Anda di halaman 1dari 13

INTERVENSI KEPERAWATAN

TGL/JA DIAGNOSA TUJUAN/KRITERIA INTERVENSI RASIONAL


M KEPERAWATA
N
25/11/21 Nyeri akut Setelah dilakukan tindakan 1. Manajemen Nyeri
1. Skala nyeri dapat menjadi
21.00 berhubungan keperawatan 2x 24 jam a. Identifikasi skala indikator keberhasilan terapi
WITA dengan agen tingkat nyeri menurun nyeri. 2. Lingkungan yang tidak
cedera fisik. dengan kriteria : b. Berikan teknik kondusif dapat merangsang
Tingkat Awal Target nonfarmakologis saraf simpatis
Nyeri (Teknik Relaksasi 3. Teknik relaksasi nafas dalam
Keluhan 2 4 Nafas Dalam). dapat merelaksasikan otot
Nyeri c. Jelaskan strategi sehingga melancarkan
Meringi 2 4
meredakan nyeri. peredaran sehingga nyeri
s
d. Kontrol dapat berkurang
lingkungan yang 4. Analgetik dapat memblok
memper berat lintasan
rasa nyeri seperti 5. Identifiksi riwayat alergi obat
mematikan lampu bertujuan untuk melihat ada
saat tidur. tidaknya alergi obat pada
e. Anjurkan untuk
pasien.
istirahat adekuat. 6. Istirahat yang cukup dapat
2. Pemberian membantu mempercepat
Analgesik proses penyembuhan.
a. Identifikasi 7. Strategi meredakan nyeri dapat
riwayat membantu mengatasi nyeri
alergi obat yang pasien alami.
b. Kolaborasi
pemberian
analgesik.

25/11/21 Intoleransi Setelah dilakukan tindakan 1. Manejemen energi


1.Identifikasi
21.00 Aktifitas keperawatan 2x 24 jam a. Identifikasi gangguan tubuh
WITA berhubungan toleransi aktifitas meningkat gangguan tubuh yang
dengan kelemahan dengan kriteria : yang menyebabkan
Toleransi Awal Target menyebabkan kelelahan agar
Aktifitas kelelahan. mengetahui daerah
Perasaan 4 2 b. Monitor pola dan penyebab
Lemah jam tidur. kelelahan.
c. Anjurkan tirah
2.Pola dan jam tidur
baring yang baik akan
2. Dukungan membantu proses
ambulasi penyembuhan.
a. Identifikasi 3.Tirah baring
adanya nyeri dan membuat pasien
keluhan fisik beristirahat cukup.
lainnya. 4.Mendukung
b. Monitor kondisi ambulasi dapat
umum selama mencegah
melakukan kehilangan
ambulasi mobilitas sendi.
c. Libatkan 5.Mengidentifikasi
keluarga untuk nyeri dan keluhan
membantu pasien pasien dapat

daalam membantu pasien

meningkatkan mengatasi

ambulasi. keluhan-keluhan
yang pasien
3.
rasakan.
6.Memonitor kondisi
selama ambulasi
dapat melihat
perkembamgan
pasien selama
ambulasi.
7.Memfasilitasi
ambulasi pasien
menggunakan
tongkat dapat
mempermudah
pasien selama
melakukan
ambulasi.
8.Melibatkan
keluarga untuk
membantu
ambulasi agar
pasien mudah
dalam melakukan
ambulasi.
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari/Tanggal : Jum’at 26 November 2021

No. Diagnosa Pukul Implementasi Evaluasi


1. Nyeri akut berhubungan 21.00 1. Mengidentifikasi skala nyeri S:
dengan agen cedera fisik. P : Post Op vesikolitiasis Klien mengeluh nyeri skala 5
Q : Seperti di tusuk-tusuk
R : Di bagian kandung kemih dan
O:
genetalia.
S : Skala 5 - Klien tampak sediki meringis
T : Terus-menerus
- Klien tampak menunjuk daerah yang
21.05 2. Mengontrol lingkungan yang
masih nyeri
memperberat rasa nyeri
H : Suhu ruangan klien sejuk, - TD = 160/90 mmHg
tidak bising dan lampu dimatikan
- N = 80 x/menit
21.10 3. Menjelaskan strategi meredakan
nyeri - S = 36,40C
H : Klien dan keluarga dapat
- R = 20x/menit.
mengetahui bahwa strategi
meredakan nyeri, salah satunya
21.15 teknik relaksasi nafas dalam.
A: Masalah teratasi sebagian
4. Mengajarkan teknik
nonfarmakologis relaksasi napas
Tingkat Awal Target Pencapaian
dalam
Nyeri
21.20 H : Klien mampu memahami dan Keluhan 2 4 3
mengikuti cara Nyeri
5. Menganjurkan untuk istirahat Meringi 2 4 3
adekuat s
21.25 H : Klien dapat membagi waktu
istirahat yang cukup.
6. Penatalaksanaan pemberian P: Lanjutkan intervensi
analgetik - Identifikasi skala nyeri
H : Ketorolac 1 ampul/iv/8jam. - Kontrol lingkungan yang
memperberat rasa nyeri
- Kolaborasi pemberian analgetik
2. Intoleransi Aktifitas 21.30 1. Identifikasi gangguan tubuh S:
berhubungan dengan yang menyebabkan kelelahan. - Klien mengeluh nyeri dengan skala 5
kelemahan H : Pasien mengatakan nyeri - Klien mengatakan ambulasi masih
sehingga ketika beraktifitas dibantu oleh keluarga
mengalami kelelahan. O:
2. Monitor pola dan jam tidur. - Klien nampak sedikit meringis
H : Pasien sudah memahami - Klien nampak dibantu oleh keluarga
berapa jam tidur yang cukup. ketika melakukan ambulasi
3. Anjurkan tirah baring A:
H : pasien melakukan tirah Masalah teratasi sebagian dengan
baring ketika merasa nyeri pencapaian :
meningkat. Toleransi Awa Target Pencapaian
4. Mengidentifikasi adanya nyeri aktifitas l
atau keluhan lainnya Perasaan 4 2 3

H : Pasien mengatakan nyeri lemah

setelah operasi di bagian


P:
kandung kemih dan genetalia.
-Lanjutkan intevensi
5. Memonitor kondisi umum
- Identifikasi skala nyeri
selama melakukan ambulasi.
- Kolaborasi pemberian analgetik
H : Pasien masih di bantu
keluarga ketika ambulasi
6. Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi.
H : Keluarga pasien ikut serta
membantu dalam ambulasi
pasien.
Hari/Tanggal : Sabtu, 27 November 2021

No. Diagnosa Pukul Implementasi Evaluasi


1. Nyeri akut berhubungan 21.00 1. Mengidentifikasi skala nyeri S:
dengan agen cedera fisik. P : Post Op vesikolitiasis Klien mengeluh nyeri skala 3
Q : Seperti di gigit semut
R : Di bagian kandung kemih dan
O:
genetalia.
S : Skala 3 - Klien tampak sediki meringis
T : Hilang timbul
- Klien tampak menunjuk daerah yang
21.05 7. Mengontrol lingkungan yang
masih nyeri
memperberat rasa nyeri
H : Suhu ruangan klien sejuk, - TD = 160/90 mmHg
tidak bising dan lampu dimatikan
- N = 80 x/menit
21.10 8. Menjelaskan strategi meredakan
nyeri - S = 36,40C
H : Klien dan keluarga dapat
- R = 20x/menit.
mengetahui bahwa strategi
meredakan nyeri, salah satunya
21.15 teknik relaksasi nafas dalam.
9. Mengajarkan teknik A: Masalah teratasi sebagian
nonfarmakologis relaksasi napas
dalam Tingkat Awal Target Pencapaian
21.20 H : Klien mampu memahami dan Nyeri
mengikuti cara Keluhan 2 4 4

10. Menganjurkan untuk istirahat Nyeri


Meringi 2 4 4
adekuat
s
21.25 H : Klien dapat membagi waktu
istirahat yang cukup.
11. Penatalaksanaan pemberian
P:Intervensi di hentikan karena pasien
analgetik
sudah di perbolehkan pulang.
H : Ketorolac 1 ampul/iv/8jam.

2. Intoleransi Aktifitas 21.30 7. Identifikasi gangguan tubuh S:


berhubungan dengan yang menyebabkan kelelahan. - Klien mengeluh nyeri dengan skala 3
kelemahan H : Pasien mengatakan nyeri - Klien mengatakan ambulasi sudah
sehingga ketika beraktifitas bisa melakukannya sendiri
mengalami kelelahan. O:
8. Monitor pola dan jam tidur. - Klien nampak melakukan sendiri
H : Pasien sudah memahami ketika ambulasi
berapa jam tidur yang cukup. A:
9. Anjurkan tirah baring Masalah teratasi sebagian dengan
H : pasien melakukan tirah pencapaian :
baring ketika merasa nyeri Toleransi Awa Target Pencapaian
meningkat. aktifitas l
10. Mengidentifikasi adanya nyeri Perasaan 4 2 4

atau keluhan lainnya lemah

H : Pasien mengatakan nyeri


P:
setelah operasi di bagian
Intervensi di hentikan karena pasien
kandung kemih dan genetalia.
sudah di perbolehkan pulang.
11. Memonitor kondisi umum
selama melakukan ambulasi.
H : Pasien masih di bantu
keluarga ketika ambulasi
12. Melibatkan keluarga untuk
membantu pasien dalam
meningkatkan ambulasi.
H : Keluarga pasien ikut serta
membantu dalam ambulasi
pasien.

Anda mungkin juga menyukai