Anda di halaman 1dari 5

INDIKATOR PRIORITAS

3.1.2.1 INDIKATOR AREA KLINIS

METODE
PENGUKURAN
HASIL CAPAIAN
ASESMEN ∑ lembar
PASIEN CKD lembar
asesmen awal
DIRAWAT medis pasien
INAP CKD yang
Angka lengkap x
Kelengkapan 100%
assesmen ∑ lembar
asesmen awal
awal medis medis pasien
rawat inap CKD
pada pasien seluruhnya
CKD dalam Analisa :
waktu 1 x 24 Hasil pengukuran telah mencapai target pengukuran. Hal
jam di ini menggambarkan kedisiplinan DPJP dalam melakukan
Instalasi pengisian asesmen awal medis rawat inap. Selain itu juga
rawat inap menunjukkan bahwa tindakan perawatan pasien
selanjutnya dapat dilakukan dengan cepat dan tepat.
Kelengkapan assessment awal ini juga dapat mengurangi
adanya pemeriksaan ulang terhadap kondisi pasien.

Upaya perbaikan yang telah dilakukan yaitu :


1. Penyampaian hasil capaian pada rapat rutin komite
medik
2. Penguatan komitmen dari Bidang pelayanan
3. Peningkatan sosialisasi untuk meningkatkan kesadaran
dokter untuk melengkapi pengisian assesmen awal
medis
4. Meningkatkan peran Ka Perawat, Case Manager,
Koordinator, Katim dalam mengecek secara berkala
terhadap kelengkapan asesmen awal medis
5. Ka Perawat saat timbang terima selalu mengecek BRM
pasien baru terkait tanggung jawab Katim dalam
memberikan informasi asesmen awal medis yang
belum dilakukan
6. Verifikator rawat inap menyerahkan status yg belum
lengkap pada dokter agar dilengkapi
7. Melakukan kesepakatan kepada semua staf apabila
ada yang belum di lakukan assesmen awal medis akan
memberikan tanda/etiket pada lembar berkas rekam
medis dengan tujuan memudahkan untuk mengingat
dan dilihat oleh semua staf terutama DPJP
8. Memberikan informasi hasil capaian angka
kelengkapan asesmen awal medis dalam waktu 1 x 24
jam kepada DPJP, Ka Instalasi dengan harapan jika
hasil baik dapat dipertahankan tetapi jika hasil belum
mencapai target ada kesepakatan solusi yang harus
dilakukan

ASESMEN ∑ lembar
PASIEN CKD lembar
asesmen awal
DI RAWAT medis pasien
DARURAT CKD yang
Angka lengkap x
Kelengkapan 100%
assesmen ∑ lembar
asesmen awal
awal medis medis pasien
kegawatdarur CKD
atan pada seluruhnya Analisa : Dari grafik diatas menunjukkan capaian
pasien CKD menunjukkan tren meningkat dan sudah mencapai target.
dalam waktu Hal ini menggambarkan peningkatan kedisiplinan DPJP
4 jam di dalam melakukan pengisian asesmen awal medis
Instalasi kegawatdaruratan.
Gawat Upaya perbaikan yang telah dilakukan yaitu :
Darurat 1. Penyampaian hasil capaian pada rapat rutin komite
medik
2. Penguatan komitmen dari Bidang pelayanan
3. Peningkatan sosialisasi untuk meningkatkan
kesadaran dokter untuk melengkapi pengisian
assesmen awal kegawatdaruratan
4. Meningkatkan peran Ka Perawat, Case Manager,
Koordinator, Katim dalam mengecek secara berkala
terhadap kelengkapan asesmen awal medis
kegawatdaruratan
5. Ka Perawat saat timbang terima selalu mengecek
BRM pasien baru terkait tanggung jawab Katim dalam
memberikan informasi asesmen awal medis
kegawatdaruratan yang belum dilakukan
6. Verifikator IGD menyerahkan status yg belum lengkap
pada dokter agar dilengkapi
7. Melakukan kesepakatan kepada semua staf apabila
ada yang belum di lakukan assesmen awal medis
kegawatdaruratan akan memberikan tanda/etiket pada
lembar berkas rekam medis dengan tujuan
memudahkan untuk mengingat dan dilihat oleh semua
staf terutama Dokter jaga IGD
8. Memberikan informasi hasil capaian angka
kelengkapan asesmen awal medis kegawatdaruratan
dalam waktu 4 jam kepada dokter jaga IGD, Ka
Instalasi IGD dengan harapan jika hasil baik dapat
dipertahankan tetapi jika hasil belum mencapai target
ada kesepakatan solusi yang harus dilakukan

ASESMEN ∑ lembar lembar


PASIEN CKD asesmen awal
medis pasien
DI INSTALASI CKD yang
HD lengkap x 100%
Angka ∑ lembar
Kelengkapan asesmen awal
assesmen awal medis CKD
seluruhnya
medis pada
pasien CKD
dalam waktu 1 Analisa :
x 5 jam di Trend menunjukkan grafik yang naik di semester I tahun
Instalasi HD 2021 dan mencapai target. Hal ini tidak lepas dari faktor
tingginya kepatuhan visite DPJP di instalasi HD.

Sosialisasi yang terus menerus tentu berpengaruh terhadap


kedisplinan DPJP dalam melengkapi asesmen pasien.
Tentunya upaya perbaikan dilakukan secara terus menerus
sehingga pada bulan berikutnya angka pelaporan tidak
menurun.

Upaya perbaikan yang telah dilakukan yaitu :


1) Penyampaian hasil capaian pada rapat rutin komite
medik
2) Penguatan komitmen dari Bidang pelayanan
3) Peningkatan sosialisasi untuk meningkatkan
kesadaran dokter untuk melengkapi pengisian
assesmen awal medis.
4) Meningkatkan peran Ka Perawat, Case Manager,
Koordinator, Katim dalam mengecek secara berkala
terhadap kelengkapan asesmen awal medis
5) Ka Perawat saat timbang terima selalu mengecek
BRM pasien baru terkait tanggung jawab Katim dalam
memberikan informasi asesmen awal medis yang
belum dilakukan
6) Verifikator HD menyerahkan status yg belum lengkap
pada dokter agar dilengkapi
7) Melakukan kesepakatan kepada semua staf apabila
ada yang belum di lakukan assesmen awal medis
akan memberikan tanda/etiket pada lembar berkas
rekam medis dengan tujuan memudahkan untuk
mengingat dan dilihat oleh semua staf terutama DPJP
8) Memberikan informasi hasil capaian angka
kelengkapan asesmen awal medis dalam waktu 1x5
jam kepada DPJP, Ka Instalasi dengan harapan jika
hasil baik dapat dipertahankan tetapi jika hasil belum
mencapai target ada kesepakatan solusi yang harus
dilakukan

9) Melakukan Komunikasi Efektif dalam melakukan


konsultasi kepada DPJP menggunakan dokumentasi
SBAR.
10)Membuat Group Whatsapp Konsultasi Hemodialisis,
antara Perawat Hemodialisis dengan Dokter
Penanggung Jawab Hemodialisis untuk mempercepat
proses pelayanan terhadap pasien hemodialisis.

RINGKASAN ∑ lembar
PULANG ringkasan
pulang pasien
PASIEN CKD CKD yang
DI RAWAT lengkap x 100%
INAP ∑ lembar
Angka ringkasan
kelengkapan pulang CKD
seluruhnya
ringkasan
pulang pasien
rawat inap Analisa :
dengan CKD
dalam waktu 1 Informasi yang terdapat dalam ringkasan riwayat pulang
x 24 jam (resume atau discharge summary) merupakan ringkasan
dari seluruh masa perawatan dan pengobatan pasien
sebagaimana yang telah diupayakan oleh para tenaga
kesehatan dan pihak terkait  Lembar ini harus
ditandatangani oleh dokter yang merawat pasien. Lazimnya
informasi yang terdapat di dalamnya adalah mengenai jenis
perawatan yang diterima pasien, reaksi tubuh terhadap
pengobatan, kondisi saat pulang serta tindak lanjut
pengobatan setelah perawatan.

Kelengkapan ringkasan pulang adalah sebagai bagian dari


kelancaran klaim asuransi untuk pasien BPJS, sehingga
apabila ringkasan pulang lengkap, tepat dan benar maka
semakin cepat pula pengeklaiman pelayanan yang telah
dilakukan di RSUD Sidoarjo ke BPJS.
Capaian kelengkapan ringkasan pulang pasien rawat inap
dengan CKD dalam waktu 1 x 24 jam tribulan II tahun 2021
belum memenuhi target. Angka ini menunjukkan
ketidakdisiplinan DPJP dalam mengisi ringkasan pulang
pasien tinggi. Hal tersebut dikarenaknkan monitoring dan
evaluasi oleh Katim, Koordinator, Ka Instalasi rawat inap
kurang berjalan dan terstruktur.

Upaya perbaikan yang telah dilakukan yaitu :


1) Perlunya koordinasi dengan komite medik dalam
menertibkan kembali pengisian lembar ringkasan
pulang
2) Komunikasi terbuka dengan DPJP
3) Diseminasi dan review kebijakan, SPO, petunjuk
teknis pengisian lembar ringkasan pulang dalam
waktu 1x24 jam
4) Bekerja sama dengan panitia rekam medis untuk
melaksanakan review rekam medis
5) Perlunya monev dan audit rekam medis secara rutin

Anda mungkin juga menyukai