Anda di halaman 1dari 12

ِّ ‫ُمـ َحـ َّمـ ُد بْـنُ ْالـ َجـ َز ِر‬

1. ‫ي ال َّشافِـ ِعـي‬ ‫ـع‬ ِ ‫اجــي عَـ ْف‬


ِ ‫ـو َربٍّ َسـا ِم‬ ِ ‫يَقُـو ُل َر‬
Terjemahan :Akan berkata seorang pengharap ampunan Tuhan Yang Maha Mendengar, yaitu
Muhammad bin Jazary Asy-Syafi’i

Syarah

BIOGRAFI SINGKAT IMAM IBNU JAZARI

NAMA

- Muhammad bin Muhammad bin Muhammad Ali bin Yusuf


- Kunnyah abul khair
- Julukannya Syamsuddin
- Al jazari adalah nisbah kepada kakek-kakeknya
- Sebenarnya ini adalah nisbah kepada desa Jazirah Ibnu Umar yang terletak di aliran sungai
Dagla. Saat ini disebut dengan Jazirah Buthan.
- Adapun Imam Jazary sendiri, ia terliah dan tumbuh di Damaskus, Suria
- Asy Syafi’i adalah mazhabnya yang dinisbatkan kepada Imam Muhammad bin Idris Asy Syafi’i Al
Quraisy (W. 204 H)
- Nasab Imam Syafi’i sampai pada Abdu Manaf, Kakek ketiga Rasulullah Shallallhu wa alaihi
Wassalam

KELAHIRAN :

- Dikisahkan bahwa orang tua ibnu Al jazari sampai usia 40 tahun, belum dikaruniai anak. Pada
saat berhaji tahin 750 H, orangtuanya berdoa kepada Allah subhanahu wa ta’ala sambil
meminum air zam-zam agar mendapat anak yang shalij lagi berilmu, tepat sembilan bulan
kemudian lahirlah Ibnul Jazari
- Ibnu Al Jazari lahir di Damaskus pada malam 25 Ramadhan 751 H
- Sejak kecil Ibnu Al Jazari sudah dititipkan oleh ayahandanya kepada pala ulama besar untuk
mempelajari Al Quran, menghafalkannya, serta membaca dan mendengarkan hadist
- Beliau menyelesaikan hafalan Al-Quran pada usia 13 tahun dan menjadi imam pada usia 14
tahun, imam ibnu Al jazari dikenal sebaga orang yang memiliki kekayaan harta, kulitnya putih
kemerahan, dan tutur katanya fasih lagi mudah dipahami

GURU-GURU BELIAU

Saat masih beliau mempelajari

1. Seluruh Qiraat, berdasarkan kitab-kitab yang ada, pada syaikh Muhammad bin Ahmad bin
Labban Ad-Dimasyqi (w. 776 H). Dan beliau merupakan satu ulama kibar qiraat di Damaskus.
2. Mendengar hadist dari sejumlah murid Ad-Dimyati, Al-Abarquhu, Al-Fakhr Ibnu Al-Bukhari dan
yang lainnya
3. Belajar fikih kepada Abdurrahim Al-Isnawi dan lainnya
4. Belajar ilmu ushul dan balaghah kepada Sa’dullah Al-Qazwaini
MENJADI MUFTI PADA USIA BELIA

Beliau diberikan izin untuk berfatwa oleh Isma’il bin Katsir (Ibnu Katsir) pada tahun 774 H (23
tahun). Empat tahun kemudian (778 H0, beliau kembali mendapatkan izin berfatwa dari Syaikh
Diyauddin dan Syaikhul Islam Al-Bulqini (Imam Baitul Maqdis) pada tahun 785 H.

MENJADI GURU BESAR ILMU QIRAAT

Beliau mendatangi negeri-negeri di Turki dan singgah di ibu kota Bursa. Di sana dia disambut
dan dimuliakan oleh Sultan Utsmani, Bayazid Khan. Di sana juga dia menulis Kitab An Nasyr fi Al-Qiraat
Al’-Asyr

FITNAH PEPERANGAN ANTARA DUA PENGUSAHA MUSLIM

- Setelah terjadinya pertempuran antara Sultan Ustmanu dan Gubernur Timur Lenk (pada tahun
805 H), kemenangan berpihak pada Timur Lenk dan dia membawanta ke negeri-negeri
Transoxiana (samarkhanm Bukhoro, dll) pada tahun805. Disana dia mengajar Al-Quran selama
bertahun-tahun dan akhirnya menetap di kota syiraz (Iran).
- Di akhirnya usianya, beliau menunaikan haji pada tahun 823 H, dan didalam perjalanannya dia
mengarang kitab Manzumah ad-Dhurah fi Al-Qiraat Ats-Tsalats

KARYA-KARYA

Diantara karya Imam Al-Jazary

1. Manzumah al-Muqaddimah fi ‘ikm At-Tajwid


2. Tahbir at-Taisir fi Al_Qiraat ‘Al-Asyr
3. Al-Nasyr fi Al-Qiraat Al-Asyr
4. Thayyiban An-Nasyr fi Al-qiraat al-Asyr
5. At-tamhid fi at-Tajwid
6. Munjid Al-Muqiriin wa Mursyir Ath-Thalibin
7. Manzumah ad-Dhurah fi al-Qiraat ats Tsalats Al-Mardhiyyah
8. Ghayah an-Nihayah fi Tabbaqat Al-Qurra
9. Ghayah Al-Mardiyyah fi az-Ziyadah ‘ala Al-‘Asyrah

WAFAT

Imam Ibnul Al-Jazary meninggak dunia di Syiraz (Iran) pada Rabi’ul Awwal tahun 833 H. Semoga rahmat
Allah Ta’ala selalu menyertai beliau.

TAHUN USIA KETERANGAN


751 0 Lahir
764 13 Hafal Al-Quran, dan mempelajari Ilmu Qiraat dan hadist
765 14 Menjadi imam shalat di Damaskus
768 17 Menulis kitab “At tamhid fii ilmu tajwid”
774 23 Menjadi mufti dan mendapat ijazah fatwa dari Ibnu Katsir
Menjadi guru ilmu Qiraat di Masjid Bani Umayyah dibawah kubah An Nasr
778 27 Mendapat ijazah fatwa dari ulama ahli bahasa “Sa’dullah Al Qazwaini”
781 30 Menjadi guru besar ilmu Qiraat di madrasah “turbah Ummu Salih” Damaskus
792 42 Menjadi Hakim di Syam
795 44 Menjadi rektor pendidikan di Madrasah “salahiyah” Baitul Maqdis
798 47 Menjadi guru Al-Quran bagi bangssa Turki dan dimuliakan oleh sultan “Bayazid
Khan”
804 53 Menjadi tawanan perang setelah kekalahan yang dialami sultan Bayazid khan
“Timur Lenk”
Dilepaskan dari status tawanan dan dibwa ke “Bilad ma Waoran nahr” (wilayah
Tranxonia, Samarkhan, Bukhara)
808 57 Meninggalkan “Bilad ma Waoran nahr” dan menuju ke kota Syiraz (kini, selatan
kiran)
Membangun madrasah Al-Quran dengan nama “Darul Quran” Syiraz
Menjadi ujung tujukan ilmu Al-Quran dan Qiraat dari Dinasti “Mamalik”
833 83 Menetap di Syiraz hingga wafat

Tabel perjalanan Ibnu Jazary selama berada di Shiraz

823 73 Menunaikan ibadah haji


827 77 Mengunjungi Damaskus
kemudian ke Kairo
Kembali menunaikan ibadah
haji dari Kairo
828 78 Menuju Yaman untuk urusan
“Tijarah” bisnis dari Makkah
829 79 Kembali ke kairo dari Yaman
Dari Kairo kembali menuju kota
Syiraz hingga meninggal pada 5
Rabiul Awal 833 H
833 83 Wafat dan dimakamkan di
Madrasah “Darul Quran” yang
beliau bangun

Kedudukan Muqaddimah jazari

- Judul asli matan ini adalah “ Al Muqaddimah Fima Yajibu ‘ala Qariil Qur’ani An Ya’lamah”
( sebuah pendahuluan mengenai apa-apa yang wajib dipelajari oleh para pembaca Al Quran)
sering disingkat menjadi Al Muqaddimah Al Jazari, Manzhumah Al Muqaddimah, atau Matn Al
Jazari
- Manzhumah Al Muqaddimah Al jazari berjumlah 107 bait yang disusun dengan bahr rajaz, lalu
ditambah 2 bait oleh para ulama
- Matan ini merupakan matn yang sangat fenomenal dan dapat dikatakan menjadi rujukan utama
dalam bidang ilmu tajwid, selain itu keutamaan matn ini isa dilihat dari beberapa sisi
1. Kedudukan penyusunannya. Tidak diragukan lagi kedudukan Al imam ibnul jazari, khususnya
bagi para penuntut ilmu tajwid dan Qiraat
2. Matn ini di ringkas dan mudah dihafal, namun cukup lengkap dan padat karena
menghimpun makna tartil secara umum mulai dari tajwidul huruf, dan ma’rifatul wuquf
3. Setiap lafadz dalam bait ini bisa menjadi dalil dan landasan teori bagi pengajar atau pelajar
Al Quran, karena matn ini telah diterima oleh para ahli ilmu qiraat tanpa keraguan
(mu’tabar)
4. Dipelajari, dikaji dan disusun penjelasannya oleh para ulama dari berbagai penjuru negeri
5. Kaidah-kaidah didalamnya bersifat umum dan bisa diarahkan untuk qiraat manapun yang
mutawatir

Sinopsis Matan Al Muqaddimah


- Imam Ibnu Al Jazari menyusub matan ini sebagai bekal bagi para pembaca Al Quran mengenai
apa-apa yang wajib diketahui oleh mereka. Juga merupakan muqaddimah (pendahuluan) bagi
para penuntut ilmu yang ingin serius dalam bidang ilmu tajwid dan Qiraat, susunan matn ini
terdiri dari tajwidul huruf dan ma’rifatul wuquf. Tajwidul huruf terdiri dari
a. Makharijul Huruf
b. Shifatul Huruf
- Kemudian beliau melanjutkan dengan pembahasan tafkhim dan tarqiq, baik yang terjadi pada
huruf hijyaiyyah secara umum, juga pada beberapa huruf khusus, yalitu alif, lam , dan ra
- Dan memberikan beberapa peringatan yang berkaitan dengan sifat-sifat hijaiyyah dan
penjagaan terhadapnya agar tetap sempurna dan tidak mengalami perubahan pada saat satu
huruf dengan huruf yang lain berkumpul dalam sebuah kata atau kalimat

PONDASI ILMU TAJWID

Syaikh Ash Shabban berkata

‫َم َبادِى غِ لِّ ِم ال َّتجْ ِوي ِد‬


‫مرة‬ َّ ‫لح ُّد َوال َموضُو ُع ُث َّم‬
َ ‫الث‬ َ َ‫ا‬ ‫إنَّ َم َبدِى ُك َّل َفنٍّ َع ْش َر ْة‬

ِ ‫َوالِس ُم الِستِم َدا ُد حُك ُم َّش‬


‫ع‬%ْ ‫ار‬ ْ‫َو َفضْ لُ ُه َونِس َب ٌة َو َلواضِ ع‬
‫الجم َِع َحاال َّش َر َفا‬
َ ‫َو َمن دَى َر‬ ‫عض اك َت َفى‬
ِ ‫َم َسا ِئ ٌل َوال َبعضُ ِبال َب‬

Sesungguhnya pondasi setiap ilmu/seni itu ada sepuluh, (yaitu) definisi, tema, manfaat, keutamaan,
nisbat, pencetus, nama lengkap, sandaran, hukum dalam syariat, dan permasalahan-permasalahan, satu
sama lain saling mencukupi, barang siapa yang menguasai seluruhnya maka mendapat kemuliaan”

1. Definisi
Secara bahasa kata tajwid merupakan mashdar dari ‫ َج َّودَ ي َُجوِّ ُد‬yang bermakna ُ‫ َح َس َن ي َُحسِ ن‬bagus
memperbagus. Sedangkan secara istilah yaitu mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya, juga
memberikan hak-hak serta mustahaknya.

Hak huruf adalah sidat lazimah, yaitu sifat yang tidak mungkin terlepas dari suatu huruf
bagaimanapun keadaan huruf tersebut. Mustahaq huruf adalah sifat ‘aridhah, yaitu sifat yang
terkadang menyertai dan terkadang terlepas dari suatu huruf dikarenakan suatu sebab, seperti
tafkhim yang disebabkan oleh isti’la
2. Tema/Objek Kajian
Objek kajiannya yaitu kata-kata dalam Al-Quran

3. Manfaat
Beberapa manfaat dari ilmu tajwid diantaranya:
a. Menjaga lisan dari kesalahan saat membaca Alquran
b. Menjaga keaslian Al Quran, karena asal dari Al Quran adalah riwayat
c. Mencari pahala dari Allah Ta’ala
4. Keutamaan Ikmu Tajwid
Keutamaannya yaitu termasuk ilmu yang paling mulia karena berkaitan dengan kalamullah
5. Penisbatan Ilmu Tajwid
yaitu merupakan salah satu ilmu syar’i yang berkaitan dengan Al-Quran
6. Pencetus Ilmu Tajwid
Yaitu terbagi menjadi dua, pencetus secara teori dan secara riwayat
a. Dari sisi teori
Terdapat khilaf didalamnya, ada yang mengatakan Khalil bin Ahmad Al-Farahidi, ada juga
yang mengatakan Abul Aswad Ad-Duali, Abu Ubaid Al-Qasim bin Salam, dan ada yang
mengatakan para imim ahli qiraat dan bahasa selain mereka
b. Dari sisi riwayat
Dialah Rasulullah Sholallahi ‘Alaihi Wasallam, beliau bertalaqqi kepada Jibril, Jibril dari Allah
Ta’ala, kemudian para sahabat bertalaqqi kepada Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasallam,
dan tabiin talaqqi kepada sahabat dan demikianlah yang sampai kepada kita dalam keadaan
bertajwid secara turun temurun ‫َو‬
7. Nama Ilmu
Nama ilmu adalah ilmu tajwid
8. Penyandarannya
Yaitu disandarkan sesuai dengan periwayatan yang sampai kepada Rasulullah Shalallahu ‘alaihi
Wasallam secara turun temurun dari abad ke abaad
9. Hukum Syar’i
Hukum mengamalkannya fardhu ‘aini (wajib) bagi setiap pembaca Al-Quran. Dalilnya.
a. Dari Al-Quran, Yaitu kalam Allah Ta’ala
‫ان َتر ِتاَل‬
َ ‫َو َر ِّت ِل القُر َء‬
“Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan” (QS. Al Muzammil: 4)

b. Dari As-Sunna‫ا‬, Yaitu hadist dari Ummu Salamah Radhiallahu ‘anha


ِ ‫َعن أُ ِّم َسلَ َمة َرضِ َي هَّللا ُ َعنها نعتت (اى و صفت) ق َِرا َءة َرس‬
‫ُول هَّللا ِ ق َِرا َءة ُم َفس َِّرة َحر َفا" رواه أبو داود والنسائى وقل التر‬
‫مذى حديث حسن صحيح‬

Bahwasannya beliau (Ummu Salamah) mensifati bacaan Rasulullahu Shalallahu ‘Alaihi


Wasallam dengan bacaan yang ditafsirkan secara huruf perhuruf. (diriwayatkan oleh Abu
Dawud, Nasai, Tirmidzi, hadist hasan shahih)
c. Ijma para ulama, tidak pernah disebutkan bahwa Rasulullahu Shalallahu ‘Alaihi Wasallam,
para sahabat, tabiin dan ulama qiraat membaca tanpa hukum mad, gunnah, atau hukum-
hukum yang berkaitan dengan tajwid, dan para imam bersepakat tidak diperbolehkannya
membaca Al-Quran tanpa tajwid
10. Permasalahannya

Yaitu hukum-hukum dan kaidah-kaidah yang berkaitan dengan ilmu tajwid, seperti hukum nun
sukun, mad dan lain-lain

Kriteria Bacaan yang Shahih

Ibu Jazary berkata dalam Kitab Thayyibah An-Nasyr

‫ِيحة‬ َ ‫أَ َكانُ الق َِرا َء ِة‬


َ ‫الصح‬

ِ ‫سم اح ِت َمااًل َي‬


‫حوى‬ َ ‫َو َك‬
ِ َّ‫ان لِلر‬ ِ ‫َف ُك ُّل َما َوفَقَ َو َج َه َن‬
‫حو‬
ُ‫ثة األَر َكان‬ َّ ‫َف َه ِذ ِه‬
ُ ‫الثاَل‬ ُ‫ص َّح إِس َن ًادا ه َُو القُرآن‬
َ ‫َو‬
‫ش ُذو َذهُ لَو أَ َّن ُه فِ ال ّس َب َع ِة‬
ُ ِ ‫َو َح ُيثما َيخت َّل رُكنٌ أَ ِثب‬
‫ت‬

“setiap apa-apa yang sesuai dengan tata bahasa, sesuai dengan rasm utsmani walaupun itu
ihtimal, Dan Shahih sanadnya, italah Al_quram, maka inilah rikun tiga, apabila ada yang hilang
dari rukun yang telah ditetapkan, maka ia syadz (menyalahi aturan/cacat) walaupun terdapa
dalam qiraat sab’ah

1. Rukun pertama, qiraat sesuai dengan tata bahasa arab walaupun lemah, dalam firman Allah
Ta’ala
ِ ‫يهم فِي َها أَنَّ ال َّن‬
‫فس َوال َعينُ ِبالعين‬ ِ َ‫َو َك َتب َنا َعل‬
2. Rukun kedua, qiraat sesuai dengan mushaf ustmani walaupunihtimal. Ihtimal adalah
kemungkinan-kemungkinan bacaan yang sesuai dengan rasm utsmani walau tidak nampak
3. Rukun ketiga, qiraat tersebut sanadnya tersambung kepada Nabi Muhammad Shalallahu
‘Alaihi Wasallam, apabila salah satu dari tiga rukun tersebut tidak ada maka itu adalah qiraat
syadz dan qiraat tersebut tidak boleh dibaca.

Tingkatan Bacaan Shahih


‫ِيحة‬
َ ‫صح‬َ ‫ِب الق َِر َءةُ ال‬
َ ‫َم َرات‬

‫دو ٍر َو ُك ُّل ُم َّت َبع‬


ِ ‫در و َت‬
ٍ ‫َح‬ ‫ُقرأ ُ القُرآنُ ِبال َّتحق ِِق َمع‬
َ ‫َوي‬

“Al-quran dibaca dengan Tahqiq, Hadr, dan Tadwir dan semua itu bisa dipakai.
1. Tahqiq : bacaan pelan dan detail antara huruf perhuruf, tungkatan ini afdhal dalam
masa pembelajaran
2. Tadwir : bacaan pertengahan antara pelan (tahqiq) dan cepat (hadr)
3. Hadr : bacaan cepat dengan tetap memedulikan hukum-hukum tajwid
‫‪catatan : tartil bukanlah tingkatan khusus. Akan tetapi ia menyertai tiga tingkatan‬‬
‫‪Sebagaimana yang telah disebutkan, karena membaca Al-Quran adalah dengan memahami‬‬
‫‪dan mentadabburi serta memperhatikan hak-hak huruf juga mustahaknya, yaitu berupa‬‬
‫‪makhraj dan sifatnya, karena Al-Quran diturunkan unutk dipahami, ditadabburi, dan‬‬
‫‪diamalkan.‬‬

‫اللحن وأقسامه‪%‬‬

‫اللحن الجلي‬ ‫الحن الخفي‬


‫وقد يكون ذلك في الحروف‬ ‫لحن يعلمه عامة القراء‬
‫نحو إبدال حرف بحرف آخر‬ ‫لحن اليطلع عليه إال المهرة من القراء‬
‫أو زيادة حرف عل الكلمة‬ ‫تكرير الراءات ‪1.‬‬
‫أو نقص حرف من الكلمة‬ ‫تغليظ الالمات ‪2.‬‬
‫وقد يكون ذلك في الركات‬ ‫زيادة المد أو نقصه ‪3.‬‬
‫كإبدل حركة بحركة‬ ‫ترعيد الصوت بالمد ‪4.‬‬
‫تحريك السواكن أو العكس‬ ‫لترعيد ‪5.‬‬
‫كتحريك النون أو الميم الساكنة بالفتح‬ ‫التحزين ‪6.‬‬
‫ضم الشفتين ‪7.‬‬
‫تخفيف الحرف المشدد ‪8.‬‬
‫الوقوف ‪9.‬‬
‫‪10.‬‬
‫‪11.‬‬

‫اتمام الحركات‬
‫ضمَّا‬ ‫َو ُك ْل َمضْ م ُْو ٍم َفلَنْ َيتٍمَّا إِالَ ِب َ‬
‫ض ِّم ال َّش َفي َ‬
‫ءح أ ْف َه ِم‬
‫ت ِ‬ ‫َي ِت ْم َو ْال َمف ُتو َح ِبال َف ْ‬ ‫ِفاض ل ِْل َف ِم‬ ‫َو ُذو ا ْن ِخ َف ٍ‬
‫اض ِبا ْنخ ٍ‬

‫أحكام االستعاذه والبسملة وأول السور‬

‫الو قف على الجميع ‪1.‬‬


‫الو صل الجميع ‪2.‬‬
‫وصل اإلستعاذة ‪3.‬‬
‫وصل اإلستعأذة ‪4.‬‬

‫أوجه االستعاذه عند االبتداء بسوة براءة‬

‫القطع دون بسماة ‪1.‬‬


‫الوصل دون بسملة ‪2.‬‬

‫أوجه البسمله بين السورتين‬


‫األوجه الجائزة‬

‫الوقف الجميع ‪1.‬‬


‫الوصل الجميع ‪2.‬‬
‫الوقف على اخر السورة‪ ,‬ثم و صل البسملة بأول السورة التالية ‪3.‬‬
‫الوجه الممتنع‬
‫وصل على اخر السورة البسملة ثم لوقف عليها واالبتداء بأول السورة التالية‪ .‬وهذا وجه ممتنع لكي ال يتو هم الناس ان البسملة ‪4.‬‬
‫جزء من اخر السورة‬

‫‪Ada yang belum........‬‬

‫كيفية الترف على مخرج ااحرف‬

‫نسكن الحرف أو نشدّده ‪1.‬‬


‫ندحل على هذا الحرف الساكن همزه الوصل أو القطع قبله ‪2.‬‬
‫نحرك هذه الهمزة بأي حركة ‪3.‬‬

‫الحروف وتقسيمه‬

‫‪ :‬وقال اإلمام الطييبى فيها‬

‫تِسْ ٌع وعِ سْ رُنْ ِباَل ا ْمت َِرا ِء‬ ‫َوعِ َّدةُال ُحرُفِ ل ِْل ِه َجا ِء‬

‫حروف معاني ‪ :‬على ‪ ,‬من ‪ ,‬إلى ‪1.‬‬


‫حروف مباني ‪ :‬أ‪ ,‬ب‪ ,‬ت ‪2.‬‬

‫حروف مباني قسمان‬


‫‪1.‬‬ ‫األصلية‬
‫‪2.‬‬ ‫الفرعية‬
‫الهمزة المسهله ‪a.‬‬
‫الأللف الممالة ‪b.‬‬
‫الصاد المشمة‪ %‬صوت الزاى ‪c.‬‬
‫الياء المشمة‪ %‬صوت الواو ‪d.‬‬
‫الأللف المفخمة ‪e.‬‬
‫الالم المفخمة ‪f.‬‬
‫النون المفخفاة ‪g.‬‬
‫الميم المخفاة ‪h.‬‬

‫الحركات وتقسيمه‬

‫األصلية ‪ :‬الفتحة والكسرة والضمة ‪1.‬‬


‫‪ :‬الفرعية ‪2.‬‬

‫‪:‬قال اإلمام الطيبي‬

‫ث َوأَ َتت َفرْ عِ يَّة‬ ‫ِي َّ‬


‫الثاَل ُ‬ ‫َوه َ‬ ‫َت أَصْ لِي َّْة‬
‫ات َورضد ْ‬
‫الح َر َك ُ‬
‫َو َ‬
‫وكسرة كضمة كقيال‬ ‫وهي التني قبل الذي أميال‬
‫مخارج الحروف‬
‫‪BAIT‬‬ ‫داليل من متن الجزري‬ ‫كيفية خروج الصوت‬ ‫حروف‬ ‫مخارج الفرعية‬ ‫مخرج العمة‬
‫‪10‬‬ ‫‪.........‬فالف الجوف واحتا ها وهي حروف مد للهوء تنتحي‬ ‫اوي‬ ‫الجوف‬
‫‪11‬‬ ‫‪......................................‬ثم أل ْقصى الحلق همز هاء‬ ‫ءه‬ ‫أقصل الحلق‬ ‫الحلق‬
‫‪11‬‬ ‫ثم لوسطه فعن حاء‪.............................................‬‬ ‫عح‬ ‫وسطل الحلق‬
‫‪12‬‬ ‫‪.................................................‬أدناه غين خاؤها‬ ‫غخ‬ ‫أدنى الحلق‬
‫‪12‬‬ ‫‪..................‬‬ ‫ق‬ ‫اقصل اللسان‬ ‫اللسان‬
‫والقف‪.................. ..........................................‬‬
‫‪............................‬أقصى اللسان فوق‬
‫‪12‬‬ ‫ثم الكاف‪.........................................................‬‬ ‫ك‬
‫‪13‬‬ ‫‪.............................................................‬أسفل‬
‫‪13‬‬ ‫‪.....................................‬والوسط فجيم الشين يا‪.....‬‬ ‫جشي‬ ‫وسط اللسان‬
‫‪13‬‬ ‫والضاد من حافته إذوليا‪........................................‬‬ ‫ض‬ ‫حافة اللسان‬
‫‪14‬‬ ‫‪..................................‬الضراس من أيسر أو يمنا ها‬
‫‪14‬‬ ‫والالم أدتاه لمنتهاها‪............................................‬‬ ‫ل‬
‫‪15‬‬ ‫‪......................................‬والنونمنطرفه تحت اجعتو‬ ‫ن‬ ‫طرف اللسان‬
‫‪15‬‬ ‫والرا يدا نيه لظهر أدخلو‪.......................................‬‬ ‫ر‬
‫‪16‬‬ ‫‪...................‬والطاء والدل وتا منه ومن‪ ........‬عليا الثنا‬ ‫طدت‬
‫‪16‬‬ ‫والصفيرمستكن‪..................................................‬‬ ‫صزس‬
‫‪17‬‬ ‫‪.....................................‬منه ومن فوق الثنا السفلى‬
‫‪17‬‬ ‫والظاء والدال والثا للعليا‪........................................‬‬ ‫ظذث‬
‫‪18‬‬ ‫‪.....................................................‬من طرفيهما‬
‫‪18‬‬ ‫‪....................................‬ومن بطن الشفه‪..............‬‬ ‫ف‬ ‫بطن الشفة‬ ‫اشفتان‬
‫‪18‬‬ ‫فالفا مع اطراف الثتايا المشرفه‪.................................‬‬
‫‪19‬‬ ‫‪............................................‬للشفتين الواو باء ميم‬ ‫وبم‬ ‫الشفتان‬
‫‪19‬‬ ‫وغنة مخرجها الخيشوم‪.........................................‬‬ ‫الغنة‬ ‫الخيشوم‬
‫صفات الحروف‬
‫الصفات العارضة‬ ‫الصفات الالزمة‬
‫صفات ليسش لهاضد‬ ‫صفات لهاضد‬
‫ضدها‬ ‫الفصة‬
‫الحر كات‬ ‫الصفير‬ ‫الجهر‬ ‫الهمس‬
‫صفيرها صاد وزاي سين‬ ‫مهمو سها فح ّثه شخص سكت‬
‫صزس‬ ‫فحثهشخصسكت‬
‫السكن‬ ‫القلقلة‬ ‫الرخاوة‬ ‫تو سط‬ ‫الشدة‬
‫قلقلة قطب جد‬ ‫وبين رخو والشدييد لن عمر‬ ‫شديدها لفظ أجد قط بكت‬
‫قطبجد‬ ‫لنعمر‬ ‫ءجدقطبكت‬
‫السكت‬ ‫اللين‬ ‫الإلستقال‬ ‫اإلستعالء‬
‫واللين واو وياء سكنا وانفتحا قبلهما‬ ‫وسبع علو خص ضغط قظ حصر‬
‫وي‬ ‫خصضغطقظ‬
‫اإلظهر‬ ‫اإلنحراف‬ ‫اإلنفتاح‬ ‫اإلتباق‬
‫واالنحراف صححا في الالم والرا‬ ‫و صاد ضاد طاء ظاء مطبقه‬
‫لر‬ ‫صضطظ‬
‫اإلدغام‬ ‫التكرير‬ ‫اإلصمات‬ ‫اإلذالق‪F‬‬
‫وبتكرير جعل‬ ‫وفر من لب الحروف المذلقه‬
‫ر‬ ‫فرمنلب‬
‫اإلقالب‬ ‫التفشى‬
‫وللتفشي السين‬
‫ش‬
‫اإلخفاء‬ ‫اإلستطالة‬
‫ضادا استطل‬
‫ض‬
‫التفخيم‬
‫الترقيق‬
‫المد‬
‫القصر‬
‫التفخيم‬

‫التكرقيق‬ ‫التفخيم ‪ /‬التكرقيق‬ ‫التفخيم‬


‫فرققن مستفال من أحرف (‪)34‬‬ ‫وحرف االستعالء فخم واخصصا (‪)45‬‬
‫ترقق دائمان‬ ‫الر‬ ‫تفخم دائمان‬
‫خصضغطقظ‬
‫تفخم نصبى‬
‫خ‬
‫غ‬
‫ق‬

‫ر‬ ‫ا‬
‫تفخم‬ ‫ترقق‬ ‫تتبع ما قبله األلف واعكس فى الغنة ألف‬
‫َر‪ُ ,‬ر‬ ‫ْ‬
‫كسرت)‬ ‫ّ‬
‫(ورقق الرّ اء إذا ما‬ ‫ِر‬
‫رْ ‪ُ,‬رْ َ‬ ‫رْ (كذاك بعد الكسر حيث سكنت)‪ِ-‬‬
‫إن لم تكن من قبل حرف استعل‬
‫أو كانت الكسرة ليست أصال‬
‫والخلف في فرق لكسر يو جد‬
‫وأخف تكريرا إذا تشدد‬

‫ولكنها فى وقفهم مح غيرها‬


‫تر قق بعد الكسر أوما تميال‬
‫أو الياء تأتى بالسكون‬

‫ل‬
‫وفخم الالم من اسم هللا‬
‫غن فتح أو ضم كعبد هللا‬

Anda mungkin juga menyukai