Budaya Dan Amaliyah Nu 1
Budaya Dan Amaliyah Nu 1
Disusun Oleh:
Kelompok 9
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada kita semua. Sehingga makalah ini dapat
terselesaikan dengan baik. Shalawat serta salam kami haturkan kepada Nabi
Muhammad SAW karena dengan perjuangan beliau kita dapat sampai pada
sekarang ini.
Kami menyadari bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu,
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua
pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi lebih baik lagi di masa
mendatang.
Semoga makalah ini bisa menambah wawasan para pembaca dan bisa
bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
Penyusun
Kelompok 9
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 1
C. TUJUAN 1
D. MANFAAT 1
BAB II PEMBAHASAN
A. KESIMPULAN 16
B. SARAN 16
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap orang yang berdoa dianjurkan umtuk mendoakan dirinya sendiri,
kedua orang tuanya dan cucunya. Budaya memiliki kaitan yang sangat erat
dengan kehidupan dalam masyarakat itu sendiri. Dalam hal ini masyarakat
Nahdlatul Ulama memiliki tradisi yang cukup unik yang tentunya tidak ada
dalam masyarakat lain. Anak merupakan suatu karunia Allah SWT yang tidak
ternilai bagi setiap pasangan suami istri.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah yang dapat kami
ambil yaitu sebagai berikut:
1. Bagaimana doa saat hamil ?
2. Mengapa harus azan dan iqamah saat bayi lahir ?
3. Apa yang dimaksud dengan brokohan (aqiqah)?
4. Apa saja budaya dan amaliyah seputar kematian ?
C. Tujuan
1. Mengetahui doa apa yang harus dipanjatkan ketika hamil
2. Mengetahui alasan adanya azan dan iqamah saat bayi lahir
3. Mengetahui budaya brokohan (aqiqah).
4. Mengtahui budaya dan amaliyah seputar kematian.
D. Manfaat
1. Kita dapat mengetahui doa apa yang harus dipanjatkan ketika hamil.
2. Kita dapat mengetahui alasan adzan dan iqamah saat bayi lahir.
3. Kita dapat mengetahui tradisi brokohan (aqiqah)
4. Kita dapat mengetahui tradisi seputar kematian.
1
BAB II
PEMBAHASAN
Fungsi acara tujuh bulanan adalah memanjatkan do’a atas karunia yang
telah diberikan, dan sebagai ucapan rasa syukur yaitu beruapa saling
menitipkan, mengingatkan, dan mendoakan secara lahirnya dan secara
batinnya agar manusia selalu bersyukur atas rahmad Allah SWT yang telah
memberikan rezeki berupa anak. Tujuan dari acara tujuh bulanan adalah agar
ibu dan janin selalu dijaga dalam kesejahteraan dan keselamatan dan
mensyukuri atas nikmat allah SWT dan memohon agar bayi yang di kandung
selamat dan sehat serta diberikan karunia anak yang sholeh maupun sholihah
serta ibu dapat melahirkan dengan mudah tanpa ada suatu rintangan dan
hambatan.
2
"Dialah yang menciptakan kamu dari diri yang satu dan darinya Dia menciptakan
isterinya, supaya dia merasa senang kepadanya. Maka setelah dicampurinya,
isterinya itu mengandung kandungan yang ringan, dan teruslah dia merasa ringan
(beberapa waktu). Lalu tatkala dia merasa berat, keduanya (suami isteri)
bermohon kepada Allah, Tuhannya seraya berkata : "Sungguh jika Engkau
memberi kami anak yang sempurna, tentu kami termasuk orang orang yang
bersyukur."(QS. Al-A'raf:189).
Artinya: orang yang anaknya baru lahir, maka adzankanlah pada telinga
kanannya, dan bacakanlah iqamat pada telinga kirinya. Dijamin anak itu tidak
akan diganggu kuntilanak
Dalam hal ini, Sayyid Muhammad bin 'Ali al-Tarimi dalam al-Wasail al-
Syafi'ah fi al-Adzkar al-Nafi'ah wa al-Aurad al-Jami'ah telah memberikan
rangkaian amalan dan doa yang bisa dibaca saat bayi baru lahir ke dunia. Adapuan
dzikir dan doa itu adalah Sebagai berikut:
3
a. Membaca azan pada telinga bayi sebelah kanan. Hal yang biasa
dilakukan dan sangat penting adalah melantunkan adzan di telinga
sebelah kanan si bayi.
b. Membaca Iqamah pada Telinga Bayi Sebelah Kiri
Membaca iqamah pada telinga sebelah kiri bayi yang baru lahir juga
merupakan hal penting yang dapat dilakukan seorang ayah bagi buah
hatinya yang baru lahir.
c. Membaca Doa di Telinga Bayi Sebelah Kanan
Ketika bayi baru lahir, seorang ayah juga penting membaca doa pada
telinga bayi sebelah kanan. Adapun doa yang bisa dibacakan adalah
sebagai berikut.
اللهم اجْ َع ْلهُ بَا ًّرا تَقِيًّا َر ِش ْيدًا َوأَ ْنبِ ْتهُ فِي اإْل ِ ْساَل ِم نَبَاتًا َح َسنًا
Allâhummaj’alhu bârran taqiyyan rasyîdan wa-anbit-hu fil islâmi nabâtan
hasanan
“Ya Allah, jadikanlah ia (bayi) orang yang baik, bertakwa, dan cerdas.
Tumbuhkanlah ia dalam islam dengan pertumbuhan yang baik.”
3. Brokohan (Aqiqah)
Brokohan merupakan salah satu upacara tradisi Jawa untuk
menyambut kelahiran bayi yang dilaksanakan sehari setelah bayi lahir.
Kata brokohan sendiri berasal dari kata brokoh-an, yang artinya
memohon berkah dan keselamatan atas kelahiran bayi. Acara ini
biasanya para tetangga dekat dan sanak saudara berdatangan berkumpul
sebagai tanda turut bahagia atas kelahiran bayi yang dapat berjalan
dengan lancar. Tidak sedikit para tetangga yang membawa berbagai
macam oleh-oleh berupa perlengkapan bayi dan makanan untuk
keluarga yang melahirkan, berupa domba atau kambing. Apabila anak
yang dilahirkan laki-laki biasanya menyembelih dua ekor kambing dan
apabila anak yang dilahirkan perempuan maka akan menyembelih satu
4
ekor kambing.
Aqiqah juga salah satu upaya kita untuk menebus anak kita yang
tergadai. Aqiqah juga merupakan realisasi rasa syukur kita atas
anugerah, sekaligus amanah yang di berikan allah SWT terhadap kita.
Aqiqah juga sebagai upaya kita menghidupkan sunnah rasul SAW,
yang merupakan perbuatan yang terpuji, mengingat saat ini sunnah
tersebut mulai jarang di laksanakan oleh kaum muslimin.
4. Bancaan (Ulang Tahun)
Ritual yang disertai dengan penyajian tumpeng dan gudangan
dinamakan Bancaan. Bancaan adalah sebuah upacara sederhana
tradisi adat masyarakat Jawa yang menyertai sebuah tahapan
perkembangan seorang anak. Bancaan biasa dilakukan untuk
memperingati hari lahir berdasarkan pada hari pasaran penanggalan
Jawa atau wetonan, kemudian ketika anak baru mulai berhenti
menyusu pada ibunya atau masa disapih, dan saat-saat khusus seperti
ketika seorang anak sering jatuh sakit, serta bila seorang anak harus
berganti nama. Jadi tradisi Bancaan merupakan bentuk simbolisasi
rasa syukur dan doa kepada Tuhan yang biasa dilakukan oleh
masyarakat tradisional Jawa. Dan sayangnya tradisi Bancaan ini mulai
kurang dikenal.
B. Budaya Dan Amaliyah Kematian
1. Talqin
Menurut bahasa, talqin artinya mengajar, memahamkan secara lisan.
Sedangkan menurut istilah, talqin adallah:mengajar dan mengingatkan
kembali kepada orang yang sedang naza’ atau kepada mayit yang baru saja
dikubur dengan kalimat-kalimat tertentu. Talqin di bagi menjadi dua yaitu:
a) Talqin Orang yang sedang Naza’
Yaitu mengajarkan atau mendikte orang yang dalam keadaan
naza’ dengan bacaan kalimat tahlil. Tujuannya adalah agar orang
tersebut mampu melafadzkan kalimat tauhid sebagai akhir kata dalam
hidupnya. Sehingga dia berpulang dalam keadaan husnul khotimah.
5
Adapun talqin orang dalam keadaan naza’ sudah lagi tidak lagi
diragukan dasar hadisnya, karena Rasullah SAW sendiri juga
mengajarkan kepada umatnya untuk melakukan, sebagaimana dalam
salah satu sabdanya:
هّٰللا هّٰللا
ِ ْ فَاِنَّهُ َم ْن َكانَ ٰا ِخ ُر كَاَل ِم ِه اَل اِ ٰلهَ ااَّل ُ ِع ْن َد ْال َمو،ُ لَقِّنُوْ ا َموْ تَا ُك ْم اَل اِ ٰلهَ اِاَّل
ت َدخَ َل
رواه ابن حبان- ُصابَه َ َك َما ا َ ِصابَهُ قَ ْب َل ٰذل
َ َ َواِ ْن َكانَ ا،ْال َجنَّةَ يَوْ ًما ِمنَ ال َّد ْه ِر
وصححه األلباني في صحيح الجامع
"Ajarilah orang mati kalian dengan kalimat "la ilaha illallah",
sesungguhnya barang siapa akhir perkataannya adalah "la ilaha illallah"
maka dia measuk surga pada hari di suatu masa, meskipun sebelumnya
telah menimpanya apa yang telah dia timpa" (HR. Ibnu Hibban, dan
dinilai shohih oleh Syekh Albani di dalam Kitab Shohih Al-Jami').
رواه احمد وابو داود- َُمنْ َكانَ ٰا ِخ ُر كَاَل ِم ِه اَل اِ ٰلهَ ااَّل هّٰللا ُ َو َجبَتْ لَهُ ا ْل َجنَّة
"Barang siapa akhir perkataannya adalah "la ilaha illallah", maka wajib
baginya surga"
b) Talqin Mayit
Talqin mayit adalah mengajarkan mayit dengan pertanyan-
pertanyaan dan jawaban-jawaban kubur sebagai pengingat kepadanya.
Talqin mayit sesudah di pendam merupakan salah satu dari cabang
permasalahan khilafiyah didalam umat Islam.
Hendaknya permasalahan khilafiyah seperti ini tidak diikuti dengan
saling menuduh, saling menyalahkan dan saling mengingkari, karena
baik dari pihak penerima maupun pihak penolak memiliki dasar
masing-masing.
6
mendasarinya adalah keyakinan bahwa pahala bacaan dikirimkan kepada
orang yang sudah meninggal, untuk mengiringi proses kematian
seseorang (keadaan sakit kritis yang diperkirakan kuat menuju kematian
atau dalam keadaan sakaratul maut agar yang dibacakannya ini cepat
sembuh atau segera mati secara mudah atas dasar kasih sayang Allah dan
yang melihatnya merasa kasihan terhadap penderitaan yang
sedang sakaratul maut ini, atau dikirimkan kepada orang yang masih
hidup tetapi diperlakukan seperti orang yang sudah meninggal, seperti
orang pergi haji. Selama haji ia diupacarai yasinan pada hari pertama dari
pemberangkatannya hingga hari ke tujuh yang selanjutnya setiap malam
Jumat hingga yang bersangkutan kembali sampai di rumah dengan
selamat. Upacara Yasinan hampir selalu menyatu dengan tahlilan.
7
Masyarakat melaksanakan tradisi ini karena turun temurun. Artinya
tradisi ini merupakan peninggalan dari nenek moyang mereka, dimana
Islam mengadopsinya sebagai bagian dari ritual keagamaan. Dari
pelaksanaan tradisi ini maka ada makna yang lain selain dari arti ayat-ayat
yang dibaca secara bersama sama.
b. Tahlilan
Tahlilan adalah ritual atau upacara selamatan yang dilakukan sebagian
umat Islam, kebanyakan di Indonesia dan kemungkinan di Malaysia, untuk
memperingati dan mendoakan orang yang telah meninggal yang biasanya
dilakukan pada hari pertama kematian hingga hari ketujuh, dan selanjutnya
dilakukan pada hari ke-40, ke-100, kesatu tahun pertama, kedua, ketiga dan
seterusnya. Ada pula yang melakukan tahlilan pada hari ke-1000.
Kata "Tahlil" sendiri secara harfiah berarti berizikir dengan mengucap
kalimat tauhid "Laa ilaaha illallah" (tiada yang patut disembah kecuali
Allah). Upacara tahlilan ditengarai merupakan praktik pada abad-abad transisi
yang dilakukan oleh masyarakat yang baru memeluk Islam, tetapi tidak dapat
meninggalkan kebiasaan mereka yang lama. Berkumpul-kumpul di rumah ahli
mayit bukan hanya terjadi pada masyarakat pra Islam di Indonesia saja, tetapi di
berbagai belahan dunia, termasuk di jazirah Arab. Oleh para da'i(yang dikenal
wali songo) pada waktu itu, ritual yang lama diubah menjadi ritual yang
bernafaskan Islam. Di Indonesia, tahlilan masih membudaya, sehingga istilah
"Tahlilan" dikonotasikan memperingati dan mendo'akan orang yang sudah
meninggal.
8
semua orang, oleh karena itu setiap orangtua menginginkan anaknya menjadi
orang yang saleh dan mendoakan mereka. Dari sinilah, keluarga mendoakan
mayit, dan beberapa keluarga merasa lebih senang jika mendoakan orangtua
mereka yang meninggal dilakukan oleh lebih banyak orang(berjama'ah).
َيَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا اتَّقُوا هَّللا َ َوا ْبتَ ُغوا’ إِلَ ْي ِه ْال َو ِسيلَة
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, takwalah kepada Allah, carilah wasilah
kepada-Nya”
9
Untuk mengenang jasa-jasa, karomah, akhlaq dan keutamaan mereka. Tujuan
diadakannya haul adalah untuk mengenang jasa dan hasil perjuangan para tokoh
yang dihauli terhadap umat dan agama.
a) Perbuatan ini tidak ada tuntunannya dalam syariat dan orang mati
tidak lagi memperoleh manfaat dari bacaan Al-Quran ini.
b) Orang yang mati memperoleh manfaat dari bacaan ini. Seseorang
boleh membaca dengan niat pahalanya untuk si A atau si B yang
muslim, baik ia masih kerabat atau bukan kerabat.
Pendapat yang lebih kuat adalah pendapat kedua karena membaca Al-
Quran termasuk kategori ibadah yang pahalanya boleh dipindahkan kepada orang
yang telah mati. Hal ini sebagaimana tersebut pada Hadits Sa’ad bin ‘Ubadah
ketika ia mewakafkan kebunnya untuk ibunya, dan juga tersebut pada Hadits
tentang kasus seorang shahabat laki-laki yang berkata kepada Nabi shallallahu
‘alaihi wa sallam bahwa ibunya yang telah lumpuh sampai meninggal, “Saya
mengira bahwa seandainya beliau masih dapat berbicara sewaktu hidupnya,
niscaya ia akan mewakafkan hartanya. Apakah sekarang saya boleh mewakafkan
harta atas namanya?” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Ya.” Akan
tetapi, yang lebih baik adalah Anda cukup mendoakan orang yang telah mati
tersebut, sedangkan amal-amal shalih yang Anda lakukan untuk diri Anda sendiri,
karena Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
اريَ’ ٍة أَوْ ِع ْل ٍم يُ ْنفَ’ ُع بِ’ ِه أَوْ َولَ’ ٍد َ إِ َذا َماتَ ْا ِإل ْن َسانُ ا ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُ’هُ إِالَّ ِم ْن ثَالَثَ’ ٍة إِالَّ ِم ْن
ِ ص’ َدقَ ٍة َج
ُح يَ ْد ُعوْ لَه
ٍ ِصال
َ
10
“Apabila manusia telah mati maka amalnya terputus, kecuali tiga hal:
sedekah jariyah (wakaf), ilmu yang terus memberi manfaat, atau anak
shalih yang mendoakan kebaikan dirinya.”
d. Shadaqah untuk Mayit
Islam sangat menganjurkan bersedekah. Ibadah ini manfaatnya bukan
hanya dirasakan oleh yang mengerjakannya, tapi juga orang lain. Ada banyak
sekali hikmah dari bersedekah. Allah SWT juga menjanjikan pahala melimpah
bagi pecinta sedekah. Semua amal perbuatan manusia telah terputus jalinan
maupun jaringannya dengan kehidupan alam dunia, kecuali tiga hal
sebagaimana yang telah dinyatakan oleh Rasulullah SAW melalui sabdanya,
ُ ” إِ َذا َماتَ اإْل ِ ْن َسانُ ا ْنقَطَ َع َع ْنهُ َع َملُه: قَا َل،صلَّى هللاُ َعلَ ْي ِه َو َسلَّ َم َ أَ َّن َرس،َع َْن أَبِي ه َُر ْي َرة
َ ُِول هللا
ُح يَ ْدعُو لَه َ أَوْ َولَ ٍد، أَوْ ِع ْل ٍم يُ ْنتَفَ ُع بِ ِه،اريَ ٍة
ٍ ِصال َ إِاَّل ِم ْن:إِاَّل ِم ْن ثَاَل ثَ ٍة
ِ ص َدقَ ٍة َج
Artinya: dari Abi Hurairah ra, bahwasannya Rasulullah SAW bersabda: “Apabila
seorang manusia telah meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya
kecuali tiga hal; sedekah jariyah, illmu yang bermanfaat, anak shalih yang
mendo’akannya.”
Berdasarkan hadist di atas, para ulama ahlussunnah wa aljamaah
berpandangan bahwa pahala dari sedekah, infak, bacaan Alquran, dzikir, serta
amal-amal saleh lain yang disampaikan oleh orang yang masih hidup dan
ditujukan untuk saudara sesama muslim yang telah meninggal, pahalanya akan
sampai kepada saudara yang telah meninggal tersebut.
ِ ار ِة ْالقُب
’ُور فَ ُزورُوهَا ُ ُك ْن
َ َت نَهَ ْيتُ ُك ْ’م ع َْن ِزي
“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang) berziarahlah
kalian,” (HR. Muslim). Dalam riwayat yang lain, Rasulullah tidak hanya
memerintahkan ziarah kubur, tapi beliau juga menjelaskan manfaat-manfaat
dalam melaksanakan ziarah kubur. Hal ini seperti yang dijelaskan dalam hadits
berikut:
11
ْ
َوتُ َذ ِّك ُر، َ َوتُ ْد ِم ُع ال َع ْين،ب ْ ْ َّ َ
ُّ ’ فَإِنهُ ي ُِر،ُور أاَل فَ ُزورُوهَا
َ ق القَل ُ ْ ُ ُ ُك ْن
ِ ت نَهَ ْيتُك ْ’م ع َْن ِزيَا َر ِة القب
َواَل تَقُولُوا،َاآْل ِخ َرة
“Dahulu saya melarang kalian berziarah kubur, tapi (sekarang)
berziarahlah kalian, sesungguhnya ziarah kubur dapat melunakkan hati,
menitikkan (air) mata, mengingatkan pada akhirat, dan janganlah kalian
berkata buruk (pada saat ziarah),” (HR. Hakim).
b. Megengan
Megengan adalah tradisi masyarakat Jawa dalam menyambut bulan
Ramadhan, megengan diambil dari bahasa Jawa yang artinya menahan. Ini
merupakan suatu peringatan bahwa sebentar lagi akan memasuki bulan
Ramadhan, bulan dimana umat Islam diwajibkan berpuasa, yaitu menahan
untuk tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang dapat menggugurkan
ibadah puasa tersebut. Adapun kegiatannya sangat bermacam-macam
sesuai dengan adat daerah setempat, tapi umumnya masyarakat Jawa
biasanya berbondong-bondong untuk berziarah kubur, membersihkannya
serta menaburi bunga diatasnya dan tidak lupa mendoa'akannya serta ada
juga yang membacakan yasin dan tahlil, kemudian Masak besar untuk
dibagikan kepada sanak famili dan pada malam harinya mengadakan
selamatan atau kenduri dengan mengundang para tetangga untuk
mendoakan keluarga yang sudah meninggal, ada juga yang selamatan atau
kendurinya diadakan bersama-sama oleh seluruh warga setempat
dilanggar/mushola.
صيبَ ٍة إِالَّ َك َساهُ هَّللا ُ ِم ْن ُحلَل ْال َك َرا َم ِة يَوْ َم ْالقِيَا َم ِة
ِ َما ِم ْن ُم ْؤ ِم ٍن يُ َع ِّزي أَ َخاهُ بِ ُم
ص ’يبَ ٍة إِالَّ َك َس ’اهُ هَّللا ُ ِم ْن ُحلَ’’ل ْال َك َرا َم’ ِة يَ’’وْ َم ْالقِيَا َم’ ِة
ِ ’زي أَخَ ’ اهُ بِ ُم
ِّ ’’ؤ ِم ٍن يُ َع
ْ ’َم’’ا ِم ْن ُم
صالَتِ ُك ْ’م فِى بُيُوتِ ُك ْ’م َوالَ تَت َّ ِخ ُذوهَا قُبُو ًرا
َ اجْ َعلُوا ِم ْ’ن
14
Memang diriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Umar jika riwayat
tersebut shahih- bahwa beliau melakukan seperti itu, alasan ini tidak
bisa dijadikan pendukung. Karena yang namanya ibadah ditetapkan
dari sisi Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam atau dari Al Qur’an.
Perkataan sahabat tidak selamanya menjadi pendukung, begitu pula
selainnya selain khulafaur rosyidin. Karena Nabi shallallahu ‘alaihi
wa sallam bersabda mengenai khulafaur rosyidin,
15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat Kami ambil bahwa ketentuan-ketentuan dimulai
dari ibu mengandung sampai melahirkan dan setelah melahirkan adalah
demi kebaikan si anak sendiri. Karna rangkaian kegiatan tradisi-tradisi
yang dilakukan tersebut berdasarkan sunnah keagamaan dan memiliki nilai
tetentu. Gambara yang terdapat dalam tradisi masyarakat Nahdlatul Ulama
dalam kehidupannya merupakan bagian dari kearifan budaya lokal yang
sesungguhnya mempunyai nilai-nilai yang sangat baik dan bermanfaaat
serta tidak menyimpang dari ajaran Rasulullah Saw.
B. Saran
Dalam menyusun makalah tentang Budaya dan Amaliyah NU (Kehamilan,
Keahiran dan Kematian) pastilah makalah ini jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu kami sangat mengharapkan keritik dan saran dari para
pembaca.
16
DAFTAR PUSTAKA
https://konsultasisyariah.com/3246-baca-alquran-untuk-orang-mati.html
https://muslim.okezone.com/read/2020/04/13/330/2198604/sedekah-atas-nama-
orang-yang-telah-meninggal-apakah-pahalanya-sampai-kepada-orang-tersebut?
page=2
https://hukumhaul.wordpress.com/
https://islam.nu.or.id/post/read/85281/praktik-tawasul-dalam-pandangan-
ahlussunah-wal-jamaah
jurnal.tarjih.or.id/index.php/tarjih/article/view/14.103
ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php.ettisial/article/view/1411/1036
https://islam.nu.or.id/post/read/37170/anjuran-melaksanakan-ziarah-kubur
https://muslim.or.id/8560-membaca-al-quran-di-sisi-kubur.html
ucrus.blogspot.com/2018/05/makalah-tradisi-seputar-kehamilan
pelangiblog.com/2018/07/Pegertian-pembagian-dan-dasar-tentang.html
laduni.id/post/read/69509/rangkaian-doa-untuk-bayi-yang-baru-lahir
repo.iain.-tulungaggung.ac.id/649/2/Bab%201%20 pdf
media.neliti.com/media/publications/117218-ID-tradisi-adat-Jawa-dalam-
menyambut-kelahiran-bayi-pdf
infobudaya.net/2019/11/tradisi-bancaan-masyarakat-Jawa