Dosen pengampu :
Vendi Kurniawan, S. Kep ,Ns , M. Kes
Oleh Kelompok 4 :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang hanya dengan rahmat serta
petunjuk-nya, kami berhasil menyelesaikan makalah yang berjudul “ KOMUNIKASI
PADA KELUARGA ” untuk memenuhi tugas mata kuliah Komunikasi Dalam
keperawatan II.
Dalam penulisan ini tidak lepas dari pantauan bimbingan saran dan nasehat dari
berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih
kapada yang terhormat dosen Pengampu yang telah memberikan tugas dan
kesempatan kepada kami untuk membuat dan menyusun makalah ini. Serta semua
pihak yang telah membantu dan memberikan masukan serta nasehat hingga
tersusunnya makalah ini hingga akhir.
Karena keterbatasan ilmu dan pengalaman, kami sadar masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini. Oleh karena itu kritik dan saran yang berkaitan
dengan penyusunan makalah ini akan kami terima dengan senang hati untuk
menyempurnakan penyusunan makalah tersebut.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak bisa lepas dari kegiatan komunikasi.
Komunikasi merupakan jalan utama untuk mengekspresikan maksud dari pikiran
seseorang. Salah satu bentuk komunikasi ialah komunikasi terapeutik dalam
bidang kesehatan yang merupakan hubungan timbal balik antara tingkah laku
manusia masa lalu dan masa sekarang yang bertujuan memperbaiki derajat
kesehatan melaui pemahaman yang lebih besar tentang hubungan timbal balik
melalui perubahan tingkah laku sehat ke arah yang diyakini akan meningkatkan
kesehatan yang lebih baik.
Pada realita yang ada memang komunikasi menjadi bagian integral dari
kehidupan kita, tidak terkecuali perawat, yang tugas sehari-harinya selalu
berhubungan dengan orang lain. Entah itu dengan pasien, sesama teman, dengan
atasan, dokter dan sebagainya. Maka komunikasi sangatlah penting sebagai sarana
yang sangat efektif dalam memudahkan perawat melaksanakan peran dan
fungsinya dengan baik.
Selain berkomunikasi dengan pasien, perawat juga berkomunikasi dengan
anggota tim kesehatan lainnya. Sebagaimana kita ketahui tidak jarang pasien
selalu menuntut pelayanan perawatan yang lebih dan membutuhkan informasi
yang jelas. Namun yang tidak boleh dilupakan oleh perawat adalah melibatkan
keluarga terdekat dalam melakukan pengkajian sampai dengan menentukan
diagnosa yang sesuai. Tentunya yang demikian juga membutuhkan sarana
komunikasi yang efektif dan efisien mengingat bahwa keluarga akan sangat
berpengaruh dalam memberikan motivasi kesembuhan kepada pasien. Apabila
ada kesalahan komunikasi antara perawat dengan keluarga pasien, maka tidak
menutup kemungkinan akan berpengaruh banyak terhadap segala macam
intervensi yang dilakukan oleh perawat.
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini meliputi tujuan umum dan tujuan
khusus yaitu:
1.3.1 Tujuan umum
Mengetahui maksud dari komunikasi terapeutik antara perawat dengan
keluarga klien serta memahami bagaimana prosedur komunikasi
terapeeutik tersebut.
1.3.2 Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan makalah ini adalah memberikan
pelajaran baru bagi seorang perawat agar tidak terjadi kesalahan dalam
melakukan komunikasi dengan keluarga klien guna meningkatkan standart
asuhan keperawatan yang ada.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
PEMBAHASAN
1. Mengenal masalah
2. Membuat keputusan tindakan yang tepat
3. Memberikan perawatan pada anggota keluarga yang sakit
4. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat
5. Mempertahankan hubungan dengan fasilitas kesehatan masyarakat.
3.2 Fungsi komunikasi antara perawat dengan keluarga pasien
a. Meningkatkan interaksi antara perawat, pasien, dan keluarga pasien.
b. Mengurangi keraguan dan kecemasan keluarga pasien terhadap kondisi
pasien, proses parawatan untuk pasien, proses rawat inap pasien (misal: di
unit perawatan intensif), dll.
c. Misalkan jika ada berita buruk seperti pasien meninggal atau Pada saat
awal diagnosis buruk, perawat secara aktif berpartisipasi dalam
memberikan informasi, mengklarifikasi informasi medis, dan
mendengarkan tanggapan pasien dan keluarga mereka mengevaluasi
pilihan pengobatan. Selama perawatan aktif seperti kemoterapi, perawat
merupakan kunci dalam mendengarkan kekhawatiran pasien dan gejala
dan pasien pembinaan untuk berbagi keprihatinan ini. Pada penyakit
kambuhan atau stadium akhir atau bagi mereka mendekati akhir hidup,
berkomunikasi tentang keputusan dari keprihatinan yang signifikan
sangat penting.
d. Dapat memberikan pendidikan atau ilmu tambahan kepada keluarga
tentang kesehatan.
e. Mendukung pasien untuk segera sembuh dari sakitnya.
1. Pasien jiwa
2. Pasien end-of-life
a. Persiapan diskusi
Persiapan awal:
Pengetahuan pasien/keluarga tentang penyakitnya
Tujuan diskusi
Perencanaan waktu, lokasi dan setting:
Memberikan bimbingan kepada pasien/keluarga tentang
penyakit pasien sedini mungkin
Ruangan yang pribadi dan tenang
Orang-orang yang hadir:
Keluarga, teman, staf, interpreter
b. Diskusi
Memperoleh pemahaman dan nilai pasien/keluarga
Menggunakan bahasa yang dimengerti pasien/keluarga
Menyelaraskan sudut pandang antara perawat dengan pasien/keluarga
Melakukan pengulangan untuk menunjukkan bahwa kita (perawat)
mendengarkan apa yang telah disampaikan oleh pasien/keluarga
Memahami emosi serta kesulitan pasien/keluarga
Melakukan feedback untuk menunjukkan empati
Bertoleransi
c. Akhir diskusi
Tercapai pemahaman umum
Jangan meninggalkan pasien/keluarga ketika merasa sepi
Menanyakan kepada pasien/keluarga jika pasien/keluarga tersebut ada
yang ingin ditanyakan
Rencana tindak lanjut:
Kapan Anda akan bertemu lagi?
Bagaimana menghubungi Anda?
4.1 Kesimpulan
a. Tujuan dari komunikasi antara perawat dengan klien antara lain untuk
meningkatkan interaksi antara perawat, pasien, dan keluarga pasien,
mengurangi keraguan dan kecemasan keluarga pasien karena, dapat
memberikan pendidikan atau ilmu tambahan kepada keluarga tentang
kesehatan, mendukung pasien untuk segera sembuh dari sakitnya.
b. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti ketika berkomunikasi
dengan keluarga pasien, dan minta keluarga pasien untuk mengulangi
informasi atau arahan yang kita berikan dengan menggunakan bahasa
mereka sendiri untuk mengetahui apakah keluarga pasien sudah
memahami apa yang kita katakan.
c. Informasi tentang kesehatan pasien dapat kita beritahukan kepada
keluarga pasien atau orang terdekat pasien dengan syarat pasien telah
menyetujui untuk memberitahukan kondisinya pada orang tersebut.
4.2 Saran
a. Sebaiknya makalah ini dijelaskan dengan lebih detail sehingga pembaca
bisa lebih mudah untuk memahami materi.
DAFTAR PUSTAKA