Anda di halaman 1dari 15

TELAAH KASUS

PELANGGARAN KODE
ETIK
“ABORSI”

Oleh Kelompok 4 :

Al Khafi Jannatul F
Cholilah Saras N
Ika Tantia W
Nadia Ayu K A
Putri Aprilia R
Uzlifatul K K
KATA PENGANTAR

Puji Syukur saya panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

dengan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah

tentang Telaah Kasus Pelanggaran Kode Etik Keperawatan “Aborsi”

 Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Konsep

Dasar Keperawatan program studi S1 Keperawatan di STIKES Hang Tuah

Surabaya.

Kami selaku penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang

telah membantu dan mengarahkan saya terutama kepada ibu Rifka Pahlevi,

M.Kep.Ns selaku dosen pengajar mata kuliah Konsep Dasar Keperawatan,

sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan tepat waktu.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat serta hidayah

Nya kepada semua pihak yang membantu terselesainya makalah ini.

            Kami sangat menyadari masih terdapat kekurangan dalam penyusunan

makalah ini. Oleh karena itu, dimohon saran dan kritik yang membangun.Akhir

kata semoga makalah yang kami buat dapat bermanfaat bagi pembaca.

Sidoarjo, 10 September 2016

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. .........................................................................................2

DAFTAR ISI .......................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................4

1.1 Pengertian Etika ....................................................................................4

1.2 Lahirnya Pelanggran Kode Etik Keperawatan.......................................4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................5

2.1 Kode Etika dalam Keperawatan.............................................................5

2.2 Standar Etika Keperawatan ...................................................................5

2.3 Isi dari Prinsip – Prinsip Legal dan Etis.................................................6

2.4 Kode Etik Keperawatan oleh Dewan Pusat PPNI..................................7

BAB III MASALAH LEGAL DALAM ETIKA KEPERAWATAN...................11

3.1. Bentuk Kelalaian Perawat Dalam Melakukan Tindakan Askep..........11

3.2. Contoh Pelanggaran Kasus Kode Etik.................................................11

3.3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Medik.........................11

BAB IV TINJAUAN KASUS...............................................................................12

4.1 Kronologis..................................................................................................12

4.2 Analisa Kasus.............................................................................................13

BAB V PENUTUP................................................................................................14

4.1. Kesimpulan ..............................................................................................14

4.2. Saran ........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................15

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Pengertian Etika

Etik adalah norma-norma yang menentukan baik-buruknya tingkah

laku manusia, baik secara sendirian maupun bersama-sama dan mengatur

hidup ke arah tujuannya ( Pastur scalia, 1971 ).

Etika juga berasal dari bahasa yunani, yaitu Ethos, yang berarti

” kebiasaaan ”, ”model prilaku” atau standar yang diharapkan dan kriteria

tertentu untuk suatu tindakan (Araskar dan David, 1978 ).

Oxford Advanced Learner’s Dictionary of Curret English, AS Hornby

mengartikan etika sebagai sistem dari prinsip-prinsip moral atau aturan-aturan

prilaku. ( AARN, 1996 ).

Etika mengandung 3 pengertian pokok yaitu : nilai-nilai atau norma

moral yang menjadi pegangan seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur

tingkah laku, kumpulan azas atau nilai moral, misalnya kode etik dan ilmu

tentang yang baik atau yang buruk (Ismaini, 2001).

1.2 Lahirnya Pelanggaran Kode Etik Keperawatan

Penyebab utama lahirnya pelanggran kode etik keperawatan adalah

perawat sebagai profesi tenaga pelayanan keperawatan kurang memahami apa

arti dari kode etik keperawatan, sehingga berdampak pada keselamatan

pasien. Oleh karena itu sebagai perawat harus memahami pentingnya kode

etik keperawatan agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada klien.

4
BAB II

PEMBAHASAN KODE ETIK DALAM KEPERAWATAN

2.1 Kode Etika Dalam Keperawatan

Kode etik perawat adalah pernyataan standar profesional yang

digunakan sebagai pedoman perilaku untuk membuat keputusan keperawatan.

.Aturan yang berlaku untuk seorang perawat Indonesia dalam

melaksanakan tugas serta fungsi perawat adalah kode etik perawat nasional

Indonesia, dimana seorang perawat selalu berpegang teguh terhadap kode etik

sehingga kejadian akan pelanggaran etik dapat dihindarkan dan

diminimalisasi.

2.2 Standar Etika Legal Dalam Keperawatan

Terdapat dua aturan yang harus ditaati oleh perawat professional

dalam mengambil tindakan yaitu:

a. Standar etik : seseorang yang memberikan layanan kesehatan harus

bersedia secara sukarela dalam mengikuti standar etik.

b. Hukum legal : Panduan berperilaku sesuai hukum yang sah.

5
2.3 Isi dari Prinsip – Prinsip Legal dan Etis

a. Otonomi

Legal otonomi membuat perawat menghargai hak-hak klien

dalam mengambil keputusan tentang perawatan dirinya. 

b. Beneficience ( Berbuat Baik ) 

            Beneficience berarti, hanya melakukan sesuatu yang baik.

Terkadang,dalam situasi pelayanan kesehatan, terjadi konflik antara

prinsip ini dengan otonomi.

c. Justice ( Keadilan ) 

            Prinsip keadilan dibutuhkan untuk tercapai yang sama dan adil

terhadap orang lain yang menjunjung prinsip-prinsip moral, legal dan

kemanusiaan.

d. Veracity ( Kejujuran ) 

            Prinsip ini berarti penuh dengan kebenaran. Diperlukan oleh

pemberi pelayanan kesehatan untuk menyampaikan kebenaran pada setiap

klien.

e. Fidellity (Metepati Janji) 

           Perawat setia pada komitmennya dan menepati janji.

f. Confidentiality ( Kerahasiaan ) 

            Aturan dalam prinsip kerahasiaan adalah informasi tentang klien

harus dijaga privasi klien.

6
g. Accountability ( Akuntabilitas )

            Akuntabilitas merupakan standar yang pasti bahwa tindakan

seorang professional dapat dinilai dalam situasi yang tidak jelas atau

tanpa terkecuali.

h. Informed Consent 

           informed consent” dapat didefinisikan sebagai persetujuan yang

diberikan oleh pasien dan atau keluarganya atas dasar penjelasan

mengenai tindakan medis yang akan dilakukan terhadap dirinya serta

resiko yang berkaitan dengannya.

2.4 Kode etik keperawatan, oleh Dewan Pimpinan Pusat PPNI

Bab 1 : Tanggung jawab perawat terhadap masyrakat, keluarga dan penderita.

1. Perawat dalam rangka pengabdianynya senantiasa berpedoman kepada

tanggung jawab yang pangkal tolaknya bersumber dari adanya kebutuhan

akan perawat untuk individu, keluarga dan masyarakat.

2. Perawat dalam melaksanakan pengabdiannya di bidang  keperawatan

senantiasa memelihara suasana lingkungan yang menghormati nilai-nila

budaya, adat istiadat, dan kelangsungan hidup beragama dari orang

seorang, keluarga dan masyarakat.

3. Perawat dalam melaksanakan kewajibannya bagi orang seorang, keluarga

dan masyarakat senantiasa dilandasi dengan rasa tulus ihlas sesuai dengan

martabat dan tradisi luhur perawatan.

4. Perawat senantiasa menjalin hubungan kerja sama yang baik dengan orang

seorang, keluarga dan masyarakat dalam mengambil prakarsa dan

7
mengadakan upaya kesejahteraan umum sebagai bagian dari tugas,

kewajiban bagi kepentingan masyrarakat.

Bab 2 : Tanggung jawab perawat tehadap tugas.

1. Perawat senantiasa merawat mutu pelayanan yang tinggi disertai kejujuran

profesional dalam menerapkan pengetahuan serta keterampilan perawat

sesuai dengan kebutuhan orang seoaranng atau penderita, keluarga dan

masyarakat.

2. Perawat wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya 

sehubungan yang dipercayakan kepaanya.

3. Perawat tidak akan mempergunakan pengetahuan dan keterampilan

perawatan untuk tujuan yang bertentangan dengan norma-norma

kemanusiaan.

4. Perawat dalam menunaikan tugas dan kewajibannya senantiasa berusaha

dengan penuh kesadaran agar tidak terpengaruh oleh pertimbangan

kebangsaan, kesukuan, warna kulit, umur jenis kelamin, aliran politik yang

dianut serta kedudukan sosial.

5. Perawat senantiasa mengupayakan perlindungan dan keselamatan

penderita dalam melaksanakan tugas keperawatan serta dengan matang

mempertimbangkan kemampuan menerima atau mengalihtugaskan

tanggung jawab yang ada hubungannnya dengan perawatan.

8
Bab 3 : Tanggung jawab perawat terhadap sesame perawat dan profesi

kesehatan lainnya.

1. Perawat senantiasa memelihara hubungan yang baik antar sesama perawat

dan dengan tenaga kesehatan lainnya, baik dalam memelihara keserasian

suasana lingkungan kerja maupun dalm mencapai tujuan pelayanan

kesehatan secara menyeluruh.

2. Perawat senantiasa menyebarluaskan pengetahuan keterampilan dan

pengalamannya kepada sesama perawat serta menerima pengetahuan dan

pengalaman dari profesi lain bidang perawatan.

Bab 4 : Tanggung jawab perawat terhadap profesi keperawatan.

1. Perawat selalu berusaha meningkatkan kemampuan profesional secara

sendiri-sendiri dan atau bersama-sama dengan jalan menambah ilmu

pengetahuan, keterampilan dan pengalaman yang bermanfaat bagi

perkembangan perawatan.

2. Perawat selalu menunjang tinggi nama baik profesi perawat dengan

menunjukan perilaku dan sifat-sifat pribadi yang luhur.

3. Perawat senantiasa berperan dalam menentukan pembakuan pendidikan

dan pelayanan keperawatan serta menerapkan dlam kegiatan-kegiatan

pelayanan dan pendidikan perawatan.

4. Perawat secara bersama-sama membina dan memelihara mutu organisasi

profesi perawatan sebagai sarana pengabdian.

9
Bab 5 : Tanggung jawab perawat terhadap pemerintah, bangsa, dan tanah air.

1.  Perawat senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan sebagai

kebijaksanaan yang digariskan oleh pemerintah dalam bidang kesehatan

dan perawatan.

2. Perawat senantiasa berperan secara aktif dalam menyumbangkan pikiran

kepada pemerintah dalam menigkatkan pelayanan kesehatan dan

perawatan kepada masyarakat.

10
BAB III

MASALAH LEGAL DALAM ETIKA KEPERAWATAN

3.1 Bentuk Kelalaian Perawat Dalam Melakukan Tindakan Askep

1. Tidak melakukan pekerjaan maupun tindakan sesuai yang diharapkan,

misalnya: pasien terbakar karena cairan enema yang disiapkan terlalu

panas.

2. Tidak melakukan tugas dengan hati-hati, misalnya: pasien terjatuh dan

cedera karena perawat tidak memperhatikan penghalang tempat tidur

klien.

3.2 Contoh Pelanggaran Kode Ktik Perawat

1. Tindakan Aborsi adalah menggugurkan kandungan

2. Euthanasia adalah keinginan pasien untuk mati dengan bantuan tenaga

medis, karena nyawa pasien tersebut akan mati beberapa waktu kemudian.

3. Diskriminasi pasien HIV yaitu membedakan pasien terkena HIV

4. Diskriminasi SARA yaitu membedakan pasien dari segi status, budaya,ras

dan agama.

3.3  Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Tindakan Medik Perawat

a. Tingkat pengetahuan

b. Tingkat pendapatan

c. Lama kerja

d. Karakteristik pasien

11
BAB IV

TINJAUAN KASUS

Pelanggran Kode Etik Saat Membantu Pasien Memberikan Obat Oral

4.1 Kronologis

Di sebuah rumah sakit di suatu kota memiliki jumlah perawat

dan pasien tidak sebanding. Hal tersebut membuat pelayanan kepada

klien kurang maksimal

Suatu hari, terdapat seorang perawat berinisial K sedang

memberikan obat oral kepada seorang pasien berinisial A. Pada saat

memberikan minum obat oral, banyak sekali kasus yang ditemui oleh

perawat tersebut. Biasanya pada saat memberikan obat oral, beberapa

pasien berpura-pura minum obat. Setelah perawat meninggalkan

ruangan, lalu pasien memuntahkan obat tersebut dan memasukkannya

ke dalam saku.

Perawat K yang telah membantu memberikan obat oral pada

pasien A berpesan agar obat diminum dan tidak dibuang. Kemudian,

pasien tersebut mengatakan, “iya”. Sambil memberikan obat kepada

pasien lainnya perawat K mengawasi pasien A. Hingga beberapa saat

kemudian pasien A membelakangi perawat K kemudian mengelap

mulutnya. Setelah itu, perawat K memanggil pasien A dan menarik

baju pasien tersebut. Tak hanya itu perawat A memaki pasien A dan

menampar mulut pasien tersebut hingga beberapa kali. Akhirnya

pasien tersebut mengatakan, “ampun”. Kemudian perawat itu

12
menyuruh pasien tersebut meminum kembali obat tersebut dan

menyarankan agar tidak mengulangi tindakan tersebut.

4.2 Analisa Kasus

1. Pelanggaran Kode Etika Keperawatan

a) Bab 1 pasal 4

Perawat K kurang menjalin kerjasama dengan pasien A.

Seharusnya perawat K tidak perlu memaki pasien A, tetapi

perawat K harus bias mengambil hati pasien A agar pasien A

yakin bahwa pasien A memng perlu minum obat.

b) Bab 4 pasal 2

Perawat tidak menjujung tinggi nama baik profesi karena

seharusnya perawat bersikap lemah lembut, sopa, dan sabar.

2. Pelanggran Hak-Hak Pasien

Perawat K menlanggar hak pasien karena pasien A berhak

diperlakukan dengan sopan santun dalam menerima pelayanan

bukan dengan cara marah – marah seperti tindakan yang dilakukan

perawat K.

3. Perawat Lalai dalam Kewajiban

Perawat yang seharusnya sebagai pemebri rasa nyaman (comforter)

dan pelindung (protector) tidak sepantasnya melakukan tindakan

kasar kepada pasien A.

4. Pelanggran Undang – Undang Kesehatan tahun 1992 pasal 53 ayat

2 yaitu, perawat tidak mematuhi standar profesi dan tidak

menghormati hak – hak pasien.

13
BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Etika adalah peraturan perbuatan baik dan perbuatan buruk manusia yang

dipegang untuk mengatur kehidupan.

2. Etika keperawatan adalah peraturan atau norma yang dapat digunakan

sebagai acuan bagi perawat yang berkaitan dengan tindakan yang baik dan

buruk dalam melakukan tindakan keperawatan.

3. Terdapat Kode etik keperawatan, yang dibuat oleh Dewan Pimpinan Pusat

PPNI yang terdiri dari 5 bab dan 16 pasal.

5.2 Saran

Sebagai calon perawat sebaiknya kita memahami tentang kode etik

keperawatan sebelum berhadapan dengan klien agar kita dapat memberikan

pelayanan yang baik kepada klien. Kita harus dapat memberikan rasa nyaman

dan aman kepada klien. Kita harus menjadikan keselamatan klien sebagai

prioritas utama agar dapat meminimalisir kelalaian yang tidak diinginkan.

14
DAFTAR PUSTAKA

Http:// www. beequinn.wordpress.com. Kode Etik Keperawatan

Http:// www. pvhandyexp.wordpress.com. Jurnal Keperawatan Etika dan Hukum

Http:// www. askep-net.blogspot.co.id. 2012. Kode Etik Keperawatan

Http:// www. Nursingworld. 1998.: Collaborations and Independent Practice:

Ongoing Issues for Nursing

Http//: www. Kompas.com/kompas-cetak/ 2001. Diskusi Era Baru: Perawat Ingin

Jadi Mitra Dokter

Http//: www.nursingworld. Canon. 2005. New Horizons for Collaborative

Partnership

Http//: www.pikiran-rakyat.com/cetak.2002 .Isu-isu etika dalam keperawatan.Be

Health Be Happy.htm

15

Anda mungkin juga menyukai