Anda di halaman 1dari 24

Closer to Difabel:

Mengenal Stigma dan


Dampaknya serta Etika
Berinteraksi

Putu Rarasati
Head of Medical & Research
Social Connect
19th of June 2021
Stigma difabel
01 Mengenal stigma yang melekat pada difabel

Dampak psikologis dari stigma terhadap difabel


02 Dampak tak kasat mata dari stigma yang diterima difabel

Etika berinteraksi dengan difabel


03 Tips interaksi yang beretika dengan difabel dari Kemensos

raras@socialconnect.id | @puturaras
01

Stigma difabel

raras@socialconnect.id | @puturaras
Stigma adalah keyakinan negatif tentang
orang-orang dengan karakteristik tertentu.

Salah satu yang mungkin menjadi akar stigma adalah


medical model of disability dimana disfungsi tubuh/mental
dikaitkan dengan mobilitas aktivitas dan partisipasi sosial.

Difabel dikaitkan dengan:


Kutukan Penyakit Kebergantungan Ketidakberdayaan

(Silverman, 2016)

raras@socialconnect.id | @puturaras
Bentuk stigma difabel
#1 Social Avoidance
Misalnya: keraguan untuk melakukan kontak mata atau memulai
percakapan dengan penyandang difabel sensorik netra.

Bentuk stigma difabel


#2 Stereotyping
Penyandang difabel dianggap tidak berdaya, tidak dapat merawat diri
sendiri, tidak dapat membuat keputusan sendiri, atau mungkin memiliki
disabilitas lain yang sebenarnya tidak dimiliki.

(Silverman, 2016)
raras@socialconnect.id | @puturaras
Bentuk stigma difabel
#3 Discrimination
Penyandang difabel terancam tidak bisa bekerja di sektor formal,
sulit mendapatkan hak tempat tinggal, atau peluang lain.

Bentuk stigma difabel


#4 Condescension
Penyandang difabel dimanjakan atau dilindungi secara berlebihan
karena persepsi tentang ketidakmampuan mereka.

(Silverman, 2016)
raras@socialconnect.id | @puturaras
Bentuk stigma difabel
#5 Blaming
Penyandang difabel disalahkan atas kondisinya atau dituduh
memanfaatkan keterbatasannya secara tidak adil.

Bentuk stigma difabel


#6 Hate Crimes and Violence
Penyandang difabel mungkin menjadi sasaran kejahatan
kebencian, serta kekerasan fisik maupun seksual.

(Silverman, 2016)
raras@socialconnect.id | @puturaras
Bentuk Stigma Difabel
#1 Social Avoidance
#2 Stereotyping
#3 Discrimination
#4 Condescension
#5 Blaming
#6 Hate Crimes and Violence

raras@socialconnect.id | @puturaras
Stigma apa yang pernah kamu
dengar tentang difabel?

raras@socialconnect.id | @puturaras
02
Dampak psikologis dari
stigma terhadap difabel

raras@socialconnect.id | @puturaras
1

Internalisasi

• Penyandang difabel mengadopsi atau mempercayai keyakinan


negatif tentang keterbatasan dirinya.
• Mereka mungkin merasa malu dan tidak nyaman dengan diri sendiri.

raras@socialconnect.id | @puturaras
2

Perasaan inferior

• Penyandang difabel merasa tidak berharga atau lebih rendah


kualitasnya dibandingkan orang lain.
• Merasa rendah diri dan tidak mampu melakukan hal-hal yang ingin
mereka lakukan.

raras@socialconnect.id | @puturaras
3

Isolasi sosial

• Penyandang difabel merasa ditinggalkan dari kegiatan sosial atau perlahan


menjauhi orang sekitar.
• Merasa diasingkan atau mengasingkan diri dapat mengarah pada kesepian.

raras@socialconnect.id | @puturaras
03
Etika berinteraksi
dengan difabel

raras@socialconnect.id | @puturaras
Etika Berinteraksi dengan…
Penyandang Difabel Fisik

1. Semua cara bentuk pendampingan harus dikomunikasikan dengan penyandang


difabel atau diinformasikan oleh penyandang difabel. Mengambil tindakan tanpa
instruksi dari mereka kemungkinan besar dapat membahayakan mereka.
2. Saat berbicara dengan pengguna kursi roda, posisi mata harus sejajar dengan mata
pengguna kursi roda.
3. Tidak memisahkan alat bantu penyandang difabel fisik dari mereka tanpa diketahui
oleh mereka.
4. Tidak menaruh barang-barang kita di kursi roda tanpa seijin pengguna kursi roda.
5. Tanyakan apakah mereka memerlukan bantuan.

raras@socialconnect.id | @puturaras
Etika Berinteraksi dengan…
Penyandang Difabel Mental

1. Menanyakan hal-hal apa saja yang perlu diketahui oleh kita sebagai pendamping,
seperti waktu untuk istirahat, waktu untuk minum obat, dan lain sebagainya.
2. Berbicaralah langsung kepada penyandang difabel mental, tidak melalui
pendamping.
3. Gunakan kata-kata yang sederhana.
4. Gunakan petunjuk-petunjuk pembantu, seperti gambar yang berlaku secara umum.

raras@socialconnect.id | @puturaras
Etika Berinteraksi dengan…
Penyandang Difabel Intelektual

1. Percakapan harus dalam cara yang ramah.

2. Berbicaralah langsung kepada penyandang difabel intelektual,


tidak melalui pendamping.

3. Perbanyak senyum.

raras@socialconnect.id | @puturaras
Etika Berinteraksi dengan…
Penyandang Difabel Sensorik Netra

1. Salam, sapa, sentuhkan bagian luar telapak tanganmu kepada tangan mereka,
sambil menyebutkan nama kita.

2. Selalu tanyakan terlebih dahulu apakah mereka membutuhkan bantuan atau


dampingan dari kita. Infokan kepada mereka jika kita ingin meninggalkan mereka.

3. Dalam menuntun biarkan penyandang difabel netra yang memegang pendamping,


bukan sebaliknya. Serta tidak memindahkan barang-barang milik atau yang sedang
digunakan penyandang difabel netra tanpa sepengetahuan mereka.

raras@socialconnect.id | @puturaras
Etika Berinteraksi dengan…
Penyandang Difabel Sensorik Rungu Wicara

1. Cara menyapa: Sentuh, Salam, Sapa.


2. Berbicara harus dengan kontak mata dan berhadapan wajah kepada penyandang
difabel rungu/wicara, tidak mengarahkan wajah kita kepada penerjemah.
3. Gerakan bibir harus jelas.
4. Menggunakan mimic/gestur/ekspresi/bahasa tubuh.
5. Menyediakan alat tulis.
6. Menghindari penggunaan benda yang menutupi atau menghalangi bibir.
7. Menyediakan interpreter apabila diperlukan.

raras@socialconnect.id | @puturaras
Mari wujudkan cita-cita
#IndonesiaRamahDifabel

Bertanya sebelum memberikan bantuan


Jaga ucapan dan tindakan
Mengajak untuk terlibat dalam kegiatan sehari-hari
Menyadari hak penyandang difabel

raras@socialconnect.id | @puturaras
A disability doesn’t have to be a social
barrier. Good etiquette begins with
inclusion, not exclusion.

Robert M. Hensel

raras@socialconnect.id | @puturaras
Referensi

Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2018). Etika Berinteraksi dengan Penyandang Disabilitas.
Silverman, A. (2016). Disability Stigma and Your Patients [Factsheet]. Aging Well with a Physical
Disability Factsheet Series. Healthy Aging & Physical Disability RRTC.
http://agerrtc.washington.edu/info/factsheets/stigma

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

raras@socialconnect.id | @puturaras
Mari berkontribusi untuk meningkatkan
kesadaran kesehatan mental di Indonesia!

linktree.com/puturaras

raras@socialconnect.id | @puturaras
Thanks
Do you have any questions?
halo@socialconnect.id
+62 821 8467 3071
socialconnect.id

Social Connect is a community platform that gives


access for people to discover happiness.

Anda mungkin juga menyukai