Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN ISLAM TENTANG POSISI AKAL DAN WAHYU


DALAM ISLAM

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah ilmu pendidikan islam
Dosen Pengampu:
Bp Maryono M.p.d

Di susun oleh :
Yusfi Ariza Ma’arif (2021010145)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS SAINS AL-QURAN JAWA TENGAH

DI WONOSOBO

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT tuhan semesta alam atas segala rahmat dan hidayah-nya
sehingga tugas ini dapat tersusun dengan selesai.tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi pemaca.Kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa si pembaca mempraktekan
dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karna keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami yang masih sedikit.untuk
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun,demi kesempurnaan
makalah ini.

Wonosobo,22 November 2021


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................................
BAB 1 :PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .................................................................................................................
B. Rumusan Masalah ............................................................................................................
C. Tujuan Penulisan………………………………………………....................................
BAB 2 : ISI
A. Pengertian wahyu ............................................................................................................
B. Pengertian akal………………..…………………………………………………….…
C. Kedudukan wahyu dan akal……………………………………………………………
BAB 3 : PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………………………………
B. Saran……………………………………………………………………………….....
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...............
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kedudukan akal dan wahyu dalam Islam menempati posisi yang sangat terhormat,
melebihi agama-agama lain. karena Akal dan wahyu adalah suatu yang sangat urgen
untuk manusia, dialah yang memberikan perbedaan manusia untuk mencapai derajat
ketaqwaan kepada sang kholiq, akal pun harus dibina dengan ilmu-ilmu sehingga
mnghasilkan budi pekrtiang sangat mulia yang menjadi dasar sumber kehidupan dan juga
tujuan dari baginda rasulullah SAW. Tidak hanaya itu dengan akal juga manusia bisa
menjadi ciptaan pilihan yang allah amanatkan untuk menjadi pemimpin di muka bumi ini,
begitu juga dengan wahyu yang dimana wahyu adalah pemberian allah yang sangat luar
biasa untuk membimbing manusia pada jalan yang lurus.
Namun dalam menggunakan akal terbatas akan hal-hal bersifat tauhid, karena ketauhitan
sang pencipta tak akan terukur dalam menemukan titik ahir, begitu pula dengan wahyu
sang Esa, karena wahyu diberikan kepada orang-orang terpilih dan semata-mata untuk
menunjukkan kebesaran Allah. Maka dalam menangani anatara wahyu dana akal harus
slalu mengingat bahwa semua itu karna allah semata. Dan tidak akan terjadi jika allah tak
mengijinkannya. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah kemusyrikan terhadap allah
karena kesombongannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian wahyu dan akal?
2. Bagaimana kedudukan wahyu dan akal dalam Islam?
c. Tujuan makalah
1. Untuk mengetahui pengertian akal
2. Untuk mengetahui pengertian wahyu
3. Untuk mengetahui akal dalam pendidikan islam
4. Untuk mengetahui wahyu dalam pendidikan islam
BAB II
PEMBAHASAN
A. Wahyu
Kata wahyu berasal dari kata arab ‫الوحي‬, dan al-wahyu adalah kata asli Arab, yang berarti
suara, dan kecepatan. . Wahyu adalah nama bagi sesuatu yang dituangkan dengan cara cepat
dari Allah Swt ke dalam dada Nabi nabiNya, sebagaimana dipergunakan juga untuk lafaz Al-
Qur‟an, Wahyu adalah sabda Tuhan yang mengandung ajaran, petunjuk dan pedoman yang
diperlukan umat manusia dalam perjalanan hidupnya baik di dunia maupun akhirat yaitu yang
sudah tertulis di dalam Al-Qur;an Dalam Islam wahyu atau sabda yang disampaikan kepada
Nabi Muhammad Saw, terkumpul semuanya dalam Al-Qur‟an. Penjelasan tentang cara
terjadinya komunikasi antara Tuhan dan nabi-nabiNya, yang diberikan oleh Alqur‟an sendiri,
Wahyu turun juga untuk memberi penjelasan tentang perincian hukuman dan balasan yang
akan diterima manusia di akhirat kelak
Fungsi Wahyu
Wahyu berfungsi memberi informasi bagi manusia. Yang dimaksud memberi informasi
disini yaitu wahyu memberi tahu manusia, bagaimana cara berterima kasih kepada tuhan,
menyempurnakan akal tentang mana yang baik dan yang buruk, serta menjelaskan perincian
upah dan hukuman yang akan di terima manusia di akhirat.
Sebenarnya wahyu secara tidak langsung adalah senjata yang diberikan allah kepada nabi-
nabiNYA untuk melindungi diri dan pengikutnya dari ancaman orang-orang yang tak
menyukai keberadaanya. Dan sebagai bukti bahwa beliau adalah utusan sang pencipta yaitu
Allah SWT.1

B. Akal
Kata akal sudah menjadi kata Indonesia, berasal dari kata Arab al-‘Aql (‫)العـقـل‬, yang dalam
bentuk kata benda. Alqur‟an adalah wahyu Allah yang tertulis, yang didalamnya terdapat
berbagai macam pengetahuan. Pengetahuan diperoleh dari akal, dan di dalam Alqur‟an
sendiri akal diberikan penghargaan yang tinggi.2. Akal merupakan serangkaian alat yang
dapat membedakan antara manusia dengan makhluk-makhluk lainnya. Akal sebagai karunia
Allah SWT terbesar bagi kemanusian adalah untuk dijadikan sebagai alat untuk mempertebal
keimanan. Dalam istilah Alqurán maupun ilmu pengetahuan kata sering dirujuk dalam kitab
suci tersebut sering menggunakan kata áqala, faqiha, tadabbara, tafakkara, dan tadzakkara

1 Nasution, Harun Teologi Islam (Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan), (Jakarta: UI


Press,1986), h. 34
2 8 Harun Nasution, Akal dan Wahyu dalam Islam,(Jakarta: UI Press, 1986), h. 52
Fungsi Akal
Akal banyak memiliki fungsi dalam kehidupan, antara lain:
1.Sebagai tolak ukur akan kebenaran dan kebatilan.
2.Sebagai alat untuk menemukan solusi ketika permasalahan datang.
3.Sebagai alat untuk mencerna berbagai hal dan cara tingkah laku yang benar.
Dan masih banyak lagi fungsi akal, karena hakikat dari akal adalah sebagai mesin
penggerak dalam tubuh yang mengatur dalam berbagai hal yang akan dilakukan setiap
manusia yang akan meninjau baik, buruk dan akibatnya dari hal yang akan dikerjakan
tersebut. Dan Akal adalah jalan untuk memperoleh iman sejati, iman tidaklah sempurna
kalau tidak didasarkan akal iman harus berdasar pada keyakinan, bukan pada pendapat dan
akalah yang menjadi sumber keyakinan pada tuhan.
C. Kedudukan akal dan wahyu
Kedudukan antara wahyu dalam Islam sama-sama penting. Karena Islam tak akan
terlihat sempurna jika tak ada wahyu maupun akal. Dan kedua hal ini sangat berpengaruh
dalam segala hal dalam Islam. Dapat dilihat dalam hukum Islam, antar wahyu dan akal ibarat
penyeimbang. Andai ketika hukum Islam berbicara yang identik dengan wahyu, maka akal
akan segerah menerima dan mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut sesuai akan suatu
tindakan yang terkena hukum tersebut.karena sesungguhnya akal dan wahyu itu memiliki
kesamaan yang diberikan Allah namun kalau wahyu hanya orang-orang tertentu yang
mendapatkanya tanpa seorangpun yang mengetahu, dan akal adalah hadiah terindah bagi
setiap manusia yang diberikan Allah.
Namun tidak selalu mendukung antara wahyu dan akal, karena seiring perkembangan
zaman akal yang semestinya mempercayai wahyu adalah sebuah anugrah dari Allah terhadap
orang yang terpilih, terkadang mempertanyakan keaslian wahyu tersebut. Apakah wahyu itu
benar dari Allah ataukah hanya pemikiran seseorang yang beranggapan smua itu wahyu.
Seperti pendapat Abu Jabbar bahwa akal tak dapat mengetahui bahwa upah untuk suatu
perbuatan baik lebih besar dari pada upah yang ditentukan untuk suatu perbuatan baik lain,
demikian pula akal tak mengetahui bahwa hkuman untuk suatu perbuatan buruk lebih besar
dari hukuman untuk suatu perbuatan buruk yang lain. Semua itu hanya dapat diketahui
dengan perantaraan wahyu. Al-Jubbai berkata wahyulah yang menjelaskan perincian
hukuman dan upah yang akan diperoleh manusia di akhirat.3

3 Atang, Metodologi Study Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, tt), h. 47-48


PENUTUP

Kesimpulan:
Wahyu adalah pengetahuan yang di dapatkan oleh seseorang dalam dirinya sendiri
disertai keyakinan bahwa semua itu datang dari Allah SWT, baik melalui pelantara maupun
tanpa pelantara. Baik menjelma seperti suara yang masuk dalam telinga ataupun lainya.
Sedangkan akal adalah peralatan manusia yang memiliki fungsi untuk membedakan yang
salah dan yang benar serta menganalisis sesuatu yang kemampuanya sangat luas.
Kedudukan antara wahyu dan akal dalam Islam sama-sama penting. Karena Islam tak
akan terlihat sempurna jika tak ada wahyu maupun akal. Dan kedua hal ini sangat
berpengaruh dalam segala hal dalam Islam. Dapat dilihat dalam hukum Islam, antar wahyu
dan akal ibarat penyeimbang. Andai ketika hukum Islam berbicara yang identik dengan
wahyu, maka akal akan segerah menerima dan mengambil kesimpulan bahwa hal tersebut
sesuai akan suatu tindakan yang terkena hukum tersebut.karena sesungguhnya akal dan
wahyu itu memiliki kesamaan yang diberikan Allah namun kalau wahyu hanya orang-orang
tertentu yang mendapatkanya tanpa seorangpun yang mengetahu, dan akal adalah hadiah
terindah bagi setiap manusia yang diberikan Allah.
DAFTAR PUSTAKA

Nasution, Harun Teologi Islam (Aliran-Aliran Sejarah Analisa Perbandingan), (Jakarta: UI


Press,1986), h. 34
8 Harun Nasution, Akal dan Wahyu dalam Islam,(Jakarta: UI Press, 1986), h. 52
Atang, Metodologi Study Islam, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, tt), h. 47-48

Anda mungkin juga menyukai