Makalah Bahasa Indonesia Kel 6
Makalah Bahasa Indonesia Kel 6
Bahasa Baku
Di s u s u n Ol e h :
B I O - 2 / Se m e ster 1
A n n i s a R a m a d a ni (0 70 4 21 20 3 7)
Ri z ki k a D a ni (0 70 4 21 30 7 0)
BIOLOGI
MEDAN
T. A 2 0 21 M/ 1 4 42
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat – Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan seles ai dengan judul“ Bahasa
Baku”.Kami ucapkan ba nyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribu si dalam pembuatan makalah ini. Makalah ini dibuat dengan harapan
agar semua orang dapat memahani p enggunaan bahasa baku yang baik dan benar.
Adapun tujuan kami menulis makalah ini yaitu agar kita mengetahui
mengenai bahasa baku dan nonbaku serta penggunaannya baik d idalam proses
pembelajaran maupun dalam kehidupan kita sehari – hari .
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Lat ar Bel a k a n g
Bahasa baku bahasa yang mempunyai pengaruh dalam segi bahasa di
Indonesia. Tak memandang siapapun yang memakai bahasa indonesia,
menggunakan dua macam bahasa yakni bahasa baku dan nonnaku. Pada era
sekarang ini,secara umum bahasa digunakan tak lepas dari kehidupan sehari hari.
2. R u m u s a n M as al a h
1
3. T uj u a n M a sal a h
BAB II
PEMBAH ASAN
1. Pe n gerti a n B a ha s a B a k u
Bahasa adalah alat komunikasi esensial yang dimiliki oleh manusia.tanpa
bahasa maka dapat dipastikan bahwa manusia akan mengalami kesulitan untuk
mengungkapkan secara jelas apa yang ingin disampaikan. 1 Bahasa Baku adalah
satu jenis bahasa yang menggambarkan keseragaman dalam bentuk dan fungsi
bahasa, (Linqiuistik Einar Haugen). Bahasa baku merupakan bahasa standar yang
digunakan dalam kalangan ilmiah. Dengan meng gunakan kaidah – kaidah yan g
perlu dipenuhi dalam penulisan tersebut, yaitu sesuai dengan Ejaan Bahasa
Indonesia yang disempurnakan (EYD). 2 Hal – Hal yang perlu diperhatikan adalah
penulisan huruf capital dan miring, bentuk penyerapan kata asing, pengguna an
kata yang tidak tepat situasinya, pemotongan kata, dan kata kata mubazir.
Istilah Bahasa Baku dalam baha sa Indonesia atau standard language dalam
bahasa inggris dalam dunia ilmu bahasa atau linguistik pertama kal i
diperkenalkan oleh Vilem Mathesius pada 1926. Ia termasuk pencetus Alira n
Praha atau The Prague School. Mereka berpengertian bahwa bahasa baku sebagai
bentuk bahasa yang telahdikodifikasi, dierima dan difungsikan sebagai model
atau acuan oleh masyarakat luas.
1
Irwan p. Ratu Bangsawan, Kamus Bahasa Gaul Kaum Milenial, (Banyuasin, Dinas Pendidikan
,Pemuda, olahraga, dan Pariwisata, 2018), h. 9.
2
Jamilah, Penggunaan Bahasa 2017, Baku Dalam Karya Ilmiah Mahasiswa, Volume 6, Nomor
2, https://jurnal.uin-antasari.ac.id, diakses pada tanggal 22 september 2021, Pukul 10.04 WIB.
2
2. Pe n gar u h B a h as a D aera h d a n Ba h a sa A si ng
1) pengaruh bahasa daerah terhadap bahasa baku
Keanekaragaman budaya dan bahasa daerah mempunyai peranan penting
dan pengaruh terhadap bahasa yang akan diperoleh seseorang pada tahapan
berikutnya, khususnya bahasa formal atau resmi yaitu bahasa Indonesia. Sebagai
contoh, seorang anak memiliki ibu yang berasal dari daerah Sekayu sedangkan
ayahnya berasal dari daerah Pagaralam dan keluarga ini hidup di lingkungan
orang Palembang. Dalam mengucapkan sebuah kata misalnya “mengapa”, sang
ibu yang berasal dari Sekayu mengucapkannya ngape (e dibaca kuat) sedangkan
bapaknya yang dari Pagaralam mengucapkannya ngape (e dibaca lemah) dan di
lingkungannya kata “mengapa” diucapkan ngapo. Ketika sang anak mulai
bersekolah, ia mendapat seorang teman yang berasal dari Jawa dan mengucapkan
“mengapa” dengan ngopo. Hal ini dapat menimbulkan kebinggungan bagi sang
anak untuk memilih ucapan apa yang akan digunakan. Akan tetapi tidak dapat
dipungkiri bahwa keanekaragaman budaya dan bahasa daerah merupakan
keunikan tersendiri bangsa Indonesia dan merupakan kekayaan yang harus
dilestarikan.
Dengan keanekaragaman ini akan mencirikan Indonesia sebagai negara
yang kaya akan kebudayaannya. Berbedannya bahasa di tiap-tiap daerah
menandakan identitas dan ciri khas masing-masing daerah. Masyarakat yang
merantau ke ibu kota Jakarta mungkin lebih senang berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa daerah dengan orang berasal dari daerah yang sama, salah
satunya dikarenakan agar menambah keakraban diantara mereka. Tidak jarang
pula orang mempelajari sedikit atau hanya bisa-bisaan untuk berbahasa daerah
yang tidak dikuasainya agar terjadi suasana yang lebih akrab.
Dampak positif dan negatifnya adalah :
Bahasa indoneia memiliki banyak kosakata.
Bahasa daerah yang satu sulit dipahami oleh daerah lain.
3
2) Pengaruh Bahasa Asing Terhadap Bahasa Baku
Bahasa Indonesia dari awal pertumbuhannya sampai sekarang telah
banyak menyerap unsur-unsur asing terutama dalam hal kosakata. Kata
serapan adalah kata yang berasal dari bahasa asing yang sudah diintegrasikan
kedalam suatu bahasa dan diterima pemakaiannya secara umum. Bahasa
Indonesia menyerap banyak kata dari bahasa-bahasa lain, terutama dari negara
yang pernah berhubungan langsung dengan Indonesia baik melalui
perdagangan (Sansekerta, Arab, dan Tionghoa), melalui penjajahan (Portugis,
Jepang, Belanda), maupun dari perkembangan ilmu pengetahuan (Inggris).
Adanya bahasa asing terutama bahasa Inggris dapat menambah
perbendaharaan bahasa Indonesia dengan adanya kata serapan. Dengan ini
bahasa Indonesia bisa semakin berkembang karena adanya tuntutan jaman
(era globalisasi).
Mulai tergesernya bahasa Indonesia karena sebagian besar masyarakat
Indonesia lebih mementingkan untuk mempelajari bahasa asing yang lebih
menjanjikan untuk kedudukan dan taraf ekonomi yang lebih baik. Sebagai
contoh, sebagian besar (hampir semua) perusahaan mengutamakan pelamar
dapat berbahasa Inggris tetapi jarang perusahaan yang mengutamakan dapat
berbahasa Indonesia.3
3. Ci ri da n F u n g si B a h as a Ba k u
Ci ri Ba h a sa B a k u :
Menurut Hasan Alwi, dkk (2003:14) ciri – ciri bahasa baku terbagi menjadi
tiga, yaitu :
1. Ragam bahasa baku memiliki sifat kemantapan dinamis, yang berupa
kaidah dan aturan yang tetao. Baku atau standar tidak dapat berubah
setiap saat.
3
Sukirman Nurdjan, et. Al, Bahasa Indonesia Untuk Peguruan Tinggi, (Makassar, Aksara
Timur, 2018), h. 32.
4
2. Memiliki sifat kecendikian. Perwujudannya dalam kalimat,paragraph,
dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran
atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal.
3. Baku atau standar beranggapan adanya keseragaman. Proses
pembakuan sampai taraf tertentu berarti proses penyeragaman kaidah,
bukan penyamaan ragam bahasa, atau penyeragaman variasi baru. 4
4
Hasan Alwi, et. Al, Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, (Jakarta, Balai Pustaka, 2003), h. 10.
5
menggunakannya. Hal ini demikian karena ragam bahasa baku
biasanya tidak dapat dipelajari daripada lingkungan keluarga
atau lingkungan sehari-hari.
4. fungsi kerangka rujuk
Bermaksud bahwa ragam bahasa baku itu akan dijadikan
pengukur untuk norma pemakaian bahasa yang baik dan benar
secarabumum. Ini mungkin lebih kepada kesepakatan ramai
(konvensional) dalam sebuah masyarakat penutur.5
4. Contoh Kata Baku dan NonBaku
Mengetahui kata baku dan tidak baku beserta artinya menjadi
penting,karena faktanya, terdapat banyak penyimpangan yang sering terjadidalam
aturan baku tersebut. Biasanya kata baku digunakan untuk penulisan ataupun
pengugkapan kata – kata bersifat resmi baik dalam suatu tulisan atau dalam
penggungkapan kata.
Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman
atau kaidah bahasa sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering digunakan
saat percakapan sehari – hari atau dalam bahasa tutur. Untuk jenis kata yang satu
ini teryata bisa muncul karena penggunaan bahasa yang salah dan terus diulang. 6
1 Abjad Abjat
2 Advokat Adpokat
3 Adhesi Adesi
4 Afdal Afdol
5 Aktif Aktip
6 Aktivitas Aktifitas
7 Akuatik Aquatik
8 Ambeien Ambeyen
9 Alarm Alaram
10 Apotek Apotik
Sumber: https://penerbitdeepublish.com.
5
Nurul Hidayah, Pembelajaan Bahasa Indonesia Di Peguruan Tinggi, (Yogyakarta,
Garudhawaca, 2016) h. 32 – 33.
6
https://penerbitdeepublish.com, diakses pada tanggal 23 September 2021 Pukul 12.10 WIB.
6
5. Masalah Kelafalan Bahasa Baku
7
Dian Indihadi, Analisis Kesalahan Berbahasa (t.t.p. t.p t.t) h. 1.
8
Elen Inderasari, Tiya Agustina, November 2017, Pendidikan Bahasa dan Sastra,, p- ISSN: 2252-
6722, https://jurnal.uns.ac.id, diakses pada tanggal 23 September 2021, Pukul 14. 15 WIB.
7
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Bahasa adalah alat komunikasi esensial yang dimiliki oleh manusia.tanpa
bahasa maka dapat dipastikan bahwa manusia akan mengalami kesulitan untuk
mengungkapkan secara jelas apa yang ingin disampaikan. Dalam bahasa terdapat
bahasa baku dan bahasa tidak baku.
Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan pedoman atau
kaidah bahasa sudah ditentukan. Biasanya kata tidak baku sering digunakan saat
percakapan sehari – hari atau dalam bahasa tutur. Masing – masing bahasa baku dan baku
memiliki fungsi dan ciri yang berbeda.
2. Saran
Dengan adanya makalah ini, kita menyadari pentingnya Bahasa Indonesia Baku
sebagai bahasa pemersatu diantara masyarakat. Pembaca di harapkan untuk lebih
meningkatkan penggunaan Bahasa Indonesia Baku didalam kehidupan social
masyarakat, dengan mengurangi penggunaan bahasa gaul yang dari hari ke hari semakin
meningkat.
Setelah membaca karya tulis ini, kami sangat mengharapkan kritik dan saran
dari teman – teman agar pembuatan makalah ini kedepannya lebih baik. Dan kami
mengharapkan agar kiranya bahasa baku sebaiknnya digunakan dan dipakai dengan
benar.
8
DAFTAR PUSTAKA
Bangsawan, Irwan p. Ratu. Kamus Bahasa Gaul Kaum Milenial, Banyuasin, Dinas Pendidikan
,Pemuda, olahraga, dan Pariwisata, 2018.
Jamilah. Penggunaan Bahasa 2017, Baku Dalam Karya Ilmiah Mahasiswa, Volume 6, Nomor 2,
https://jurnal.uin-antasari.ac.id,
Nurdjan. Sukirman et. Al, Bahasa Indonesia Untuk Peguruan Tinggi, Makassar, Aksara Timur,
2018.
Hasan, Alwi et. Al,.Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia, Jakarta, Balai Pustaka, 2003.
https://penerbitdeepublish.com,
Elen Inderasari, Tiya Agustina. November 2017, Pendidikan Bahasa dan Sastra,, p- ISSN: 2252-
6722, https://jurnal.uns.ac.id,
9
2