Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

TANTANGAN DARI IDEOLOGI – IDEOLOGI


BESAR DUNIA

Disusun Oleh;
Niken Ika Wulandari (N01121109)
Siti Marwah S. (N011211098)
Renata Raya Pangadongan (N011211077)
Nur Chaerunnisa Putri (N011211056)
Afifah Fadhilah Saniy (N011211063)
Nurul Isnada (N011211084)
Zahra Fakhirah Ardianti (N011211070)

Dosen: Rahmatullah Jafar, S.IP., M.Si

FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN

Munculnya paham Kapitalisme sebagai sebuah sistem yang mulai berlaku


di Eropa pada abad ke-16 hingga abad ke-19, berdampak terhadap berdirinya
industri di dunia. Kapitalisme di Indonesia adalah cangkokan dari Eropa yang
dalam beberapa hal tak sama dengan kapitalisme yang tumbuh dan dibesarkan
dalam negerinya sendiri, yakni Eropa dan Amerika Utara. Sama halnya dengan
Negara lain, dampak dari kapitalisme di Indonesia adalah berdirinya juga kawasan
industri di Indonesia. Buruh pun mulai bermunculan pada abad ke 19 karena
industrial kapitalistik (hubungan barang dengan modal ).
Dalam dominasi sistem kapitalisme yang menjangkiti (hampir) seluruh
sistem ekonomi di dunia, gerakan kewirausahaan merupakan penyeimbang antara
kepentingan pasar yang berorientasi modal dengan kebutuhan sosial yang
berperspektif keadilan sosial. Dengan semangat kolektivisme, kewirausahaan
merupakan wadah ekonomi yang memberdayakan sumber daya internal secara
mandiri dengan semangat kebersamaan.
Dalam praktik negara kesejahteraan, dibutuhkan peran pemerintah yang
responsif untuk mengelola dan mengorganisasikan perekonomian agar masyarakat
memperoleh pelayanan kesejahteraan dengan standar yang baik. Negara
berkewajiban untuk menciptakan derajat kesejahteraan yang optimal bagi
warganya dengan meningkatkan kualitas pelayanan publik dan reformasi
kebijakan publik. Negara juga harus adaptif terhadap perubahan sosial dan
ekonomi yang fluktuatif dalam reformasi negara kesejahteraan .
Maka dari itu diperlukan sebuah terobosan kebijakan menyangkut upaya
mengubah mindset atau paradigma berfikir tentang kewirausahaan nasional. Hal
ini sekaligus menggambarkan regulasi yang ada belum mampu memberikan
dukungan secara optimal kegiatan pengembangan kewirausahaan nasional. Oleh
karena itu diperlukan sebuah regulasi kebijakan yang mengatur secara sistematis,
komprehensif, dan massif terkait perlindungan sosial, sehingga tidak terjadi lagi
penindasan kaum buruh oleh kaum elit.
BAB II
PEMBAHASA
N

II.1 Konsep Unsur Kapitalisme


Kapitalisme berasal dari kata capital yang memiliki arti modal yang
berarti sebagai alat produksi seperti tanah dan uang. Dan kata isme memiliki arti
ajaran atau sebuah pemahaman. Kapitalisme merupakan sebuah sistem ekonomi
politik yang tentunya berhubungan dengan modal dan uang yang mengarah
kepada pengumpulan kekayaan individual tanpa adanya gangguan. Kapitalisme
merupakan cara atau metode yang dibuat agar dapat mendorong pengembangan
yang menguntungkan melewati sekat yang mengarah pada skala nasional dan uga
internasional.
Konsep kapitalisme beranggapan bahwa pada metode pelaksanaannya
terdapat kegiatan yang ditujukan kepada suatu target dengan tujuan memperoleh
informasi yang dapat dimanfaatkan terkait dengan pemasukan dan pembagian
harta yang menyeluruh, tetapi penyeleksi tidak menyertai sistem tersebut sehingga
pada akhirnya pemasokan tidak terdistribusikan secara menyeluruh. Konsep dari
kapitalisme dapat dikatakan sebagai pemikiran yang cerdas karena masih dapat
membenahi dirinya sendiri atas kekeliruan yang terjadi. Sistem kapitalisme
mendapat banyak penolakan tetapi masih dapat bertahan hingga saat ini karena
masih memiliki kekuatan yang tak tertandingi.
Pengertian kapitalisme menurut beberapa tokoh :

1. Adam Smith mendefinisikan kapitasilme sebagai sistem perekonomian


yang memiliki ciri kepemilikan perorangan atas produksi, distribusi, dan
pendayagunaan untuk mendapatkan keuntungan dalam keadaan
kompetitif
2. Max Weber mendefinisikan kapitalisme sebagai cara produksi komoditi
berdasarkan kerja berupah untuk diperjualbelikan agar mendapat
keuntungan
3. Karl Max mendefinisikan kapitalisme sebagai corak golongan kapitalis
yang dimotivasi olehpola ekonomi dalam rangka mendapatkan
keuntungan.

II. 2 Realita Unsur Kapitalisme


Adanya globalisasi neoliberal adalah ideologi lanjutan dari kapitalisme
yang saat ini diterapkan oleh sebagian besar negara-negara berkembang dan telah
dipraktikkan oleh negara maju. Seperti yang kita ketahui bahwa Pancasila sering
dilihat sebagai bentuk ideologi yang berhadapan dengan ideologi global seperti
kapitalisme tersebut. Seing kali jikalau kita dihadapkan dengan suatu pilihan
antara hidup kaya atau miskin, tentu setiap orang akan memilih untuk hidup kaya
dengan harta yang berlimpah. Namun, hal tersebut seringkali tidak berjalan
sebagaimana mestinya. Hal ini disebut dengan hegemoni. Adanya kekuasaan
melalui persetujuan yang mencakup penerimaan intelektual dan emosi dalam
menerima ‘paksaan’ secara halus untuk terikat pada ideologi dan kepemimpinan
politik dalam ungkapan keyakinan.
Realitas hal tersebut terkait mengenai media semakin menjadi industri
tanpa meninggalkan bentuknya sebagai institusi masyarakat. meski media tumbuh
sebagai respon terhadap kebutuhan sosial budaya masyarakat, media umumnya
dikelola sebagai perusahaan bisnis, sehingga tidak menutup kemungkinan hal
tersebut terjadi, yaitu media sebagai subjek disipilim ilmu finansial yang
beroperasi dalam lingkungan penuh persaingan. Selain itu, konsep pembangunan
merupakan bentuk nyata dari adanya upaya hegemoni oleh kekuatan kapitalisme.
Dengan adanya kepercayaan dan keyakinan bahwa dengan pembangunan,
kesejahteraan masyarakat akan tercapai. Melalui doktrin medernisasi,
pembangunan seakan-akan alternative tunggal dalam perkembangan negara.
II. 3 Masalah Unsur Kapitalisme

Terdapat beberapa permasalahan dalam unsure kapitalisme yaitu


Pandangan epistemologinya yang hanya terpaku dengan fakta dan mengabaikan
nilai, terbukti dengan ketidakmampuannya menjelaskan perkembangan sains
modern dan kritikan dari fenomenologi hermeneutik (human sciences).
Asumsiantropologis yang dianut kapitalisme adalah pandangan yang
mengandaikan bahwa distribusi kekayaan akan terjadi dengan sendirinya bila
masyarakat telah makmur dengan melupakan aspek irasionalitas manusia yang
serakah dan keji.
Adanya keserakahan pada kapitalisme berakibat pada eksploitasi yang
melampaui batas terhadap alam dan sesama manusia, yang pada gilirannya
masing-masing menimbulkan krisis ekologis dan dehumanisasi.Terdapat masalah-
masalah dalam pengikisan moral.
Adanya praktek mengkomoditikan segenap ide-ide dan kegiatan-kegiatan
sosial budaya, yang mengakibatkan terjadinya krisis makna yang pada gilirannya
menimbulkan krisis motivasi.

II. 4 Solusi Terkait Masalah Unsur Kapitalisme

Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia.


Pancasila yang berasal dari jiwa bangsa (volkgeist) mempunyai dasar historis
sosiologis dalam sejarah pertumbuhan bangsa yang kemudian difungsikan sebagai
philosophi schegrondslag dan staats fundamentalnorm. Menjadikan Pancasila
sebagai norma fundamental negara (staats fundamentalnorm) dapat mengatasi
segala permasalahan-pemasalahan yang telah di bahas pada pembahasan
sebelumnya. Dengan terpenuhinya peran Pancasila sebagai sumber dari segala
sumber hukum yang ada di Indonesia dan segala tatanan praktik ketatanegaraan
bercita rasa Pancasila maka dapat rasa keadilan, kemanfaatan dan kepastian
hukum di Indonesia dapat tercermin dan terpenuhi sehingga seluruh bangsa dapat
terbebas dari jerat kapitalisme yang kian berkembang di Indonesia.
BAB III
PENUTUP

Sistem ekonomi kapitalis adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh


kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan
sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Sistem ekonomi kapitalis atau sistem
ekonomi pasar ini mempunyai ciri-ciri, kelebihan dan kekurangan.
Kapitalisme merupakan paham klasik yang terus berkembang dan telah
mengakar di dunia,paham ini telah banyak memberikan dampak yang buruk
dengan prinsipnya yang penuh akan individualities. Namun tak dapat di pungkiri
pula paham ini juga memiliki dampak positif misalnya meningkatkan semangat
untuk bekerja. Akan tetapi dampak terbesarnya dapat berupa keserakahan kaum-
kaum elit yang dapat menyebabkan penindasan terhadap kaum-kaum buruh.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia
dan segala tatanan praktik ketatanegaraan bercita rasa Pancasila maka dapat rasa
keadilan, kemanfaatan dan kepastian hukum di Indonesia dapat tercermin dan
terpenuhi sehingga seluruh bangsa dapat terbebas dari jerat kapitalisme yang kian
berkembang di Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Ridwan, N., K. NU dan Neoliberalisme Tantangan dan Harapan Menjelang Satu


Abad. 2008: Yogyakarta; LKis.

Budiwibowo, S. Revitalisasi Pancasila dan Bela Negara Dalam Menghadapi


Tantangan Global Melalui Pembelajaran Berbasis Multikultural. Jurnal Pancasila
dan Kewarganegaraan. 2016. 4(2): 565-585.

Alfani, H. Tantangan Idealisme Media di Era Kapitalisme Global. Mediakom.


2017. 1(1): 80-96.

Mustaqim, M., & Bahruddin, A. Spirit Gusjigang Kudus dan Tantangan Globalisasi
Ekonomi. Jurnal Penelitian. 2015. 9 (1):19-39.

Manurung, O., Lubis, M. Y., & Affan, I. Tinjauan Yuridis Pancasila Sebagai
Staatfundamentalnorm Dalam Menghadapi Kapitalisme Penyelenggaraan
Pendidikan Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2012. Jurnalilmiah Metadata; 2021. 3(2): 490-507.

Anda mungkin juga menyukai