Anda di halaman 1dari 18

Pemanfaatan

Laboratorium
BSL-2 PCR
pasca Covid-
19
Dr dr Budiman Bela, SpMK(K)

PAMKI
Gambaran Umum Laboratorium BSL-2
PCR Covid-19
• Sudah ada pemahaman manajemen lab dan staf mengenai
keselamatan hayati:
• Pelatihan Biorisiko oleh Kementerian Kesehatan
• Tersedia fasilitas BSL-2 sesuai standar
• Prosedur operasional standar untuk transportasi dan pelaksanaan
pemeriksaan molekular patogen infeksius menular lewat udara
• Pengalaman tatakelola pengambilan, transportasi dan penerimaan
spesimen mengandung pathogen infeksius menular lewat udara
• Pengalaman melakukan pemeriksaan molekular patogen infeksius
menular lewat udara
Gambaran Umum Laboratorium BSL-2
PCR Covid-19
• Pengalaman melakukan tatakelola pemeriksaan laboratorium untuk
pengeluaran dan pelaporan hasil cepat
• Pengalaman berpartisipasi dalam uji profisiensi berskala nasional
• Pengalaman menggunakan sistem IT untuk pelaporan nasional
• Pemahaman dampak pelaporan hasil pemeriksaan laboratorium dan
pelaporannya terhadap situasi politik, ekonomi, sosial, budaya,
psikologi dan pengelolaan kesehatan secara nasional dan global
Jenis Penyakit Infeksi

• Pembagian berdasarkan organ:


• Infeksi Saluran Napas Atas & Bawah: Influenza, Adenovirus, RSV, tuberculosis, legionella,
chlamydia, mycoplasma, Coxiella burnettii, bakteri gram positif dan negative lainnya dll
• Infeksi Aliran Darah: HIV, HBV, HCV, CMV, HSV, dll
• Infeksi Saluran Kemih:
• Infeksi Kelamin: GO, HPV, Chlamydia, dll
• Infeksi Saluran Cerna: Salmonella, Campylobacter, Helycobacter, Vibrio cholerae, Shigella
sp, E. coli patogenik, dll
• Infeksi bagian tubuh steril (termasuk susunan saraf, sendi, dll): Neisseria meningitidis,
Haemophilus sp, Streptococcus sp, dll
• Infeksi tulang dan jaringan lunak (otot, kulit): Staphylococcus aureus, Varicella, Herpes
Simplex Virus, dll
Jenis Penyakit Infeksi

• Pembagian berdasarkan penyebab infeksi (Etiologi)


• Bakteri
• Virus
• Jamur
• Parasit (cacing, protozoa termasuk malaria dan amoeba, dll)
• Prion
Jenis Penyakit Infeksi

• Pembagian berdasarkan penyebab infeksi (Etiologi)


• Bakteri : Tuberkulosis, Salmonella sp., Vibrio sp., Shigella sp., Campylobacter
sp., Legionella sp.., Chlamydia sp., Mycoplasma, Ricketssia sp., Brucella sp.,
Coxiella sp, Leptospira sp, dll
• Virus : HIV, Dengue, Hepatitis (A, B, C dll)
• Jamur
• Parasit (cacing, protozoa termasuk malaria dan amoeba, dll)
• Artropoda (kutu, dll)
• Prion
Epidemiologi Penyakit Infeksi

• Kejadian luar biasa (KLB)


• Wabah
• Endemik
• Epidemik
• Pandemik
Jenis Penyakit Menular yang dapat
menimbulkan wabah
• Kolera • Avian Influenza H5N1

• Pes • Antraks

• Demam Berdarah • Leptospirosis


Dengue • Hepatitis
• Campak • nfluenza A baru
• Polio (H1N1)/Pandemi 2009

• Difteri • Meningitis

• Pertusis • Yellow Fever

• Rabies • Chikungunya

• Malaria
Kebutuhan

• Adanya laboratorium rujukan di berbagai tingkatan


• Surveillance penyakit
• Diagnosis penyakit endemik yang spesifik untuk setiap wilayah
geografis
• Ketersediaan pemeriksaan untuk implementasi program nasional:
• TB, HIV, Malaria, Hepatitiis
Pemanfaatan lab BSL-2 PCR pasca Pandemi
Covid-19

• Pemeriksaan molekular Penyakit Infeksi:


• PCR & RT-PCR
• PCR-hibridisasi (Array, dll)
• Spolygotyping
• Line probe assay
• Metoda pemeriksaan molekular lainnya

• Pemeriksaan molekular untuk penyakit selain infeksi:


• Keganasan
• dll
Tantangan

• Penentuan jenis dan jumlah pemeriksaan molekular yang akan


disediakan:
• Jumlah jenis reagen (berdasarkan jenis infeksi/pathogen) yang akan diadakan:
• Uni/Multiplex PCR
• PCR-Hibridisasi pelacak (arra
• Viral load
• Jumlah reagen vs masa kedaluwarsa
• Diperlukan informasi prevalensi penyakit, ketersediaan dokter yang akan
menggunakan informasi hasil pengujian
Tantangan

• Ketersediaan tenaga ahli laboratorium:


• Kemampuan interpretasi hasil pemeriksaan (ekspertise laboratorium):
• Hasil pemeriksaan yang tidak disertai ekspertise laboratorium yang memadai dapat
menyebabkan kesalahan dalam tatalaksana penyakit

• Biaya pemeriksaan:
• Kemampuan finansial pasien secara umum
• Termasuk dalam tanggungan BPJS Kesehatan?
Solusi

• Kesepakatan dengan pengelola program nasional


• Masukan kebutuhan pemeriksaan dari organisasi profesi kedokteran setempat
• Masukan dari organisasi profesi kedokteran laboratorium setempat (PDS Patklin,
PAMKI, PARKI)
• Masukan dari pemasok reagen mengenai jenis reagen, sistem dan bentuk
Kerjasama yang mungkin diadakan
• Pembentukan jejaring dengan laboratorium swasta/pemerintah dan rumah sakit
swasta/pemerintah di berbagai tingkatan
• Pengelolaan (termasuk pemanfaatan tenaga ahli yang tersedia) dan pemasaran
secara profesional
Manajemen Biorisiko

• Penting diimplementasikan agar setiap institusi


dapat memberdayakan BSL-2 yang telah Biorisk
Management
dimiliki sesuai program kerja jangka pendek,
menengah dan panjang yang telah disusun

Performance
Assessment
• SNI ISO 35001:2019 (BSN, 2000)

Mitigation
• Implementasi manajemen biorisiko memerlukan
semua komponen sistem manajemen biorisiko:
• Termasuk Penasehat Biorisiko (Biorisk Advisor) →
Sebagian besar institusi masih menggunakan
istilah Biosafety Officer
Prinsip Penentuan BSL (Biosafety Level)

• Berdasarkan hasil penilaian dan penentuan langkah pengendalian


Biorisiko (Biorisk assessment & mitigation):
• Identifikasi risiko paparan dan dampak paparan
• Mitigasi risiko ke tingkat yang dapat diterima
Kesimpulan

• Fasilitas BSL-2 PCR telah dimiliki oleh labkesda dengan tenaga Kesehatan yang terlatih untuk
melakukan pemeriksaan PCR specimen infeksius menular lewat udara
• BSL-2 PCR Labkesda dapat dimanfaatkan untuk diagnosis dan tatalaksana kasus infeksi dan
surveillance penyakit lainnya
• Diperlukan pembentukan sistem jejaring laboratorium agar laboratorium dapat berfungsi optimal
• Diperlukan tenagah ahli laboratorium yang mampu memberikan ekspertise untuk setiap jenis
pengujian yang dilakukan agar tidak terjadi salah tatalaksana kasus akibat hasil pemeriksaan
yang tidak disertai penjelasan
• Pemasaran dan tatakelola profesional diperlukan untuk pemanfaatan pemeriksaan secara optimal
• Diperlukan penasehat biorisiko (biosafety officer) serta implementasi manajemen biorisiko
laboratorium untuk penjaminan keselamatan dan keamanan hayati berbagai jenis pemeriksaan
yang akan dilakukan di BSL-2 PCR

Anda mungkin juga menyukai