Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN PRAKTIKUM

INSTRUMENTASI DAN KONTROL

KALIBRASI

Oleh:

Nama : Madina Annanisa

NIM : 14133006

Program Studi : Teknik Mesin Kilang

Konsentrasi : Teknologi Gas

Diploma : I

LABORATORIUM INSTRUMENTASI

SEKOLAH TINGGI ENERGI DAN MINERAL Akamigas

STEM Akamigas 2015


Judul:
Pengukuran dan Kalibrasi Pressure Transmitter

Tujuan :
Setelah mengikuti praktikum ini, mahasiswa mampu :
1. Menjelaskan metoda pengukuran tekanan
2. Menyebutkan tujuan pengukuran tekanan pada proses
3. Menyebutkan jenis alat-alat ukur tekanan.
4. Menggambar skema alat ukur tekanan barometer, manometer, pressure
gauge.
5. Menjelaskan prinsip kerja dari masing-masing alat ukur
tekanan barometer, manometer dan pressure gauge.
6. Menyebutkan penggunaan tabung bourdon, pengembus dan
diapragma sebagai elemen utama.
7. Menjelaskan faktor-faktor yang merusak penampilan alat ukur tekanan
dan cara mengatasinya.

Bahan/Reagen :
Kebutuhan bahan untuk satu kali praktikum (5 orang praktikan) yaitu sbb :
No. Nama Barang Volume Satuan
1. Tubing plastic 5 Meter
2. Fitting plastic 10 Pcs
3. Majun 0,2 Kg
4. Seal tape 2 Buah
Gambar 1.1. Multifunction Calibrator

Gambar 1.2. Electronic Pressure Transmitter

Gambar 1.3. Multimeter

Keselamatan Kerja
a. Pada saat melakukan praktikum di ruang praktik (workshop), mahasiswa
wajib menggunakan Alat Pelindung Diri (APD)
b. Pada saat melakukan praktikum di ruang praktik, jika menggunakan
sumber tegangan listrik, lakukan dengan hati-hati dan perhatikan indikasi
yang ada pada sumber listrik tersebut.
c. Pada saat melakukan koneksi antara peralatan-peralatan yang digunakan
dilakukan dengan hati-hati (sesuai dengan SOP) peralatan itu sendiri.
d. Pastikan peralatan yang menggunakan sumber listrik, sebelum dikoneksikan
e. peralatan tersebut dalam kondisi OFF.
f. Lakukan percobaan ini dengan hati -hati, baik dan jangan bergurau.
Dasar Teori
Beda tekanan yang dihasilkan oleh sisi tekanan rendah (low) dengan sisi
tekanan tinggi (high) dideteksi oleh sensor diaphragm capsule melalui cairan
perantara (filling liquid) yang terdapat di dalamnya. Gerakan sensor diaphragm
capsule sebanding dengan beda tekanan yang berasal dari kedua sisi tersebut.
Sensor diaphragm capsule berfungsi sebagai electrode bergerak (moving
electrode) yang di dalamnya terdapat dua buah capasitor yang berbeda. Perbedaan
nilai kapasitansi antara kedua sisi kapasitor oleh unit amplifier diubah menjadi
signal 4 ~ 20 mA DC atau 10 ~ 50 mA DC untuk kemudian dikirim ke alat
penerima (receiver).

Gambar 1.4. Konstruksi Diaphragm Capsule


Gerakan yang terjadi di pusat diaphragm sebanding dengan perubahan
beda tekanan yang diterimanya dan dapat diformulasikan sebagai berikut :
x = A . (PH – PL) ………………………….. (1.1)
dimana:
x = gerakan (pergeseran) pusat diaphragma
A = constanta
PH = sisi tekanan tinggi diaphragma
PL = sisi tekanan rendah diaphragma
Jarak antara pusat fixed electrode (dH) dengan pusat moving
electrode (dL) masing-masing adalah :
dH = d0 + x
dL = d0 - x
d0 = jarak antara sensing diaphragma dengan fixed electrode pada saat tidak
terjadi pergeseran.
Capasitance antara moving electrode (CH) dengan masing-masing fixed
electrode (CL) adalah:

di mana :
 = dielectric constant
S = electrode surface area
Arus yang mengalir pada masing-masing capasitance adalah:
iH = CH eD
iL =  CL eD
 = angular frequency
eD = exciting voltage
Pada saat iL + iH (=IC) constant terhadap eD, iL - iH (=Iout) adalah:
iL + iH =  eD (CL + CH) = IC ………. Constant

Apabila formula (1.1), (1.2), (1.3) dan (1.4) digabungkan, maka akan didapat:

Disini terlihat bahwa Iout (output) adalah sebanding dengan beda tekanan
(PH – PL). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.5 berikut:
Gambar 1.5. Prinsip Operasi Diaphragm Capsule
Dari sinyal yang dihasilkan oleh sensor capasitif didalam pressure
transmiiter kemudian data tersebut diolah oleh signal conditioning sehingga sinyal
atau data yang dihasilkan berupa sinyal standar dan diantara tipe elektronik
pressure transmitter ada dua tipe signal conditioning diantaranya adalah :

Gambar 1.6. smart transmitter dan analog tranmitter signal conditioning


Hampir Presure Transmitter dan Differential Pressure Transmitter yang
ada dalam industri tidak memiliki perbedaan, tapi perbedaan itu dapat terlihat
seperti gambar berikut :

Gambar 1.7. Perbedaan Pressure Transmitter


Untuk mengukur tekanan label H “high” yang digunakan untuk mengukur
tetapi pada L “low” connection seperti ditutup rapat sebenarnya apabila kita lihat
lebih jauh ada bagian sensor yang tetap terhubung dengan tekanan ambient
(atmospheric).

Langkah Kerja
Peralatan di rangkai untuk dilakukan pengukuran dan kalibrasi,
seperti
rangkaian berikut.

Gambar 1.8. Rangkaian Kalibrasi Pressure Transmitter


Keterangan :
a. Pada saat membuat rangkaian Pengukuran dan Kalibrasi Pressure
Transmitter Elektronik, dipastikan semua peralatan dalam kondisi OFF.
b. Rangkaian instalasi Pressure Transmitter Elektronik dilakukan dengan
cermat,dan benar, karena jika sampai terjadi kesalahan akan merusak
peralatan yang digunakan. Sebelum melakukan kalibrasi alangkah baiknya
dimengerti masing-masing peralatan yang digunakan :
1) Multifunction Calibrator, merupakan perangkat yang membangkitkan
tekanan yang dibutuhkan oleh Pressure Transmitter. Multifunction
Calibrator dapat di set sesuai dengan kebutuhan/disesuaikan dengan Input
Pressure Transmitter.
2) Pressure Transmitter Elektronic, merupakan equipment yang akan
dikalibrasi, dan Pressure Transmitter Elektronik mempunyai batasan
pengukuran sesuai dengan plat tag transmitter dan output 4 – 20 mA. Dan
Pressure Transmitter Elektronik ini juga dilengkapi dengan display.
Sehingga apabila input tekanan yang diberikan dapat ditampilkan di display
tersebut.
3) Multimeter, merupakan alat ukur standard dan dapat disesuaikan
dengan kebutuhan, penunjukkan di display Pressure Transmitter Elektronik
harusnya sesuai dengan penunjukkan di Multimeter
c. Setelah rangkaian pengukuran dan kalibrasi pressure transmitter elektronik
dan perangkat lainnya diyakinkan sudah benar, maka langkah pengukuran
dilakukan, pertama perhatikan range ukur transmitter yang sebelumnya telah
terkalibrasi dan lakukan pemetaan terhadap range yang ada dalam transmitter
seperti tabel pengambilan data dibawah.
d. Berikan input udara bertekanan ke dalam Junction upstream transmitter
berlabel H “high” secara bertahap sesuai pemetaan range awal. Setelah itu
perhatikan pula current output yang dihasilkan transmistter dan lakukan
pengambilan data sesuai dengan tabel dibawah.

Pehitungan
Formula yang digunakan sebagai berikut :
Output = (Imax - Imin ) . ((Ref.Pressure - Min.Pressure) / (Max.Pressure -
Min.Pressure)) + (Imin )
Keterangan :
• Nilai (Imax) = Maximum Range dari Pressure Transmitter
• Nilai (Imin) = Minimum Range dari Pressure Transmitter
• Ref. Pressure = Pembacaan actual saat pengukuran
• Min. Pressure = Minimum Range Pressure Transmitter
• Max. Pressure = Maximum Range Pressure Transmitter
Tugas
a. Menyelesaikan perhitungan manual
b. Membandingkan hasil perhitungan manual dengan data yang didapat dari
kalibrasi.
c. Membuat laporan hasil perhitungan dengan data hasil kalibrasi.
d. Lakukan pengukuran sebanyak 5 kali pengambilan data dan dilanjutkan
dengan melakukan analisa dengan cara perhitungan dalam lampiran analisis
data.

Data Hasil Praktikum


Data hasil praktikum sebagai berikut :
• Percobaan 1

Nilai Nilai
Tekanan Multifunction
Perhitungan Perhitungan Error
(%) Calibrator
Multimeter (bar) (bar)
(mA)
0 4,95 0 0,059 0,059
25 8,99 0,25 0,31 0,06
50 12,95 0,5 0,56 0,06
75 16,8 0,75 0,81 0,06
100 20,8 1 1,06 0,06
75 16,98 0,75 0,81 0,06
50 12,94 0,5 0,56 0,06
25 8,91 0,25 0,31 0,06
0 4,93 0 0,06 0,06

• Percobaan 2

Nilai Nilai
Tekanan Multifunction
Perhitungan Perhitungan Error
(%) Calibrator
Multimeter (bar) (bar)
(mA)
0 4,92 0 0,06 0,06
25 8,91 0,25 0,31 0,06
50 12,94 0,5 0,56 0,06
75 16,95 0,75 0,81 0,06
100 20,9 1 1,08 0,08
75 16,9 0,75 0,82 0,07
50 12,8 0,5 0,56 0,06
25 8,91 0,25 0,30 0,05
0 4,9 0 0,06 0,06

• Percobaan 3

Nilai Nilai
Tekanan Multifunction
Perhitungan Perhitungan Error
(%) Calibrator
Multimeter (bar) (bar)
(mA)
0 4,92 0 0,06 0,06
25 8,92 0,25 0,31 0,06
50 12,91 0,5 0,56 0,06
75 16,91 0,75 0,81 0,06
100 20,91 1 1,06 0,06
75 16,96 0,75 0,82 0,07
50 12,99 0,5 0,57 0,07
25 8,95 0,25 0,32 0,07
0 4,95 0 0,06 0,06

• Percobaan 4

Nilai Nilai
Tekanan Multifunction
Perhitungan Perhitungan Error
(%) Calibrator
Multimeter (bar) (bar)
(mA)
0 4,92 0 0,06 0,06
25 8,91 0,25 0,31 0,06
50 12,88 0,5 0,56 0,06
75 16,7 0,75 0,8 0,05
100 20,8 1 1,07 0,07
75 16,8 0,75 0,82 0,07
50 12,79 0,5 0,56 0,06
25 8,7 0,25 0,31 0,06
0 4,94 0 0,06 0,06

• Percobaan 5

Nilai Nilai
Tekanan Multifunction
Perhitungan Perhitungan Error
(%) Calibrator
Multimeter (bar) (bar)
(mA)
0 4,92 0 0,06 0,06
25 8,88 0,25 0,31 0,06
50 12,71 0,5 0,55 0,05
75 16,8 0,75 0,81 0,06
100 20,87 1 1,06 0,06
75 16,7 0,75 0,81 0,06
50 12,7 0,5 0,56 0,06
25 8,83 0,25 0,31 0,06
0 4,94 0 0,06 0,06

Pembahasan
Arus listrik output dapat dihitung secara manual dengan menggunakan
rumus:
Output = (Imax - Imin ) . ((Ref.Pressure - Min.Pressure) / (Max.Pressure -
Min.Pressure)) + (Imin )
Dari hasil perhitungan ini dapat dibandingkan dengan kuat arus hasil perhitungan
multimeter. Sehingga kedua hasil ini dapat dibandingkan sebagai berikut:
• Percobaan 1

Perhitungan Nilai
Manual Perhitungan
(mA) Multimeter
(mA)
4,944 4,95

8,96 8,99

12,96 12,95

16,96 16,8

20,96 20,8

16,96 16,98

12,96 12,94

8,96 8,91

4,96 4,93

• Percobaan 2

Nilai
Perhitungan Perhitungan
Manual Multimeter
(mA) (mA)
4,96 4,92

8,96 8,91

12,96 12,94

16,96 16,95

21,28 20,9

17,12 16,9

12,96 12,8

8,8 8,91

4,96 4,9

• Percobaan 3

Nilai
Perhitungan Perhitungan
Manual Multimeter
(mA) (mA)
4,96 4,92

8,96 8,92
12,96 12,91

16,96 16,91

20,96 20,91

17,12 16,96

13,12 12,99

9,12 8,95

4,96 4,95

• Percobaan 4

Nilai
Perhitungan Perhitungan
Manual Multimeter
(mA) (mA)
4,96 4,92

8,96 8,91

12,96 12,88

16,8 16,7

21,12 20,8

17,12 16,8

12,96 12,79

8,96 8,7

4,96 4,94

• Percobaan 5

Nilai
Perhitungan Perhitungan
Manual Multimeter
(mA) (mA)
4,96 4,92

8,96 8,88

12,8 12,71

16,96 16,8

20,96 20,87
16,96 16,7

12,96 12,7

8,96 8,83

4,96 4,94

Kesimpulan
Setelah melakukan pengukuran dan kalibrasi pressure transmitter dapat
disimpulkan bahwa pressure yang digunakan sudah cukup baik. Dapat dilihat dari
hasil error yang ± 6% dari span. Selain itu, setelah dilakukan perhitungan terdapat
perbedaan antara hasil perhitungan output arus listrik secara manual dengan
perhitungan dengan multimeter. Tetapi perbedaan ini juga hanya sedikit segingga
dapat diabaikan.

Anda mungkin juga menyukai