Anda di halaman 1dari 51

SKRIPSI

ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI


PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI
(STUDI PADA PT.XL AXIATA TBK TAHUN PERIODE 2012-2018)

ANALIYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER


ACQUISITION IN COMPANIES THAT DO THE ACQUISTRITION
(STUDY ON PT. AXIATA TBK DURING THE PERIOD OF 2012-2018)

OLEH :

ZIKRI ASYRAF
NIM. 216120075

KONSENTRASI ENTREPRENEUR
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2020
SKRIPSI
ANALISIS KINERJA KEUANGAN SEBELUM DAN SESUDAH AKUISISI
PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN AKUISISI
(Studi pada PT.XL Axiata Tbk Tahun periode 2012-2018)

ANALIYSIS OF FINANCIAL PERFORMANCE BEFORE AND AFTER


ACQUISITION IN COMPANIES THAT DO THE ACQUISTRITION
(STUDY ON PT. AXIATA TBK DURING THE PERIOD OF 2012-2018)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam


Memperoleh Gelar Sarjana Satu (SI)
Pada Program Studi Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Mataram

OLEH :

ZIKRI ASYRAF
NIM. 216120075

KONSENTRASI ENTREPRENEUR
PROGRAM STUDI ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MATARAM
2020

i
HALAMAN PERSETUJUAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN


SESUDAH AKUISISI PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN
AKUISISI
(Studi Pada PT. XL Axiata Tbk Tahun Periode 2012-2018)

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Strata Satu (S1)
Fakultas Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Mataram

Oleh:

ZIKRI ASYRAF
216120075

Disetujui:

Pembimbing I Pembimbing II

Dr. H. Muhammad Ali, M.Si. Baiq Reinelda Tri Yunarni, S.E, M.Ak
NIDN. 0806066801 NIDN.0807058301

Mengetahui
Ketua Program Studi Administrasi Bisnis

Lalu HendraManiza. S.Sos. MM


NIDN.0828108404

ii
HALAMAN PENGESAHAN

ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN


SESUDAH AKUISISI PADA PERUSHAAN YANG MELAKUKAN
AKUISISI

(Studi Pada PT. XL Axiata Tbk tahun periode 2012-2018)

Oleh:

ZIKRI ASYRAF
216120075

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Ujian Guna


Memperoleh Gelar Sarjana Administrasi Bisnis
Konsentrasi Enterpreneur

Mataram … februari, 2020

Tim Penguji

Dr. H. Muhammad Ali, M.Si. ( )


NIDN. 0806066801

Baiq Reinelda Tri Yunarni, S. E, M. Ak ( )


NIDN. 0807058301

Dedy Iswanto, S.T., MM ( )


NIDN. 0818087901

Mengetahui

Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik


Universitas Muhammadiyah Mataram
Dekan

Dr. H. Muhammad Ali, M.Si.


NIDN. 0806066801

iii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Zikri Asyraf

NIM : 216120075

Program Studi : Administrasi Bisnis

Instansi : Universitas Muhammadiyah Mataram

Judul Skripsi : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Sebelum

dan Sesudah Akuisisi Pada Perusahaan Yang Melakukan Akuisisi (Studi pada PT.

XL Axiata Tbk tahun periode 2012-2018).

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi yang saya buat ini benar-benar

hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya tulis orang lain, baik sebagian

atau seluruhnya, kecuali pada bagian tertentu yang di kutip sebagai acuan

berdasarkan kode etik ilmiah, dan sepanjang pengetahuan saya belum pernah di

gunakan sebagai skripsi atau karya ilmiah pada perguruan tinggi manapun untuk

memperoleh gelar kesarjanaan. Apabila terbukti pernyataan ini tidak benar,

sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya.

Mataram, 1 februari 2020

Penulis

ZIKRI ASYRAF

(216120075)

iv
v
RIWAYAT HIDUP

Penulis berasal dari desa Batu Kumbung Kecamatan

Lingsar, dan lahir di Mataram Pada Tanggal 26

April 1997, Terlahir sebagai anak bungsu dari tiga

bersaudara dari pasangan Bapak H. Muridun dan Hj.

Rahmawati. Penulis menempuh pendidikan Sekolah

Dasar Di SDN 1 Batu Kumbung Pada Tahun 2003 Dan lulus pada Tahun 2009.

Penulis melanjutkan pendidikan sekolah menengah pertama di SMPN 2 lingsar

lulus pada tahun 2012 dan menempuh pendidikan sekolah menengah atas di

SMAN 1 Narmada lulus pada tahun 2015. Dan pada tahun 2016 penulis

melanjutkan ke perguruan tinggi swasta dan terdaftar sebagai mahasiswa strata 1

(S1) Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Muhammadiyah Mataram.

vi
MOTTO

Tugas kita bukanlah untuk berhasil, Tugas kita adalah untuk mencoba walaupun

anda tahu anda tidak akan pernah berhasil. Karena ke-BERHASIL-an hanya milik

DORA the explorer. BERHASIL! BERHASIL! BERHASIL! HORE!!!

vii
PERSEMBAHAN

Dengan ini mengucap syukur Alhamdulillah, ku persembahkan skripsi ini untuk

orang-orang yang ku sayangi :

1. Yang pertama dari segalanya, segala puji dan syukur ku persembahkan

kepada allah SWT sebagai sang pencipta langit dan bumi. Dengan rahman

rahim yang menghampar melebihi luasnya angkasa raya Dzat yang

menganugrahkan kedamaian bagi jiwa-jiwa yang senantiasa merindu akan

kemaha besarannya sehingga terselesaikan tugas akhir (Skripsi) dengan

baik dan tepat waktu.

2. Teristimewa untuk ayahanda Muridun dan Ibunda rahmawati yang

tercinta, yang tak pernah henti-hentinya mendo’akan dan menyayangi saya

atas semua pengorbanan dan kesabaran dalam hidup ini, yang tak pernah

cukup saya membalas cinta ayah bunda pada saya. Semoga allah SWT

membalasnya dengan segala berkahnya.

3. Untuk dosen pembimbing I dan pembimbing II semoga allah selalu

melindungi dan meninggikan derajatmu di dunia dan akhirat, terimakasih

atas bimbingan dan arahan selama ini.

4. Sahabat yang selalu ada untuk saya rekan-rekan KKN (Rizky rahman,

Surfan hadi, Irsyadul umam, Imam, Iwan, Samsul, arif, Nurul, Lintang,

dinda, eni, dan nabila). Rekan-rekan magang (Abdul azis, Rozi, Hendra,

ebot, ajik, addy sirry). Rekan-rekan lainnya (fina, imah ewet, zaini, argian,

jabur, bang andi, dan lain-lain)

viii
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN SEBELUM DAN
SESUDAH AKUISISI PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN
AKUISISI
(STUDI PADA PT. XL AXIATA TBK TAHUN PERIODE 2012-2018)

Zikri Asyraf 1, Baiq Reinelda Tri Yunarni, S. E, M. Ak 2 , Dr. H. Muhammad Ali


3
, M.Si., Dedy Iswanto, S.T., MM 4
Mahasiswa , Pembimbing dua 2, Pembimbing utama 3, Penetral 4
1

Program Studi Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Muhammadiyah Mataram

ABSTRAK

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kinerja keuangan PT XL


Axiata Tbk pada saat sebelum dan sesudah akuisisi yang dinilai berdasarkan
analisis rasio keuangan. Pada penelitian ini rasio keuangan yang digunakan
terdiri dari Current Ratio, Net Profit Margin, Debt to Equity Ratio, dan Total
Assets Turn Over.
Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah Kualitatif
Deskriptif. Sumber data yang digunakan dalam pada penelitian ini merupakan
data sekunder yang berupa laporan keuangan tahunan dan ringkasan perusahaan
PT XL Axiata Tbk yang terdiri dari tahun 2012 – 2018, yang selanjutnya
dilakukan analisis dengan menggunakan anaisis Rasio keuangan terdiri dari
Current Ratio, Total Assets Turn Over, Net Profit Margin, dan Debt to Equity
Ratio.
Hasil penelitian ini menunjukan hasil analisis kinerja keuangan PT XL
Axiata Tbk yang dinilai berdasarkan analisis Rasio keuangan Current Ratio
menunjukan bahwa sebelum akuisisi nilai Current Ratio meningkat, dan
sesudah akuisisi nilai Current Ratio menurun. Net Profit Margin menunjukan
bahwa sebelum akuisisi nilai Net Profit Margin Menurun, sedangkan sesudah
akuisisi nilai Net Profit Margin mengalami Fluktuatif. Debt to Equity Ratio
menunjukan bahwa sebelum akuisisi nilai Debt to Equity Ratio meningkat,
sedangkan sesudah akuisisi nilai Net Profit Margin mengalami Fluktuatif. Total
Asset Turn Over menunjukan bahwa sebelum akuisisi nilai Total Asset Turn
Over menurun, sedangkan sesudah akuisisi nilai Total Asset Turn Over
mengalami Fluktuatif.

Kata Kunci : Kinerja, Raiso Keuangan, Akuisisi.

ix
x
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas segala rahmat yang

dilimpahkan-Nya sehingga pada akhirnya saya dapat menyelesaikan proposal ini

dengan judul “Analisis Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi Pada

Perusahaan Yang Melakukan Akuisisi (Studi pada PT. XL Axiata .Tbk tahun

periode 2012-2018). Penulis membuat proposal ini untuk memenuhi sebagian

persyaratan dalam memperoleh gelar Sarjana Administrasi Bisnis (S.AB). Penulis

menyadari bahwa penulisan proposal ini tidak mungkin akan terwujud apabila

tidak ada bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, melalui kesempatan ini,

izinkan saya menyampaikan ucapan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya

kepada:

1. Bapak Dr. H. Arsyad Abd Ghani, M.Pd selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Mataram

2. Bapak Dr. H. Muhammad Ali, M. Si Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik Sekaligus Sebagai Dosen Pembimbing I

3. Bapak Lalu Hendra Maniza, S.Sos. MM Selaku Kaprodi Ilmu

Administrasi Bisnis Fisipol Universitas Muhammadiyah Mataram

4. Ibu Baiq Reinelda Tri Yunarni, SE.M.AK Selaku Sekretaris Prodi Ilmu

Administrasi Bisnis Fisipol UMMat Sekaligus sebagai dosen Pembimbing

ke-II

5. Bapak Dedy Iswanto, S.T., MM Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Sekaligus Sebagai Dosen Penetral Skripsi

xi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... ii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................ iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH.............. iv
MOTO ............................................................................................................. iv
RIWAYAT HIDUP .......................................................................................... vi
PERSEMBAHAN ............................................................................................ v
ABSTRAK ...................................................................................................... vi
ABSTACK ....................................................................................................... vii
KATA PENGENTAR ...................................................................................... viii
DAFTAR ISI .................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xi
BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 6
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 7
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................... 7
BAB II : LANDASAN TEORI ...................................................................... 8
2.1 Penelitian Terdahulu ................................................................................. 8
2.2 Landasan Teori .......................................................................................... 10
2.2.1 Pengertian Akuisisi .......................................................................... 11
2.2.2 Proses Pengambilalihan Perusahaan Melalui Direksi ..................... 15
2.2.3 Proses Pengambilalihan Secara Langsung Dari Pemegang Saham . 16
2.2.4 Kinerja Keuangan ............................................................................ 18
2.2.5 Analisis Kinerja Keuangan .............................................................. 19
2.2.6 Penilaian Kinerja Keuangan ............................................................ 20
2.2.7 Rasio Keuangan ............................................................................... 21
2.2.8 Fungsi Analisis Rasio Keuangan ..................................................... 22

xii
2.2.9 Manfaat Analisis Rasio Keuangan .................................................. 22
2.2.7.1 Jenis-jenis Rasio Keuangan .......................................................... 24
2.3 Kerangka Konseptual ................................................................................ 31
BAB III : METODE PENELITIAN ............................................................ 32
3.1 Jenis Penelitian .......................................................................................... 32
3.2 Jenis Dan Sumber Data ............................................................................. 32
3.2.1 Data Sekunder .................................................................................. 32
3.3 Definisi Operasional Variable .................................................................... 33
3.4 Teknik Pengumpulan Data ........................................................................ 36
3.4.1 Dokumentasi .................................................................................... 36
3.5 Teknik Analisis Data ................................................................................. 37
3.5.1 Reduksi Data .................................................................................... 37
3.5.2 Penyajian Data ................................................................................. 37
3.5.3 Penarikan Kesimpulan ..................................................................... 37
BAB IV : HASIL DAN PEMBAHASAN ..................................................... 38
4.1 Profil Perusahaan PT. XL Axiata Tbk ....................................................... 38
4.1.1 Akuisisi XL Terhadap Axis Telkom .............................................. 39
4.1.2 Visi, Tujuan, dan Nilai Inti ............................................................ 42
4.1.3 Struktur Organisasi PT. XL Axiata Tbk ........................................ 43
4.1.4 Syarat-syarat Pengambilan Saham (Akuisisi) Perseroan ............... 44
4.2 Hasil Penelitian ......................................................................................... 45
4.2.1 Analisis Current Ratio .................................................................... 46
4.2.2 Analisis Net Profit Margin ............................................................. 48
4.2.3 Analisis Debt to Equity Ratio ........................................................ 51
4.1.1 Analisis Total Asset Turn Over...................................................... 54

BAB V : PENUTUP ...................................................................................... 58


5.1 Kesimpulan .............................................................................................. 58
5.2 Saran ......................................................................................................... 60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Memasuki era globalisasi ditandai dengan kemajuan teknologi informasi

dan telekomunikasi. Adanya perkembangan ekonomi yang menuntut setiap

perusahaan untuk lebih meningkatkan kinerja perushaannya agar mampu bertahan

di tengah persaingan pasar yang semakin ketat dan keras. Banyak Perushaan yang

tidak mempunyai modal atau dana yang cukup sehingga tidak dapat bertahan dan

gagal untuk melanjutkan kegiatan operasionalnya, Oleh sebab itu,. Salah satu

strategi alternatifnya adalah dengan menggabungkan diri dengan perusahaan lain

menjadi satu perusahaan besar dalam industri yang sama baik melakukan merger

ataupun akuisisi.

Menurut Koesnandi, (dalam Philliphus ergi hanayanto 2017) bahwa salah

satu strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan agar perusahaan bisa bertahan

dalam persaingan atau bahkan berkembang adalah dengan melakukan merger dan

akuisisi. Merger merupakan penggabungan dua perusahaan atau lebih menjadi

satu kekuatan untuk memperkuat posisi perushaan. Akuisisi merupakan

pengambil-alihan (take over ) sebagian atau keseluruhan saham perusahaan lain

sehingga perusahaan pengambil-allih mempunyai hak kontrol atas perusahaan

target. Arti dari Merger dan Akuisisi memang berlainan tetapi pada prinsipnya

sama yaitu dalam membicarakan tentang penggabungan usaha (Bussines

combination), sehingga kedua istilah ini sering dibicarakan secara bersama dan

dapat dipetukarkan (interchangeable).

1
Kegiatan-kegiatan seperti merger dan akuisisi semakin marak dilakukan

oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia. Hal tersebut bisa dibuktikan dengan

data yang diperoleh dari Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU), Berikut

adalah jumlah perusahaan yang melakukan aktivitas merger dan akuisisi pada

tahun 2011-2017.

Tabel 1.
Jumlah perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi

Keterangan Tahun
2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah aktivitas merger dan
akuisisi perushaan yang
36 69 55 51 65 90 74
tercatat di KPPU

Sumber : Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU)

PT XL Axiata Tbk merupakan salah satu perusahaan yang tercatat di

Bursa Efek Indonesia (BEI) dan merupakan salah satu perusahaan melakukan

kegiatan akuisisi di tahun 2014. PT XL Axiata Tbk merupakan perusahaan

telekomunikasi di bidang operator seluler yang sudah dikenal di Indonesia. Dian

Siswarini selaku CEO PT XL Axiata, Tbk menyatakan, pada tahun 2012 Board of

Directors XL melihat bahwa melakukan kegiatan akuisisi bisa jadi merupakan

tindakan yang baik untuk keberlangsungan XL Axiata. Hal ini dikarenakan pada

masa yang akan datang kebutuhan pasar terhadap jasa komunikasi akan berubah

dari layanan suara ke layanan data (internet). Permasalahan yang terjadi adalah

saat itu XL kekurangan spektrum (frekuensi), Sumber daya yang diperlukan untuk

memenuhi layanan data menggunakan teknologi 4G adalah 1800 MHz (Tim PPM

Manajemen, 2016).

2
Berita mengenai terjadinya akuisisi XL –AXIS ini dimuat dalam artikel

kompas.com 20 Maret 2014, artikel tersebut menyatakan pada tanggal 19 Maret

2014, XL akhirnya mengumumkan bahwa telah mengakuisisi PT Axis Telekom

Indonesia (AXIS) dengan nilai transaksi sebesar USD 865.000.000 atau setara

dengan Rp 10.045.425.000.000. Tujuan dari pengambilalihan tersebut adalah

untuk meningkatkan kualitas layanan dan efisiensi terhadap belanja modal (capital

expenditure) dan mendukung tujuan pemerintah untuk merealisasikan program

broadband nasional serta mendapatkan kapasitas spektrum. Tambahan spektrum

ini menjadi tujuan utama dari kegiatan ini, tanpa adanya tambahan spektrum XL

diramalkan tidak akan dapat berkomunikasi di industri telekomunikasi seluler, hal

ini dikarenakan kebutuhan akan spektrum Dalam jumlah besar dibutuhkan untuk

dapat memberikan layanan data (internet) dimasa yang akan datang.

XL mengambil keputusan untuk melakukan akuisisi terhadap salah satu

pemain pasar operator berharga miring tersebut yakni PT Axis Telecom Indonesia

(AXIS), dengan melakukan akuisisi tersebut diharapkan dapat menjaga pangsa

pasar dan kualitas dari layanan yang ditawarkan XL Axiata. Perubahan-perubahan

yang terjadi setelah perusahaan melakukan akuisisi biasanya akan tergambar dari

kinerja keuangan perusahaan. Indikator dan evaluasi kinerja perusahaan akan

tercermin dalam laporan keuangan perusahaan pengakuisisi.

3
Tabel 2.
Jumlah operator seluler
Perbandingan jumlah operator Telekomunikasi di 9 negara

NO. NEGARA JUMLAH OPERATOR

1 Indonesia 10

2 India 5

3 Thailand 5

4 Australia 4

5 Filipina 4

6 Korea selatan 3

7 Singapura 3

8 Malaysia 3

9 China 3

Sumber: (Tim PPM Manajemen, 2016).

Keputusan XL mengakuisisi Axis juga dalam rangka mendukung aksi

pemerintah yang akan mengurangi jumlah operator seluler yang ada di Indonesia.

Pada tahun 2012 Indonesia tercatat memiliki 10 operator seluler, banyaknya

operator seluler ini memicu persaingan yang tidak sehat yang dibuktikan dengan

perang tarif antar operator, permasalahan lain yang muncul adalah Indonesia

memiliki keterbatasan spektrum. Banyaknya operator tersebut menyebabkan

spektrum harus dibag-bagi dan menyebabkan spektrum yang terbatas, hal ini

menyebabkan operator seluler tidak dapat memberi layanan yang berkualitas dan

hal tersebut akan menjadi permasalahan telekomunikasi di Indonesia.

4
Dalam Penelitian ini Kinerja keuangan dapat dianalisis menggunakan rasio

keuangan untuk sebagai dasar penilaian kinerja perusahaan PT XL Axiata Tbk

baik sebelum maupun sesudah perusahaan melakukan kegiatan akuisisi. Kegunaan

pengukuran kinerja perusahaan sebagai prospek atau masa depan, kecendrungan

pertumbuhan dan potensi perkembangan yang baik bagi perusahaan. Adapun

kinerja tersebut dapat diukur melalui rasio-rasio keuangan. Setiap jenis rasio

keuangan mempunyai kegunaan untuk analisis yang berbeda, untuk rasio

keuangan terdiri dari beberapa jenis rasio. Pada Penelitian ini digunakan empat

rasio keuangan yaitu :

Current Ratio: Rasio lancar (current ratio) dipilih karena dapat memberikan

gambaran mengenai kesanggupan perusahaan dalam memenuhi kewajiban lancar

dengan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan Kasmir, (2008).

Total Asset Turn Over : Perputaran Aktiva (Total Asset Turn Over) TATO

dipilih karena dapat mengukur kemampuan perputaran aktiva yang perusahaan

miliki, serta dapat mengukur jumlah penjualan yang dihasilkan dari setiap rupiah

aktiva yang dimiliki. TATO dipilih karena dapat memberikan gambaran mengenai

penggunaan aktiva tetap yang dimiliki perusahaan Kasmir, (2008).

Net Profit Margin : Laba Bersih atas Penjualan (Net Profit Margin) NPM

dipilih karena dapat mengukur kemampuan perusahaan dengan seluruh dana yang

telah digunakan untuk investasi dan operasi perusahaan dalam menghasilkan laba.

Kasmir, (2008).

Debt to Equity Ratio : Debt to Equity Ratio (DER) dipilih karena dapat

mengukur setiap rupiah ekuitas perusahaan yang dijadikan jaminan hutang, DER

5
dipilih karena dapat menunjukan seberapa besar total hutang yang dimiliki

perusaan yang dapat ditutupi dengan total aktiva yang dimiliki perusahaan

Kasmir, (2008).

Analisis kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan rasio

keuangan dianggap merupakan cara yang paling efektif karena dapat memberikan

gambaran kondisi suatu perusahaan, keadaan keuangan perusahaan, serta dapat

menggambarkan dampak apa yang terjadi dalam kinerja keuangan perusahaan saat

sebelum dan sesudah melakukan kegiatan akuisisi. Berdasarkan latar belakang

yang telah disampaikan, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang

berkaitan dengan kegiatan akuisisi sehingga judul yang dipilih adalah: “Analisis

Kinerja Keuangan Sebelum Dan Sesudah Akuisisi Pada Perusahaan Yang

Melakkukan akuisisi” (Studi Pada PT XL Axiata Tbk Tahun Periode 2012–2018).

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah dalam
penelitian ini adalah :
1. Bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan PT. XL Axiata Tbk sebelum

melakukan akuisisi dari tahun 2012-2018 diukur menggunakan analisis

rasio keuangan Net Profit Margin (NPM), debt to equity ratio (DER), total

assets turn over (TATO) dan, current ratio (CR))?

2. Bagaimanakah kinerja keuangan perusahaan PT. XL Axiata Tbk sesudah

melakukan akuisisi dari tahun 2012-2018 diukur menggunakan analisis

rasio keuangan Net Profit Margin (NPM), debt to equity ratio (DER), total

assets turn over (TATO) dan, current ratio (CR))?

6
1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui kinerja keuangan Perusahaan PT. XL Axiata

Tbk sebelum dan sesudah melakukan akuisisi dari tahun 2012-2018 Jika diukur

dengan menggunakan analisis rasio keuangan Net Profit Margin (NPM), debt to

equity ratio (DER), total assets turn over (TATO) dan, current ratio (CR)).

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini merupakan salah satu langkah dalam mengembangkan,

menerapkan, serta melatih berpikir secara ilmiah sehingga dapat

memperluas wawasan.

2. Bagi Akademisi.

Penelitian ini dapat memberi pengatahuan mengenai permasalahan

yang dihadapi perusahaan yang melakukan akuisisi dan menjadi rujukan

pengembangan ilmu keuangan maupun akuntansi mengenai kajian akuisisi.

3. Bagi Perusahaan.

Penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam hal pengambilan

keputusan akuisisi, sehingga strategi perusahaan yang diambil menjadi

lebih efektif dan efisien

7
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Penelitian Terdahulu

Beberapa penelitian yang berkaitan dengan analisis kinerja keuangan

perusahaan Sebelum dan sesudah melakukan akuisisi telah dilakukan. Berikut

penelitian yang dilakukan oleh beberapa peneliti terdahulu :

Tabel 2.1 Pemetaan Hasil Penelitian Terdahulu


Penulis dan
No Judul Hasil
Tahun
1 Linda Finansia Analisis kinerja Hasil pengujian paired sample t-
keuangan sebelum dan test untuk rasio likuiditas yang
2017 sesudah merger dan diproksikan dengan current ratio
akuisisi (CR); rasio aktivitas yang
diproksikan dengan fixed assets
turnover (FATO); rasio
solvabilitas yang diproksikan
dengan debt to total assets ratio
(DTAR); rasio profitabilitas yang
diproksikan dengan net profit
margin
(NPM) dan return on assets
(ROA) pada 1 dan 2 tahun
sesudah merger dan akuisisi
memiliki nilai Asymp.Sig (2-
tailed) lebih besar dibandingkan
nilai signifikansi yang ditetapkan
α = 0,05 (>0,05). Hal ini dapat
diartikan bahwa tidak terdapat
perbedaan signifikan pada current
ratio, fixed assets turnover, debt to
total assets ratio, net profit margin
dan return on assets setelah
merger dan akusisi. Rasio
aktivitas yang diproksikan dengan
total asset turnover (TATO) pada
1 tahun dan 2 tahun sesudah
merger dan akuisisi memiliki nilai
Asymp.Sig (2-tailed) 0,013 dan
0,006 lebih kecil dibandingkan

8
nilai signifikansi yang ditetapkan
α=0,05 (< 0,05). Hal ini berarti
terdapat perbedaan signifikan
pada total asset turnoverpada 1
dan 2 tahun setelah perusahaan
melakukan merger dan akusisi.

2 Philliphus ergi Analisis kinerja Hasil dari penelitian ini


hanayanto keuangan sebelum dan menunjukkan bahwa seluruh
sesudah akuisisi pada variabel penelitian yaitu, Current
2017 perusahaan non- Rati (CR), Total Assets Turnover
keuangan yang (TATO), Debt to Equity Ratio
terdaftar di bursa efek (DER), Net Profit Margin
Indonesia(BEI) (NPM), Return on Assets (ROA),
Return on Equity (ROE),
Earnings perShare (EPS), dan
Price Earnings Ratio (PER) tidak
mengalami perubahan yang
signifikan pada 5 tahun setelah
melakukan akuisisi.

3 Yan rathih Analisis perbandingan Hasil penelitian menunjukkan


kumala sari kinerja keuangan bahwa
desi sebelum dan sesudah Current Ratio (CR) menunjukkan
merger dan akuisisi tidak ada perbedaan rata-rata
2018 (studi pada sebelum dan sesudah merger dan
perusahaan yang akuisisi. Debt Ratio (DR)
terdaftar di bursa efek menunjukkan tidak ada perbedaan
Indonesia yang rata-rata sebelum dan sesudah
melakukan merger merger dan akuisisi. Total Assets
dan akuisisi pada Turn Over (TATO) menunjukkan
tahun 2013) ada perbedaan rata-rata sebelum
dan sesudah merger dan akuisisi.
Return On Investment (ROI)
menunjukkan ada perbedaan rata-
rata sebelum dan sesudah merger
dan akuisisi. Earnings Per Share
(EPS)
menunjukkan ada perbedaan rata-
rata sebelum dan sesudah merger
dan akuisisi.

4 Prisya esterlina Analisis kinerja Ada dua hasil yang di dapatkan


keuangan perusahaan dari penelitian ini, yang pertama
2017 sebelum dan sesudah menggunakan uji manova untuk
akuisisi. menguji seretak semua rasio

9
keuangan, dan hasilnya tidak
ditemukan perbedaan yang
signifikan pada seluruh periode
perbandingan. Kedua,hasil dari uji
parsial dengan menggunakan
paired sampel t-test dan Wilcoxon
sign rank test didapatkan adanya
perbedaaan yang signifikan pada
beberapa rasio keuangan seperti
current ratio, total asset turnover,
fixed asset turnover, debt to
equity ratio, net profit margin,
return on asset, earnings per share
pada beberapa periode
perbandingan.

5 Vincensia Analisis perbandingan Hasil penelitian ini menunjukkan


serenade kinerja keuangan bahwa empat rasio, yakni rasio
perushaan sebelum Return on Assets (ROA), Debt to
2018 dan sesudah akuisisi Asset Ratio (DAR), Net Profit
Margin (NPM), dan
Turn Assets Turnover (TATO)
memperlihatkan perbedaan
kinerja keuangan yang signifikan
dan nilai mean sebelum akuisisi
lebih besar daripada sesudah
akuisisi. Satu Rasio yakni Quick
Ratio (QR) memperlihatkan
perbedaan kinerja keuangan yang
signifikan dan nilai mean sesudah
akuisisi lebih besar daripada
sebelum akuisisi. Sedangkan rasio
lain yakni rasio Earnings Per
Share (EPS) tidak
memperlihatkan perbedaan yang
signifikan.

Sumber : Berbagai penelitian tahun 2017-2018 dibeberapa skripsi.

Dibandingkan dengan penelitian untuk penulisan skripi ini, kesamaannya

terletak pada Rasio keuangan yang digunakan. Sedangkan perbedaannya terletak

pada rentan waktu yang diteliti, teknik analisis data, dan upaya untuk menjelaskan

topik penelitian. Perbedaan lainnya yang membedakannya adalah terletak pada

10
waktu, perusahaan, dan hasil penelitian yang didapatkan nanti. Inilah yang

membedakan penelitian tersebut dengan penelitiann yang dilakukan penulis.

2.2 Kajian Pustaka

2.2.1 Pengertian Akuisisi

Menurut Aji, (dalam Linda Finansia 2017) Akuisisi merupakan salah satu

strategi eksternal yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk

melakukanekspansi usaha tanpa perlu memulai usaha dari awal. Akuisisi

dilakukan melalui pembelian seluruh atau sebagian dari kepemilikan suatu

perusahaan. Akuisisi berasal dari kata acquisitio (Latin) dan acquisition

(Inggris), secara harfiah akuisisi mempunyai makna membeli atau mendapatkan

sesuatu/obyek untuk ditambahkan pada sesuatu/obyek yang telah dimiliki

sebelumnya. Dalam teminologi bisnis, akuisisi dapat diartikan sebagai

pengambilalihan kepemilikan atau pengendalian atas saham atau aset suatu

perusahaan oleh perusaahaan lain. Pada Peraturan Pemerintah Republik

Indonesia No.27 tahun 1998 tentang penggabungan, peleburan dan

pengambilalihan Perseroan Terbatas mendefinisikan akuisisi sebagai perbuatan

hukum yang dilakukan oleh badan hukum atau perseorangan untuk mengambil

alih baik seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang dapat

mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut.

11
2.2.2 Proses Pengambilalihan melalui Direksi Perseroan

Menurut Pasal 125 ayat (1) UUPT, Pengambilalihan dilakukan dengan

cara pengambilalihan saham yang telah dikeluarkan dan/atau akan dikeluarkan

oleh Perseroan melalui Direksi Perseroan atau langsung dari pemegang saham.

Dimana yang dapat melakukan Pengambilalihan dapat berupa badan hukum atau

orang perseorangan. Pengambilalihan saham yang dimaksud Pasal 125 ayat (1)

adalah Pengambilalihan yang mengakibatkan beralihnya pengendalian terhadap

Perseroan nantinya seperti yang dimaksud dalam Pasal 7 angka 11 UUPT.

Berikut ini adalah proses Pengambilalihan melalui Direksi Perseroan :

A) Keputusan RUPS

Pasal 125 ayat (4) UUPT diatur mengenai pengambilalihan yang

dilakukan oleh badan hukum berbentuk Perseroan, Direksi sebelum melakukan

perbuatan hukum pengambilalihan harus berdasarkan RUPS yang memenuhi

kuorum kehadiran dan ketentuan tentang persyaratan pengambilan keputusan

RUPS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 89 UUPT yaitu paling sedikit ¾ (tiga

perempat) bagian dari jumlah seluruh saham dengan hak suara hadir atau diwakili

dalam RUPS dan keputusan adalah sah jika disetujui paling sedikit ¾ (tiga

perempat) bagian dari jumlah suara yang dikeluarkan, kecuali anggaran dasar

menentukan kuorum kehadiran dan/atau ketentuan RUPS yang lebih besar.

B) Pemberitahuan kepada Direksi Perseroan

Menurut Pasal 125 ayat (5) UUPT, dalam hal pengambilalihan dilakukan

oleh Direksi, pihak yang akan mengambil alih menyampaikan maksudnya untuk

melakukan Pengambilalihan kepada Direksi Perseroan yang akan diambil alih.

12
C) Penyusunan Rancangan Pengambilalihan

Menurut Pasal 125 ayat (6) UUPT Direksi Perseroan yang akan

diambilalih dengan persetujuan komisaris masing-masing Perseroan menyusun

rancangan pengambilalihan yang memuat sekurang-kurangnya hal-hal sebagai

berikut :

1. Nama dan tempat kedudukan dari Perseroan yang akan diambilalih dan

perseroan yang akan mengambilalih.

2. Alasan serta penjelasan Direksi Perseroan yang akan mengambilalih dan

Direksi Perseroan yang akan diambilalih.

3. Laporan Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 66 ayat (2) UUPT

untuk tahun buku terakhir dari Perseroan yang akan mengambilalih dan

Perseroan yang akan diambilalih.

4. Tata cara penilaian dan konversi saham dari perseroan yang akan

diambilalih terhadap saham penukarnya apabila pembayaran

pengambilalihan dengan saham.

5. Jumlah saham yang akan diambilalih.

6. Kesiapan pendanaan.

7. Neraca konsolidasi performa Perseroan yang akan mengambilalih setelah

pengambilalihan yang disusun sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku

umum di Indonesia.

8. Cara penyelesaian hak Pemegang Saham yang tidak setuju terhadap

pengambilalihan

13
9. Cara penyelesaian status, hak dan kewajiban anggota Direksi, Komisaris

dan Karyawan Perseoran yang diambilalih.

10. Perkiraan jangka waktu pelaksanaan pengambilalihan, termasuk jangka

waktu pemberian kuasa pengalihan saham dari Pemegang Saham kepada

Direksi Perseroan.

11. Rancangan perubahan Anggaran Dasar Perseroan hasil pengambilalihan

jika ada.

D) Pengumuman Ringkasan Rancangan

Selanjutnya, Direksi Perseroan wajib mengumumkan ringkasan rancangan

paling sedikit dalam 1 (satu) surat kabar dan mengumumkan secara tertulis kepada

karyawan dari Perseroan yang akan melakukan Pengambilalihan dalam jangka

waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan RUPS (Pasal 127

ayat (2) UUPT). Pengumuman sebagaimana dimaksud tersebut memuat juga

pemberitahuan bahwa pihak yang berkepentingan dapat memperoleh rancangan

Pengambilalihan di kantor Perseroan terhitung sejak tanggal pengumuman sampai

tanggal RUPS diselenggarakan.

E) Pengajuan Keberatan Kreditor

Kreditor dapat mengajukan keberatan kepada Perseroan dalam jangka

waktu paling lambat 14 (empat belas) hari setelah pengumuman mengenai

Pengambilalihan sesuai dengan rancangan tersebut. Apabila dalam jangka waktu

tersebut kreditor tidak mengajukan keberatan, kreditor dianggap menyetujui

Pengambilalihan tersebut. Dalam hal keberatan kreditor sampai dengan tanggal

14
diselenggarakan RUPS tidak dapat diselesaikan oleh Direksi, keberatan tersebut

harus disampaikan dalam RUPS guna mendapat penyelesaian. Selama masa

penyelesaian belum tercapai, Pengambilalihan tidak dapat dilaksanakan.

F) Pembuatan Akta Pengambilalihan dihadapan Notaris

Menurut Pasal 128 ayat (1) menyatakan, Rancangan Pengambilalihan yang

telah disetujui RUPS dituangkan ke dalam akta Pengambilalihan yang dibuat

dihadapan notaris dalam bahasa Indonesia.

G) Pemberitahuan kepada Menteri

Kemudian, salinan akta Pengambilalihan Perseroan wajib dilampirkan

pada penyampaian pemberitahuan kepada Menteri tentang perubahan anggaran

dasar sebagaimana yang dimaksud dalam Pasal 21 ayat (3) UUPT. Ketentuan

sebagaimana dimaksud dalam pasal 29 dan Pasal 30 UUPT mengenai Daftar

Perseroan dan Pengumuman berlaku juga bagi Pengambilalihan. Ketentuan lebih

lanjut mengenai Pengambilalihan Perseroan diatur dengan peraturan Pemerintah.

H) Pengumuman Hasil Pengambilalihan

Menurut Pasal 133 ayat (2) UUPT, Direksi Perseroan yang sahamnya

diambilalih wajib mengumumkan hasil Pengambilalihan tersebut dalam 1 (satu)

surat kabar atau lebih dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari

terhitung sejak tanggal berlakunya Penggambilalihan tersebut.

15
2.2.3 Proses Pengambilalihan Secara Langsung dari Pemegang Saham

Sebelumnya telah dibahas mengenai proses Pengambilalihan saham

perusahaan melalui Direksi Perseroan. Berikut ini adalah proses Pengambilan

saham secara langsung dari Pemegang Saham dimana prosedurnya dilakukan

lebih sederhana.

A) Perundingan dan Kesepakatan

Cara pengambilalihan saham yang dikeluarkan dan/atau akan dikeluarkan

oleh Perseroan melalui pemengang saham langsung dilakukan melalui

perundingan dan kesepakatan oleh para pihak yang akan mengambil alih dengan

pemegang saham dengan tetap memperhatikan anggaran dasar Perseroan yang

diambilalih tentang pemindahan hak atas saham dan perjanjian yang telah dibuat

oleh Perseroan dengan Pihak lain (Pasal 125 ayat (6) dan (7) UUPT). Jika

Pengambilalihan tersebut dilakukan oleh badan hukum berbentuk Perseroan,

sebelumnya Direksi harus mendapat persetujuan RUPS dahulu sebelum

melakukan perundingan dan kesepakatan pembelian saham yang langsung dari

pemegang saham.

B) Pengumuman Rencana Kesepakatan

Tahap selanjutnya, walaupun Pengambilalihan saham tersebut langsung

melalui pemegang saham dan tidak menyusun rancangan Pengambilalihan dahulu

namun tetap harus mengumumkan rencana kesepakatan pengambilalihan dalam 1

(satu) surat kabar dan mengumumkan secara tertulis kepada karyawan dari

Perseroan yang akan melakukan Pengambialihan dalam jangka waktu paling

16
lambat 30 (tiga puluh) hari sebelum pemanggilan RUPS. Hal ini dilakukan

berdasarkan Pasal 127 ayat (8) UUPT dimana ketentuan tersebut berlaku mutatis

mutandis berlaku bagi pengumuman dalam rangka Pengambilalihan saham yang

dilakukan langsung dari pemegang saham dalam Perseroan.

C) Pengajuan Keberatan Kreditor

Dengan demikian Pasal 127 ayat (2), (3), (5), (6) dan (7) UUPT juga

berlaku. Dalam hal Kreditor yang ingin mengajukan keberatan kepada Perseroan

dapat mengajukan dalam jangka waktu paling lambat 14 (empat belas) hari setelah

pengumuman, namun jika dalam jangka waktu tersebut kreditor tidak mengajukan

keberatan maka kreditor dianggap menyetujui Pengambilalihan. Dalam hal

keberatan kreditor sampai dengan tanggal diselenggarakan RUPS tidak dapat

diselesaikan oleh Direksi, keberatan tersebut harus disampaikan dalam RUPS

guna mendapat penyelesaian. Selama penyelesaian tersebut belum tercapai

Pengambilalihan tidak dapat dilaksanakan.

D) Pembuatan Akta Pengambilalihan dihadapan Notaris

Kemudian, menurut Pasal 128 ayat (2) UUPT, akta pengambilan saham

yang dilakukan langsung dari pemegang saham wajib dinyatakan dengan akta

notaris dalam Bahasa Indonesia. Oleh karena Pengambilalihan dilakukan secara

langsung dari pemegang saham, Pasal 131 ayat (2) UUPT menyebutnya akta

pemindahan hak atas saham.

17
E) Pemberitahuan kepada Menteri

Menurut Pasal 131 ayat (2) UUPT, Salinan akta pemindahan hak atas

saham wajib dilampirkan pada penyampaian pemberitahuan kepada Menteri

tentang perubahan susunan pemegang saham.

F) Pengumuman Hasil Pengambilalihan

Pada tahap terakhir berdasarkan Pasal 133 ayat (2) UUPT, Direksi

Perseroan yang sahamnya diambil alih wajib mengumumkan hasil

Pengambilalihan dalam 1 (satu) Surat Kabar atau lebih, kewajiban untuk

mengumumkan dilakukan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari

terhitung sejak tanggal berlakunya Pengambilalihan.

2.2.4 Kinerja keuangan

Kinerja keuangan adalah suatu analisis yang dilakukan untuk melihat

sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan dengan menggunakan aturan-

aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan benar. Kinerja perusahaan

merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang

dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai

baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi

kerja dalam periode tertentu. Hal ini sangat penting agar sumber daya digunakan

secara optimal dalam menghadapi perubahan lingkungan (Fahmi, 2011:2).

Menurut Munawir, (dalam Philliphus ergi hanayanto 2017). Kinerja

keuangan merupakan gambaran dari pencapaian keberhasilan perusahaan dapat

diartikan sebagai hasil yang telah dicapai atas berbagai aktivitas yang telah

18
dilakukan. Dapat dijelaskan bahwa kinerja keuangan adalah suatu analisis yang

dilakukan untuk melihat sejauh mana suatu perusahaan telah melaksanakan

dengan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan keuangan secara baik dan

benar.

2.2.5 Analisis Kinerja Keuangan

Kinerja keuangan dapat dinilai dengan beberapa alat analisis. Berdasarkan

tekniknya, analisis keuangan dapat dibedakan menjadi (Jumingan, 2006:242):

1. Analisis Perbandingan Laporan Keuangan, merupakan teknik analisis

dengan cara membandingkan laporan keuangan dua periode atau lebih

dengan menunjukkan perubahan, baik dalam jumlah (absolut) maupun

dalam persentase (relatif).

2. Analisis Tren (tendensi posisi), merupakan teknik analisis untuk

mengetahui tendensi keadaan keuangan apakah menunjukkan kenaikan

atau penurunan.

3. Analisis Persentase per-Komponen (common size), merupakan teknik

analisis untuk mengetahui persentase investasi pada masing-masing aktiva

terhadap keseluruhan atau total aktiva maupun utang.

4. Analisis Sumber dan Penggunaan Modal Kerja, merupakan teknik analisis

untuk mengetahui besarnya sumber dan penggunaan modal kerja melalui

dua periode waktu yang dibandingkan.

5. Analisis Sumber dan Penggunaan Kas, merupakan teknik analisis untuk

mengetahui kondisi kas disertai sebab terjadinya perubahan kas pada suatu

periode waktu tertentu.

19
6. Analisis Rasio Keuangan, merupakan teknik analisis keuangan untuk

mengetahui hubungan di antara pos tertentu dalam neraca maupun laporan

laba rugi baik secara individu maupun secara simultan.

7. Analisis Perubahan Laba Kotor, merupakan teknik analisis untuk

mengetahui posisi laba dan sebab-sebab terjadinya perubahan laba.

8. Analisis Break Even, merupakan teknik analisis untuk mengetahui tingkat

penjualan yang harus dicapai agar perusahaan tidak mengalami kerugian.

2.2.6 Penilaian Kinerja Keuangan

Bagi investor, informasi mengenai kinerja keuangan perusahaan dapat

digunakan untuk melihat apakah mereka akan mempertahankan investasi mereka

di perusahaan tersebut atau mencari alternatif lain. Apabila kinerja perusahaan

baik maka nilai usaha akan tinggi. Dengan nilai usaha yang tinggi membuat para

investor melirik perusahaan tersebut untuk menanamkan modalnya sehingga akan

terjadi kenaikan harga saham. Atau dapat dikatakan bahwa harga saham

merupakan fungsi dari nilai perusahaan. Sedangkan bagi perusahaan, informasi

kinerja keuangan perusahaan dapat dimanfaatkan untuk hal-hal sebagai berikut:

1. Untuk mengukur prestasi yang dicapai oleh suatu organisasi dalam suatu

periode tertentu yang mencerminkan tingkat keberhasilan pelaksanaan

kegiatannya.

2. Selain digunakan untuk melihat kinerja organisasi secara keseluruhan,

maka pengukuran kinerja juga dapat digunakan untuk menilai kontribusi

suatu bagian dalam pencapaian tujuan perusahaan secara keseluruhan.

20
3. Dapat digunakan sebagai dasar penentuan strategi perusahaan untuk masa

yang akan datang.

4. Memberi petunjuk dalam pembuatan keputusan dan kegiatan organisasi

pada umumnya dan divisi atau bagian organisasi pada khususnya.

5. Sebagai dasar penentuan kebijaksanaan penanaman modal agar dapat

meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.

2.2.7 Rasio Keuangan

Ratio keuangan atau rasio keuangan atau rasio finansial memiliki peranan

penting dalam menjalankan bisnis atau usaha. Setiap pimpinan suatu

perusahaan sudah seharusnya memahami pentingnya menganalisa ratio

keuangan ini karena akan membantu pimpinan perusahaan dalam menentukan

kebijakan dalam menjalankan perusahaan. Ratio keuangan atau rasio keuangan

atau rasio finansial merupakan suatu alat dalam menganalisa dan mengukur

kinerja perusahaan dengan menggunakan parameter kondisi atau data keuangan

perusahaan tersebut. Data – data keuangan tersebut biasanya diambil dari

laporan keuangan yang ada seperti neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas,

dll.

Menurut Kasmir, (2008) Rasio keuangan merupakan kegiatan

membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara

membagi satu angka dengan angka lainnya. Perbaningan dapat dilakukan

antara satu komponen dengan komponen dalam satu laporan neraca maupun

laba rugi.

21
2.2.8 Fungsi Analisis Rasio Keuangan

Fungsi umum analisis rasio keuangan adalah bermanfaat untuk manajemen dan

investor seperti yang telah disebutkan di atas. Tentu saja fungsi tersebut tidak

sesederhana itu. Berikut penjelasannya.

1. Berguna bagi seseorang / perusahaan yang ingin melakukan investasi pada

saham.

2. Memberikan kredit kepada suatu perusahaan.

3. Menentukan tingkat kesehatan perusahaan supplier.

4. Menentukan tingkat kesehatan perusahaan customer / pelanggan.

5. Menentukan tingkat kesehatan perusahaan ditinjau dari segi karyawannya.

6. Menentukan besarnya pajak yang dibebankan perusahaan kepada

pemerintah atau menentukan tingkat keuntungan yang wajar suatu industri.

7. Menentukan tingkat perkembangan perusahaan untuk kepentingan

evaluasi.

8. Menentukan tingkat kekuatan keuangan pesaing/ kompetitor (positioning).

9. Menentukan besarnya tingkat kerusakan yang dihadapi perusahaan.

2.2.9 Manfaat Analisis Rasio Keuangan

1. Rasio keuangan merupakan angka-angka dan ikhtisar statistik yang lebih

mudah dibaca dan ditafsirkan; dan merupakan pengganti yang lebih

sederhana dari informasi yang disajikan laporan keuangan yang sangat

rinci dan rumit.

2. Memberikan gambaran tentang sejarah perusahaan serta penilaian terhadap

keadaan suatu perusahaan tertentu.

22
3. Memberikan gambaran kepada investor dan kreditor tentang baik atau

buruknya keadaan atau posisi keuangan perusahaan dari suatu periode ke

periode berikutnya. Dengan membandingkan rasio keuangan antara

perusahaan dan antar industri, investor dapat lebih menentukan investasi

terbaik.

4. Dapat menentukan efisiensi kinerja dari manajer perusahaan yang

diwujudkan dalam catatan keuangan dan laporan keuangan untuk

mengevaluasi kemana perusahaan dapat memperbaiki diri. Misalnya, jika

perusahaan memiliki margin kotor yang rendah, manajer dapat

mengevaluasi bagaimana meningkatkan margin kotor mereka.

5. Memungkinkan manajer keuangan untuk meramalkan reaksi para calon

investor dan kreditur pada saat mencari tambahan dana.

6. Dapat digunakan untuk membuat keputusan, pertimbangan dan prediksi

berdasarkan tren tentang pencapaian perusahaan dan prospek pada masa

datang.

7. Menstandarkan ukuran penilaian perusahaan sehingga memudahkan dalam

mengetahui posisi perusahaan di tengah industri lain.

8. Mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan perusahaan di bidang keuangan

9. Membantu dalam pengawasan perusahaan

10. Melihat perkembangan usaha perusahaan selama beberapa waktu.

11. Mengevaluasi strategi untuk peningkatan profit di periode selanjutnya

12. Mengevaluasi laporan keuangan

23
2.2.7.1 adapun dibawah ini jenis-jenis rasio keuangan menurut

(kasmir, 2008) :

1. Rasio Likuiditas

Rasio likuiditas merupakan rasio yang menggambarkan kemampuan

perusahaan dalam memenuhi kewajiban utang jangka pendek g. Artinya

apabila perusahaan ditagih, perusahaan akan mampu untuk memenuhi

utang tersebut terutama utang yang sudah jatuh tempo.

Jenis-jenis Rasio likuiditas menurut:

a. Rasio lancar (Current ratio)

Rasio lancar merupakan rasio untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek atau utang

yang segera jatuh tempo pada saat ditagih secara keseluruhan. Rumus

Rasio lancar (Current ratio) :

b. Rasio cepat (Quick ratio)

Rasio cepat merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan

perusahan dalam memenuhi atau membayar kewajiban atau utang

lancar (utang jangka pendek) dengan aktiva lancar tanpa

memperhitungkan nilai sediaan (inventory). Rumus Rasio cepat

(Quick ratio) :

c. Rasio kas (Cash ratio)

24
Rasio kas merupakan alat yang digunakan untuk mengukur

seberapa besar uang kas yang tersedia untuk membayar utang. Rumus

Rasio kas (Cash ratio) :

d. Rasio perputaran kas

Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat ketersediaan kas untuk

membayar tagihan (utang) dan biaya-biaya yang berkaitan dengan

penjualan. Rumus perputaran kas :

e. Inventory to net working capital

Rasio yang digunakan untuk mengukur atau membandingkan

antara jumlah sediaan yang ada dengan modal kerja perusahaan.

Rumus inventory to net working capital :

2. Rasio solvabilitas atau Rasio leverage

Rasio solvabilitas atau rasio leverage merupakan rasio yang

digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva perushaan dibiayai dengan

utang. artinya, berapa besar beban utang yang ditanggung perusahaan

dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas dikatakan bahwa rasio

solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk

membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek maupun jangka

panjang apabila perusahaan dibubarkan.

25
Jenis-jenis Rasio solvabilitas atau rasio leverage menurut :

a. Debt to asset ratio (Debt ratio)

Debt ratio merupakan rasio utang yang digunakan untuk mengukur

perbandingan antara total utang dengan total aktiva. Dengan kata lain,

seberapa besar aktiva perusahaan dibiayai oleh utang atau seberapa

besar utang perushaaan berpengaruh terhadap pengelolaan aktiva.

Rumus Debt to asset ratio (Debt ratio) :

b. Debt to equity ratio

Debt to equity ratio merupakan rasio yang digunakan untuk menilai

utang dengan ekuitas. Rumus Debt to equity ratio :

c. Long Term Debt to Equity Ratio (LTDtER)

Merupakan rasio antara utang jangka penjang dengan modal sendiri.

Rumus Long Term Debt to Equity Ratio :

d. Times interest earned

Merupakan rasio untuk mencari jumlah kali perolehan bunga. Rumus

Times interest earned :

e. Fixed charge coverage (FCC)

26
Fixed charge coverage atau lingkup biaya tetap merupakan rasio yang

menyerupai Times interest earned ratio. Rumus Fixed charge coverage

(FCC) :

3. Rasio aktivitas

Rasio aktivitas merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

efektivitas perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya.

Penggunaan rasio aktivitas adalah dengan cara membandingkan antara

tingkat penjualan dengna investasi dalam aktiva untuk satu periode.

Artinya, diharapkan adanya keseimbangan seperti yang diinginkan antara

penjualan dengan aktiva seperti sediaan, piutang dan aktiva tetap lainnya.

Jenis-jenis rasio aktivitas :

a. Perputaran piutang (Receivable turn over)

Perputaran piutang merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa lama penagihan piutang selama satu periode atau berapa kali

dana yang ditanam dalam piutang ini berputar dalam satu periode.

Rumus perputaran piutang :

b. Perputaran sediaan (inventory turn over)

Perputaran sediaan merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur

berapa kali dana yang ditanam dalam sediaan (inventory) ini berputar

dalam suatu periode. Rumus Perputaran sediaan :

27
c. Perputaran modal kerja (Working capital turn over)

Perputaran modal kerja merupakan salah satu rasio untuk mengukur

atau menilai keefektifan modal kerja perusahaan selama periode

tertentu. Rumus Perputaran modal kerja (Working capital tunr over) :

d. Fixed assets turn over

Fixed assets tunr over merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur berapa kali dana yang ditanamkan dalam aktiva tetap

berputar dalam satu periode. Rumus Fixed assets turn over :

e. Total assets turn over

Total assets turn over merupakan rasio yang digunakan untuk

mengukur perputaran semua aktiva yang dimiliki perusahaan dan

mengukur berapa jumlah penjualan yang diperoleh dari tiap rupiah

aktiva. Rumus Total assets turn over :

4. Rasio profitabilitas

Rasio profitabilitas merupakan rasio untuk menilai

kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Artinya, besarnya

28
keuntungan haruslah dicapai sesuai dengan yang diharapkan dan

bukan berarti asal untung.

Jenis-jenis rasio profitabilitas :

a. Profit margin on sales

Profit margin on sales atau laba atas penjualan merupakan salah satu rasio

yang digunakan untuk mengukur margin laba atas penjualan. Terdapat

dua Rumus untuk mencari Profit margin :

1. Untuk margin laba kotor :

2. Untuk margin laba bersih :

b. Hasil pengembalian investasi (Return on investment/ROI)

Return on investment (ROI) merupakan rasio yang

menunjukkan hasil (return) atas jumlah aktiva yang digunakan dalam

perusahaan. Rumus Return on investment (ROI) :

Hasil pengembalian investasi (ROI) dengan pendekatan Du pont.

Berikut ini adalah cara mencari hasil pengembalian investasi

dengan pendekatan Du pont. :

Hasil pengembalian ekuitas (Return on equity/ROE)

29
Hasil pengembalian ekuitas merupakan rasio untuk

mengukur laba bersih sesudah pajak dengan modal sendiri. Rasio

ini menunjukan efisiensi penggunaan modal sendiri. Rumus ROE :

c. Hasil pengembalian ekuitas (ROE) dengan pendekatan Du pont.

Sama dengan ROI, untuk mencari hasil pengembalian

ekuitas, selain dengan cara yang sudah dikemukakan di atas, juga

dapat pula digunakan pendekatan Du pont. Hasil yang diperoleh

antara cara seperti rumus di atas dengan pendekatan Du pont adalah

sama. Rumus hasil pengembalian akuitas dengan pendekatan Du

pont :

d. Laba perlembar saham biasa (Earning per share of common Stock)

Rasio perlembar saham atau biasa disebut nilai buku

merupakan rasio untuk mengukur keberhasilan manajemen dalam

mencapai keuntungan bagi pemegang saham. Rumus Rasio Laba

perlembar saham biasa :

30
2.3 Kerangka Konseptual

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual

Kinerja keuangan

Sebelum di Akuisisi Sesudah di Akuisisi

5. Current Ratio 1. Current Ratio


6. Net Profit Margin 2. Net Profit Margin
7. Debt to Equity Ratio 3. Debt to Equity Ratio
8. Total Asset Turn Over 4. Total Asset Turn Over

Kesimpulan

31
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan jenis penelitian Deskriptif

Kualitatif berupa penelitian yang memanfaatkan data yang akan dijabarkan secara

deskriptif. Dalam penelitian ini, data yang akan dianalisis adalah data sekunder.

Data sekunder tersebut berupa bukti, catatan, laporan keuangan yang

dipublikasikan oleh perusahaan PT.XL Axiata Tbk melalui situs resmi

www.idx.co.id dan situs resmi perusahaan PT.XL Axiata Tbk. Di dalam situs

resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) terdapat data-data lengkap yang memuat

perusahaan-perusahaan besar yang sudah tercatat dan sudah di audit sehingga

memiliki tingkat keakuratan tinggi.

3.2 Jenis dan Sumber Data

3.2.1 Data sekunder

Menurut Sugiyono, (2011) data sekunder adalah sumber sekunder

merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul

data. Data sekunder adalah data berupa bukti, catatan, atau laporan yang telah

tersusun (didokumentasikan) dengan baik yang dipublikasikan dan tidak

dipublikasikan. Data sekunder dalam penelitian ini berupa laporan keuangan

yang diterbitkan oleh perusahaan.

32
Jenis data penelitian yang digunakan adalah data sekunder perusahaan

berupa laporan keuangan tahunan dari PT XL Axiata Tbk yang diambil dari web

resmi Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id) . data tersebut berupa laporan

keuangan tahunan perusahaan dari tahun 2012 Sampai 2018.

3.3 Definisi Operasional Variabel

Menurut Sugiyono (2011), variabel penelitian merupakan segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga memperoleh informasi tentang hal tersebut. Variabel yang digunakan

untuk menilai kinerja keuangan perusahaan dalam penelitian ini adalah :

1. Current Ratio

Merupakan Rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendeknya dengan

menggunakan aktiva lancar yang dimiliki kasmir, (2008). Rasio likuiditas

dalam penelitian ini diproksikan dengan Rasio lancar (Current ratio).

2. Total Asset Turn Over

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur efektivitas

perusahaan dalam menggunakan aktiva yang dimilikinya. Penggunaan rasio

aktivitas adalah dengan cara membandingkan antara tingkat penjualan

dengan investasi dalam aktiva untuk satu periode. Artinya, diharapkan

adanya keseimbangan seperti yang diinginkan antara penjualan dengan

aktiva seperti sediaan, piutang dan aktiva tetap lainnya. Menurut kasmir,

33
(2008). Rasio aktivitas dalam penelitian ini diproksikan dengan (Total asset

turn over).

3. Debt to Equity Ratio

merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur sejauh mana aktiva

perushaan dibiayai dengan utang. artinya, berapa besar beban utang yang

ditanggung perusahaan dibandingkan dengan aktivanya. Dalam arti luas

dikatakan bahwa rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan

perusahaan untuk membayar seluruh kewajibannya, baik jangka pendek

maupun jangka panjang apabila perusahaan dibubarkan. Menurut kasmir,

(2008). Rasio Solvabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan (Debt to

equity ratio).

4. Net Profit Margin

merupakan rasio untuk menilai kemampuan perusahaan dalam

mencari keuntungan. Artinya, besarnya keuntungan haruslah dicapai sesuai

dengan yang diharapkan dan bukan berarti asal untung. Menurut kasmir,

(2008). Rasio Profitabilitas dalam penelitian ini diproksikan dengan Net

Profit Margin (NPM).

34
Tabel 3.4

Operasional Variabel

Variabel Definisi Rasio Indikator


(X1) Rasio Likuiditas
Rasio yang
digunakan untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam Current
membayar Ratio
kewajiban (CR)
jangka
pendeknya
dengan
menggunakan
aktiva lancar
yang dimiliki
(X2) Rasio
profitabilitas
merupakan rasio
Net Profit
untuk menilai
Margin
kemampuan
(NPM)
perusahaan
dalam mencari
keuntungan.
(X3) Rasio
solvabilitas
digunakan untuk
mengukur
kemampuan
Debt To
perusahaan
Equity Ratio
untuk membayar
(DER)
seluruh
kewajibannya,
baik jangka
pendek maupun
jangka panjang

35
apabila
perusahaan
dibubarkan.
(X4) Rasio aktivitas
merupakan rasio
yang digunakan
untuk mengukur
Total Assets
efektivitas
Turnover
perusahaan
(TATO)
dalam
menggunakan
aktiva yang
dimilikinya.

3.4 Tehnik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan dengan metode dokumentasi

dimana data Laporan keuangan dikumpulkan dari web resmi bursa efek

indonesia yang sudah di publikasikan. perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) yang dapat dilihat melalui laman resmi BEI. Data penelitian

yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data periode tahun 2012-

2018.

3.4.1 Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan cara

mengumpulkan dan mempelajari data-data yang berkaitan dengan masalah yang

diteliti. Dengan demikian metode dokumentasi merupakan suatu cara peneliti

untuk memeperoleh data yang dilakukan dengan mencatat keterangan-

keterangan yang ada dalam dokumen seperti arsip, profil, strutur organisasi,

sistem keuangan dan peraturan-peratuaran yang ada di dalamperusahaan tersebut

atau di dalam suatu organisasi tersebut.

36
3.5 Tehnik Analisis Data

3.5.1 Reduksi Data

Reduksi data berarti merangkum memilih hal-hal yang pokok

memfokuskan pada hal-hal yang penting. Dicari tema dan polanya. Dengan

demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih

jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data

selanjutnya, dan mencarinya bila diperlukan.

3.5.2 Penyajian Data

Penyajian data dilakukan dalam bentuk data laporan keuangan, dan

kemudian melakukan analisis data yang sudah ada. penyajian data dalam

penelitian ini dilakukan dalam bentuk data laporan keuangan sehingga

memudahkan untuk menganalisis data dan memberikan gambaran tentang

kondisi laporan keuangan perusahaan.

3.5.3 Penarikan Kesimpulan

Langkah selanjutnya dalam analisis data penelitian ini adalah menarik

kesimpulan berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan. pada tahap ini

peneliti akan menarik kesimpulan untuk menjawab rumusan masalah yang

telah dirumuskan.

37

Anda mungkin juga menyukai