A. Kompetensi Inti
1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
2. Mengembangkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah
lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan
diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
3. Memaami,menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik dapat :
1. Menyatakan pendapat tentang besaran sebagai media untuk mempelajari materi
gerak, fluida, dan kalor di alam dengan rasa syukur kepada Tuhan.
2. Mengidentifikasi fungsi, bahan, alat ukur, dan proses yang digunakan pada
pembelajaran fisika materi besaran dan tururnan berdasarkan rasa ingin tahu dan
peduli lingkungan.
3. Menganalisis besaran dan satuan dalam fisika.
4. Melakukan analisis dimensi terhadap besaran-besaran fisika.
5. Membedakan antara besaran pokok dan besaran turunan.
6. Menerapkan konsep besaran dan satuan dalam perhitungan fisika.
7. Mendeskripsikan pengukuran dalam fisika.
8. Melakukan pengukuran secara langsung terhadap besaran panjang, massa, dan
waktu.
9. Melakukan pengukuran terhadap besaran turunan secara langsung dan tidak
langsung.
D. Materi Pembelajaran
1.1 Besaran dan Satuan
Hasil pengukuran selalu mengandung dua hal, yakni: kuantitas atau nilai dan
satuan. Sesuatu yang memiliki kuantitas dan satuan tersebut dinamakan besaran. Adanya
kemungkinan perbedaan penafsiran terhadap hasil pengukuran dengan berbagai standar
tersebut, memacu para ilmuwan untuk menetapkan suatu sistem satuan internasional yang
digunakan sebagai acuan semua orang di penjuru dunia. Pada tahun 1960, dalam The
Eleventh General Conference on Weights and Measures (Konferensi Umum ke-11
tentang Berat dan Ukuran) yang diselenggarakan di Paris, ditetapkanlah suatu sistem
satuan internasional, yang disebut sistem SI (Sistem International).
Sampai saat ini ada dua jenis satuan yang masih digunakan, yaitu:
1) Sistem metrik
2) Sistem Inggris (imperial sistem)
Sistem metrik dikenal sebagai: meter, kilogram, dan sekon (disingkat MKS),
sistem Inggris dikenal sebagai: foot, pound dan second (disingkat FPS). Dalam Sistem
Internasional dikenal dua besaran yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran
pokok adalah besaran yang satuannya ditetapkan lebih dulu atau besaran yang satuannya
didefinisikan sendiri berdasarkan hasil konferensi internasional mengenai berat dan
ukuran. Berdasar Konferensi Umum mengenai Berat dan Ukuran ke-14 tahun 1971,
besaran pokok ada tujuh, yaitu panjang, massa, waktu, kuat arus listrik, temperatur,
jumlah zat, dan intensitas cahaya.
Besaran turunan adalah besaran yang dapat diturunkan atau diperoleh dari besaran-
besaran pokok. Satuan besaran turunan diperoleh dari satuan-satuan besaran pokok yang
menurunkannya.
B. Jangka Sorong
Dalam praktiknya, mengukur panjang kadang-kadang memerlukan alat ukur yang mampu
membaca hasil ukur sampai ketelitian 0,1 mm (0,01 cm), untuk pengukuran semacam ini
kita bisa menggunakan jangka sorong.
C. Mikrometer Sekrup
Alat ukur panjang yang paling teliti adalah mikrometer sekrup yang memiliki ketelitian
0,001 mm, biasanya digunakan oleh para teknisi mesin, terutama pada saat penggantian
komponen mesin yang mengalami keausan.
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan
Waktu
Pendahuluan Pengkondisian peserta didik 10 menit
Mengajak peserta didik untuk berdoa bersama sebelum
mengikuti pelajaran sebagai implementasi rasa syukur
kepada Tuhan atas keberadaan fisika dalam menjelaskan
materi yang ada di alam.
Appersepsi: tanya jawab mengenai apa yang diketahui oleh
peserta didik tentang besaran dan dikaitkan dengan materi
yang akan disampaikan.
Menyampaikan tujuan pembelajaran
e. Mengkomunikasikan
Perwakilan kelompok mempresentasikan cara
penggunaan mistar, jangka sorong, mikrometer, neraca,
termometer, stopwatch, amperemeter secara klasikal di
depan kelas.
Guru mengamati presentasi peserta didik apakah sudah
dilakukan dengan benar atau belum. Jika masih ada
peserta didik atau kelompok yang belum dapat
melakukannya dengan benar, guru dapat langsung
memberikan bimbingan.
Guru mempersilahkan siswa untuk menanyakan hal-hal
yang belum dipahami.
c. Keterampilan
Siswa mempraktekkan cara menggunakan mistar, jangka sorong,
mikrometer, neraca, termometer, stopwatch, amperemeter secara
mandiri dengan bergantian. Guru memberikan bimbingan pada
siswa yang belum melakukan dengan benar
3. Keterampilan
Terampil menggunakan Pengamatan Pada saat eksperimen
mistar, jangka sorong, penggunaan alat ukur
mikrometer, neraca,
termometer, dan
amperemeter dengan benar
dan teliti.
A. Soal
Lembar Kerja Eksperimen terlampir
Soal Essay
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan besaran pokok dan besaran turunan? Beri
masing-masing lima contoh disertai satuannya!
2. Jelaskan langkah-langkah menggunakan alat ukur berikut :
a. Jangka sorong
b. Mikrometer
c. Neraca Ohaus
3. Ubahlah ukuran-ukuran besaran di bawah ini dalam satuan Internasional!
a. V = 144 km/jam
b. = 1,8 gram /cm3
B. Kunci jawaban
1. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan
digunakan sebagai dasar dalam menentukan satuan-satuan pada besaran-besaran lain.
Contoh :
- Panjang (meter)
- Massa (kilogram)
- Waktu (sekon)
- Kuat arus (ampere)
- Suhu (kelvin)
Besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
Contoh :
- gaya (newton)
- tekanan (pascal)
- daya (watt)
- Usaha (joule)
- Kecepatan (meter/ sekon)
2. Mengubah ke satuan internasional
a. V = 144 km/jam
km 1000 m
144 jam = 144 x 3600 s
144000 m
= 3600 s
m
= 40 s
b. = 1,8 gram /cm3
gram 1,8 x 10 3 kg
1,8 cm
3
= 10 6 m3
kg
3
= 1,8 x 103 m
kg
3
1800 m
=
3. setelah itu, kita mulai geser-geser anak timbangannya hingga seimbang lengan
neracanya.
1. Kalibrasikan jangka sorong dengan cara memastikan bahwa angka pada skala nonius dan
skala utama berhimpit tepat di angka nol.
2. Ukurlah diameter luar dari spidol yang telah disiapkan
3. Letakkan spidol pada rahang jangka sorong.
4. Geserlah rahang geser sampai posisi spidol benar – benar tidak bergeser kembali.
5. Lihat angka yang berhimpit pada skala nonius dan skala utama
6. Gunakan rumus perhitungan untuk mengetahui ukuran diamater luar dari spidol tersebut.
7. Ukurlah kembali diameter dalam dari spidol tersebut dengan metode yang sama.
8. Lakukan pengukuran berulang sebanyak 3 kali untuk mendapatkan ketelitian dalam hasil
pengukuran.
Pengulangan 1
Pengulangan 2
Pengulangan 3
VI. Kesimpulan :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Lembar Kerja Siswa (LKS)
Mikrometer Sekrup
B. Hari/tanggal : Kelas :
C. Tujuan
a. mengetahui komponen, fungsi dan prinsip kerja alat ukur besaran panjang seperti
mikrometer sekrup.
b. mengetahui jenis-jenis dari mikrometer sekrup.
c. menggunakanalat ukur besaran panjang yakni mikrometer sekrup dengan benar.
d. membaca hasil pengukuran menggunakan mikrometer sekrup.
e. menulis hasil pengukuran dari mikrometer sekrup yang sesuai aturan yang berlaku.
D. Dasar Teori
Mikrometer sekrup adalah alat ukur besaran panjang yang digunakan untuk mengukur
ketebalan suatu benda, misal : tebal kertas, koin, seng, dll.
Mikrometer sekrup juga dapat digunakan untuk mengukur
diameter benda yang kecil, misal : diameter kawat. Ketelitian
mikrometer sekrup adalah 0,01 mm, 10 kali lebih teliti
dibandingkan dengan jangka sorong.
# Mikrometer Dalam: Mikrometer dalam digunakan untuk mengukur garis tengah dari
lubang suatu benda.
Mikrometer sekrup memiliki 2 skala, yaitu skala utama dan skala nonius. Berikut akan
dijelaskan bagian – bagian dari mikrometer sekrup :
Ujung skala putar
- Rahang tetap
- Rahang geser 0 35
- Skala utama
- Skala nonius
30
- Pemutar/ Roda bergigi
- Pengunci Garis horizontal SU
Mikrometer sekrup
Kertas HVS
F. Langkah Kerja
G. Hasil Pengamatan
H. Pembahasan
Note : d =skala utama + skala nonius
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
J. Kesimpulan
.........................................................................................................................................................