Anda di halaman 1dari 14

Nama : Ahmad Ali Akbar Aslamy

NPM :1218210035

Mata Kuliah : Ekonomi Syariah


1) Tugas Foto di Bank Syariah
2) Tugas Analisa Berita Syariah

1. Wakaf Saham Dinilai Jadi Prospek Pertumbuhan Pasar Syariah

Jakarta - Pasar modal syariah semakin berkembang di Indonesia dan senantiasa menawarkan inovasi
terutama dalam moodnya memberikan sejumlah pilihan produk untuk investor. Salahsatu produk pasar
modal syariah yang memiliki potensi besar untuk dikembangkan adalah wakaf saham.

Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi mengatakan jumlah investor saham syariah
saat ini sudah hampir mencapai 6℅ dari total investor saham di BEI dan setiap tahunnya terus
bertumbuh signifikan.

"Saat ini perkembangan pasar modal syariah sangat menarik. Ini terlihat dari peningkatan jumlah
investor syariah di Indonesia pada tahun 2011 hanya terdapat 500 investor syariah di Indonesia, dan
saat ini per 30 Juni 2019, jumlah investor syariah telah meningkat menjadi 55.229 investor. Luar biasa
peningkatan nya, atau naik sekitar 100 kali lipat dibanding tahun 2011," ujar Inarno saat peluncuran
program wakaf saham di Jakarta, Kamis (8/8/2019).

Menurut Inarno, fenomena tersebut menujukkan kepercayaan masyarakat kepada investasi di pasar
modal syariah semakin meningkat. Dengan kata lain, pasar modal syariah memiliki banyak sekali potensi
untuk berkembang menjadi lebih besar.

"Oleh karena itu, kita juga patut menjaga agar pasar modal syariah ini tetap terpercaya bagi investor
yang ingin berinvestasi, termasuk yang juga ingin investasi amal jariah, " ujarnya.

Potensi inilah yang digarap oleh BNI Sekuritas yang berkolaborasi dengan Global Wakaf - Aksi Cepat
Tanggap (GW-ACT) dengan meluncurkan program Wakaf saham.

Menurut Plt Direktur Utama BNI Sekuritas, Geger N. Maulana, melalui sinergi ini, pihaknya meyakini
inklusi pasar modal syariah serta filantropi melalui Wakaf saham ini semakin mudah tercapai.

"Melihat pertumbuhan yang signifikan di investor-investor syariah. Kita juga ingin menganbil di
momentum ini, selain melaksanakan inklusi keuangan melalui digital, menambah para investor, juga
kami berpartisipasi bersama Badan Wakaf dan Global Wakaf, difasilitasi oleh Bursa Efek Indonesia ini, "
ujar Geger.

Geger menambahkan, pihaknya sebagai anggota Bursa yang menyediakan layanan transaksi saham
syariah juga ingin memperkuat posisinya di segmen syariah. Apalagi setelah diluncurkannya aplikasi
BIONS yang merupakan aplikasi digital jual beli saham, akan semakin mempermudah untuk menggaet
para investor, khususnya investasi wakaf.

"BNI Sekuritas ini sebagai perantara, jadi kami kebetulan memiliki sistem yang baru, yaitu BIONS. Itu
adalah aplikasi digital untuk melakukan jual beli saham. Jadi ada beberapa nasabah yang sudah
berinteraksi sekitar 80.000. Nah jumlah investor ini yang bertransaksi syariah sudah cukup lumayan, ada
sekitar 2.000 nasabah, yang memang ingin transaksinya harus syariah, " ujarnya.
"Nah kami ingin mengembangkan basis investor ini dengan mengajak beberapa pihak yang mempunyai
komunitas yang berpotensi menjadi calon investor berbasis syariah, salah satunya adalah Global Wakaf
ini, jadi kita ajak bersama-sama, " tambahnya.

Geger menambahkan, lewat aplikasi digital ini, investor juga tidak perlu memiliki uang hingga miliaran,
namun hanya ratusan ribu saja nasabah sudah bisa berinvestasi. Dengan begitu, ia berharap dapat
menggairahkan para investor untuk berinvestasi.

"Kebetulan transaksi kami melalui aplikasi digital ini juga sangat retail. Jadi tidak perlu punya uang
miliaran tapi hanya punya uang ratusan ribu saja sudah bisa bertransaksi, nah ini juga membantu pasar
modal untuk berkembang, " ujarnya.

Sementara itu, Presiden Direktur Global Wakaf, Syahru Aryansyah mengatakan pihaknya ingin mengajak
masyarakat untuk ikut berkontribusi mewakafkan harta terbaiknya. Selain agar nilai sahamnya
bertumbuh untuk pribadi, Syahru juga menekankan bahwa lewat program wakaf saham ini investasi
untuk akhirat juga dapat tercapai.

"Apa yang kami ingin lakukan dengan sinergi antara Global Wakaf, BNI Sekuritas dan Bursa Efek, itu
bagaimana agar masyarakat, ayo berinvestasi, tidak hanya kita tarik investasinya untik dirinya sendiri,
tapi juga untuk sosial, " ujar Syahru.

Syahru menambahkan, sinergi ini tujuannya untuk membangun chanel. Apalagi Global Wakaf memiliki
36 cabang di Indonesia, sehingga ke depannya akan memiliki buka point of filantropi dengan
membentuk apa yang namanya Galery Wakaf Saham. Selain itu, pihaknya juga mengapresiasi terobosan
BNI Sekuritas yang telah memiliki layanan digital jual beli saham, BIONS, yang dapat mempermudah
masyarakat berinvestasi di mana pun.

"Jadi dengan digitalisasi yang dilakukan oleh BNI Sekuritas, maka orang bisa bertransaksi di mana saja,
termasuk di Galery Wakaf Saham. Jadi harapannya orang yang berinvestasi semakin banyak. Tapi kita
juga ajak bukan investasi untuk pribadi, tapi juga diwakafkan untuk nantinya juga kembali ke masyarakat
dan juga akhirnya untuk pemerataan ekonomi, " pungkasnya

Sumber : http://finance.detik.com/read/2019/08/08/141921/4657568/6/wakaf-saham-dinilai-jadi-
prospek-pertumbuhan-pasar-syariah

What : Pasar modal syariah memiliki banyak sekali potensi untuk berkembang menjadi lebih besar

Who : Pasar modal syariah, Global Wakaf, BNI Sekuritas dan Bursa Efek

When : Kamis 8 Agustus 2019

Why : Saat ini perkembangan pasar modal syariah sangat menarik. Ini terlihat dari peningkatan jumlah
investor syariah di Indonesia pada tahun 2011 hanya terdapat 500 investor syariah di Indonesia, dan
saat ini per 30 Juni 2019, jumlah investor syariah telah meningkat menjadi 55.229 investor. Luar biasa
peningkatan nya, atau naik sekitar 100 kali lipat dibanding tahun 2011.

How :

Jadi dengan digitalisasi yang dilakukan oleh BNI Sekuritas, maka orang bisa bertransaksi di mana saja,
termasuk di Galery Wakaf Saham. Jadi harapannya orang yang berinvestasi semakin banyak. Tapi kita
juga ajak bukan investasi untuk pribadi, tapi juga diwakafkan untuk nantinya juga kembali ke masyarakat
dan juga akhirnya untuk pemerataan ekonomi.

2. Bank Muamalat Bidik Izin Rights Issue Terbit Agustus 2019

Jakarta, CNN Indonesia ‐‐ PT Bank Muamalat Tbk mengaku sudah mengajukan proposal pelaksanaan
penambahan modal lewat skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atawa rights issue ke
Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Diharapkan, izin tersebut terbit pada Agustus 2019.
Lewat rights issue, Al-Falah Investment Pte Ltd akan menjadi pemegang saham mayoritas Bank
Muamalat dengan kepemilikan di atas 50 persen. Al-Falah adalah konsorsium yang dibentuk Ilham
Habibie sebagai upaya penyelamatan bank murni syariah pertama di Indonesia itu.

"Proposal rights issue sudah, sedang diproses (oleh OJK). Harapan kami selesai sebelum 22 Agustus
2019," ujarnya, Selasa (9/7).

Ilham, yang menjabat sebagai Komisaris Utama Bank Muamalat, menyatakan jadwal rights issue masih
sesuai dengan target, yakni pada semester kedua.

Sebelumnya, Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) Bank Muamalat pada 17 Mei lalu
menyetujui masuknya Al-Falah sebagai pemegang saham, sekaligus memberi restu pelaksanaan rights
issue sebesar Rp2 triliun.

"Insyaallah (semester II 2019). Mohon doanya," imbuh dia.

Setelah Al-Falah resmi menjadi pemegang saham, Ilham melanjutkan perusahaan akan mengembangkan
bisnis ritel. Namun demikian, perusahaan juga tetap akan melayani bisnis sektor korporasi, hanya saja
porsinya menjadi lebih kecil.

"Karena brand Bank Muamalat kuat sekali untuk ritel. Jadi, kalau kami lihat, misalnya pasar yang terkait
dengan financial (keuangan) haji dan umrah yang swasta. ONH (Ongkos Naik Haji) plus itu lebih dari 50
persen dipegang kami. Jadi, kami kuatnya memang di situ," jelasnya.

Saat ini, saham bank syariah tersebut digenggam oleh Islamic Development Bank (IDB) sebesar 32,7
persen. Kemudian, Boubyan Bank sebesar 22 persen, Atwil Holdings Limited 17,91 persen, National Bank
of Kuwait 8,45 persen.

Sedangkan sisanya dari pemegang saham lainnya. Dengan masuknya Al-Falah nanti, secara otomatis IDB
tidak lagi menjadi pemegang saham pengendali.

Sumber : http://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20190709135842-78-410500/bank-muamalat-bidik-
izin-rights-issue-terbit-agustus-2019

Analisa Berita

What : Bank Muamalat Tbk mengaku sudah mengajukan proposal pelaksanaan penambahan modal
lewat skema Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atas rights issue ke Otoritas Jasa Keuangan.

Who : Bank Muamalat Tbk, Otoritas Jasa Keuangan, Al-Falah Investment Pte Ltd
When : Selasa, 09/07/2019

Where : Jakarta

Why : Lewat rights issue, Al-Falah Investment Pte Ltd akan menjadi pemegang saham mayoritas Bank
Muamalat dengan kepemilikan di atas 50 persen. Al-Falah adalah konsorsium yang dibentuk Ilham
Habibie sebagai upaya penyelamatan bank murni syariah pertama di Indonesia itu.

How : Setelah Al-Falah resmi menjadi pemegang saham, Ilham melanjutkan perusahaan akan
mengembangkan bisnis ritel. Namun demikian, perusahaan juga tetap akan melayani bisnis sektor
korporasi, hanya saja porsinya menjadi lebih kecil.

3. Ada Investasi Syariah 'Berbunga' 7,4% Nih, Minat ?

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah resmi membuka masa penawaran surat utang berbasis syariah
dengan nama Sukuk Tabungan seri ST005. Penjualan surat utang syariah ini dilakukan secara online (e-
SBN) kepada investor individu Warga Negara Indonesia.

Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan Luky Alfirman
mengatakan, sukuk adalah bagian dari pembiayaan yang dikeluarkan untuk membantu membiayai
APBN. Sukuk dipilih karena pemerintah tidak dalam posisi untuk mencari keuntungan melainkan untuk
pembiayaan pembangunan dalam negeri.

Seri ST005 memiliki tenor dua tahun dan menawarkan kupon minimal (floating with floor) sebesar 7,40%
yang tidak berubah sampai dengan jatuh tempo. Tingkat kupon berikutnya akan disesuaikan setiap tiga
bulan pada tanggal penyesuaian imbalan sampai dengan jatuh tempo.

"Sukuk bagian dari pembiayaan APBN jadi kalau kita lihat APBN itu simpel. Ada dua komponen, satu dari
sisi penerimaan. Kita ingin melakukan pembangunan uangnya dari mana, penerimaan. Dari pajak bea
cukai, PNBP atau royalti setoran dividen BUMN itu penerimaan APBN," ujar Luky di Gedung DJPPR,
Jakarta, Kamis (8/8/2019).

"Kemudian uang itu dipakai buat dari sisi belanja pembangunan perlindungan sosial. Tapi jangan lupa
kita punya belanjaa yang langsung di transfer ke daerah itu sepertiganya," tambahnya.

Menurutnya, dalam melakukan pembangunan tentunya pembiayaan tidak hanya bisa mengandalkan
penerimaan. Apalagi untuk menutupi defisit maka harus mencari pembiayaan lainnya salah satunya dari
penerbita surat utang negara.

"Dari mana? ada dua alternatif pertama pinjaman dari multilateral ADB, WB pemerintah negara lain.
Kedua kita terbitkan surat berharga negara atau obligasi negara atau bonds. Kita jual ke masyarakat kita
bayar kuponnya," jelasnya.

Masa penawaran sukuk ini akan berlangsung mulai tanggal 8-21 Agustus 2019. Tujuan penerbitan ST005
secara online adalah untuk mempermudah akses masyarakat berinvestasi di SBSN ritel.

"ST005 ini SBN ritel berbasis syariah tujuannya kita ingin memperkuat basis investor domestik termasuk
investor ritel, individu. Kami perkenalkan platform karena kalau masyarakat ingin berpartisipasi bisa
dilakukan secara online," kata Luky.

Luky memasarkan, masyarakat yang berminat untuk berinvestasi di ST005 dapat mengakses web Sukuk
Tabungan di website Kemenkeu (www.kemenkeu.go.id/sukuktabungan). Selain itu bisa juga melalui 22
Mitra distribusi yang telah ditetapkan melalui sistem online yaitu:

PT Bank Central Asia Tbk.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

PT Bank Negara lndonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Permata Tbk.

PT Bank Rakyat lndonesia (Persero) Tbk.

PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk.

PT Bank CIMB Niaga Tbk.


PT Bank DBS Indonesia

PT Bank OCBC NISP Tbk.

PT Bank Panin Tbk.

PT Bank Maybank Indonesia Tbk.

PT Bank HSBC Indonesia

PT Bank Syariah Mandiri

PT Bank BRISyariah Tbk.

PT Trimegah Sekuritas lndonesia Tbk.

PT Danareksa Sekuritas

PT Bank Mandiri Sekuritas

PT Bareksa Portal lnvestasi

PT Star Mercato Capitale (Tanamduit)

PT Nusantara Sejahtera Investama (Invisee)

PT lnvestree Radhika Jaya

PT Mitrausaha Indonesia Group (Modalku)

Sumber :

https://www.cnbcindonesia.com/investment/20190808103732-21-90623/ada-investasi-syariah-
berbunga-74-nih-minat

Analisa Berita

What : Pemerintah resmi membuka masa penawaran surat utang berbasis syariah dengan tenor dua
tahun dan menawarkan kupon minimal (floating with floor) sebesar 7,40%.

Who : Pemerintah dan Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan
Luky Alfirman

When : 8 - 21 Agustus 2019

Where : Gedung DJPPR, Jakarta


Why : Sukuk dipilih karena pemerintah tidak dalam posisi untuk mencari keuntungan melainkan untuk
pembiayaan pembangunan dalam negeri.

How : Ada dua alternatif pertama pinjaman dari multilateral ADB, WB pemerintah negara lain. Kedua
kita terbitkan surat berharga negara atau obligasi negara atau bonds. Kita jual ke masyarakat kita bayar
kuponnya.

4. Gandeng Bank Syariah Bukopin, Sinarmas MSIG Life Luncurkan Produk Bancassurance

Sumber : https://money.kompas.com/read/2019/07/22/125200726/gandeng-bank-syariah-bukopin-
sinarmas-msig-life-lu

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk dan PT Bank Syariah Bukopin menjalin
kerja sama peluncuran produk bancassurance syariah. Produk tersebut tak hanya mencakup
pertanggungan jiwa, namun juga investasi berbasis syariah.

Direktur Sinarmas MSIG Life Gideon menyatakan, pihaknya meyakini produk-produk unggulan kini dapat
melayani kalangan masyarakat yang lebih luas melalui jaringan Bank Syariah Bukopin.
Sementara itu, Ruddy Susatyo, Direktur Bank Syariah Bukopin menyatakan, pihaknya selalu
mempersembahkan inovasi layanan baru berupa produk/jasa untuk melayani kebutuhan nasabah.

Adapun kerja sama dengan Sinarmas MSIG Life berupa perlindungan dan pertanggungan jiwa berbasis
syariah kepada nasabah.

"Kerja sama bancassurance ini menjadi salah satu jalur untuk membantu perseroan dalam menambah
perolehan fee based income," kata Rudy dalam keterangannya, Senin (22/7/2019).

“Kami yakin kolaborasi ini akan semakin dipererat di masa mendatang dengan adanya produk-produk
kami yang akan mendukung dan bersinergi dengan Bank Syariah Bukopin dalam mencapai visi dan misi
Bank Syariah Bukopin," jelas Gideon.

Ia menytakan, pihaknya juga berharap kerja sama strategis ini dapat terus diperluas. Ini dilakukan
melalui pengembangan model bisnis baru.

Analisa Berita

What : PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk bersama PT Bank Syariah Bukopin menjalin kerja sama
peluncuran produk bancassurance syariah

Who : Direktur Sinarmas MSIG Life Gideon dan Ruddy Susatyo, Direktur Bank Syariah Bukopin

When : 22 Juli 2019

Where : Jakarta

Why : Kerja sama bancassurance ini menjadi salah satu jalur untuk membantu perseroan dalam
menambah perolehan fee based income.

How : Direktur Sinarmas MSIG Life Gideon menyatakan, pihaknya meyakini produk-produk unggulan kini
dapat melayani kalangan masyarakat yang lebih luas melalui jaringan Bank Syariah Bukopin .

Kami yakin kolaborasi ini akan semakin dipererat di masa mendatang dengan adanya produk-produk
kami yang akan mendukung dan bersinergi dengan Bank Syariah Bukopin dalam mencapai visi dan misi
Bank Syariah Bukopin," jelas Gideon.

Ia menytakan, pihaknya juga berharap kerja sama strategis ini dapat terus diperluas. Ini dilakukan
melalui pengembangan model bisnis baru.

Sementara itu, Ruddy Susatyo, Direktur Bank Syariah Bukopin menyatakan, pihaknya selalu
mempersembahkan inovasi layanan baru berupa produk/jasa untuk melayani kebutuhan nasabah.
5. Danamon Syariah Gencarkan Edukasi Syariah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Danamon Syariah menilai edukasi syariah menjadi dasar untuk
penguatan bisnis. Direktur Syariah Bank Danamon, Herry Hykmanto mengatakan tanpa edukasi yang
mumpuni, kebaikan dari produk-produk syariah tidak bisa dijangkau masyarakat.

"Kami selama ini fokus untuk menyebarkan informasi dan edukasi terkait syariah," kata dia dalam buka
bersama Danamon Grup di Kuningan, Jakarta, Jumat (11/5).

Herry menilai edukasi masih menjadi tantangan terbesarnya dalam menjalankan bisnis. Penguatan aset
dan pendapatan baru dapat optimal jika edukasi pun menyeluruh.

Saat ini, meski Danamon Syariah belum memiliki banyak cabang, namun produk-produknya bisa
dijangkau lebih dari 470 cabang bank Danamon. Herry mengatakan edukasi pertama dimulai dari
karyawan Danamon sendiri.
"Saya khusus fokus dalam dua tahun memastikan edukasi pada karyawan Danamon yang sebelumnya
tidak pernah jual produk syariah, buat mereka ini susah," kata dia.

Ia memastikan pemahaman karyawan cukup agar dapat menjual produk syariah dengan benar. Hingga
saat ini, hampir sepertiga dari portofolio tabungan di Danamon menggunakan skema syariah.

Danamon Syariah saat ini sedang gencar menggarap segmen konsumer salah satunya melalui
meluncurkan pembiayaan kepemilikan rumah dengan akad baru yakni Musyarakah Mutanaqisah
(MMQ). Ia berharap portofolio pembiayaan bisa tumbuh sekitar 10 persen.

Total pembiayaan per kuartal I 2019 tercatat Rp 3,5 triliun dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
mencapai Rp 3,2 triliun. Herry mengatakan mayoritas pembiayaan untuk segmen korporasi khususnya
pembiayaan infrastruktur.

Segmen ini menggunakan akad Al Ijarah al Muntahiya bit Tamlik (IMBT). Herry mengatakan porsinya
mencapai 40 persen dengan pertumbuhan 60 persen pada kuartal I 2019.

Meski porsi pembiayaan Danamon Syariah masih 2-3 persen dari keseluruhan portofolio kredit di
Danamon, Herry mengaku optimis bisa tumbuh signifikan. Ia tidak mengejar porsi aset dulu namun
fokus membangun kepercayaan nasabah.

Selain itu, Danamon Syariah juga menargetkan penambahan tabungan haji sebesar 3.000 nasabah
sepanjang 2019. Hingga saat ini, jumlahnya sudah mencapai sekitar 1.000 nasabah.

"Kami baru menjadi Bank Penerima Iuran Haji (BPIH) pada sekitar bulan Agustus 2018, baru resmi
menerima setoran pada November, jadi porsinya memang masih kecil," kata Herry.

Sumber :

http://republika.co.id/r/prc9ko370

Analisa Berita

What : Bank Danamon Syariah menilai edukasi syariah menjadi dasar untuk penguatan bisnis

Who : Direktur Syariah Bank Danamon, Herry Hykmanto

When : Sabtu 11 Mei 2019

Where : Kuningan, Jakarta

Why : Herry menilai edukasi masih menjadi tantangan terbesarnya dalam menjalankan bisnis.
Penguatan aset dan pendapatan baru dapat optimal jika edukasi pun menyeluruh.
How : Danamon Syariah saat ini sedang gencar menggarap segmen konsumer salah satunya melalui
meluncurkan pembiayaan kepemilikan rumah dengan akad baru yakni Musyarakah Mutanaqisah
(MMQ). Ia berharap portofolio pembiayaan bisa tumbuh sekitar 10 persen.

Total pembiayaan per kuartal I 2019 tercatat Rp 3,5 triliun dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK)
mencapai Rp 3,2 triliun. Herry mengatakan mayoritas pembiayaan untuk segmen korporasi khususnya
pembiayaan infrastruktur.

Segmen ini menggunakan akad Al Ijarah al Muntahiya bit Tamlik (IMBT). Herry mengatakan porsinya
mencapai 40 persen dengan pertumbuhan 60 persen pada kuartal I 2019.

Meski porsi pembiayaan Danamon Syariah masih 2-3 persen dari keseluruhan portofolio kredit di
Danamon, Herry mengaku optimis bisa tumbuh signifikan. Ia tidak mengejar porsi aset dulu namun
fokus membangun kepercayaan nasabah.

Selain itu, Danamon Syariah juga menargetkan penambahan tabungan haji sebesar 3.000 nasabah
sepanjang 2019. Hingga saat ini, jumlahnya sudah mencapai sekitar 1.000 nasabah.

"Kami baru menjadi Bank Penerima Iuran Haji (BPIH) pada sekitar bulan Agustus 2018, baru resmi
menerima setoran pada November, jadi porsinya memang masih kecil," kata Herry.

Anda mungkin juga menyukai