DISUSUN OLEH :
KELOMPOK IV
KURNIAWAN (20600119030)
2021
DAFTAR ISI
SAMPUL....................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang...............................................................................1
B. Tujuan Pembelajaran......................................................................2
C. Ayat-Ayat Yang Berhubungan Dengan Materi.............................2
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................4
A. Kesimpulan..................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
B. Indikator Pembelajaran
Indikator pembelajaran pada makalah ini adalah :
1. Mahasiswa mampu mengetahui arus listrik dan rapat fluks.
2. Mahasiswa mampu mengetahui tentang resistansi dan konduktivitas.
3. Mahasiswa mampu mengetahui tentang resivitas dan konduktivitas.
4. Mahasiswa mampu mengetahui hukum OHM dan rapat arus.
5. Mahasiswa mampu mengetahui hukum OHM pada suatu titik kepada
suatu arus.
6. Mahasisiwa mampu mengetahui tentang daya listrik
7. Mahasiswa mampu mengetahui tentang hukum joule.
C. Ayat-Ayat yang berhubungan dengan Materi
ayat yang berhubungan dengan materi ini adalah :
1. QS.Ar-Rum : 24
2
ٱلز َجا َجةُ َكأَنَّهَاُّ ۖ اج ٍةَ ورِۦه َك ِم ْش َك ٰو ٍة فِيهَا ِمصْ بَا ٌح ۖ ْٱل ِمصْ بَا ُح فِى ُز َج ِ ُض ۚ َمثَ ُل ن ِ ْت َوٱأْل َرِ ٱهَّلل ُ نُو ُر ٱل َّس ٰ َم ٰ َو
ُض ٓى ُء َولَوْ لَ ْم تَ ْم َس ْسهِ ُى يُوقَ ُد ِمن َش َج َر ٍة ُّم ٰبَ َر َك ٍة زَ ْيتُونَ ٍة اَّل شَرْ قِيَّ ٍة َواَل غَرْ بِيَّ ٍة يَ َكا ُد َز ْيتُهَا ي ٌّ َكوْ َكبٌ ُد ِّر
ٰ
ِ َّورِۦه َمن يَ َشٓا ُء ۚ َويَضْ ِربُ ٱهَّلل ُ ٱأْل َ ْمثَ َل لِلن
اس ۗ َوٱهَّلل ُ بِ ُك ِّل َش ْى ٍء َعلِي ٌم ِ ُور ۗ يَ ْه ِدى ٱهَّلل ُ لِن
ٍ ُنَا ٌر ۚ نُّو ٌر َعلَ ٰى ن
“Allah (Pemberi) cahaya (kepada) langit dan bumi. Perumpamaan cahaya
Allah, adalah seperti sebuah lubang yang tak tembus, yang di dalamnya
ada pelita besar. Pelita itu di dalam kaca (dan) kaca itu seakan-akan
bintang (yang bercahaya) seperti mutiara, yang dinyalakan dengan minyak
dari pohon yang berkahnya, (yaitu) pohon zaitun yang tumbuh tidak di
sebelah timur (sesuatu) dan tidak pula di sebelah barat(nya), yang
minyaknya (saja) hampir-hampir menerangi, walaupun tidak disentuh api.
Cahaya di atas cahaya (berlapis-lapis), Allah membimbing kepada cahaya-
Nya siapa yang dia kehendaki, dan Allah memperbuat perumpamaan-
perumpamaan bagi manusia, dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
Allah SWT mengumpamakan cahaya sebagai sesuatu yang tidak
sama dengan cahaya yang diketahui pada masa ayat ini diturunkan.
Digambarkan bahwa cahaya yang diketahui pada masa ayai ini diturunkan.
Digambarkan bahwa cahayanya seperti lubang yang tak tembus yang
didalamnya ada pelita /lampu. Dari hal tersebut materi listrik sangat
berhubungan dengan ayat ini karena ketika seseorang membahas tentang
cahaya, lampu yang dimana hal tersebut tidak akan terjadi tanpa adanya
penemuan tentang lampu listrik.
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arus Listrik dan Rapat Fluks
1. Arus listrik
q =1,6. 10-19Coulomb
4
Besarnya arus listrik diukur dengan satuan banyaknya
elektron per detik, namundemikian ini bukan satuan yang praktis
karena harganya terlalu kecil. Satuan yangdipakaiadalahampere
2. Rapat Fluks
a). KerapatanArusListrik(CurrentDensity)
Rapat arus (currentdensity) adalah aliran muatan pada
suatu luas penampang tertentu disuatu titik penghantar. DalamSI,
rapat arus memiliki satuan Ampereper meterpersegi (A/m2).
𝐼=∫𝐽.𝑑𝐴 (2.1)
𝐼=∫𝐽.𝑑𝐴=𝐽∫𝑑𝐴=𝐽𝐴 (2.2)
b). KerapatanFluksListrik
5
muatan ruang kerapatan muatanyang ditutupi oleh permukaan A.
makauntuk elemen kecil da, kita memperoleh differensial fluks
yang menembus dasebagaiberikut :
𝑎̅𝑛 𝐵̅
𝜽
𝑑∅= 𝐸̅.𝑑̅𝑎
𝝆 = 𝐸̅.𝑛̅ 𝑑̅𝑎
=𝐸.𝑑𝑎cos𝜃
6
1. ɸE= E.A (2.3)
dengan:
dan disimbolkan sebagai). Fluks listrik yang tegak lurus melewati luasan
A adalah:
∅=𝐸.𝐴 (2.5)
∅=𝐸𝐴cos𝜃 (2.6)
Sehingga jika:
7
1. arah medan listrik tegaklurus bidang maka F=E.A
Contoh soal :
Medan listrik homogen sebesar 20 N/C menembus bidang yang luasnya
40cm2. Tentukan jika bidangnya:
membentuk sudut 60odengan medan listrik
Jadi dalam konteks kejadian seperti simulasi diatas, maka muncul yang
namanya pernyataan Hukum Gauss, yang mana ada pernyataan untuk
menghitung fluks listrik dalam keadaan menembus bidang lurus dan dalam
keadaan tidak menembus bidang lurus, sebagaimana dengan pernyataan
diatas.
Jadi, Flukslistrik FE adalah ukuran aliran medan listrik yang melalui
sebuah permukaan tertutup.
Karena medan listrik ini berbanding lurus dengan jumlah garis gaya
perluas satuan, maka fluks ini akan berbanding lurus dengan jumlah garis
gaya medan yang melewati luasan tersebut.
maka:
8
Resistansi atau hambatan listrik berbanding terbalik dengan
konduktansiatau hantaran. Jika resistansi merupakan nilai seberapa
besar menghambat aruslistrik, maka konduktansi merupakan nilai
seberapa besar menghantarkan arus listrik.
1. Luas penampang
2. Panjang penghantar
4. Jenis bahan
5. Temperatur
9
bahan untuk menghantarkan arus listrik ditunjukkan oleh besarnya
harga konduktivitas listrik atau daya hantar listrik bahan tersebeut (𝜎 =
𝑠𝑖𝑔𝑚𝑎, 𝑀ℎ𝑜/𝑚). Konduktivitas listrik berbagai bahan konduktor
dalam satuan Mho/m. Konduktivitas listrik berbagai bahan konduktor
dalam satuan Ohm/m ditunjukkan pada tebel berikut.(Mho =Ohm-1)
Tabel 1 : Konduktivitas Arus
NamaBahan Konduktivitas(𝝈)𝑴𝒉𝒐/m
Airsuling 4
Karbon 3x104
Grafit 106
Besituang 106
Merkuri(Hg,Airraksa) 106
Nichrome 105
TimahPutih 5x106
Timahhitam 9x106
Seng 1,7x106
Kebalikandarihargakonduktivitaslistriksuatubahanadalahresitivitasatau
hambatan jenis, dengan simbol 𝜌(rho). Bahan konduktor memilik
resistivitasyangrendahUntuk bahan konduktor, restivitasnya
berbanding lurus dengan suhu. Tetapi padasuhu mendekati titik nol
absolut (0 K), resistivitas bahan konduktor jugamendekati nol.
Hubungan resistivitas ρ dengan suhu absolut T dtunjukkan oleh
persamaan dibawah ini.
𝜌=𝜌0(1+𝛼(𝑇−𝑇0) ) (2.8)
Keterangan:
10
ρ0 =resistivitas pada suhu referensi (biasanya 20 oC atau
293,16K)
T0 =suhu referensi
11
dipergunakan pada peralatan instrumentasi yang memerlukan
ketelitian dan presisi tinggi misalnya pada galvometer atau
ammeteranalog.
D. Hukum OHM dan Rapat Arus
Hubungan antara tegangan, kuat arus dan hambatan dari suatu
konduktordapatditerangkan berdasarkan hukum OHM.
“Dalam suatu rantai aliran listrik, kuat arus berbanding lurus
dengan bedapotensial antara kedua ujung-ujungnya dan berbanding
terbalik dengan besarnyahambatankawat konduktor tersebut.”
VA−VB
I= (2.9)
R
I=kuat arus
R = hambatan
12
Hukum Ohm digunakan untuk menghitung tegangan listrik, hambatan
listrik, atau kuat arus dalam rangkaian listrik.
Hukum ohm digunakan secara luas dalam rangkaian elektronika
dan merupakan hukundasar pada rangkaian listrik. Dengan
menggunakan hukum ohm, kita tidak hanya dapat menghitung, tapi
juga dapat memperkecil arus listrik, memperkecil tegangan pada
rangkaian dan juga memperoleh nilai resistansi atau hambatan yang
diperlukan
Simbol yang digunakan pada hukum ohm adalah V unutk voltase
atau tegangan listrik yang diukur dalam satuan volt, R unutk resistansi
atau hambatan yang diukur dalam satuan ohm, dan I untuk arus listrik
yang diukur dalam satuan ampere. Sesuai dengan bunyi hukum ohm,
secara matematis untuk menghitung besar voltase listrik menggunakan
rumus :
V=IxR (2.10)
Rumus diatas dapat dituliskan kembali untuk mendapatkan
hambatan:
R = V/I (2.11)
F. Daya Listrik
Daya suatu alat listrik adalah usaha yang dilakukan alat itu tiap
detik. Usaha yang dilakukan oleh sumber tegangan sama dengan
energi yang dikeluarkan sumber tegangan tersebut.
Jadi daya suatu alat listrik = usaha yang dilakukan atau P = W / t
karena W = V . I . t (2.12)
maka : P = Vit / t (2.13)
P = V.I (2.14)
Atau : P = I2 R t/t (2.15)
P = I2 R (2.16)
atau : P = V 2/Rt/t (2.17)
P = V 2/R (2.18)
Satuan daya = volt Ampere
13
= Joule / detik atau watt
G. Hukum Joule
Hukum joule adalah energi listrik berubah menjadi energi
kalor/panas dalam suatu penghantar yang dialiri arus.
Arus listrik adalah aliran partikel-partikel listrik bermuatan positif
didalam suatu pengantar atau arus listrik adalah gerakan atau aliran
muatan listrik. Pergerakan muatan ini terjadi pada bahan yang disebut
konduktor. Konduktor bisa berupa logam , gas, atau larutan, sedangkan
pembawa muatan sendiri tergantung pada jenis konduktor yaitu pada:
14
1 kalori = 4,2 Joule atau 1 Joule = 0,24 kalori
Karena kalor adalah bentuk energi, maka satuan SI untuk kalor
sama seperti energi, yaitu Joule.
1. Kalor berpindah dari suhu tinggi ke suhurendah.
Pada sebuah benda yang mempunyai suhu yang tidak sama untuk
seluruh bagian- bagiannya akan terjadi perpindahan kalor dari bagian
yang bersuhu lebih tinggi ke bagian benda yang bersuhu lebih rendah.
Demikian juga bila sebuah bendabersuhu lebih tinggi dari suhu
lingkungannya. Benda tersebut akan memancarkan energi sampai
suhu benda sama dengan suhu lingkungannya. Bila suhu sudah
samaakan terjadi keseimbangan atau tidak ada lagi perpindahan kalor
atau energi.
2. Kalor jenis
Suatu zat yang menerima kalor, selain mengalami pemuaian atau
perubahanwujud, pada zat tersebut juga terjadi kenaikan suhu.
Ketika kita memanaskan air didalam ketel, makin besar nyala api
berarti makin besar kalor yang diberikan padaair, dan menghasilkan
kenaikan suhu air yang lebih besar daripada kenaikan suhu air
sebelumnya. Jika kalor yang sama diberikan pada ketel yang berisi
lebih sedikit air,kenaikan suhu air lebih cepat kenaikan suhu air
sebelumnya. Akibatnya, untuk selangwaktu pemanasan yang sama
akan dicapai suhu air yang lebih tinggi
daripadasebelumnya.Besarnya kenaikan suhu dari zat tersebut dapat
dituliskan dalam persamaan berikut:
Q = m.c.∆t (2.19)
Jadi, ∆t adalah perubahan suhu dari suatu zat yang menerima
kalor sebesar Q. Kalor jenis suatu zat didefinisikan sebagai
banyaknya kalor yang diperlukan olehsuatu zat untuk menaikan
suhu 1 Kg zat itu sebesar 1.
3. Kapasitas kalor.
15
Kapasitas kalor adalah bilangan yang menunjukkan banyaknya
kalor yangdiperlukan oleh suatu benda untuk menaikkan suhu
benda sebesar 1. Apabila kapasitas kalor (C) yang dihubungkan
dengan kalor jenis (c) maka akandidapat persamaan berikut: C =
mc
4. Kalorimeter
Kalorimeter adalah suatu alat untuk memperlihatkan besarnya kalor
jenis suatu zat. Kalorimeter ini bekerja baerdasarkan Asas Black.
Asas blackberbunyi:
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Aruslistrik
q =1,6. 10-19Coulomb
Kerapatan Arus Listrik (CurrentDensity)
𝐼=∫𝐽.𝑑𝐴
𝐼=∫𝐽.𝑑𝐴=𝐽∫𝑑𝐴=𝐽𝐴
17
4. Hukum ohm
V=IxR
5. Daya
P = V.I
P = I2 R
P = V 2/R
6. Hukum joule
Q = m.c.∆t
DAFTAR PUSTAKA
VlackLawrenceH.Van.2001.Elemen-
elemenIlmudanRekayasaMaterial.Jakarta: ErlanggaChapterII.Pd
18