Anda di halaman 1dari 2

PENGENDALIAN OPT APA YANG DIMAKSUD PENGENDALIAN HAYATI Cara aplikasi:

MELALUI APLIKASI AGENS HAYATI Teknik pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman  Beauveria bassiana (BB) dan Metharizium (Met)
(OPT) dengan melibatkan peranan musuh alami dari OPT sebanyak 100 cc sampai 200 cc (1 gelas aqua) per tangki
tersebut. 14 liter.
 Penyemprotan dilakukan berbentuk kabut karena BB
APA YANG DIMAKSUD MUSUH ALAMI dan Met berbentuk spora.
PENGENDALIAN HAMA PENYAKIT SECARA ALAMI,
Suatu organisme ( Hewan/ Tumbuhan) yang dalam  Waktu aplikasi pada pagi hari sampai jam 09.00 dan
TERPADU, MENGUTAMAKAN KELESTARIAN kelangsungan hidupnya memangsa/menumpang pada tubuh sore hari mulai pukul 15.00.
LINGKUNGAN organisme lain.
b. Pias Tricogramma
MENGAPA AGENS HAYATI
Trichogramma sp merupakan serangga parasitoid. Cara
• Pengendalian hayati bersifat selektif kerjanya dalam mengendalikan OPT ini adalah dengan
• Faktor pengendali (agensia) yang digunakan tersedia di terbang mencari kelompok telur penggerek yang masih baru
lapang. untuk diparasit (memasukkan sel ke dalam kelompok telur
• Parasitoid atau predator dapat mencari sendiri inang atau dan makan isi telur) kemudian ketika Trichogramma sp
mangsanya. menjadi dewasa akan tebang dan mencari kelompok telur
• Parasitoid dan predator merupakan pengendali yang bisa penggerek lagi dan seterusnya.
berjalan sendiri (self perpetuating).
• Tidak menimbulkan resistensi terhadap serangga inang Cara aplikasi:
atau mangsanya.
• Pengendalian hayati yang relative murah.  1 Ha membutuhkan Pias Trichogramma sp sebanyak 100
lembar
Beberapa Agens Hayati penyeimbang ekosistem:
Disusun Oleh:  Aplikasi pertama pada persemaian umur 15 hari – 4
Kelompok Jabatan Fungsional lembar
a. Beauveria bassiana dan Metharizium
 Aplikasi kedua tanaman padi berumur 7 – 10 HST
Penyuluh Pertanian Lapangan
diaplikasikan 12 lembar selama 8 kali dengan interval
Agens hayati Beauviria Bassiana (BB) dan Mettarizium
waktu 1 minggu
Anisoptiae (Met) adalah sejenis cendawan yang hanya hidup
 Jarak pasang dari petang pertama 10 – 15 meter
pada serangga tertentu (OPT) seperti Wereng Batang Coklat
kemudian di tengah dengan jarak 25 – 30 meter.
(WBC), wereng hijau, hama putih palsu (HPP), ulat, dan
DINAS PERTANIAN kepinding tanah .
KABUPATEN JOMBANG
TAHUN 2014
 Pada bagian tanaman yang diserang: 3 kali per  Waktu Aplikasi : dianjurkan pada sore hari pukul
musim (umur 15, 25, dan 35 hst) 16.00 s/d selesai atau pagi hari sebelum pukul 09.00.
 Waktu aplikasi : dianjurkan pada sore hari pukul
15.00 s/d selesai atau pagi hari sebelum pukul 09.00. f. Burung Hantu

d. Tricoderma Kemampuan berburu burung hantu ini adalah 5 – 20 ekor


per malam dengan penglihatan serta pendengaran yang
Trichoderma adalah agens hayati pengendali OPT tajam (mampu mendengar suara tikus yang jaraknya 500
Fusarium (mati layu) pada tanaman lombok (cabe), tomat, meter. Burung ini mampu berburu tikus melebihi jumlah
pisang, vamili, terong dan jeruk, bercak daun pada kentang, yang dimakannya. Cara memangsa tikus dengan paruh yang
pelet pada cabe, kresek pada tanaman semangka dan garbis. tajam, jerohan dimakan terlebih dahulu baru dagingnya
Cara aplikasi Pias Tricogramma kemudian tulang-tulangnya dimuntahkan. Burung hantu
Cara aplikasi: dikembangkan dengan pembuatan pagupon di areal
persawahan
 Aplikasi dari Trichoderma,sp untuk mati layu yaitu
dengan disiramkan pada pangkal, sebaiknya 1 minggu
sebelum tanam.
 Untuk mengatasi bercak daun dan pellet dengan cara
disemprotkan 100 – 200 ml/tangki (14 liter) dengan
volume semprot 500 liter/hektar.
 Waktu Aplikasi : dianjurkan pada sore hari pukul
15.00 s/d selesai atau pagi hari sebelum pukul 09.00
Sundep dan Beluk dikendalian Pias Tricogramma
e. Nematoda Enthomopatogen (NEP)
c. Coryne Bacterium
Pagupon Burung Hantu
Corine Bacterium (CN) ini merupakan agens Nematoda Entomopatogen adalah agens hayati Cacing
antagonis dari Bakteri Xanthomonas sehingga efektif pengendali Ulat grapyak dan ulat tanah pada tanaman
menghentikan serangan dan melindungi dari kresek. tembakau, penggerek batang pada tanaman padi, kutu dan
Cara Aplikasi: ulat pada tanaman melon dan semangka.

Cara aplikasi:
 Cara aplikasi CN adalah CN sebanyak 5 ml/liter (200
ml/10 liter air) untuk merendam benih.
 Memeras spon dalam air dan diulang beberapa kali.
 Penyemprotan 100 – 200 ml/tangki (14 liter) dengan
volume semprot 500 liter/hektar.  Kemudian dimasukkan ke dalam tangki 14 liter dan
disemprotkan pada bagian tanaman yang terkena hama
seluas 500 m2.

Anda mungkin juga menyukai