Anda di halaman 1dari 2

EMBAHASAN

Pada praktikum kali ini yaitu penentuan kadar paracetamol dalam sediaan obat
menggunakan spektrometri uv-visible. Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk membut
kurva kalibrasi (kurva hubungan antara konsentrasi paracetamol standar dan absorbansi pada
panjang gelombang maksimal), untuk menentukan persamaan regresi linier, dan untuk
menentukan kadar paracetamol dalam sediaan tablet menggunakan spektrofotometer uv-
vis. spektrometri uv-visible merupakan teknik analisa spektroskopis dengan menggunaka sumber
radiasi elektromagnetik dan sinar tampak dengan menggunakan instrumen.prinsip kerja
spektrofotometer uv-vis didasarkan pada hukum Lambert-Beer, bila cahaya monokromatik (Io)
melalui suatu media maka sebagian cahay tersebut ada yang diserap (Ia) sebagian dipantulkan
(Ir) dan sebagian dipancarkan.
Pada percobaan ini dilakukan tiga perlakuan yaitu yang pertam a membuat kurva kalibrasi
dimana kurva hubungan antara konsentrasi paracetamol  standar dan absorbansi pada panjang
gelombang maksimum, yang kedua menentukan persamaan regresi linier, dan yang ketiga
menentukan kadar dari paracetamol tablet. Bahan ang digunakan yaitunAquadest, NaOH 0,1
N, Paracetamol murni dan Sanmol, dimana menurut literatur di farmakope dikatakan bahwa
paracetamol dapat larut dalam NaOH. NaOH ini berfungsi  sebagai pelarut untuk melarutkan
paracetamol yang terdapat alam sampel.
Pada perlakuan pertama, spektrofotometer membutuhkan penentuan panjang gelombang
maksimum, dimana panjang gelombang maksimum merupakan panjang gelombang yang
memberikan absorbansi maksimal terhadap kompleks warna yang terbentuk dari analit.
Penentuan panjang gelombang maksimal dilakukan dengan membuat kurva hubungan antara
absorbansi dengan panjang gelombang dari suatu larutan baku pada konsentrasi tertentu sehingga
diperoleh kurva kalibrasi, maka  kurva kalibrasi larutan standar (senyawa murni obat) dibuat
dalam 6 konsentrasi yaitu ,0028 mg/ml ; 0,004 mg/ml; 0,005 mg/ml; 0,006 mg/ml; 0,007 mg/ml;
0,008 mg/ml. Pada percobaan ini digunakan panjang gelombang 256 nm.
Setelah diperoleh absorbansi sampel paracetamol pada analisis spektrofotometri kemudian
dihitung dan dihubungkan antara hasil kurva kalibrasi dan absorbansi sampel berdaarkan
perhitungan y=bx+a, persamaan ini akan menghasilkan koefisien korelasi (r). Dari persamaan
tersebut diperoleh persamaan regresi y=104, 32x-0,0089, dimana substitusi rata-rata nilai
absorbansi paracetamol  (sanmol) ke y yaitu 6,3x10-3.
Perlakuan selanjutnya yaitu penentuan kadar dari paracetamol dengan menggunakan
spektrofotometer karena secara struktur diketahui bahwa paracetamol memiliki gugus kromofor
dan gugus auxokrom yang menyebabkan senyawa ini dapat menyerap radiasi pada daerah
ultraviolet. Paracetamol memiliki spektrum ultraviolet dalam suasana asam pada panjang
gelombang 245 nm. Adapun kadar paracetamol yang diperoleh yaitu 0,333 mg/ml dengan persen
kadar 66,6 %. Hal ini tidak sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa tablet paracetamol
mengandung asetaminofen tidak kurang dari 95 % dan tidak lebih dari 105 %, serta kesalahan
terjadi pada saat pengenceran.  
 
     I .       KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa;
1.      Pada praktikum ini didapatkan kurva kalibrasi yaitu kurva hubungan antara konsentrasi
paracetamol standar dan absorbsi pada panjang glombang maksimum, dimana diperoleh garis
lurus yang menyatakan hubungan linier dengan panjang gelombang maksimum, yaitu 256 nm.
2.      Persamaan regresi linier yang diperoleh dari percobaan didapatkan nilai R2=0,9392 dengan
persamaan linier y=104, 32x-0,0089
3.      Adapun kadar paracetamol yang didapat sebesar 0,333 mg/ml dengan konsentrasi 0,5mg/ml dan
persen kadar 66,6 %

Anda mungkin juga menyukai