Anda di halaman 1dari 15

SEMINAR

USULAN
PENELITIAN

Pertumbuhan dan Hasil Tanaman Tembakau (Nicotiana tabacum L.)


Sebagai Tanaman Sela pada Pertanaman Kelapa Sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) TBM III dengan Aplikasi Butralin

MUHAMMAD IQBAL AKBAR


150510170061

KOMISI PEMBIMBING KOMISI PENELAAH


Dr.Ir. Cucu Suherman VZ M.Si. Dr. Mira Aryanti, SP., MP.
Dr.agr. Mochamad Arief Soleh, S.P., M.Agr.Sc Eso Solihin, SP., MP.
SEMINAR USULAN PENELITIAN

1 2

Komoditas perkebunan yang Peningkatan hasil dengan


sangat potensial dalam kontribusi ekstensifikasi dan intensifikasi
Latar ekonomi terhadap negara.

Belakang 3

Kegiatan ekstensifikasi
4

Kegiatan intensifikasi dengan


dengan menerapkan pola meningkatkan hasil tembakau
tanam tumpangsari melalui aplikasi butralin

5 6

Kegiatan ekstensifikasi Aplikasi butralin untuk


dengan menambah areal membantu dalam
tanam baru di sela pertaman menghilangkan tunas ketiak
kelapa sawit TBM III. daun.
SEMINAR USULAN PENELITIAN

Apakah terdapat pengaruh butralin terhadap

Indentifikasi pertumbuhan tunas ketiak daun dalam


meningkatkan pertumbuhan dan hasil tembakau
yang ditanam pada pertanaman kelapa sawit

Masalah TBM III?

Apakah terdapat konsentrasi butralin yang


memberikan pengaruh terbaik terhadap
penekanan pertumbuhan tunas ketiak daun dalam
meningkatkan pertumbuhan dan hasil tembakau
yang ditanam pada pertanaman kelapa sawit
TBM III?
SEMINAR USULAN PENELITIAN

Tujuan Penelitian
1 2

Mengetahui seberapa efektif penggunaan Mengetahui konsentrasi butralin yang


butralin terhadap penekanan pertumbuhan memberikan pengaruh terbaik terhadap
tunas ketiak daun dalam meningkatkan penekanan tunas ketiak daun dalam
pertumbuhan dan hasil tembakau yang meningkatkan pertumbuhan dan hasil
ditanam pada pertanaman kelapa sawit tembakau yang ditanam pada pertanaman
TBM III. kelapa sawit TBM III.
SEMINAR USULAN PENELITIAN

Kegunaan
Penelitian
Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat
menjadi acuan dalam penggunaan konsentrasi
butralin yang efektif untuk mengurangi aktivitas
penunasan tunas ketiak daun pada tembakau serta
sebagai bahan masukan dalam rangka usaha
peningkatan produktivitas lahan kelapa sawit TBM III.

15
Produksi daun tembakau yang berkualitas baik
dipengaruhi oleh intensitas sinar matahari dan
aktivitas tunas ketiak daun.

Intensitas matahari yang terlalu tinggi akan menyebabkan


tembakau membentuk semacam lapisan lilin pada daun sehingga
daun menjadi lebih tebal dan lebih kecil, padahal kualitas daun
terbaik yaitu memiiliki karakteristik daun yang lebar dan tipis.

Kanopi dari pertanaman kelapa sawit TBM III dapat


memberikan naungan sebesar 33-50% pada

Kerangka
lingkungan sekitarnya sehingga membantu tembakau
mendapatkan intensitas sinar matahari yang tepat
lewat sistem tanam tumpangsari.

Pemikiran
SEMINAR USULAN PENELITIAN

Pembuangan tunas ketiak daun tembakau dapat menyebabkan


alokasi asimilat tidak terbagi pada jaringan tersebut, melainkan
fokus pada jaringan daun utama. Namun, pembuangan tunas
ketiak daun secara mekanik memberikan dampak resiko infeksi
patogen serta kebutuhan tenaga kerja yang besar.

Pengaturan aktivitas penunasan dapat dilakukan secara kimiawi


dengan menggunakan Butralin. Penggunaan Butralin dalam
menghilangkan tunas ketiak daun dapat menghilangkan resiko
infeksi penyakit akibat luka pangkas pada tunas serta mengurangi
biaya tenaga kerja.

Butralin bekerja menghambat pertumbuhan

Kerangka
tunas samping dengan menghambat perakitan
mikrotubulus, dengan begitu proses
pembelahan sel dan transpor intraseluller pada

Pemikiran tanaman dapat terganggu.


SEMINAR USULAN PENELITIAN

Hipotesis
Terdapat pengaruh butralin terhadap penekanan
pertumbuhan tunas ketiak daun dalam meningkatkan
produksi tembakau (Nicotiana tabacum L.) yang
ditanam sebagai tanaman sela pada pertanaman
kelapa sawit (Elaeis guineensis Jacq.) TBM III.

Terdapat dosis butralin yang memberikan pengaruh


terbaik terhadap penekanan pertumbuhan tunas ketiak
daun dalam meningkatkan produksi tembakau
(Nicotiana tabacum L.) yang ditanam sebagai tanaman
sela pada pertanaman kelapa sawit (Elaeis guineensis
Jacq.) TBM III.

*kegiatan topping pada tanaman tembakau


SEMINAR USULAN PENELITIAN

Waktu dan Tempat Penelitian

November 2020 - Maret 2021

Kebun Percobaan Ciparanje, Fakultas Pertanian,


Universitas Padjadjaran, Jatinangor

12
SEMINAR USULAN PENELITIAN

Alat
Alat yang digunakan adalah cangkul, timbangan
analitik, oven, meteran, leaf porometer model SC-1,
Alat dan Chlorophyll Content Meter model CCM-200 Plus, dan
label perlakuan.

Bahan Bahan

Bahan yang digunakan adalah tanaman Nicotiana


tabacum c.v kaduseno, perkebunan kelapa sawit umur
2,5 tahun dengan jarak tanam 9 meter, ZPT Tobago
240EC yang berbahan aktif butralin 240g/L.
SEMINAR USULAN PENELITIAN

Rancangan Metode percobaan yang digunakan adalah


Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdiri
dari tujuh perlakuan. setiap perlakuan dilakukan
Percobaan pengulangan sebanyak empat kali, sehingga total
satuan percobaan adalah 28 percobaan. Total
keseluruhan tanaman adalah 280 tanaman.

Data dianalisis secara statistik dengan uji F pada


taraf nyata 5% untuk mengetahui adanya
perlakuan yang berbeda nyata.
SEMINAR USULAN PENELITIAN

Rancangan
Rincian perlakuan yang akan diuji dalam
penelitian ini, diantaranya:

Perlakuan a1 : Kontrol (tanpa perlakuan)


a2 : Butralin dengan konsentrasi 5 ml/L
a3 : Butralin dengan konsentrasi 10 ml/L
a4 : Butralin dengan konsentrasi 15 ml/L
a5 : Butralin dengan konsentrasi 20 ml/L
a6 : Butralin dengan konsentrasi 25 ml/L
a7 : Butralin dengan konsentrasi 30 ml/L
SEMINAR USULAN PENELITIAN

Pelaksanaan Percobaan

Persiapan tanam Pembibitan Penanaman


Pembersihan areal tanam Benih tembakau kultivar Bibit yang sudah berumur 42 hari
pada lahan kelapa sawit kaduseno disemai pada dan memiliki kriteria bibit yang
dengan menggunakan bedengan di dalam screen baik, siap untuk dipindahkan ke
herbisida terlebih dahulu, house dengan cara ditebar. lahan kelapa sawit.
kemudian diratakan dengan Benih yang sudah tumbuh, Bibit terlebih dahulu dikeluarkan
menggunakan cangkul. dipindahkan ke kokeran dari kokeran sebelum dimasukan
Pembuatan bedengan dengan setelah berumur 14 hari agar ke dalam lubang tanam. Setelah
ukuran 6 x 0.5 m, dengan jarak memiliki ruang yang lebih bibit dibumbun, bibit dinaungi
antar bedengan 30 cm luas untuk perakaran. dengan naungan sementara, yaitu
menggunakan ranting dan daun.
SEMINAR USULAN PENELITIAN

Pelaksanaan Percobaan

Pemeliharaan Tanaman Panen


Penyulaman dilakukan 7 – 14 hari setelah tanam.. Panen dilakukan
Pemupukan terdiri dari pupuk kandang yang merupakan pupuk dasar secara bertahap
dan pupuk susulan. Pupuk dasar diberikan sebelum penanaman. Pupuk berdasarkan tingkat
susulan yang diberikan berupa Urea, TSP dan KCl. Aplikasi pemupukan kematangan daun
dilakukan dengan cara membuat lubang sekitar 5 cm dari tanaman. yang dimulai dari
Penyiraman dilakukan setiap hari, kecuali jika turun hujan tidak daun-daun bawah
dilakukan. kemudian diikuti oleh
Penyiangan gulma dilakukan seminggu sekali secara manual dari awal daun-daun di
penanaman hingga stadia vegetatif akhir. atasnya.
Pengendalian OPT dilakukan secara manual dan kimiawi. Pengendalian
secara kimiawi dilakukan dengan penyemprotan insektisida.
SEMINAR
USULAN
PENELITIAN

Terima Kasih
Muhammad Iqbal Akbar
Mahasiswa Agroteknologi Unpad, 2017

Penyusun

Anda mungkin juga menyukai