_____________________________________________________________________
PENDAHULUAN
1. Sikap Ilmiah
a. Sikap Skeptis
Sikap untuk tidak menerima begitu saja seperti ; apakah benar
itu, apakah itu ? (sikap yang selalu bertanya)
b. Sikap kritis
Kemampuan untuk membeda bedakan kemudian
menempatkan segala sesuatu pada tempatnya dalam
hubungannya dengan yang lain.
c. Sikap Kritis ada 2 :
Teoritis merupakan suatu harapan yang masih abstrak dan
dapat membedakan yang satu dengan yang lain.
Praktis merupakan suatu harapan yang telah konkrit dan
dapat diamati, dirasakan gejalanya.
2. Pengertian Pemerintahan
Berasal dari kata ;
Perintah Menyuruh sesuatu
Pemerintah Orang/ Lembaga
Pemerintahan Proses Penyelenggaraan Urusan Pemerintah
untuk mencapai tujuan
Segenap proses penyelenggaraan urusan
kenegaraan
3. Sistem Pemerintahan Negara/ Nasional
Perdata
P R
d
SATUAN ACUAN PEMBELAJARAN (SAP)
MATA KULIAH
KOMUNIKASI DAN KOORDINASI PEMERINTAHAN
SMESTER III MADYA PRAJA IPDN
KAMPUS SUMATERA BARAT
TAHUN 2015/ 2016
Unsur-unsur komunikasi :
e. Reciever (penerima)
Noice
Feedback
Komunikasi verbal
Komunikasi yang menggunakan symbol-simbol atau
kata-kata, baik yang dinyatakan secara oral atau lisan
maupun secara tulisan.
Komunikasi lisan --- suatu proses dimana sesorang
komunikator berinterakasi secara lisan dengan
pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku penerima
(komunikan). Komunikasi lisan dapat dalam bentuk
percakapan interpersonal secara tatap muka, atau
melalui telepon, radio, televisi dan lain-lain
Dalam organisasi terdapat berbagai macam tipe
komunikasi lisan spt ; pidato, instruksi, penjelasan,
laporan lisan, pembicaraan untuk mendapatkan
persetujuan kebijaksanaan, memajukan penjualan dan
menghargai orang dalam organisasi.
Komunikasi tertulis --- suatu proses apabila keputusan
yang akan disampaikan oleh atasan itu disandikan dalam
bentuk symbol-simbol yang dituliskan pada kertas atau
pada tempat lain yang bisa dibaca, kemudian dikirim
kepada bawahan yang dimaksudkan. Komunikasi tertulis
dapat berupa surat, memo, buku petunjuk, gambar,
laporan dan sebagainya.
Komunikasi nonverbal
Komunikasi yang menggunakan bahasa isyarat dan
symbol-simbol atau komunikasi yang tidak
menggunakan kata yang diucapkan atau dituliskan.
Komunikasi nonverbal adalah penciptaan dan
pertukaran pesan dengan tidak menggunakan kata-kata
spt komunikasi menggunakan gerakan tubuh, sikap
tubuh, vokal yang bukan kata-kata, kontak mata,
ekspresi wajah, kedekatan jarak dan sentuhan.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
nonverbal :
Interpretasi merupakan karakteristik yang kritis
dalam komunikasi nonverbal
- Sulit menyamakan tindakan stimulus nonverbal
tertentu dengan satu pesan verbal khusus.
- Hindari melakukan generalisasi karena
keseluruhan arti tidaklah dapat didisain untuk
tindakan nonverbal tertentu.
- Setiap tanda nonverbal bagi suatu kultur mungkin
berbeda maksudnya dengan kultur yang lain.
Tidak bahasa tersendiri melainkan bagian dari
sistem verbal
- Umumnya tidaklah membawa informasi yang
cukup yang menjadikan penerima menyampaikan
arti keseluruhan yang timbul dari pertukaran pesan
tertentu
- Nonverbal terbatas dan tidaklah memperlihatkan
ketepatan bila hanya digunakan tersendiri
Nonverbal dapat dengan mudah ditafsirkan
salah
- Adalah berbahaya membuat arti tingkah laku
nonverbal tertentu, karena adanya perbedaan
budaya di antara sesama kita
- Tanpa latarbelakang yang cukup atau data verbal
yang mendukung, seseorang dapat salah
menafsirkan pesan
- Nilai komunikasi nonverbal tidaklah terletak
sebagai pengganti, pertukaran pesan tulisan tetapi
sesuatu jaringan penyokong.
c. Berdasarkan pendekatan formal
Komunikasi formal
Komunikasi terjadi sebagai akibat adanya struktur
organisasi/ garis wewenang dan tanggung jawab
berupa ; komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas dan
komunikasi antar sesama anggota organisasi
Komunikasi informal
Komunikasi informal terjadi karena kecenderungan
manusia berkomunikasi dengan orang lain. Komunikasi
ini terjadi secara alamiah karena manusia adalah
makhluk sosial.
5. Hambatan Komunikasi
a. Individual
d. Semantik
a. Paradigma komunikasi
ee. Balikan
Pesan yang berisi informasi mengenai ketepatan
individu/ kelompok dalam melakukan pekerjaan.
Salah satu bentuk sederhana dari balikan ini
adalah Pembayaran tagihan oleh Bendaharawan
yang sudah siap dibayarkan, apabila tidak ada
informasi dari atasan yang mengkritik/
mempertanyakan pekerjaannya berarti bila
dibayarkan dianggap tidak ada masalah dan
memuaskan. Akan tetapi bila pekerjaan bawahan
kurang baik maka balikannya mungkin berupa
kritikan atau peringatan untuk perbaikan dimasa
datang.
c) Komunikasi horizontal
a. Koordinasi individu
5. Prinsip-prinsip koordinasi
Untuk mengetahui prinsip-prinsip koordinasi, dikemukakan
beberapa pendapat para ahli antara lain sbb ;
1) Koordinasi itu membantu memperbesar hasil kerja suatu
kelompok dengan jalan mendapatkan suatu keseimbangan
antara, dan penyatupaduan kegiatan bagian-bagian yang
penting, menganurkan partisipasi kelompok dalam tahap awal
perencanaan dan mendapatkan penerimaan tujuan kelompok
dari setiap aggota (George R.Terry, 1964 dalam Moekijat,
1994)
2) Prinsip koordinasi menjelaskan bahwa hasil kerja organisasi
yang efektif tercapai apabila semua orang dan sumberdaya
diselaraskan, diseimbangkan, dan diberikan pengarahan (Hicks
dan Gullett, 1981, dalam Moekijat, 1994)
3) Beberapa prinsip koordinasi yang perlu diterapkan dalam
menciptakan koordinasi yakni ;
a. Adanya kesepakatan dan kesatuan pengertian mengenai
sasaran yang harus dicapai sebagai arah kegiatan bersama
b. Adanya kesepakatan mengenai kegiatan atau tindakan
yang harus dilakukan oleh masing-masing pihak termasuk
taget dan jadwalya
c. Adanya ketaatan atau loyalitas dari setiap pihak terhadap
bagian tugas masing-masing serta jadwal yang telah
ditetapkan
d. Adanya saling tukar informasi dari semua pihak yang
bekerja sama mengenai kegiatan dan hasilnya pada suatu
saat tertentu, termasuk masalah-masalah yang dihadapi
masing-masing
e. Adanya koordinator yang dapat memimpin dan
menggerakkan serta memonitor kerja sama tersebut, serta
memimpin pemecahan masalah bersama
f. Adanya informasi dari berbagai pihak yang mengalir kepada
koordinator sehingga koordinator dapat memonitor seluruh
pelaksanaan kerja sama ada dan mengerti masalah-
masalah yang sedang dihadapi oleh semua pihak
g. Adanya saling hormati terhadap wewenang fungsional
masing-masing pihak sehingga tercipta semangat untuk
saling bantu. (Dann Sugandha, 1991 dalam Moekijat,
1994)
Pengertian E-Government
Perkembangan E-Gov
e. Perangkat hukum
Untuk menjamin terciptanya mekanisme e-gov yang kodusif,
diperlukan perangkat hukum untuk melindunginya, karena kosep
e-gov sangat terkait dengan usaha penciptaan dan
pendistribusian data/ informasi dari satu pihak ke pihak lain.
f. Perubahan paradigm
Penerapan e-gov merupakan suatu proyek perubahan (change
management) yang membutuhkan keinginan untuk merubah
paradigm dan cara berpikir. Hal in dimaksudkan karena
perubahan paradigma ini akan bermuara pada dibutuhkannya
kesadaran dan keinginan untuk mengubah cara kerja, bersikap,
perilaku dan kebiasaan sehari-hari.
Peserta
- Pejabat Eselon II, III dan IV, Camat, Direktur RSUD,Direktur
PDAM, Direktur Perusahaan Daerah,Instansi Vertikal, Pimpinan
BUMN/ BUMD dan Stake holders terkait
- Dapat menghadirkan Pejabat terkait ditingkat Propinsi dan
Pusat
- Dipimpin langsung oleh Bupati/ Walikota atau pejabat lain yang
ditunjuk
Topik
- Membahas masalah penyelenggaraan pemerintahan yang
membutuhkan koordinasi lintas perangkat daerah yang
memerlukan solusi dalam tatanan kebijakan
Output
- Kesimpulan rapat dalam sebuah Notulen
TL
- Menyampaikan hasil kesimpulan rakor dengan beberapa
penegasan Bupati/ Walikota untuk dilaksanakan oleh seluruh
perangkat daerah
Jadwal
- 1 kali dua bulan ( minggu pertama setiap 2 bulan berikutnya).
L. sektor
- Asisten Pemerintahan
Peserta
- Pejabat selon II, III, IV dan Camat, Dir. RSUD, Dir. PDAM, Dir.
Perusda dan Instansi Vertikal
- Dapat menghadirkan Pejabat teknis terkait ditingkat propinsi
- Rapat dipimpin langsung oleh Bupati/ Walikota atau Pejabat
lain yang ditunjuk
Topik
- Membahas beberapa masalah teknis penyelenggaraan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang
memerlukan solusi petunjuk teknis pelaksanaan
Output
- Solusi atau pemecahan masalah yang dituangkan dalam
sebuah Notulen Rapat
TL
- Menyampaikan hasil kesimpulan rapat kerja kepada seluruh
perangkat daerah diiringi dengan petunjuk teknis untuk
mempercepat pelaksanaan tugas di lapangan
Jadwal
- 1 kali enam bulan ( Bulan April dan September )
L.Sektor
- Asisten Ekonomi Dan Pembangunan
Peserta
- Pejabat eselon II, III dan IV dan Bendaharawan, ULP, RSUD,
Perusda, Instansi Vertikal, Camat dan Stake Holders lainnya
- Dapat menghadirkan Pejabat teknis terkait tingkat Provinsi
- Rakor dipimpin langsung oleh Bupati/ Walikota atau Pejabat
lain yang ditunjuk
Topik
- Membahas permasalahan teknis dan masalah pada tatanan
kebijakan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan
Output
- Solusi pemecahan masalah teknis dan kebijakan dalam
mempercepat proses pelaksanaan pembangunan yang
dituangkan dalam Notulen Rapat
TL
- Menyampaikan hasil kesimpulan rapat koordinasi pembangunan
kepada seluruh perangkat daerah dan diiringi dengan
penegasan Bupati/ Walikota untuk ditindak lanjuti
Jadwal
- 1 kali dalam tiga bulan (minggu pertama)
L. Sektor
- Asisten Ekonomi dan Pembangunan
Peserta
- Bupati/ Walikota, Dandim, Kapolres, Kajari, Ketua
Pengadilan Negeri, Ketua Pengadilan Agama dan Ketua
DPRD
- Dapat dihadiri oleh Pajabat Pemda terkait dan Stake holders
yang diperlukan
Topik
- Membahas masalah dan issue strategis daerah yang
memerlukan solusi cepat, tepat dan tindakan cepat di
lapangan
Output
- Solusi tepat pemecahan masalah dan issue strategis daerah
untuk segera dilaksanakan di lapangan
- Solusi pemecahan masalah tersebut dituangkan dalam
Notulen rapat dan merupakan Keputusan strategis yang harus
dilaksanakan oleh Perangkat Daerah, Instansi Vertikal dan
Masyarakat
TL
Jadwal
- 1 kali dalam tiga bulan atau sesuai kebutuhan situasi dan
kondisi daerah
L. Sektor
- Asisten Pemerintahan
Peserta
- Para Pejabat eselon dan staf
- Dapat menghadirkan Sekda atau Asisten terkait
Topik
- Membahas masalah internal SKPD dalam pelaksanaan
kegiatan pembangunan
- Menindaklanjuti hasil kesimpulan rakor pemerintahan/ kerja
daerah dan rakor forkom Muspida
- Peningkatan disiplin PNS
Output
- Hasil kesimpulan rapat yang dituangkan dalam Notulen
Rapat
TL
- Melaksanakan kesimpulan rapat staf guna perbaikan kinerja
SKPD dan disiplin PNS
- Melaporkan pelaksanaan rapat dan hasil kesimpulan rapat
kepada Bupati/ Walikota melalui Sekda.
Jadwal
- 1 kali sebulan ( Minggu pertama setiap bulan )
L. Sektor
- Masing-masing SKPD
Peserta
- Asisten terkait dan Kepala Bagian terkait
- SKPD lingkup Asisten
- Kepala bagian/ Subbagian
- Dapat dihadiri Sekretaris Daerah
Topik
- Membahas masalah teknis penyelengaraan
pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan yang
membutuhkan koordinasi lingkup asisten
Output
- Kesimpulan rapat yang dituangkan dalam Notulen Rapat
yang memuat solusi terhadap masalah yang dibahas
TL
- Melaporkan pelaksanaan rapat berikut notulen rapat
kepada Bupati/ Walikota melalui Sekda
- Menyampaikan hasil kesimpulan rapat secara tertulis
kepada SKPD terkait dan para Kepala Bagian dilingkup
Asisten guna dilaksanakan.
Jadwal
- 1 kali dua bulan ( satu minggu setelah pelaksanaan rapat
koordinasi pemerintahan )
L. Sektor :
- Asisten terkait
Peserta :
Bupati/ Walikota termasuk Wakil, Sekda, Anggota
Forum Koordinasi Pimpinan Daerah, Pimpinan dan
Anggota DPRD, Pejabat eselon II, III dan IV, Kepala
Instnasi Vertikal, Dir. BUMN/ BUMD, Camat, Kepala
Desa, Tokoh Masyarakat dan Stake holders lainnya
Topik
- Silaturahim antar pejabat dan tokoh masyarakat
- Pencerahan terhadap berbagai persoalan aktual oleh
Forum Pimpinan Daerah
- Menginformasikan berbagai kebijakan Nasional,
Provinsi dan Daerah
- Ajang promosi dan presentasi berbagai kegiatan
pemerintahan dan kegiatan masyarakat/ swasta
Tindak Lanjut :
Jadwal
- Minggu pertama setiap bulan
- Tempat pelaksanaan coofe morning dapat bergilir
pada Kantor/ Markas Pimpinan masing-masing
Muspida Plus
L. Sektor
- Sekretariat Daerah (Asisten Sekda)
b. Tampung Saran
Peserta :
- Bupati/ Walikota termasuk Wakil, Sekda, Pejabat
Eselon II, III dan IV, Camat, Dir. RSUD, PDAM,
BUMN/ BUMD dan stake holders terkait
Topik :
- Membahas masalah krusial atau strategis salah satu
SKPD
Output :
- Masukan positif dari peserta terhadap pemecahan
masalah SKPD dengan beberapa alternatif solusi
yang tertuang dalam Notulen Rapat
TL :
- SKPD terkait membahas, menganalisa masukan dan
alternatif solusi untuk dijadikan pijakan memecahkan
masalah dengan cepat dan tepat sasaran dan
melaporkan hasilnya kepada Bupati
Jadwal :
- Dilaksanakan bila SKPD dan Perangkat Daerah
lainnya membutuhkan
L. Sector :
- SKPD yang bersangkutan
=================== OK ============================