Anda di halaman 1dari 74

1

MATERI PEMBELAJARAN SEJARAH KEBUDAYAAN


ISLAM DI MI/ SD

Disusun Guna Memenuhi Tugas

Mata Kuliah : Pembelajaran SKI MI/ SD

Dosen Pengampu : Elly Mufidah, M.S.I

oleh:
1. Safratul azimah (2317020)
2. Silvy Rizma Oktavia (2317023)
3. Niya Komariyah (2317027)
4. Hasna Qorina (2317029)
5. Rizqi Firdayanti (2317030)
6. Khoirun Nabillah (2317035)
7. Firda Faridhotun Khasanah (2317038)
8. Maliyah (2317046)
9. Ifati Zuhria (2317051)
10. Irka Hardianti (2317061)
KELAS A
JURUSAN PGMI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
PEKALONGAN
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdullilah,puji syukur kehadirat Allah swt.atas segala nikmat dan


karunia-Nya sehinggamakalah yang berjudul“Materi Pembelajaran Sejarah
Kebudayaan Islam di MI/SD” ini dapat diselesaikan. Salawat dan salam
senantiasa tercurahkepada sebaik-baik manusia, nabi Muhammad saw,
keluarganya, dan sahabatnya.
Makalah ini tentu tidak terlepas dari kekurangan dan kesalahan. Oleh
karena itu, penulis dengan senang hati menerima saran dan kritik konstruktif dari
pembaca guna penyempurnaan penulisan makalah ini. Akhirnya, semoga makalah
ini menambah khasanah keilmuan dan bermanfaat bagi mahasiswa. Amin yaa
robbal ‘alamin.

Pekalongan, 24 September 2019

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................ i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BABI PENDAHULUAN...................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................ 1
B. Rumusan Masalah................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN......................................................................... 2
A. Materi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI........ 2
B. Materi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di SD........

BABIII PENUTUP..................................................................................
A. Simpulan................................................................................ 71

DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 72

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Materi pembelajaran merupakan bagian yang penting dalam proses
belajar mengajar, yang menempati kedudukan yan menentukan keberhasilan
belajar mengajar yang berkaitan dengan ketercapaian tujuan pengajaran, serta
menentukan kegiatan-kegiatan belajar mengajar.
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu bagian
dari mata pelajaran Pendidikan Agama Islam yang diarahkan untuk
menyiapkan peserta didik mengenal, memahami, menghayati Sejarah
Kebudyaan Islam. Mata pelajaran sejarah kebudayaan Islam memiliki tujuan
untuk membekali peserta didik untuk membangun masa depan yang lebih
baik, yaitu sebagai berikut: (a) Mengetahui lintasan peristiwa, waktu, dan
kejadian yang berhubungan dengan kebudayaan Islam; (b) Mengetahui
tempat-tempat bersejarah dan para tokoh yang berjasa dalam perkembangan
Islam; (c) Memahami bentuk peninggalan bersejarah dalam kebudayaan Islam
dari satu periode ke periode berikutnya.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut perlu kiranya merumuskan
masalah sebagai pijakan untuk terfokusnya kajian makalah ini. Adapun
rumusan masalahnya sebagai berikut.
1. Apa Saja Materi Pembelajaran SKI pada Kelas 3-6 di MI?
2. Apa Saja Materi Pembelajaran SKI pada Kelas 3-6 di SD?
C. Tujuan Penulisan
Dari rumusan masalah diatas, maka tujuan pembuatan makalah ini
adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui Materi Pembelajaran SKI pada Kelas 3-6 di MI?
2. Mengetahui Materi Pembelajaran SKI pada Kelas 3-6 di SD?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Materi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di MI

1. KELAS 3 SEMESTER 1 DAN 2

Kelas dan Pelajaran Tema Sub Tema


Semester

Kelas 3 1 Keadaan Sosial a. Keadaan Geografis Masyarakat Arab Pra-Islam.


Semester 1 Budaya Semenanjung Arab, secara geografis merupakan
Masyarakat bagian benua Asia di sebelah barat daya Asia yang
Arab Pra-Islam dibatasi oleh Laut Merah di sebelah barat, Laut Arab
dan Samudra Hindia di sebelah selatan, Teluk Oman
dan Teluk Arab di sebelah timur, Daratan Syam di
sebelah timur. Serta Teluk Persia di sebelah timur laut.
Luas kawasan ini sekitas 3.237.500 Km2, yang
sekarang meliputi berbagai Negara, yaitu Saudia
Arabia, Yuman, Oman, Qatar, Bahrain, Kuwait, Uni
Emirat Arab, serta wilayah bagian selatan dari Iraq
dan Yordania.1
b. Kehidupan Sosial Masyarakat Arab Pra-Islam.
Bangsa Arab memiliki karakter yang positif
seperti pemberani, ketahanan fisik, kekuatan daya
ingat, hormat akan harga diri dan martabat, penganut
kebebasan, loyal terhadap pimpinan, pola hidup
sederhana, ramah, ahli syair dan sebagainya. Tapi
karakter baik mereka terkikis oleh kejahiliyahan

1
Dr Ahmad Choirul Rofiq, M.Fil.I, Cara Mudah Memahami Sejarah Islam,
(Yogyakarta:IRCiSoD,2019), hlm.50-51
2
mereka. Artinya mereka melakukan kebiasaan-
kebiasaan buruk seperti minum khamr (arak) sampai
mabuk, berzina, berjudi, merampok dan sebagainya.
Mereka menempatkan kaum perempuan pada
kedudukan yang sangat rendah. Selain itu, sistem
perbudakan berlaku di masyarakat Arab. Para majikan
memiliki kebebasan memperlakukan budaknya.2
Secara garis besar, kondisi masyarakat mereka bisa
dikatakan lemah dan buta. Kebodohan mewarnai
segala aspek kehidupan.3
c. Kebudayaan Masyarakat Arab Pra-Islam.
Kebudayaan masyarakat Arab pra-Islam yang
paling menonjol adalah bidang sastra bahasa Arab,
khususnya syair Arab, orang arab sangat pandam
membuat syair bahkan ada beberapa pasar tempat
penyair berkumpul yaitu pasar Ukaz, Majinnah, dan
Żul Majaz. Di pasar-pasar itulah penyair-penyair
memperdengarkan syairnya yang sudah disiapkan.4

2 Keadaan a. Kehidupan Ekonomi Masyarakat Arab Pra-Islam.


Perekonomian Faktor geografis ikut berpengaruh terhadap
Masyarakat kehidupan ekonomi masyakarat Arab. Penduduk di
Arab Pra-Islam daerah subur biasanya menggeluti pertanian.
Sedangkan, mereka yang bertempat di daerah strategis
cenderung memilih perdagangan. Selain pertanian dan
perdagangan, masyarakat Arab juga membuat produk
kerajinan, mengolah hasil tambang, dan mengelola
pertenakan.5

2
Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Buku Siswa
Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 3 MI, (Jakarta: Kementerian Agama RI, 2016), hlm. 5
3
Annemarie Schimmel, Islam Interpretatif, (Depok, Inisiasi Press, 2003) Hal 9-11
4
Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Op.Cit, Hlm. 6
5
Dr Ahmad Choirul Rofiq, M.Fil.I, Op.Cit, hlm. 64-65
3
3 Agama dan a. Agama Masyarakat Arab Pra-Islam.
Kepercayaan Pada awalnya, masyarakat Makkah adalah
Masyarakat penganut agama tauhid yang dibawa oleh Nabi Ibrahim
Arab Pra- As. Kemudian dilanjutkan oleh putranya Nabi Ismail
Islam As. Setelah Nabi Ismail As. wafat, masyarakat Makkah
mulai pindah menyembah selain Allah.
b. Kepercayaan Masyarakat Arab Pra-Islam.
Disamping kepercayaan terhadap penyembahan
berhala, ada kepercayaan lain yang berkembang di
Makkah, yaitu: • Menyembah Malaikat dan
menyembah Jin, Ruh, atau hantu. Sebagian masyarakat
Arab menyembah jin, hantu, dan ruh leluhur mereka.
Mereka mengadakan sesajian berupa kurban binatang
sebagai bahan sajian agar mereka terhindar dari bahaya
dan bencana.6

4 Masa Kanak- a. Kelahiran Nabi Muhammad Saw.


Kanak Nabi Nabi Muhammad, menurut sejarawan tterlahir
Muhammad tanggal 12 Rabiul awwal 570 M tahun gajah. Peristiwa
Saw kelahiran beliau dipenuhi dengan kejadian-kejadian
yang luarbiasa, dimulai dengan peristiwa padamnya
api abadi di kerajaan Persia, hancurnya sesembahan
batu di sana, dan penyerangan pasukan bergajah untuk
menghancurkan Ka’bah.

b. Pengasuhan Awal Nabi Muhammad Saw.


Nabi Muhammad Saw, setelah dilahirkan oleh
ibunya, beliau disusui Tsuwaibah Al-Aslamiyah
selama 3 hari. Kemudian Nabi diserahkan oleh ibunya

6
Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Op.Cit, hlm. 17-
20
4
kepada seorang wanita Badiyah yang bernama
Halimatussa’diyah dari Bani Sa’ad Kabillah Hawazin
disana Nabi Muhammad di asuh dan dibesarkan
selama 4 tahun.
c. Nabi Muhammad Saw dalam Asuhan Ibunya.
Saat Muhammad berusia kira-kira 6 tahun beliau
dibawa oleh ibunya ke Madinah bersama-sama dengan
Ummu Aiman. Maksud membawa Nabi ke Madinah
ini, pertama untuk memperkenalkan ia kepada keluarga
neneknya Bani Najjar, dan kedua untuk berziarah ke
makam ayahnya, ‘Abdullah. Kemudian diperlihatkan
kepadanya rumah tempat ayahnya ketika dirawat di
waktu sakit sampai meninggal, dan pusara tempat
ayahnya dimakamkan. Mereka tinggal disana kira-kira
1 bulan. Ketika akan kembali ke Makkah dan baru
sampai di kampung Abwa’, tiba-tiba Aminah jatuh
sakit, sehingga meninggal dan dimakamkan di sana
juga.7
d. Nabi Muhammad Saw dalam Asuhan Kakeknya.
‘Abdul Muṭṭalib kakek Nabi Muhammad Saw. itu
sangat sayang kepadanya. Dengan kasih sayang yang
diberikan oleh kakeknya itu, Nabi Muhammad Saw.
merasa terhibur dan dapat melupakan kemalangan
nasibnya terhadap kematian ibunya. Keadaan ini tidak
lama berjalan. Sebab, baru saja berselang 2 tahun ia
merasa terhibur di bawah asuhan kakeknya, akan tetapi
kakeknya yang baik hati itu meninggal pula dalam usia
80 tahun. Nabi Muhammad Saw. ketika itu baru
berusia 8 tahun.
e. Nabi Muhammad Saw dalam Asuhan Pamannya.

7
Ibid, hlm. 24-29
5
Abu Thalib mengasuh Nabi hingga menjadi
dewasa. Dia pulalah yang melindungi jiwa Nabi
Muhammad Saw., baik sewaktu masih kanak-kanak
maupun setelah menjadi Rasul. Oleh karena itu, Nabi
Muhammad Saw. sangat sayang terhadap pamannya
itu.8

Kelas 3 5 Masa Muda a. Masa Remaja Nabi Muhammad Saw.


Semester 2 Nabi Masa remaja Nabi Muhammad dilalui dalam
Muhammad sebuah lingkungan yang sangat baik. Bersama
Saw pamannya, Nabi hidup dengan sederhana karena Abu
Ṭalib adalah orang yang sederhana secara materi dan
gaya hidup.
Kesederhanaan itu membuat Nabi menjadi sosok
yang mudah berempati pada kaum lemah, miskin dan
terpinggirkan. Nabi juga dikenal aktif dalam kehidupan
sosial dan dikenal sebagai pekerja keras. Bila tiba
bulan-bulan suci, kadang Nabi tinggal di Makkah
dengan keluarga, kadang pergi bersama mereka ke
tempat-tempat yang berdekatan dengan Ukaz,
Majinnah dan Żul-Majaz, mendengarkan sajak-sajak
yang dibawakan oleh penyair-penyair hebat.
b. Perilaku Nabi Muhammad Saw.
Beberapa aktivitas dan perilaku Nabi dalam
kehidupan masa remajanya yang tercatat sejarah antara
lain:
1. Perjalanan Ke Syam. Nabi Muhammad Saw.
2. Menjadi penggembala kambing. Nabi
Muhammad Saw.
3. Meninggalkan tradisi buruk. Muhammad Saw.

8
Ibid, hlm. 27-32
6
c. Sifat-Sifat Nabi Muhammad Saw muda.
Semenjak kecil Nabi Muhammad Saw. telah
memiliki sifat jujur dalam berdagang, tabah, sabar,
hormat, taat, dan rajin bekerja. Hal itu tampak ketika
beliau menjadi seorang penggembala kambing.Nabi
Muhammad Saw. tidak malu menjalankan
pekerjaannya itu untuk mencukupi kebutuhan
hidupnya sehari-hari.9

6 Masa Dewasa b. Pernikahan Nabi Muhammad Saw.


Nabi Peristiwa tentang cara dagangnya Nabi Saw. itu
Muhammad diceritakan Maisyarah ke Khadijah. Lantas Khadijah tertarik
Saw dan mengutus Nufaisah Binti Mun-ya untuk menemui Nab
agar mau menikah dengan Khadijah. Setelah itu Nab
memusyawarahkan kepada pamannya dan disetujuinya
akhirnya Khadijah menikah dengan Nabi Muhammad
Sawdengan mas kawin 20 ekor Onta Muda. Usia Khadijah
waktu itu 40 tahun dan Nabi Muhammad Saw. 25 tahun
Dalam perkawinannya Nabi dianugerahi 6 putra-putri yaitu
Qāsim, Abdullāh, Zainab, Ruqayyah, Ummu Kulṡum dan
Fāṭimah. Semua anak laki-laki Nabi wafat waktu masih keci
dan anak perempuannya yang masih hidup sampai Nab
wafat adalah Fāṭimah.
c. Cara berdagang Nabi Muhammad Saw.
Selama berdagang ia sangat tekun, jujur, ramah, dan
murah senyum kepada pembeli yang datang. Nab
Muhammad Saw. tidak pernah membohongi pembeli. Jika ia
melihat ada barang dagangan yang cacat, maka ia tunjukkan
kecacatannya. Jika barang tersebut berharga murah, maka ia
tidak akan menjual dengan harga yang mahal.10
9
Ibid, hlm. 38-40
10
Ibid, hlm. 43-44
7
d. Kebijaksanaan Nabi Muhammad Saw.
Pada usia 35 tahun lima tahun sebelum keNabian
ada suatu peristiwa yaitu Makkah dilanda banjir besar
hingga meluap ke Baitul Haram. Dengan peristiwa itu
orang-orang Quraisy sepakat untuk memperbaiki
Ka’bah.
Ketika pembangunan sudah sampai di bagian
Hajar Aswad mereka saling berselisih tentang siapa
yang meletakkan hajar Aswad ditempat semula dan
perselisihan ini sampai 5 hari tanpa ada keputusan dan
bahkan hampir terjadi pertumpahan darah. Akhirnya
Abu Umayah menawarkan jalan keluar siapa yang
pertama kali masuk lewat pintu masjid itulah orang
yang memimpin peletakan Hajar Aswad. Semua pada
sepakat dengan cara ini. Allah Swt menghendaki
ternyata yang pertama kali masuk pintu masjid adalah
Rasulullah Saw. dan yang berhak adalah Rasulullah.
Orang-orang Quraisy berkumpul untuk
meletakkan Hajar Aswad. Rasulullah meminta sehelai
selendang dan pemuka-pemuka kabilah supaya
memegang ujung-ujung selendang lalu
mengangkatnya bersama-sama. Setelah mendekati
tempatnya Nabi mengambil Hajar Aswad dan
meletakkannya ke tempat semula akhirnya legalah
semua. Mereka pada berbisik dan menjuluki “Al-
Amin” yang artinya dapat dipercaya. 11
d. Sifat-Sifat Nabi Muhammad Saw.
Semenjak kecil Nabi Muhammad Saw. telah

11
Idid, hlm. 45
8
memiliki sifat tabah, sabar, hormat, taat, dan rajin
bekerja. Dengan sifatnya yang jujur, sejak kecil
Muhammad sudah dikenal sebagai anak yang dapat
dipercaya. Beliau sangat dicintai oleh teman-teman
sebayanya karena tidak pernah bohong, tidak
sombong, maupun menyakiti orang lain. Sifat-sifat
yang dimiliki Nabi Muhammad Saw. inilah yang harus
kita tiru dan kita praktikkan dalam kehidupan sehari-
hari.

7 Bukti-Bukti a. Peristiwa yang Mengiringi Malam Kelahiran


Kerasulan Muhammad Saw.
Nabi Peristiwa yang mengiringi kelahiran Muhammad
Muhammad adalah Kesaksian pedagang Yahudi Makkah dan
Saw Yahudi penduduk Yatsrib dan peristiwa di Persia Di
malam kelahiran Rasulullah Saw. istana Kisra hancur,
empat belas berandanya runtuh, api Persia
(sesembahan orang-orang Majusi) yang tidak pernah
padam selama seribu tahun menjadi padam, danau,
Sawah menyurut.12
b. Masa Kanak-Kanak Nabi Muhammad Saw.
Pada suatu hari ketika beliau sedang bermain
bersama anak-anak lain, Nabi Muhammad Saw.
didatangi malaikat Jibril. Malaikat Jibril memegangi
Nabi Muhammad Saw. dan membelah dadanya.
Malaikat Jibril mengeluarkan jantung Nabi
Muhammad Saw. dan menyingkirkan sebuah
gumpalan. Malaikat Jibril kemudian memandikan
Nabi Muhammad Saw. dalam baskom dari emas

12
Ibid, hlm. 46-51
9
dengan air dari sumur Zamzam yang suci di dekat
Ka’bah, sebelum menutup kembali dada Beliau.
c. Pengasuhan Pamannya.
Menurut adat kebiasaan, jika bertambah jiwa
tentulah bertambah pula beban dan biaya hidup. Bagi
Abu Ṭalib, lain halnya dari yang lain, bahkan
sebaliknya yang terjadi. Jika dia makan bersama
dengan Muhammad, maka makanan yang sedikit itu
menjadi berat, cukup dan kenyang, tetapi jika makan
tak bersama Muhammad, maka makanan itu
berkurang-kurang dirasakannya. Oleh karena itu,
mereka selalu makan bersama Muhammad. Abu Ṭalib
juga terkejut ketika tahu bahwa perilaku anak ini beda
dengan perilaku anak-anak lainnya. Tak seperti anak-
anak sekitamya, Muhammad Saw. tak pernah tamak
dengan makanan. Tak seperti adat yang berlaku pada
masa itu.
d. Awan Menaungi Perjalannya.
Keajaiban awan ini sangat terkenal dan telah
disaksikan oleh banyak orang termasuk Maisarah di
saat pergi bersama Muhammad Saw. ke daerah Syam
membawa dagangan Khadijah, demikian juga
Khadijah, pembantu-pembantu wanitanya, dan
lainnya.13
e. Rahim Khadijah yang Berusia 40 Tahun Menjadi
Subur.
Nabi Muhammad Saw menikah di usia yang ke
25 dengan Khadijah yang berusia 40 tahun. Seperti
biasanya, usia 40 tahun adalah batas masa kesuburan

13
Ibid, hlm. 51-55
10
perempuan. Namun ketika menikah dengan
Muhammad Saw, justru rahim Khadijah menjadi
semakin subur. Dari hasil perkawinan yang berkah ini,
lahir 6 orang anak yaitu: Qāsim, Ummu kulṡum,
Ruqayyah, Zainab, Fāṭimah dan Abdullāh.
f. Tanda KeNabian yang Ada di Antara Dua
Pundaknya.
Tanda keNabian yang satu ini disebut dengan
Khatam An-Nubuwwah yang dia bawa sejak lahir.
Khatam An-Nubuwwah artinya stempel keNabian.
Tanda ini adalah tahi lalat berwarna hitam kekuning-
kuningan.
g. Kabar Para Nabi dan Kitab-kitab
Sebelumnya Berita kerasulan Muhammad Saw
yang disampaikan oleh pedagang Yahudi di Makkah,
penduduk Yahudi Madinah, pendeta Buhaira di
wilayah Syam dan pendeta Waraqah bin Naufal di
Makkah mengisayaratkan adanya kabar tersebut dari
kitab dan para Nabi dahulu. Tanda-tanda kerasulan
Muhammad Saw yang diselidiki oleh Salman Al-
Farisy atas wasiat seorang pendeta kristen Umuriyah
dan oleh Tanukhi, utusan raja Romawi Timur di saat
itu, juga semakin memperjelas masalah ini. Namun,
karena disinyalir kitab-kitab terdahulu ini telah banyak
dirubah oleh tangan-tangan manusia, berita kerasulan
tersebut hampir tidak ditemukan lagi sekarang ini.

8 Memahami a. Memahami Peristiwa Kerasulan Nabi Muhammad


Peristiwa Saw.
Kerasulan Nabi Muhammad Saw. bertafakur untuk
Nabi memikirkan jalan keluar agar kaumnya tidak lagi

11
Muhammad menyembah berhala. Tempat yang digunakan
Saw Muhammad untuk bertafakur adalah gua Hira.
Awalnya, Muhammad bertafakur hanya beberapa jam
saja. Akan tetapi, lama-kelamaan ia menghabiskan
waktu berhari-hari untuk bertafakur.
Tafakur yang dilakukan Muhammad bertujuan
untuk menjauhkan jiwa dan raganya dari urusan
keduniawian. Dengan bertafakur, Muhammad juga
terhindar dari pergaulan dengan orang-orang yang
berakhlak buruk. Memang, sejak usia remaja
Muhammad tidak suka bergaul dengan orang yang
senang mabuk-mabukkan, foya-foya, dan berjudi.
Dengan demikian, jiwa dan raga Muhammad benar-
benar suci.
b. Nabi Muhammad Saw Menerima Wahyu Pertama.
Ketika Nabi Muhammad Saw. berusia 40 tahun,
beliau mengalami peristiwa yang luar biasa. Tepatnya,
pada tanggal 17 Ramadhan atau tanggal 6 Agustus 611
Masehi, Muhammad melihat cahaya terang benderang
di gua Hira. Dikisahkan bahwa malaikat Jibril muncul
dengan cahaya membutakan di hadapan Nabi
Muhammad Saw. ke mana pun beliau memandang.
Jibril adalah malaikat yang bertugas menyampaikan
wahyu dari Allah Swt.. Saat itu Jibril muncul dalam
wujud manusia.14

2. KELAS 4 SEMESTER 1 DAN 2

Kelas dan Pelajaran Tema Sub Tema

14
Ibid, hlm. 56-70
12
Semester
Kelas 4 1 Dakwah Nabi a. Masa awal dakwah Nabi Muhammad Saw.
Semester 1 Muhammad
Nabi Muhammad Saw. menerima wahyu yang
Saw.
pertama dari malaikat Jibril di Gua Hira. Waraqah bin
Naufal menyampaikan bahwa Nabi Muhammad Saw.
adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Allah. Surat al-
Muddassir ayat 1-7 yang memerintahkan bahwa Nabi
Muhammad Saw. untuk berdakwah kepada umat
manusia. Berdakwah secara sembunyi-sembunyi
merupakan dakwah yang pertama dilakukan selama 3-
4 tahun di rumah Arqam bin Abil Arqam. Setelah itu
Nabi Muhammad berdakwah secara terang-terangan
dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian sesuai dengan
firman Allah yang berisi perintah berdakah secara
terang-terangan adalah surah al-Hijr ayat 94.

b. Tantangan dakwah Nabi Muhammad Saw. dan


para sahabat
Tantangan yang paling terberat ketika Nabi
Muhammad Saw berdakwah adalah tantangan dari
paman Nabi Muhammad Saw, penentangan dari
penguasa Mekah, pemboikotan Bani Hasyim dan Bani
Muthallib dan penyiksaan oleh para pemilik budak dan
kafir Quraisy kepada para sahabat.
c. Ketabahan dan keteladanan Nabi Muhammad
Saw. dalam berdakwah.
Ketabahan Nabi Muhammad Saw. yaitu beliau
tetap tabah, sabar dalam berdakwah meskipun banyak
tantangan dan rintangan, memiliki akhlak yang sangat
mulia serta memiliki budi pekerti yang luhur. Nabi
Muhammad memberikan keteladanan kepada kita

13
untuk selalu sabar dalam menjalankan ketaatan,
menjauhi kemaksiatan dan menghadapi masalah.

2 Nabi a. Nabi Muhammad Saw. santun dalam


Kepribadian menyampaikan kebenaran
Muhammad Perilaku santun Nabi Muhammad diantaranya
Saw. santun dalam bicara, santun dalam perbuatan, santun
pengambilan keputusan dan santun ketika berhadapan
dengan orang yang membencinya. Sifat wajib bagi
Nabi Muhammad antara lain Siddiq, Amanah, Tablig,
Fathonah.
b. Nabi Muhammad Saw. sebagai Rahmat bagi
seluruh alam.
Tugas Nabi Muhammad Saw. sebagai Rahmat
bagi seluruh alam terdapat dalam surah al-Ahzab/33
ayat 45-46 adalah:
1. Syahidan yaitu menjadi saksi bagi seluruh umat
2. Mubasysyiran yaitu pemberi kabar gembira kepada
umat yagng beriman
3. Naziran yaitu pemberi peringatan kepada orang
yang tidak beriman
4. Da’iyan Ilallah yaitu penyeru kepada agama Allah
Swt, agar mau memeluk agama Islam
5. Sirajan Muniran Yaitu cahaya yang menerangi umat
manusia yang hidup dalam kegelapan dengan ajaran
Islam.

3 Hijrah para a. Peristiwa hijrah ke Habasah


sahabat Nabi Hijrah adalah pindah dari suatu tempat ke tempat
Muhammad yang lain. Hijrah ke Habasah tahap pertama terjadi
Saw. ke pada bulan Rajab tahun ke-5 kenabian terdiri dari

14
Habasah rombongan 10 orang pria dan 5 orang wanita dipimpin
oleh Utsman bin Affan. Sedangkan hijah ke Habasah
tahap kedua dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib terdiri
dari 83 pria dan 18 wanita.
b. Sebab-Sebab Nabi Muhammad Saw.
menganjurkan sahabat hijrah ke Habasah

1. Karena keadaan kaum muslimin di kota Mekah


sangat memprihatinkan
2. Kaum muslimin selalu disiksa dan dianiaya oleh
kaum kafir Quraisy
3. Kekerasan yang dilakukan kaum kafir Quraisy dan
para pemimpi mereka terhadap kaum lemah dari
kaum muslimin semakin meningkat
4. Kaum muslimin diperlakukan dengan buruk,
bahkan tidak segan-segan di bunuh oleh kaum kafir
Quraisy.
c. Kesabaran para sahabat Nabi Muhammad Saw.
pada peristiwa hijrah ke Habasah.

Kesabaran para sahabat pada peristiwa hiijrah yaitu:


1. Para sahabat sabar dalam menghadapi kekejaman
kaum kafir Quraisy
2. Para sahabat tetap tabah terhadap siksaan, hinaan
dan cacian dari kafir Quraisy
3. Para sahabat tetap teguh dalam beriman meskipun
nyawa yang menjadi taruhan
4. Para sahabat rela berkorban dan selalu tabah dalam
menghadapi segala resiko dalam mempertahankan
Iman.

4 Hijrah Nabi a. Peristiwa Hijrah ke Thaif

15
Muhammad Peristiwa hijrah Rasulullah Saw. ke Thaif terjadi
Saw. ke Kota pada Bulan Syawal tahun ke-10 kenabian. Beliau
Thaif hijrah dengan ditemani oleh Zaid bin Harisah yang
ingin menemui Kinanah yang bergelar Abu Jalil dan
Mas’ud yang bergelar Abu Kuhal serta Habib. Setelah
tiba di Thaif, Nabi Muhammad Saw. menuju ke rumah
para pemuka Bani Tsaqif. Namun ajakan Nabi
Muhammad Saw ditolak mentah-mentah da dijawab
secara kasar karena penduduk Thaif sudah dihasut oleh
Abu Jahal sehingga mereka sudah tidak mempercayai
Nabi Muhammad Saw.
b. Sebab-sebab Nabi Muhammad hijrah ke Thaif
1. Karena tekanan kaum kafir Quraisy kepada Nabi
Muhammad Saw. yang semakin menjadi-jadi
setelah Khadijah dan Abu Thalib wafat
2. Kota Thaif memiliki harapan yang besar untuk
dapat menyebarluaskan agama Islam dengan tenang
dan damai
3. Nabi Muhammad Saw. berharap di kota Thaif
tersebut beliau akan mendapatkan pertolongan,
perlindungan, dan bantuan dari saudara-saudaranya.
c. Kesabaran Nabi Muhammad Saw. dalam peristiwa
hijrah ke Thaif.

1. Sabar ketika difitnah oleh Abu Jahal

2. Sabar ketika ajarannya ditolak dengan keras


dan kasar oleh penduduk Thaif
3. Sabar ketika dihina, disakiti dilempari batu
oleh penduduk Thaif
4. Sabar ketika dianiaya hingga terluka oleh
penduduk Thaif
16
5. Sabar ketika diusir dari kota Thaif

Kelas 4 MI 5 Isra’ Mi’raj a. Latar Belakang Isra’ Mi’raj


Semester 2 Nabi Setelah menjadi rasul, Nabi Muhammad Saw
Muhammad semakin giat berdakwah. Semakin giat dakwah beliau
Saw. makin banyak pula tantangan dan ancaman yang
datang. Kala itu Rasulullah mendapat ujian yang
sangat berat, yakni dua orang terdekat beliau yang
selalu membela beliau telah wafat. Baru saja paman
Abu Thalib meninggal dunia. Tiga hari kemudian istri
beliau yakni Siti Khadijah ra. telah wafat. Beliau
benar-benar berduka dan dalam keadaan seperti itu
Allah mengutus malaikat Jibril untuk menjemput
beliau pada tanggal 27 Rajab tahun 621 M untuk
mengajaknya melakukan perjalanan jauh ykni isra’
dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqssa dan Mi’raj ke
langit ketujuh.
b. Peristiwa penting dalam Isra’ Mi’raj
1. Bertemu dengan Jin Ifrid
2. Rasulullah menyaksikan orang yang tak henti-
hentinya menuai hasil tanamannya.
3. Nabi Muhammad mencium baru harum. Jivril
menjelaskan bahwa bau tersebut adalah bau dari
makam Mashithah beserta keluarganya yang
dibunuh oleh Raja Fir’aun karena tetap teguh
mempertahankan keimanannya kepada Allah Swt.
4. Gambaran dosa dan hukuman bagi orang yang
berzina
5. Gambaran dosa dan hukuma bagi orang yang suka
makan riba
c. Perintah Shalat 5 waktu

17
Shalat lima waktu merupakan perintah Allah,
hasil Rasulullah menjalani isra’ mi’raj. Perintah shalat
ini memiliki suatu keistimewaan dibanding dengan
perintah wajib yang lain. Salah satunya adalah bahwa
shalat lima waktu adalah perintah langsung Allah Swt
kepada Nabi Muhammad Saw tanpa perantara
malaikat Jibril saat di mi’rajkan ke Sidratul Muntaha
Nabi mendapat perintah melaksanakan shalat yang
semula shalat dalam sehari semalam 50 kali namun
Allah memberikan keringanan kepada Nabi
Muhammad dan umatnya sehingga perintah shalat
diwajibkan 5 waktu dalam sehari semalam.
d. Hikmah peristiwa Isra’ Mi’raj
1. Allah Swt Maha berkehendak atas segala sesuatu
2. Kita wajib taat kepada Allah dan Rasul-Nya dan
dibuktikan dengan menegakkan ibadah shalat
3. Kita harus mencintai dan bangga kepada Nabi
Muhammad Saw karena bukan hanya nabinya
umat islam, tetapi beliau uga pemimpin umat
seluruh dunia.
6 Masyarakat Masyarakat Yatsrib terkenal masyarakat yang baik,
Yatsrib ramah dan bersahaja, hidup rukun, damai dan penuh
sebelum Nabi rasa kasih sayang. Mata pencahariannya ebagian besar
Muhammad adalah bercocok tanam dan berternak. Di Yatsrib
Saw terdapat 3 suku besar dari agama Yahudi diantarannya,
suku Bani Qainuqa’, Bani Nadhir, dan Bani
Quraizhah. Suku dari bangsa Arab yang menetap di
Yatsrib diantarannya, suku Aus dan Khazraj.
7 Hijrah Nabi a. Peristiwa hijrah ke Yatsrib
Muhammad Pada hari Jumat tanggal 16 Rabiul Awwal tahun
Saw ke Yatsrib 1 H atau tanggal 2 Juli tahun 622 M, rombongan Nabi

18
Muhammad Saw tiba di kota Yatsrib. Masyarakat
menyambutnya dengan semangat dan penuh suka cita
berbondong-bondong menyambut kedatangan Nabi
Muhammad Saw beserta rombongannya. Mereka
sangat bahagia karena sudah sejak lama mereka
menunggu kedatangan Nabi Muhammad Saw.
b. Sebab-sebab hijrah Nabi Muhammad Saw. ke
Yatsrib
1. Semakin beratnya tekanan dan penindasan kafir
Quraisy kepada kaum muslimin
2. Penduduk Yatsrib menyambut baik dakwah
Rasulullah
3. Adanya jaminan keamanan dari penduduk Yatsrib
4. Adanya permintaan penduduk Yatsrib agar
Rasulullah Saw hijrah ke Yatsrib

5. Adanya usaha pembunuhan kafir Quraisy kepada


Rasulullah Saw

6. Perintah Allah Swt untuk berhijrah.15

3. KELAS 5 SEMESTER 1 DAN 2

Kelas dan Pelajaran Tema Sub Tema


Semester
Kelas 5 1 Keperwiraan b. Keperwiraan Nabi Muhammad saw dalam perang
Semester 1 Nabi Badar.
Muhammad Perang Badar adalah perang yang pertama kali
saw terjadi antara kaum muslimin dan kaum kafir
Quraisy.Pasukan Rasulullah menghadapi musuh
dengan gagah berani, mereka tidak gentar meskipun

15
Ida Helina, dkk, Sejarah Kebudayaan Islam: Buku Siswa (Jakarta: Kementerian Agama
Republik Indonesia, 2014), hlm. 1-97
19
jumlah mereka 1 banding 3.
Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan
tahun 2 Hijriyah bertepatan 8 Januari 623 Masehi.
Perang ini terjadi di Desa Badar. Sebuah desa yang
terletak antara Makkah dan Madinah.
c. Keperwiraan Nabi Muhammad saw, dalam perang
Uhud
Perang Uhud terjadi pada pertengahan bulan
Sya'ban tahun ketiga Hijriah, pertepatan dengan bulan
Januari tahun 625 Masehi. Peperangan itu terjadi di
gunung Uhud, sebuah gunung yang terletak disebelah
utara Kota Madinah.
Kaum muslimin berkekuatan 700 orang,
sedangkan kaum kafir Quraisy berkekuatan 3.000
orang. Semula Rasulullah menyiapkan 1.000 orang
tentara.
c. Keperwiraan Nabi Muhammad saw, dalam perang
Khandak.
Khandak artinya parit. Disebut perang Khandak
karena di dalam perang ini pasukan muslim
menggunakan parit untuk menghadang musuh. Perang
Khandak disebut juga perang Ahzab, karena kafir
Quraisy menyertakan berbagai golongan dan suku.
Perang Khandak terjadi disuatu tempat disebelah utara
kota Madinah.

2 Upaya Nabi a. Pembinaan Bidang Agama.


Muhammad 1. Mambangun Masjid
Saw, dalam Nabi membangun masjid untuk tempat
membina beribadah. Bukan hanya ibadah sholat namun juga
Masyarakat untuk kegiatan ibadah yang lain, seperti : untuk

20
Madinah kegiatan dakwah dan pengajaran agama,
bermusyawarah tentang urusan umat dan
sebagainya.
2. Mengajarkan agama
Tujuan Nabi Muhammad saw, hijrah ke
Yatsib (Madinah) adalah untuk berdakwah.
b. Pembinaan Bidang social.
1. Melakukan pernikahan antara kaum Muhajirin
dan kaum Anshar
2. Berdakwah yang dihadiri oleh kaum Anshar dan
Muhajirin dalam satu tempat
3. Berbuat adil dan tidak membedakan status sosial
seseorang
c. Pembinaan Bidang Ekonomi
Dibidang ekonomi, Nabi Muhammad saw,
melakukan pertukaran ilmu dan keahlian para
penduduk.
d. Pembinaan Bidang Pertahanan
Untuk menjaga keamanan kota Madinah,
Rasulullah membuat perjanjian antara kaum
Muslimin dan kaum Yahudi.

3 Kemenangan a. Sebab-sebab terjadinya Fatkhu Makkah


di Kota Fatkhu Makkah artinya kemenangan di kota
Makkah Makkah. Fatkhu Makkah terjadi pada tahun 8 H.
Sebelumnya telah terjadi beberapa peristiwa penting
sebagai penyebab terjadinya kemenangan itu.
1. Adanya perjanjian Hudaibiyah menunjukkan
kafir Quraisy semakin merasa takut terhadap
kaum muslimin dan menambah yakin kaum
muslimin untuk membebaskan Makkah.

21
2. Isi perjanjian Hudaibiyah menunjukan kagir
Quraisy mengakui agama Islam mulai pindah
menyembah selain Allah.
b. Cara menghindari pertumpahan darah dalam
peristiwa Fatkhu Makkah.
1. Pemberangkatan pasukan
2. Pendirian tenda untuk beristirahat
3. Menyusun strategi
4. Pasukan muslim memasuki kota Makkah
5. Membersihkan Ka'bah dari berhala dan
kemenangan Islam
c. Strategi Rasulullah Dalam Fatkhu Makkah
Rasulullah telah merencanakan dengan matang.
Diawali dengan kesepakatan Hudaibiyah yang
ternyata banyak Menguntungkan kaum muslimin.
d. Keteladanan Rasulullah saw, dalam Fatkhu
Makkah
Saat terjadinya Fatkhu Makkah banyak peristiwa
yang patut menjadi teladan bagi kaum muslimin.

Kelas 5 4 Aku Rindu a. Peristiwa Menjelang Akhir Hayat Rasulullah


Semester 2 Padamu Ya 1. Rasulullah menunaikan haji Wada’
Rasul Fatkhu Makkah, kaum muslimin semakin
bertambah banyak dan kuat. Islam semakin meluas
ke seluruh Jazirah Arab., semua suku yang ada di
Jazirah Arab saat itu telah menerima agama Islam.
pada saat itu Rasulullah saw, menyampaikan
niatnya untuk melaksanakan haji.
2. Khutbah haji wada’ dan wahyu terakhir
Dalam Khutbahnya itu Rasulullah seperti
sudah memberikan isyarat bahwa hidupnya tidak

22
akan lama lagi. Beliau berpesan kepada umat
Islam agar selalu menyembah Allah Swt,
mendirikan sholat, menunaikan zakat, berpuasa di
bulan Ramadhan, melaksanakan ibadah haji, dan
menaati para pemimpin.
3. Rasulullah saw sakit
Sepulang Rasulullah saw, dari haji wada’
kesehatan beliau berangsur-angsur menurun. Pada
akhir bulan Shafar tahun 11 H beliau menghadiri
pemakaman seorang muslim di Baqi (nama sebuah
makam orang muslim di Madinah). Dalam
perjalanan pulang beliau merasa sakit kepala dan
demam. Sakit beliau berlangsung selama 13 hari.
Meskipun demikian beliau tetap melakukan tugas
dan kewajiban sehari-hari seperti biasa. Beliau
juga tetap berjamaah di masjid.
b. Akhir Hayat Rasulullah saw
1. Rasulullah saw wafat
Pada hari senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun
11 H di saat Abu Bakar dan para sahabat hendak
menunaikan sholat subuh, Rasulullah meminta
supaya penyekat kamar beliau dengan masjid
dibuka . beliau tersenyum memperhatikan kaum
muslimin mengerjakan sholat.
2. Pemakaman Rasulullah saw
Pada hari selasa Rasulullah baru dimandikan
karena dihari senin para sahabat masih
melakukan perdebatan tentang siapa yang akan
menjadi pemimpin sepeninggal Rasulullah.
Rasulullah dimandikan oleh para sahabat seperti
Abbas, Ali bin Abi Thalib, Al-Fadhal bin Abbas,
23
Qatsam bin Abas, Syaqran, Usamah bin Zaid dan
Aus bin Khaul. Setelah dimandikan Rasulullah
dikafani dengan tiga lembar kain putih dari bahan
katun tanpa memberi pakaian dari surban.
c. Dua Pusaka Peninggalan Rasulullah saw.
Al-quran sebuah mukjizat Rasulullah terbesar
yang ditinggalkan untuk umatnya. Ia menjadi
pedoman hidup bagi orang-orang yang beriman agar
selamat dunia akhirat.
Rasulullah telah meninggalkan dua pusaka yang
sampai sekarang masih tetap terjaga seperti sedia kala
dan telah terbukti dalam sejarah. Sedangkan
kemunduran umat Islam juga disebabkan karena
mereka tidak lagi berpegang teguh kepada al-Quran
dan al-Hadist.

5 Abu Bakar a. Riwayat dan Silsilah Abu Bakar Ash-Shiddiq.


Ash-Shiddiq Abu Bakar Ash-Shiddiq adalah sahabat Nabi
Muhammad saw, yang berperan besar dalam
pengembangan islam. Nama lengkapnya adalah
Abdullah bin Abi Quhafah bin Amar bin Ka’ab bin
Saad bin Taim bin Murrah bin Ka’ab bin Lu’ay bin
Ghalib al-Quraisy at-Tamimi. Abu Bakar seorang
keturunan Bani Taim atau Bani Tamim. Suatu
golongan rakyat biasa.
Abu Bakar Ash-Shiddiq lahir pada tahun 573 M.
Ia memiliki dua julukan yaitu Atiq dan Ash-Shiddiq.
Atiq berarti tampan dan suci. Gelar itu diberikan
karena paras mukanya yang menawan dan jiwanya
yang suci karena tidak pernah menyembah berhala
selama masa Jahiliyah. Gelar Ash-Shiddiq diberikan
kepada Abu Bakar karena ia selalu mempercayai
24
setiap ucapan yang disampaikan oleh Rasulullah saw.
Abu Bakar Ash-Shiddiq termasuk sahabat yang
memeluk agama Islam pertama. Abu Bakar berkata
“saya bersaksi bahwa engkau adalah seorang yang
benar dan terpecaya. Saya bersaksi bahwa tidak ada
Tuhan selain Allah Swt, dan saya bersaksi bahwa
Muhammad adalah Rasulullah”.
b. Kepribadian Abu Bakar Ash-Shiddiq.
Abu Bakar sudah lama bersahabat dengan
Rasulullah saw. Kepribadiaannya sangat mulia. Sejak
anak-anak ia terkenal berkemauan keras. Ia terkenal
sangat tegas, jujur, sangat bijaksana, dan berhati-hati.
Ia seorang yang sederhana, tidak suka berfoya-foya,
dan hidup mewah, tidak menyembah berhala, dan
tidak menyakiti oranglain.
Setelah dewasa Abu Bakar bekerja sebagai
pedangan. Ia termasuk yang rajin dan sangat jujur.
Kejujuran dan ketulusannya membuatnya menjadi
saudagar yang kaya raya. Ia memiliki wawasan dan
pengetahuan yang sangat luas.
c. Perjuangan Khalifah Abu Bakar Ash-Shiddiq
dalam berdakwah
Setelah dipercaya oleh kaum muslimin sebagai
khalifah, Abu Bakar segera memulai pekerjaannya. Ia
menjadi Khalifah selama 2 tahun lebih 3 bulan.
Meskipun tidak lama memimpin, namun ia sangat
berjasa dalam mempertahankan persatuan umat Islam
dari ancaman perpecahan.
Selama menjadi khalifah, Abu Bakar melakukan
beberapa hal sebagai berikut:

25
1. Menyadarkan kaum murtad dan nabi palsu
2. Menyadarkan orang yang tidak membayar
zakat
3. Memperluas wilayah kekuasaan Islam
4. Mengumpulkan Mushaf Al-Quran
d. Contoh nilai positif sikap Khalifah Abu Bakar.
1. Rendah hati dan peduli
2. Dermawan dan suka menolong
3. Sederhana dan berjiwa besar

6 Umar Bin a. Riwayat dan Silsilah Umar Bin Khattab.


Khattab Umar Bin Khattab lahir di kota Makkah pada
tahun 583 M. Ayahnya bernama Khattab bin Nufail
bin Abdul Uzza bin Ra’bah bin Qurth bin Razah bin
Adi bin Ka’ab. Sedangkan ibunya bernama Hantamah
binti Hasyim bin Mughirah bin Abdullah bin Umar
bin Khattab Mukhzum. Silsilahnya bertemu dengan
silsilah Rasulullah saw, pada Ka’ab.
Ketika Abu Bakar sakit dan merasa hidupnya
tidak lama lagi, ia ditunjuk sebagai calon yang akan
menggantikan Abu Bakar sebagai khalifah. Kaum
muslimin menyambut gembira dan mendukung
pengangkatannya sebagai khalifah. Akhirnya pada
tahun 13 H bertepatan tahun 634 M Umar Bin Khattab
dibaiat sebagain khalifah kedua menggantikan Abu
Bakar.
Dengan sikapnya yang tegas namun tidak kejam
dan lembut namun tidak lemah, adil. Disiplin, dan
tanggungjawab. Umar Bin Khattab berhasil
memimpin kaum muslimin dari tahun 13 H (634 M)
sampai tahun 23 H (644 M).
Khalifah Umar Bin Khattab wafat pada bulan
26
Zulhijah tahun 23 H/644 M. jenazah Umar Bin
Khattab kemudian dimakamkan di sebelah Abu Bakar
r.a. dan Rasulullah saw.
b. Kepribadian Umar Bin Khattab
Pada masa Jahiliyah Umar Bin Khattab dikenal
sebagai seoarang saudagar. Dia mahir berdagang
hingga ke luar Jazirah Arab. Umar termasuk orang
yang dihormati dua disegani di kalangan kaum
Quraisy.
Ia seorang yang pemberani, tegas, suka berbicara
apa adanya, berkemauan kuat dan sedikit keras. Dia
tidak pernah takut berhadapan dengan siapa pun.
Keberaniannya itu banyak membantu Rasulullah saw,
dalam menyiarkan agama Islam. Setiap ada orang
yang berusaha menyakiti beliau, maka Umar selalu
membelanya.
c. Perjuangan khalifah Umar Bin Khattab dalam
berdakwah.
Setelah dilantik menjadi khalifah pada tahun 634
M, Umar Bin Khattab segera mengambil kebijakan
untuk menunjukkan pemerintahan Islam di Madinah.
Selain melanjutkan perjuangannya memperluas
wilayah kekuasaan Islam, ia juga memperbaiki
struktur pemerintahan Islam, membentuk lembaga-
lembaga negara dan memperbaiki keadaan ekonomi.
d. Contoh Nilai Positif Sikap Khalifah Umar Bin
Khattab.
1. Rendah Hati
2. Sederhana
3. Peduli terhadap kaum muslimin
4. Teguh memegang amanah
27
5. Berpikir kritis
6. Adil dan tegas

4. KELAS 6 SEMESTER 1 DAN 2

Kelas dan Pelajaran Tema Sub Tema


Semester
Kelas 6 1 Khalifah a. Riwayat Hidup dan Silsilah Utsman Bin Affan
Semester 1 Utsman Bin Khalifah yang ketiga adalah Utsman bin Affan.
Affan Nama lengkapnya Utsman bin Affan bin Abu Al-‘Ash
bin Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi Manaf bin
Qushay bin Kilab. Ia lahir di Makkah, enam tahun
setelah tahun Gajah. Nasabnya bertemu Rasulullah
Saw. pada Abdi Manaf. Ia mendapat gelar
dzunnurain (pemilik dua cahaya). Maksudnya, Ia
menikah dengan dua putri Nabi Muhammad Saw,
yaitu pertama Ruqayyah binti Rasulullah. Utsman
bin Affan meninggal dunia pada hari Jumat tanggal 18
Dulhijjah Tahun 35 H.
b. Kepribadian Ustman Bin Affan
Kepribadiaan Utsman bin Affan adalah; rendah
hati (tawadhu’), kedermawanan, Malu dan menjaga
kehormatan diri, pemaaf, dan ahli ibadah
c. Perjuangan Utsman Bin Affan Sebagai Khalifah
Langkah-langkah yang dilakukan Utsman
bin Affan menjadi khalifah, diantaranya: adalah
dengan mengirimkan surat kepada gubernur,
panglima perang, melaksanakan prinsip-prinsip
ekonomi Islam, membuat tempat khusus kehakiman,
menambah adzan kedua dalam Shalat Jumat,

28
penulisan mushaf al-Quran.
d. Nilai Keteladanan Utsman Bin Affan
Nilai-nilai keteladan Khalifah Utsman bin
Affan dalam kehidupan sehari-hari mengambil dan
melaksanakan sikap rendah hati, kedermawanan,
malu dan menjaga kehormatan diri, pemafaat, dan
ahli ibadah.

2 Khalifah Ali a. Riwayat Hidup Ali Bin Abi Thalib


Bin Abi Khalifah keempat setelah Utsman bin Affan
Thalib. adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib. Ia
adalah anak paman Rasulullah Saw, bertemu
dengan nasabnya pada kakeknya, Abdul Muthalib
bin Hasyim, yang memiliki anak bernama Abu
Thalib saudara laki-laki kandung Abdullah, bapak
Nabi Muhammad Saw. Istri Ali adalah Fathimah binti
Rasulullah Saw. Dari pernikahannya dengan Fathimah
mempunyai empat anak, yaitu: Hasan, Husain, Zainab
Al-Kubra, dan Ummu Kultsum Al-Kubra. Ali bin Abi
Thalib Ia adalah orang yang pertama kali masuk Islam
dari golongan anak-anak.
b. Kepribadian Ali Bin Abi Thalib
Kepribadian Ali bin Abi Thalib diantaranya
adalah; cinta ilmu, kezuhudan, tawadhu’, dermawan,
dan rajin ibadah.
c. Perjuangan Ali Bin Abi Thalib Sebagai Khalifah
Langkah-langkah yang dilakukan Ali bin Abi
Thalib menjadi khalifah dalam beberapa bidang;
bidang hukum, membentuk majelis syura, membentuk
satuan keamanan;
d. Nilai Keteladan Ali Bin Abi Thalib

29
Nilai-nilai keteladan Khalifah Ali Bin Abi
Thalib dalam kehidupan sehari-hari yaitu mengambil
dan melaksanakan sikap cinta ilmu, kezuhudan,
tawadhu’, dermawan, dan rajin ibadah.

3 Sunan a. Sunan Maulana Malik Ibrahim


Maulana Malik Sunan Maulana Malik Ibrahim merupakan
Ibrahim, Sunan keturunan Nabi Muhammad Saw. dari Fatimah az-
Ampel, dan Zahra` dengan Ali bin Abi Thalib dari jalur Husain
Sunan Giri bin Ali. Namun, tanggal lahirnya tidak diketahui
secara pasti, hanya diperkirakan lahir pada
pertengahan abad ke-14 atau sekitar tahun 720
H/1350M.  Sunan Maulana Malik Ibrahim
berdakwah dengan menggunakan pendekatan
kemasyarakatan dan kekeluargaan. Sunan Maulana
Malik Ibrahim wafat pada 12 Rabiul Awwal 822 H (8
April 1419) dan dimakamkan di Gresik Jawa Timur.
b. Sunan Ampel
Sunan Ampel putra dari Syaikh Ibrahim
Asmarakandi dengan Dewi Candrawulan. Beliau
berasal dari Bukhara, Samarkand. Sunan Ampel
berdakwah dengan prinsip maw’izhatul hasanah
wa mujadalah billati hiya ahsan. Ajaran Sunan Ampel
yang terkenal adalah Moh Limo (tidak mau berjudi,
tidak mau mabuk, didak mau mencuri, tidak mau
menghisap candu/ganja, dan tidak mau berzina).
Sunan Ampel wafat tahun 1479 M, dimakamkan di
sebelah barat Masjid Ampel.
c. Sunan Giri
Sunan Giri adalah putra Syaikh Maulana Ishaq,
ulama dari Gujarat. Sunan Giri menyebarkan Islam

30
dari Giri Kedaton sampai Madura, Maluku,
Lombok, Makasar, Hitu, dan Ternate. Sunan Giri
dimakamkan di Dusun Kedhaton, Desa Giri Gajah,
Gresik, Jawa Timur.

Kelas 4 MI 4 Sunan Bonang, a. Sunan Bonang


Semester 2 Sunan Sunan Bonang adalah putra keempat Sunan
Kalijaga,Dan Ampel. Beliau lahir tahun 1465 M. Nama aslinya
Sunan Drajat adalah Raden Makdum Ibrahim. Sunan Bonang
mendakwahkan Islam dengan merebut simpati
rakyat. Serta dengan mengajarkan tembang-tembang
berisikan ajaran agama Islam. Sunan Bonang
dimakamkan di kompleks Pemakaman Desa Kutorejo,
Tuban, Jawa Timur.
b. Sunan Kalijaga
Sunan Kalijaga lahir pada tahun 1450 dengan
nama Raden Said putra Adibati Tuban,
Tumenggung Wilatikta atau Raden Sahur. Sunan
Kalijaga berguru pada Sunan Bonang, beliau
menyebarkan Islam dengan sarana kesenian dan
kebudayaan. Sunan Kalijaga dimakamkan di
Kadilangu, Demak, Jawa Tengah.
c. Sunan Drajat
Sunan Drajat lahir pada tahun 1479 M, beliau
putra bungsu dari Sunan Ampel dengan Nyai Ageng
Manila. Sunan Drajat menyebarkan ajaran Islam
dengan kepedulian sosialnya dengan memperhatikan
nasib kaum fakir miskin.Dakwah bil hikmah
digunakan oleh Sunan Drajat untuk memperkenalkan
ajaran Islam. Sunan Drajat meninggal tahun 1522
M. Beliau wafat dan dimakamkan di desa Drajat,

31
Lamongan, Jawa Timur.

5 Sunan Muria, a. Sunan Muria


Sunan Kudus, Raden Prawoto atau Raden Umar Said merupakan
dan Sunan nama lain dari Sunan Muria. Beliau merupakan putra
Gunung Jati dari Sunan Kalijaga. Sunan Muria menggunakan
metode kesenian dan kebudayaan seperti yang
dilakukan ayahnya, Sunan Kalijaga. Pelestarian alam
dengan cara meruwat bumi adalah ajaran Sunan Muria.
Sunan Muria dalam kehidupannya berbaur
bersama masyarakat kecil di sekitarnya. Gunung
Muria merupakan tempat dimakamkannya Raden
Umar Said atau Sunan Muria.
b. Sunan Kudus
Sunan Kudus bernama asli Ja’far Shodiq, ia
berasal dari al-Quds, Palestina. Sunan Kudus
merupakan senapati perang dari Kerajaan Demak
Bintoro. Dalam berdakwah beliau menarik simpati
penganut agama Hindhu dan Budha, yaitu dengan
tidak menyembelih sapi serta meletakkan arca di
tempat wudlu yang dibangun. Sunan Kudus wafat dan
dimakamkan di sebelah barat Menara Kudus dan
Masjid al-Aqsha.

c. Sunan Gunung Jati

Syarif Hidayatullah merupakan nama asli dari


Sunan Gunung Jati. Beliau lahir pada tahun 1450
M, putra dari Syarif Abdullah, ulama dari Gujarat,
India. Beliau juga cucu dari Sri Baduga Maharaja
Prabu Siliwangi. Raja Pajajaran. Sunan Gunung Jati
merupakan Raja dari Kesultanan Pakungwati,

32
Kesultanan yang didirikannya. Sunan Gunung Jati
meninggal pada tahun 1568 M dan dimakamkan di
Bukit Gunung Jati.

B. Materi Pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam di SD


1. KELAS 3 SEMESTER 1 DAN 2

Kelas dan Pelajaran Tema Sub Tema


Semester

Kelas 3 1 Nabi a. Sikap Percaya Diri Nabi Muhammad saw.


Semester 1 Muhammad Nabi Muhammad saw, berpesan kepada kita agar
SAW hari ini harus lebih baik dari pada hari kemaren. Hari
Panutanku esok harus lebih baik daripada hari ini. Dengan iman
yang kuat, Nabi Muhammad saw. selalu percaya diri
dalam melakukan dakwahnya. Dengan iman yang
kuat, Nabi Muhammad saw. selalu yakin pada
kemampuan dirinya dalam melaksanakan tugas-
tugasnya sebagai utusan Allah Swt.
Nabi Muhammad saw, menyuruh kita selalu
percaya diri. Orang yang percaya diri selalu
menghargai kemampuan diri sendiri. Orang yang
percaya diri selalu memegang teguh pendirian dan
tidak ragu-ragu.
33
b. Sikap Mandiri Nabi Muhammad SAW.
Nabi Muhammad saw. sejak kecil hidup mandiri.
Beliau nabi yang patuh kepada Allah Swt., pekerja
keras, jujur, disiplin, sabar, pemaaf, dan tidak
pendendam. Beliau juga selalu sopan, ramah, dan
sayang pada keluarga juga kepada semua orang. Nabi
Muhammad saw. pernah ikut pamannya, Abu Talib
berdagang ke negeri Syam.

6 Kisah a. Kisah Keteladanan Nabi Yusuf a.s


Keteladanan 1. Nabi Yusuf a.s. Bermimpi
Nabi Yusuf a.s. Allah Swt. memberikan kedudukan yang
dan Nabi mulia kepada Nabi Yusuf a.s.. Nabi Yusuf a.s.
Syuáib a.s juga diberi ilmu berupa tafsir mimpi. Nabi Yusuf
a.s. adalah putra Nabi Ya’qub a.s.. Yusuf
mempunyai adik kandung bernama Bunyamin dan
10 saudara berbeda ibu (kakak-kakak Yusuf).
Ayah Yusuf sangat dekat dengan Yusuf setelah
ibu kandungnya (bernama Rahel) meninggal
dunia. Saat Rahel meninggal, Yusuf baru berusia
dua tahun. Kedekatan Yusuf dengan ayahnya
menimbulkan rasa cemburu 10 saudaranya (yang
tidak seibu). Mereka mulai tidak menyukai Yusuf.
Apalagi wajah Yusuf juga lebih tampan. Suatu
hari, Yusuf bermimpi melihat sebelas bintang,
matahari dan bulan, semuanya bersujud
kepadanya. Yusuf kemudian menceritakan mimpi
itu kepada ayahnya. Ya’qub lalu berkata, ”Jangan
kamu ceritakan mimpimu itu kepada saudara-
saudaramu, supaya mereka tidak tergoda oleh
setan dan mencelakakanmu.” Dengan mimpi itu,

34
ayahnya mempunyai firasat bahwa Yusuf kelak
akan mendapat kedudukan yang tinggi di dunia
dan akhirat.
2. Diajak Pergi Bermain untuk Dicelakai
Saudara-saudara Yusuf menghadap Ya’qub
dan meminta izin akan mengajak Yusuf bermain-
main di hutan. Sang Ayah berkata, “Jangan
mengajak Yusuf ke hutan nanti ada serigala, dia
masih kecil.” Namun, akhirnya mereka berhasil
membujuk ayahnya. Saudara-saudara Yusuf
merencanakan untuk membunuh Yusuf. Salah
satu kakak Yusuf berpendapat agar jangan
membunuh Yusuf, tetapi membuangnya saja ke
dalam sumur. Yusuf dibawa ke hutan mendekati
sumur tempat para pedagang sering mampir
mengambil air. Mereka pun membuang Yusuf ke
dalam sumur. Saudara-saudara Yusuf kemudian
pulang dan berkata pada ayah mereka, “Wahai
Ayah, kami tadi sedang bermain dan berlomba
memanah lalu kami tinggalkan Yusuf di dekat
barang-barang kami. Tiba-tiba, dia dimakan
serigala. Apakah Ayah tidak percaya kepada
kami?" Mereka menunjukkan bekas baju Yusuf
yang berlumuran darah (palsu). Ayahnya berkata,
“Sebenarnya hanya dirimu sendirilah yang
memandang baik urusan yang buruk itu, hanya
bersabar adalah yang terbaik bagiku. Dan kepada
Allah Swt. saja aku memohon pertolongan-Nya
terhadap apa yang kamu ceritakan."
3. Diselamatkan Saudagar
Tidak lama kemudian, ada saudagar yang
35
melewati sumur itu dan mampir untuk mengambil
air. Ketika menurunkan timbanya, Nabi Yusuf a.s.
berpegangan pada timba dan ikut ditarik ke atas.
Saudagar itu terkejut bukan kepalang mendapati
anak kecil bergelantung di timbanya, “Oh, ini ada
seorang anak yang bisa kita bawa dan kita jual
sebagai barang dagangan.” Sesampainya di pasar,
Yusuf dijual. Pembelinya adalah penguasa di
negeri itu. Sang pembeli meminta kepada
isterinya, Zulaikha, agar memperlakukan Yusuf
dengan baik. Waktu berjalan terus. Lambat laun,
Yusuf menjadi pemuda yang cerdas.
4. Mimpi Raja
Pada suatu hari, Raja bermimpi melihat tujuh
ekor sapi betina yang gemuk dimakan oleh tujuh
ekor sapi betina yang kurus; tujuh tangkai gandum
yang hijau dan tujuh tangkai gandum lainnya yang
kering. Raja segera mengumpulkan para penasihat
untuk menjelaskan makna mimpinya. Namun, tak
seorang pun bisa menjelaskan makna mimpi itu.
Seorang pelayan melapor kepada Raja, “Baginda,
saya punya informasi tentang orang yang pandai
menjelaskan mimpi. Maka, utuslah aku
kepadanya.” Pelayan kemudian diperbolehkan
menemui Yusuf di penjara dan menceritakan
perihal mimpi Raja. Ketika itu, Yusuf sedang
dimasukkan ke penjara meskipun tidak bersalah.
Yusuf menjelaskan kepada Raja, “Hendaklah
kalian bercocok tanam tujuh tahun berturut-turut.
Kemudian, ketika kalian panen, hendaklah
menyimpan makanan dengan cara membiarkan
36
tangkainya kecuali sedikit untuk dimakan. Sebab,
setelah tujuh tahun itu, akan datang tujuh tahun
kemudian masa yang amat sulit. Pada masa sulit
tersebut, kalian akan menghabiskan simpanan
makanan sebelumnya. Setelah itu, akan datang
tahun di mana manusia diberi hujan dengan cukup
dan mereka memeras anggur.” Raja tertegun
dengan penjelasan Yusuf yang masuk akal.
Kemudian, Raja mengangkat Yusuf sebagai
pejabat negara urusan pangan.
5. Nabi Yusuf a.s. Menduduki Jabatan
Mulailah Nabi Yusuf a.s. menjadi pejabat
keuangan. Lalu, datanglah masa sulit
sebagaimana mimpi yang ditafsirkan Yusuf.
Orang mulai memburu bahan makanan dan
berduyun-duyun datang ke gudang makanan yang
disediakan kerajaan. Tampak di antara mereka
adalah saudara-saudara Yusuf a.s. Yusuf
mengenal mereka, sedangkan mereka tidak
mengenali Yusuf lagi. Mereka mengira Yusuf
sudah lama meninggal dunia. Saat itu, Yusuf
mendekati mereka dan bertanya tentang asal usul
daerah dan keluarga mereka. Mereka menjelaskan
semuanya. Yusuf bertanya, “Kenapa saudara
kalian yang kecil, yang bernama Bunyamin itu
tidak ikut ke sini? Untuk besok, bawalah dia atau
kalian tidak akan mendapatkan bahan makanan
seperti hari ini."
6. Bunyamin Datang ke Istana
Ketika saudara-saudara Yusuf kembali ke
rumah, diceritakanlah kepada ayah mereka
37
tentang pertemuan dengan pejabat tinggi kerajaan
yang meminta Bunyamin ikut dalam perjalanan
yang akan datang. Tentu sang Ayah khawatir
kejadian yang pernah menimpa Yusuf a.s terulang
kembali. Namun, karena persoalan makanan
sangat penting, akhirnya Bunyamin diizinkan
untuk ikut. Ayah mereka, Nabi Ya’qub a.s., kini
sudah tua dan kehilangan penglihatan karena
sering bersedih dan menangis mengingat nasib
Yusuf. Para putra Ya'qub kini datang kembali ke
kerajaan dengan membawa Bunyamin. Di tengah
kesibukan menumpuk bahan makanan, Yusuf
secara diam-diam menghampiri Bunyamin dan
membisikinya, “Wahai Bunyamin, sesungguhnya
aku adalah saudaramu, Yusuf. Allah telah
melindungiku dan memberiku kekuatan. Nanti
akan kususun rencana agar kamu tertinggal di
kerajaan ini dan saudara-saudaramu biarkan
pulang ke rumah.” Yusuf kemudian secara
sembunyi memasukkan gelas emas milik kerajaan
ke dalam karung milik Bunyamin. Ketika mereka
akan meninggalkan istana raja, tibatiba pengawal
istana mengumumkan telah terjadi pencurian piala
dan mencegat semua kafilah. Saudarasaudara
Yusuf bersumpah bahwa mereka tidak datang
untuk mencuri. Namun sayang, ternyata para
pengawal kerajaan menemukan piala itu di dalam
karung Bunyamin. Bunyamin pun ditahan dan
saudaranya yang lain dipersilakan pulang.
Saudara-saudara Yusuf a.s. kemudian kembali
kepada ayah mereka di Palestina tanpa Bunyamin.
38
Mereka mengabarkan apa yang telah terjadi.
Ayahnya bertambah sedih mendengar kejadian
yang menimpa dan berkata, “Wahai anak-anakku,
pergilah kalian mencari berita tentang keberadaan
Yusuf dan Bunyamin dan jangan kamu berputus
asa.”
7. Saudara-Saudara Nabi Yusuf a.s. Menyadari
Kesalahan
Sewaktu mengambil makanan berikutnya,
Yusuf a.s. mempertemukan Bunyamin dengan
saudara-saudaranya. Yusuf berkata, “Sadarkah
kalian tentang perbuatan apa yang telah kalian
lakukan kepada saudara kalian sendiri, Yusuf dan
Bunyamin.” Mereka sangat terkejut karena di
hadapan mereka ternyata adalah Yusuf, yaitu adik
mereka yang pernah mereka buang ke dalam
sumur, “Apakah engkau Yusuf?” Nabi Yusuf a.s.
menjawab, “Benar, aku Yusuf." Mereka
mengakui kesalahan dan memohon maaf atas
perbuatan mereka membuang Yusuf. Nabi Yusuf
a.s. berkata, “Kalian tidak akan dihukum dan
dipersalahkan. Aku mohon kepada Allah Swt.
ampunan dan rahmat bagi kalian dan Allah Maha
Penyayang.” Setelah menanyakan keadaan
ayahnya, Yusuf a.s. kemudian mengirim jubahnya
supaya diusapkan ke wajah ayahnya sembari
meminta agar ayahnya segera diajak menuju
istana.
8. Nabi Yusuf a.s. Bersatu Kembali dengan
Keluarganya
Sebelum sampai ke rumah, Ayah mereka
39
berkata, “Bahwa sesungguhnya aku telah
mencium keberadaan Yusuf yang masih hidup.”
Maka benarlah, ketika mereka tiba, jubah Yusuf
diusapkan ke wajahnya dan muncullah
kegembiraan di hati Ayah. Penglihatan ayahnya
pun dengan izin Allah Swt. telah pulih kembali.
Saudara-saudara Yusuf a.s. dan ayahnya segera
berangkat menuju Mesir. Nabi Yusuf a.s.
menyambut kedatangan keluarganya. Nabi Yusuf
langsung duduk di samping ayahnya. Setelah
selesai pertemuan, seluruh keluarga Yusuf diminta
tinggal di istana. Kemudian, Nabi Yusuf a.s.
menyatakan, “Inilah mimpiku sewaktu masih
kecil dulu, melihat sebelas bintang, matahari dan
bulan bersujud kepadaku. Allah Swt.
mewujudkannya dengan banyak kebaikan
kepadaku dan membebaskanku dari penjara serta
mempertemukan kita kembali.”
b. Kisah Keteladanan Nabi Syuáib a.s
1. Kesesatan Kaum Madyan
Nabi Syu’aib a.s. berasal dari suku Madyan.
Suku Madyan adalah orang-orang Arab yang
tinggal di sebuah daerah bernama Ma’an di
pinggiran negeri Syam. Saat ini, Syam dikenal
sebagai negeri Syiria. Kaum Madyan, kebanyakan
bekerja sebagai pedagang karena kota mereka
tempat persinggahan kafilah-kafilah dagang.
Kaum Madyan tidak beriman kepada Allah Swt.
Mereka menyembah berhala. Selain syirik, ada
kebiasaan buruk yang suka dilakukan kaum
Madyan yaitu suka berbuat curang. Mereka
40
mengurangi takaran dan timbangan jika mereka
menjual suatu barang. Allah Swt. mengutus Nabi
Syu’aib a.s. untuk menyeru mereka supaya
menyembah hanya kepada Allah Swt., tidak
menyekutukan-Nya.
2. Nabi Syu’aib a.s Melarang Kecurangan
Nabi Syu’aib a.s melarang mereka
melakukan perbuatanperbuatan yang buruk. Nabi
Syu’aib a.s mengajak orangorang Madyan untuk
berbuat adil dan jujur dalam berjualbeli. Di dalam
al-Qur’±n surat Hud ayat 85, dijelaskan bahwa
Nabi Syu’aib a.s. berkata kepada kaum Madyan,
“Wahai kaumku! Penuhilah takaran dan
timbangan dengan adil dan janganlah kamu
merugikan manusia terhadap hak-hak mereka dan
jangan kamu membuat kejahatan di bumi dengan
berbuat kerusakan.” Nabi Syu’aib a.s.
mengingatkan kaumnya pada kenikmatan yang
mereka dapatkan agar mereka bersyukur. Kaum
Nabi Syu’aib a.s. tetap tidak mau mengikuti
ajakannya. Bahkan, mereka mengejeknya,
mengancam Nabi Syu’aib a.s. dengan berkata,
“Wahai Syuaib! Kami tidak banyak mengerti
tentang apa yang engkau katakan itu, sedang
kenyataannya, kami memandang engkau seorang
yang lemah di antara kami. Kalau tidak karena
keluargamu, tentu kami telah menganiaya engkau,
sedang engkau pun bukan seorang yang
berpengaruh di lingkungan kami." Syu’aib
berkata,”Dan wahai kaumku! Berbuatlah menurut
kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat
41
(pula). Kelak kamu akan mengetahui siapa yang
akan ditimpa azab yang menghinakan dan siapa
yang berdusta. Dan tunggulah! Sesungguhnya,
aku bersamamu adalah orang yang menunggu."
3. Kebinasaan Kaum Madyan
Kaum Madyan benar-benar ingkar.
Kebenaran telah ditolak dan mereka menantang
ajakan Nabi Syu’aib a.s., sedangkan Nabi Syu’aib
a.s. telah bersabar. Nabi Syu’aib a.s. merasa
khawatir terhada kaumnya akan azab yang
menimpa mereka. Maka, Allah Swt.
membinasakan kaum Madyan. Mereka disambar
petir yang sangat keras disertai dengan gempa
yang sangat kuat sehingga mati bergelimpangan.
Kaum Madyan dibinasakan dan dijauhkan dari
rahmat Allah Swt. karena menolak untuk beriman
kepada Allah Swt.

12 Kisah a. Kisah Keteladanan Nabi Ibrahim a.s


Keteladanan 1. Anak Nabi Ibrahim a.s.
Nabi Ibrahim Nabi Ibrahim a.s memiliki anak bernama
a.s dan Nabi Ismail dan Ishaq. Antara Ismail dan Ishaq berbeda
Ismail a.s ibu, tetapi ayahnya tetap Ibrahim. Ibunda Ismail
bernama Hajar dan Ibunda Ishaq bernama Sarah.
Menurut riwayat, keturunan Nabi Ishaq a.s
menurunkan Nabi Musa a.s. dan dari keturunan
Nabi Ismail a.s. menurunkan Nabi Muhammad
saw. Oleh karena itu, Nabi Ibrahim a.s. dikenal
sebagai Bapak Para Nabi.
2. Kehidupan Nabi Ibrahim a.s.
Ibrahim sejak kecil hidup di lingkungan yang

42
penuh kemusyrikan dan kekufuran. Beliau
dibesarkan oleh seorang ayah yang tidak seiman
dengannya. Ayah Ibrahim ahli dalam memahat
patung. Patung-patung ini dijual kepada penduduk
Babilonia. Patung-patung itulah yang kemudian
dijadikan sesembahan. Ayah Ibrahim menyuruh
Ibrahim untuk menjual patungpatung itu. Namun,
berkat bimbingan Allah Swt., Ibrahim dengan
halus menolak perintah ayahnya. Menurut Ibrahim,
kebiasaan penduduk Babilonia, termasuk ayahnya
sendiri keliru. Satu-satunya cara menyadarkan
penduduk Babilonia kembali ke jalan yang benar
adalah menyadarkan atas kelemahan patung
sebagai sesembahan. Hanya Allah Swt. Yang Maha
Esa dan Mahakuasa yang berhak disembah. Dialah
pencipta alam semesta beserta isinya.
Patungpatung itu tidak dapat membela dirinya
sendiri, apalagi membela kawannya.
3. Nabi Ibrahim a.s. Mencari Tuhan yang Sebenarnya
Masyarakat Babilonia sudah lama sebagai
penyembah bintang-bintang dan patung-patung.
Ibrahim terus berusaha mencari kebenaran agama
yang dianut oleh keluarganya. Ketika malam telah
gelap, Ibrahim menyaksikan sebuah bintang. Dia
sempat berpikir bahwa bintang itu Tuhannya, tetapi
tatkala bintang itu tenggelam, dia berkata, "Saya
tidak suka kepada yang tenggelam." Kemudian,
tatkala dia melihat bulan terbit, dia berkata, "Inilah
Tuhanku." Setelah bulan itu terbenam, dia berkata,
"Sesungguhnya jika Tuhanku tidak memberi
petunjuk kepadaku, pastilah aku termasuk orang
43
yang sesat." Kemudian, tatkala ia melihat matahari
terbit, dia berkata, "Inilah Tuhanku, ini yang lebih
besar." Tatkala matahari itu terbenam, dia berkata,
"Hai kaumku, sesungguhnya aku berlepas diri dari
apa yang kamu persekutukan." "Sesungguhnya aku
menghadapkan diriku kepada Rabb yang
menciptakan langit dan bumi, dengan cenderung
kepada agama yang benar dan aku bukanlah
termasuk orang-orang yang mempersekutukan
Tuhan." Inilah yang dianugerahkan Allah Swt.
kepada Nabi Ibrahim a.s. dalam menolak agama
yang dipercayai kaumnya serta menerima Tuhan
yang sebenarnya.
4. Menyaksikan Kekuasaan Allah Swt.
Dalam al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 260,
dijelaskan bahwa Nabi Ibrahim a.s. berdoa kepada
Allah Swt. memohon supaya diperkenankan
melihat kekuasaanNya. “Ya Allah, perlihatkanlah
kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan
makhluk yang sudah mati”, demikian suatu hari
Nabi Ibrahim a.s. berdoa. Keinginan itu
dikabulkan. Kemudian, Allah Swt. menyuruh Nabi
Ibrahim a.s. menangkap empat ekor burung. Setiap
burung diberi tanda. Selanjutnya, burung itu
dicincang. Bagian-bagiannya dicampur satu sama
lain. Potongan tubuh keempat burung itu dibawa.
Lalu, diletakkan di puncak empat buah bukit.
Keempat bukit itu letaknya berjauhan satu sama
lain. Kemudian, Allah Swt. memerintahkan
kepada Nabi Ibrahim a.s. memanggil burung-
burung itu. Dengan izin Allah Swt., burung-burung
44
itu hidup kembali. Semuanya utuh seperti
sediakala. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.
Tak ada yang sanggup menghalangi kehendak-
Nya. Hanya dengan kata kun (jadilah), hal yang
dikehendaki-Nya pasti terbukti. Allah Mahakuasa,
menghidupkan yang mati sangatlah mudah bagi-
Nya. Nabi Ibrahim a.s. telah melihatnya sendiri.
Hatinya makin mantap, keyakinannya makin kuat,
keimanannya makin hebat.
5. Berdakwah kepada Ayahnya
Azar tidak hanya pembuat patung, tetapi ia
juga menyembah patung. Sebelum berdakwah
kepada penduduk Babilonia, Nabi Ibrahim a.s.
harus menyadarkan dulu ayahnya. Berdakwah
kepada ayahnya tidaklah mudah karena ayahnya
tetap bersikukuh dengan keyakinannya. Usaha
Nabi Ibrahim a.s. sudah maksimal, Allah Swt. yang
menentukan. Sebagai anak, Nabi Ibrahim a.s.
sangat ingin menyelamatkan ayahnya. Sikap
ayahnya yang menolak ajaran Allah Swt. tidak
membuat Nabi Ibrahim a.s. larut dalam kesedihan.
Sikapnya tetap teguh untuk menyebarkan pesan-
pesan Allah Swt.
6. Raja Namrud yang Zalim
Raja Namrud memerintah dengan kejam.
Semua orang harus taat, tidak boleh melawannya.
Jika ada yang berani melawan, nyawa taruhannya.
Rakyat hidup bagaikan budak. Keadaan itu tidak
membuat Namrud puas. Ia merasa dirinya layak
disembah. Ia ingin dipertuhankan. Ia berpikir,
rakyat pasti mau menyembahnya. Patungpatung
45
yang tak bernyawa saja disembah, apalagi raja
yang sangat berkuasa.
7. Menunjukkan Kelemahan Patung
Nabi Ibrahim a.s. berdakwah tak kenal lelah,
tetapi penduduk Babilonia menolak keras. Mereka
tetap pada keyakinannya menyembah patung-
patung yang mereka buat sendiri. Namun, Nabi
Ibrahim a.s. tidak kehilangan akal. Ada rencana
lain, barangkali penduduk Babilonia memerlukan
bukti. Orang-orang Babilonia mempunyai suatu
tradisi, yaitu setiap tahun mereka pergi
meninggalkan negerinya. Sewaktu Raja Namrud
dan kaumnya meninggalkan negeri, kampung
mereka ditinggalkan kosong. Kesempatan itu
dipergunakan Nabi Ibrahim a.s. untuk
menghancurkan patung-patung Raja Namrud dan
kaumnya. Dengan kapak yang telah dipersiapkan,
mulailah Nabi Ibrahim a.s. menghancurkan
patung-patung itu satu per satu. Hanya satu patung
yang paling besar tidak dihancurkan. Lalu, kapak
yang dipergunakan menghancurkan patungpatung
itu dikalungkan di leher patung yang paling besar
tadi.
8. Akibat Perbuatan Ibrahim
Ketika Raja Namrud dan kaumnya datang ke
pusat pemujaan, betapa terkejutnya mereka semua
karena patung-patung sembahan mereka hancur.
Maka, tak pelak lagi, Ibrahimlah yang dituduh.
Nabi Ibrahim a.s. akhirnya dipanggil dan diadili.
Raja Namrud bertanya kepada Nabi Ibrahim a.s.,
“Apakah kamu yang menghancurkan patungpatung
46
sesembahan kami?” “Aku pikir barangkali berhala
besar itulah yang melakukannya. Bukankah kapak
yang ada di lehernya yang membuktikan
perbuatannya?” kata Ibrahim. “Mana mungkin
berhala bisa berbuat seperti itu!” kata Namrud.
“Kalau begitu mengapa engkau sembah patung
yang tidak bisa berbuat apa-apa?” kata Ibrahim.
Mendengar pernyataan Nabi Ibrahim a.s. itu,
orang-orang yang menyaksikan banyak yang sadar.
Selama ini mereka telah menyembah patung-
patung yang tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak bisa
melihat, tidak bisa mendengar, tidak bisa bicara.
Melihat keadaan demikian Raja Namrud makin
murka. Raja Namrud akhirnya memutuskan bahwa
Nabi Ibrahim a.s. harus dibunuh dengan cara
dibakar hidup-hidup. Setelah kayu bakar
dikumpulkan, Nabi Ibrahim a.s. diikat dan
dilempar dengan alat pelontar yang membara. Api
menjalar mendekati Nabi Ibrahim a.s. akan tetapi,
ia tetap tenang. Hatinya bertawakal. Ia yakin Allah
Swt. tak akan membiarkannya. Allah Swt. pasti
menolong orang yang berjuang di jalan-Nya.
Ketika api menyala makin besar, Raja Namrud dan
pengikutnya tertawa riang. Mereka menyangka
bahwa Ibrahim telah hancur menjadi abu. Akan
tetapi, betapa terkejutnya mereka melihat keajaiban
yang tidak disangka-sangka. Setelah api padam,
Nabi Ibrahim a.s. tiba-tiba berjalan keluar dari
puing-puing pembakaran api dengan selamat tanpa
luka sedikit pun. Allah Swt. menunjukkan
kekuasaan dan kasih sayangnya kepada Nabi
47
Ibrahim a.s. dan kaumnya.
b. Kisah Keteladanan Nabi Ismail a.s
1. Keluarga Nabi Ismail a.s.
Setelah berdakwah di Babilonia dan beberapa
lama tinggal di Mesir, Nabi Ibrahim a.s.
bermaksud pindah ke Palestina bersama istrinya.
Karena lama tidak memiliki anak, kemudian beliau
berdoa kepada Allah Swt. agar dikarunia anak
yang saleh. Berkat doa itu, Ibrahim dikaruniai
seorang anak laki-laki bernama Ismail. Ibu Nabi
Ismail a.s. bernama Hajar.
2. Hijrah ke Mekkah
Dengan bertawakal kepada Allah Swt., Nabi
Ibrahim a.s. meninggalkan rumah membawa Hajar
dan Ismail tanpa tempat tujuan yang tertentu. Ia
hanya berserah diri kepada Allah Swt. yang akan
memberi arah kepada binatang tunggangannya.
Setelah berminggu-minggu berada dalam
perjalanan jauh, tibalah pada akhirnya Nabi
Ibrahim a.s bersama istri dan anaknya Ismail di
Mekkah. Di kota itu, Ka’bah didirikan oleh Nabi
Ibrahim dan Nabi Ismail a.s. dan menjadi kiblat
manusia dari seluruh dunia. Di tempat itu, Masjidil
Haram sekarang berada.
3. Ditinggal di Tempat yang Gersang
Lelah masih belum hilang. Perintah Allah Swt.
sudah datang kepada Nabi Ibrahim a.s. Di
Mekkah, Hajar dan Ismail harus ditinggalkan,
padahal tempat itu sangat gersang, tak ada air dan
tanaman yang subur. Nabi Ibrahim a.s.
mengatakan kepada istrinya bahwa ini adalah
48
kehendak Allah Swt. dan harus bertawakal
kepada-Nya. Hajar berkata, “Ke manakah Engkau
akan pergi? Apakah Allah yang menyuruhmu
melakukan hal ini?” Nabi Ibrahim a.s. menjawab,
“Benar, Allah-lah yang menyuruh kita ke sini.
Percayalah Allah Maha Penyayang, tidak mungkin
menelantarkan kalian”.
4. Munculnya Air Zam-zam
Hajar mematuhi perintah Ibrahim dengan
sabar. Ia makan dari bekalnya dan minum dari air
yang ditinggalkan Nabi Ibrahim a.s. sampai habis.
Beberapa hari kemudian, persediaan bekal sudah
habis. Tak ada lagi makanan dan minuman. Hajar
kebingungan, ke mana ia harus mencari makanan.
Kebingungan bertambah manakala terdengar
tangisan Ismail kehausan. "Hajar melirik ke kanan
dan ke kiri, pandangannya ke sana kemari mencari
air. Begitu gigihnya Hajar, ia berlari menuju bukit
Safa barangkali bisa mendapatkan air, ternyata
tidak ada air sedikit pun. Kemudian, ia pun berlari-
lari kepayahan sampai tiba di suatu tempat lain
yang bernama Marwah. Di sana, pun tidak ada air.
Kejadian itu sampai berulang-ulang, bolakbalik
sebanyak tujuh kali ia berlari antara bukit Safa dan
Marwah. Diriwayatkan bahwa Hajar berada dalam
keadaan tidak berdaya dan hampir berputus asa.
Namun, pertolongan Allah Swt. datang kepadanya.
Atas kekuasaan Allah Swt. melalui Malaikat Jibril,
keluarlah mata air Zam-zam. Air itu dapat
memenuhi keperluannya sehari-hari.
5. Pengorbanan Nabi Ismail a.s.
49
Nabi Ismail a.s. adalah anak yang patuh dan
taat pada perintah Allah Swt. serta hormat kepada
orang tuanya. Ketaatan dan kepatuhan Nabi Ismail
a.s. diuji oleh Allah Swt. Ketika Nabi Ismail a.s.
menginjak usia remaja, Nabi Ibrahim a.s dan Hajar
diuji oleh Allah Swt. Peristiwa ini dijelaskan
dalam al-Qur’±n surat as-Saffat ayat 102-111,
yaitu: "Maka tatkala anak itu sampai (pada umur
sanggup) berusaha bersama-sama Ibrahim,
Ibrahim berkata, "Hai anakku sesungguhnya aku
melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu.
Maka, pikirkanlah apa pendapatmu!" Ia
menjawab: "Hai Bapakku, kerjakanlah apa yang
diperintahkan kepadamu. Insya Allah kamu akan
mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar."
(ayat 102) "Tatkala keduanya telah berserah diri
dan Ibrahim membaringkan anaknya atas
pelipis(nya), (nyatalah kesabaran keduanya )."
(ayat 103) "Dan kami panggillah dia: "Hai
Ibrahim, sesungguhnya kamu telah membenarkan
mimpi itu sesungguhnya demikianlah Kami
memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat
baik." ( ayat 104-105) "Sesungguhnya ini benar-
benar suatu ujian yang nyata." (ayat 106) "Dan
Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan
yang besar". (ayat 107) (Sesudah nyata kesabaran
dan ketaatan Ibrahim dan Ismail a.s. maka Allah
Swt. melarang menyembelih Ismail dan untuk
meneruskan kurban. Allah Swt. menggantinya
dengan seekor kambing. Peristiwa ini menjadi
dasar disyariatkannya kurban yang dilakukan pada
50
Hari Raya Haji). "Kami abadikan untuk Ibrahim
itu (pujian yang baik) di kalangan orang-orang
yang datang kemudian, (yaitu) Kesejahteraan
dilimpahkan atas Ibrahim." (ayat 108-109)
"Demikianlah Kami memberi balasan kepada
orangorang yang berbuat baik." (ayat 110)
"Sesungguhnya ia termasuk hamba-hamba Kami
yang beriman." (ayat 111) Dan inilah asal
permulaan sunah berkurban yang dilakukan oleh
umat Islam pada setiap hari raya Idul Adha tanggal
10 Zulhijjah.
6. Nabi Ibrahim a.s. dan Nabi Ismail a.s. Membangun
Ka’bah
Pada satu ketika, Nabi Ibrahim a.s. menerima
wahyu dari Allah Swt. agar membangun Ka’bah.
Hal itu disampaikan kepada anaknya. Nabi Ismail
a.s. berkata, “Kerjakanlah apa yang diperintahkan
Tuhanmu kepadamu dan aku akan membantumu
dalam pekerjaan mulia itu.” Allah Swt. berfirman
dalam al-Qur’±n surat al-Baqarah Ayat 127: "Dan
(ingatlah), ketika Ibrahim meninggikan (membina)
dasar-dasar Baitullah bersama Ismail (seraya
berdoa): Ya Tuhan kami terimalah daripada kami
(amalan kami), sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui."
Mulailah keduanya membangun Ka’bah hingga
selesai dan tempat Nabi Ibrahim a.s. berdiri ketika
itu dikenal dengan Maqam Ibrahim. Kemudian,
Allah Swt. memberi wasiat kepada Nabi Ibrahim
a.s. dan Nabi Ismail a.s. untuk membersihkan
Ka’bah dari kotoran, perbuatan syirik dan
51
penyembahan berhala untuk orang-orang yang
tawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud.

2. KELAS 4 SEMESTER 1 DAN 2

Kelas dan Pelajaran Tema Ringkasan Materi


Semester
Kelas 4 5 Aku Cinta 1. Nabi Ayyub a.s. adalah orang yang kaya raya tapi
Semester 1 Nabi dan Rosul tidak sombong.
2. Nabi Ayyub a.s. selalu sadar bahwa ketika kaya atau
miskin adalah ujian Allah SWT.
3. Nabi Ayyub a.s. adalah orang yang rajin dan pekerja
keras.
4. Nabi Ayyub a.s. selalu sabar dan tabah menerima
musibah.
5. Nabi Musa a.s. adalah orang yang gemar menolong.
6. Nabi Musa a.s. adalah pemuda pemberani dan cerdas
menghadapi lawan.
7. Nabi Musa a.s. adalah seorang yang tegas meneggakan
kebenaran.
8. Nabi Harun a.s orang yang sayang terhadap
saudaranya
9. Nabi Zulkifli a.s. adalah orang yang sabarnya luar
biasa.
10.Nabi Zulkifli a.s. adalah orang yang tekun beribadah.
Kelas 4 10 Kisah Teladan 1. Wali Allah adalah orang yang beriman dan bertakwa
Semester 2 Walisongo kepada Allah Swt.
2. Kisah keteladan Wali Songo masing-masing sebagai
berikut.
a. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
mengajarkan semangat berdakwah kepada rakyat
jelata dan mengajarkan keterampilan hidup

52
(bercocok tanam).
b. Sunan Ampel (Raden Rahmat) mengajarkan Islam
sebagai ajaran budi pekerti yang mulia dan falsafah
Moh Limo.
c. Sunan Bonang (Makhdum Ibrahim) mengajarkan
sikap bijak dalam berdakwah dengan ikut
berkesenian bersama rakyat.
d. Sunan Drajat memberikan keteladanan sikap-sikap
terpuji dalam berdakwah. Selain itu, beliau juga ikut
berkesenian bersama rakyat.
e. Sunan Kudus selain berdakwah, juga
memperhatikan penggunaan teknologi (arsitektur)
yang ada, termasuk membangun Masjid Menara
Kudus.
f. Sunan Giri mengajarkan semangat dakwahnya yang
tinggi. Selain itu, beliau juga menciptakan tembang
Islami untuk dolanan anak-anak.
g. Sunan Kalijaga berdakwah menggunakan kesenian
dan kebudayaan rakyat setempat, yaitu melalui
wayang kulit dan tembang suluk.
h. Sunan Muria (Raden Umar Said) juga
menggunakan kesenian gamelan dan wayang
sebagai sarana dakwah.
i. Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah)
memberikan keteladanan yang baik dalam bekerja.
Ia juga sering bermusyawarah dengan orang lain.

3. KELAS 5 SEMESTER 1 DAN 2

Kelas dan Pelajaran Tema Sub tema


semester

53
Kelas 5 5 Rasul Allah a. Kisah Teladan Nabi Dāwūd a.s.
semester 1 Idolaku Nabi Dāwūd a.s. adalah salah seorang nabi dari
Bani Israil, yaitu dari sibith Yahuda. Ia merupakan
keturunan ke-13 dari Nabi Ibrāh³m a.s.. Nabi Dāwūd
a.s. hidup pada masa raja °ālūt yang beriman dan raja
Jālūt yang kafir. Nabi Dāwūd a.s. adalah salah
seorang bala tentara°ālūt yang dapat membunuh raja
Jālūt .
Suatu ketika, sesudah °ālūt wafat, Nabi Dāwūd
a.s. diangkat menjadi raja, Allah memberikan
kerajaan dan ilmu pengetahuan kepada Nabi Dāwūd
a.s. Kemudian Allah mengangkatnya menjadi rasul
dan memberikan karunia yang agung, yaitu kitab
Zabur. Nabi Dāwūd a.s. adalah seorang Nabi yang
amat taat kepada Allah, mempunyai kekuatan di
dalam beribadah terutama salat malam dan berpuasa
separuh tahun, yaitu sehari berpuasa dan sehari
berbuka, berselang seling, serta banyak beramal saleh.
b. Kisah Teladan Nabi Sulaimān a.s.
Nabi Sulaimān a.s. adalah putra Nabi Dāwūd a.s.
Setelah Nabi Dāwūd a.s. wafat, Nabi Sulaimān a.s.
menggantikannya sebagai Raja. Mu’jizāt-nya yang
paling terkenal adalah diberinya keistimewaan oleh
Allah Swt., yaitu dapat memerintah bukan hanya
kepada manusia, melainkan juga kepada hewan,
angin, dan jin. Nabi Sulaimān a.s. mampu mengikat
setan-setan kafir untuk mencegah kejahatan mereka.
Nabi Sulaimān a.s. meskipun kaya raya dan berkuasa
tetapi tetap rendah hati, patuh dan tunduk pada
perintah Allah Swt.
c. Kisah Teladan Nabi Ilyās a.s.
54
Nabi Ilyās a.s. adalah keturunan keempat dari
Nabi Harūn a.s. Ia diutus oleh Allah Swt. kepada
kaumnya, Bani Israil, yang menyembah patung
berhala bernama Ba’al. Nabi Ilyās. a.s. senantiasa
sabar menghadapi umatnya yang durhaka, dan tidak
pernah berhenti mengajak kepada kebaikan. Nabi
Ilyās a.s. selalu berdoa untuk keselamatan
umatnya.Bagi umat manusia yang durhaka, Allah
turunkan malapetaka atau siksaan.
d. Kisah Teladan Nabi Ilyasā’ a.s.
Nabi Ilyasā’ a.s. adalah pelanjut kekuasaan Nabi
Ilyasā’ a.s.
Nabi Ilyasā’ a.s. mampu menciptakan kaumnya
hidup rukun, tenteram, makmur, karena berbakti dan
bertakwa kepada Allah Swt. Ketaatan kepada Allah
dan Rasul-Nya pasti membawa kebahagiaan hidup di
dunia maupun hidup di akhirat kelak.
Kedurhakaan kepada Allah dan Rasul-Nya adalah
penyebab kesengsaraan di dunia maupun di akhirat
kelak.
e. Kisah Teladan Nabi Muhammad saw.
Nabi Muhammad saw lahir bertepatan pada tahun
gajah atau tahun 571 Masehi dan lahir dalam keadaan
yatim. Di waktu kecil sering membantu menggembala
kambing. Pada usia muda rajin bekerja dan tangguh.
Nabi Muhammad saw terkenal sebagai orang jujur
dengan gelar al-Amin. Pada usia 40 tahun diangkat
menjadi rasul dan beliau merupakan khātamul anbiyā'
yaitu rasul terakhir. Nabi Muhammad saw menerima
wahyu al-Qur’ān di Gua Hira. Nabi Muhammad saw
Cinta dan sayang kepada anak yatim.
55
Kelas 5 7 Mari Mengenal a. Rasul Ulul ‘Azmi
semester 2 Rasul-Rasul Para rasul Ulul ‘Azmi memiliki keteguhan, tekad,
Allah ketabahan, dan kesabaran yang sangat kuat, ia teguh
dalam menjalankan tugasnya, yaitu menyampaikan
ajaran-ajaran Allah Swt.
Rasul Ulul ‘Azmi itu adalah Nūh a.s., Ibrahim a.s.,
Musa a.s.,Isa a.s., dan nabi Muhammad SAW.
1. Nabi Nuh a.s
Ia mengajak manusia agar menyembah Allah
dan melarang memperhambakan diri kepada selain
Allah. Tetapi manusia di masa itu tidak
mengacuhkan seruannya. Seruan Nabi Nūh a.s. itu
mereka sambut dengan cemooh dan ejekan.
Selama 950 tahun Nabi Nūh a.s. menyiarkan
ajaran Allah Swt., tetapi umatnya tetap saja ingkar
termasuk anaknya sendiri yang bernama Kan’ān.
Akhirnya Tuhan menurunkan kepada mereka
siksaan berupa banjir besar. Hanya sedikit orang
yang selamat dari selamat.
2. Nabi Ibrāhim a.s
Nabi Ibrahim a.s. mengajak raja Namrud dan
kaumnya agar beriman dan menyembah Allah
Swt. Ia ajak agar mereka meninggalkan
menyembah berhala. Ada banyak kesabaran dan
keteguhan Nabi Ibrahim a.s. yang dapat kita
ketahui lebih lanjut. Karena ketaatan Nabi Ibrahim
kepada Allah, maka doanya dikabulkan.
3. Nabi Musa a.s.,
Hidup di masa raja Firaun yang sangat dzalim,
mengaku dirinya Tuhan. Siapa yang tidak mau
menuhankannya, maka orang itu akan dibunuh.
56
Nabi Mūsā a.s. terus saja menyebarkan ajaran
Allah Swt. kepada kaum Bani Israil seraya berdoa
agar diberi kawan yang membantunya. Akhirnya
diberilah Harun saudaranya yang membantu
dakwahnya
4. Nabi isā a.s
Nabi isa a.s. dalam menjalankan dakwahnya,
diancam dan direncanakan untuk dibunuh dengan
cara disalib. Namun Allah Swt. menyelamatkan
Nabi isā a.s. dengan cara diangkatkan ke alam
ghaib (mi’raj). Ternyata yang terbunuh adalah
orang yang menyerupai Nabi Isā a.s. yaitu Yahuza
(Iskariot).
b. Kisah Keteladanan Nabi Muhammad saw. sebagai
Ulul ‘Azmi
Setelah diangkat menjadi rasul, beliau tak henti-
hentinya berdakwah mengajak umat manusia
menyembah Allah Swt. dan meninggalkan
kemusyrikan. Dalam menyiarkan agama Allah, Nabi
Muhammad saw. sering dihadang, bahkan diancam
akan dibunuh oleh orang-orang kafir Quraisy. Pernah
ketika Nabi Muhammad saw. sedang beribadah, Abu
Jahal dan komplotannya datang sengaja mengotorinya
dengan najis. Nabi Muhammad saw. bukanlah sosok
manusia pendendam, tidak membalas kejahatan Abu
Jahal dan kawan-kawannya dengan tindakan yang
sama, cukup menyerahkan persoalannya kepada Allah
Swt. Selain jujur dan pemaaf, Nabi Muhammad saw.
sangat menyayangi anak yatim.

4. KELAS 6 SEMESTER 1 DAN 2

57
Kelas 6 Pelajaran Tema Sub Tema
SD/MI
Semester 1 5 Keteladanan a. Kejujuran dan Kasih Sayang Rasulullah saw
Rasulullah 1. Nabi Muhammad saw. “Al-Amin”.
saw. dan Pada usia tiga puluh lima tahun, Nabi
Sahabatnya Muhammad saw. bersama-sama dengan orang-
orang Quraisy diminta untuk memperbaiki
Ka’bah. Ketika pembangunan sudah sampai ke
bagian Hajar Aswad, bangsa Quraisy berselisih
tentang siapa yang mendapatkan kehormatan
untuk meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya
semula. Pada akhirnya, mereka sepakat menunjuk
Muhammad saw. sebagai orang yang tepat untuk
melakukan hal tersebut.
Rasulullah pun kemudian menyarankan suatu
jalan keluar yang sebelumnya tidak terpikirkan
oleh mereka. Beliau mengambil selembar
selendang, kemudian Hajar Aswad itu diletakkan
di tengah-tengan selendang tersebut. Beliau lalu
meminta seluruh pemuka kabilah yang berselisih
untuk memegang ujung-ujung selendang itu.
Mereka kemudian mengangkat Hajar Aswad itu
bersama-sama. Setelah mendekati tempatnya,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam-lah yang
kemudian meletakkan Hajar Aswad tersebut.
Ini merupakan jalan keluar yang terbaik.
Seluruh kabilah setuju dan meridhai jalan keluar
ini. Mereka pun tidak jadi saling menumpahkan
darah. Sejak saat itu, beliau dikenal di antara
kaumnya dengan sifat-sifat yang terpuji. Para
sahabat dan pengikutnya sangat menghormati dan

58
mencintai beliau sehingga beliau diberi gelar “al-
Amin”, artinya orang yang dapat dipercaya.
2. Kasih Sayang Rasulullah saw. terhadap Anak,
Keluarga, Orang Tua, dan Masyarakat.
Rasulullah saw. menyayangi cucunya yang
bernama Hasan dan Husein. Sebagaimana
dikisahkan dalam hadis beliau yang artinya
berikut ini.
”Nabi Muhammad saw. mencium cucunya
Hasan bin Ali r.a., sedangkan di dekat beliau ada
Aqra’ bin Hābis. Aqra’ berkata: ”Aku mempunyai
sepuluh anak, tetapi aku tidak pernah mencium
seorang pun di antara mereka.” Mendengar hal itu,
Rasulullah saw. memandang Aqra’ lalu bersabda:
"Barangsiapa tidak mau berbelas kasih, maka ia
tidak akan mendapatkan belas kasih.” (H.R. al-
Bukhari dan Muslim).
Selain hadis di atas, hadis Rasulullah saw.,
mengajarkan pula untuk hormat kepada orang tua
seperti dalam hadis yang artinya berikut ini.
”Aku (Ibnu Mas’ud) pernah bertanya kepada
Nabi saw. ... ”Amal apakah yang paling disukai
oleh Allah Swt.?” Nabi saw. bersabda:
”Mengerjakan salat tepat pada waktunya.” Aku
bertanya lagi: ”Kemudian apa?” Nabi saw.
menjawab: ”Berbaktilah kepada kedua orang tua.”
Aku kembali bertanya: ”Lalu apa lagi?” Nabi saw.
menjawab: ”Jihad fi sabilillah.” (H.R. al-Bukhari
dan Muslim).
Rasulullah saw. tidak pernah menyakiti hati
orang lain. Hal itu dapat dibuktikan dalam hadiś
59
beliau yang artinya: “Barangsiapa yang beriman
kepada Allah Swt. dan Hari Akhir, maka
hendaklah ia berkata yang baik atau diam.” (H.R.
al-Bukhari dan Muslim).
3. Kepedulian Rasulullah saw. terhadap Lingkungan.
a). Nabi Muhammad saw. sangat hemat dalam
mempergunakan air, itu dibuktikan pada
anjuran beliau agar tidak berlebihan dalam
pemakaian air dalam berwudu’.
b). Nabi Muhammad saw. mengajarkan agar tidak
melakukan kerusakan di muka bumi ini.
4. Nabi Muhammad saw. sebagai Rahmat bagi Alam
Semesta.
Tujuan dakwah Nabi Muhammad saw. adalah
untuk mengubah keadaan masyarakat Jahiliyah
menjadi masyarakat yang sejahtera berdasarkan
agama Tauhid, yaitu agama yang menyakini
bahwa Allah Swt. adalah Tuhan Yang Maha Esa.
Misi kedamaian dan kesejahteraan hidup tersebut
bukan hanya bagi bangsa Arab ketika itu, tetapi
juga bagi seluruh alam sampai sekarang dan akhir
zaman.
Nabi Muhammad saw. selain mengajak
kaumnya untuk mengutamakan kemurnian aqidah
dan selalu menyembah Allah Yang Maha Esa.
Beliau juga menanamkan akhlak terpuji yang
membawa kebaikan manusia hidup di dunia
hingga akhirat. Salah satu sifat terpuji yang dapat
kita cermati, ketika beliau dan pengikutnya hijrah
ke Kota Madinah adalah beliau mampu
menanamkan sikap persaudaraan antara kaum
60
pendatang (Muhajirin) dengan kaum Ansar
sehingga mereka saling menolong untuk
menciptakan daerah yang tertib dan aman. Di
samping itu, masyarakat berperilaku sopan santun
sesuai ajaran Rasulullah saw.
Sebagai umat Nabi Muhammad saw., kita harus
menjunjung tinggi ajaran beliau, misalnya kita
menghormati orang yang lebih tua dan
menyayangi orang yang lebih muda. Kita
berperilaku sopan dan bertutur kata santun
terhadap orang tua, guru dan masyarakat sekitar.
Juga kita menjaga lingkungan kita agar selalu
bersih karena ”Kebersihan adalah sebagian dari
iman.”
Oleh sebab itu, kita tidak membuang sampah di
kali atau selokan karena selokan yang penuh
sampah akan dangkal, saluran air tidak lancar
sehingga di musim hujan, daerah tersebut menjadi
banjir. Kita harus peduli terhadap lingkungan
sekitar. Untuk kebaikan diri dan orang lain, kita
harus selalu berperilaku sesuai ajaran Rasulullah
saw.
b. Kepemimpinan Sahabat Rasulullah saw.
1. Kepemimpinan Abu Bakar.
Abu Bakar memimpin dari tahun 632 M sampai
dengan 634 M. Abu Bakar senantiasa meneladani
perilaku Nabi Muhammad saw. Dalam
menentukan keputusan, beliau selalu mengajak
para sahabat untuk bermusyawarah. Beliau sangat
memperhatikan rakyatnya. Beliau selalu
membantu rakyat yang kekurangan. Pernah suatu
61
ketika datang kepadanya seorang wanita kampung
bernama Unaisar dan berkata: “Hai, Abu Bakar,
apakah engkau masih dapat menolong kami
memerah susu kambing seperti sebelum menjadi
khalifah?” Jawab Abu Bakar: “Insya Allah aku
akan tetap bersedia menolong kamu.” Meskipun
Abu Bakar sudah menjadi pemimpin negara,
beliau tidak sombong dan masih mau memerah
susu untuk rakyatnya di kampong.
Untuk kesejahteraan rakyatnya, beliau
mendirikan Baitul Mal, yaitu suatu lembaga yang
mengurusi kas dan keuangan negara.
2. Kepemimpinan Umar bin Khattab.
Pada masa pemerintahannya, Umar bin Khattab
dikenal sebagai pribadi yang sederhana dan
bertanggung jawab. Sebagai contoh sikap
tanggung jawab yang diperlihatkan Umat bin
Khattab, yaitu: pernah suatu saat beliau berkata
ketika ia melihat kondisi jalan yang rusak, "Aku
akan segera perbaiki jalan itu, sebab aku takut
diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah
Swt. nanti, hanya karena ada seekor unta yang
terjungkal." Masih banyak lagi perilaku teladan
yang patut kita contoh dari peribadi Khalifah
Umar bin Khattab.
Jasa Khalifah Umar bin Khattab yang sampai saat
ini kita rasakan adalah penetapan kalender
Hijriyah atau penetapan tanggal 1 Muharam
sebagai Tahun Baru Hijriyah.
3. Kepemimpinan Utsman bin Affan.
Di masa pemerintahannya, Usman bin Affan
62
melakukan kodifikasi (menyusun atau
membukukan) kitab al–Quran karena beliau
khawatir akan terjadi perbedaan al–Quran.
Kemudian, beliau membentuk panitia penyusunan
al–Quran yang diketuai oleh Zaid bin Sabit dengan
anggotanya Abdullah bin Zubair dan
Abdurrahman bin Haris. Panitia tersebut bertugas
menyalin ulang ayat-ayat al–Quran dalam sebuah
buku yang disebut Mushaf dan diperbanyak 4
(empat) buah (exemplar). Satu buah disimpan di
Madinah yang disebut Mushafal-Imam atau
Mushaf Usmani, empat buah lainnya dikirim ke
Mekah, Suriah, Basrah dan Kufah. Di samping itu,
beliau juga merenovasi Masjid Nabawi di Kota
Madinah, dengan cara memperluas dan
memperindah bentuknya.
4. Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib.
Dalam menjalankan roda pemerintahan, Ali bin
Abi Thalib mengharuskan pegawainya jujur,
cakap, dan bertanggung jawab. Beliau juga
memajukan bidang Ilmu Bahasa, serta
mengembangkan bidang pembangunan, terutama
di Kota Kufah sebagai pusat Ilmu Tafsir, Ilmu
Hadis, Ilmu Nahwu dan ilmu pengetahuan lainnya.

Semester 2 10 Senangnya a. Kisah Keteladanan Nabi Yunus a.s.


Meneladani Allah Swt. pun mewahyukan kepada Nabi Yunus
Para Nabi dan a.s. untuk membimbing kaumnya. Allah Swt.
Ashabul Kahfi memberi tahu bahwa akan mengazab umat Nabi
Yunus setelah berlalu tiga hari. Lalu, Nabi Yunus
menyampaikan perihal azab itu kepada kaumnya,

63
kemudian ia pergi meninggalkan mereka.
Kaum Nabi Yunus a.s. telah mengetahui azab
Allah Swt. akan datang. Mereka melihat Nabi Yunus
a.s. telah pergi meninggalkannya. Dengan demikian,
mereka yakin azab akan turun. Maka, mereka segera
bertaubat kepada Allah Swt., dan menyesali sikap
mereka selama ini. Ketika itu, mereka berdoa
memohon ampun kepada Allah Swt. agar azab itu
diangkat dari mereka. Allah Swt. menjauhi azab itu
dari mereka karena kesungguhan doanya.
Allah Swt. berfirman di dalam Q.S. Ynus/10:98.
Artinya: ”Maka mengapa tidak ada (penduduk) suatu
negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat
kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum
Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab
yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami
beri kesenangan kepada mereka sampai waktu
tertentu.” (Q.S. Yunus/10:98)
Nabi Yunus a.s. tetap meninggalkan kampung
kaumnya karena marah, padahal Allah Swt. belum
mengizinkannya. Nabi Yunus a.s. pergi ke tepi laut
dan menaiki kapal. Pada saat Yunus berada di atas
kapal, ombak laut menjadi dahsyat, angin menjadi
kencang dan membuat kapal menjadi oleng hingga
hampir saja tenggelam.
Melihat keadaan demikian, nakhoda kapal
meminta barang-barang yang berat dilempar ke laut
untuk meringankan beban. Setelah barang-barang
berat dilempar ke laut, ternyata, kapal itu tetap saja
oleng hampir tenggelam, para penumpangnya
bermusyawarah untuk meringankan beban kapal
64
dengan melempar seseorang ke laut. Mereka
melakukan undian dan ternyata undian itu jatuh
kepada diri Nabi Yunus a.s., tetapi mereka tidak mau
jika Nabi Yunus a.s. harus terjun ke laut, maka undian
pun diulangi lagi, dan ternyata jatuh kepada Nabi
Yunus a.s. lagi, hingga undian itu dilakukan sebanyak
tiga kali dan hasilnya tetap sama. Maka Nabi Yunus
a.s. bangkit dan melepas bajunya, kemudian
melemparkan dirinya ke laut.
Pada saat yang bersamaan Nabi Yunus a.s.
melompat dari kapal, Allah Swt. telah mengirimkan
ikan paus besar yang langsung menelan Nabi Yunus
a.s. dengan tidak merobek dagingnya atau
mematahkan tulangnya. Nabi Yunus a.s. pun tinggal
di perut ikan itu dalam beberapa waktu dan dibawa
mengarungi lautan oleh ikan itu. Dalam riwayat
dikisahkan, bahwa Nabi Yunus a.s. berada dalam tiga
kegelapan; kegelapan di dalam perut ikan, kegelapan
lautan, dan kegelapan malam.
Namun, Nabi Yunus a.s. tetap ingat kepada Allah
Swt. dan memanjatkan doa kepada-Nya. Singkat
kisah, Nabi Yunus a.s. selamat sampai ke tepian
berkat kasih sayang Allah Swt.
b. Kisah Keteladanan Nabi Zakaria a.s.
Suatu hari ketika Nabi Zakaria a.s. datang ke
mihrab, ia melihat Maryam di salah satu sudut mihrab
sedang șalat (sujud), di depannya terlihat berbagai
jenis buah-buahan musim panas. Dalam hati, Nabi
Zakaria a.s. bertanya-tanya, dari mana datangnya
buah-buahan musim panas itu, padahal mereka masih
berada dalam musim dingin. Nabi Zakaria a.s. tidak
65
sabar menanti Maryam selesai sujud. Setelah Maryam
selesai șalat, didekati Nabi Zakaria a.s. untuk
menanyakan tentang asal muasal buah-buahan
kepadanya: "Hei Maryam, dari manakah engkau
mendapati buah-buahan ini semua?" Maryam
menjawab: "Ini adalah pemberian Allah Swt. yang
aku dapat tanpa dicari dan diminta. Di kala matahari
terbit, aku mendapatkan rezekiku ini sudah berada di
depan mataku, demikian pula bila matahari terbenam.
Mengapa Bapak merasa heran dan takjub? Bukankah
Allah Swt. berkuasa memberikan rezekinya kepada
siapa yang Dia kehendaki tanpa perhitungan?"
Suatu peristiwa yang menakjubkan, Allah Swt.
memberi tanda-tanda kehamilan isteri Nabi Zakaria
a.s., bahwa mulutnya tidak akan bisa berbicara selama
tiga hari dengan sesama manusia – padahal ia tidak
sakit. Isteri Nabi Zakaria a.s. hanya bisa berbicara
isyarat dengan tangan atau lainnya untuk
memahamkan orang. Selama tiga hari itu, ia harus
memperbanyak bertasbih, bertahmid di waktu pagi
dan petang.
Allah Swt. memberi seorang anak kepada Nabi
Zakaria a.s. Anak yang diberi nama Yahya itu kelak
dapat meneruskan dakwah Nabi Zakaria a.s.
Anak-anak, kisah Nabi Zakaria a.s. dapat dijadikan
teladan. Untuk memperoleh keinginan, kita harus
berusaha dan terus berdoa dengan ikhlas. Kita tidak
boleh putus asa. Setiap cobaan yang Allah Swt.
datangkan, tentu ada hikmah yang terkandung di
dalamnya.
c. Kisah Keteladanan Nabi Yahya a.s.
66
Nabi Yahya a.s. tetap menyampaikan larangan
Allah Swt. kepada Raja Hirodus yang ingin menikahi
anak tirinya, Herodia. Nabi Yahya a.s. tidak
menghiraukan ancaman raja demi untuk menegakkan
kebenaran dan melawan kebatilan.Bersama Nabi
Zakaria (ayahnya), Nabi Yahya a.s. berdakwah
menyebarkan agama tauhid kepada umatnya,
sehingga mereka terpelihara. Yang artinya: “Wahai
Yahya! Ambillah (pelajarilah) Kitab (Taurat) itu
dengan sungguh-sungguh.” Dan Kami berikan
hikmah kepadanya (Yahya) selagi dia masih kanak-
kanak ; dan (Kami jadikan) rasa kasih sayang (kepada
sesama) dari Kami dan bersih (dari dosa). Dan dia
pun seorang yang bertakwa. (Q.S. Maryam/19:12-13).
Berdasarkan kisah Nabi Yahya a.s. di atas, kita
dapat mengambil suri teladan, yaitu kita harus
memiliki sikap yang tegas untuk mengatakan yang
benar itu adalah benar dan yang salah tetaplah salah,
seperti penolakan Nabi Yahya a.s. terhadap rencana
pernikahan Raja Hirodus dengan putri tirinya yang
bernama Herodia.
Ucapan dan perbuatan Nabi Yahya a.s. selalu
diikuti karena beliau menjadi panutan atau suri
teladan masyarakat saat itu. Selain itu, sikap hormat
Yahya kepada orang tua dan taat beribadah kepada
Allah Swt. menjadi teladan bagi siapa pun juga.
Apalagi ayah beliau Nabi Zakaria a.s. merupakan
sosok yang takwa kepada Allah Swt.
Oleh sebab itu, walaupun kita hidup di zaman Nabi
Muhammad saw., tetapi perilaku Nabi Yahya a.s.
dapat kita jadikan teladan, seperti hormat kepada
67
orang tua, pemberani, dan teguh pendirian.
d. Kisah Keteladanan Nabi Isa a.s.
Nabi Isa a.s. adalah utusan Allah Swt. dan diberi
Kitab Suci Injil. Dalam menyampaikan ajaran tauhid,
beliau mendapat penolakan Bani Israil tetapi, tetap
gigih menyampaikannya.
Mukjizat Nabi Isa a.s.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya di atas, bahwa
Nabi Isa a.s. diberi mukjizat oleh Allah Swt. yang
diceritakan dalam Q.S al-Ma'idah:110, intinya yaitu:
1) Dapat berbicara dengan manusia ketika masih
bayi atau masih dalam buaian.
2) Dapat menyembuhkan orang yang buta sejak
lahir.
3) Dapat menyembuhkan orang yang berpenyakit
lepra dengan seizin Allah Swt.
4) Sementara itu, sebelum diangkat ke langit, Nabi
Isa a.s. menyampaikan kabar kepada para
pengikutnya bahwa akan datang seorang Nabi dan
Rasul bernama Ahmad. Nabi dan rasul yang
dimaksud Nabi Isa a.s. ialah penutup dari seluruh
Nabi dan Rasul, yakni Nabi Muhammad saw.
Ahmad sesungguhnya nama lain dari Nabi
Muhammad saw., yang ajarannya akan
melengkapi seluruh ajaran Nabi dan Rasul
sebelumnya. Yang artinya: Dan (ingatlah) ketika
Isa putra Maryam berkata, “Wahai Bani Israil!
Sesung-guhnya aku utusan Allah kepadamu, yang
membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu
Taurat dan memberi kabar gembira dengan
seorang Rasul yang akan datang setelahku, yang
68
namanya Ahmad (Muhammad).” (Q.S. as-
saff/61:6)
5) Berdasarkan kisah Nabi Isa a.s. di atas, marilah
kita ambil hikmah dan suri teladan.
a) Kita harus menjaga kehormatan diri,
kehormatan orang tua dan keluarga. Seperti
yang dicontohkan Maryam, ibunda Nabi Isa
a.s.
b) Kita harus berani berkata yang benar.
c) Kita harus meyakini bahwa Nabi Isa a.s.
adalah seorang Rasul.
d) Kita meyakini bahwa Nabi Isa diberi wahyu
berupa Kitab Suci Injil.
e) Kita harus menyembah Allah Swt., Tuhan
Yang Maha Esa dan Mahasuci.
f) Kita yakin bahwa orang yang takwa pasti
dilindungi oleh Allah Swt. seperti Nabi Isa a.s.
yang dikejar-kejar pasukan Romawi untuk
disalib, tapi Allah Swt. menyelamatkannya.
e. Kisah Keteladanan Ashabul Kahfi.
Ashabul Kahfi menceritakan tujuh orang pemuda
dan seekor anjing yang ditidurkan oleh Allah Swt.
selama 309 tahun. Kisah Ashabul Kahfi dapat kita
temui dalam Q.S. alKahf/18:13. Yang artinya: ”Kami
ceritakan kepadamu (Muhammad) kisah mereka
dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka adalah
pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka,
dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka.” (Q.S.
al-Kahf/18:13)
Kita harus memiliki sikap teguh pendirian
terhadap keyakinan yang benar. Seperti yang
69
dicontohkan Ashabul Kahfi yang berusaha untuk
menyelamatkan akidahnya (keimanannya) kepada
Allah Swt.
Kita harus yakin, bahwa orang yang beriman dapat
perlindungan dari Allah Swt. Hal itu diperlihat Allah
Swt. yang melindungan Ashabul Kahfi tersebut.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sejarah kebudayaan Islam salah satu mata pelajaran yang sangat
penting, karena berisi studi tentang riwayat Rasulullah SAW dan para
sahabat, sehingga mengandung nilai-nilai tauladan untuk memberikan
petunjuk hidup umat Islam.
Sejarah kebudayaan islam bisa dipahami sebagai berita atau cerita
peristiwa masa lalu yang mempunyai asal muasal tertentu. Peristiwa
menjelang dan saat Muhammad Saw. Lahir dan diutus sebagai rasul adalah
asal muasal sejarah kebudayaan Islam.

70
DAFTAR PUSTAKA
Rofiq, Ahmad Choirul. 2019. Cara Mudah Memahami Sejarah Islam.
Yogyakarta: IRCiSoD

Direktorat Pendidikan Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam. 2016.


Buku Siswa Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 3 MI. Jakarta: Kementerian
Agama RI

Schimm, Annemarie. 2003. Islam Interpretatif. Depok, Inisiasi Press

Helina, Ida, dkk. 2014. Sejarah Kebudayaan Islam: Buku Siswa. Jakarta:
Kementerian Agama Republik Indonesia

71

Anda mungkin juga menyukai