Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

SUPERVISI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

DISUSUN OLEH :

NAMA : SRI RAHMA PUTRI BUDIMAN

NIM : 105451102520

KELAS : 20A

PRODI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2020/2021
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum warohmatuulahi wabarokatuh

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia- Nya

kepada saya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. Makalah yang berjudul Supervisi

Pendidikan Anak Usia Dini ini kami susun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Konsep

Dasar Pendidikan Anak Usia Dini oleh ibu Dosen

Salam beserta sholawat semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW. Karena

berkat berkat Beliaulah sehingga Kita dapat membedakan antara yang baik dan buruk, serta

yang benar dan yang batil. Semoga Kita semua menjadi pengikut Beliau sampai akhir masa,

Aamiin Yaa Robbal ‘aalamiin.

Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu saya

mengatakan bahwa ketika da yang benarnya berarti itu datangnya dari Allah SWT dan kalau

ada yang kurang benar dan kurang memuaskan dari hasil pembuatan makalah ini maka itu

datangnya dari diri saya pribadi.

Makassar, 10 Mei 2021

Sri Rahma Putri Budiman


DAFTAR ISI

SAMPUL....................…………………………………………………….I

KATA PENGANTAR…...…..…………………………………………..II

DAFTAR ISI ………………….................………………...……………III

BAB I PENDAHULUAN

A. Pendahuluan ……………….……….……………………………… 1

B. Rumusan masalah ………….……...………………………………. 2

C. Tujuan ……………………...……………………………………… 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi Paud..................................................................7

B. Fungsi Supervisi Paud........................................................................8

C. Tujuan Supervisi.................................................................................8

BAB III PENUTUP

A. KESIMPULAN …………………………………...……………...10

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………...……....11


BAB I

PENDAHULUAN

A. Pendahuluan

Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang

pendidikan dasar yang merupakan yang merupakan suatu upaya pembinaan yang

ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan

melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan

perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki

pendidikan lebih lanjut yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan

informal.

Pendidikan anak usia dini merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan

pendidikan yang menitikberatkan pada peletakan dasar kearah pertumbuhan dan 6

(enam) perkembangan: agama dan moral, fisik motoric, kognitive, bahasa, sosisal

emosional, dan seni, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan sesuai

kelompok usia yang dilalui oleh anak usia dini seperti yang tercantum dalam

permendikbud 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD (menggantikan

Permendiknas 58 tahun 2009).

Usia di bawah lima tahun (balita) adalah usia yang paling kritis atau paling

menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian seseorang. Termasuk juga

pengembangan intelegensi hampir seluruhnya terjadi pada usia di bawah lima tahun.

Kalau seseorang sudah terlanjur menjadi pencuri atau penjahat, maka pendidikan

Universitas bagi orang tersebut boleh dikatakan tidak berarti apa-apa. Sebagaimana

halnya sebatang pohon bamboo, setelah tua susah dibengkokkan.

Anak-anak pada usia di bawah lima tahun memiliki intelegensi laten (potential

intelegence) yang luar biasa. Namun pada umumnya para orangtua dan guru hanya
bisa mengajarkan sedikit hal pada anak-anak. Sesungguhnya anak-anak usia muda

tidak ‘’complicated’’(ruwet) dalam belajar, tetapi orangtua atau guru yang

bermasalah. Pada umumnya kita selalu menyalahkan anak-anak apabila tingkah laku

mereka tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan. Hal ini lebih banyak disebabkan

karen kurangnya pengetahuan dan dan pemahaman kita terhadap perkembangan jiwa

anak, sehingga kita sering memperlakukannya dengan tidak/kurang tepat.

Anak-anak memiliki rasa ingin tahu yang luar biasa dan kemampuan untuk

menyerap informasi sangat tinggi. Kebanyakan orang tidak mengenali dan memahami

kemampuan magic yang ada pada anak. Mereka hanya bisa berkata, “Saya tahu anak-anak

belajar lebih cepat”, tetapi mereka tidak tahu seberapa cepat anak-anak bisa belajar. Karena

keterbatasan pengetahuan dan kemampuan orangtua dan guru-guru maka potensi luar biasa

yang ada pada setiap anak sebagian besar tersia-siakan.


A. Rumusan Masalah

1. Apa itu supervisi ?

2. Apa saja fungsi supervisi di PAUD ?

3. Apa tujuan supervisi ?

B. Tujuan

Makalah dengan judul Supervisi Pendidikan Anak Usia Dini ini dibuat untuk

memenuhi tugas mata kuliah Konsep Dasar AUD.Pembuatan makalahini juga

bertujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan bagi pembacanya.


BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Supervisi

Dilihat dari sudut etimologi supervisi berasal dari kata super dan vision yang

masing-masing kata itu berarti atas dan penglihatan. Jadi secara etimologis, Supervisi

adalah penglihatan dari atas. Pengertian itu merupakan arti kiasan yang

menggambarkan suatu posisi yang melihat berkedudukan lebih tinggi dari pada yang

dilihat.

Menurut William H. Burton dan Leo J. Bruckner, yang dikutip oleh Ahmad

Rohani dan Abu Ahmadi mengatakan supervisi adalah suatu teknik yang tujuan

utamanya mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama faktor-faktor yang

mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak . Sedangkan menurut Kimball

Wiles, dalam bukunya Piet A. Sahertian dan Frans Mataheru mendefinisikan supervisi

yaitu bantuan dalam perkembangan dari belajar mengajar yang baik .

Menurut Ngalim Purwanto, supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang

direncanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam

melakukan pekerjaan mereka secara efektif . Supervisi diartikan sebagai pelayanan

yang disediakan oleh pemimpin untuk membantu guru-guru, orang yang dipimpin

agar menjadi guru (personil) yang cakap sesuai dengan perkembangan ilmu

pengetahuan pada umumnya dan pendidikan khususnya agar mampu meningkatkan

efektivitas proses belajar mengajar di sekolah . Jadi, supervisi adalah sebagai suatu

usaha layanan dan bantuan berupa bimbingan dari atasan (kepala sekolah) kepada

personil sekolah (guru-guru) dan petugas sekolah lainnya.


B. Fungsi Supervisi

Burton & Bruckner 1955 : 3 menjelaskan bahwa fungsi supervisi modern ialah

menilai dan memperbaiki factor-faktor yang mempengaruhi proses pembelajaran

peserta didik, sedangkan Briggs mengungkapkan fungsi utama supervise bukan

perbaikan pembelajaran saja, tapi untuk mengkoordinasi, menstimulasi, dan

mendorong ke arah pertumbuhan profesi guru. Swearingen dalam bukunya

Supervisionof Instruction – Foundation and Dimension (1961) mengemukakan 8

fungsi supervisi :

(1).Mengkoordinasi semua usaha seklah

(2). Melengkapi kepemimpinan sekolah

(3). Memperluas pengalaman guru-guru

(4). Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif

(5). Member fasilitas dan penilaian yang terus – menerus

(6). Menganalisis situasi belajar mengajar

(7). Memberikan pengetahuan dan keterampilan kepda setaip anggota staf

(8). Member wawasan yang lebih luas dan terintegrasi dalam merumuskan tujuan-

tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuanmengajar guru-guru.

C. Tujuan Supervisi

Tujuan supervisi itu sendiri adalah memberikan layanana dan bantuan untuk

mengembangkan situasi belajar mengajar yang dilakukan guru di kelas, untuk

mengembangkan kemampuan mengajar dan potensi kualitas guru. Pendapat ini

sejalan dengan apa yang dikemukakan Olive bahwa sasaran (domain) supervisi
pendidikan ialah :

a). mengembangkan kurrikulum yang sedang dilaksanakan di sekolah

b). meningkatkan proses belajar mengajar di sekolah

c). mengembangkan seluruh staf disekolah

Supervisi bertujuan menghimpun informasi atau kondisi nyata pelaksanaan tugas

pendidik dan tenaga kependidikan sesuai dengan tujuan pokonya sebagai dasar untuk

melakukan pembinaan dan tindak lanjut perbaikan kinerja balajar siswa. Lanjutnya

adalah bermanfaatnya akreditasi untuk melakukan perbaikan mutu.

Target puncak dari supervisi berkembangnya proses perbaikan mutu secara

berkelanjutan, meningkatnya kebiasaan melaksanakan tugas sejak awal dengan mutu

yang terukur, meningkatnya pengaruh pelaksanaan tugas profesi terhadap hasil belajar

siswa, pada akhirnya supervisi menumbuhkan budaya mutu, karena mutu itu adalah

budaya yang selalu menjunjung target yang tinggi pada tiap langkah kegiatan.
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Dapat kita pahami bahwa fungsi supervisi tiada lain adalah untuk membangun dan
mengembangkan sekolah beserta seluruh staf yang teribat didalamnya.Dan tentang siapa
yang berwenang melaksanakan supervisi, seperti dijelaskan di atas bahwa kepala sekolah
selaku pimpinan lebaga pendidikan yang berkewajiban melaksanakan supervisi perorangan,
adapaun secara kelembagaan yang berhak melaksanakan supervisi adalah hirarki
kelembagaan dari atas kepada lembaga dibawahnya.
DAFTAR PUSTAKA

https://cengmamun.wordpress.com/2015/05/12/supervisi-pendidikan-pengertian-tujuan-dan-
fungsi-supervisi/

Anda mungkin juga menyukai