Anda di halaman 1dari 5

BUKU KERJA KEANEKARAGAMAN TUMBUHAN

Nama : Indahhul Mawaddah


NIM : 19031171
Praktikum Ke- : 8
Hari/Tanggal : Selasa /10 november 2020
Materi : Dicotyledoneae2 (Dialypetale 1)

Tabel Pengamatan
Gambar Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Caryophyllales
Familia : Nyctaginaceae
Genus :  Bougainvillea
Species : Bougainvillea spectabilis

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Bougainvillea spectabilis tumbuh sebagai pohon anggur atau semak berkayu, mencapai 15 sampai 40 kaki
(4,6 sampai 12,2 m) dengan daun berbentuk hati dan batang berduri puber. Bunganya biasanya berukuran
kecil, putih, dan tidak mencolok, dengan beberapa daun termodifikasi berwarna cerah yang
disebut bracts . Warna bracts bervariasi, mulai dari putih, merah, ungu muda, ungu-merah, atau
oranye. Buahnya kecil, tidak mencolok, kering, memanjang

Pada Bougainvillea spectabilis, serbuk sarinya memiliki bentuk seperti segitiga yang menggelembung atau
membesar disetiap sudut dengan lapisan eksinnya rata dan memiliki ukiran yang bertipe reticulat . Tipe
reticulat memiliki arti bentuk ukiran memanjang horizontal menyerupai pola jaring-jaring (Kapp, 1969). Ukiran
dari serbuk sari Bougainvillea spectabilis berbentuk bulat yang bergandengan membentuk suatu rantai yang
tidak terputus. Serbuk sari Bougainvillea spectabilis memiliki panjang 251,2±0,004 µm dan lebar 200,5±0,01
µm. Tipe serbuk sarinya adalah inaperturate, artinya tanpa ada pori di dindingnya (Kapp, 1969). Tipe
pahatan lapisan luarnya adalah ruga, yang berarti kerutan memanjang dengan arah yang berbeda dari tipe
sulkus dan kolpa (Erdtman, 1954). Serbuk sari dari Bougainvillea spectabilis adalah soliter
Bougainvillea spectabilis atau yang lebih dikenal dengan sebutan kembang merak adalah salah satu
tumbuhan yang memiliki sifat batang berkayu (lignosus), yaitu batang yang biasa keras dan kuat, karena
sebagian besar terdiri atas kayu yang mengandung zat lignin. Kembang merak memiliki bentuk batang yang
bulat (teres) dan sifat permukaan batang yang berduri (spinosus). Arah tumbuh batang kembang merak
adalah tegak lurus (erectus), yaitu batang tumbuh arahnya ke atas. Percabangan batang kembang merak
yaitu monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena lebih besar dan lebih panjang (lebih
cepat pertumbuhannya) daripada cabang-cabangnya.
Bougainvillea spectabilis atau kembang kertas dengan family nyctaginaceae, memiliki sifat batang yang
berkayu (lignosus), bentuk batang yang bulat (teres), sifat permukaan batang berduri (spinosus), arah
tumbuh batang tegak lurus (erectus) dan percabangan batang monopodial, (Gembong, 1985).Tanaman
bougenville  termasuk tanaman perdu tegak, tinggi tanaman kira-kira 2-4 meter. Sistem perakarannya
adalah tunggang. Dengan akar-akar cabang yang melebar ke semua arah dengan kedalaman 40  cm – 80
cm. Akar yang terletak dekat permukaan tanah kadang tumbuh terus atau akar bakal tanaman bara.

Bougenville  merupakan perdu yang memanjatdan menggantung, tinggi 0,3 m – 10 m. batang memiliki
cabang berkayu bulat, beruas, dan memiliki diameter 5 mm – 8 mm, berwarna coklat dan majemuk.Bunga
bogenville termasuk bunga majemuk, payung 3  – 15 bunga. Bunga beranekaragam ada kuning, merah,
merah jambu, ungu, putih dan sebagainya.  Kelopak bunga berbentuk tabung 2 – 4 mm. taju bunga 5 -8,
berbentuk paku, berambut halus.

Pasangan daun yang sama dihubungkan dengan tonjolan yang melintang. Daun menyirip berdaun satu,
helaian daun lebar bulat sampai memanjang, bertepi rata, bertulang menyirip atau bertulang tiga sampai
lima. Bougenville memiliki buah buni yang masak hitam megnkilat, panjang 1 cm, bebiji dua atau karena
kegagalan berbiji satu dan tidak memiliki lekukan.

Sumber
https://en.wikipedia.org/wiki/Bougainvillea_spectabilis

https://storiesofneniindudh.wordpress.com/2012/06/20/bougainvillea-spectabilis/
https://www.researchgate.net/profile/Hery_Purnobasuki/publication/264048556_KEANEKARAGAMA
N_MORFOLOGI_SERBUK_SARI_PADA_5_SPECIES_Bougainvillea/links/0a85e53cc8a33a9c88000000/KE
ANEKARAGAMAN-MORFOLOGI-SERBUK-SARI-PADA-5-SPECIES-Bougainvillea.pdf

http://eprints.ums.ac.id/59447/3/BAB%20I.pdf

Gambar Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Ranales
Familia : Magnoliaceae
Genus : Michelia
Species : Michelia alba 

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Morfologi Bunga Cempaka Putih
Morfologi cempaka putih berupa pohon, tinggi 15-25 m.
Daun memanjang (oblongus), dengan ujung meruncing, pangkal runcing, tepi daunnya rata
dan kelihatan agak mengkilat dengan permukaan daun licin dan tulang daun menyirip.Berkas daun
penumpu pada tangkai daun panjangnya lebih dari pada setengah tangkai daun.
Bunga berdiri sendiri, sangat harum baunya, bunga cempaka putih termasuk berbunga tunggal
(planta uniflora), bunganya tumbuh pada ketiak daun sehingga disebut bunga aksiler(Flos axillaris).
Bunganya bunga banci, aktinomorf. Daun mahkota bewarna putih dengan jumlah mahkota 8-12
helai, benang sari banyak bahkan 2 x lipat jumlah dari mahkota bunga. Tajuk bunga panjangnya 3-5 cm.
Bakal buah 7-11 buah bentuk buah bulat agak lonjong dan menempel ditangkai buah. Bakal buah
bumbung ganda (Pitojo, 1994:29).
Biji warna hitam dengan daging buah tebal dan kulit biji bewarna pink jika buah sudah masak
Bunga cempaka putih merupakan bunga banci (hermaprodit) atau berkelamin dua dan termasuk bunga
lengkap. Bunga cempaka putih memiliki daun pelindung yang berfungsi untuk melindungi kuncup
bunga dari gangguan luar dan memiliki kelopak hanya satu kemudian pada saat mahkota mekar
sempurna kelopak sudah gugur
Bunga cempaka putih memiliki pola simetri radial (aktinomorf) karena memiliki banyak bidang
simetri dengan rumus bunga * ♀K 1. C 4+4. A ∞. G 11. Pada bagian atas dasar bunga terdapat
suatu badan yang disebut gynofor, yaitu perpanjangan bagian dasar bunga yang khususnya tempat
duduknya putik. Bentuk dasar bunganya adalah hipogin, yaitu hiasan bunganya tertanam pada
bagian dasar bunga yang lebih rendah dari pada tempat duduknya putik. Bunga cempaka putih
tergolong bunga yang tersusun menurut garis spiral (acycelis). Struktur bunga cempaka putih terdiri
dari daun pelindung, kelopak, mahkota, benang sari dan putik.
1Bunga
Kelopak (Caliyx)
Kelopak bunga
cempaka putih bewarna hijau keabu-abuan, bagian luarnya berbulu halus dan merata. Umur daun
kelopak tidak terlalu lama, sebab setelah membuka penuh warnanya berubah menjadi keabu-
abuan lalu gugur (Pitojo, 1994:27).

2Mahkota/Tajuk Bunga (Corolla)


Mahkota bunga cempaka bewarna putih, terdiri dari lembaran daun-daun mahkota, dan tiap-tiap
helaian terlepas satu dengan yang lainnya. Helaian daun mahkota berkisar antara 8-12 lembar,
kadang-kadang ada yang sampai 14 lembar. Panjang helaian daun antara 3,5-5,5 cm, dan
lebarnya masing-masing 0,5-1 cm. Mahkota bunga terlihat masih kuncup atau belum mekar,
bentuknya seperti gigi taring, bewarna putih dan panjangnya kurang dari 5 cm. Berangsur-angsur
bunga cempaka mulai mekar yang terjadi di pagi hari (Pitojo, 1994:28).
3 Benang Sari (Stamen)
Benang sari pada bunga cempaka putih jumlahnya berkisar antara 27-32 buah. Panjang tangkainya
sekitar 0,6 cm dan lebar tanggkai sari sekitar 0,1 cm, dan ujungnya terdapat serbuk sari
bewarna kecoklat-coklatan. Tangkai benang sari kedudukannya terlepas satu sama lain (Pitojo,
1994:28).

sumber : http://docplayer.info/98985996-Studi-morfologi-perkembangan-organ-reproduksi-cempaka-putih-
michelia-alba-d-c-dan-sumbangannya-pada-pembelajaran-biologi-di-sma.html

Gambar Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Classis : Dicotyledoneae
Ordo : Ranunculales
Familia : Annonaceae
Genus : Annona
Species : Annona muricata

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Morfologi Tanaman Sirsak
1. Daun
Tanaman sirsak termasuk tanaman tahunan yang dapat tumbuh dan berbuah sepanjang tahun, apabila
air tanah mencukupi selama pertumbuhannya. Di Indonesia tanaman sirsak menyebar dan tumbuh
baik mulai dari daratan rendah beriklim kering sampai daerah basah dengan ketinggian 1.000
meter dari permukaan laut (Septiatin, 2009 dan Radi, 1998). Daun sirsak berwarna hijau muda
sampai hijau tua memiliki panjang 6-18 cm, lebar 3-7 cm, bertekstur kasar, berbentuk bulat telur,
ujungnya lancip pendek, daun bagian atas mengkilap hijau dan gundul pucat kusam di bagian bawah
daun, berbentuk lateral saraf. Daun sirsak memiliki bau tajam menyengat dengan tangkai daun
pendek sekitar 3-10 mm. (Radi, 1998). Daun yang berkualitas adalah daun sirsak dengan
kandungan antioksidan yang tinggi terdapat pada daun yang tumbuh pada urutan ke-3 sampai urutan
ke-5 dari pangkal batang daun dan dipetik pukul 5-6 pagi (Zuhud, 2011).
2. Bunga
Bunga pada tanaman sirsak berbentuk tunggal (flos simplex) yaitu satu bunga terdapat banyak
putik sehingga dinamakan bunga berpistil majemuk. Bagian bunga tersusun secara hemicylis, yaitu
sebagian terdapat dalam lingkaran yang lain spiral atau terpencar. Mahkota bunga berjumlah 6 sepalum
yang terdiri atas 2 lingkaran, bentuknya hampir segi tiga, tebal dan kaku, berwarna kuning keputih-
putihan, dan setelah tua mekar, kemudian lepas dari dasar bunganya. Putik dan benang sari
lebar dengan banyak karpel (bakal buah). Bunga keluar dari ketiak daun, cabang, ranting, atau
pohon. bunga umumnya sempurna, tetapi terkadang hanya bunga jantan dan bunga betina saja
dalam satu pohon. Bunga melakukan penyerbukan silang, karena umumnya benang sari matang
lebih dahulu sebelum putiknya (Radi, 1998).
3. Buah
Buah sirsak memiliki bentuk sejati berganda (agregat fruit) yaitu buah yang berasal dari satu
bunga dengan banyak bakal buah tetapi membentuk satu buah. buah memiliki duri sisik halus.
Apabila sudah tua daging buah berwarna putih, lembek, dan berserat dengan banyak biji berwarna
coklat kehitaman (Radi, 1998).
4. Biji
Biji buah sirsak berwarna coklat agak kehitaman dan keras, berujung tumpul, permukaan halus
mengkilat dengan ukuran panjang kira-kira 16,8 mm dan lebar 9,6 mm. jumlah biji dalam satu buah
bervariasi, berkisar antara 20-70 butir biji normal, sedangkan yang tidak normal berwarna putih
kecoklatan dan tidak berisi (Radi, 1998)
5. Pohon
Pohon sirsak memiliki model Troll, ketinggian mencapai 8-10 meter,
dan diameter batang 10-30 cm (Radi, 1998).

Sumber http://digilib.unimus.ac.id/files//disk1/143/jtptunimus-gdl-delviadrin-7105-3-babii.pdf

Gambar Klasifikasi
Divisi : Spermatophyta
Classis : Dicotyledonae
Ordo : Rosales
Familia : Leguminosae
Genus : Glycine
Species : Glycine max

Deskripsi/Ciri-ciri objek pengamatan


Sistem perakaran tanaman kedelai terdiri dari akar tunggang, akarsekunder (serabut) yang
tumbuh dari akar tunggang, serta akar cabang yang tumbuh dari akar sekunder. Akar tunggang
merupakan perkembangan dari akarradikal yang sudah mulai muncul sejak masa
perkecambahan. Akar ini mempunyai akar-akar cabang yang lurus. Akar tunggang merupakan akar
yang tumbuh ke bawah sepanjang 20 cm.(Departemen Pertanian, 2006) Sistem perakaran tanaman
kedelai terdiri dari akar tunggang, akarsekunder (serabut) yang tumbuh dari akar tunggang,
serta akar cabang yangtumbuh dari akar sekunder. Akar tunggang merupakan perkembangan dari
akar radikal yang sudah mulai muncul sejak masa perkecambahan. Akar inimempunyai akar-
akar cabang yang lurus. Akar tunggang merupakan akar yang tumbuh ke bawah sepanjang 20 cm.
(Departemen Pertanian, 2006)
Menurut Rukmana dan Yuniarsih (1996), daun kedelai mempunyai ciri-ciri antara lain helai daun
(lamina) oval dan tata letaknya pada tangkai daun bersifat majemuk berdaun tiga
(trifoliolatus).Umumnya, bentuk daun kedelai adadua yaitu bulat (oval) dan lancip (lanceolate).Menurut
Irwan (2006) permukaan daunnya sedikit berbulu, berfungsi sebagai penahan atau penyimpan debu.
Di Indonesia, kedelai berdaun sempit lebih banyak ditanam oleh petani dibandingkan tanaman kedelai
berdaun lebar, walaupun dari aspek penyinaran sinar matahari,tanaman kedelai berdaun lebar
menyerap sinar matahari lebih banyak daripada yang berdaun sempit. Namun, keunggulan tanaman
kedelai berdaun sempit adalah sinar matahari akan lebih mudah menerobos di antara kanopi daun
sehingga memacu pembentukan bunga Kedelai mulai berbunga kira-kira pada umur 4
-5 minggu. Bunga pada tanaman kedelai umumnya muncul atau tumbuh pada ketiak daun, tetapi
kadang bunga dapat pula terbentuk pada cabang tanaman yang mempunyai daun.Hal ini
karena sifat morfologi cabang tanaman kedelai serupa atau sama dengan morfologi batang
utama. Pada kondisi lingkungan tumbuh dan populasi tanaman optimal, bunga akan terbentuk mulai
dari tangkai daun yang paling bawah. Dalam satu kelompok bunga, pada ketiak daunnya akan berisi
1-7 bunga, tergantungkarakter dari varietas kedelai yang di tanam (Adisarwanto, 2008).
Buah kedelai berbentuk polong, banyaknya polong tergantung pada jenisatau varietasnya. Dalam
satu polong biasanya berisi 1-4 biji. Bentuk biji kedelai tidak sama tergantung varietas, ada yang
berbentuk bulat, agak gepeng, atau bulat telur. Namun, sebagian besar biji kedelai berbentuk bulat telur.
Ukuran dan warna biji kedelai juga tidak sama, tetapi sebagian besar berwarna kuning dengan ukuran biji
kedelai yang dapat digolongkan dalam tiga kelompok, yaitu berbiji kecil(<10g/100 biji), berbiji sedang (10-
12 g/100biji), dan berbiji besar (13-18 g/100 biji).Polong kedelai pertama kali muncul sekitar 10-14 hari
setelah bunga pertama muncul. Warna polong yang baru tumbuh berwarna hijau dan selanjutnya
akan berubah menjadi kuning atau cokelat pada saat dipanen (Fachrudin, 2000)

Sumber
https://docplayer.info/48393972-Ii-tinjauan-pustaka-ordo-rosales-famili-leguminosae-genus-glycine-
species-glycine-max-l.html

Anda mungkin juga menyukai