Anda di halaman 1dari 3

1.

Sastra sebagai tanda termasuk bidang semiotik : De Saussure

Ferdinand de Saussure di akui sebagai tokoh yang meletakkan dasar ilmu bahasa modern. Bahasa adalah
sistem tanda, dan tanda merupakan kesatuan antara dua aspek yang tak terpisahkan satu sama lain :
signifiant (penanda) dan signifie (petanda). Signifiant ialah aspek formal atau bunyi pada tanda itu,
sedangkan signifie adalah aspek kemaknaan atau konseptual. De Saussure membicarakan beberapa
aspek tanda yang khas : tanda adalah arbiter, konvensional dan sistematik. Arbiter berarti bahwa dalam
urutan bunyi itu sendiri tidak ada alasan atau motif untuk menghubungkannya.

De Saussure menjelaskan bahwa bahasa bukanlah satu-satunya sistem tanda yang digunakan dalam
masyarakat, melainkan masih ada berbagai sistem tanda lainnya. Sistem tanda bahasa ialah sistem yang
paling kompleks dan mendasar untuk komunikasi antar manusia. Ilmu pengetahuan yang bertugas untuk
meneliti berbagai sistem tanda oleh De Saussure di sebut semiologi, atau ilmu tanda. Gagasan yang
sama telah lebih dahulu dikembangkan oleh Charles Sander Peirce, seorang filsuf Amerika, tetapi
tulisannya baru kemudian diterbitkan.

2. Model bahasa Karl Buhler

Sastra merupakan sistem tanda yang bertugas sebagai alat komunikasi antar  manusia. Karl Buhler
seorang ahli psikolog, tetapi mempunyai minat mengenai masalah bahasa dan berhasil menulis buku
pada tahun 1934. Buhler menguraikan Ciri khas tanda bahasa sebagai gejala sosial. Hal itu
berdasarkanya pada organon modell der sprache, model bahasa dengan memakai istilah yunani.

Plato mengenai bahasa, organon berarti alat, sarana, instrumen. Hasil rangkap tiga yang diakibatkan
oleh bahasa ; Ausdruck, Appell, Darstellung. Beliau menjelaskan bahwa tiga fungsi tersebut tidak selalu
sama pentingnya dalam situasi komunikasi, yang dominan dalam pemakaian bahasa yang biasa adalah
fungsi Darstellung referensinya ; dominannya fungsi itu terungkap dalam arti unsur bahasa.
Tetapi dalam situasi tertentu mungkin ekspresilah yang dominan.

3. Model sastra Abrams

Sastra ialah salah satu bentuk pemakaian bahasa. Abrams meneliti teori sastra yang berlaku di masa
Romantik, khususnya puisi dan ilmu sastra Inggris. Kerangka pendekatan kritis yaitu ;

a. Pendekatan obyektif adalah pendekatan yang menitikberatkan karya itu sendiri.


b. Pendekatan ekspresif adalah pendekatan yang menitikberatkan penulis.
c. Pendekatan mimetik adalah pendekatan yang menitikberatkan semesta.
d. Pendekatan pragmatik adalah pendekatan yang menitikberatkan pembaca.

Keempatnya seringkali dominan. Istilah pragmatik seringkali menunjuk pada rumuskan dalam istilah
Horatius. Model ini sangat mirip dengan organon Buhler.

4. Model Roman Jakobson dengan fungsi puitik 

Jakobson pada konferensi mengenai style in language, di paparkan sebuah model dengan tujuan untuk
menjelaskan poetic function of language, fungsi puitik dalam bahasa. Jakobson mnyejajarkan 6 faktor
bahasa dan 6 fungsi bahasa. Phatic function dimaksudkan potensi bahasa sebagai alat untuk
mengadakan komunikasi ataupun kontak sesama manusia.
5. Model Charles Morris, disesuaikan oleh Klauss

Charless Morris seorang ahli semiotika awal yang terkenal, yang kemudian disesuaikan oleh Clauss.
Prinsipnya sama dengan Buhler, tetapi lain istilahnya. Model Morris-Klaus membedakan tiga dimensi
dalam proses semiosis pada tanda yang dilambangkan lagi segitiga. Dimensi pertama ialah dimensi
sintaktik, hubungan antara tanda satu dengan tanda yang lain. Dimensi sintaktik menekankan struktur
instrinsik karya sastra sebagai sistem tanda. Sedangkan dimensi pragmatik melingkupi baik pengirim
maupun penerima pesan.

Dimensi sematik dalam model ini bertepatan dengan fungsi mimetik atau referensial dalam model lain.
Semantik mengenak aspek arti secara konseptual Saussure. Sedangkan sigmatik mengarah pada aspek
acuan atau referensial.

6. Model semiotik Morris disesuaikan oleh Foulkes

Foulkes tertarik oleh peranan pembaca dalam proses komunikasi lewat karya sastra. Pembedanya
adalah pragmatik penulis dan pragmatik pembaca. Controlling factors, yaitu keseluruhan faktor yang
dalam proses komunikasi, pemahaman karya sastra mempengaruhi, serta ikut menentukan sikap
pembaca terhadap karya yang di hadapinya. Itulah fokus utama penelitian Foulkes, yang
memperlihatkan sikap dan peranan pembaca masyarakat modern dipengaruhi oleh berbagai faktor
artistik, sosial, politik dan ekonomi.

7. Model yang diberikan belum lengkap

Penelitian yang menekankan aspek pragmatik, mimetik, ekspresif atau obyektif sangat bermanfaat.
Idealnya semua aspek harus di ikut sertakan dalam penelitian suatu karya sastra. Tetapi keempat aspek
tidak selalu sama pentingnya. Sesungguhnya model yang di berikan Abrams terdapat kekurangan dalam
beberapa faktor yang penting dalam penelitian belum terlingkupi sama sekali.

8. Dua faktor lain yang perlu ada dalam model semiotik sastra : sistem bahasa dan konsensi sastra

Ahli semiotik Jurij Lotman mengatakan bahwa bahasa merupakan sistem pembentuk model yang
primer. Bahasa dalam karya sastra tak harus dimengerti oleh penulis maupun pembaca. Tetapi
juga dalam keistimewaan struktur bahasa itu sendiri. Bahasa bukan satu-satunya kerangka acuan antara
karya dan pembaca. Sebab pemahaman karya itu akan gagal apabila tidak akrab dengan konsensi
kesusastraan yang merupakan latar belakang karya itu.

9. Pembaca sebagai variabel sosial dan diakronis

Model Abrams penangkap atau penerima adalah abstraksi. Fungsi sastra ialah pembaca sebagai variabel.
Setiap karya sastra di baca, di nilai, di kecam oleh berbagai anggota masyarakat. Dalam penelitian karya
fungsi karya sastra ialah faktor waktu. Faktor  diakronis adalah sesuatu yang hakiki untuk secara
memahami dengan baik makna dan fungsi sebuah karya sastra. Penelitian karya sastra tanpa
memperhatikan sejarah sastra dalam arti, tidak mungkin di lakukan secara memuaskan. Karena
sejarahlah yang memberikan dinamika yang khas untuk karya sastra.

10. Bentuk karya sastra sebagai variabel

Variasi sebagai ciri khas utama karya sastra. Variasi juga memainkan peranan yang penting dan khas
dalam hal sastra lisan, yang biasanya tidak diselamatkan dalam bentuk tulisan.

Anda mungkin juga menyukai