“AKAD’”
Makalah ini disusun sebagai salah satu tugas pada mata kuliah Fiqih Mu’amalah
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah yang telah melimpahkan rahmat nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “Akad” sebagai pemenuhan tugas pada mata kuliah Fiqih
Muamalah, akad merupakan hal terpenting dalam kegiatan bermuamalah dalam kehidupan
masyarakat dengan tujuan memenuhi kebutuhan dan keperluannya,yang tidak dapat
dipenuhinya tanpa bantuan dan jasa orang lain.
Sehingga dikatakan bahwa akad merupakan sarana sosial yang mendukung manusia
sebagai mahluk sosial.
besar harapan kami, semoga makalah yang kami susun ini dapat menjadi sumber
pengetahuan, dan penambah wawasan tentang ilmu fiqih khususnya dalam hal bermuamalah.
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................ii
.........................................................................................................................................................
DAFTAR ISI...............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................2
.
A. Pengertian Akad..................................................................................................................2
B. Prinsip-Prinsip Akad ..........................................................................................................2
C. Macam-Macam Akad..........................................................................................................3
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................6
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam masalah muamalah yang berkaitan dengan banyak aktivitas dalam kehidupan
sehari-hari. Cangkupan muamalah sangat luas, baik bersifat perorangan maupun yang
bersifat umum, seperti peradilan, hukum pidana, penikahan, perikatan kontrak dan lain
sebagainya. Dalam bermuamalah terutama dalam bidang ekonomi kan sering ditemukan
perjanjian atau disebut dengan akad.
Di dalam makalah ini kami akan membahas tentang akad yang merupakan aspek
terpenting dalam hal muamalah, demi tercapai nya tujuan dari suatu kegiatan muamalah,
maka memahami tata cara pelaksanaan akad merupakan hal yang penting.
RUMUSAN MASALAH
A. Pengertian Akad
Kata akad berasal dari kata bahasa Arab al-`aqd yang secara etimologi berarti
perikatan, perjanjian, dan pemufakatan (al-ittifaq) . Secara terminologi fiqh, akad
didefinisikan dengan:
“pertalian ijab (pernyataan meakukan ikatan) dan kabul (pernyataan penerimaan ikatan)
sesuai dengan kehendak syariat yang berpengaru kepada objek perikatan”
1
Lihat Nasrun Haroen, Op. cit. , hlm. 97.
2
Hasbi Ash Shiddieqy, Op. cit.,hlm. 21.
3
Lihat Hendi Suhendi, Op. cit., hlm. 46.
2
B. Prinsip-Prinsip Akad
Kata prinsip dapat disamakan dengan kata asas,yang diambil dari kata bahasa
Arab asasun yang berarti dasar, basis dan fondasi. Sedangkan secara terminologi
asas adalah dasar atau sesuatu yang menjadi tumpuan berpikir atau berpendapat4.
Adapun asas atau prinsip akad adalah sebagai berikut:
3
5. Asas Kejujuran dan Kebenaran (Mabda` al-Shidq)
Kejujuran merupakan pondasi tegaknya kebenaran,dan juga
merupakan prinsip akad dalam islam berdasar pada firman allah:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada
Allah dan katakanlah perkataan yang benar”.(Qs,Al-Ahzab [33]:70)
4
Kemashlahatan yang dimaksud adalah utuk melindungi lima kepentingan
pokok manusia yaitu melindung agama, jiwa raga, akal pikiran, martabat diri
dan keluarga, serta harta kekayaan. 7
C. Macam-Macam Akad
Para ulama fiqh mengemukakan bahwa akad itu dapat dibagi dilihat dari
beberapa segi. Jika dilihat dari segi keabsahannya menurut syara` akad terbagi dua
8
yaitu:
1. Akad Shahih
Ialah akad yang telah memenuhi rukun-rukun dan syarat-syaratnya.Hukum dari
akad sahih ini adalah berlakunya seluruh akibat hukum yang ditimbulkan akad
itu dan mengikat pihak pihak yang berakad. Akad shahih ini dibagi lagi oleh
ulama Hanafiyah da malikiyah menjadi dua macam yaitu:
a.Akad nafiz
Ialah akad yang dilangsungkan dengan memenuhi rukun dan syaratnya, dan
tidak ada penghalang untuk melaksanakannya.
b.Akad mawquf
Ialah akad yang dilakukan oleh seseorang yang cuk bertindak hukum, tetapi
dia tidak memiliki kekuasaan untuk melaksanakan dan melangsungkan akad,
seperti akad yang dilangsungkan oleh anak kecil yang mumayyiz.
7
Yulianti, Asas-Asas….,h,98-99.
8
Wahbah al-Zuhaily, Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, (Beirut: Dar al-Fikr, 1984), jilid IV, hlm/240.
5
Ditinjau dari segi penamaannya , para ulama fiqh membagi nya kedalam dua
macam, yaitu:
1. Al-`Uqud al-musamma
Yaitu akad yang ditentukan namanya oleh syara` serta dijelaskan hukumnya
seperti jual beli, sewa menyewa, perserikatan, hibah, al-wakalah, wakaf, al-
hiwalah,al-ji`alah, wasiat dan perkawinan
2. Al-`Uqud ghair al-musamma
Ialah akad-akad yang penamaan nya di lakukan oleh masyarakat sesuai dengan
keperluan mereka di sepanjang zaman dan tempat seperti al-istishna`,dan bai`
al-wafa.
Para ulama fiqh menyatakan bahwa suatu akad dapat berakhir apabila:
1. Berakhirnya masa berlaku akad itu, apabila akad itu mempunyai tenggang
waktu.
2. Dibatalkan oleh pihak yang berakad, apabila akad itu sifatnya tidak mengikat.
3. Dalam akad yang bersifat mengikat akaditu dapat berakhir apabila:
a. jual beli itu fasad, seperti terdapat unsur tipuan slah satu rukun atau syarat
nya tidak terpenuhi.
b. berlakunya khiyar syarat, aib, atau rukyat.
c. akad itu tidak dilaksanakan oleh salah satu pihak.
d. tercapai nya akad itu sampai sempurna.
4. Salah satu pihak yang berakad meninggal dunia, dalam hubungan ini para ulama
fiqih menyatakan bahwa tak semua hubungan akad otomatis batal dengan
meninggalnya salah satu pihak yang berakad, diantaranya akad sewa-menyewa,
al-rahn,al-kafalah, al-syirkah, al-wakalah, dan al-muzara`ah.
Akad juga akan berakhir ba`l al-fudhul (suatu bentuk jual beli yang keabsahan
nya tergantung orang lain) apabila tidak mendapatkan persetujuan dari pemilik
modal.
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
akad berasal dari kata bahasa Arab al-`aqd yang secara etimologi berarti perikatan,
perjanjian, dan pemufakatan (al-ittifaq) . Secara terminologi fiqh, akad didefinisikan
dengan:
“pertalian ijab (pernyataan meakukan ikatan) dan kabul (pernyataan
penerimaan ikatan) sesuai dengan kehendak syariat yang berpengaru
kepada objek perikatan”
Misalnya kesepakatan melakukan transaksi riba, menipu orang lain, atau merampas
harta kekayaan orang lain.
B. Saran
Makalah ini masihlah memiliki banyak kekurangan,kami berharap semoga apa yang
telah kami susun didalam makalah ini dapat menjadi penambah pengetahuan bagi para
pembaca sekalian dalam memahami konsep muamalah khususnya dalam hal akad.
7
DAFAR PUSTAKA
Al-Qur`an al-Karim.
Departement Pendidikan Nasional, Kampus Besar Bahasa Indonesia, edisi ke-3. (Jakarta:
Balai Pustaka, 2002),
Quraish Shihab, Membumikan Al Qur`an, Fungsi dan Peran Wahyu dalam Kehidupan
Masyarakat, (Bandung : Mizan , 2013)
Imam Nakha`i dan Moh. Asra Ma`sum, Mengenal Qawa`id Fiqhiyyah, (Situbondo: Ibrahimy
Press, 2011)
al-Zuhaily, Wahbah, prof., Dr., Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuh, (Beirut: Dar al-Fikr, 1984),
jilid IV.
Haroen, Nasrun, Dr., M.A., H., Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama. 2007 . Cet.
Ke-2
Ash Shiddieqy, Hasbi, Pengantar Fiqh Muamalah, Jakarta: Bulan Bintang. 1984.
Suhendi, Hendi, M.si., Dr,. H. Fiqh Muamulah, Dr., MSi., H., Jakarta: PT.Raja Grafindo
Persada. 2005.
Prof.dr., H., Abdullah Rahman Ghazaly, M.A.dan Drs. H. Ghufron Ihsani, M,A. dan Drs.
Sapiudin Shidiq,M.A. Fiqh Muamalat, Cet, 1., Jakarta: Prenamedia Group.,2010.