Anda di halaman 1dari 6

“ANALISI KUALITATIF NATRIUM TETRABORAT”

LAPORAN INI DIBUAT UNTUK MEMENUHI TUGAS PRAKTIKUM


KELOMPOK MATA KULIAH KIMIA FARMASI

DISUSUN OLEH :

1. HARDIAN DWI S 20.0602.0006

PROGRAM STUDI DIPLOMA III FARMASI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG
2021/2022
PERTEMUAN 5
ANALISIS KULITATIF NATRIUM TETRABORAT

A. Tujuan
Mahasiswa mampu melakukan analisis kualitatif/ identifikasi Na2B4O7.10H2O

B. Dasar Teori
Natrium Tetraborat (Na2B4O7.10H2O) adalah campuran garam mineral dengan konsentrasi yang
cukup tinggi, yang merupakan bentuk tidak murni dari boraks. Boraks berasal dari bahasa Arab yaitu
Bouraq. Merupakan kristal lunak yang mengandung unsur boron, berwarna dan mudah larut dalam air.
Boraks berbentuk serbuk kristal putih, tidak berbau, tidak larut dalam alkohol, PH : 9,5.
Boraks merupakan senyawa yang bisa memperbaiki tekstur makanan sehingga menghasilkan rupa yang
bagus, misalnya bakso, kerupuk bahkan mie basah yang berada di pasaran. Kerupuk yang mengandung
boraks kalau digoreng akan mengembang dan empuk, teksturnya bagus dan renyah. Asal tahu saja, gelas
pyrex yang terkenal kuat bisa memiliki performa seperti itu karena dibuat dengan campuran boraks.
Kemungkinan besar daya pengawet boraks disebabkan oleh senyawa aktif asam borat.
Borat-borat diturunkan dari ketiga asam borat yaitu asam ortoborat (H3BO3), asam piroborat
(H2B4O7), dan asam metaborat (HBO2). Asam ortoborat adalah zat padat kristalin putih, yang sedikit
larut dalam air dingin, tetapi lebih larut dalam air panas. Garam-garam dari asam ini sangat sedikit yang
diketahui dengan pasti. Asam ortoborat yang dipanaskan pada 1000C, akan diubah menjadi asam
metaborat. Pada 1400C dihasilkan asam piroborat. Kebanyakan garam ini diturunkan dari asam meta dan
piro. Disebabkan oleh lemahnya asam borat, garam-garam yang larut terhidrolisis dalam larutan, dan
karenanya bereaksi basa.
B + 3 H2O → H3BO3 + 3 OH-
B4 + 7 H2O → 4 H3BO3 + 2 OH-
B + 2 H2O → H3BO3 + OH-
Kelarutan Borat dari logam-logam alkali mudah larut dalam air. Borat dari logam-logam lainnya
umumnya sangat sedikit larut dalam air, tetapi cukup larut dalam asam-asam dan dalam larutan
ammonium klorida. Untuk mempelajari reaksi-reaksi ini, kita memakai larutan natrium tetraborat (natrium
piroroborat/boraks) Na2B4O7.10H2O.
1. Asam Sulfat Pekat
Tak terjadi sesuatu kerja yang dapat dilihat dalam keadaan dingin, meskipun asam ortoborat (H3BO3)
dibebaskan. Namun, ketika dipanaskan, asap putih asam borat dilepaskan. Jika asam klorida pekat
ditambahkan kepada larutan boraks yang pekat, asam borat mengendap.
Na2B4O7 + 2 HCl + 5 H2O → 4 H3BO3 ↑ + 2 Na+ + S
Na2B4O7 + 2 HCl + 5 H2O → 4 H3BO3 ↓ + 2 Na+ + Cl-
2. Asam Sulfat Pekat dan Alkohol (uji nyala api).
Jika sedikit boraks dicampurkan dengan 1 ml asam sulfat pekat 5 ml methanol atau etanol (yang
pertama lebih disukai karena lebih mudah menguap) dalam sebuah cawan porselen kecil, dan alcohol ini
dinyalakan, alKohol akan terbakar dengan nyala yang pinggirannya hijau, disebabkan oleh pembentukan
metilborat B(OCH3)3 atau etil borat B(OC2H5)3. Kedua ester ini beracun. Garam tembaga dan barium
mungkin memberi nyala hijau yang serupa.
H3BO3 + 3 CH3OH → B(OCH3)3 ↑ + 3 H2O

3. Uji Kertas Kunyit (turmeric)


Jika sehelai kertas kunyit dicelup ke dalam larutan suatu borat yang diasamkan dengan asam klorida
encer. Lalu dikeringkan pada 1000C, kertas ini menjadi coklat-kemerah-merahan. Kertas dikeringkan
paling sederhana dengan melilitkannya sekeliling sisi luar dekat tepi mulut suatu tabung uji yang
mengandung air, dan mendidihkan air itu selama 2-3 menit. Setelah kertas dibasahi dengan larutan
natrium hidroksida encer, kertas menjadi hitam-kebiruan atau hitam-kehijauan. Kromat, klorat, nitrit,
iodide, dan zat pengoksid lain mengganggu, karena aksinya yang memutihkan kunyit itu.
4. Larutan Perak Nitrat
Endapan putih perak metaborat (AgBO2) dari larutan boraks yang cukup pekat, yang larut baik dalam
larutan ammonia encer maupun dalam asam asetat. Dengan mendidihkan endapan dengan air, endapan
dihidrolisis sempurna, dan diperoleh endapan coklat perak oksida. Endapan coklat perak oksida dihasilkan
langsung dalam larutan-larutan yang sangat encer.
B4 + 4Ag+ + H2O → 4AgBO2 ↓+ 2H+
2AgBO2 ↓ + 3H2O → Ag2O ↓ + 2 H3BO3
Asam borat yang terbentuk dalam reksi ini, praktis tak terdisosiasi.
5. Larutan Barium Klorida
Endapan putih barium metaborat, Ba(BO2)2, dari larutan-larutan yang cukup pekat, endapan larut
dalam reagensia berlebihan, dalam asam-asam encer, dan dalam larutan garam-garam ammonium. Larutan
kalsium dan stronsium klorida bertindak serupa.
B4 + 2Ba2+ H2O → 2Ba(BO2)2 ↓ + 2H+

6. Kerja oleh panas


Boraks yang telah dijadikan bubuk, bila dipanaskan dalam tabung pijar, atau diatas sebatang platinum,
akan mengembang banyak sekali, dan lalu menyusut, meninggalkan suatu keeping kaca yang tak berwarna
dari garam anhidratnya. Kaca ini mempunyai sifat melarutkan banyak oksida ketika dipanaskan, dengan
membentuk metaborat, yang sering mempunyai warna-warna yang khas. Ini merupakan dasar dari uji
manik boraks terhadap berbagai logam.
Asidimetri merupakan suatu metode pengukuran kadar kebasaan suatu zat dengan menggunakan larutan
asam sebagai standar. Standar asam yang sering digunakan adalah asam klorida (HCl) dan asam sulfat
(H2SO4). Kedua asam tersebut umumnya ada dalam keadaan pekat. Asam klorida pekat konsentrasinya
adalah 10,5 - 12 N, sedangkan asam sulfat pekat mempunyai konsentrasi 36 N. Asam klorida lebih sering
digunakan sebagai standar dibandingkan dengan asam sulfat karena mudah larut dalam air. Kelemahan
penggunaan asam sulfat adalah asam sulfat dapat membentuk garam sukar larut. Asam klorida encer
dibuat dengan cara mengencerkan asam klorida pekat dengan memperhitungkan berat jenis dan kadarnya.
Standarisasi larutan HCl dapat dilakukan dengan natrium boraks (Na2B4O7.10H2O). Reaksinya adalah
sebagai berikut :
Na2B4O7.10H2O (aq) + HCl (aq) → 2 NaCl (aq) + 4 H3BO3 (aq) + 5 H2O (l)
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Tabung reaksi

2. Plat tetes

3. Cawan porselen

4. Pipet tetes

5. Lampu Bunsen

6. Lumpang alu

7. mortar

Bahan:
1. Na2B4O7
2. AgNO3
3. Etanol
4. BaCl2
5. H2SO4

D. Cara Kerja

Identifikasi Natrium Tetraborat


1. Meneteskan Larutan sampel sebanyak tiga tetes ke dalam tabung reaksi. Kemudian menambahkan
AgNO3 sebanyak tiga tetes.
2. Meneteskan Larutan sampel sebanyak tiga tetes ke dalam cawan porselen dan dikeringkan. Kemudian
ditambahkan H2SO4 pekat dan etanol sebanyak tiga tetes. Kemudian dibakar dan perhatikan nyala api.
3. Meneteskan Larutan sampel sebanyak tiga tetes ke dalam tabung reaksi kemudian ditambahkan BaCl 2.

E. Hasil Pengamatan

F. Pembahasan
Dalam praktikum ini kami menemukan bahwa sampel ditambah 3 tetes AgNo3 akan terjadi
reaksi dan akan menghasilkan endapan putih. Reaksi tersebut sudah sesuai denga napa yang ada
dalam dasar teori. Lalu sampel yang sudah ditambahkan AgNo3 diteteskan lagi AgNo3 akan terjadi
reaksi dan menghasilkan endapan putih. Hasil reaksi tersebut tidak sesuai dengan dasar teori, di
karenakan konsentrasi sampel tidak pekat atau terlalu banyak camnpuraan. Lalu sampel yang di
tambah 5 tetes lalu di tambah lagi dengan 1 pipet etanol dan dibakar akan menghasilkan api
pembakaran berwarna biru. Dalam pembakaran tersebut warna api tidak sesuai denga napa yang ada
dalam dasar teori. Lalu sampel yang di tambahkan dengan 3 tetes BaCl2 akan terjadi reaksi dan akan
mengasilkan warna larutan yang jernih dan ditambahkan lagi 3 tetes BaCl2 maka akan terjadi lagi
reaksi dan menghasilkan warna larutan yang jernih. Itu tidak sesuai denga napa yang ada di dasar
teori.

G. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai