Mengenai doktrin ini, KH. Hasyim Asy’ari juga mengutip sabda Rasul bahwa
iman adalah perbuatan yang paling di cintai Tuhan dan menyekutukan Tuhan adalah
kebalikan dari iman.
Selain itu dengan mengutip, beberapa ulama’KH.Hasyim Asy’ari telah
mengatakan bahwa percaya kepada keesaan Tuhan membutuhkan iman dan siapa
saja yang tidak memiliki iman tidak akan percaya kepada keesaan Tuhan.
Definisi ateisme sangat beragam, seseorang yang tidak mempercayai
adanya tuhan dan agama karena tidak dapat dibuktikan secara empiris atau nyata
keberadaannya. Atheisme mendefinisikan secara luas bahwasanya kepercayaan
adanya tuhan maupun dewa adalah tidak nyata.
Secara terminologi agnostik adalah orang yang memiliki pandangan
bahwa ada atau tidaknya Tuhan tidak dapat diketahui. Agnostik lawan kata
dari gnostik yang artinya berpendapat bahwa Tuhan dapat diketahui sebagai ada
atau tidak. Ateis dan teis lebih berimplikasi pada sikap dan tindakan.
Beranjak dari definisi-definisi tersebut kita bisa melihat bahwa di luar sana
sebenarnya banyak didominasi oleh teis agnostik, yakni mereka yang tidak yakin
bahwa Tuhan ada atau tidak namun melakukan peribadatan untuk sekedar jaga-
jaga (ini bisa juga merupakan residu ketakutan yang tertanam sejak kecil akan
neraka dan dosa akibat tidak menyembah Tuhan yang benar) atau alasan lainnya.
Kedua; tak ada tujuan hidup, kecuali untuk dirinya sendiri. Atau
mengabdikan diri untuk kemanusiaan namun tanpa memiliki parameter yang baku
akan benar dan salah kecuali syahwatnya sendiri. Bahkan benar dan salah akan
selalu menjadi sesuatu yang relatif, dan tidak ada yang absolut dalam hidup ini.
Kebenaran adalah yang semata-mata nampak di depan mata.
“Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al Qur’an yang Kami
wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang
semisal Al Qur’an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allah, jika kamu
orang-orang yang benar.” (QS. 2:23)
“Tidaklah mungkin Al Qur’an ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al
Qur’an itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-
hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan)
dari Tuhan semesta alam.” (QS. 10:37)
–Rachman, hlm.480
Valbiant (2012) apa itu agnostik dan perbedaan dengan atheis retrieved
december 23, 2018. From https://andabertanyaateismenjawab.
wordpress.com/2012/10/14/apa-itu-agnostik-apa-perbedaannya
dengan-
atheis/
Iqbal, S (2011) Memahami agnostikisme retrieved december 23, 2018. From
https://tajarrud.wordpress.com/2011/04/05/memahami-agnostikisme/
Fitria, Zeti (2016) ATHEISME NIETZCHE : DALAM PERSPEKTIF
KETAUHIDAN ISLAM MENURUT KH.HASYIM
ASY’ARI.Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya. Retrieved
january 01 2019 from http://digilib.uinsby.ac.id/13892/