berwarna
biru. Jika jumlah pigmennya bertambah maka mata kita akan berwarna abu-
abu, coklat, atau hitam.
 Retina merupakan lapisan terdalam dari bola mata. Retina terdiri dari tiga
lapisan neuron yaitu:
Lapisan sel batang dan sel kerucut.
Lapisan neuron bipolar.
Lapisan neuron ganglion.
Sel batang dan sel kerucut merupakan reseptor yang sensitif terhadap cahaya.
Sel batang digunakan untuk melihat pada cahaya remang-remang (cahaya
redup) atau melihat bayangan. Sedangkan sel kerucut digunakan untuk
melihat pada cahaya terang atau warna. Sel kerucut banyak terdapat pada
fovea centralis yaitu suatu lekukan pada bintik kuning (macula lutea) yang
terletak tepat pada sumbu penglihatan mata. Impuls sel batang dan sel
kerucut akan menjalar melalui sinaps ke neuron bipolar, kemudian ke neuron
ganglion. Akson dari neuron ganglion akan membentuk seberkas saraf, yaitu
saraf otak II yang akan menembuskoroid dan sklera optikus. Sklera optikus
tidak mengandung sel batang maupunsel kerucut, sehingga apabila tidak ada
cahaya yang jatuh pada sklera optikus maka mata kita tidak dapat melihat
apa-apa, bagian ini disebut bintik buta. Sedangkan bayangan benda
terbentuk pada
bintik kuning dari retina.
Lensa mata terletak dibelakang pupil dan iris, berbentuk cembung, bersifat
transparan, serta dikelilingi oleh jaringan yang mengikatnya ( ligamentum
suspensorium). Lensa mata terdiri atas lapisan serat protein. Apabila lensa
mata menjadi keruh maka akan mengganggu penglihatan, ini disebut katarak.
Lensa mata membagi mata menjadi dua ruangan yaitu ruang antara kornea
dengan lensa (ruang muka), dan ruang belakang lensa (ruang belakang).
Kedua ruang tersebut berisi cairan kental dan transparan seperti jeli. Ruang
muka berisi aqueous humor, yang berfungsi menjaga bola mata serta
memberi nutrisi untuk kornea dan lensa. Sedang ruang belakang berisi vitreus
humor, yang berfungsi untuk menyokong struktur lensa dan bola mata.
 Tahap-tahap terbentuknya bayangan pada mata
Mata kita dapat melihat suatu benda bila menerima cahaya. Adapun
tahap- tahap terbentuknya bayangan pada mata adalah: cahaya masuk
ke dalam mata melalui lubang pupil, pertama cahaya menembus
kornea, aqueous humor, lensa, dan viterus humor sehingga bayangan
jatuh tepat pada retina. Kemudian retina membentuk impuls yang
dijalarkan ke saraf otak II , lalu ke otak untuk di interpretasikan
sebagai penglihatan.
2. Telinga
Indera pendengar manusia adalah telinga, selain sebagai indera pendengar telinga
berfungsi sebagai alat keseimbangan. Telinga manusia terdiri dari tiga bagian, yaitu
telinga bagian luar, telinga bagian tengah, dan telinga bagian dalam

Telinga bagian luar terdiri atas daun telinga, saluran telinga luar. Daun telinga tersusun atas
tulang rawan dan jaringan fibrosa, kecuali pada ujung paling bawah yaitu cuping telinga
tersusun dari lemak. Daun telinga berfungsi untuk menerima dan mengumpulkan suara
yang masuk ke dalam telinga. Saluran telinga luar berfungsi menghasilkan minyak
serumen.
Saluran telinga luar yang dekat dengan lubang telinga dilengkapi denganrambut-rambut
halus untuk menjaga agar benda asing tidak masuk, dan terdapat kelenjar lilin yang
berperan menjaga agar permukaan saluran telinga luar dangendang telinga tidak kering.
Di bagian akhir saluran telinga luar terdapat membran tipis yang memisahkan telinga luar
dengan telinga tengah disebut membran timpani (selaput gendang).
Telinga pada bagian tengah merupakan suatu ruang di dalam tulang pelipis, yang dilapisi
Jaringan mukosa.
Pada telinga bagian tengah terdapat:
1. Tulang-tulang pendengaran, yaitu tulang martil (maleus), tulang landasan(inkus),
dan tulang sanggurdi (stapes). Ketiga tulang tersebut saling berhubungan melalui
sendi dan berfungsi untuk mengalirkan getaran suara dari gendang telinga menuju ke
rongga telinga dalam.

2. Saluran eustachius adalah saluran yang menghubungkan telinga tengah dengan


faring, saluran ini berfungsi menjaga keseimbangkan tekanan udara pada telinga luar
dengan telinga tengah.
Telinga bagian dalam terdiri atas tiga bagian, yaitu jendela (tingkap), labirin,
danorgan korti.Tingkap atau jendela pada telinga ada dua macam yaitu tingkap oval
dan tingkap bulat (jorong). Telinga dalam terdiri dari rongga yang menyerupai
saluran-saluran. Rongga-rongga ini disebut labirin tulang dan rongga yang dilapisi
membran disebut labirin membran. Labirin tulang terdiri dari tiga bagian yaitu
vestibula, koklea (rumahsiput), dan tiga saluran setengah lingkaran.
Koklea merupakan suatu tabung berbentuk melingkar dan bergelung seperti
cangkang keong serta berisi cairan limfa. Koklea terdiri atas tiga ruangan yaitu skala
vestibuli, skala media, dan skala timpani. Skala vestibuli dan skala timpani mengandung
cairan yang disebut perilimfe. Sedangkan skala media mengandung cairan endolimfe.
Bagian dasar skala vestibuli berhubungan dengan tulang sanggurdi melalui suatu jendela
berselaput yang disebut tingkap oval. Sedangkan skala timpani berhubungan dengan
telinga tengah melalui tingkap bundar. Skala media terdapat diantara skala vestibuli dan
skala timpani. Skala media bagian bawah dibatasi oleh membran basilaris. Diatas
membran basilaris terdapat organ korti yang berisi ribuan sel rambut sebagai reseptor
yang berfungsi mengubah getaran suara menjadi impuls.. Reseptor tersebut berhubungan
dengan serabut saraf yang bergabung membentuk saraf pendengar (saraf auditori)dari
saraf otak VIII lalu ke korteks otak bagian pendengaran untuk diinterpretasikan.

 Indera keseimbangan

Indera keseimbangan merupakan indera khusus yang terdapat di dalam telinga.


Indera keseimbangan letaknya dekat indera pendengaran, yaitu di bagian belakang
labirin dan terdiri dari urtikulus, sakulus, serta tiga kanalis semi- sirkularis. Kelima
struktur ini berperan dalam pengaturan keseimbangan tubuh kita. Adapun proses
mendengar pada telinga kita adalah:
Telinga dapat mendengar jika ada gelombang suara, gelombang suara akan
dikumpulkan oleh daun telinga, kemudian disalurkan ke saluran telinga luar.Gelombang
suara akan menggetarkan membran timpani dan diteruskan ke dalam telinga tengah
melalui tulang-tulang pendengaran. Selanjutnya getaran diteruskan ke telinga dalam
melalui tingkap oval dan menggetarkan cairan perilimfe yang terdapat di dalam skala
vestibuli. Getaran cairan itu akan menggetarkan membran Reissner dan cairan endolimfe
dalam skala media, membran basilaris. Saat membran basilaris bergetar akan
menggerakkan sel-sel rambut dan ketika sel-sel rambut menyentuh membran tektorial
maka terjadi impuls yang akan dikirim ke saraf otak VIII lalu ke korteks otak bagian
pendengaran untuk diinterpretasikan.

3. Pengecap (Lidah)
Indera pengecap pada manusia adalah lidah. Pada permukaan lidah terdapat tonjolan kecil
yang disebut papila, sehingga permukaan lidah terlihat kasar.
Berdasarkan bentuknya papila dibedakan menjadi tiga jenis yaitu:
1. Papila piliformis
Papila filiformis adalah papila yng berbentuk seperti benang halus, papila ini banyak
terdapat pada bagian depan lidah.
2. Papila fungiformis
Papila fungiformis adalah papila yang berbentuk tonjolan seperti kepala jamur,
papila ini terdapat pada bagian depan lidah dan bagian sisi lidah.
3. Papila sirkumvalata
Papila sirkumvalata adalah papila yang bentuknya seperti huruf V terbalikdan
terdapat pada pangkal lidah.
Di dalam setiap papila terdapat banyak tunas pengecap atau kuncup pengecap. Setiap
tunas pengecap terdiri dari dua jenis sel yaitu sel penyokong yang berfungsi untuk
menopang dan sel pengecap yang berfungsi sebagai reseptordan memiliki tonjolan
seperti rambut yang keluar dari tunas pengecap.
Setiap tunas pengecap akan merespon secara maksimal terhadap salah satu rasa.
Tunas pengecap dapat membedakan empat macam rasa, yaitu rasa manis, rasa pahit,
rasa asam, dan rasa asin. Tunas pengecap rasa manis lebih banyak terdapat di ujung
lidah, tunas pengecap rasa pahit terletak di pangkal lidah, tunas pengecap rasa asam
terletak di tepi belakang kiri dan kanan lidah, serta tunas pengecap rasa asin terletak di
tepi depan kiri dan kanan lidah. Sejumlah tunas pengecap juga terdapat pada tenggorok
dan langit-langit rongga mulut.
Struktur Kuncup Pengecap
1. Reseptor untuk pengecapan adalah kuncup pengecap, suatu kemoreseptor
yang terletak terutama di lidah, tetapi juga terdapat pada palatum, lunak,
dan epiglotis.
2. Kuncup pengecap terdapat dalam tonjolan mukosa lidah yang disebut
papila.
3. Masing-masing kuncup pengecap merupakan sekumpulan sel penunjang dan
sel sensorik yang memiliki rambut dan menonjol membentuk pori-pori
pengecap sentral, serta dibasahi dengan saliva.
Fungsi Kuncup Pengecap
1. Substansi yang dirasakan harus berbentuk cairan atau larut dalam saliva.
2. Kuncup pengecap bekerja sama dengan reseptor pada rambutpengecap. Hal
tersebut akan menstimulasi dendrit sensorik yang berpilin di sekitar sel-sel
sensorik dan mengakibatkan impuls saraf, yang kemudian ditransmisi di
sepanjang fasial (CN VII) dan saraf glosofaringeal (CN IX) melalui jalur
pengecap menuju insula korteks serebelar.
4. Hidung
Hidung merupakan indera penciuman pada manusia. Hidung merupakanindera khusus
yang terletak di dalam rongga hidung. Daerah sensitif pada indera pencium terletak di
bagian atas rongga hidung.

Struktur indera penciuman terdiri dari:

a. Kemoreseptor olfaktori adalah neuron khusus yang terletak pada epitelium


olfaktori di langit-langit rongga nasal.
b. Epitelium olfaktori mengandung sel pennujang, sel basal dan sel olfaktori,
yang merupakan neuron bipolar dendrit yang berakhir pada rambut halus
olfaktori yang menonjol ke dalam mukus yang melapisi rongga nasal.
c. Mekanisme stimulasi sel-sel olfaktori melalui bau tidak diketahui dengan
rangkap. Depolarisasi terjadi dan mengakibatkan potensial aksi yang
dihantarkan di sepanjang serabut saraf olfaktori sampai ke bulbus olfaktori dan
area olfaktori dalam kortek serebral.
d. Reseptor olfaktori mengadaptasi bau dengan cepat: ada kemungkinan untuk
sadar terhadap bau yang menyengat setelah satu menit.
5. Indera Peraba (Kulit)

Jika dilihat di bawah mikroskop, kulit terdiri dari dua lapisan yaitu lapisan epidermis
dan lapisan dermis.

Lapisan Epidermis adalah lapisan luar yang terus berganti, tipis dan tidak
mempunyai pembuluh darah ataupun sel saraf. Lapisan dermis terletak di bawah
epidermis terdiri atas sel-sel yang longgar dengan letak yang berjauhan, serta banyak
mengandung pembuluh darah. Pada bagian kulit terdapat reseptor khusus untuk dapat
membedakan sentuhan, tekanan, temperatur (panas dan dingin),serta rasa sakit atau
nyeri. Sebagian besar reseptor terletak pada lapisan dermis dan ada juga yang terletak
pada lapisan epidermis. Pada ujung saraf tersebut ada yang terbungkus kapsul jaringan
ikat ( disebut korpuskel) dan ada yang tidak terbungkus ( disebut ujung-ujung saraf
bebas).
Pada umumnya setiap jenis reseptor hanya mampu menerima satu jenis rangsangan
saja. Tipe rasa dan jenis reseptor itu adalah :
1. Nyeri Reseptor rasa nyeri berupa ujung saraf bebas yang terdapat di seluruh jaringan baik
di bagian luar maupun dalam bagian alat dalam.
2. Panas dan dingin, Reseptor untuk rasa panas berupa ujung saraf.
3. Sentuhan, Reseptornys berupa korpus Meissner, dan ujung saraf yang melingkari akar
rambut, yang semuanya terdapat di dekat permukaan kulit. Sedangkan korpus Ruffini
berfungsi pada sentuhan yang kuat.
4. Tekanan, Reseptor tekanan adalah korpus Paccini, korpus Ruffini dan korpus
Krause, yang terletak agak dalam pada kulit.
17
Pada bibir, ujung jari, ujung lidah, dan alat kelamin mengandung banyak sekali
serabut saraf sensorik. Sehingga ujung jari dapat digunakan untuk membedakan
halus dan kasarnya suatu bahan atau dapat digunakan untuk membaca huruf braile
bagi penderita tunanetra.
C. Fungsi Sistem indera pada Manusia

Alat indera kita berfungsi sebagai reseptor atau penerima rangsangan, dan setiap
reseptor berfungsi untuk merespon rangsangan tertentu saja, misalnya mata untuk
merespon rangsangan cahaya, dan hidung sebagai indra pencium berfungsi untuk
merespon rangsangan bau.
D. Gangguan Gangguan Pada Sistem Indera manusia
a. Gangguan Pada Mata
Keadaaan mata setiap anak berbeda-beda. Ada mata normal dan ada mata tidak
normal. Mata tidak normal berarti mempunyai kelainan. Seseorang tidak bisa
melihat suatu benda yang seharusnya dapat dilihat dengan mata normal,
itubertanda mata orang tersebut mengalami gangguan berupa kelainan pada mata.
Orang yang bisa melihat dengan normal tanpa bantuan kacamata disebut emetropi.
Ada beberapa kelainan pada mata, yaitu:
a. Rabun dekat
Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah ketidakmampuan
mata untuk melihat benda yang dekat. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola
matayang pendek sehinggga banyangan jatuh dibelakang retina. Kebiasaan
membaca buku terlalu dekat dan sambil tiduran akan mempercepat
timbulnya cacat mata. Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca
mata berlensa cembung. Lensa cembung merupakan lensa positif.
b. Rabun jauh
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang
berjarak jauh. rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah bola
mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh di
depan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunaan kacamata
berlensa cekung. Lensa cekung merupakan lensa negatif.
c. Rabun jauh dan dekat
Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun tua. Penderita presbiopi
tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat. Supaya penderita
presbiopi dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kacamata rangkap, yaitu
kacamata cembung dan cekung.
d. Rabun senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda
yang berada ditempat remang-remang dan di malam hari. Gangguan ini disebabkan
kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfungsi karena protein rodopson
tidak berbentuk. Orang yang menderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung vitamin A.
e. Buta warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakitini
bersifat menurun. Buta warna ada 2 macam, yaitu :
 Buta warna total, Buta warna total adalah mata bisa melihat warna hitam
dan putih saja.

 Buta warna separuh, Buta warna separuh adalah tidak bisa melihat warna
tertentu, yaitu merah, biru, dan hijau.
f. Katarak, Katarak atau bular mata merupakan gangguan penglihatan. Penyebabnya
adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina.
Penderita ini umumnya berumur diatas 55 tahun. Kelainan mata ini dapat diatasi
dengan operasi mata.
g. Juling, Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian otot-otot
mata. Jika penderita masih anak-anak, maka dapat diperbaiki dengan jalan operasi.
h. Astigmatisme, Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang
disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata. Penderita gangguan ini
tidak mampu melihat garis vertikal dan horizontal. Gangguan mata ini dapat diatasi
dengan menggunakan kacamata yang berlensa silindris.

2. Gangguan pada telinga

Gangguan pada telinga menyebabkan ketulian atau kekurangtajaman pendengaran.


Ada dua penyebab gangguan telinga yaitu gangguan penghantarbunyi dan gangguan
saraf. Gangguan tersebut bisa diatasi dengan menggunakan alat pendengaran
buatan. Beberapa gangguan telinga, yaitu:
 Gangguan telinga yang disebabkan oleh luka pada telinga bagian luar yang
telah terinfeksi atau otitis sehingga mengeluarkan nanah. Gangguan ini
dapat bersifat permanen jika terjadi infeksi yang sangat parah. Penderita ini
harus segera memeriksakan telinganya pada dokter supaya bisa cepat
disembuhkan.
 Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran suara untuk sampai ke
gendang telinga. Oleh karena itu, kita harus membersihkan telinga dari
kotoran dengan kapas minimal satu kali dalam satu minggu.
 Keruskan gendang telinga, misalnya, gendang telinga pecah. Pecahnya
gendang telinga dapat disebabkan oleh dua hal yaitu kapasitas suara yang
didengar terlalu kuat dan terkena benda yang tajam, misalnya
membersihkan telinga dengan peniti atau lidi sehingga menyentuh gendang
telinga dan menyebabkan gendang telinga menjadi sobek. Gendang telinga
sangat tipis.
 Otosklerosis, adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai dengan
gejala tinnitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.
 Presbikusis, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi pada usia
manula.
 Rusaknya reseptor pendengaran pada telinga bagian dalam akibat dari
pendengaran suara yang amat keras.

3. Gangguan Pada Hidung


Dalam keadaan tertentu terkadang manusia kehilangan rasa bau, keadaan ini
disebut asmonia. Asmonia dapat terjadi akibat penyumbatan rongga hidung,
misalnya pilek, terdapat polip atau tumor di rongga hidung, sel pencium rusak
pada infeksi kronis dan ganguan pada saraf I, bulbus, dan traktus olfaktorius atau
kortek otak.

4. Gangguan Pada lidah

Gangguan pada lidah bisa disebabkan oleh makan atau minum sesuatu yang
bersuhu terlalu tinggi dan terlalu rendah sehingga lidah mati rasa, namun
gangguan ini hanya bersifat sementara. Gangguan yang bersifat permanen
misalnya terjadi pada orang yang mengalami trauma pada bagian tertentu otak.
Pada lidah juga sering terjadi iritasi karena luka atau kekurangan vitamin C.

5. Gangguan Pada Kulit


 Eksim
Penyakit kulit yang rentan menyerang pertama adalah eksim atau dermatitis.
Penyakit kulit ini biasanya timbul karena adanya reaksi alergi terhadap zat
kimia tertentu seperti detergen, sabun, obat-obatan, hingga produk kosmetik.
Selain itu, bagi sebagian orang yang memiliki gangguan kulit ini juga sering
disebabkan oleh alergi makanan tertentu. Mulai dari udang, ikan laut, telur,
daging ayam, alkohol, vetsin (msg), dan sebagainya. Selain alergi bahan
kimia dan makanan tertentu, eksim juga bisa disebabkan oleh alergi serbuk
sari tanaman, debu, iklim, hingga masalah emosi. Biasanya penyakit kulit ini
dapat muncul beberapa gejala tertentu. Misalnya rasa gatal yang tidak
tertahankan disertai dengan kulit memerah, pecah-pecah, bersisik. hingga
timbul gelembung kecil berisi air atau nanah. Umumnya eksim dapat terjadi
di tangan, kaki, lipatan paha, dan telinga.
 Kudis
Kedua, peyakit kulit yang rentan menyerang lainnya adalah kudis. Penyakit
kulit ini juga disebut dengan istilah scabies. Kudis atau scabies terjadi akibat
infeksi parasit tungau, yaitu sarcoptes scabiei var hominis. Orang-orang yang
tinggal di lingkungan kumuh dan kotor sangat rentan terinfeksi penyakit kulit
ini. Apalagi jika kebersihan tubuh tidak dijaga dengan baik, risiko terkena
kudis pun semakin meningkat. Penyakit kulit jenis kudis ini biasanya muncul
disertai dengan gejala tertentu. Gejala tersebut dapat berupa rasa gatal yang
tidak tertahankan dan sering muncul di malam hari. Rasa gatal ini bisa
menyerang sela-sela jari kaki, tangan, di bawah ketiak, alat kelamin,
pinggang dan bagian tubuh lainnya. Penyakit ini dapat menular dengan
mudah dari satu orang ke orang lain. Untuk itu, faktor kebersihan diri dan
lingkungan penting untuk diperhatikan.
 Kurap
Penyakit kulit yang rentan menyerang berikutnya adalah kurap. Berbeda
dengan kudis, kurap umumnya disebabkan oleh infeksi jamur. Penyakit ini
biasanya muncul dengan bercak putih, lingkaran-lingkaran bersisik, kondisi
kulit yang lembap dan disertai dengan rasa gatal. Gejala ini biasanya dapat
muncul di bagian tubuh tertentu, seperti leher, tengkuk, serta kulit kepala.
Lagi- lagi, faktor kebersihan kulit menjadi penyebab utama terjadinya infeksi
ini. Sehingga penting bagi Anda untuk membersihkan tubuh secara rutin
dengan mandi 2 kali sehari.
 Bisul
Bisul juga termasuk penyakit kulit yang rentan menyerang tubuh. Biasanya
penyakit kulit ini berupa benjolan merah yang dapat membesar. Benjolan ini
dapat tumbuh di bagian tubuh manapun. Namun umumnya, bisul muncul di
bagian tubuh yang sering lembab, seperti lipatan paha, sela bokong, leher,
ketiak, hingga kepala.Penyakit kulit bisul biasanya disebabkan oleh infeksi
bakteri stafilokokus aureus pada kulit yang melewati folikel rambut, kelenjar
minyak, kelenjar keringat, lantas menyebabkan infeksi lokal. Kebersihan kulit
juga masih menjadi faktor utama terjadinya infeksi ini. Selain itu, risiko bisul
juga semakin meningkat akibat luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes,
produk kosmetik yang menyumbat pori-pori, serta penggunaan bahan kimia
lainnya.
 Melanoma
selanjutnya, penyakit kulit yang mudah menyerang tubuh juga dapat berupa
melanoma. Melanoma merupakan kanker kulit berbahaya yang bisa mengancam
keselamatan nyawa jika tidak mendapatkan penanganan yang cepat dan tepat.
Jenis penyakit kulit ini akan menunjukkan tanda berbahaya, apabila terdapat tahi
lalat di permukaan kulit yang semakin membesar, mengalami perubahan warna,
serta timbul gejala peradangan. Jika Anda mempunyai gejala tersebut, lebih baik
segera memeriksakan diri ke dokter untuk segera mendapatkan penanganan
medis sebelum terlambat.

E. Proses Kerja Sistem Indera Manusia


Proses melihat
Mata bisa melihat benda karena adanya cahaya yang dipantulkan oleh benda
tersebut ke mata. Jika tidak ada cahaya yang dipantulkan benda, maka mata
tidakbisa melihat benda tersebut.

Proses mata melihat benda adalah sebagai berikut:


a. Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata, menembus korneadan
diteruskan melalui pupil.
b. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus lensamata.
c. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh tepat dibintik
kuning.
d. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang, kemudian
disampaikkan ke otak.
e. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak sehingga
manusia bisa mengetahui apa yang mereka lihat.
Proses mendengar
Suara yang didengar oleh manusia akan ditangkap oleh daun telinga, kemudian
sampai ke gendang telinga sehingga membuat gendang telinga bergetar. Getaran
ini diteruskan oleh tiga tulang pendengaran ke tingkap jorong dan diteruskan ke
rumah siput. Di dalam rumah siput, cairan limfe akan bergetar sehinga
merangsang ujung-ujung saraf pendengaran dan menimbulkan impuls saraf yang
ditujukan ke otak. Di dalam otak, impuls tersebut akan diolah sehingga manusia
bisa mendengar dan mengenali suara tersebut.
Proses Hidung bekerja
Hal Ini membuat indra pembau mampu mendeteksi unsur kimia yang beras dari
makanan, benda disekitar bahkan perilaku seksual, mekanisme indra penciuman
dimulai saat hidung mencium aroma tertentu, sel sel dalam hidung yang disebut
dengan sel olfaktori akan memproses dan meneruskan ke otak untuk
diterjemahkan
Proses pengecap
Makanan atau minuman yang telah berupa larutan didalam mulut akan
merangsang ujung” saraf pengecap. Oleh saraf pengecap, rangsangan rasa ini
diteruskan kepusat saraf pengecap diotak, selanjutnya otak menanggapi
rangsangan tersebut sehingga kita dapat merasakan rasa suatu jenis makanan dan
minuman.
Proses indera peraba
caranya yaitu sistem saraf pada kulit yg di gunakan untuk merapa menerima
rangsangan arau reseptor lalu di tranfer ke otak untuk menanggapi bentuk baik
tekstur dri benda yg di rabanya

F. Sistem Indera dan Alat Optik ditinjau dari Fisika, Biologi, dan Kimia termasuk
mekanisme kerja alat indera dengan berbagai alat optik
Istilah umum untuk menyebut sel yang hidup adalah protoplasma. Protoplasma
merupakan suatu sistem yang kompleks dan terdiri dari beberapa bagian yang
heterogen. Di dalam dalam sel-sel itu, unsur- unsur dan molekul berada dalam suatu
sistem sehingga mereka selalu berada dalam gerakan-gerakan yang memungkinkan
terjadinya reaksi kimia. Ukuran molekul dalam protoplasma adalah 0,001 dan 0,1
mikron. Dalam protoplasma molekul-molekul ini selalu dalam keadaan bergerak, yang
disebut gerak Brown. Lapisan luar protoplasma merupakan membran peka rangsang,
artinya kemampuan untuk memberikan jawaban atau respon kepada reseptor bila
dirangsang.
Macam-macam bentuk rangsangan :
1. Rangsangan mekanis : pijakan, pukulan.
2. Rangsangan kimia
3. Rangsangan termis : panas, dingin
4. Rangsangan listrik : strom.
Alat Optik adalah alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan dan hukum
pembiasan sifat cahaya, alat optik merupakan alat yang sistem kerjanya meliputi sifat
sifat cahaya.
Alat optik yang utama yaitu mata, sedangkan alat optik seperti lup, kacamata,
teropong, kamera, mikroskop atau teleskop. Sebenarnya itu semua hanya sebagai alat
bantu mata saja.
Dilansir encyclopedia britannica (2015), optik ilmu yang berkaitan dengan asal usul
dan penyebaran cahaya, ada dua cabang optik, yakni fisik dan geometris
1. Optik fisik berkaitan dengan sifat cahaya itu sendiri,
2. Optik geometris berkaitan dengan prinsip prinsip yang mengatur sifat sifat
pembentukan gambar dari lensa, cermin dan perangkat lain.
BAB III

KESIMPULAN

A. KESIMPULAN

Indera manusia yang pertama adalah mata. Mata manusia ada dua dan berfungsi
untuk melihat. Mata adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa
cahaya. Bola mata terletak di dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak.
Bola mata dapat bergerak dan diarahkan kesuatu arah dengan bantuan tiga
penggerak mata. Bebrapa gangguan mata adalah rabun dekat, rabun jauh, rabun
dekat dan jauh, katarak, astigmatisme, rabun senja, buta warna, dan juling. Indera
yang selanjutnya yaitu telinga, yang merupakan alat indera yang peka terhadap
rangsangan berupa gelombang suara. Telinga manusia mampu mendengar suara
dengan frekuensi antara 20-20.000 Hz. Beberapa gangguan pada telinga
disebabkan karena luka, penumpukkan kotoran, gendang telinga yang rusak,
presbikusis, rusaknya reseptor pendengaran, dan otosklerosis. Kemudian ada
hidung, hidung dapat menikmati aroma harum bunga atau parfum, juga mencium
bau bangkai, hal ini terjadi karena adanya indera penciuman yang terdapat dalam
rongga hidung. Selain itu ada lidah, alat indera yang peka terhadap rangsangan
berupa zat kimia larutan. Dan terakhir ada kulit, kulit adalah alat indera yang
peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri
atau sakit. Kepekaan tersebut disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang
ada padakulit. Manusia harus menjaga dengan baik indera yang sudah diberikan
oleh Tuhan, dan berhati-hati dalam penggunaannya.
DAFTAR PUSTAKA

Rachmat, Agus. 2005. KONSEP DASAR IPA II. Jakarta: Universitas Terbuka. Sudibyo
Elok, Wahono Widodo, Wasis, dan Dwi Suhartanti. 2008. Mari Belajar IPA Ilmu
Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat Perbukuan.

Anda mungkin juga menyukai