Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH FIQH MUAMALAH

JUAL BELI INDEKS


Makalah disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqh Muamalah
Dosen Pengampu: Wayan Muslim, Lc, MA.

DISUSUN OLEH :
A’AN ROHIMAH : 202031200055
AMALIA IRWANDA SARI : 202031200060
KARTIKA INDAH TUNGGA DEWI : 202031200069
SHABRINA RAMADHANI : 202031200083

PROGRAM STUDI MANAJAMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI LUQMAN AL HAKIM
SURABAYA
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah ‫ ﷻ‬yang telah memberikan kemudahan kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah materi mata kuliah Teknik
Penulisan Karya Ilmiah yang berjudul “JUAL BELI INDEKS”. Sholawat dan salam
semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad ‫ﷺ‬, beserta keluarga,
sahabat dan orang-orang yang mengikutinya hingga hari kiamat.
Makalah ini menjelaskan tentang pengertian indeks, macam-macam indeks,
tata cara jual beli indeks, dan mengetahui hukum jual beli indeks.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan dan
masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat
membangun guna perbaikan dan peningkatan kualitas makalah di masa yang akan
datang dari pembaca adalah sangat berharga bagi kami.
Demikian makalah ini kami susun, semoga makalah ini bisa menambah
keilmuan dan bermanfaat bagi kita semua serta menjadi tambahan referensi bagi
penyusunan makalah dengan tema yang senada di waktu yang akan datang. Aamin
yaa robbal ‘alamin.

Surabaya, 03 Oktober
2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Judul......................................................................................................................... i
Kata pengantar .......................................................................................................................ii
Daftar isi ............................................................................................................................... iii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................................ iv
1.1 Latar Belakang Masalah .............................................................................................. iv
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................................ iv
1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................... v
Bab II Pembahasan Masalah ................................................................................................ 1
2.1 Definisi Indeks ............................................................................................................ 1
2.2 Macam-macam Indeks ................................................................................................ 1
2.3 ual beli Indeks ............................................................................................................. 4
2.4 Hukum jual beli Indeks ............................................................................................... 5
Bab III Penutup .................................................................................................................... 6
3.1 Kesimpulan .................................................................................................................. 6
Daftar Pustaka ...................................................................................................................... 7

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Perdagangan atau jual beli di era globalisasi telah mengalami banyak
perubahan. Mulai dari jenis barang dan jasa yang ditawarkan, metode
penjualan, serta sistem yang ditawarkan. Namun, perkembangannya tidak
berbanding lurus dengan penerapan syari’at islam dikarenakan sistem
perdagangan yang mengikuti Barat. Salah satunya adalah jual beli saham yang
kemudian terus berkembang dan memunculkan sistem transaksi jual beli sahan
jenis baru yaitu jual beli indeks.

Islam telah mengatur kegiatan jual beli yang dilakukan oleh seorang
muslim lewat Al-Qur’an dan hadits. Maka sangat penting untuk mengetahui
apakah jual beli indeks ini sesuai dengan syar’at islam atau justru
menghadirkan banyak kemudhorotan yang berujung keharaman.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Dari pemaparan latar belakang di atas, dapat diidentifikasikan beberapa masalah
yang timbul terkait pentingnya manajemen dalam sebuah organisasi.
1. Pengertian Indeks?
2. Apa saja macam-macam Indeks?
3. Bagaimana tata cara jual beli indeks?
4. Bagaimana hukum jual beli indeks?

1.3 TUJUAN PENULISAN

iv
Dari rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan
makalah ini diantaranya:
1. Untuk mengetahui definisi Indeks
2. Untuk mengetahui macam-macam Indeks
3. Untuk mengetahui tata cara jual beli indeks
4. Untuk mengetahui bagaimana hukum jual beli Indeks

Kata kun
ci: indeks, indeks harga, indeks saham

v
BAB II
PEMBAHASAN MASALAH

2.1 Definisi Indeks


Dalam bidang ekonomi dan keuangan, indeks adalah angka indikator
untuk menyatakan tingkat harga, volume perdagangan dan sebagainya dalam
jangka waktu tertentu dalam perbandingan dengan suatu nilai, dinyatakan
dengan angka 100 untuk periode dasar tertentu. Data ini didapatkan lewat
sejumlah sumber, seperti kinerja perusahaan, harga, produktivitas, dan
karyawan di perusahaan. Setiap indeks dibuat dengan metode yang berbeda,
mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Indek berfungsi sebagai
indikator trend pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi
pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu. Dengan adanya
indeks, dapat mengetahui trend pergerakan harga saham/emas, apakah sedang
naik, stabul atau turun. Pergerakan indeks menjadi indikator penting bagi para
investor untuk menentukan apakah mereka akan menjual, menahan atau
membeli suatu beberapa saham/emas.
Indeks merupakan sebuah simbol umum yang dipergunakan dalam pasar
berjangka yang berisi penjelasan mengenai sebuah keberadaan entitas produk.
Karakteristik lain mengenai ukuran selanjutnya digambarkan dalam bentuk
simbol atau angka tertentu yang mengilustrasikan ukuran dan kadar dari produk
emas yang diperdagangkan.
Jadi, indeks itu merupakan simbol produk yang memiliki nilai underlying
asset (berjamin aset). Adapun indeks, wujud fisik tersebut dinyatakan dalam
bentuk simbol huruf dan angka. Wujud fisik dari indeks adalah terdiri dari harta
manfaat.

2.2 Macam-macam Indeks


a) Indeks Harga
 Pengertian :

1
Indeks harga merupakan suatu ukuran statistik untuk menyatakan
perubahan-perubahan harga yang terjadi dari satu periode ke periode
lainnya. Indeks harga adalah tolak ukur dalam penentuan harga
maupun keberlangsungan ekonomi suatu Negara. Di Indonesia, indeks
harga ditetapkan dari hasil pengumpulan data oleh Badan Pusat
Statistik (BPS) berdasarkan tingkat keutamaannya.
Contoh : 10 tahun lalu harga beras kualitas sedang per kg adalah Rp
6.000. Namun saat ini dengan takaran dan kualitas yang sama, harga
jual beras adalah Rp 12.000. Karena harga barang dan jasa yang terus
mengalami fluktuasi naik turun ini, diperlukan indeks harga sebagai
perbandingan varibel dalam kurun waktu yang berbeda.

 Tujuan Indeks Harga :


 Petunjuk dari kondisi ekonomi secara umum.
 Pedoman untuk berbagai kebijakan dan administrasi perusahaan.
 Sebagai deflator
 Pedoman pembelian berbagai jenis barang
 Pedoman dalam mengatur gaji buruh atau untuk menyesuikan
kenaikan gaji buruh pada saat terjadi inflasi.

b) Indeks Jumlah (kuantitas)


 Pengertian : Indeks jumlah adalah angka yang menunjukkan
perubahan mengenai jumlah barang sejenis atau sekumpulan
barang yang dihasilkan, digunakan, diekspor, dijual, dan
sebagainya untuk waktu dan tempat yang sama ataupun berlainan.
 Tujuan : memperlihatkan perubahan jumlah barang sejenis, atau
barang yang dihasilkan, digunakan, dan dijual dalam satu waktu yang
sama maupun berlainan.

c) Indeks Nilai ( value)


 Pengertian : Indeks nilai adalah angka yang dapat dipergunakan
untuk mengetahui nilai mengenai barang yang sejenis atau
sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui

2
 Tujuan : Memperlihatkan informasi mengenai perubahan nilai barang
yang sejenis ataupun suatu kumpulan barang dari satu periode ke
periode lainnya.

Penyusunan Indeks
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka penyusunan
atau perhitungan angka indeks, yang nantinya dapat digunakan sebagai data
yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Adapun hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam penyusunan angka indeks atau indeks harga di antaranya
sebagai berikut:
a. Perumusan Tujuan Penyusunan Angka Indeks
Penyusunan angka indeks bertujuan untuk mengukur perubahan atau
membandingkan perubahan antara variabelvariabel ekonomi dan sosial.
Dalam menyusun angka indeks perlu dirumuskan tentang apa yang akan
diukur, bagaimana cara mengukur, dan untuk apa pengukuran tersebut
dilakukan.
b. Sumber dan Syarat Perbandingan Data
Penyusunan indeks harga selama periode tertentu membutuhkan data,
baik jumlah produksi maupun harga barang dari tahun-tahun yang
bersangkutan. Dalam hal ini harus ditentukan macam-macam barang
yang akan dimasukkan dalam penghitungan angka indeks. Kesulitan
utama dalam penyusunan angka indeks adalah memilih komponen
yang termasuk sekumpulan variabel yang akan dipertimbangkan. Misalnya
indeks bahan makanan, pilihlah jenis bahan makanan yang sering
digunakan oleh masyarakat umum, akan tetapi pemilihan jenis barang
harus representatif (dapat mewakili). Cara ini biasa disebut judgment
sampling (metode sampel).
c. Pemilihan Periode Dasar
Periode dasar atau tahun dasar (base year/basic year) adalah periode
atau tahun yang angka indeksnya 100 atau 100%, sedangkan tahun
berikutnya sebagai tahun tertentu (given year).

3
Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam memilih tahun dasar antara
lain sebagai berikut:
1. Pemilihan periode tahun dasar dilakukan dalam keadaan
perekonomian dianggap relatif stabil (normal).
2. Periode dasar tidak terlalu pendek atau terlalu panjang, maksudnya
jarang sekali periode dasar yang menggunakan waktu seminggu lebih
lama dari lima tahun.
3. Pemilihan tahun dasar atau periode dasar dapat juga
berdasarkan suatu kejadian penting.
d. Pemilihan Timbangan (Weight)
Dalam membandingkan suatu barang, selain faktor harga sebaiknya
juga memperhatikan faktor kuantitas sebagai timbangan (weight) atau
angka-angka penimbang. Pada barang yang dianggap penting, faktor
penimbangnya akan tinggi, sedangkan pada barang yang kurang penting
akan rendah
Badan Pusat Statistik (BPS) mengeluarkan bermacam-macam angka
indeks:
1. Angka indeks perdagangan besar.
2. Angka indeks konsumen.
3. Angka indeks harga sembilan bahan pokok.

2.3 Tata Cara Jual Beli Indeks


Yang dimaksud dengan jual beli indeks adalah komitmen dua pihak
yang bertransaksi agar salah satu pihak membayar kepada pihak lain sejumlah
uang, selisih antara nilai indeks pada tanggal yang disepakati sebagai hari
serah terima dengan jumlah uang yang disepakati yang merupakan harga jual.
Uang tersebut dibayarkan oleh penjual jika nilai indeks lebih tinggi dari harga
beli, atau dibayarkan oleh pembeli jika harga jual lebih tinggi dari nilai
indeks, biasanya selisih angka antara nilai indeks dan harga jual dikalikan
dengan angka yang tetap, yang berbeda jumlahnya dari satu indeks ke indeks
lainnya, umumnya angka 500.

4
Penjual dan pembeli dalam transaksi ini melakukan transaksi terbalik sebelum
tanggal yang disepakati. Jika ia merupakan pembeli pada transaksi pertama
dapat melakukan transaksi jual dan sebaliknya.

Misalnya:
A melakukan transaksi beli indeks Dow Jones dengan harga 125 Dollar. Pada
tanggal serah terima, ternyata nilai indeks naik mencapai 143. Maka A
menerima dari penjual selisih harga beli dengan nilai indeks, maka pihak
lainnya pasti rugi, dan transaksi ini dikaitkan dengan sebuah peristiwa.

2.4 Hukum Jual Beli Indeks


Transaksi ini hurumnya haram, berdasarkan dalil-dalil berikut:
1. Dalam transaksi ini tidak ada objek yang dijual-belikan sedangkan syarat
sah jual beli harus ada objek yang dijualbelikan, baik berbentuk barang
ataupun jasa.
2. Transaksi ini mengandung gharar dan maysir (judi), karena di dalam
transaksi ini jika salah satu pihak dari dua pihak yang bertransaksi untung
maka pihak lainnya pasti rugi, dan transaksi ini dikaitkan dengan sebuah
peristiwa.
Aplikasi judi dalam jual-beli indeks bahwa jika nilai indeks di atas harga
beli maka penjual pasti rugi dan pembeli untung, dan jika nilai indeks di
bawah harga beli maka penjual untung dan pembeli rugi.

Haramnya transaksi ini dinyatakan oleh Majma' Al Fiqh Al Islami


dengan keputusan No. 63 (1/7) tahun 1992 M. dalam muktamar ke VII di
Jeddah, yang berbunyi, "Tidak boleh jual beli indeks, karena jual beli
tersebut murni perjudian dan objek yang diperjual-belikan dalam transaksi
ini semu tidak pernah ada."

5
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan yang bisa diambil dari pembahasan materi diatas adalah


bahwa indeks adalah angka indikator untuk menyatakan tingkat harga,
volume perdagangan dan sebagainya dalam jangka waktu tertentu dalam
perbandingan dengan suatu nilai, dinyatakan dengan angka 100 untuk periode
dasar tertentu. Sedangkan jual beli indeks adalah komitmen dua pihak yang
bertransaksi agar salah satu pihak membayar kepada pihak lain sejumlah
uang, selisih antara nilai indeks pada tanggal yang disepakati sebagai hari
serah terima dengan jumlah uang yang disepakati yang merupakan harga jual.
Dan hukum jual beli indeks dalam pandangan syariat adalah, transaksi ini
hukumnya haram, berdasarkan dalil-dalil berikut:
1. Dalam transaksi ini tidak ada objek yang dijual-belikan sedangkan syarat
sah jual beli harus ada objek yang dijual belikan, baik berbentuk barang
ataupun jasa.
2. Transaksi ini mengandung gharar dan maysir (judi). Hal ini dikarenakan
dalam transaksi ini jika salah satu pihak dari dua pihak yang bertransaksi
untung maka pihak lainnya pasti rugi, dan transaksi ini dikaitkan dengan
sebuah peristiwa.
Aplikasi judi dalam jual-beli indeks bahwa jika nilai indeks di atas
harga beli maka penjual pasti rugi dan pembeli untung, dan jika nilai indeks
di bawah harga beli maka penjual untung dan pembeli rugi.

Haramnya transaksi ini dinyatakan oleh Majma' Al Fiqh Al Islami


dengan keputusan No. 63 (1/7) tahun 1992 M. dalam muktamar ke VII di
Jeddah, yang berbunyi, "Tidak boleh jual beli indeks, karena jual beli
tersebut murni perjudian dan objek yang diperjual-belikan dalam transaksi
ini semu tidak pernah ada."

6
DAFTAR PUSTAKA

Tarmizi, Erwandi. 2018. Harta Haram Muamalat Kontemporer. Bogor: Berkat


Mulia Insani

Anda mungkin juga menyukai