Makalah Manajemen Strategi - Temu 12 - Kelompok 03 - Materi Bagian 2
Makalah Manajemen Strategi - Temu 12 - Kelompok 03 - Materi Bagian 2
SUB-CPMK 5
Mampu Menetapkan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Dosen Pengampu:
Disusun Oleh:
Handayani (18.0102.0066)
Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami ini dapat diperbanyak dana tau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
Nama : Handayani
NPM : 18.0102.0066
Tanda Tangan :
Mata Ajaran : Manajemen strategi
Judul Makalah/Tugas : Mampu Menetapkan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Tanggal : 19 Desember 2021
Dosen : Wawan Sadtyo Nugroho,S.E.,M.Si.Ak.CA
Nama : Miladia Ismi K
NPM : 18.0102.0079
Tanda Tangan :
Mata Ajaran : Manajemen strategi
Judul Makalah/Tugas : Mampu Menetapkan Sistem Monitoring dan Evaluasi
Tanggal : 19 Desember 2021
Dosen : Wawan Sadtyo Nugroho,S.E.,M.Si.Ak.CA
B. Rumusan Masalah...................................................................................... 6
4. Struktur Matriks.......................................................................................... 10
B. RESTRUKTURISASI ............................................................................. 11
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Pembahasan
Gejala yang menunjukkan bahwa struktur organisasi berjalan tidak efektif adalah
sebagai berikut:
1. Struktur Fungsional
2. Struktur Divisional
4. Struktur Matriks
Struktur matriks (matrix structure) adalah yang paling kompleks dari semua
desain karena karena bergantung pada aliran vertical dan horizontal dari otoritas
dan komunikasi. Struktur matriks dapat menghasilkan overhead yang lebih besar
karena membuat lebih banyak posisi manajemen. Karakteristik lain dari struktur
matriks yang berkontribusi pada seluruh kompleksitas yang ada meliputi
kewenangan anggaran dua lini, dua sumber dalam pemberian penghargaan dan
sanksi, pembagian kewenangan, saluran pelaporan ganda, dan kebutuhan untuk
system komunikasi yang ekstensif dan efektif.
B. RESTRUKTURISASI
Kriteria lain yang secara luas digunakan untuk menghubungkan kinerja dan
strategi penggajian adalah pembagian keuntungan. Pembagian keuntungan (gain
sharing) mensyaratkan karyawan atau departemen untuk menentukan target kinerja;
jika hasil actual melebihi target, semua anggota mendapatkan bonus.
Tidak ada organisasi atau individu dapat melarikan diri dari perubahan. Namun,
kesulitan yang dihadapi perubahan terjadi karena orang takut terjadinya kerugian
ekonomis, ketidaknyamanan, ketidakpastian, dan rusaknya pola social yang
normal. Hamper semua perubahan struktur, teknologi, orang, atau strategi memiliki
potensi untuk mengganggu pola interaksi yang nyaman. Untuk alasan ini orang
menolak perubahan. Proses manajemen strategic sendiri dapat membatasi
perubahan besar pada individu dan proses. Melakukan orientasi ulang terhadap
suatu organisasi untuk membuat orang berpikir dan bertindak secara strategis
bukanlah pekerjaan mudah.
Penolakan terhadap perubahan (resistance to change) dapat dilihat sebagai
ancaman tunggal terbesar bagi keberhasilan implementasi strategi. Penolakan
dalam bentuk sabotase mesin produksi, absensi, menyebarkan isu yang tidak benar,
dan ketidakinginan bekerja sama biasanya terjadi dalam organisasi. Orang sering
kali resisten terhadap implementasi strategi karena mereka tidak memahami yang
terjadi dan alasan perubahan terjadi. Dalam kasus tersebut, karyawan secara
sederhana perlu informasi yang akurat. Implementasi strategi yang sukses
menentukan kemampuan manajer untuk mengembangkan iklim kondusif
organisasi untuk berubah. Perubahan harus dilihat dari sebagai kesempatan dan
bukan sebagai ancaman oleh manajer dan karyawan.
Penolakan terhadap perubahan dapat muncul pada tahap atau level mana
pun dalam proses implementasi strategi. Meskipun terdapat beberapa pendekatan
untuk mengimplementasikan perubahan, tiga strategi yang umum digunakan yaitu;
pertama strategi memaksakan perubahan (force change strategy) adalah
memberikan perintah dan mendorong perintah tersebut agar dilaksanakan; strategi
ini memiliki kelebihan berupa kecepatan, namun menimbulkan rendahnya
komitmen dan penolakan yang sangat kuat. Kedua strategi mengajarkan perubahan
(educative change strategy) menyajikan informasi untuk meyakinkan orang akan
pentingnya perubahan; kekurangan dari strategi edukasi ini adalah
implementasinya yang sulit dan lambat. Namun, tipe strategi dapat mendorong
komitmen yang lebih tinggi dan penolakan yang lebih lemah daripada strategi
pemasaran. Yang terakhir, strategi menimbulkan ketertarikan (self-interest change
strategy) atau strategi merasionalkan strategi ( rational change strategy) adalah
usaha untuk meyakinkan individu bahwa perubahan memberikan keuntungan
personal bagi mereka. Ketika hal ini sukses, implementasi strategi menjadi relative
mudah. Namun, implementasi perubahan kadang merupakan keuntungan bagi
semua orang.
Strategi pekerjaan dan keluarga telah semakin popular di perusahaan pada masa ini
dimana strategi ini memberikan keunggulan bersaing untuk perusahaan-perusahaan
yang menawarkan beberapa keuntungan, seperti bantuan perawatan orang tua,
jadwal yang fleksibel, pembagiaan kerja, manfaat adopsi, perkemahan musim
panas, lini bantuan karyawan,perawatan binatang peliharaan, dan pelayanan
pemberian referensi untuk perawatan taman. Jabatan baru dalam perusahaan seperti
coordinator kerja dan kehidupan serta direktur keberagaman menjadi umum. Atap
Kaca (glass ceiling) mangacu pada hambatan yang tidak tampak mata dalam
banyak perusahaan bahwa wanita dan minoritas ke posisi manajemen level puncak.
Agensi iklan adalah contoh transisi industri dari menjadi spesialis untuk agensi
Hispanik, Afrio-Amerika, dan Asia hingga menjadi agensi multicultural umum.
Eksekutif puncak dari agensi yang terspesialisasi secara cultural menurun dalam
jumlah besar bersamaan dengan munculnya agensi iklan dengan pemasaran yang
menggunakan badan iklan multicultural.
A. KESIMPULAN
https://pahamakuntansi.blogspot.co.id/2016/10/implementasi-strategi-isu-isu-
terkait.html?m=1
http://www.manajementelekomunikasi.org/2013/04/07-menerapkan-strategi-isu-
isu.html
http://www.academia.edu/10609601/Isu_Manajemen_dan_Strategi_Operasional