Anda di halaman 1dari 36

Teori Keperawatan

Hilda Meriyandah Agil S.Kep., MPH


Teori Keperawatan
1. Pengertian Teori
2. Pengertian Teori Keperawatan
3. Model konseptual keperawatan
4. Tujuan teori dan model konsep keperawatan
(Teori Roy dan Orem)
Teori Keperawatan:
1. Komponen teori keperawatan
2. Karakteristik teori keperawatan
3. Faktor – faktor yang mempengaruhi teori
Keperawatan
Definisi
Teori keperawatan adalah suatu pandangan atau
pedoman yang diterapkan dalam keperawatan
baik untuk pendidikan dan prakteknya
TEORI KEPERAWATAN MENURUT
PARA TOKOH
Teori Keperawatan (Nightingale, 1860)
Konsep Nightingale menempatkan lingkungan
sebagai fokus asuhan keperawatan dan perhatian
dimana perawat tidak perlu memahami seluruh
proses penyakit merupakan upaya awal untuk
memisahkan antara profesi keperawatan dan
kedokteran. Tujuan dari teori Nightingale adalah
untuk memfasilitasi proses penyembuhan tubuh
dengan memanipulasi lingkungan klien. Lingkungan
klien dimanipulasi untuk mendapatkan ketenangan,
nutrsi, kebersihan, cahaya, kenyamanan, sosialisasi
dan harapan yang sesuai.
Teori Keperawatan (Peplau, 1952)
Teori Hildegard Peplau berfokus pada individu,
perawat, dan proses interaktif yang menghasilakn
hubungan antara perawat dengan klien. Klien
adalah individu dengan kebutuhan perasaan, dan
keperawatan adalah proses interpersonal dan
terapeutik. Hubungan antara perawat dan klien
bersama-sama mendifinisikan masalah dan
menyelsaikan masalah. Teori dan gagasan Peplau
dikembangkan untuk memberikan bentuk praktik
keperawatan psiatri.
Teori Keperawatan (Henderson, 1955)
Teori keperawatan ini mencakup seluruh
kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson
mendifinisikan keperawatan sebagai
“membantu individu yang sakit dan yang sehat
dalam melaksanakan aktivitas yang memiliki
kontribusi terhadap kesehatan dan
penyembuhannya, dimana individu tersebut
akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan
bila ia memiliki kekuatan, kemauan, dan
pengetahuan yang dibutuhkan”.
Teori Keperawatan (Rogers, 1970)
Martha Rogers mempertimbangkan manusia
(kesatuan manusia) sebagai sumber energi yang
menyatu dengan alam semesta. Tujuan
keperawatan adalah untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan, mencegah kesakitan, dan
merawat serta merehabilitasi klien yang sakit dan
tidak mampu dengan pendekatan humanistik
keperawatan. Manusia utuh meliputi proses
sepanjang hidup. Klien secara terus menerus
berubah dan menyelaraskan dengan lingkungannya.
Teori Keperawatan (Orem, 1971)
Dorethea Orem mengembangkan defisini
keperawatan yang menekankan pada kebutuhan
klien tentang perawatan diri sendiri. Perawat
bertugas merawat dan membantu klien
mencapai perawatan diri secara total. Menurut
Orem asuhan keperawatan diperlukan ketika
klien tidak mampu memenuhi kebutuhan
biologis, psikologis, perkembangan dan sosial.
Teori Keperawatan (Neuman, 1972)
Betty Neuman mendefinisikan manusia secara
utuh merupakan gabungan dari konsep holistik
dan pendekatan sistem terbutka. Tujuannya
adalah untuk membantu individu, keluarga, dan
kelompok untuk mendapatkan dan
mempertahankan tingkat kesehatan maksimal
melalui intervensi tertentu. Tindakan
keperawatan meliputi tindakan preventif tingkat
primer, sekunder atau tersier.
Teori Keperawatan (Roy, 1979)
Teori Adaptasi Suster Callista Roy memandang
klien sebagai suatu sistem adaptasi. Tujuan
keperawatan adalah membantu seseorang
untuk beradaptasi terhadap perubahan
kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran,
dan hubungan interdependensi selam sehat dan
sakit. Kebutuhan asuhan keperawtan muncul,
ketika klien tidak dapat beradaptasi terhadap
kebutuhan lingkungan internal dan eksternal.
Teori Keperawatan (Watson, 1979)
Filosofi Jean Watson tentang asuhan keperawatan
berupaya untuk mendefinisikan hasil dari aktivitas
keperawatan yang berhubungan dengan aspek
humanistik dari kehidupan. Perawat harus
memberikan kenyamanan dan perhatian serta
empati pada klien dan keluarganya. Teori ini
mencakup filosofi dan ilmu
tentang caring. Caring merupakan proses
interpresonal yang terdiri dari intervensi yang
menghasilkan pemenuhan kebutuhan manusia.
MODEL KONSEPTUAL DALAM
KEPERAWATAN
Definisi
Model konseptual keperawatan merupakan
suatu cara untuk memandang situasi dan kondisi
pekerjaan yang melibatkan perawat di
dalamnya.
Definisi
• Kerangka kerja yang menjadi outline/ panduan
dgn tampilan deskriptif untuk menjelaskan suatu
objek/ kejadian dalam disiplin ilmu keperawatan
sehingga kerangka ini dapat dikatakan bermakna.
• Riehl dan Roy (1982) hubungan antara model dan
teori adalah:
1. Model mempresentasikan realitas,
menggambarkan realita, menggambarkan
sebuah struktur
2. Teori menggunakan konsep abstrak untuk
menjelaskan realita, menjelaskan fungsi
Manfaat Model – Teori Keperawatan
• Menentukan area keperawatan
• Menentukan area yang perlu dipelajari
• Memberikan pemahaman terhadap profesi dalam
memberikan askep
• Menentukan tujuan keperawatan
• Menjelaskan cakupan praktik keperawatan
• Memberikan dasar filosofi sebagai bekal untuk
pengembangan ilmu keperawatan
• Hal lain yang terkait dengan pendidikan,
manajemen, riset.
Komponen Teori

Konsep Definisi

Asumsi Fenomena
Konsep
• Formulasi tentang objek/ kejadian yg dapat
diamati/ dirasakan.
• Konsep bersifat abstrak, harus dijabarkan
dalam bentuk variabel
• Variabel  konsep yang bisa diukur/ dianalisis
• Contoh: konsep  pengetahuan statistik
dioperasionalkan dlm bentuk nilai tes
mengenai pengetahuan statistik
• Teori: Konsep yang saling terkait
Definisi
• Menjelaskan/ menggambarkan teori, konsep,
komponen yang menyusun teori
• Tidak dapat dikatakan SALAH/BENAR
• Katakan saja tidak konvensional/ tidak lazim
• Contoh: Bapak Makan Kapur
Asumsi
• Pernyataan yang menjelaskan konsep atau
menggabungkan konsep
• Asumsi merupakan suatu kenyataan, diterima
sbg suatu teori kebenaran
• Contoh: manusia adalah makhluk sosial
Fenomena
• Kejadian yang ada di alam praktek/ aspek yang
dirasakan/ dialami
• Sesuatu yg dapat disaksikan/ dilihat dg indera,
kenyataan yg ada, tanda dan gejala, sesuatu
yang luar biasa, keajaiban, fakta (KBBI)
• Contoh: fenomena  bunuh diri,
pembunuhan
• Konsep  Perilaku menyimpang
Teori Adaptasi Roy (1964)
• Suatu falsafah dalam keperawatan dibidang pelayanan
dan pendidikan
• Komponen konsep adaptasi:
1. Individu: memiliki integritas keseluruhan (holistik)
yg berinterasi secara konstan
2. Lingkungan: perubahan lingkungan merangsang
seseorang utk membuat respon adaptasi
3. Sehat - sakit: jika individu mampu beradaptasi dgn
baik, dan menjadi sakit jika sebaliknya
4. Keperawatan: bentuk asuhan yg dilandasi teori pada
individu sakit
Teori Adaptasi Roy (1964) cont.
• Tingkat adaptasi manusia tergantung dari
stimulus yg diterima dan yg masih dapat
diadaptasi secara normal  akibat perubahan
oleh mekanisme koping individu
1. Regulator: mendapat input secara sistematis
melalui jalur saraf, kimia, dan endokrin
2. Cognator: memproses input melalui cara
kognitif seperti persepsi, keputusan dan
emosi
Teori Adaptasi Roy (1964) cont.
Empat fungsi model yg dikembangkan Roy
mencakup: fisiologis, konsep diri, fungsi peran,
dan interdependen
• Fisiologis: oksigenasi, nutrisi, eliminasi, dll
• Konsep diri: kepribadian, kepercayaan, emosi,
dll
• Fungsi peran: pola interaksi sosial dalam
menjalankan peran dan fungsi
• Interdependen: keseimbangan antara
ketergantungan dan kemandirian
Teori Adaptasi Roy (1964) cont.
Komponen asumsi adaptasi
• Individu adalah makhluk biopsikososial
• Dalam beradaptasi, individu menggunakan koping
positif dan negatif
• Setiap individu berespon thd kebutuhan
fisiologis, konsep diri, kemampuan hidup mandiri,
dan kemampuan utk melakukan peran dan fungsi
secara optimal utk menjaga integritas diri
• Individu selalu berada dalam rentang sehat –
sakit yg b.d kefektifan koping
Teori Adaptasi Roy (1964) cont.
Komponen Fenomena Adaptasi
• Kemandirian seseorang lebih difokuskan pada
kebutuhan dan kemampuan melakukan interaksi sosial
termasuk kebutuhan akan dukungan orang lain
• Individu a/ makhluk biopsikososial yg memiliki
mekanisme utk beradaptasi thd perubahan
• Proses adaptasi adalah suatu proses yg memengaruhi
kesehatan secara positif
• Proses adaptasi menyangkut semua interasi individu –
lingkungan
• Lingkungan dipandang sbg suatu unsur didalam dan
diluar individu
Kesimpulan Teori Roy
• Memandang klien sbg sistem yang adaptif
• Tujuan keperawatan  membantu orang utk
beradaptasi thp perubahan
• Kebutuhan utk perawatan timbul pada saat
klien tdk dapat beradaptasi thd perubahan
TEORI OREM
• Model konsep  Self Care  Kebutuhan
perawatan diri klien
• Berorientasi pada diri  mempertahankan
kehidupan, kesehatan, perkembangan dan
kesejahteraan
• Tujuan  membantu penampilan self care klien
• Perawatan diperlukan saat klien tdk dapat
memenuhi kebutuhan bio-psiko-sosio-spiritual
• Perawat menentukan apakah intervensi
diperlukan/ tidak
Definisi
• Askep dilakukan dgn keyakinan bahwa setiap
orang mempelajari kemampuan utk merawat
diri sendiri sehingga membantu individu
memenuhi kebutuhan hidup, memelihara
kesehatan dan kesejahteraan
Konsep
• Self care  bentuk pelayanan keperawatan yg
dilakukan oleh seorang individu dalam
memenuhi kebutuhan dasar dgn tujuan
mempertahankan kehidupan, kesehatan,
kesejahteraan, sesuai dgn keadaan sehat –
sakit.
Prinsip dalam model self care
• Perawatan mandiri yang bersifat holistik
• Perawatan mandiri yang harus dilakukan
sesuai tumbuh kembang manusia
• Perawatan mandiri yang harus dilakukan
karena adanya masalah kesehatan/ penyakit
Asumsi
Jenis kebutuhan manusia didasarkan oleh:
• Human being, kehidupan manusia oleh alam,
memiliki kebutuhan umum akan pemenuhan
beberapa zat
• Perkembangan manusia dari dalam rahim –
pematangan kedewasaan
• Penyimpangan genetik maupun pertimbangan
dan penyimpangan dari struktur normal dan
integritas fungsional
Fenomena
• Bantuan secara penuh, ex: pada pasien koma
• Bantuan secara parsial, ex: pada pasien post
op abdomen
Faktor yang Memengaruhi
Teori Keperawatan

Sistem
Kebudayaan
Pendidikan

Pengembangan
Ilmu
Keperawatan
Karakteristik Teori Keperawatan
• Teori keperawatan mengidentifikasi dan menjabarkan
konsep khusus yang berhubungan dengan hal yang nyata
dalam keperawatan
• Teori keperawatan digunakan berdasarkan alasan yang
sesuai dengan kenyataan yang ada
• Harus konsisten sebagai dasar dalam mengembangkan
model konsep keperawatan
• Dalam menunjang aplikasi teori harus sederhana dan
bersifat umum agar dapat digunakan dalam kondisi apapun
• Dapat digunakan sebagai dasar dalam penelitian
keperawatan agar dapat digunakan sebagai pedoman
praktek keperawatan

Anda mungkin juga menyukai