Muhammad ldrus
Abstract
that, the application of measurement tools-including tests scaling become important. So far.
complete methods of trieds, the methods of tetrads, the method of multidimension rank-order,
Psikologi pertama di kota Leipzig pada tahun ru mus statistik dalam analf sis data.
1979, Psikologi bersama ilmu-ilmu beberapa Satah satu aspek penting yang juga
ilmu lain yang berkenaan dengan hidup dan mendapat pengaruh kuat dari ilmu-ilmu yang
Kelompok ilmu yang memisahkan diri Psikologi. Oisadari bahwa pada dasamya
ter1ebih dahulu diislilahkan sebagai ilmu-ilmu atribut Psikologi tidak memiliki eksistensi riil,
ilmu-ilmu yang lebih muda -termasuk melainkan sekadar rekaan teoritis, dan tentu
dirasakan dari pengambilan konsep ilmu kemudian akan menimbulkan respon. Dari
ilmu lebih muda dari konsep ilmu yang lebih respon inilah disusun ska1a, pada sisi inilah
tua. Dalam Psikologi pengaruh itu antara lain psikolog atau para llmuwan psikologi telah
asumsi distribusi normal dalam populasi penggunaan alat tes --yang di dalamnya
komunitas, dan banyak istilah lain yang menjadi satu hal yang sangat penting. Oalam
merujuk pada ilmu-ilmu yang lebih tua (fisika, hal penskalaan, Torgerson (1958)
biologi, ataupun kimia). Adapun pengaruh mengemukakan tlga (3) pendekatan
tidak langsung dirasakan pada metode- penskalaan, yaitu metode yang berorientasi
berorientasi pada stimulus dan metode maka senyatanya akan menghadapi hal
dilakukan dengan cara individu ditempatkan (2000) bahwa hal yang berdimensi 3 (Uga) ini
pada titik-titik tertentu dalam rangkaian oleh para pslkolog kerap direduksi menjadi 2
pendekatan lni adalah tes prestasi ataupun melakukannya hanya 1 (satu) dimensi saja.
tes bakat. Pendekatan kedua adalah Pada sisi ini bukan saja terjadi simplifikasi,
pendekatan yang yang berorientasi pada tetapi juga terjadi reduksi. Dalam hal reduksf
stimulus, yaitu menempatkan stimulus pada ini Guilford (1954) menengarainya kerap
banyaknya sifat yang dlmiliki oleh subjek penskalaan yang berdimensi tunggal
yang memilih atau menjawabdengan benar. (unidimensional) pada dasamya tidak cukup
ini, Guilford (1954) menengarai bahwa memilikl dimensl ganda. Artlnya untuk kasus
selama ini, diasumsikan bahwa dalam kasus tertentu saja dan yang memiliki alasan
proses penskalaan ini berurusan dengan kuat dapat dilakukan penskalaan model
hanya satu kontinum psikologis saja. unidimensional, misalnya panjang dan berat
ditempatkan pada satu rangkaian kontinum. model penskalaan yang menggunakan skala
sesuatu yang unik dan komplek yang terdiri Multi dimensional scaling (kerap
dari dua dimensi atau teblh. Guilford dlsingkat MOS, dan untuk selanjutnya
memisalkan jika menanyakan keputusan singkatan lni akan digunakan dalam tulisan
merupakan satu kontinum gabungan. Secara (Suryabrata, 2000). Makin mlrip objek
jelas jika menanyakan tentang keindahan tertentu dengan objek lainnya, maka makin
sesuatu, maka sejumlah alasan akan dekat jarak antara objek yang bersangkutan,
diungkap untuk menyatakan satu benda sedangkan makin Jauh jarak antar objek
tidak indah, maka sederet alasan akan MOS terkait dengan situasi di mana
setidaknya akan terkait pad a tiga hal yaitu {1) adalah satu teknik untuk melakukan estimasi
subyek, dalam jumlah tertentu; {2) stimulus; jarak antara titik dari serangkaian stimuli.
dan {3) respon, yang sebenamya memilliki Pada tulisan lainnya Messick (1955)
begitu sebenamya tatkala membicarakan MOS berdasar pada analisis Euclidean jarak
psikologis, dan jarak tersebut secara umum dalam bidang berdlmensi 2 (dua) atau 3
dapat diperoleh dari keputusan kesamaan di (tiga). Semakin dekat jarak antar titik
antara stimuli dibanding dimensi yang telah semakin sama (similarity) atau dapat juga
dari teori MOS adalah sekumpulan stimuli jauh letak titik dari titik lainnya, semakin tidak
yang sama dapat direpresentasikan sebagai sama (dissimilarity) atau semakin rendah
Dalam mengkaji tema yang sama Messick Oalam tulisannya, Guilford (1954)
dari MOS adalah jarak psikologis, yang dan ketidaksamaan muncur pada banyak
merupakan konstruk dan secara luas telah kasus di llmu Psikologi. Persoalan tersebut
digunakan oleh para ahli psikologi, menjadi persoalan dasar pada studi tentang
sedangkan keputusan jarak psikologis ini persepsi, belajar dan berpikir. Selain itu,
dapat diperoleh melalui konsep kesamaan pe rsoalan yang sama juga penting pada
dan ketldaksamaan di antara stimuli, atau pengukuran tentang sJkap, apakah dimensi
konsep lain dibanding dengan kesamaan sikap merupakan hal yang spesifik tanpa
(dalam atribut sikap misalnya setuju dan adanya pengetahuan atau tanpa
menambahkan bahwa MOS digunakan untuk p enggunaan MOS dalam dunia Psikologi.
D,
c e
D,
a b
Gambar 1
tersebut. Jika kita dapat secara balk pada j arak, juga diberlakukan pa da
dapat memberikan penilaian tentang 4 objek 2. Complete methods of triads, metode ini
datam 02, maka akan diperoleh skala yang Oalam metode ini setiap tiga serangkai
tepat untuk a, b, c dan e untuk objek-objek (tiga stimuli menjadi satu_. triads) untuk
dibutuhkan 3 a)
(tig dimensi sebaga1mana
ekspe rimennya. D alam metode lm setlap
pada oo ntoh yang dibuat G uilford (1954).
stimuli se bagai standar, sisanya n - 1
D ari gambaran di alas, me nunjukkan betapa
stimu l i ditempatkan pada urutan
pe rlun y a model pengukuran denqan
ra ngldng dengan memperhatikan tingkat
menggunakan mutlidimensional scalmg,
kesamaan terhadap standar yang
sebab jika tidak maka secara tidak sadar
ditetapkan;
pe ne1iti telah melakukan pe nyederhanaan
s. The method of multidimensional
ba hkan reduksi dari kon sep-konsep y ang
successive categories, metode i ni
seharusnya muncul. .
me ngukur jarak an tar stimuli;
S elanjutnya dalam baglan tuhsan
6. The method of confusion, metode l nl
berikutnya G ultford (1954) memperkena1kan
perna h dlgunakan oleh F. Attneave.
beberapa metode pe ngukuran yang dapat
Pada metode ini subjek diminta untuk
dlgunakan dalam M DS, yaitu:
secara terplsah mempelajari hubungan
1. The methods of triads, t
me od e ni
i
antara ta nda-tanda objek dan espon
r
satu kata yang diberikan yang dimiliki dimensional secara acak atau terseleksJ;
satu objek dalam merespon terhadap 4. MOS mencari untuk penempatan ulang
objek lainnya. Skor confusions diperoleh dari n objek sehingga jarak fislk (d,)
untuk setiap pasangan objek. Maski antara pasangan objek dalam bldang
untuk jarak hanya 1 dimensi dan tidak stimuli besar, maka menandakan
sesuai dengan dimensi yang ada; semakin kecil kesmaannya, sebaliknya
Rankin (1983) mengungkap tahapan jlka jarak antar stimuli kecil, maka
pelaksanaan MOS sebagai berikut: menandakan semakin besar tingkat
1. Ada serangkaian n objek; kesamaannya. Selanjutnya Jika du
2. Untuk setiap dua objek ( idanj) diperoleh
merupakan ukuran jarak, maka
beberapa perhitungan atau fungsl
hubungannya dengan kesamaan dapat
proximity yaltu f (S }. Perhitungan
1 dinyatakan dalam : d < d. bila
1
s, > S._.
tersebut dapat berupa hasil korelasi,
Untuk menjelaskan formula pada pain
kesamaan, hubungan ataupun jarak.
4, Rankin memberi contoh dengan paangan
Jika diperoleh kesamaan (S blasanya
1) kata "perang - damat dengan pasangan kata
dikonversl ke jarak teoritik (d,) dengan "perempuan - lbu". Dengan menggunakan
mengurangi konstanta; formula tersebut, maka formula tersebut
Dari contoh di alas, maka akan tampak direpresentasi dalam dimensi (Isaac dan
betapa jarak pasangan kata perempuan-ibu Michael, 1984). Pendapat yang hamplr
lebih kecil dibanding dengan Jarak pasangan senada diungkap oleh Guilford (1958) yang
tebih besar dari pasangan kata perang menentukan apakah variasi-variasl yang
Perbandlngan MOS dan Jebih kecil dibanding apa yang penelltl mulai.
senada diungkap oleh Guilford (1958) yang 1. U ntuk kepentingan eksploratori, yakni
menyatakan bahwa anallsls faktor adalah eksplorasi dan pe ndeteksian p ola yang
metode untuk menganalisis serangkaian ada dibalik data yang teramati ( ter1ihat
hasil observasi tentang korelasl untuk dari matrix korelasi) dengan harapan
cukup oleh sejum1ah katagori dasar yang eksploratori pada anafisis fakt or bukan
lebih kecil dibanding apa yang peneliti mulai. satu-satunya metode, namun
variasi-variasi nilai dari beberapa varabel. bersifat uji hipotesis tentang struktur
Hal tersebut dilakukan melalui hasil dari ubahan-ubahan yang dikaji, misalnya
dimensi artifisial (faktor) yang berhubungan tentang jumlah faktor dan besaran
secara kuat dengan beberapa variabel dan muatan ubahan pada masing-masing
yang berdiri sendiri terhadap yang lainnya. faktor. P enggunaan ini pada akhimya
mengidentifikasi atau menemukan katagori indeks baru yang akan diolah pada tahap
{1973), hasil dari faktor analisis adalah antara sejumlah besar variabel; faktor
beberapa faktor (dimensi artificial} yang mengetahui korelasi secl erhana, korelasi
dihasilkan dari korelasi data observasi serta p arsial dan korelasi ganda untuk
yang disebut factor loading, sedangkan has ii 5. Faktor analisis menampilkan data dalam
dari analisis faktor bagaimanapun tidak bentuk yang dapat diintepretasi oleh
hanya sekadar korelasi empiris. Kri teria yang 6. A nalisis faktor menyediakan model
diperhitungkan adalah: (1) satu faktor harus matematis yang dapat d igunakan untuk
dari varian yang ditemukan dalam studi, (2) Di sa mping kefebihan yang dimilikinya,
setiap faktor harus independen atau kele mahan dari metode analisis faktor
) yang diturunkan dari serangkaian respon 2. A nalisis faktor kerap dikritik pa da dasar
atau stimuli. Seluruh kolom dari data matrik M embandingkan MOS dan analisis
kasar saling berhubungan dengan faktor me mang terasa sulit, sebab pada
korelasi matrik. S etiap masukan dari korelasi memiliki model matematis yang sama
matrik ( R ) mengukur hubungan antara dua (N unnally, 1 981), keduanya juga m engakui
stimuli seba gaimana diterima subjek. ada nya dimensi jamak (G uilford, 1958),
antara lain (Surname, 1995; Fruc hter, 1954 ): m etode yang digunakan untuk menganalisis
demikian ada beberapa titik pembeda di d mens yang mendasari kesamaan atau
i i
1. Analisis faktor ditetapkan untuk skala mem iliki tu uan j yang s ama sepe rti
2. Data MOS dan analisis faktor sama menerang an k pe ndapat kesamaan atau
pemahaman terhadap data dapat lebih (19 8 1) men y impul an bah k w a M OS memiliki
sudut antarvelctor;
MOS memperoleh keuntungan dari hal MOS y a tu,i ( 1) da am l MOS sub ek j tidak
mengintepretasl jarak antar titik te rh adap d mensi te i rt entu , bia san a mer k y e a
terkadang memperoleh data yang seh ngga i mesk i pe ne liti men g e ta h ui u n sur
secara umum adalah untuk membantu P e rb and ngan i jarak yan g d ipe roleh
peneliti melihat struktur data yang diperoleh, metode MOS analo g den g an skala
sedangkan secara lebih spesifik tujuan unid mens onal i i dalam h a l pero eh l a n
2. T e nlk
h untuk mengu ji kriteria yang yang d be kan.
i ri T o rg ers o n ( 9 1 52 ) membe ri
S1 dan S4, pada prosedur unidimensional mungkin akan memberikan skala sebagai berikut.
s, s, s, s.
Pada skala ini, lokasi stimuli satu dan yang Pada skala multidimensional,
lainnya secara relatif ditentukan dari data. pengganti stimulus-objek adalah jarak antara
Titik nol dalam skala tersebut berubah-ubah. dua stimuli secara berpasangan. Dengan 4
Bila prosedur umum untuk menempatkan titik (empat) objek sebagaimana pada contoh
nol berhubungan dengan stimulus yang unidimensional, maka akan diperoleh 6 jarak
memiliki skala nilai terendah, akan sangat antar-stimulus. yaitu d12, d ,,, dw, dz,, d:u, d,..,
membantu lokasi titik lain yang dapat dihitung sehingga jlka dibuat dalam garis mungkin
o.,
relatif terhadap \ainnya dan tetap ditentukan nllai yang dimungkinkan stimulus untuk
dari data. Titik nol juga masih ditentukan dicocokkan secara nyata dafam ruang
secara berubah, dan perbandingan jarak euclidean dari dimensl terkecil yang mungkin
konstanta yang tidak dlketahui. Untuk Torgerson (1952) memberi contoh dengan 5
mendapatkan jarak absolut antara stimulus (lima) titik yang memiliki perbandingan jarak
h .. = 1 h =O
25
Dari perbandingan jarak nilai dari jika angka 4 (empat) ini ditambahkan untuk
untuk dicocokkan dengan stimuli secara rear diperoleh jarak abso!ut yaitu:
Kelima stimuli tersebut dapat ditempatkan dalam ruang dua dimensional sebagai berikut.
s,
5 3 5
5 5
3
s,
Gambar2.
Harus dipahami bahwa penambahan angka penambahan 1,2 atau 3, maka yang akan
yang lebih tinggi ataupun yang lebih rendah terjadi adalah d-45 + d25 < dio. Dalam model
dari yang seharusnya tidak memungkinkan Euclidean jarak antar stimuli diformulasikan
( j , k = 1 , 2 , ... n )
axis 2
..
r
y d,
l
a k
Gambar3
Ruang Eucledian
{Torgerson, 1958)
Aplikasi konsep di atas diibaratkan jika komputer yang menyediakan fasilitas untuk
seseorang duduk pada satu kursi di tengah perhitungan MOS adalah MINJSSA,
dari lantai, atap ataupun tembok. Jika orang Oukungan MOS Bagi Penelitian
merepresentasikan sesuatu yang ada dalam pengantar tulisan ini, bahwa proses
sulit untuk menjelaskan makna dari sekian bagi mereka yang menggeluti bidang
titik yang saling berdekatan ataupun psikometri. Selain ttu pada dasarnya seluruh
berjauhan. Situasi di atas dapat digambarkan proses penelitian yang menggunakan desain
senyatanya, misalnya dilihat dari titik orang dengan sendirinya berusaha mengungkap
yang sedang duduk. Dari gambaran tersebut fenomena tersebut melalui instrumen (skala,
dapat diketahui ada titik (misalnya titik c) angket, seff reporl). Meski demikian, kerap
yang letaknya dekat dengan titik yang terjadi peneliti melupakan bahwa fenomena
duduk (sebutlah sebagai titik a), namun ada hanyalah model reduksi dan simplifikasi dari
juga titik yang letaknya begitujauh dari titik a, fenomena yang senyatanya, sebab kerap
dimensi, jauhnya titik a dan d tidak dapat s atu pencerahan tentang bagalmana
terlihat secara baik, sedangkan dalam model seharusnya membuat lnstrumen (skala)
MDS penampakan tersebut akan lebih jelas yang sesuai dengan yang seharusnya.
lagi. Jauhnya posisi titik d dari titik a, secara Sebab dari instrumen skala) ltulah data yang
(
kore1asi atau tidak adanya kesamaan antara hanya itu, dengan MOS stimuli yang direspon
dekat letak satu titik dengan titik a, secara k eeratan antar faktor yang ada di dalamnya.
yang tinggi atau adanya kesamaan di antara butir-butlr seal dalam faktor sesuai de ngan
keduanya. Dalam hal ini kelebihan MDS awaban yang dibuat responden, maka
j MO S
dibanding analisis sejenisnya {analisis memiliki kemampuan lebih dari itu, yaitu
struktur yang dibantu akses visual dan satu butir dengan butir lainnya.
teramati. Secara ringkas metode MOS akan Selain dari i tu, MOS j uga secara
eksploratoris bentuk tak tentu; eksploratoris Mi satnya mengambil contoh dari hasil
untuk uji hipotesis; eksploratoris terhadap penelitian Endler dan P arker (1990) , dari
Dari korelasi yang diperoleh peneliti dapat ---�--· 1956. The Additive
secara langsung melihat ada tldaknya C o n s t a n t P r o b l e m i n
objek kajlan atribut psikologi harus Nunnally, J.C. 1981. Psychometric Theory.
psikologi saja, sebab pada banyak penelitian Rankin, P.O. 1983. Sea/ling Methods. New
menempuh pendidikan di Psikologl. Schifman, S.S, Reynolds, M.L, & Young, F.W.
1 9 8 1 . Introduction to
Mulltidimensional Assessment of
419.
247-297.