BAB I ....................................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 3
Latar Belakang ..................................................................................................................................... 3
Rumusan Masalah ............................................................................................................................... 3
Tujuan ................................................................................................................................................. 3
BAB II ...................................................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................................................... 4
Pengertian Sejarah .............................................................................................................................. 5
Unsur Penting Sejarah ......................................................................................................................... 5
Cara Berpikir Kronologi dalam ............................................................................................................. 6
Mempelajari Sejarah............................................................................................................................ 6
Cara Berpikir Diakronik dalam.............................................................................................................. 6
Mempelajari Sejarah............................................................................................................................ 6
Cara Berpikir Sinkronik dalam .............................................................................................................. 9
Mempelajari Sejarah............................................................................................................................ 9
Konsep Perubahan dan ........................................................................................................................ 9
Keberlanjutan dalam Sejarah ............................................................................................................... 9
BAB III ................................................................................................................................................... 10
PENUTUP............................................................................................................................................... 10
Kesimpulan........................................................................................................................................ 10
Saran ................................................................................................................................................. 11
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Didalam peradaban manusia yang sudah berlangsung ribuan tahun, pastinya ada
peristiwa-peritiwa penting dan bersejarah yang sudah mempengaruhi kehidupan kita dimasa
sekarang. Baik peristiwa besar yang berpengaruh pada seluruh dunia,ataupun yang hanya
berpengaruh pada tempat tinggal kita.
Peristiwa alam, peristiwa yang terjadi karena ulah manusia. Keduanya sangat
berpengaruh di kehidupan yang akan datang. Contoh dari peristiwa alam, terjadinya bencana
alam seperti gunung meletus yang mengakibatkan lahan yang menjadi subur karenanya dan
menjadi lahan pertanian ataupun perkebunan, banyak korban dan memasak penduduk yang
tinggal disekitarnya harus pindah kesuatu tempat. Bertemu dengan penduduk baru yang memiliki
budaya dan kebiasaan yang berbeda dan pada akhirnya mendapatkan percampuran budaya.
Sehingga memicu rasa toleransi dan hal-hal baik lainya.
Akan tetapi semua itu juga ada akibat negatifnya yang mungkin karena tidak sesuai dan
memicu terjadinya perseteruan dimasa lalu. Sebagai manusia dimasa sekarang, sudah sepatutnya
kita mempelajari dan mengetahui peristiwa apa saja yang terjadi, dan apa saja akibatnya bagi
keberlangsungan hidup kita, agar kita tidak mendapatkan akibat dari peristiwa buruk yang
merugikan dikehidupan masa lalu.
Rumusan Masalah
1. Apa itu Sejarah?
2. Unsur penting dalam sejarah?
3. Bagaimana cara berpikir kronologis dalam mempelajari sejarah?
4. Bagaimana cara berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah?
5. Bagaimana cara berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah?
Tujuan
1. Mengetahui pengertian atau definisi dari sejarah
2. Mengetahui unsur penting dalam sejarah
3. Dapat berpikir kronologis dalam mempelajari sejarah
4. Dapat berpikir diakronik dalam mempelajari sejarah
5. Dapat berpikir sinkronik dalam mempelajari sejarah
BAB II
PEMBAHASAN
DIAKRONIK
CARA BERPIKIR
DALAM
MEMPELAJARI
KRONOLOGI
SEJARAH
SINKRONIK
KONSEP DASAR SEJARAH
PENDAPAT AHLI
PENGERTIAN
SEJARAH ETIMOLOGI
KONSEP PERUBAHAN
RUANG
DAN KEBERLANJUTAN
SEJARAH
Pengertian Sejarah
Sebelum kita mempelajari peristiwa apa saja yang terjadi dimasa lalu, ada baiknya kita
mengetahui apa itu sejarah. Apa itu Sejarah?. Secara etimologis sejarah berasal dari kata
syajaratun yang berarti “pohon”. Bentuk pohon ini kemudian dihubungkan dengan skema dari
silsilah keluarga raja dan dinasti tertentu. Kata syajaratun diserap dalam Bahasa Melayu dan
berubah menjadi syajirah, lalu diserap kedalam Bahasa Indonesi menjadi sejarah.
Dalam Bahasa yunani ἱστορία, historia (artinya "mengusut, pengetahuan yang diperoleh
melalui penelitian”). Dalam Bahasa Indonesia sejarah, babad, hikayat, riwayat, tarikh, tawarik,
tambo, atau histori dapat diartikan sebagai kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada
masa lampau atau asal usul (keturunan) silsilah, terutama bagi raja-raja yang memerintah. Ini
adalah istilah umum yang berhubungan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi,
organisasi, dan penyajian informasi mengenai peristiwa ini. Istilah ini mencakup kosmik,
geologi, dan sejarah makhluk hidup, tetapi sering kali secara umum diartikan sebagai sejarah
manusia.Sedangkan pengertian atau definisi tentang sejarah menurut beberapa tokoh adalah
sebagai berikut:
Ibnu Khaidun (1332 – 1406 M)
Menurutnya sejarah sebagai catatan manudia dan peradabanya dengan seluruh
proses perubahan secara nyata dengan segala sebab dan akibatnya.
R. G. Collingwood
Mendefinisikan sejarah sebagai penyelidikan tentang hal-hal yang telah dilakukan
manusia pada masa lampau.
R. Mohammad Ali
Ada tiga definisi yang darinya, tiga diantaranya sebagai berikut:
(1) Sejarah adalah keseluruhan perubahan, kejadian, peristiwa, dan kenyataan
yang memang benar-benar terjadi di sekitar kita.
(2) Cerita tentang perubahan-perubahan itu sendiri
(3) Ilmu yang menyelidiki tentang perubahan-perubahan, peristiwa, dan kejadian
yang benar-benar terjadi pada masa lampau.
Dari semua pengertian diatas, dapat kita simpulkan, sejarah adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari berbagai peristiwa atau kejadian penting yang terjadi dalam kehidupan manusi
pada masa lalu.
Ketika mempelajari sejarah, kita akan diharuskan untuk berpikir secara kronologis, yang
artinya berpikir secara runtut sesuai dengan urutan waktu terjadinya peristiwa. Konsep
kronologis akan memberikan kira gambaran yang utuh tentang peristiwa atau perjalanan sejarah
dari tinjauan aspek tertentu. Hal ini bertujuan agar kita dapat dengan mudah menarik manfaat
dan makna dari hubungan antarperistiwa yang terjadi.
Cara berpikir kronologis juga sering kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari, contohnya
dalam memecahkan atau menyelesaikan permasalahan yang ada, tanpi berpikir secara urut dan
berkesinambungan, kita hanya akan berakhir pada solusi yang tidak tepat atau bahkan masalah
tidak terselesaikan.
Secara etimologis. Kata kronologi berasal dari Bahasa Yunani, yaitu chronoss berarti
waktu dan logos berarti uraian atau ilmu. Jadi kronologi adalah ilmu tentang waktu yang
membantu menyusun peristiwa atau kejadian-kejadian sejarah sesuai urutan waktu terjadinya .
peristiwa sejarah diawali dengan keberadaan manusia dimuka bumi. Untuk itu , diperlukan
adanya pembagian waktu dalam sejarah yang dapat ditinjau dari berbagai aspek.
Kronologi sangat penting agar terhindar dari anakronisme. Anakronisme adalah
penempatan peristiwa ,lata (setting), tokoh, ataupun dialog yang tidak sesuai dengan tempat dan
waktu terjadinya peristiwa. kronologi juga memudahkan kita dalam membandingka peristiwa
yang terjadi disuatu tempat yang berbeda dalam kurun waktu yang sama.
Dalam sejarah kita, terdapat istilah kronik. Kronik adalah catatan peristiwa menurut
urutan waktu kejadiannya. Kronik berupa catatan yang ditulis oleh para musafir, pendeta, dan
pujangga, mereka biasanya menulis tentang peristiwa, kejadian, hal-hal yang menarik perhatian
dan mengesankan yang mereka pernah temui disuatu tempat pada waktu tertentu.
Ada juga pendeta Tiongkok yang berdatangan untuk berbagai kepentingan. Kronik mulai
banyak ditulis ketika tiongkok diperintah oleh seejumlah dinasti, seperti dinasti Chou, Qin, Tang,
dan Ming. Banyak juga kronik yang ditulis oleh para pendeta dan musafir dari India. Dari kronik
yang mereka tuliskan, kita dapat memiliki gambaran tentang kondisi masyarakat pada suatu
tempat dan batasan waktu tertentu. Akan tetapi untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas
kita membutuhkan sumber lain agar dapat mendukung kebenaran dari kronik tersebut.
Kata sinkronik berasal dari bahasa Yunani, yaitu syn yang berarti "dengan", dan chronoss
yang berarti "waktu" Adapun dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, sinkronik diartikan sebagai
segala sesuatu yang bersangkutan dengan peristiwa yang terjadi pada suatu masa. Kajian sejarah
secara sinkronik artinya mempelajari peristiwa sejarah dengan segala aspeknya pada masa atau
waktu tertentu secara mendalam.
Secara umum, sinkronik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1. Mengkaji peristiwa sejarah yang terjadi pada masa tertentu.
2. Menitikberatkan kajian peristiwa pada pola-pola, gejala, dan karakter.
3. Bersifat horizontal.
4. Tidak ada konsep perbandingan.
5. Cakupan kajian lebih sempit dari diakronik.
6. Kajiannya sistematis.
7. Sifat kajian mendalam.
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa sinkronik dalam sejarah adalah kajian yang lebih
menitikberatkan pada penelitian gejala-gejala yang meluas dari sebuah peristiwa, tetapi dengan
waktu yang terbatas. Sebagai contoh, seorang sejarawan ingin menyusun sejarah perekonomian
bangsa Indonesia pada zaman Jepang. Hal yang akan dia lakukan adalah meneliti gejala atäu
fenomena perkembangan kehidupan ekonomi bangsa Indonesia yang terjadl pada masa
pendudukan Jepang itu saja. Tidak ada tulisan yang membandingkan dengan kondisi ekonomi
masa pendudukan Jepang di tempat lain. Jika menerapkan konsep sinkronik, sejarawan tersebut
hanya akan mengamati semua yang terkait dengan masalah perekanomian tersebut secara
mendalam dan terstruktur.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari seluruh pengertian yang telah dituliskan di atas, dapat disimpulkan bahwa sejarah
adalah kumpulan peristiwa atau kejadian pada masa lalu, baik atas kehendak alam ataupun
manusia yang memiliki batasan tempat dan waktu. Sejarah memiliki tiga unsur penting, yaitu
manusi sebagai pelaku, ruang sebagai unsur yang memberikan gambaran peristiwa itu terjadi,
sedangkan waktu memberikan batasan tempo pada setiap peristiwa yang terjadi.
Dalam mempelajari sejarah, ada tiga cara berpikir yang harus dilakukan. Yang pertama
cara berpikir kronologi, yang mengharuskan dalam mempelajari sejarah harus sesuai urutan
waktu. Kedua cara berpikir diakronik, yang mengharuskan ketika kita mempelajari sejarah harus
melampaui atau melintasi batasan waktu. Dan yang terakhir cara berpikir sinkronik, yang
mengharuskan kita berpikir jika suatu peristiwa terjadi ada kemungkinan memiliki hubungan
dengan peristiwa lainnya dalam satu masa yang berkesinambungan.
Saran
Sebagai pelajar, atau bahkan sebagai warga Negara yang baik. Sudah semestinya untuk
mempelajari atau setidaknya paham akan sejarah dari negaranya sendiri. Tidak hanya untuk
sekedar menghormati pengorbanan para pahlawan, akan tetapi agar kita sebagai Bangsa
Indonesia tidak lupa akan identitasnya dan selalu bangga telah lahir sebagai Warga Negara
Indonesia.