Pengaruh Gaya Belajar Visual Auditorial Dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Pengaruh Gaya Belajar Visual Auditorial Dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar Siswa
Email:fajar.isnaeni2016@student.uny.ac.id
ABSTRAK
Kata Kunci: gaya belajar visual, gaya belajar auditorial, gaya belajar kinestetik, dan prestasi
belajar.
ABSTRACT
This observation was aimed at finding the effects of visual, audio,and kinesthetic
lerning styles on the academic achievement of student in elementary school. The results of
this observation are as follows. First, there is a significant effect of visual, auditorial, and
kinesthetic learning styles on learning achievement. Second, there is a significant influence of
visual learning style on learning achievement. Third, there is a significant influence on the
learning style of learning achievement. Fourth, there is a significant influence of kinesthetic
learning style on learning achievement. Fifth, the results of each learning style are presented
in the coefficient of learning achievement. Coefficient of learning style of visual equal to
0,127, coefficient of learning style auditorial equal to 0,166. The kinesthetic learning style
coefficient of 0.148. This means that the higher the use of learning styles, the higher the
student's learning achievement.
Keywords: visual learning style, audio learning style, kinestetik learning style,and
achievement of student
PENDAHULUAN pengetahuan dan keterampilan
yang kedua yakni upaya peningkatan anak didiknya dalam belajar, maka
mempunyai jiwa pengabdian yang yang ada pada siswa. Prestasi belajar
tinggi. Lalu jiwa pengabdian yang masih tetap menjadi indikator untuk
dan melayani sebaik mungkin kepada Prestasi belajar yang baik dapat
anak didik. Maka dari itu, guru juga mencerminkan gaya belajar yang baik
harus selalu belajar, baik untuk ilmu
karena dengan mengetahui dan Gaya belajar merupakan kumpulan
memahami gaya belajar yang terbaik karakteristik pribadi yang membuat
bagi dirinya akan membantu siswa suatu pembelajaran efektif untuk
dalam belajar sehingga prestasi yang beberapa orang dan tidak efektif untuk
dihasilkan akan maksimal. Gaya orang lain (Dunn & Dunn,1993).
belajar (Learning Styles) dianggap
Keefe(1988) menyatakan bahwa
memiliki peranan penting dalam proses
gaya belajar berhubungan dengan cara
kegiatan belajar mengajar. Siswa yang
anak belajar, serta cara belajar yang
kerap dipaksa belajar dengan cara-cara
disukai. Siswa pada umumnya akan
yang kurang cocok dan berkenan bagi
sulit memproses informasi dalam satu
mereka tidak menutup kemungkinan
cara yang dirasa tidak nyaman bagi
akan menghambat proses belajarnya
mereka. Siswa memiliki kebutuhan
terutama dalam hal berkonsentrasi saat
belajar sendiri, belajar dengan cara
menyerap informasi yang diberikan.
yang berbeda, serta memproses
Pada akhirnya hal tersebut juga akan
informasi dengan cara yang berbeda
berpengaruh pada hasil belajar yang
(Sarasin, 1999). Oleh karena itu, jika
belum maksimal sebagaimana yang
gaya mengajar guru tidak
diharapkan.
memperhatikan kebutuhan khusus
Belajar merupakan proses internal mereka, maka belajar tidak akan
yang diukur melalui perilaku. Adanya terjadi. Ketika guru mengajar sesuai
perbedaan kognitif, afektif maupun dengan gaya belajar siswa, guru sama
psikomotor diantara para siswa dengan memberitahu pada siswa
mempengaruhi pilihan belajar mereka bahwa dia mengetahui mereka adalah
yang muncul dalam bentuk perbedaan individu yang mungkin belajar dengan
gaya belajar. Gaya belajar dapat cara berbeda dengan siswa lain.
menjelaskan perbedaan belajar diantara
Menurut DePoter dan Hernacki ,
siswa dalam setting pembelajaran yang
gaya belajar adalah kombinasi dari
sama. Gaya belajar adalah pola
menyerap, dan mengolah informasi.
perilaku spesifik dalam menerima
Menurut Sugihartono (2007)
informasi baru dan mengembangkan
menjelaskan bahwa gaya belajar adalah
keterampilan baru, serta proses
kumpulan karakteristik pribadi yang
menyimpan informasi atau
membuat suatu pembelajaran efektif
keterampilan baru (Sarasin, 1999).
untuk beberapa orang dan tidak efektif
untuk orang lain. Jadi, gaya belajar belajar tampaknya memiliki
berhubungan dengan cara anak belajar, penerimaan yang luas, tidak hanya
serta cara belajar yang disukai. dikalangan pendidik, tetapi dikalangan
Sedangkan menurut Nasution (2009) orangtua dan publik. Penerimaan ini
gaya belajar adalah cara yang tidak mengejutkan karena ide gaya
konsisten yang dilakukan oleh belajar dipromosikan secara aktif oleh
seseorang siswa dalam menangkap vendor yang menawarkan banyak tes
stimulus atau informasi, cara yang berbeda, perangkat penilaian, dan
mengingat, berfikir dan memecahka teknologi online untuk membantu
masalah. pendidik mengidentifikasi gaya belajar
siswa mereka dan menyesuaikan
Gaya belajar adalah merupakan
pendekatan intruksional mereka yang
cara termudah yang dimiliki oleh
sesuai.
individu dalam menyerap, mengatur,
dan mengolah informasi yang diterima. Macam-macam gaya belajar :
Gaya belajar yang sesuai adalah kunci
1. Visual (Visual Learners)
keberhasilan siswa dalam belajar.
Gaya belajar visual menitikberatkan
Dengan menyadari hal ini, siswa
pada ketajaman penglihatan. Artinya,
mampu menyerap dan mengolah
bukti-bukti konkret harus diperlihatkan
informasi dan menjadikan belajar lebih
terlebih dahulu agar mereka paham
mudah dengan gaya belajar siswa
gaya belajar ini mengandalkan
sendiri.
penglihatan atau melihat terlebih
Istilah gaya belajar mengacu dahulu buktinya untuk kemudian bisa
pada pandangan bahwa setiap orang mempercayainya. Ada beberapa
memiliki cara untuk menerima karakteristik yang khas bagi siswa
informasi yang berbeda. Dalam yang memyukai gaya belajar visual ini,
beberapa dekade terakhir, konsep gaya yaitu:
belajar terus mendapat pengaruh. Di Kebutuhan melihat sesuatu
dalam artikel ini, digambarkan bahwa (informasi/pelajaran) secara
minat dan diskusi yang mendalam visual untuk mengetahui atau
bahwa konsep gaya belajar telah memahaminya.
muncul dikalangan pendidik Memiliki kepekaan yang kuat
profesional di semua tingkat sistem terhadap warna.
pendidikan. Selain itu, konsep gaya
Memiliki pemahaman yang mengiatnya. Ciri-ciri gaya belajar
cukup terhadap masalah artistik kinestetik adalah:
Memiliki kesulitan dalam Menyentuh segala sesuatu yang
berdialog secara langsung. dijumpainya, termasuk saat
Terlalu reaktif terhadap suara. belajar.
Sulit mengikuti anjuran secara Sulit berdiam diri atau duduk
lisan. manis, selalu ingin bergerak.
Sering kali salah Mengerjakan segala sesuatu
menginterpretasikan kata atau yang memungkinkan tangannya
ucapan. aktif.
2. Auditori (Auditory Learners) Suka menggunakan objek nyata
Gaya belajar auditori mengandalkan sebagai alat bantu belajar.
pendengaran untuk bisa memahami Sulit menguasai hal-hal abstrak
dan mengingat. Karakteristik model seperti peta, simbol, dan
belajar seperti ini benar-benar lambang.
menempatkan pendengaran sebagai Menyukai praktik/percobaan.
alat utama menyerap informasi atau Menyukai permainan dan
pengetahuan. Artinya, kita harus aktivitas fisik.
mendengar lalu bisa mengingat dan
Fleming dan Mills(1992) dalam
memahami informasi itu. Karateristik
Slameto (2003) mengajukan gaya
siswa yang memiliki gaya belajar ini
belajar (Learning Style) yang meliputi:
adalah:
VARK (Visual, Auditory, Read-write,
Semua informasi hanya bisa
Kinesthetic). Gaya belajar visual
diserap melalui pendengaran.
menitikberatkan ketajaman
Memiliki kesulitan untuk
penglihatan, artinya bukti-bukti
menyerap informasi dalam
konkret harus diperlihatkan terlebih
bentuk tulisan secara langsung.
dahulu agar siswa paham.
Memiliki kesulitan menulis
Kecenderungan ini mencakup
ataupun membaca.
menggambarkan informasi dalam
3. Kinestetik (Kinesthetic Learners)
bentuk peta, diagram, grafik, flow
Gaya belajar kinestetik mengaruskan
chart dan simbol visual seperti anak
individu yang bersangkutan
panah, lingkaran, hirarki, dan materi
menyentuh sesuatu yang memberikan
lain yang digunakan instruktur untuk
informasi tertentu agar bisa
mempresentasikan hal-hal yang dapat perubahan dalam pengetahuan,
disampaikan dalam kata-kata. Gaya pemahaman, keterampilan, nilai, dan
belajar Auditory mengandalkan sikap yang bersifat konstan/berbekas.
pendengaran untuk bisa memahami Keberhasilan suatu proses belajar
sekaligus mengingatnya. Artinya, ditunjukan dengan prestasi belajar.
untuk mengingat dan memahami
Nilai karakter penting sekali
informasi tertentu, yang bersangkutan
dimiliki siswa kelas awal sekolah
haruslah mendengarnya lebih dahulu.
dasar. Hal ini sesuai dengan pendapat
Gaya belajar kinestetik mengharuskan
Mustadi (2011: 6) yakni mengingat
individu yang bersangkutan
pentingnya penanaman karakter di usia
menyentuh sesuatu yang memberikan
sekolah dasar dan mengingat usia
informasi tertentu agar siswa bisa
sekolah dasar merupakan masa awal
mengingatnya.
pembentukan diri, maka penanaman
Prestasi belajar atau hasil karakter yang baik di usia sekolah
belajar akan tampak pada setiap dasar merupakan hal yang sangat
perubahan pada aspek-aspek penting untuk dilakukan. Kurangnya
pengetahuan, pemahaman, kebiasaan, penanaman nilai-nilai karakter seperti
keterampilan, apresiasi, emosional, karakter santun dan tanggung jawab
hubungan sosial, jasmani, budi pekerti dapat mempengaruhi pencapaian
(etika), sikap, dan lain-lain. (Hamalik, prestasi siswa.
2013,p.38). Selanjutnya dinyatakan
METODE
prestasi belajar adalah sebagai suatu
petunjuk mengenai taraf kemampuan Pada penelitian ini
individu dalam melakukan proses menggunakan metode kualitatif yang
belajar. melibatkan siswa SD Negeri
Gembongan dengan cara melakukan
Kemampuan manusia untuk
observasi di kelas. Observasi
menggunakan akalnya merupaka
dilakukan pada saat pelaksanaan
potensi dasar yang memungkinkan
proses pembelajaran yang
manusia belajar. Winkel (2014, p.59)
dilaksanakan di kelas. Subyek yang
mendefinisikan belajar sebagai suatu
diamati adalah guru dan siswa saat
proses psikis yang berlangsung dalam
pembelajaran. Obyek yang diamati
interaksi aktif dengan lingkungannya,
dalah bagaimana gaya belajar siswa
yang menghasilkan sejumlah
saat proses pembelajaran berlangsung. positif dan negatif begitu juga dengan
Gaya belajar apa saja yang tampak saat dampaknya kepada orang tersebut dan
proses pembelajaran, pasti setiap siswa di sekelilingnya. Memang betul ada
memiliki gaya belajar yang berbeda- pola belajar yang tidak baik dan karena
beda. Setelah mengetahui gaya belajar itu menghasilkan prestasi belajar yang
yang berbeda bagaimana guru dalam buruk tetapi kalau pola belajar baik
menyikapi perbedaan tersebut. sudah dijamin mendapat hasil yang
Bagaimana guru memfasilitasi gaya memuaskan. Mutu pendidikannya pun
belajar yang berbeda antara siswa satu mempengaruhi kelangsungan pola
dengan yang lain agar tercipta hasil belajar seorang siswa begitu juga
belajar atau prestasi belajar yang dengan lingkungan siswa tersebut.
dikehendaki. Penelitian ini dilakukan Tetapi yang paling mempengaruhi pola
mulai pertengahan September sampai belajar terhadap prestasi belajar adalah
awal Oktober 2017. siswa itu sendiri. Jika siswa
mempunyai motivasi yang tinggi untuk
Setelah memperoleh data yang
mengembangkan pola belajar maka
diperlukan, lalu data yang diperoleh
pola belajar tersebut akan membaik
dianalisis. Data yang di analisis adalah
dan hasil prestasinya pun juga akan
pengaruh gaya belajar visual, gaya
membaik. Gaya belajar dapat
belajar auditorial, dan gaya belajar
menentukan prestasi belajar anak. Jika
kinestetik secara bersama-sama
diberikan strategi yang sesuai dengan
terhadap prestasi belajar, serta untuk
gaya belajarnya, anak dapat
menganalisis pengaruh gaya belajar
berkembang dengan lebih baik. Gaya
visual. Gaya belajar auditorial, dan
belajar otomatis tergantung dari orang
gaya belajar kinestetik secara masing-
yang belajar. Artinya, setiap orang
masing terhadap prestasi belajar siswa.
mempunyai gaya belajar yang berbeda-
HASIL DAN PEMBAHASAN beda.