Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

LISTRIK DAN MAGNET

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK IV

ANDI NURSYAM FITRIANI (20600119019)

A. SRI WAHYUNI MANSYUR (20600119023)

KURNIAWAN (20600119030)

FADEL ANSHORI MUSLIHAT (20600119062)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

2021
DAFTAR ISI

SAMPUL....................................................................................................i

DAFTAR ISI............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1

A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Tujuan Pembelajaran......................................................................2
C. Ayat-Ayat Yang Berhubungan Dengan Materi.............................2

BAB II PEMBAHASAN..........................................................................4

A. Arus Listrik dan Rapat Fluks.........................................................4


B. Resistansi dan konduktivitas..........................................................8
C. Resivitas dan Konduktivitas...........................................................9
D. Hukum OHM dan Rapat Fluks....................................................11
E. Hukum Ohm Pada Suatu Titik Kepada Suatu Penghantar...........11
F. Daya Listrik..................................................................................12
G. Hukum Joule................................................................................13

BAB III PENUTUP................................................................................16

A. Kesimpulan..................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada dasarnya, rangkaian listrik adalah sarana untuk


menghantarkan energi dari satu tempat ke tempat yang lain. Sewaktu
partikel bermuatan bergerakdidalam sebuah rangkaian, maka energi
potensial listrik dipindahkan dari sebuahsumber ke alat tempat energi
tersebut disimpan atau dikonversi ke dalam
bentukenergilain.Darisudutpandangteknologi,rangkaianlistrikbergunakare
namemungkinkanenergiuntukdipindahkantanpaadabagian–
bagianyangbergerak selain partikelyang bermuatan itu.Rangkaian listrik
menjadi jantungbagi alat – alat elektronik seperti TV ataupun sistem
distribusi daya rumah tanggadan industri.
Panas adalah energi yang di transfer dari satu benda ke benda lain
karenabeda temperatur. Terkadang sesuatu yang dialiri listrik akan
menimbulkan panasOleh karena itu kita akan mempelajari arus listrik
yang dapat menghasilkan panaskarena semua alat yang menggunakan
listrik pasti menghasilkan panas sehinggaadakapasitas panas darialat
tersebut. Rapat fluks magnet adalah banyaknya garis-garis gaya magnet
dalam medan magnet yang menembus tiap satuan luas bidang.
Pada makalah ini akan membahas tentang arus listrik, rapar fluks,
resistansi dan konduktivitas, resivitas dan konduktivitas, hukum OHM
dan rapat arus, Hukum OHM pada suatu titik kepada suatu arus, daya
listrik dan Hukum Joule.

1
B. Indikator Pembelajaran
Indikator pembelajaran pada makalah ini adalah :
1. Mahasiswa mampu mengetahui arus listrik dan rapat fluks.
2. Mahasiswa mampu mengetahui tentang resistansi dan konduktivitas.
3. Mahasiswa mampu mengetahui tentang resivitas dan konduktivitas.
4. Mahasiswa mampu mengetahui hukum OHM dan rapat arus.
5. Mahasiswa mampu mengetahui hukum OHM pada suatu titik kepada
suatu arus.
6. Mahasisiwa mampu mengetahui tentang daya listrik
7. Mahasiswa mampu mengetahui tentang hukum joule.
C. Ayat-Ayat yang berhubungan dengan Materi
ayat yang berhubungan dengan materi ini adalah :
1. QS.Ar-Rum : 24

َ ْ‫ى بِ ِه ٱأْل َر‬


‫ضبَ ْع َد َموْ تِهَٓا ۚ إِ َّن فِى‬ ‫ق َخوْ فًا َوطَ َمعًا َويُنَ ِّز ُل ِمنَ ٱل َّس َمٓا ِء َمٓا ًء فَيُحْ ِۦ‬ َ ْ‫َو ِم ْن َءا ٰيَتِِۦه ي ُِري ُك ُم ْٱلبَر‬
ٍ َ‫ك َل َءا ٰي‬
َ‫ت لِّقَوْ ٍم يَ ْعقِلُون‬ َ ِ‫ٰ َذل‬
“ Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya, Dia memperlihatkan
kepadamu kilat untuk (menimbulkan) ketakutan dan harapan, dan Dia
menurunkan hujan dari langit, lalu menghidupkan bumi dengan air itu
sesudah matinya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda-tanda bagi kaum yang mempergunakanakalnya.
Dan diantara bukti-bukti Kuasa Allah yang berkenaan dengan
materi ini adalah bahwa Dia memperlihatkan kilat, sehingga kalian takut
kepada halilintar namun berharap hujan. Dan Allah menurunkan hujan
dari awan, dengannya Dia menghidupkan bumi setelah kematian dan
kekeringannya. Sesungguhnya yang demikian itu mengandung dalil atas
kesempurnaan kuasa Allah dan besarnya hikmah serta kebaikanNya .
2. QS.An-Nur :35

2
‫ٱلز َجا َجةُ َكأَنَّهَا‬ُّ ۖ ‫اج ٍة‬َ ‫ورِۦه َك ِم ْش َك ٰو ٍة فِيهَا ِمصْ بَا ٌح ۖ ْٱل ِمصْ بَا ُح فِى ُز َج‬ ِ ُ‫ض ۚ َمثَ ُل ن‬ ِ ْ‫ت َوٱأْل َر‬ِ ‫ٱهَّلل ُ نُو ُر ٱل َّس ٰ َم ٰ َو‬
ُ‫ض ٓى ُء َولَوْ لَ ْم تَ ْم َس ْسه‬ِ ُ‫ى يُوقَ ُد ِمن َش َج َر ٍة ُّم ٰبَ َر َك ٍة زَ ْيتُونَ ٍة اَّل شَرْ قِيَّ ٍة َواَل غَرْ بِيَّ ٍة يَ َكا ُد َز ْيتُهَا ي‬ ٌّ ‫َكوْ َكبٌ ُد ِّر‬
ٰ
ِ َّ‫ورِۦه َمن يَ َشٓا ُء ۚ َويَضْ ِربُ ٱهَّلل ُ ٱأْل َ ْمثَ َل لِلن‬
‫اس ۗ َوٱهَّلل ُ بِ ُك ِّل َش ْى ٍء َعلِي ٌم‬ ِ ُ‫ور ۗ يَ ْه ِدى ٱهَّلل ُ لِن‬
ٍ ُ‫نَا ٌر ۚ نُّو ٌر َعلَ ٰى ن‬
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya
ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan
bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak
dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di
sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang
minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-
Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-
perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Allah SWT mengumpamakan cahaya sebagai sesuatu yang tidak
sama dengan cahaya yang diketahui pada masa ayat ini diturunkan.
Digambarkan bahwa cahaya yang diketahui pada masa ayai ini diturunkan.
Digambarkan bahwa cahayanya seperti lubang yang tak tembus yang
didalamnya ada pelita /lampu. Dari hal tersebut materi listrik sangat
berhubungan dengan ayat ini karena ketika seseorang membahas tentang
cahaya, lampu yang dimana hal tersebut tidak akan terjadi tanpa adanya
penemuan tentang lampu listrik.

3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arus Listrik dan Rapat Fluks
1. Arus listrik

Arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang


disebabkan dari pergerakan elektron-elektron, mengalir melalui
suatu titik dalam sirkuit listrik tiap satuan waktu. Arus listrik
dapat diukur dalam satuan Coulomb/detik atau Ampere. Jika kita
mempunyai benda bermuatan negatif berarti benda tersebut
mempunyai kelebihan elektron. Derajat termuatinya benda
tersebut diukur dengan jumlah kelebihan elektron yang
ada.Muatan sebuah elektron, sering dinyatakan dengan simbul
qataue, dinyatakan dengan satuan coulomb,yaitu sebesar.

q =1,6. 10-19Coulomb

Besarnya hantaran pada kawat tersebut hanya tergantung


pada adanya elektron bebas (dari elektron valensi), karena muatan
inti dan elektron pada lintasan dalam terikat erat pada struktur
kristal. Pada dasarnya dalam kawat penghantar terdapat aliran
elektron dalam jumlah yang sangat besar, jika jumlah elektron
yang bergerak ke kanan dan ke kiri sama besar maka seolah-olah
tidak terjadi apa-apa. Namun jika ujung sebelah kanan kawat
menarik elektron sedangkan ujung sebelah kiri melepaskannya
maka akan terjadi aliran elektron kekanan (tapi ingat, dalam hal
ini di sepakati bahwa arah arus ke kiri). Aliran elektron inilah
yang selanjutnya disebut arus listrik.
Aliran Listrik

4
Besarnya arus listrik diukur dengan satuan banyaknya
elektron per detik, namundemikian ini bukan satuan yang praktis
karena harganya terlalu kecil. Satuan yangdipakaiadalahampere
2. Rapat Fluks
a). KerapatanArusListrik(CurrentDensity)
Rapat arus (currentdensity) adalah aliran muatan pada
suatu luas penampang tertentu disuatu titik penghantar. DalamSI,
rapat arus memiliki satuan Ampereper meterpersegi (A/m2).
𝐼=∫𝐽.𝑑𝐴 (2.1)

Dimana I adalah arus pada penghantar, vektor J adalah


rapat arus yang memiliki arah sama dengan kecepatan gerak
muatan jika muatannya positif dan berlawan arah jika
muatannya negatif, dan dA adalah vektor luas elemen yang
tegak lurus terhadap elemen. Jika arus listrik seragam
sepanjang permukaan dan sejajar dengan dA maka J juga
seragam dan sejajar terhadap dA sehingga persamaanmenjadi:

𝐼=∫𝐽.𝑑𝐴=𝐽∫𝑑𝐴=𝐽𝐴 (2.2)

b). KerapatanFluksListrik

Fluks listrik didefinisikan sebagai jumlah garis gaya yang


menembus permukaan yang saling tegak lurus. Dengan demikian
muatan satu coulomb menimbulkan fluks listrik satu coulomb. Jika
fluks adalah besaran skalar, maka kerapatan fluks listrik adalah
medan vektor. Gambar di bawah ini memperlihatkan distribusi

5
muatan ruang kerapatan muatanyang ditutupi oleh permukaan A.
makauntuk elemen kecil da, kita memperoleh differensial fluks
yang menembus dasebagaiberikut :

𝑎̅𝑛 𝐵̅

𝜽
𝑑∅= 𝐸̅.𝑑̅𝑎

𝝆 = 𝐸̅.𝑛̅ 𝑑̅𝑎

=𝐸.𝑑𝑎cos𝜃

Ini karena Etidak selalu dalam arah normal


terhadap permukaan dan misalkan adalah sudut antara dengan
normal permukaan dan adalah vektor elemen permukaan yang
mempunyai arah(normal).

Kerapatan fluks listrik tergantung pada media


dimana muatan ditempatkan (ruangbebas).Misalkan
medanvektor (E) didefinisikan oleh :

1. FluksListrikɸ yangkitaketahuisecarasingkatnya adalah


Medanlistrik yang melalui sebuah permukaan tertutup.
Sedangkan Muatanyang terjadi diluar permukaan tertutup
tidak berpengaruh pada flukslistrik.
2. Arah Fluks listrik yang berlaku adalah tergantung pada
tanda muatannetto.
3. Untuk menghitung fluks listrik ɸ dalam keadaan
menembus bidangtegaklurus dapat didefinisikan
denganpernyataan1:

6
1. ɸE= E.A (2.3)

dengan:

Φ = fluks listrik (N m2/C)E=medan listrik


A=luasan(m2)

Sedangkan pernyataan 2 dalam keadaan yang berlainan


(Tidak dalam keadaan menembus bidang tegak lurus) dapat
dinyatakan dengan pernyataan sebagai berikut:
[ɸE= E.ACos sudut ɵ] (2.4)

Dengan θ adalah sudut antara arah E dan arah normal bidangan.


Arah normal bidangan adalah arah yang tegak lurus terhadap bidang, lihat
gambar di bawah:
Jumlah garis gaya yang menembus luasan ini disebut fluks listrik

dan disimbolkan sebagai). Fluks listrik yang tegak lurus melewati luasan
A adalah:
∅=𝐸.𝐴 (2.5)

∅=𝐸𝐴cos𝜃 (2.6)

Sehingga jika:

7
1. arah medan listrik tegaklurus bidang maka F=E.A

2. arah medan listrik sejajar dengan bidang makaF = 0

3. arah medan listrik membentuk sudut θ, maka F = E.A cos θ

Contoh soal :
Medan listrik homogen sebesar 20 N/C menembus bidang yang luasnya
40cm2. Tentukan jika bidangnya:
 membentuk sudut 60odengan medan listrik

 sejajar medan listrik

 tegak lurus medan listrik

Jadi dalam konteks kejadian seperti simulasi diatas, maka muncul yang
namanya pernyataan Hukum Gauss, yang mana ada pernyataan untuk
menghitung fluks listrik dalam keadaan menembus bidang lurus dan dalam
keadaan tidak menembus bidang lurus, sebagaimana dengan pernyataan
diatas.
Jadi, Flukslistrik FE adalah ukuran aliran medan listrik yang melalui
sebuah permukaan tertutup.
Karena medan listrik ini berbanding lurus dengan jumlah garis gaya
perluas satuan, maka fluks ini akan berbanding lurus dengan jumlah garis
gaya medan yang melewati luasan tersebut.
maka:

Φ=E .n A=EAcosθ=EnA (2.7)

B. Resistansi dan Konduktivitas


Resistansi (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol R) adalah
tahanan dari suatu bahan konduktor untuk menghambat aliran arus
listrik. Setiap logam yang digunakan sebagai penghantar mempunyai
karakteristik hambatan yang berbeda.

8
Resistansi atau hambatan listrik berbanding terbalik dengan
konduktansiatau hantaran. Jika resistansi merupakan nilai seberapa
besar menghambat aruslistrik, maka konduktansi merupakan nilai
seberapa besar menghantarkan arus listrik.

Besar tahanan pada suatu konduktor dipengaruhi oleh beberapa


hal yaitu:

1. Luas penampang

2. Panjang penghantar

3. Resistansi atau hambatan listrik berbanding terbalik dengan


konduktansi atau hantaran. Jika resistansi merupakan nilai
seberapa besar menghambat aruslistrik, maka konduktansi
merupakan nilai seberapa besar menghantarkan arus listrik.

4. Jenis bahan

5. Temperatur

Jadi Luas penampang dan panjang konduktor yang sama, nilai


tahanannya bisa berbeda jika bahan dan tahanan jenisnya berbeda.

Luas penampang konduktor yang kecil mempunyai tahanan yang


lebihbesar dibanding konduktor dengan penampang yang lebih besar.
Konduktor yang lebih panjang mempunyai tahanan yang lebih besar
dibanding dengan konduktor yang pendek meskipun luas
penampangnya sama. Konduktor dengan temperatur yang tinggi
mempunyai nilai tahanan yang lebih besar dibanding dengan
konduktor dengan temperatur yang rendah. Penyataan ini tertuang
dalam hukum Pouillet yang ditemukan oleh Claude Pouillet, seorang
fisikawan asal negara Prancis.
C. Resivitas dan Konduktivitas
Bahan konduktor yang baik adalah bahan yang mudah mengalirkan
arus listrik, umumnya terdiri dari logam dan air. Kemampuan suatu

9
bahan untuk menghantarkan arus listrik ditunjukkan oleh besarnya
harga konduktivitas listrik atau daya hantar listrik bahan tersebeut (𝜎 =
𝑠𝑖𝑔𝑚𝑎, 𝑀ℎ𝑜/𝑚). Konduktivitas listrik berbagai bahan konduktor
dalam satuan Mho/m. Konduktivitas listrik berbagai bahan konduktor
dalam satuan Ohm/m ditunjukkan pada tebel berikut.(Mho =Ohm-1)
Tabel 1 : Konduktivitas Arus

NamaBahan Konduktivitas(𝝈)𝑴𝒉𝒐/m
Airsuling 4
Karbon 3x104
Grafit 106
Besituang 106
Merkuri(Hg,Airraksa) 106
Nichrome 105
TimahPutih 5x106
Timahhitam 9x106
Seng 1,7x106

Kebalikandarihargakonduktivitaslistriksuatubahanadalahresitivitasatau
hambatan jenis, dengan simbol 𝜌(rho). Bahan konduktor memilik
resistivitasyangrendahUntuk bahan konduktor, restivitasnya
berbanding lurus dengan suhu. Tetapi padasuhu mendekati titik nol
absolut (0 K), resistivitas bahan konduktor jugamendekati nol.
Hubungan resistivitas ρ dengan suhu absolut T dtunjukkan oleh
persamaan dibawah ini.

𝜌=𝜌0(1+𝛼(𝑇−𝑇0) ) (2.8)

Keterangan:

ρ =resistivitas pada suhu T (Kelvin)

10
ρ0 =resistivitas pada suhu referensi (biasanya 20 oC atau
293,16K)

T0 =suhu referensi

α =koefisien suhu hambatan listrik

Hambatan listrik suatu bahan juga berbanding lurus dengan


suhu.
Tabel 2. Koefisien suhu hambatan listrik (α) dan resistivitas bahan
logam.
Relativitas bahan pada Tabel 2 diukur pada suhu 20 oC.
Bahan-bahan seperti manganin, konstantan, dan nichrome yang
nilai koefisien suhu hambatanlistriknya sangat rendah banyak
dipergunakan pada peralatan instrumentasi yangmemerlukan
ketelitian dan presisi tinggi misalnya pada galvometer atau
ammeteranalog.

Bahan Α(oC-1;K-1) ρ(Ohm-meter)


Alumunium 0,0039 2,63 x10-8

Kuningan 0,0020 7 – 8 x10-8


Konstantan 2 x10-6 3,5x10-8
Tembaga 0,00393 1,72 x10-8
Manganin 0,00000 4,4 x10-7
Nichrome 0,0004 10-6
Perak 0,0038 1,47 x10-8
Tungsten 0,0045 5,51 x10-8

Relativitas bahan padaTabel 2 diukur pada suhu 20 oC.


Bahan-bahan seperti manganin, konstantan, dan nichrome yang
nilai koefisien suhu hambatan listriknya sangat rendah banyak

11
dipergunakan pada peralatan instrumentasi yang memerlukan
ketelitian dan presisi tinggi misalnya pada galvometer atau
ammeteranalog.
D. Hukum OHM dan Rapat Arus
Hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan dari suatu
konduktordapatditerangkan berdasarkan hukum OHM.
“Dalam suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus
dengan bedapotensial antara kedua ujung-ujungnya dan berbanding
terbalik dengan besarnyahambatankawat konduktor tersebut.”

Hambatan kawat konduktor biasanya dituliskan sebagai“R”.

VA−VB
I= (2.9)
R

I=kuat arus

VA-VB=beda potensial titik A dan titik B

R = hambatan

E. Hukum OHM pada suatu titti pada suatu arus


Bunyi hukum Ohm adalah “Kuat arus dalam suatu rangkaian
berbanding lurus dengan tegangan pada ujung-ujung rangkaian dan
berbanding terbalik dengan hambatan rangkaian”. Hukum Ohm
dinamai dari ahli fisika Jerman, Georg Simon Ohm (1787-1854).

12
Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik, hambatan
listrik, atau kuat arus dalam rangkaian listrik.
Hukum ohm digunakan secara luas dalam rangkaian elektronika
dan merupakan hukundasar pada rangkaian listrik. Dengan
menggunakan hukum ohm, kita tidak hanya dapat menghitung, tapi
juga dapat memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan pada
rangkaian dan juga memperoleh nilai resistansi atau hambatan yang
diperlukan
Simbol yang digunakan pada hukum ohm adalah V unutk voltase
atau tegangan listrik yang diukur dalam satuan volt, R unutk resistansi
atau hambatan yang diukur dalam satuan ohm, dan I untuk arus listrik
yang diukur dalam satuan ampere. Sesuai dengan bunyi hukum ohm,
secara matematis untuk menghitung besar voltase listrik menggunakan
rumus :
V=IxR (2.10)
Rumus diatas dapat dituliskan kembali untuk mendapatkan
hambatan:
R = V/I (2.11)
F. Daya Listrik
Daya suatu alat listrik adalah usaha yang dilakukan alat itu tiap
detik. Usaha yang dilakukan oleh sumber tegangan sama dengan
energi yang dikeluarkan sumber tegangan tersebut.
Jadi daya suatu alat listrik = usaha yang dilakukan atau P = W / t
karena W = V . I . t (2.12)
maka : P = Vit / t (2.13)
P = V.I (2.14)
Atau : P = I2 R t/t (2.15)
P = I2 R (2.16)
atau : P = V 2/Rt/t (2.17)
P = V 2/R (2.18)
Satuan daya = volt Ampere

13
= Joule / detik atau watt

Dalam kehidupan sehari-hari satuan daya watt sekon terlalu


kecil sehingga lazim digunakan satuan yang lebih besar yaitu : kilo
watt jam (KWh)

G. Hukum Joule
Hukum joule adalah energi listrik berubah menjadi energi
kalor/panas dalam suatu penghantar yang dialiri arus.
Arus listrik adalah aliran partikel-partikel listrik bermuatan positif
didalam suatu pengantar atau arus listrik adalah gerakan atau aliran
muatan listrik. Pergerakan muatan ini terjadi pada bahan yang disebut
konduktor. Konduktor bisa berupa logam , gas, atau larutan, sedangkan
pembawa muatan sendiri tergantung pada jenis konduktor yaitu pada:

- Logam, pembawa muatannya adalahelectron-elektron


- gas, pembawa muatannya adalah ion positif danelectron
- Larutan, pembawa muatannya adalah ion positif dan ionnegatif
Untuk mengukur suatu benda secara tepat haruslah
mempergunakan suatu alatyang mempunyai sifat fisis yang dapat
diukur, karena terjadi suatu perubahan yangdapat diukur dengan
berubahnya temparatur benda tersebut. Alat untuk mengukur
temperature disebut thermometer, yang bekerja atas perubahan fisis
yang bersamaan dengan perubahan temperatur, yaitu perubahan
volume zat air,perybahan tahanan listrik dari suatukawat penghantar,
perubahan warna filament lampu pijar. Perubahan-perubahan ini semua
bersamaan dan berbanding dengan temperatur yang dapat diukur. Satu
kalori didefenisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan untuk
memanaskan satu gram air sehingga suhunya naik satu derajat
celcius.Satu kalori didefenisikan sebagai banyaknya kalor yang
diperlukan untuk memanaskan satu gram air sehingga suhunya naik
satu derajatcelcius.

14
1 kalori = 4,2 Joule atau 1 Joule = 0,24 kalori
Karena kalor adalah bentuk energi, maka satuan SI untuk kalor
sama seperti energi, yaitu Joule.
1. Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhurendah.
Pada sebuah benda yang mempunyai suhu yang tidak sama untuk
seluruh bagian- bagiannya akan terjadi perpindahan kalor dari bagian
yang bersuhu lebih tinggi ke bagian benda yang bersuhu lebih rendah.
Demikian juga bila sebuah bendabersuhu lebih tinggi dari suhu
lingkungannya. Benda tersebut akan memancarkan energi sampai
suhu benda sama dengan suhu lingkungannya. Bila suhu sudah
samaakan terjadi keseimbangan atau tidak ada lagi perpindahan kalor
atau energi.
2. Kalor jenis
Suatu zat yang menerima kalor, selain mengalami pemuaian atau
perubahanwujud, pada zat tersebut juga terjadi kenaikan suhu.
Ketika kita memanaskan air didalam ketel, makin besar nyala api
berarti makin besar kalor yang diberikan padaair, dan menghasilkan

kenaikan suhu air yang lebih besar daripada kenaikan suhu air
sebelumnya. Jika kalor yang sama diberikan pada ketel yang berisi
lebih sedikit air,kenaikan suhu air lebih cepat kenaikan suhu air
sebelumnya. Akibatnya, untuk selangwaktu pemanasan yang sama
akan dicapai suhu air yang lebih tinggi
daripadasebelumnya.Besarnya kenaikan suhu dari zat tersebut dapat
dituliskan dalam persamaan berikut:

Q = m.c.∆t (2.19)
Jadi, ∆t adalah perubahan suhu dari suatu zat yang menerima
kalor sebesar Q. Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai
banyaknya kalor yang diperlukan olehsuatu zat untuk menaikan
suhu 1 Kg zat itu sebesar 1.

3. Kapasitas kalor.

15
Kapasitas kalor adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya
kalor yangdiperlukan oleh suatu benda untuk menaikkan suhu
benda sebesar 1. Apabila kapasitas kalor (C) yang dihubungkan
dengan kalor jenis (c) maka akandidapat persamaan berikut: C =
mc
4. Kalorimeter
Kalorimeter adalah suatu alat untuk memperlihatkan besarnya kalor
jenis suatu zat. Kalorimeter ini bekerja baerdasarkan Asas Black.
Asas blackberbunyi:

“Besarnya kalor yang dilepaskan oleh sebuah benda yang suhunya


lebih tinggi akan samadengan kalor yang diterima oleh benda yang
bersuhu lebih rendah”

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari makalah ini adalah :

1. Aruslistrik

Muatan sebuah elektron, sering dinyatakan dengan simbul qataue,


dinyatakan dengan satuan coulomb,yaitu sebesar.

q =1,6. 10-19Coulomb
Kerapatan Arus Listrik (CurrentDensity)
𝐼=∫𝐽.𝑑𝐴

𝐼=∫𝐽.𝑑𝐴=𝐽∫𝑑𝐴=𝐽𝐴

2. Resistansi (dalam hukum Ohm ditulis dengan simbol R) adalah


tahanandari suatu bahan konduktor untuk menghambat aliran arus
listrik.dan konduktansi adalah kebalikan dari resitansi.

3. Hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan dari suatu


konduktordapatditerangkan berdasarkan hukum OHM.
VA−VB
I=
R

17
4. Hukum ohm

V=IxR

5. Daya
P = V.I
P = I2 R
P = V 2/R

6. Hukum joule

Q = m.c.∆t

DAFTAR PUSTAKA

Ghartsen Christian, Listrik Magnet Dan Optik. Jakarta: Pusat


PembinaandanPengembanganBahasa

Hertanti, Erina. 2014. Elektro – 4 (power point).Jakarta : ErlanggaMalvino.


1985. Aproksimasi Rangkaian Semikonduktor
PengantarTransistor dan Rangkain Terpadu (Edisi
KeempatTerjemahan).Jakarta: Erlangga
Robi,Ramdhani.2012.Semikonduktor(Pdf).Malang:UniversitasNegeriMalang
Smallman,R.EdanR.J.Bishop.2000.MetalurgiFisikModerndanRekayasaMate
rial (Edisi Keenam).Jakarta: Erlangga

VlackLawrenceH.Van.2001.Elemen-
elemenIlmudanRekayasaMaterial.Jakarta: ErlanggaChapterII.Pd

18

Anda mungkin juga menyukai