1 PB
1 PB
78-95
ABSTRAK
Monitoring dan evaluasi komunikasi merupakan bagian penting dari manajemen komunikasi Humas
Pemerintah dalam menyampaikan informasi pada masyarakat. Humas Pemerintah pada dasarnya sebagai
manajemen dan supaya organisasi bisa beradaptasi, berubah atau memelihara lingkungan supaya sejalan
dengan target tujuan organisasi. Terutama yang berkenaan dengan wabah hoaks yang hingga saat ini geliatnya
masih ada. Digunakannya YouTube sebagai salah satu pilihan dan saluran penyampai informasi adalah tepat
mengingat YouTube menduduki peringkat terbanyak di media online Indonesia. Hal ini didukung oleh data
baik dari dalam bentuk peneletian literatur maupun survey. Banyaknya pengguna YouTube tidak serta merta
berimbas pada salah satu video anti hoaks yang diunggah Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik
(Ditjen IKP) lewat akun resminya. Fokus dari penelitian ini ingin mengetahui bagaimana proses kerja Ditjen
IKP dalam menentukan pemilihan media sosial, dan bagaimana respons masyarakat terhadap pilihan video
tersebut. Penelitian ini menggunakan deskriptif kualitatif dan teori sistem, teori sistem memandang bahwa
komunikasi yang dilakukan Humas terjadi dalam suatu sistem yang saling berhubungan dan berpengaruh.
teknik pengumpulan data dengan melakukan wawancara mendalam terhadap beberapa informan serta teknik
youtube analytics. Berdasarkan hasil penelitian, pada dasarnya Ditjen IKP sebagai humas pemerintah telah
melaksanakan sesuai dengan prosedur manajemen komunikasi, tepat menjatuhkan pilihan pada Youtube dan
tepat memilih judul yang aktual. Namun dalam implementasinya masih kurang optimal yang disebabkan
karena kualitas unggahan yang kurang menarik, sehingga ini berakibat pada minimnya jumlah viewers
maupun subscribers yang menjadi kendala terhadap informasi yang ingin disampaikan pada masyarakat.
Monitoring and evaluating of communication is an important part of the management of Government Public
Relations communication in conveying information to the public. Government PR is basically as management
and so that the organization can adapt, change, or maintain the environment so that it is in line with the goals of
the organization. Especially with regard to the hoax outbreak which until now still stretching. Using YouTube
as an option and an information channel is appropriate considering YouTube ranks the most in online media
in Indonesia. This is supported by data both in the form of literature research and surveys. A large number
of YouTube users do not necessarily affect one of the anti-hoaks videos uploaded by the Directorate General
of IKP through its official account. The focus of this research is to find out how the Directorate General of
IKP’s work processes in determining social media selection, and how the community’s response to the video
choice. This study uses descriptive qualitative and system theory, system theory views that communication
by PR occurs in a system that is interconnected and influential. data collection techniques by conducting in-
depth interviews with several informants and youtube analytics techniques. Based on the research results,
basically the Directorate General of IKP as government public relations has carried out in accordance with
communication management procedures, the right to choose YouTube, and the right to choose the actual title.
However, the implementation is still less than optimal due to the unattractive upload quality.
Korespondensi: Kurniati Muhajirin, S.Sos.I. Universitas Islam Negeri Sunan Ampel. Jl. Ahmad Yani No.117,
Jemur Wonosari, Kec. Wonocolo, Surabaya, Jawa Timur 60237. Email: kurniamuhajirin16@gmail.com
Evaluasi responsive untuk melihat sejauh secara kelompok / organisasi yang tidak dapat
tujuan besar yang ingin diharapkan dapat Hoaks adalah sebuah fenomena yang
tercapai. Dengan semangat kebebasan dalam tersebar melalui informasi yang tersebar luas
dapat memilih dan memilah beragam media tidak adanya lesensi itu karena belum ada
sosial yang dapat menjadi saluran untuk bukti kuat terjadinya suatu fenomena tersebut.
mengirim dan menerima informasi bagi Membedakan berita yang fakta dan tidak
masyarakat luas, tidak hanya publik internal sangatlah sulit karena semua orang berlomba
(yang berada dalam struktur pemerintahan) untuk mengirimkan informasi tersebut supaya
namun juga publik eksternal (R Kriyantono, dianggap orang yang pertama memviralkan
Teknologi komunikasi dan informasi kepada 1.146 responden, atau setara dengan
berkembang mengikuti perkembangan zaman 44,3% sering menerima berita hoaks setiap hari
dengan adanya beragam media termasuk dan 17,2% menerima berita hoaks lebih dari
media online. Kemudahan serta efisiensi yang 1 kali perhari. Media menjadi arus utama dan
ditawarkan media online dalam penggunaannya terpercaya sebagai media tetapi tidak menutup
menjadikan media ini menjadi wadah kemungkinan terhindar dari penyebaran hoaks
penyebaran informasi yang sangat berpengaruh (Hasil Survey Wabah HOAX Nasional 2017).
Media online tidak hanya mengubah cara dalam penyebaran berita hoaks, yang terinci
penyampaian informasi tetapi juga mengubah sebagai berikut; Radio, 1,20%, media cetak
cara masyarakat mengkonsumsi informasi 5% dan televisi 8,70%. Tidak hanya sebagai
tersebut. Saat ini penyebaran informasi atau arus utama media, tetapi hoaks sangat banyak
berita melalui media online tidak hanya beredar di masyarakat melalui media online.
dilakukan oleh situs berita yang sudah Hasil penelitian Mastel mengungkapkan bahwa
dikenal oleh masyarakat, namun oleh siapa saluran yang paling sering dilakukan untuk
saja pengguna internet dapat berperan dalam penyebaran hoaks adalah situs web dengan
penyebaran suatu informasi. Sayangnya banyak persentase 34,90%, media chatting dengan
informasi atau berita tersebar secara independen, presentase 62,80%, dan media sosial dengan
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95 81
presentase 92,40% . Dari data yang dipaparkan di Dunia Maya”. Internet dipandang sebagai
oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika dunia dalam bentuk lain (maya) karena hampir
sebanyak 800 ribu situs di Indonesia sudah seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di
terdeteksi sebagai penyalur berita hoaks dan internet, misalnya, bisnis, hiburan, olahraga,
ujaran kebencian (Hasil Survey Wabah HOAX politik, dan lain sebagainya (Rachman, 2017).
Kemunculannya semakin banyak pada saat Pertama, penelitian Ericsson yang khusus
Dewan Pers Indonesia menilai hoaks telah meneliti pergeseran perilaku dimana teknologi
memasuki tahap serius. Apalagi hoaks memiliki justru mengikuti gaya hidup masyarakat
rentang yang sangat luas, mulai dari yang satir milineal. Survey ini menggunakan 4000
untuk menyindir sampai yang dipublikasikan responden yang tersebar pada 24 negara.
melalui berbagai channel informasi. Mulanya Kedua, perubahan gaya hidup yang dimaksud
masyarakat mencari suatu fakta melalui media adalah streaming native (layanan streaming
mainstream, tetapi saat ini hoaks telah masuk video), menghabiskan waktu 3 jam/hari di
ke dalam lingkup lain di media sosial dan depan perangkat mobile, mengandalkan media
teradopsi secara bebas di media mainstream sosial dalam mencari informasi, apalagi bila
Masyarakat saat ini, baik generasi milenial peristiwa pemboman, maka konsumsi mereka
maupun generasi sebelumnya yang sudah terhadap streaming video mencapai 3 kali lipat
‘melek’ digital banyak berinteraksi dengan (Fitra Nurani, 2019). Ketiga, adalah penelitian
jejaring internet, seperti jejaring sosial (social dari Norton Cyber Security yang mengeluarkan
networking), surat elektronik (e-mail), bank Insight Report November 2016. Menurut
internet (e-banking), maupun buku internet Director Asia Consumer Business Norton by
(e-book) yang dianggap lebih simpel, praktis Symantec Chee Choon Hong, bahwa perubahan
Hampir semua bidang kehidupan tidak daring yang mengendur yang justru membuka
terlepas dari internet. Pendapat ini sesuai dengan ancaman siber bagi pengguna internet. Terdapat
penelitian R.F Rahman dalam review buku yang 28% pengguna tidak mengenali jenis malware
berjudul “Menelaah Riuh Budaya Masyarakat yang dapat meretas akun email dan 20%
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
82 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95
pengguna membagi kata sandi dengan senang tersebut, terkecuali beberapa informasi yang
hati. Hal ini berdasarkan penelitian yang bersifat rahasia dan terbatas sebagai bentuk
dilakukan secara daring pada 20.907 responden perlindungan terhadap kepentingan yang lebih
Infografis Indonesia menyimpulkan bahwa usia Kata hoaks itu sangat populer dalam
milenial di Indonesia, sebanyak 80 juta orang media sosial yang bisa memberikan suatu
dengan rentang kelahiran dari tahun 1976- dampak yang menimbulkan keprihatinan
2001. Perilaku Milenial rata-rata mengalihkan kepada masyarakat. Telah banyak upaya dan
perhatiannya dari berbagai kegiatan, seperti di usaha yang dilakukan oleh pemerintah dalam
laptop, handphone dan televisi kurang lebih memerangi tersebarannya berita hoaks, akan
27 kali/jamnya. Angka tersebut meningkat tetapi berbagai masalah hoaks seakan tetap
dari 17 kali dari generasi sebelumnya. Dalam menjadi pertikaian antarsuku, agama, dan ras,
bidang pekerjaan, milenial lebih memiliki seperti yang terjadi saat ini misalnya pertikaian
pada pekerjaan bermanfaat dari pada fee yang antara etnis Jawa dan Papua yang dipicu karena
besar. Dalam dunia hiburan, rata-rata milenial adanya berita yang tidak benar dan belum
menikmati 18 jam/hari hanya untuk menonton dilakukannya olah lapangan tentang kejadian
film, game online, atau hanya menonton berita yang sebenarnya sehingga menjadikan kedua
adalah informasi yang dihasilkan, disimpan, utilitas untuk beberapa konsumen, tetapi
dikelola, dikirim, dan/atau diterima oleh juga membebankan biaya pribadi dan sosial
suatu badan publik yang berkaitan dengan dengan mempersulit konsumen untuk
badan publik lainnya sesuai dengan Undang- menyimpulkan calon pemilih mana yang
Undang tentang keterbukaan informasi mereka sukai (Allcott & Gentzkow, 2017).
publik serta informasi lain yang berkaitan Kelompok manusia yang memanfaatkan
dengan kepentingan publik. Dari hal di atas hoaks tidak segan dengan hanya berkampanye
dapat dipahami bahwa setiap orang memiliki negatif tapi juga berkampanye hitam.
kesempatan yang sama dalam mendapatkan hak Secara legal, kampanye negatif tidak
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95 83
masyarakat tentang sisi kekurangan dari para survey Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
kandidat. Selanjutnya, hoaks juga berpotensi Indonesia (APJII) pada tahun 2012 bahwa
disini, bukan hanya pembangunan secara fisik lalu pada tahun 2013 meningkat menjadi 82
(infrastruktur) namun juga pembangunan secara juta orang (Asosiasi Penyelenggara Jasa
non fisik, seperti: pengembangan sumber daya Internet Indonesia, 2020). Survey APJII
manusia baik secara skill maupun intelektual, 2017 memaparkan bahwa pengguna intenet
kesejahteraan masyarakat hingga keadilan meningkat hingga 54,68% dari total penduduk
sosial bagi seluruh masyarakat (Hasil Survey Indonesia atau lebih dari 100 juta orang.
Sehubungan dengan banyaknya dapat menjadi peluang dan potensi yang dapat
yang justru menjadi rujukan mayarakat, Latar belakang masalah berawal dari Video
Kementerian Komunikasi dan Informasi ‘Deklarasi Anti Hoaks” yang diunggah oleh
memblokir 11 situs yang diputuskan memiliki subscriber dan penontonnya tergolong sedikit,
kandungan bernuansa negatif dan ujaran serta meski demikian hal tersebut membuka jalan
ajakan kebencian. Kesebelas situs itu adalah: kepada khalayak luas untuk mengakses
voa-islam.com; nahimunkar.com; kiblat. video tersebut dan tentunya hal itu tetap akan
Hal tersebut bertujuan agar masyarakat Ditjen IKP menyatakan bahwa youtube adalah
terhindar dari pemberitaan-pemberitaan hoaks media sosial yang paling diminati masyarakat
serta dalam rangka menyampaikan informasi tidak dapat memberikan dorongan lebih pada
yang validitasnya terpercaya. Upaya seperti pengguna internet untuk menonton, ataupun
ini terus dilakukan secara berkesinambungan memberi komentar, meskipun ada argumentasi
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
84 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95
yang menyatakan bahwa saat ini ditemukan menyampaikan pesan atau informasi terlebih
mesin atau alat yang dapat meningkatkan kepada para generasi muda yang banyak
jumlah follower secara instan. Tetap saja jumlah menggunakan media sosial ini sebagai tempat
viewers maupun subscribers menjadi salah satu mencari informasi dan berita (Pratama &
Penelitian ini berangkat dari penelitian umum media sosial yang digunakan oleh
sebelumnya yang dilakukan oleh Ekky Dwi Kemenkominfo, maka fokus dari penelitian ini
Pratama yang berjudul “Strategi Komunikasi adalah Ditjen IKP Kemenkominfo dan media
Kominfo dalam Menghadapi Fenomena sosial yang digunakan yaitu channel youtube
memaparkan bahwa dalam konteks menghadapi Hoaks. Monitoring dan evaluasi komunikasi
fenomena penyebaran ujaran ini media yang merupakan bagian dari manajemen komunikasi
digunakan sebagai sarana penyebaran pesan untuk itu kami juga tertarik untuk mengetahui
oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi bagaimana proses kerja Ditjen IKP dalam
adalah media online, media sosial dan media menentukan pemilihan media sosial, hingga
konvensional mengadaptasi pendekatan media timbul keinginan lebih jauh untuk mengetahui
convergence, karena target sasaran pesan yang bagaimana respon masyarakat terhadap pilihan
akan disampaikan sangat banyak dan luas maka video tersebut. Monitoring dan evaluasi
penggunaan berbagai bentuk media untuk pada humas pemerintah dalam memilih dan
menyampaikan pesan menjadi sangat relevan. menggunakan channel youtube dengan gugahan
Pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo videonya yang berjudul “Deklarasi Anti Hoaks”.
menggunakan berbagai media baik online Pada akhirnya hasil dari penelitian ini menjadi
maupun konvensional yang berskala nasional masukan positif bagi pemerintah khususnya
maupun lokal untuk menyampaikan pesan dan Ditjen IKP dan bagi masyarakat secara luas
informasi kepada publik, seperti menggunakan mengingat fenomena hoaks masih berpotensi
nasional, portal berita nasional dan begitu Penelitian lain juga mengungkapkan
pula dengan media lokal. Selain menggunakan gencarnya penyebaran berita bohong semakin
memanfaatkan media sosial sebagai sarana bahwa banyak menerima hoax yang melebih
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95 85
kadarnya yaitu lebih dari satu kali per hari. Penggunaan teori dalam penelitian ini
Dalam hal ini media sosial ada media yang adalah teori sistem komunikasi Humas / Public
paling banyak digemari dalam melakukan Relations (PR). Teori ini diadopsi dari teori
penyebaran hoaks. Keraguan masyarakat sistem sosial di mana humas dalam beraktifitas
dalam menerima berita dan informasi karena pasti melibatkan masyarakat disekitarnya baik
adanya fenomena hoaks yang terjadi di negara dalam hal budaya, ekonomi maupun politik.
Indonesia. Pemanfaatan ini digunakan oleh Menurut Owens, teori sistem mempunyai dua
kelompok yang tidak bertanggungjawab untuk konsep dasar yaitu yang pertama adalah konsep
meluncurkan fitnah dan kebencian kepada subsistem yang melihat hubungan antar bagian
Penelitian ini akan meneliti interaksi dan kedua adalah hubungan yang saling berkaitan,
komunikasi yang tercipta dengan dinamis maksudnya adalah tiap bagian merupakan
dari kelompok yang mengirim atau menerima kumpulan yang tiap subnya mempunyai
pesan hoaks yaitu mereka yang tidak senang keterkaitan. Teori ini digunakan untuk
dengan pemerintah. Orang yang menerima menganalisa alur proses humas pemerintah
pesan adalah pihak tidak terima dengan kinerja dalam hal ini adalah Ditjen IKP Kominfo
pemerintah dengan bantahan hoaks sebagai sebagai sub bagian dari Kemenkominfo
lebih tertuju pada motif politik dan hal ini Teori sistem komunikasi humas, menurut
sangat kental di dalam kasus hoaks dan lebih Kriyanto adalah teori sistem yang memandang
yang sedang memimpin atau secara garis terjadi dalam suatu sistem saling terhubung
besar untuk menggagalkan Ahok mencalonkan dan saling terpengaruh, komunikasi ini
gubernur DKI Jakarta. Tersebarnya hoaks yang penting bagi lancarnya operasional seluruh
bertubi-tubi digunakan di media sosial dapat sistem operasional seluruh sistem organisasi,
berita adalah benar. Terdapat tiga pendekatan elemen dalam bentuk koordinasi dan terjalin
penting dalam memerangi penyaluran hoaks kerja sama sehingga bisa menjaga stabilitas
di lingkungan masyarakat yaitu pendekatan sistem. Dengan kata lain, menurut teori sistem,
kualitatif. Prosedur penelitian yang ditetapkan dan mencipatkan pola, mendapatkan hal
dalam penelitian ini yaitu yang menghasilkan yang penting sehingga bisa dipelajari, dan
data deskriptif yaitu perkataan, tulisan serta menghilangkan hal yang salah serta tidak boleh
perilaku perlu diamati dari manusia yang diceritakan kepada orang lain (Moleong, 2013).
menjadi objek dari segala sesuatu. Penelitian Definisi di atas didasari sebuah kesimpulan
dilakukan dengan melakukan pendekatan bahwa langkah pertama dari analisis data
pada pengalaman subjektif dari berbagai adalah mengumpulkan fakta, data yang ada,
jenis dan tipe subjek yang ditemui, sehingga serta menyusun secara lengkap, selanjutnya
langsung kepada subjek penelitian. teknik yang dapat dilakukan dengan dua cara,
Penelitian ini hanya dilakukan terhadap yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
Ditjen IKP Kominfo yang memiliki fungsi dan diperoleh dari wawancara para informan yang
tugas antara lain, memonitoring dan pemilihan berkompeten dibidangnya untuk membahas
agenda prioritas pemerintah, mengelola konten respon terkait video ‘Deklarasi Anti Hoaks’
dan perencanaan media komunikasi publik. Di yang ditonton lewat channel youtube. Peneliti
era yang sudah terbuka dan arus informasi yang mengirimkan para informan link untuk dilihat
semakin mudah diakses, Humas Pemerintah kemudian peneliti melakukan wawancara yang
dihadapkan pada kondisi persaingan dalam pertanyaannya sudah disusun terkait dengan
memberikan informasi dalam bentuk pesan penelitian ini. Informan yang dipilih harus
yang menarik dan mudah diterima sesuai memiliki kriteria yang mumpuni, berprofesi
segmen masyarakat yang dituju. Penelitian sebagai mahasiswa dan influencer serta
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95 87
memiliki kepedulian dan pemerhati terhadap Objek dalam penelitian ini adalah
perkembangan hoaks saat ini. video deklarasi hoaks yang diunggah oleh
Teknik youtube analytics merupakan bagian reuploader. Video deklarasi anti hoaks ini
dari alat analisis media sosial (Social Media menginformasikan sekaligus mengedukasi
Analytics Tools) memiliki indikator dalam masyarakat luas mengenai tindakan untuk
pengukuran youtube di media sosial. Elemen lebih peduli terhadap berita yang beredar luas
dari indikator tersebut meliputi, jangkauan pesan di tengah masyarakat. Video ini menghimbau
untuk mengukur seberapa jauh jangkauan pesan masyarakat untuk menyaring setiap berita yang
mencapai khalayaknya, antara lain jumlah tautan mereka terima. Sumber data di klasifikasikan
(link) yang merujuk pesan yang disampaikan, menjadi tiga bagian, yaitu sumber data yang
frekuensi dan lalu-lintas percakapan untuk berupa orang (person), sumber data yang
mengukur frekuensi (kuantitas), pengaruh berupa tempat atau benda (place), dan sumber
percakapan digunakan sejumlah tolok ukur, data berupa simbol (paper), yang cocok untuk
unsur yang perlu diperhatikan untuk mengukur penelitian ini didapat dari kalangan milenial
pengaruh dampak media sosial adalah yang notabene lebih aktif menggunakan media
banyaknya diskusi mengenai isi atau pesan sosial dan juga bertindak sebagai influencer
tertentu yang disampaikan seperti komentar, yang memberikan pengaruh terhadap followers
dan efek penyebarluasan informasi (komunikasi mereka, dan juga dari hasil kegiatan penelitian
viral); misalnya, melalui re-tweet, sharing, dan yang dilakukan oleh peneliti. Bagaimana
tagging percakapan. Alat ini digunakan untuk mereka melihat dan menaggapi konten video
menentukan keberhasilan pemanfaatan media yang dibuat oleh Ditjen IKP Kemenkominfo.
ke situs, dan tingkat keterlibatan (engagement) pengumpulan data dapat dilakukan dengan
Selain data primer, penelitian ini juga kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan
menggunakan data sekunder sebagai penunjang dari keempatnya. Analisis data dilakukan
data primer. Dalam penelitian ini data sekunder dengan cara coding data berdasarkan kategori
diperoleh dari berbagai sumber literature, baik penelitian yang dicari. Hasil pengumpulan data
yang berasal dari media online maupun media tersebut kemudian dianalisis secara deskriptif.
mainstream serta kajian pustaka dan jurnal. Triangulasi juga dilakukan dalam penelitian
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
88 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95
ini untuk memperkaya hasil analisis dengan harus diimplementasikan dalam cara-cara yang
mengkomparasikan hasil penelitian dengan telah diatur dalam perencanaan (direncanakan
konsep dan teori-teori serta hasil penelitian- semula). Tahap terahkir adalah unsur anggaran
penelitian yang sebelumnya pernah dilakukan. (budget) yang harus direncanakan agar terwujud
Indikator kinerja kunci dari sub urusan di sini adalah Ditjen IKP yang mempunyai
pengelolaan konten dan perencanaan media dalam menyampaikan informasi dan memberi
tujuan dalam penyusunan strategi komunikasi peringatan agar waspada akan akibat atau
menetapkan materi pesan, d) menentukan media 2017 memaparkan bahwa bentuk hoaks yang
dalam pengemasan konten, dan e) memproduksi paling banyak diterima masyarakat adalah
Manajemen memiliki beberapa tahapan, penyebarannya ada pada media sosial 92,40%
dimana di dalam tahapan tersebut tersimpan dan frekuensi waktu terbanyak adalah setiap hari
fungsi-fungsi manajemen. Tahap yang pertama sejumlah 44,30% (Mastel, 2017). Berdasarkan
adalah penetapan sebuah tujuan (objektif) indikator dan data survey yang ada, maka penulis
yang akan dicapai dalam sebuah kegiatan melalui penelitian ini mencoba menggali lebih
atau organisasi, tempat atau dimensi tertentu dalam bagaimana monitoring dan evaluasi yang
yang ingin tercapai dalam perencanaan dan dilakukan Ditjen IKP dengan fokusnya pada
diperhitungkan dengan baik oleh elemen-elemen alur proses ketika memutuskan memilih media
yang ada dalam manajemen suatu organisasi sosial youtube dan mengangkat judul bertema
tertentu. Tahap selanjutnya adalah strategi “apa anti hoaks sebagai bagian dari informasi dan
Perencanaan digunakan untuk mendapatkan berikut: rentang waktu video 3.25 detik,
sebuah target organisasi atau lembaga. viewers masih minim hanya 23 orang, komentar
Selanjutnya, action plan adalah kegiatan yang penonton tidak ada, thumb up 1 tidak ada
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95 89
thumb down, subscribe 3 orang, dan belum instutusi lain. Dalam hal fokus pembangunan,
ada yang membagikan video. Selanjutnya hasil pemerintah Indonesia berupaya agar kedaulatan
dari informan: Pertama, menurut Rio oliver pangan tercapai, energi tercukupi, sumber
pekerjaan MC atau presenter. Kedua, menurut daya maritim dan kelautan terkelola dengan
sosial. Ketiga, menurut Mada pekerjaan sebagai pembangunan di daerah perbatasan, pariwisata
content creator. Berdasarkan hasil dari di atas, dan industri meningkat, yang tentunya dilandasi
dapat ditarik kesimpulan, bahwa video yang dengan sumber daya manusia yang mumpuni
disajikan memang sangat kurang dilihat oleh (kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi).
pengguna Youtube hal itu karena sifatnya yang Selain renstra besar di atas, sebagai leading
informatif namun kurang atraktif, sehingga sektor, Kemenkominfo juga mempunyai tujuan
kesannya hanya menyampaikan sebuah sector yang memiliki fokus pada pembangunan
yang tertuang dalam nawacita dan agenda target strategis tentang sebuah pembangunan
masyarakat dan negara. Sistem organisasi kualitas layanan komunikasi dan informatika
namun saling berkaitan dengan instansi dan pemerintah sebagai wujud kehadiran negara
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
90 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95
dalam menyatakan kedaulatan dan pemerataan pandangan dalam pemikiran dan perasaan.
pembangunan. Tersedianya akses broadband Saluran menjadi jalur utama dalam melakukan
nasional, internet dan penyiaran digital yang kegiatan keorganisasian kepada khalayak.
merata dan terjangkau untuk meningkatkan Organisasi pada dasarnya berhubungan dengan
budaya, pertahanan, dan keamanan. khalayak humas terbagi atas khalayak internal,
Terselenggaranya tata kelola komunikasi dan seperti karyawan, organisasi buruh. Dan
informatika yang efisien, berdaya saing, dan khalayak eksternal, seperti, badan atau instansi
mental, reformasi birokrasi dan tata kelola fungsi mamajemen, humas berfungsi membantu
Kemenkominfo yang berintegritas, bersih, manajemen dalam menetapkan tujuan yang akan
Menurut Dominic humas harus memiliki diri dari lingkungan tidak diketahui iklimnya.
kaitan erat dengan opini publik, karena pada satu Rutinitas humas sebenarnya memberikan
sisi praktisi humas berusaha dan berupaya untuk saran evaluasi atas kegiatan dan manajemen
memengaruhi publik agar memberikan opini dalam sebuah organisasi, memiliki sebuah
yang positif bagi organisasi atau perusahaan program yang terencana dengan baik, mampu
(Morissan, 2008). Namun pada sisi lain humas mengorganisir dan mengarahkan dirinya untuk
melaporkan pada manajemen jika informasi itu pada PM No.1/2016 SOTK Kemkominfo,
memiliki pengaruh pada manajemen. Kemudian menjelaskan bahwa Ditjen IKP berada di bawah
humas harus memiliki kaitan erat dengan kementerian dan sejajar dengan Direktorat
selalu suka dangan kegiatan yang ada di Indonesia, Direktur Jenderal Sumber Daya dan
suatu perusahaan. Implementasi kerja humas Perangkat Pos dan Informatika (Ditjen SDPPI),
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95 91
Penyelenggaraan Pos dan Informatika (Ditjen tersebut di kalangan pengguna media sosial @
PPI) yang mempunyai tugas merumuskan serta kemkominfo dan @DJIKP selama Tahun 2017.
teknis di bidang penyelenggaraan pos dan melalui kanal di kalangan pengguna media
informatika, serta Inspektorat Jenderal. sosial yaitu Facebook, Twitter, Instagram dan
informatika sesuai Lampiran UU No. 23 tahun Hasil dari pelaksanaan survei ini
2014 tentang Pemerintahan Daerah, adalah diharapkan dapat menjadi potret kondisi terkini,
membantu presiden dalam menyelenggarakan Jumlah total populasi pengikut atau penyuka
pemerintahan negara. Salah satu fungsi dasar laman media sosial @kemkominfo dan @
sub urusan IKP, penyediaan informasi publik DJIKP adalah 921.877 orang, dengan tingkat
pemerintah daerah adalah perumusan kebijakan kepercayaan 95% dan margin error 2. Dalam
teknis pengelolaan informasi publik, monitoring survei ini didapatkan total sampel sebanyak
opini dan aspirasi publik, monitoring dan 2.855 responden yang dapat diolah. Dari 2.855
pengelolaan konten dan perencanaan media terhadap layanan informasi mengenai kebijakan
komunikasi publik, penguatan kapasitas sumber sisanya 19,79% menyatakan tidak puas atas
daya pengelola informasi publik. Selanjutnya informasi tentang kebijakan dan program
untuk memonitor lebih jauh, dibawah ini adalah prioritas pemerintah. Selain itu, berdasarkan
laporan yang berasal dari Pejabat Pengelola hasil survey masyarakat memperoleh informasi
Informasi dan Dokumentasi yang merupakan tentang program kebijakan pemerintah dominan
perintah dari pelaksanaan UU No,.14/2008 bersumber dari media online sebanyak 98,1%,
tentang Keterbukaan Informasi Publik. media sosial 96,8% dan televisi 93,7%.
Ditjen Informasi dan Komunikasi Publik Dari kelompok media cetak dan elektronik,
juga melakukan survei untuk mengidentifikasi media televisi dan surat kabar atau koran masih
informasi dan kebijakan pemerintah yang dominan digunakan oleh responden untuk
diketahui publik dan saluran komunikasi mengakses informasi tentang kebijakan dan
yang digunakan untuk mengakses informasi program prioritas pemerintah. Media online
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
92 Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95
dalam bentuk website atau portal dominan lalu yang menempatkan pemerintah Indonesia
digunakan untuk mengakses informasi publik. masuk kedalam 5 (lima) negara yang ada di
informasi kebijakan dan program prioritas siaran dilihat dari data pola aduan atau
pemerintah adalah media tatap muka yang data terkait dengan jumlah laporan yang
Alur kerja pengelolaan komunikasi publik bahwa 5.759 jumlah laporan yang ada
dengan adanya Inpres Nomor 9 Tahun 2015, disampaikan melalui saluran yang beragam.
Kemkominfo diharapkan dapat melaksanakan Ada tujuh jenis saluran yang digunakan pada
tugas dan fungsi koordinasi kehumasan periode Januari - Desember 2017. Email
pemerintah (Government Public Relations adalah sebuah fitur yang paling banyak
kepada masyarakat diharapkan dapat dilakukan (46,5%), kemudian twitter dengan presentase
dengan cepat, tepat, dan berkualitas baik. Selain pemakaian 1,467 (25,5%), facebook dengan
itu, penyusunan narasi tunggal sebagai agenda presentase pemakaian 572 (9,9%), sms dengan
setting akan memberikan informasi pemerintah presentase pemakaian 434 (7,5%), surat masuk
yang konsisten, sehingga terdapat informasi / tatap muka dengan presentase pemakaian
yang berimbang terhadap kinerja pemerintah 303 (5,2%), instagram dengan presentase
sebagai perimbangan opini yang dibentuk oleh pemakaian 170 (2,9%), dan telepon sebanyak
arus pemberitaan media yang cenderung kritis 15 (0,2%). Data yang berbentuk apresiasi baik
kepercayaan publik kepada pemerintah. Hal merupakan elemen dari manajemen komunikasi
tersebut tercermin dalam release terbaru dari yang mengantarkan suatu program atau kegiatan
Edelman Trust Barometer tahun 2018 dimana mencapai tujuan. Monitoring dapat memantau
tingkat kepercayaan publik terhadap pemerintah bila ada perubahan merupakan sebuah proses
Indonesia mendapatkan skor yang tinggi yaitu yang rutin dari pengumpulan dan pengukuran
73. Terdapat kenaikan 2 poin dari skor tahun data untuk kemajuan suatu program atau
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95 93
kegiatan secara objektif. Monitoring bertugas manusia dan anggaran dalam hal ini adalah
menyediakan data dasar untuk menjawab pegawai internal yang berada di lingkup Ditjen
permasalahan yang timbul, sedangkan evaluasi IKP dalam mengevaluasi beberapa video di
adalah menyusun dan memposisikan data-data youtube ketika jumlah viewersnya minim.
tersebut dapat digunakan secara optimal dan Menambah jumlah pegawai dan membuat
diharapkan memberi nilai lebih pada perubahan konten menarik memerlukan biaya lebih dan hal
baru. Monitoring dan evaluasi berjalan tersebut pasti berdampak pada APBN, sehingga
beriringan, karena tanpa monitoring, evaluasi keputusan menambah pegawai dan anggaran
data dasar untuk dilakukan analisis, yang justru Perangkat infrastruktur yang masih terus
Dengan melihat data di atas, bahwa media informasi yang sangat kuat, lebih cepat
sosial memiliki nilai persentase yang paling berkembang belum dapat terbendung seluruhnya
tinggi. Beberapa penelitian sebelumnya seperti oleh Ditjen IKP. Segmentasi target khalayak
APJII 2017, survey Hooutsuite 2019, hingga yang sangat beragam juga menimbulkan
Bimtek Ditjen IKP di Surabaya (MMC Kalteng- hambatan, terkait pengimplementasian strategi
pemerintahan ini masih kurang optimal. Hal penyajian akan semakin banyak iklan yang
tersebut disebabkan karena kualitas unggahan masuk, iklan di sini sangat dibutuhkan oleh
yang kurang menarik, sehingga ini berakibat instansi-instansi lain dalam mempromosikan
pada minimnya jumlah viewers maupun hasil pekerjaan mereka sehingga timbul etos
subscribers yang menjadi kendala terhadap dan semangat kerja yang sehat dan kompetitif.
Berdasarkan penelitian itu ditemukan Allcott, H., & Gentzkow, M. (2017). Social
Media and Fake News in the 2016 Election.
beberapa upaya perbaikan dan adaptasi teknis
Journal of Economic Perspectives,
yang dapat dilakukan untuk perbaikan unggahan 31(2), 211–236. https://doi.org/10.1257/
yaitu (1) perbaikan kualitas unggahan hal tersebut jep.31.2.211
Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet
dikarenakan keunggulan media sosial memiliki
Indonesia. (2020, June 2). Retrieved from
sirkulasi waktu yang singkat, sepersekiandetik Klik disini untuk download file survei
orang bisa menyerap informasi, maka konten APJII
Fitra Nurani, A. (2019, January 30). Survei
yang bermutu adalah konten menarik dan
Penggunaan Gadget, 79 Persen Milenial
singkat, (2) menghindari kesalahan dalam Buka Ponsel 1 Menit Setelah Bangun Tidur.
penulisan (spelling and grammar check), hal ini Retrieved from https://jatim.tribunnews.
com/2019/01/30/survei-penggunaan-
ini sangat menarik tetapi sederhana, akan tetapi
gadget-79-persen-milenial-buka-ponsel-1-
dapat menggaitkan kesan yang berkualitas dan menit-setelah-bangun-tidur
profesionalitas, haruslah yang relevan pada Hasil Survey Wabah HOAX Nasional 2017.
(2017, February 13). Retrieved from
hari itu, dan harus menghindari pembuatan
https://mastel.id/hasil-survey-wabah-hoax-
hashtag yang berlebihan dan tidak berfaedah, nasional-2017/
(3) memperbaiki engagement, pola pikir bahwa Huang, Y.-H. (2001). Values of Public
Relations: Effects on Organization-
konten hebat yang bisa memperbanyak viewers,
Public Relationships Mediating Conflict
likes, favorites, share, re-tweet, komentar, Resolution. Journal of Public Relations
balasan, dan apapun yang digunakan untuk Research, 13(4), 265–301. https://doi.
org/10.1207/S1532754XJPRR1304_01
memviralkan sebuah konten, dimana agar
Islami, N. (2017, Agustus). Duh! Kominfo Blokir
berhasil di media sosial, harus dapat menerima 6.000 Situs & Akun, Ini Penjelasannya.
fakta bahwa untuk mencapainya diperlukan Retrieved from https://kominfo.go.id/
content/detail/10440/duh-kominfo-blokir-
biaya (uang untuk beriklan dan meningkatkan
6000-situs-akun-ini-penjelasannya/0/
efektivitas kampanye). Semakin bagus konten sorotan_media
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)
Jurnal Manajemen Komunikasi, Volume 5, No. 1, Oktober 2020, hlm. 78-95 95
Juditha, C. (2018). Interaksi Komunikasi Hoax Pratama, E. D., & Sihombing, A. (2019). Strategi
di Media Sosial serta Antisipasinya Hoax Komunikasi Kominfo Dalam Menghadapi
Communication Interactivity in Social Fenomena Penyebaran Ujaran Kebencian.
Media and Anticipation. Vol 3(No 1 April 16.
2018), 31–44. Rachman, R. F. (2017). Menelaah Riuh Budaya
Kriyantono, R. (2012). Public relations writing: Masyarakat di Dunia Maya. Jurnal Studi
Teknik produksi media public relations dan Komunikasi (Indonesian Journal of
publisitas media. Jakarta: Prenada Media. Communications Studies), 1(2). https://doi.
Kriyantono, R. (2015). Public relations, org/10.25139/jsk.v1i2.131
issue & crisis management: Pendekatan Suryani, A. (2013). Analisis Resepsi Penonton
critical public relations, etnografi kritis, & Atas Popularitas Instan Video Youtube
kualitatif. Jakarta: Prenada Media. Keong Racun Sinta dan Jojoe. Vol 5(No 1
Kriyantono, Rachmat. (2015). Perspektif- (2013)), 39–45.
Perspektif Public Relations. 14. UU 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan
Kriyantono, Rachmat. (2018). Meneropong Informasi Publik. (2019, November 11).
praktik public relations di Indonesia dengan Retrieved from https://www.jogloabang.
teori dan riset: Disertai contoh-contoh riset com/pustaka/uu-14-2008-keterbukaan-
kontemporer (Cetakan pertama). Malang, informasi-publik
Indonesia: UB Press. Yang, A., & Taylor, M. (2015). Looking Over,
Kusumaningrum, A. (2015). Pengaruh Looking Out, and Moving Forward:
Continuance Motivation dan Perilaku Positioning Public Relations in Theorizing
Berbagi terhadap YouTube Stickiness Organizational Network Ecologies:
pada Mahasiswa Program Studi Ilmu Positioning Public Relations in Theorizing
Komunikasi S1 Reguler Fakultas Ilmu Organizational Network Ecologies.
Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Communication Theory, 25(1), 91–115.
Maret Angkatan 2012-2014 (Skripsi). https://doi.org/10.1111/comt.12049
Universitas sebelas maret, Surakarta. Yunita. (2017, 01). Ini Cara Mengatasi Berita
Moleong, L. J. (2013). Metode penelitian “Hoax” di Dunia Maya. Retrieved from
kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya Sorotan Media | yunita website: https://
Morrisan. (2008). Manajemen public relations, kominfo.go.id/content/detail/8949/ini-
strategi menjadi humas profesional. cara-mengatasi-berita-hoax-di-dunia-
Jakarta: Kencana Prenada Media maya/0/sorotan_media
Monitoring dan evaluasi humas pemerintah dalam penggunaan media sosial untuk memerangi hoaks
(Kurniati , Muhammad Munir, Lilik Hamidah, Annisa Shah Rizky)