1. Alfiatusani (1701045052)
2. Dita Rinjani A.P (1701045029)
3. Erika Septiya Ningsih (1701045049)
4. Nur Azizah Handayani (1701045014)
5. Qomarudin (1701045044)
6. Rizky Chintyanisa (1701045035)
7. Ruswana Ramadhani (1701045019)
AL QURANUL KARIM
QIRAAT KISA’I
IMAM KE-7 : AL – KISA’I
PERAWI :
1. ABU AL - HARITH
2. AL – DURI
UNIVERSITAS MULAWARMAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
EKONOMI ISLAM 2017
Qiraat Kisa’i
Dipopulerkan oleh Ali bin Hamzah al-
Kisa’i. Prawinya ialah Hafs bin Umar (ad-
Duri) dan al-Laitsy bin Khalid.
BIOGRAFI AL-KISA’I
Abu al-Hasan Ali bin Hamzah bin Abdullah bin Bahman bin
Fairuz al-Kisa'i, atau lebih dikenal sebagai Al-Kisa'i adalah
seorang ulama di bidang Qira'at al-Qur'an, Imam Qira'at Ketujuh
dari Imam Qira'at Tujuh dan merupakan salah satu pendiri
madrasah nahwu di Kufah. Beliau lahir di Kufah pada tahun 119
H/737, wafat di Ray pada tahun 189 H/809 pada usia 70 tahun.
Dan beliau juga belajar dari Muhammad bin Abi Laila dan
Isa bin Umar Al-Hamadzani. Adapun al-huruf (ilmu huruf
Al-Quran), beliau belajar dari Syaikh Abu Bakr bin Ayyasy
(Syu'bah).
Murid-muridnya :
• Ad-Duri
• Abu al-Harits Al-Laits bin Khalid
• Nashir bin Yusuf
• Qutaibah bin Mihran
• Ahmad bin Suraij
• Abu 'Ubaid
• Yahya al-Farra
• Khalaf bin Hisyam
• Hisyam bin Mu'awiyyah, dalam ilmu nahwu
• Yahya al-Farra, dalam ilmu nahwu
Karya-Karyanya :
a. Abu al-Harith
Nama sebenar beliau ialah al-Laith bin Kholid
al-Mirwazi al-Baghdadi. Nama gelaran beliau
adalah Abu Harith. Beliau merupakan seorang
yang sangat dhabit (orang yang kuat
hafalannya) dengan qiraat. Beliau wafat pada
tahun 240H.
b. Al-Duri
Ia adalah Hafsh ibn Umar ibn Abdil Aziz ibn Shuhban
ibn Adi ibn Shubhan ad- Duri al-Azdi al-Baghdadi. Ia
meriwayatkan qiro’ah dari dua Qori (Imam Bacaan) :
Abu Amer dan al-Kisa’i. Julukannya adalah Abu Umar.
Namanya dinisbahkan pada ad-Dur, nama suatu tempat
di Baghdad.
Ia lahir pada tahun 150 H pada masa kekhalifahan Abu
Ja’far al-Manshur. Ia menguasai semua qiro’at : yang
mutawatir, shahih, dan syadz. Banyak yang berguru
kepadanya dikarenakan ketinggian sanad dan keluasan
ilmunya. Ibn Majah meriwayatkan sebagian hadits
darinya dalam kitab sunannya.
Ia meninggal pada tahun 240 H pada masa kekhalifahan
al-Mutawakkil Billah pada usia sembilan puluh tahun.
Tata Bacaan Qiraat Kisa’i
1. Memisah di antara dua surah
Abu al-Harits memisah di antara dua surah dengan membaca
basmalah.
2. Mim Jama’
Mim jama’ ialah huruf mim sukun yang menunjukkan kepada arti
banyak laki-laki seperti بهم-لهم- علىكم- انفسكمdan lain-lain.
Abu al-Harits membaca dhommah ha’ dan mim dari setiap mim jama’
yang sesudahnya berupa sukun dan sebelumnya berupa ha’, baik
sebelumnya ada huruf ya’ sukun ataupun tidak, seperti َُعلَ ْي ُه ُُم الذِّلَّ ُة
3. Panjang dan Pendek bacaannya
a) Apabila mad muttasil maka Abu al-Harits membaca 2 alif seperti َجآ.
b) Apabila mad munfasil maka Abu al-Harits membaca 2 alif, seperti
ۤإِنَّاۤ أَنزَ ْلنَاه
5. Isymam
Isymam adalah mencampurkan dhommah pada sukun dengan
memoncongkan bibir atau mengangkat dua bibir. Dalam Al-
Qur’an, bacaan ini hanya terdapat pada satu tempat yaitu, Surah
Yusuf ayat 11 ل ت َ ۡأ َمنَّا
َُ
a) Abu al Harits membaca isymam dengan suara shad ke huruf za’,
ْ فَا
ْۤ ص َد
hanya pada lafadz tertentu yakni seperti ع
b) Abu al-Harits membaca isymam harakat dhommah ke dalam
kasrah pada lafadz ل
َۤ قِي