Anda di halaman 1dari 5

Pd T-14-2003

Berdasarkan lampiran A di halaman 36 dalam Buku Pedoman Perencanaan


Perkerasan Jalan Beton Semen, rencanakan perkerasan kaku dengan parameter
sebagai berikut:
 CBR tanah dasar = 5,5 %
 Kuat Tarik Lentur = 4,0 Mpa (f’c = 285 kg/cm², silinder)
 Bahan pondasi bawah = stabilisasi
 Mutu baja tulangan = BJTU 24 (fy: tegangan leleh = 2400 kg/cm²)
untuk BBDT
 Koefisien gesek antara pelat beton dengan pondasi (µ) = 1,3
 Bahu jalan = ya (Beton)
 Ruji (dowel) = ya
 Data lalu lintas harian rata-rata =
o Mobil penumpang = 2107 buah/hari
o Truk 2 as kecil = 357 buah/hari
o Truk 2 as besar = 807 buah/hari
o Truk 3 as = 267 buah/hari
o Truk gandengan = 87 buah/hari
o Pertumbuhan lalulintas =4%
o Umur Rencana (UR) = 25 Tahun
Rencanakan perkerasan beton semen bersambung dengan tulangan (BBDT)
untuk jalan 2 lajur 2 arah untuk Jalan Arteri.

Tabel 13 Perhitungan jumlah sumbu berdasarkan jenis dan bebannya.

Konfigurasi beban Jml.


Jenis sumbu (ton) Jml. Sumbu Jml. STRT STRG STdRG
Kendaraan Kend Per Sumbu
BS JS BS JS BS JS
RD RB RGD RGB (bh). Kend (bh)
(bh). (ton) (bh) (ton) (bh) (hb) (bh)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
MP 1 1 - - 2107 - - - - - - - -
Truk 2as Kcl 2 4 - - 357 2 714 2 357 - - - -
4 357 - - - -
Truk 2as Bsr 5 8 - - 807 2 1614 5 807 8 807 - -
Truk 3as Td 6 14 - - 267 2 534 6 267 - - 14 267
Truk Gandg. 6 14 5 5 87 4 348 6 87 - - 14 87
5 87 - - - -
5 87 - - - -
Total 3210 2049 807 354
RD = roda depan, RB = roda belakang, RGD = roda gandeng depan, RGB = roda gandeng belakang, BS = beban sumbu, JS =
jumlah sumbu, STRT = sumbu tunggal roda tunggal, STRG = sumbu tunggal roda ganda, STdRG = sumbu tandem roda ganda.
Pd T-14-2003

Jumlah sumbu kendaraan niaga (JSKN) selama umur rencana (25 tahun)
JSKN = 365 x JSKNH x R
= 365 x 3210 x 41,65
= 4,88 x 10^7

JSKN rencana = 0,5 x 4,88 x 10^7


= 2,44 x 10^7

Tabel 14 Perhitungan repetisi sumbu rencana

Jenis Beban Jumlah Proporsi Proporsi Lalu-lintas Repetsi


Sumbu Sumbu Sumbu Beban Sumbu Rencana yang terjadi
(ton)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4)x(5)
x(6)
STRT 6 354 0,17 0,64 24,40 x 10^6 2,7 x 10^6
5 981 0,47 0,64 24,40 x 10^6 7,3 x 10^6
4 357 0,18 0,64 24,40 x 10^6 2,8 x 10^6
2 357 0,18 0,64 24,40 x 10^6 2,8 x 10^6

Total 2049 1,00


STRG 8 807 1,00 0,25 24,40 x 10^6 6,1 x 10^6

Total 807 1,00


STdRG 14 354 1,00 0,11 24,40 x 10^6 2,7 x 10^6

Total 354 1,00


Komulatif 24,4 x 10^6

 Perhitungan tebal pelat beton


Sumber data beban :
Jenis perkerasan : Hasil survei
Jenis bahu : BBDT dengan ruji
Umur rrencana : 25 tahun
JSK : 2,44 x 10^7
Faktor keamanan beban : 1,1
Kuat tarik lentur beton (f’cf) umur 28 hari: 4,0 Mpa
Jenis dan tebal lapis pondasi : stabilisasi semen 15 cm
CBR tanah dasar : 5,5 %
CBR efektif : 37,5 (Gambar 3)
Tebal taksiran pelat beton : 160 (Gambar 24-31)
Pd T-14-2003

Tabel 15 Analisa fatik dan erosi

Beban Beban Repetisi Faktor Analisa fatik Analisa Erosi


Jenis Sumbu Rencana yang Tegangan Repetisi Persen Repetisi Persen
Sumbu ton (kN) Per roda terjadi dan Erosi ijin Rusak ijin Rusak
(kN) (%) (%)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)=(4)*100 (8) (9)=(4)*100
/(6) /(8)

STRT 6 (60) 33,00 2,7 x 10^6 TE = 1,14 TT 0 TT 0


5 (50) 27,50 7,3 x 10^6 FRT = 0,28 TT 0 TT 0
4 (40) 22,00 2,8 x 10^6 FE = 1,99 TT 0 TT 0
2 (20) 11,00 2,8 x 10^6 TT 0 TT 0

STRG 8 (80) 22 6,1 x 10^6 TE = 1,65 6,5 X 10^6 93,8 100X10^6


FRT = 0,41
FE = 2,60
STdRG 14(140) 19,25 2,7 x 10^6 TE = 1,4 TT 0 TT 0
FRT = 0,35
FE = 2,59
Total 93 % <100% 6,1 % <100%
Keterangan : TE = tegangan ekivalen; FRT = faktor rasio tegangan; FE = faktor erosi; TT = tidak terbatas

Karena % rusak fatik (telah) lebih kecil (mendekati) 100% maka tebal pelat diambil 16,0 cm

Anda mungkin juga menyukai