Anda di halaman 1dari 11

PENGERTIAN SEJARAH

Nama : Ade Setiawan


Kelas : XII TFLM 2
Nomor: 01
Daftar Isi

BAB I ....................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
Latar Belakang ..................................................................................................................................... 3
Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 3
Tujuan ................................................................................................................................................. 3
BAB II ...................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 4
Pengertian Sejarah .............................................................................................................................. 5
Unsur Penting Sejarah ......................................................................................................................... 5
Cara Berpikir Kronologi dalam ............................................................................................................. 6
Mempelajari Sejarah............................................................................................................................ 6
Cara Berpikir Diakronik dalam.............................................................................................................. 6
Mempelajari Sejarah............................................................................................................................ 6
Cara Berpikir Sinkronik dalam .............................................................................................................. 9
Mempelajari Sejarah............................................................................................................................ 9
Konsep Perubahan dan ........................................................................................................................ 9
Keberlanjutan dalam Sejarah ............................................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................................................... 10
PENUTUP............................................................................................................................................... 10
Kesimpulan........................................................................................................................................ 10
Saran ................................................................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Didalam peradaban manusia yang sudah berlangsung ribuan tahun, pastinya ada
peristiwa-peritiwa penting dan bersejarah yang sudah mempengaruhi kehidupan kita dimasa
sekarang. Baik peristiwa besar yang berpengaruh pada seluruh dunia,ataupun yang hanya
berpengaruh pada tempat tinggal kita.
Peristiwa alam, peristiwa yang terjadi karena ulah manusia. Keduanya sangat
berpengaruh di kehidupan yang akan datang. Contoh dari peristiwa alam, terjadinya bencana
alam seperti gunung meletus yang mengakibatkan lahan yang menjadi subur karenanya dan
menjadi lahan pertanian ataupun perkebunan, banyak korban dan memasak penduduk yang
tinggal disekitarnya harus pindah kesuatu tempat. Bertemu dengan penduduk baru yang memiliki
budaya dan kebiasaan yang berbeda dan pada akhirnya mendapatkan percampuran budaya.
Sehingga memicu rasa toleransi dan hal-hal baik lainya.
Akan tetapi semua itu juga ada akibat negatifnya yang mungkin karena tidak sesuai dan
memicu terjadinya perseteruan dimasa lalu. Sebagai manusia dimasa sekarang, sudah sepatutnya
kita mempelajari dan mengetahui peristiwa apa saja yang terjadi, dan apa saja akibatnya bagi
keberlangsungan hidup kita, agar kita tidak mendapatkan akibat dari peristiwa buruk yang
merugikan dikehidupan masa lalu.

Rumusan Masalah
1. Apa itu Sejarah?
2. Unsur penting dalam sejarah?
3. Bagaimana cara berpikir kronologis dalam mempelajari sejarah?
4. Bagaimana cara berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah?
5. Bagaimana cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah?

Tujuan
1. Mengetahui pengertian atau definisi dari sejarah
2. Mengetahui unsur penting dalam sejarah
3. Dapat berpikir kronologis dalam mempelajari sejarah
4. Dapat berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah
5. Dapat berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
BAB II
PEMBAHASAN

DIAKRONIK
CARA BERPIKIR
DALAM
MEMPELAJARI
KRONOLOGI
SEJARAH
SINKRONIK
KONSEP DASAR SEJARAH

PENDAPAT AHLI
PENGERTIAN
SEJARAH ETIMOLOGI

UNSUR PENTING WAKTU


SEJARAH
MANUSIA

KONSEP PERUBAHAN
RUANG
DAN KEBERLANJUTAN
SEJARAH
Pengertian Sejarah
Sebelum kita mempelajari peristiwa apa saja yang terjadi dimasa lalu, ada baiknya kita
mengetahui apa itu sejarah. Apa itu Sejarah?. Secara etimologis sejarah berasal dari kata
syajaratun yang berarti “pohon”. Bentuk pohon ini kemudian dihubungkan dengan skema dari
silsilah keluarga raja dan dinasti tertentu. Kata syajaratun diserap dalam Bahasa Melayu dan
berubah menjadi syajirah, lalu diserap kedalam Bahasa Indonesi menjadi sejarah.
Dalam Bahasa yunani ἱστορία, historia (artinya "mengusut, pengetahuan yang diperoleh
melalui penelitian”). Dalam Bahasa Indonesia sejarah, babad, hikayat, riwayat, tarikh, tawarik,
tambo, atau histori dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Ini
adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi,
organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmik,
geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi sering kali secara umum diartikan sebagai sejarah
manusia.Sedangkan pengertian atau definisi tentang sejarah menurut beberapa tokoh adalah
sebagai berikut:
Ibnu Khaidun (1332 – 1406 M)
Menurutnya sejarah sebagai catatan manudia dan peradabanya dengan seluruh
proses perubahan secara nyata dengan segala sebab dan akibatnya.
R. G. Collingwood
Mendefinisikan sejarah sebagai penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan
manusia pada masa lampau.
R. Mohammad Ali
Ada tiga definisi yang darinya, tiga diantaranya sebagai berikut:
(1) Sejarah adalah keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, dan kenyataan
yang memang benar-benar terjadi di sekitar kita.
(2) Cerita tentang perubahan-perubahan itu sendiri
(3) Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan-perubahan, peristiwa, dan kejadian
yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Dari semua pengertian diatas, dapat kita simpulkan, sejarah adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari berbagai peristiwa atau kejadian penting yang terjadi dalam kehidupan manusi
pada masa lalu.

Unsur Penting Sejarah


Dari pengertian yang telah dituliskan pada halaman sebelumnya, dapat dipastikan dalam
sejarah terdapat tiga unsur penting sejaraj, diantaranya manusia, ruang, dan waktu. Ketiga unsur
tersebut memiliki peranannya masing-masing, sebagai berikut :
1. Manusia sendiri dalam semua peristiwa. Berperan sebagai pelaku, peran manusia
sangat menentukan dalam setiap peristiwa, sehingga setiap kajian peristiwa akan
selalu melibatkan manusia didalamnya.
2. Ruang, setiap peristiwa dari masa lalu selalu berlangsung dalam batasan ruang atau
tempat tertentu. Ruang berperan memberikan gambaran tempat terjadinya peristiwa
akan masa lalu bahwa hal tersebut benat-benar terjadi.
3. Waktu, waktu menjadi batasan temporal dalam setiap peristiwa yang telah terjadi.
Dan tidak bisa dipungkiri jika sejarah manusia tidak bisa terlepas dari waktu.

Cara Berpikir Kronologi dalam


Mempelajari Sejarah

Ketika mempelajari sejarah, kita akan diharuskan untuk berpikir secara kronologis, yang
artinya berpikir secara runtut sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa. Konsep
kronologis akan memberikan kira gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah
dari tinjauan aspek tertentu. Hal ini bertujuan agar kita dapat dengan mudah menarik manfaat
dan makna dari hubungan antarperistiwa yang terjadi.
Cara berpikir kronologis juga sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya
dalam memecahkan atau menyelesaikan permasalahan yang ada, tanpi berpikir secara urut dan
berkesinambungan, kita hanya akan berakhir pada solusi yang tidak tepat atau bahkan masalah
tidak terselesaikan.
Secara etimologis. Kata kronologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu chronoss berarti
waktu dan logos berarti uraian atau ilmu. Jadi kronologi adalah ilmu tentang waktu yang
membantu menyusun peristiwa atau kejadian-kejadian sejarah sesuai urutan waktu terjadinya .
peristiwa sejarah diawali dengan keberadaan manusia dimuka bumi. Untuk itu , diperlukan
adanya pembagian waktu dalam sejarah yang dapat ditinjau dari berbagai aspek.
Kronologi sangat penting agar terhindar dari anakronisme. Anakronisme adalah
penempatan peristiwa ,lata (setting), tokoh, ataupun dialog yang tidak sesuai dengan tempat dan
waktu terjadinya peristiwa. kronologi juga memudahkan kita dalam membandingka peristiwa
yang terjadi disuatu tempat yang berbeda dalam kurun waktu yang sama.

Cara Berpikir Diakronik dalam


Mempelajari Sejarah
Secara etimologis, kata diakronik berasal dari Bahasa Yunani, yaitu dia dan chronoss .
Dia memiliki arti “melintas “melampaui”, atau “melalui”. Sedangkan chronoss memiliki arti
berarti waktu. Bisa disimpulkan kata diakronik berarti sesuatu yang melintas,melalui,dan
melampaui dalam batasan waktu.
Sebagaiman telah kita ketahui,sejarah merupakan kumpulan peristiwa. setiap peristiwa
yang terjadi dalam batasan waktu Berikut beberapa contohnya :\
 Masa pemerintahan Raja Hayam Wuruk berlangsung antara tahun 1350-1389
 Perang Dipoonegoro (Perang Jawa) berlangsung antara tahun 1825-1830.
 Penjajahan Jepang di Indonesia berlangsung antara tahun 1943-1945
 Belanda, menyerah kepada Jepang di Kalijati,subang, Jawa Barat pada 8 Maret
1942
Cara berpikir diakronik mengajarkan kita untuk lebih teliti dalam mengamat gejala atau
fenomena tertentu, peristiwa atau kejadian dalam batasan waktu. Dalam pembatasan waktu,
sejarah mengenal istilah periodisasi, yakni pengklasifikasian peristiwa-peristiwa sejaarh dalam
tahap-tahap dan pembabakan tertentu.
Para sejarawan akan membuat klasifikasi peristiwa yang akan menjadi kajiannya, dan
membuat kesimpulan-kesimpulan pada setiap periode,sebelum menyusun periodisasi. Periodisasi
diperlukan agar kita dapat mengadakan tinjauan secara menyeluruh terhadap peristiwa-peristiwa
yang telah terjadi saling berhubungan dalam berbagai aspek.
Sebagai contoh periodisasi yang akan dibuat mengenai perkembangan sejarah
kebudayaan secara umum, maka dibuat dua peerkembangan periode sebagai berikut :
1. Zaman Prakasra yang juga disebut dengan zaman prasejarah, yaitu zaman yang
dimulai sejak manusia belum mengenal tulisan hingga ditemukannya tulisan.
2. Zaman Aksara atau disebut juga dengan zaman sejarah, yaitu zaman ketika manusia
sudah mengenal tulisan hingga sekarang.
Dari kedua zaman yang telah diklasifikasikan, maka dapat dilakukan rekontruksi
terhadap tahap-tahap perkembangan kebudayaan yang berlangsung dalam masyarakat tertentu.
Peridisasi dalam penulisannya dapat diklasifikasikan dalam berbagai aspek, seperti
perkembangan system politik, pemerintahan, kepercayaan, agama, ekonomo,social budaya, dan
mata pencaharian.

Contoh periodisasi berdasarkan mata pencaharian dalam sejarah Indonesia sebagai


berikut.
 Masa berburu dan meramu
 Masa bercocok tanam
 Masa bercocok tanam tingkat lanjut
 Masa perundagian
Periodisasi juga sering digunakan untuk memperoleh gambaran tentang keadaan
masyarakat, system politik, ekonomi, agam dan kepercayaan adalah pembaakan urutan dinasti
suatu kerajaan , seperti yang terdapat pada sejarah bangsa-bangsa di Asia. Berikut contoh dinasti
yang pernah memerintah Jawa dan masa perkembangan agama dan kebuadyaan Hindu-Budha
hingga Islam.
 Dinsati (wangsa) Sanjaya (732-850 M)
 Dinasri Syailendra (740-900 M)
 Dinasti Isyana (900 – 1222 M)
 Dinasti Gerindra (1222 – 1568 M)
 Dinasti Demak (1521-1568 M)
 Dinasti Pajang (1568-1600 M)
 Dinasti Mataram (1600-1775 M)
Periodisasi juga memudahkan kira untuk memahami hal-hal yang terkait dengan
beberapa hal dibawah ini :
 Perkembangan manusia dari waktu ke waktu
 Kesinambungan antarperiode
 Kemungkinan terjadinya fenomena yang berulang
 Perubahan yang terjadi dari periode awal hingga ke periode berikutnya.
Dalam sejarah Indonesia juga ada periodisasi, berikut sebagai contoh:
 Masa prakarsa
 Masa kedatangan dan perkembangan agama dan kebudayaan Hindu-Budha
 Masa kedatangan dan perkembangan agama Islam
 Masa kekuasaan kolonialisme Barat
 Masa pendudukan Jepang
 Masa revolusi
 Masa Orde Lama
 Masa Orde Baru
 Masa Reformasi

Dalam sejarah kita, terdapat istilah kronik. Kronik adalah catatan peristiwa menurut
urutan waktu kejadiannya. Kronik berupa catatan yang ditulis oleh para musafir, pendeta, dan
pujangga, mereka biasanya menulis tentang peristiwa, kejadian, hal-hal yang menarik perhatian
dan mengesankan yang mereka pernah temui disuatu tempat pada waktu tertentu.
Ada juga pendeta Tiongkok yang berdatangan untuk berbagai kepentingan. Kronik mulai
banyak ditulis ketika tiongkok diperintah oleh seejumlah dinasti, seperti dinasti Chou, Qin, Tang,
dan Ming. Banyak juga kronik yang ditulis oleh para pendeta dan musafir dari India. Dari kronik
yang mereka tuliskan, kita dapat memiliki gambaran tentang kondisi masyarakat pada suatu
tempat dan batasan waktu tertentu. Akan tetapi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas
kita membutuhkan sumber lain agar dapat mendukung kebenaran dari kronik tersebut.

Cara Berpikir Sinkronik dalam


Mempelajari Sejarah

Kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn yang berarti "dengan", dan chronoss
yang berarti "waktu" Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai
segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah
secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau
waktu tertentu secara mendalam.
Secara umum, sinkronik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu.
2. Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.
3. Bersifat horizontal.
4. Tidak ada konsep perbandingan.
5. Cakupan kajian lebih sempit dari diakronik.
6. Kajiannya sistematis.
7. Sifat kajian mendalam.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih
menitikberatkan pada penelitian gejala-gejala yang meluas dari sebuah peristiwa, tetapi dengan
waktu yang terbatas. Sebagai contoh, seorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian
bangsa Indonesia pada zaman Jepang. Hal yang akan dia lakukan adalah meneliti gejala atäu
fenomena perkembangan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia yang terjadl pada masa
pendudukan Jepang itu saja. Tidak ada tulisan yang membandingkan dengan kondisi ekonomi
masa pendudukan Jepang di tempat lain. Jika menerapkan konsep sinkronik, sejarawan tersebut
hanya akan mengamati semua yang terkait dengan masalah perekanomian tersebut secara
mendalam dan terstruktur.

Konsep Perubahan dan


Keberlanjutan dalam Sejarah
Sejarah bukanlah sekadar catatan panjang dari peristiwa- peristiwa yang telah terjadi
dalam kehidupan manusia. di dunia Catatan-catatan peristiwa masa lalu tersebut menunjukkan
perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah manusia, Dalam konteks sejarah, perubahan adalah
transformasi peristiwa atau kejadian. Perubahan dapat terjadi secara cepat atau lambat. Contoh
perubahan yang terjadi secara cepat adalah peristiwa pengeboman Kota Hiroshima dan Nagasaki
pada 6 dan 9 Agustus 1945, Kejadian tersebut membuat Jepang menyerah tanpa syarat kepada
Sekutu pada 15 Agustus 1945. Perubahan juga dapat terjadi secara lambat. Contohnya,
penerapan politik etis di Hindia Belanda yang lambat laun mendorong kebangkitan nasional
Indonesia pada awal abad XX
Adapun keberlanjutan adalah kebalikan dari perubahan, yaitu berjalannya suatu peristiwa
secara berkesinambungan, konsisten, tanpa terputus dalam kurun waktu yang lama. Perubahan
dan keberlanjutan dapat kita ketahui dengan cara membandingkan dua atau lebih peristiwa atau
keadaan pada masa lalu. Perbandingan juga dapat dilakukan antara dua atau lebih peristiwa masa
lalu dan peristiwa masa kini.
Periodisasi adalah cara untuk menandai perubahan dan keberlanjutan dalam sejarah.
Periode sejarah ditentukan oleh perubahan penting. Adapun keberlanjutan menghubungkan
periode- periode dalam sejarah. Sebagai contoh, periodisasi dalam sejarah Indonesia dari masa
praaksara hingga masa Islam. Perubahan penting yang menandainya adalah bangsa Indonesia
mulai mengenal tulisan sekitar abad IV M. Hal tersebut dibuktikan dengan temuan yupa di Kutai,
Kalimantan Timur, yang dibuat pada abad tersebut. Temuan tersebut menunjukkan pada abad IV
tersebut bangsa Indonesia mulai meninggalkan masa prasejarah

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari seluruh pengertian yang telah dituliskan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah
adalah kumpulan peristiwa atau kejadian pada masa lalu, baik atas kehendak alam ataupun
manusia yang memiliki batasan tempat dan waktu. Sejarah memiliki tiga unsur penting, yaitu
manusi sebagai pelaku, ruang sebagai unsur yang memberikan gambaran peristiwa itu terjadi,
sedangkan waktu memberikan batasan tempo pada setiap peristiwa yang terjadi.
Dalam mempelajari sejarah, ada tiga cara berpikir yang harus dilakukan. Yang pertama
cara berpikir kronologi, yang mengharuskan dalam mempelajari sejarah harus sesuai urutan
waktu. Kedua cara berpikir diakronik, yang mengharuskan ketika kita mempelajari sejarah harus
melampaui atau melintasi batasan waktu. Dan yang terakhir cara berpikir sinkronik, yang
mengharuskan kita berpikir jika suatu peristiwa terjadi ada kemungkinan memiliki hubungan
dengan peristiwa lainnya dalam satu masa yang berkesinambungan.

Saran
Sebagai pelajar, atau bahkan sebagai warga Negara yang baik. Sudah semestinya untuk
mempelajari atau setidaknya paham akan sejarah dari negaranya sendiri. Tidak hanya untuk
sekedar menghormati pengorbanan para pahlawan, akan tetapi agar kita sebagai Bangsa
Indonesia tidak lupa akan identitasnya dan selalu bangga telah lahir sebagai Warga Negara
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai